Dielektrik
Dielektrik adalah sejenis bahan isolator listrik yang dapat dikutubkan (polarized) dengan cara
ditempatkan dalam medan listrik. Polarisasi adalah suatu pembatasan jarak antara dua molekul
terikat atau orientasi didalam suatu molekul dua kutub. Fenomena polarisasi dielektrik dapat
dinilai melalui parameter permitivitas (konstanta dielektrik) dan faktor disipasi (loss angle atau
tangent) jika pada fenomena tersebut terjadi disipasi energi listrik kedalam bentuk panas yang
menyebabkan pemanasan pada dielektrik. Bahan dielektrik memiliki daya hantar arus yang
sangat kecil atau bahkan tidak ada. Sifat inilah yang menyebabkan bahan dielektrik itu
merupakan isolator yang baik.
Karakteristik yang banyak digunakan sebagai parameter dielektrik adalah konstanta relatif
dielektrik . Nilai ini adalah perbandingan antara Q, yaitu muatan yang tersimpan pada kapasitor
saat suatu tegangan diaplikasikan pada kedua elektrodanya, terhadap Q0 muatan listrik yang
dapat terakumulasi di kapasitor dengan konfigurasi elektroda yang sama pada tegangan yang
sama namun menggunakan ruang hampa dielektrik
Q
C0
= Q0 =CV= V ..... (1)
Terdapat 3 jenis dielektrik, yaitu padat (solid), cair (liquid) dan udara (gas). Pada wujud padat
permivitasnya dapat memiliki besar yang bermacam-macam sehuungan dengan variasi pada
strukturnya. Berbagai jenis mekanisme polarisasi dapat terjadi pada bahan padat. Dielektrik non
polar padat mengikuti aturan yang hamper sama dengan cairan nonpolar dan gas nonpolar. Selain
itu pada wujud padat umumnya akan memiliki titik lebur yang lebih tinggi karena ikatan ion
antara benda padat lebih kuat karena strukturnya yang lebih rapat dibandingkan cair dan gas.
Pada Wujud Cair, permisivitasnya biasanya bernilai kecil dan bernilai hamper sama dengan
isolasi cair berfungsi sebagai pengisolasi dan sekaligus sebagai pendingin. Biasanya digunakan
sebagai bahan pengisi pada beberapa peralatan listrik
Pada Wujud gas, memiliki ciri kepadatan molekul rendah akibat jarak yang besar antara
molekulnya, Karena itu nilai permisivitasnya dari semua jenis gas tidak signifikan (1). Arus
bocor pada gas kecil dibanding dengan bahan isolator cair atau padat pada kondisi yang sama.
Dalam hal ini, Bahan yang akan dibahas adalah material berupa gas sederhana, yaitu Hidrogen
yang memiliki Voltage breakdown rendah, tetapi memiliki kapasitas termal yang tinggi dengan
viskositas yang sangat rendah.
Arus yang timbul pada suatu dielektrik ada tiga komponen yaitu arus pengisian, arus absorpsi
dan arus konduksi. Sehingga rangkaian ekivalen suatu dielektrik harus dapat menampilkan
adanya ketiga kompanen arus diatas.
Keterangan:
V
I R= I c = C e V
Dengan rumus, Re dan , dapat diketahui arus total yang diberikan
sumber tegangan
Salah satu tujuan dari pengujian tegangan tinggi adalah untuk meneliti sifat-sifat elektris
dielektrik bahan yang telah dipakai sebagai bahan isolasi peralatan listrik maupun yang masih
dalam tahap penelitian. Adapun sifat-sifat elektrik bahan dielektrik adalah :
1. Kekuatan dielektrik, kekuatan dielektrik yang tinggi menyebabkan dimensi sistem isolasi
menjadi kecil dan penggunaan bahan semakin sedikit dan penggunaan bahan semakin sedikit,
sehingga harganyapun akan semakin murah.
2. Konduktansi
3. Rugi-rugi dielektrik, rugi-rugi dielektriknya rendah menyebabkan suhu bahan isolasi tidak
melebihi batas yang ditentukan.
4. Memiliki kekuatan kerak (tracking strength) yang tinggi, agar tidak terjadi erosi karena
tekanan listrik permukaan.
6. Kekuatan kerak isolasi (tracking strength), kekuatan kerak (tracking strength) yang tinggi
menyebabkan tidak terjadi erosi karena tekanan listrik permukaan.
Nama : Raden Adhitya A R_NPM : 1506747282_Absen : 16 Paralel
Kekuatan dielektrik adalah tekanan listrik tertinggi yang dapat ditahan oleh dielektrik tersebut
tanpa merubah sifatnya menjadi konduktif. Apabila suatu dielektrik berubah sifatnya menjadi
konduktif, maka dielekrik tersebut telah tembus listrik (breakdown), sedangkan pada Hidrogen
memiliki Voltage breakdown yang rendah, yaitu 0.65 sebagai perbandingan udara sebesar 3
(tergantung tekanan). Hidrogen juga memiliki kapasitas termal yang tinggi, yaitu -252.879 oC,
-423.182 oF, 20.271 K.
Pressure (MPa)
Temperature
(oC) 0.1 1 5 10 30 50 100
-150 4.8497 4.9024
-125 5.5131 5.5568
-100 6.1394 6.1766 6.3447
-75 6.7366 6.7691 6.9143 7.1114 8.1266
-50 7.3098 7.3386 7.4668 7.6363 8.5079 9.4607
-25 7.8624 7.8883 8.0031 8.1523 8.9119 9.7489 12.209
0 8.3969 8.4205 8.5245 8.6581 9.3275 10.077 12.241
25 8.9153 8.9369 9.0321 9.1533 9.7491 10.430 12.357
50 9.4193 9.4393 9.5270 9.6380 10.173 10.797 12.532
75 9.9102 9.9287 10.010 10.113 10.597 11.172 12.750
100 10.389 10.407 10.483 10.578 11.020 11.553 12.999
125 10.858 10.874 10.945 11.034 11.440 11.935 13.271
Nama : Raden Adhitya A R_NPM : 1506747282_Absen : 16 Paralel
Tabel 2. Hydrogen Viscosity (Pa-s) at Different Temperatures (oC) and Pressures (MPa)
Hidrogen memiliki viskositas yang sangat rendah yang berfungsi agar lebih mudah bersirkulasi
dan memiliki kemampuan pendinginan menjadi lebih baik, yakni dalam temperatur sebesar
100C, Hidrogen mempunyai viskositas sebesar antara 10.389 (Pa-s), sebagai perbandingan
pada udara 28.22 (Pa-s). Dengan begitu, apabila digunakan sebagai bahan isolasi, maka
hydrogen lebih baik dibanding udara.
1. Untuk mengisolasi antara penghantar dengan pengahantar yang lain. Misalnya antara
konduktor fasa dengan konduktor fasa, atau konduktor fasa dengan tanah.
2. Menahan gaya mekanis akibat adanya arus pada konduktor yang diisolasi.
Pada isolasi Hidrogen dalam skala lab dapat dilakukan beberapa percobaaan reaksi-reaksi antara
hydrogen dengan molekul lainnya, misalnya,
Daftar Pustaka
https://www.mystupidtheory.com/2014/12/sifat-dan-kegunaan-unsur-Hidrogen-yang.html, pada
pukul 19.30, 28-03-2017
http://hydrogen.pnl.gov/hydrogen-data/hydrogen-viscosity-different-temperatures-and-pressures,
pada pukul 20.20, 28-03-2017
Nama : Raden Adhitya A R_NPM : 1506747282_Absen : 16 Paralel