Anda di halaman 1dari 22

Teknologi Material Isolasi DR.Ir.

Salama Manjang

1
KULIAH -2
TEORI BAHAN ISOLASI

2. 1 BAHAN ISOLASI

Bahan isolasi berguna untuk menjadi isolasi diantara dua buah bahan
pengantar yang mempunyai perbedaan tegangan dan juga dapat bertindak
sebagai penyimpan dari muatan listrik.
Jika fungsi dari bahan ini, fungsi utamanya sebagai pengisolasi maka
dinamakan bahan isolasi, sedangkan bilamana fungsi utamanya sebagai
penyimpan muatan listrik maka bahan ini dinamakan bahan dielektrik. Di
dalam bahan ini elektron terikat kuat pada atom nukleusnya sehingga
konduksi oleh elektron tidak akan terjadi. Material ini akan menunjukkan
sifatnya bila dipengaruhi oleh medan listrik. Bilamana medan listrik
mempengaruhinya maka material ini akan menunjukkan suatu fenomena
yang dinamakan Polarisasi yang dapat menolong menerangkan adanya
penimbunan energi elektrostatis. Bilamana medan listrik berasal dari arus
bolak-balik maka gejalanya adalah sangat kompleks. Oleh karena itu dalam
pemakaian bahan ini diharuskan memilih bahan yang sesuai setelah
mengetahui sifat-sifat dari masing-masing bahan dan membandingkan
harga dari bahan yang akan dipilih. Untuk memilih bahan isolasi yang
berupa benda padat haruslah diperhitungkan kemampuan menampung
panas (thermal rating) dan lain-lain.

2. 1. 1 BAHAN ISOLASI DIBAWAH PENGARUH MEDAN
LISRIK YANG BOLAK-BALIK
Bila sebuah kapasitor pelat yang mempunyai kapasitansi C
o
(Hampa
Udara), dan bila medium ini digantikan oleh dielektrik dengan permitivitas
c
r
, maka kapasitansi dari kapasitor adalah :
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

2


o r
C C . c =
(2.1)

Bila tegangan bolak-balik V = V
m
cos et = (R
e
(V
m
. c
jet
) ) ;
Arus yang mengalir menjadi I = je c
r
. C
o
. V

Anggap dielektrik ini adalah bahan yang murni. Pada umumnya karena
ketidakmurnian dielektrik maka ada arus mengalir antara pelat itu. Karena
itu permitivitas mempunyai karakteristik sebagai besaran yang kompleks
dan dapat dituliskan seperti berikut :

r r r
j
, , ,
c c c =
(2.2)

Jadi arus kapasitor menjadi :


V C r j V C
V C j r j I
o o r
o r
. . ' . . ' '
. . ) ' ' ' (
ec ec
c c e
+ =
=
(2.3)

Bila medan listrik E juga suatu medan yang berubah, E = R
e
(c
o
. E
jc
)
diterapkan pada bahan dielektrik akan menjadi :


E D . c =


Dimana c = Besaran komplek c* = c
r

-jc
r


c = c
o
. c
r

c = c
o
. c
r
Jadi :

D = c* . E (2.4)

Dimana = Bentuk kompleks dari E


Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

3
2. 1. 2 BAHAN ISOLASI DIBAWAH PENGARUH MEDAN
LISRIK YANG TETAP

Bila suatu bahan diletakkan pada tempat yang dipengaruhi medan
listrik, maka respons dari bahan tersebut pada tingkat elektronik, atomik,
molekul dan tingkat mikroskopis terhadap medan listrik yang
mempengaruhinya tergantung pada kemampuan dielektrik dari bahan
tersebut.
Sebagai contoh : Dua buah pelat medatar yang letaknya sejajar membentuk
suatu kapasitor, mempunyai luas bidang datar sebesar (a m
2
) dan jarak
antara kedua pelat itu adalah (d meter). Bilamana bahan dielektrik yang
terdapat pada ruang diantara kedua pelat itu adalah udara (hampa udara)
maka kapasitansi dari kapasitor tersebut sebesar:

d
a
C
.
0
0
c
=
(2.5)
Dimana c
o
= 8,854 x 10
-12
Farad / m

Sekarang bilamana ruang diantara kedua pelat itu diisi dengan suatu
bahan dielektrik, maka kapasitansi dari kedua pelat tadi menjadi :

d
a
C
r
. .
0
c c
=
(2.6)
Dimana c
r
= Konstanta dielektrik relative terhadap hampa udara.
= c/c
o
c
r
. c
o
= c
Setiap bahan mempunyai nilai c
r
yang berbeda, misalkan Silicon (Si)
c
r
= 12, Germanium(Ge) c
r
= 16. Nilai dari c
r
dapat diperoleh dengan
mengukur nilai C pada waktu c
0
dari C
0
dan c
r
dari C pada waktu ada
dielektrik jadi :
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

4

0
C
C
r
= c
(2.7)
Menyelidiki kemampuan dielektrik berarti juga mempelajari
kemampuan c. Ini di dalamnya termasuk mempelajari hal-hal berikut :
a). Mempelajari hubungan antar bentuk macroscopic, konstanta
dielektrik dan sifat atomik dan kebesaran microscopic.
b). Mempelajari mengapa suatu bahan mempunyai nilai konstanta
dielektrik yang berbeda-beda.
c). Mempelajari pengaruh suhu pada c
r
untuk beberapa bahan.

Polarisasi dan kerugian dielektrik adalah fenomena yang sangat
penting, dan kadang-kadang diselidiki dengan menerapkan tegangan yang
mempunyai frekuensi dari nilai nol sampai frekuensi tinggi dan juga
pengaruhnya terhadap perubahan suhu.

2. 2 BAHAN DIELEKTRIK

Bahan yang dipakai untuk membuat alat-alat listrik dan elektronik
dapat digolongkan menjadi beberapa bahan yaitu :
1). Bahan isolasi (Dielektrik).
2). Bahan Magnet.
3). Bahan pengalir (Conducting Material)
4). Bahan setengah penghantar (semi-konduktor)
Dalam teknik tegangan tinggi, bahan yang sangat penting adalah
bahan isolasi dimana ia termasuk bahan dielektrik. Bahan isolasi dapat
memisahkan secara listrik dua buah penghantar. Sifat yang diperlukan dari
bahan dielektrik untuk pembuatan instalasi listrik atau alat-alat lisrik
haruslah memenuhi beberapa kriteria :
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

5
a). Sifat Mekanis: tensile-strength, elastisitas, kekerasan, kekuatan,
kekenyalan.
b). Sifat Tahan Panas: ekspansi termal, pengaliran panas
c). Sifat Listrik: resistivitas/konduktivitas, kekuatan dielektrik,
konstanta dielektrik (kuliah terakhir, 19/09/08)
d). Sifat Kimia: oksidasi, korosi
e). Kemampuan optik: indeks dari refaksi, absorbsi dan emisifity
(pemancaran).

Pemilihan material bagi penggunaan pada alat/sistem tegangan tinggi
adalah berupa material yang mempunyai sifat campuran berdasarkan
kriteria tersebut di atas dan disesuaikan dengan kepentingan penggunaanya,
misalnya : sebagai penyangga, penggantung, penggerak, pengisi, penutup.

2. 2. 1 KERUGIAN PADA DIELEKTRIK

Polarisasi elektronik, ionik, dan oriental yang terjadi pada bahan
dielektrik akan menjadikan konstanta dielektrik berubah menjadi suatu
bentuk yang kompleks. Konstanta dielektrik dapat dituliskan sebagai
berikut :

r r r
jc c c ' ' ' = *
(2.8)

Bilamana medan listrik yang berpengaruh pada bahan ini berfungsi
sebagai e = E
o
.cos (et) , dan misalkan Q(t) adalah kerapatan muatan untuk
setiap satuan luas dari pelat kapasitor. Kerapatan fluks medan listrk D(t)
sebagai angka sama besarnya dengan Q(t) maka kerapatan arus pada pelat
kapasitor tersebut : D(t) = Q(t). Sedangkan medan listrik yang juga sebagai
fungsi dari (t) f(t) = E
O
.cos.(et), maka dapat dituliskan :

) . * ( Re .
) . . * . ( Re ) (
0
0
t j
r
t j
r
Eo t D
e
e
c c c
c c c
=
=
(2.9)
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

6
Kerapatan arus :


dt
t dQ
t j
) (
) ( =
(2.10)
Jadi :

) ) ' ( ( Re . ) (
0
t j
r r o
j j E t J
e
c c c e c ' ' = (2.11)

Atau :

t E t E t J
r o r o
e c c e e c c e sin . . . . cos . . . ) (
0 0
' ' ' ' = (2.12)

Dari persamaaan ini, bahagian imaginair c
r
menentukan komponen
dari arus yang sejajar dengan tegangan yang bekerja (arah vektornya). Dan
c
r
menentukan komponen yang berbeda fasa 90
o
mendahului tegangan yang
bekerja. Daya yang diserap / m
3
setiap saat oleh dielektrik adalah sebesar :

W (t) = J(t) . E(t) (2.13)

Sehingga setiap saat daya yang diserap material menjadi :

) ( . ) ( . ) ( 2 / 1 ) (
2
0
t d t E t J t W e t
t
}
=

2
0 0
2
0
2 2
0
. ) . (
2
) (
) ( . ) ( cos . ) sin( cos . 2 / 1 ) (
E
W
t W
t d t t t t W
r
r r

=
(

'

=
}
c c
e e e c e c c e t
t
(2.14)
Ini berarti penyerapan energi sebanding dengan bahagian imajiner
dari konstanta dielektrik, dan dinamakan kerugian dielektrik atau
disebut kerugian tangen atau tan.delta (tan.o) dan didefinisikan sebagai :
tan o = c
r

/ c
r
(2.15)






e c
0
. c
r
. E
0

e c
0
. c
r
. E
0

o
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

7
2. 2. 2 KEGAGALAN PADA BAHAN DIELEKTRIK

Bahan dielektrik dapat berupa benda gas, benda cair dan benda padat
karena benda gas adalah bahan yang mempunyai atom-atom yang lepas
(kaitannya tidak begitu kuat bila dibandingkan dengan bahan lainnya),
maka atom-atom ini mudah bergerak.
Bilamana atom-atom ini bergerak di kawasan yang dipengaruhi oleh
medan listrik, maka ia dapat menyerap, membawa (transport) dan
memberikan (release) energi yang dimiliknya. Energi ini didapat dari atau
dapat diberikan kepada atom yang lain. Karena atom dapat bergerak bebas
dan atom ini mempunyai massa, maka mereka dapat membawa
(memindahkan energi).
Energi dalam gas adalah energi yang berhubungan dengan tingkat
energi dari gas, dimana elektron dari sebuah atom terletak (garis lingkaran
elektron). Elektron yang mempunyai tingkat energi yang rendah
memerlukan energi yang lebih besar untuk terlepas dari lingkarannya dan
bila elektron berpindah dari suatu tingkat energi ke tingkat yang lain, maka
akan membebaskan sejumlah energi yang disebut energi kuantum. Juga
Elektron yang berpindah dari level yang rendah ke level yang lebih tinggi
akan memerlukan energi sebesar energi kuantum.

2. 2. 3 PROSES IONISASI DIDALAM GAS

Sebelum melanjutkan ke pokok bahasan tentang proses ionisasi
dalam gas, sangatlah penting untuk mengetahui prinsip teori kinetik dalam
gas yang berhubungan dengan pemahaman dari ionisasi gas dan kegagalan.
Sedikit kilas balik tentang teori klasik gas yang diikuti dengan ionisasi dan
proses pengurangan yang membawa ke konduksi dari arus melalui gas
langsung kegagalan atau formasi percikan.
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

8
2. 2. 3. 1 HUKUM KEKEKALAN GAS

Dengan tidak adanya partikel muatan listrik dan medan magnet di
dalam ionisasi gas yang lemah dan terjadi di tumbukan molekuler yang
menyebabkan alirannya mendekati teori dari kinetik gas.
Hukum Boyle Mariote menyatakan gas tertutup pada saat temperatur yang
konstan hasil kali antar tekanan (P) dan volume (V) adalah konstan.

PV = C= Konstan (2.14)


Pada sistem yang sama jika P Konstan, V dan V
0
berhubungan
dengan temperatur absolut T dan T
0
(K
o
) gay lussac menyatakan :


0 0
T
T
V
V
=
(2.15)

Saat diubah ke celcius :


273
273
0
u +
=
V
V
(2.16)

Persamaan di atas digunakan pendekatan u = -273
o
C dan volume
akan menjadi nol. Jika C Konstan (2.14) maka :

PV
0
= C
0
(2.17)

Subtitusi dari persamaan (2.15) diperoleh :


T
T
C
pV .
0
0
(

=
(2.18)

Rasio
0
0
T
C
disebut konstanta gas umum (R), selanjutnya dapat
dituliskan persamaan tekanan dan volume seperti pada persamaan (2.19).
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

9

PV = RT = C (2.19)

Dimana : R = 8,314 J/ mol / K = 0,8206 atm / mol / K

Bila massa dari gas dianggap sebanding dengan 1 Kgmol maka mol zat :

PV = NC = NRT (2.20)

Persamaan (2.20) merupakan persamaan gas ideal. Dengan jumlah
molekul gas (N) didalam volume perisian N
1
molekul. Menempatkan N =
N
0
N
0
= 6,02 x 10
23
molekul / mol (Bilangan Avogardo) maka persamaan
(2.20) menjadi :


T
P
R
N
N
V
N
.
0 1
= =


Atau :

T k N T
N
R
N . . . .
0
= = (2.21)

k = R / N
0
konstanta boltzman (1,381 . 10
-23
J / K)

Jika dua gas dengan V
1
dengan V
2
digabung, pada temperatur dan
tekanan yang sama, maka volume yang baru adalah :
V = V
1
+ V
2
(2.22)

Kombinasi persamaan (2.19) dan (2.22) membentuk persamaan baru,
yaitu :

P
RT N
P
RT N
P
RT N
V
n
.......
2 1
+ + =

atau dalam bentuk P :


V
RT N
V
RT N
V
RT N
P
n
.......
2 1
+ + =
atau :
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

10
P = P
1
+ P
2
..+P
n
(2.23)

Dimana P = P
1
+ P
2
..+P
n
sebagai tekanan parsial dari gas
1,2,3.n
Persamaan d=(2.14 s / d 2.23) adalah persamaan-persamaan teori
kinetik gas.

Persamaan dasar dari Teori Kinetik Gas diperoleh dengan
menganggap bahwa:
1. Gas yang terdiri dari molekul dan massa yang sama
2. Molekul secara terus menerus melakukan aliran yang acak
3. Tumbukan pada molekul adalah elastis
4. Jarak mean antar molekul adalah lebih besar dari diameternya
5. Energi antar kedua molekul diabaikan









Gabr 2.2 Arah Tekanan Molekul


Bila bidang kubus (gambar 2.2) dengan sisi 1 = 1 m dan N
1
molekul,
masing-masing massa M dan rms kelajuan u. Kelajuan dengan komponen
u
x
, u
y
, u
z
dimana u
2
= u
x
2
+ u
y
2
+ u
z
2
dianggap massa M bergerak di daerah
x dengan kelajuan u
x
, ketika bertumbukan dengan wadah datar y
z
akan
memantul dengan kelajuan u
x
.
Perubahan momentum menjadi


x x x
mu mu mu m 2 ) ( = = A
(2.24)
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

11
Untuk sisi kubus 1 jumlah tumbukan per detik pada bagian kanan
dinding adalah : u
x
/ 21 maka


l
mu
l
u mu
mol m
x x x
2
2
2
/ det / = = A (2.25)

Terjadi perubahan yang sama pada dinding sebaliknya, oleh karena
itu m / sec molekul di jalur x = 2mu
x
2
/ L untuk kubus 3 dimensi
perubahan total pada momentum per detik per molekul, yaitu berupa energi
per partikel dengan nilai :

( )
l
mu
u u u
l
m
F
x
z y x
2
2 2 2
2
= + + = (2.26)

Energi kinetik untuk partikel = mu
2
oleh karena itu :


l
W
F 4 = (2.27)

Untuk N
1
partikel energi untuk kelajuan u yang berbeda menjadi nilai
tengah energi :


l
W N
F
1
4 = (2.28)

Energi membawa tekanan P = V = Volume. Dengan membawa
jumlah total area dari kubus (A = 6l
2
)


3
1
2
1
3
2
. 6
4
l
W N
l l
W N
A
F
= = = (2.29)

Dengan l
3
= V = Volume. Dengan membandingkan Persamaan (2.21)
dan (2.25), maka :


W N V
P
1
3
2
=
(2.30)

Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

12
Membandingkan (2.25) dengan (2.14), adalah identik pada
temperatur konstan :

NkT NW W
V
N
P = = =
3
2
3
2
1
(2.31)

Sedangkan energi rata-rata molekul adalah :


kT W
2
3
=
(2.32)


2. 2. 3. 2 DISTRIBUSI KELAJUAN MOLEKUL

Distribusi kelajuan molekul bergantung pada temperatur molekul
gas, kecepatan u dari gas mengikuti persamaan Boltzman Maxwell :


| |
p
u u
p
u
u
du
e
u
u
N
dN
u f
p
2
) / (
2
4
) (

|
|
.
|

\
|
= =
t
(2.34)

u
p
= Kelajuan yang paling memungkinkan
dN
u
= Nilai relatif partikel yang keljuannya berada di u/u
p
dan u+du)/u
p



p
u
p
u
du
N
dN
u
u
f =
|
|
.
|

\
|
(2.35)


p
r
u
u
u =
(kecepatan relatif)

Dimensi diatas memberikan fungsi dari distribusi kelajuan molekul :


2
.
4
) (
2
r
u
r r
e u u f

=
t
(2.36)

Dengan :
r r
u
du u f
N
dN
) ( =
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

13
Nilai rata-rata kelajuan u didapat dengan mengintergralkan ur dan 0
sampai dengan :


t t
2 4
) (
2
2
0
3
2
0
= = =

} }
r
u
r r r r
du e u du ur f u u
r
(2.37)

Atau :
u = u
r
u
p
= 1,128u
p


Nilai rms atau nilai efektif dari kelajuan didapat dari
mengkuadratkan ur :


t t
2 4
) ( ) (
2
2
0
3
2
0
2 2
= = =

=
} }
r
u
r r
u
r r
du e u du ur f u ef f u
r
r
(2.38)

U
eff
= u
reff
u
p
=\3/2u
p
= 1,224u
p


Energi efektif translasi persamaan w = 3/2KT berhubungan kelajuan
efektif dan temperatur (1/2mueff = 3/2KT) akan didapat persamaan (2.39).


p p p eff eff
u u u u u 128 , 1
2
3
. = = = (2.39)

Oleh karena itu kelajuan masing-masing dianggap tetap pada ratio =
u
p
: u : u
eff
= 1 : 1,128 : 1,224, jika gas terdiri dari elektron / ion / atom lain
pada temperatur yang sama, maka energi rata-rata partikel adalah :


kT u m u m mu eff eff
e eff
4
3
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
= = =
(2.40)

m
o
, m
e
, m
i
= molekul, elektron, ion

Kelajuan molekul dihitung untuk 20
0
C dan 760 untuk beberapa gas
(lihat tabel 2.1)
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

14

Tabel 2.1 Kelajuan Molekul untuk beberapa gas

Gas Elektron H
2
O
2
N
2
air CO
2
H
2
O SF
6

(m/s) 100.10
3
1760 441 470 465 375 156 195
(Sumber : E. Kuffel & W.S. Zaenge L, 1985)


Jalan bebas adalah jarak molekul atau partikel berjalan diantara
tumbukan, jalan bebas bergantung pada kuantitas yang acak dan nilai
tengah atau rata-rata tergantung pada konsentrasi partikel atau kepadatan
dari gas.
Untuk mendapatkan nilai tengah atau () kita anggap molekul yang
tetap pada radius yang satu dan partikel berlapis yang bergerak (r
2
), saat
partikel bergerak kepadatannya berkurang dan cenderung berpencar karena
terjadi tumbukan dengan molekul gas. Jika partikel dan molekul yang
bergerak berlaku sebagai bulatan yang padat, maka tumbukan akan terjadi
setiap saat di pusat dari kedua partikel yang berda pada jarak r
1
+ r
2
. Area
terjadinya tumbukan pada molekul t (r
1
+r
2
) dan pada unit volume N t
(r
1
+r
2
)
2
, dan hal ini sering disebut area efektif untuk memotong N (N
adalah jumlah partikel per unit volume gas).
Jika pada lapisan dx, jarak x pada pusat n(x) adalah jumlah partikel
yang bebas pada jarak x, maka pengurangan pada partikel yang bergerak
untuk terpencar di lapisan dx adalah :

Dn = -n (x) Nt (r
1
+r
2
)
u
dx (2.41)

Jika jumlah partikel yang masuk pada (x=o) adalah nol, integrasi
didapat :


dx r r N
o
x
e n x n
) 2 1 (
) (
+
=
t
(2.42)
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

15

Kemungkinan jalan bebas pada jarak x adalah sama dengan dengan
kemungkinan tumbukan antara x dan x+dx nilai rata-rata jalan bebas faktor
x adalah sebagai berikut (dideferensialkan):


dx x r r N
e r r n dn x f
2 ) 2 1 ( 2
2 1
) ( ) (
+
+ = =
t
t
(2.43)

Untuk


2
2 1
0
) ( 2
2 1
0
) (
1
) (
) (
2
2 1
r r n
xe r r n
dx x xf x
xdx r r n
+
=
+ =
= =
}
}

t
t

t
(2.45)

Persamaan (2.45) memiliki dimensi area dan berharga
2
2 1
) ( r r n + t
yang disebut bagian crossection untuk penangkapan atau tumbukan
crossection dan dinyatakan dengan o.

o
N
1
=
(2.46)

Selanjutnya dapat diketahui bahwa tumbukan partikel yang datang
dan molekul yang tetap akan membawa ke proses ionisasi, exsitasi dan
attachment.
Jika persamaan (2.46) dirubah o = no maka q akan dipresentasikan
senagai prosection efektif dari molekul atau partikel di unit dengan volume
gas untuk semua tumbukan dengan kepadatan dari n molekul atau volume.
Sebagai contoh sebagian pecahan dari p1 dari tumbukan antara partikel
yang datang dan partikel yang menuju ke ionisasi maka pi adalah
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

16
kemungkinan dari ionisasi. Molekul tersebut membentuk area efektif dari
pi.Q = Qi / Qi adalah prosection untuk ionisasi. Sama dengan proses lain.
Eksitasi foto ionisasi attachment termasuk dalam tumbukan elastis.

Q = Q
elastis
+ Q
i
+ Q
e
+ Q
a
+. (2.47)

Prosection atom (o) untuk prosection berbeda memberikan jarak
yang lebar. Untuk ionisasi dapat meningkat sampai 2-16 cm
2
, tetapi untuk
tumbukan reaksi nuklir menjadi 10-24 cm
2
.
Untuk mendapatkan persamaan molekul yang bertumbukan,
dianggap keadaan molekul tetap tidak memiliki kelajuan termal. Sedangkan
dalam kenyataannya, persamaan untuk tumbukan prosection, harus tetap
dikalikan dengan suatu faktor.


2
1
1
m
m
+ = q (2.48)

m
1
dan m
2
adalah massa tiap gas, dalam campuran gas tumbukan
prosection dari partikel 7 (m
1
, r
1
, n
1
) akan sebanding dengan jumlah semua
tumbukan prosection dan partikel yang lain.

(m
2
,m
3
,..,r
2
,r
3
,..n
2
,n
3
,) nilai rata2 dari jalan tiap partikel dalam

=
+ +
=
n
i
m
m
r r N
1 2
1
2 1 1
1
1 ) (
1
t
(2.49)

Untuk atom tiap gas r
1
= r
2
= R;u
1
= u
2
maka :


N r
e
2
2 4
1
t
= (2.50)

Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

17
Untuk elektron digas r
1
< r
2
dan m
1
< m
2
dari persamaan (2.49)
diperoleh persamaan (2.51)


N r
e
2
2
1
t
= (2.51)

Atau :


a a e
66 , 5 2 4 = = (2.52)

Untuk perbedaan berat molekul dari persamaan 8 N = P/KT maka
rata-rata jalan bebas sesuai dengan temperatur dan berbanding terbalik
dengan tekanan gas.


0
0
0
) , (
T
T
P
P
T p = (2.53)

Berdasarkan partikel gas dengan kelajuan rata-rata gas u ~ 500 m/s
dan nilai jalan tengah bebas faktor ~ 10-7 akan didapat jumlah tumbukan
per-detik :


det
1
10 . 5
9
= =

u
v (2.54)

Nilai rata-rata waktu antara dua tumbukan adalah :

det 2 , 0
10 . 5
1 1
9
n
v
t = = = A (2.55)


2. 2. 3. 3 DISTRIBUSI DARI JALAN BEBAS

Jalan bebas mempunyai kuantitas yang acak dan mempunyai
distribusi nilai nyata.

Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

18

2
21
) (
1
r r N +
=
t
(2.56)

N kerapatan gas r1 dan ri radius dari z type partikel.

Fungsi distribusi dari jalan bebas dapat didapat dari persamaan (2.55)


/
0
) (
/
x
o
x
x
n
no
e n x n
x dx in dn

=
=
=
} }
(2.57)



Gambar 2.3
Penyebaran molekul bebas
(sumber : E. Kuffel & W.S Zaengel, 1984)

Dimana n(x) = jumlah molekul mencapai jarak x tanpa terjadi
tumbukan Dn = jumlah molekul yang bertumbukan setelah berada di jarak
dx n
o
= total molekul yang bertumbukan setelah persamaan (2.57) dapat
dilihat dari persentasi molekul bebas pada = . Persamaan (2.57) ditulis
pada saat tumbukan crosssection yang dinyatakan dengan persamaan
(2.51). Untuk mendapatkan proses penyerapan dan kerusakan pada partikel,
maka persamaan (2.51) dapat dipresentasikan sebagai :

n = n
o
e
-Nox
(2.58)

Dimana o ikut dalam photo absorption

Ada dua bentuk tumbukan partikel gas, yaitu :

Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

19
1. Tumbukan elastik yang perubahan energinya selalu dalam
kinetik

2. Tumbukan tidak elastik yang sebagian energinya berasal dari
tumbukan elastik, di transfer menjadi energi potensial pada
partikel yang tabrakan












Gambar 2.4
Perpindahan energi selama peristiwa benturan
(sumber : E. Kuffel & W. Zaengel, 1984)

Contoh tumbukan elastis (Gambar 2.4) dengan massa m dan M,
partikel M dalam keadaan diam, kelajuan partikel M = u
0
setelah tumbukan
kelajuan menjadi u1 dan v. u sudut kejadian dan | sudut pancar.
Bagian dari energi yang hilang karena partikel yang datang saat
tumbukan pada saat adalah :

) / ( ) (
2 2
1
2
o o
u u U = A u (2.59)

Karena tumbukan berbentuk kinetik. Persamaan konversi dan
momentum serta energi adalah :
mu
0
mu
1
cos u = Mv cos u (2.60)

mu
0
. sin u = Mv sin u (2.61)

mu
0
mu
1
= M
V
2
(2.62)

Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

20
Dengan pengkuadratan persamaan (2.60) dan (2.61), menambahkan
dan menggabungkan (2.62) akan didapat.


m M
mu
V
+
=
u cos 2
0
(2.63)

Mengubah persamaan (2.62) dan persamaan (2.59), maka akan
diperoleh :


2
2
2
0
2
) (
cos 4
) (
m M
mM
mu
MV
+
= = A
u
u (2.64)

Untuk mendapatkan nilai rata-rata bagian energi yang hilang. Tiap
tumbukan, maka P (u) kemungkinan tumbukan antara sudut.
: u dan u + u. Dan +.
Total area untuk tumbukan adalah t(r
1
+ r
2
), dan kemungkinan
tumbukan pad area u dan u adalah rasio hasil dari area Gambar 2.4 dari
semua area.
{ t u t u u u
t
u u u t
u s s s
)
`

+
= +
= 2 / 0 2
) (
sin cos sin ) ( 2
) (
2
2 1
2
2 1
d
r r
d r r
P
(2.65)
Nilai rata-rata energi yang hilang tiap tumbukan pada tiap sudut
adalah :

}
}
A
= A
2 /
0
2 /
0
) (
) ( ) (
) (
t
t
u |
| | |
|
d p
d p
(2.67)

2
) (
2
) (
M m
mM
+
= A u (2.68)
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

21
Jika pada kasus diatas, partikel yang datang adalah ion yang sama
massanya dengan partikel yang ditabrak, maka m = M persamaan (2.68),
A(u) = yang menyatakan rata-rata energi yang hilang pada tiap tumbukan
elastik. Di lain pihak jika yang bertumbukan adalah elektron, nilai M pada
persamaan (2.68), A(u) = zm / M, maka bagian energi yang hilang karena
tumbukan elektron elastik akan sangat kecil. Contoh tumbukan dengan gas
atom A(u) adalah 2,710 4 dan argon 2,7 . 10-5 elektron dari kedua gas tidak
akan kehilangan energi tetapi ion akan hilang.
Jika energi kinetik dari partikel gas yang datang dikonversikan ke
energi potensial dari partikel yang tertabrak dengan mengalikan hukum
energi dan konversi momentum maka :
mu
o
2
= mu
1
2
+ Mu
2
+ wp (2.69)
Mu
o
= mu
1
+ Mv (2.70)
Wp = kenaikan pada energi potensial partikel massa M pada saat
diam, subsitusi (2.67) ke (2.66), maka :

(

=
2
1 0
2
2
1
2
0
) _ ( ) (
2
1
u u
M
m
u u m Wp (2.71)
Untuk kondisi energi kinetik yang konstan, dideferensial persamaan
(2.71) mengacu pada u1 maka diberikan transfer energi maximum sebesar :

0
max
=
du
dW
p

Atau

M m
m
u
u
+
=
0
1
(2.72)
Teknologi Material Isolasi DR.Ir. Salama Manjang

22
Persamaan (2.72) menyatakan bahwa energi potensial dapat
diperoleh pada saat partikel mencapai nilai maximum, yaitu kondisi
dinamakan kelajuan awal sebanding dengan rasio massa pada jumlah massa
dari tiap partikel.
Saat partikel yang bertumbukan identik, nilai maximum perpindahan
energi kinetik ke potensial terjadi saat u
1
= u
0
/ 2. Dan jika yang
bertumbukan adalah elektron dengan massa m << M, maka nilai
maksimum perpindahan energi adalah u
1
(m/M)u
0
yang berarti kelajuan
yang baru u1 menjadi bagian yang kecil dari kelajuan awal.
Pada kasus dimana partikel dalam keadaan diam, nilai maksimum
potensial energi yang diperoleh akan didapat dengan memasukkan nilai
kelajuan u1 dari persamaan (2.70) ke persamaan (2.71).

2
2
0
max
mu
M m
m
W
p
+
=
(2.73)
Untuk elektron m << M, persamaan (2.73) menjadi :

2
0 max
2
1
mu W
p
=
(2.74)
Hal ini berarti hampir semua energi kinetik berubah menjadi energi
potensial. Persamaan (2.74) akan membawa ke proses bahwa elektron
adalah pengionisasi yang baik untuk gas, sedangkan tidak untuk ion. Untuk
menyebabkan ionisasi energi kinetik elektron haruslah 1 / 2mu
0
> ev1
dimana V1 potensial ionisasi dari atom atau molekul.

Anda mungkin juga menyukai