Anda di halaman 1dari 8

PS.

Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang

BAB 1.
BAHAN ISOLATOR

1.1. Pendahuluan

Bahan isolasi merupakan bahan yang memiliki sifat mengisolir arus listrik, sehingga mampu
memisahkan bagian-bagian yang bertegangan. Berdasarkan karakteristik dan sifat bahan
isolasi, dalam pemakaiannya perlu dipertimbangkan sifat kelistrikan, sifat termal, sifat mekanis
dan sifat kimia.

1.2. Sifat Kelistrikan

Berdasarkan karakteristik dan sifatnya, bahan isolasi memeliki sifat kelistrikan yang meliputi
tahanan isolasi, kapasitas, kekuatan dilektrik, kerugian tahanan dan lain sebagainya.

1.2.1. Tahanan Isolasi

Bahan isolasi harus mampu mencegah mengalirnya arus keluar dari konduktor, apabila ada
tegangan listrik. Dengan demikian bahan isolasi harus mempunyai tahanan listrik yanmg
besar. Pada kenyataan semua bahan isolasi mengalami arus bocor dan dinyatakan dalam
pers1amaan.

V
Ii (1)
Ri

Keterangan :
II = Arus bocor [ampere]
RI = tahanan isolasi [Ohm]
V = tegangan kerja [Volt]

Arus bocor Ii relatif sangat kecil bila dibandingkan dengan arus lewat penghantar.
kemungkinan jalanya arus bocor dapat melalui bahan isolasi dan melalui permukaan isolasi.
Sedangkan tahanan isolasi dapat disebabkan oleh tahanan dalam Rv (volume resistance) dan
dapat disebabkan oleh tahanan permukaan Rs ( surface resistance )

Ilmu Bahan Listrik Diktat Kuliah 1


Ref: 366130290.doc
PS. Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang

Rv tergantung dari bahan isolasi yang dinyatakan dalam ohm cm. Sedangkan Rs tergantung
pada lapisan luar konduktor serta keadaan disekeliling isolasi penghantar , misalnya
kelembaman.

Gambar 1. Penampang Kabel Membujur

Persamaan arus bocor:


Ii = I s + I v (2)
Keterangan :
Ii = arus bocor
Is = arus permukaan
Iv = arus yang mengalir melewati bahan isolasi
Persamaan tahanannya :

Rs .Rv
Ri (3)
Rs Rv
Keterangan :
Ri = tahanan arus bocor
Harga tahanan isolasi suatu penghantar untuk kayu - asbes :104-109 ohm Cm dan untuk
mika-hidro karbon :1016-1019 ohm Cm. Apabila bahan yang bekerja pada isolasi bertambah
besar, maka ketahanan isolasinya akan berkurang.

Bila ada dua buah lempeng elektrode dengan jarak 1 cm pada selisih tegangan 30 Kv, maka
akan terjadi arus listrik ( 2 lempeng berada dalam udara kering ). Dan bila diantara dua
lempeng tersebut diselipkan lempeng gelas, makabaru pada tegangan 1000 Kv arus listrik
akan mengalir pada lempeng gelas tersebut.

Pada sistem tegangan bolak-balik dengan frekuensi tinggi, ternyata tegangan tembusnya
lebih rendah. Suatu bahan isolasi tertentu, misalnya katun,linen dan kertas merupakan bahan
isolasi yang dapat menyerap air (higroskopis). Agar bahan tersebut dapat tahan terhadap

Ilmu Bahan Listrik Diktat Kuliah 2


Ref: 366130290.doc
PS. Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang

meresapnya air, maka bahan-bahan tersebut dicelupkan kedalam bahan isolasi cair yang
akan mendesak udara keluar dari pori-pori, hal yang demikian disebut ``impregnir ``.

1.2.2. Kapasitas

Bahan isolasi mempunyai kapasitas listrik yang tergantung pada ukuran dan jenis dielektrik
yang digunakan. Kapasitas bahan isolasi dinyatakan dalam rumus :

A
C (4)
d
Keterangan :
C = kapasitas ( farad )
A = luas penampang ( cm )
d = jarak antara tepi dengan tepi / tebal dielektrik ( cm )
= permitivitas listrik = 8,85 x 10-12
kudara = 1,00058
khampa = 1
Koefisien dielektrik suatu bahan isolasi adalah kesanggupan bahan tersebut untuk
membentuk kapasitas panas.

1.2.3. Kerugian Sudut Dielektrik

Bahan isolasi yang diberi tegangan bolak-balik, akan mengambil energi dalam bentuk panas.
Adapun energi yang diambil tersebut dalam satuan waktu disebut kerugian dielektrik.
Sedangkan bila tak terdapat kerugian dielektrik, maka pergeseran fasa antara tegangan dan
arus yang melalui isolasi adalah tepat 900 . Akan tetapi kerugian dielektrik dari semua bahan
isolasi tak dapat dihindari, sehingga pergeseran sudut fasa antara tegangan dan arustidak tepat
900 , tetapi kurang dari harga tersebut.

Ilmu Bahan Listrik Diktat Kuliah 3


Ref: 366130290.doc
PS. Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang

Besar kerugian yang diserap bahan isolasi berbanding lurus dengan tegangan V, frekuensi f,
kapasitansi C dan sudut kerugian dielektrik . Dan dinyatakan dalam persamaan ;
P = V.2f.C.tan (5)

Ic


Ic = f (Ir) V
Gambar 2. Sudut Kerugian Dielektrik

1.2. Sifat Mekanis

Sifat mekanis meliputi kekuatan tarik dan tekan, kekerasan dan kerapuhan.Kekuatan mekanis
dari suatu isolasi untuk mengatasi tekanan/tarikan mekanis..Sifat sifat mekanis yang perlu
diperhatikan , antara lain:tegangan tarik tekan yang tergantung dari faktor/ koefisien tegangan
tarik/tekan tiap bahan isolasi dan kerapuhan / kekerasan bahan. Apabila suatu bahan
berpenampang A ditarik dengan gaya F dan pertambahan panjangnya l, maka stress atau
tegangan tarik bahan dinyatakan dalam

F
(6)
A
Dan regangan tarik (strain) dinyatakan dalam persamaan ;

l
( 7)
l
Untuk sejumlah besi tempa atau baja , hubungan stress dan strain diperlihatkan gambar 1.3.

U
Y

Ilmu Bahan Listrik Diktat Kuliah 4


Ref: 366130290.doc
PS. Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang

Gambar 3. Kurva Stress-Strain Baja Lunak

Setelah titik y penambahan panjang tanpa memerlukan penambahan y disebut titik lumer (yield
point), sedang tegangan yang menjadikan bahan lumer disebut tegangan lumer (yield stress)

1.4. Sifat Kimia

Sifat kimia meliputi kestabilan bahan, ketahanan terhadap asam,basa dan korosi.Tahanan
isolasi dapat rusak/nilai turun dikarenakan air, garam, minyak dan lain-lain, yang akhirnya
dapat memperpendek umur isolasi. Beberapa sifat kimia yang perlu diperhatikan, antara lain;
resistansi kimia (Chemial resistance) gaya. Gejala ini terjadi sekitar 5% hingga 7% dari
panjang mula-mula. Titik), sifat kemampuan larut, hygroscopis , resistansi radioaktif (radiation
resistance), pengaruh tropis (tropicalized), permebialitas,

1.4.1. Resistansi Kimia

Bahan isolasi mempunyai ketahanan berbeda terhadap korosi karena garam, asam, alkali,gas
dan fungous. Kecepatan korosi dipengaruhi kenaikan suhu. Pada tegangan tinggi, bahan
isolasi harus mampu menahan terjadinya ozon, karena ozon dapat menyebabkan isolasi
berubah menjadi regas. Dalam praktek bahan isolasi anorganik mempunyai ketahanan
terhadap ozon yang baik.

1.4.2. Sifat Kemampuan Larut

Kemampuan larut bahan padat dapat dievaluasi berdasarkan banyaknya bagian permukaan
bahan yang larut setiap satuan waktu. Kemampuan larut akan semakin besar jika suhu
dinaikkan. Pada umumnya komposisi bahan pelarut dan yang dilarutkan sama, misalnya :
hidrokarbon(parafin, karet alam) dilarutkan dalam cairan hidrokarbon atau phenol
formaldehida.

1.4.3. Higroskopisitas

Uap air dapat menyebabkan perubahan mekanik fisik (physico-mechanical) dan memperkecil
daya isolasi. Agar tidak terjadi penyerapan air oleh bahan isolasi , maka selama penyimpanan
diberi senyawa P2O5 atau CaCl2. Bahan dielektrik yang molekulnya berisi kelompok

Ilmu Bahan Listrik Diktat Kuliah 5


Ref: 366130290.doc
PS. Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang

hidroksil (OH), higroskopisnya relatif besar. Untuk bahan dielektrik yang nonhigroskopis,
misalnya parafin, polyethylindan polyethetra ethylin.

1.4.4. Resistansi Radiasi

Resistansi radiasi adalah kemampuan bahan isolasi untuk menahan pengaruh radiasi tanpa
mengalami kerusakan. Pengaruh radiasi matahari mempengaruhi umur bahan isolasi, karena
sinar ultraviolet dapat merusak bahan organik yaitu ; menurunkan kekuatan mekanik,
elastisitas dan retak-retak. Sinar X dan sinar radioaktif dari radioisotop memiliki p[engaruh
besart terhadap bahan isolasi.

1.4.5. Pengaruh Tropis

Di daerah tropis basah memungkinkan tumbuhnya jamur dan serangga. Dengan demikian
bahan isolasi sebaiknya dilapisi dengan bahan anti jamur, antara lain ; paranitro phenol,
pentha chloro phenol. Suhu tinggi disertai kelembaban menyebabkan turunnya resitivitas
isolasi, menambah sudut rugi dielektrik, menambah permitivitas dan mengurangi kemampuan
kelistrikan bahan..

1.4.6. Permeabilitas Uap

Permiabilitas uap adalah kemampuan bahan isolasi untuk dilewati uap. Banyaknya uap M
selama t jam, melalui permukaan A dengan beda tekanan pada sisi bahan P, dinyatakan :
u : permeabilitas uap disebut konstanta difusi
u.h.102
M (8)
A.t. p

h : permeabilitas uap air


Tabel 1.
Permeabilitas Uap Bahan
No Nama Bahan U (g/cm.jam.mmhg)
1. Parafin 0,0007
2. Polistirin 0,03
3. Karet 0,03 s/d 0,08
4. Selulose triasetat 1
5. Cellophane 5
6. Kaca atau Logam 0

Ilmu Bahan Listrik Diktat Kuliah 6


Ref: 366130290.doc
PS. Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang

1.5. Sifat Panas

Kerugian daya selalu terjadi pada penghantar yang dilalui arus listrik, kerugian daya ini
didesipasikan dalam bentuk energi panas.Sifat panas meliputi ketahanan terhadap panas dan
koefisien muai.Bahan isolasi dapat rusak karena panas, sedang kemampuan bahan menahan
panas tanpa terjadi kerusakan disebut ketahanan panas (heat resistance).Ada standart lain
Selain dari AIEE, yakni standart menurut IEC (International Electrotechnical Commision)
yang didasarkan atas batas suhu kerja bahan seperti tabel 1.2.

Tabel 2.
Klasifikasi Bahan Isolasi
Kelas Bahan Suhu kerja
maks
Y Bahan berserat organik : katun,sutera alam, kertas, 90oC
karbon,wolsintetis, rayon, poliamid, karet, poliakrit, polivinil,
poliethylin, prespan.
A Bahan kelas Y diimpregnasi dengan vernis, aspal, minyak trafo. 105
E Email kawat yang terbuat dari: polyvinyformal, poly urebthane 120
dan damar epoxy, bahan pengisi celulose, pertinaks dan tekstolit,
film triacetat, film dan serat poly ethylene tereptithithalete.
B Bahan anorganik ( mika, fiberglass, asbes ) bitumen, bakelit, poli, 130
monochloro tri fluor etilen, poli etilen tereftalat, poli karbonat,
sirlak.
F Bahan-bahan anorganik yang diimpregnasi atau direkat dengan 155
epoksi, poliurethan, atau vernis dengan ketahanan panas yang
tinggi.
H Mika, fiberglas dan asbes yang diimpregnasi dengan silikon tanpa 180
campuran bahan berserat, karet silikon, email kawat poliamid
murni.
C Bahan-bahan anorganik tanpa diimpregnasi atau diikat dengan Di atas 180
substansi organik yaitu : mika, mikanit tahan panas , mikaleks,
gelas, keramik, teflon, (politetra fluoroetilen) adalah satu-satunya
substansi organik

1.6. Konduktivitas Panas

Kenaikan suhu pada penghantar dipengaruhi resistansi panas dari bahan isolasi. Resistansi
panas dinyatakan dalam persamaan

t
P (9)
Rp

Ilmu Bahan Listrik Diktat Kuliah 7


Ref: 366130290.doc
PS. Teknik Listrik Politeknik Negeri Malang

Keterangan :
Rp = Resistansi panas [ohm m]
P = Panas yang lewat setiap detik. [watt]
T = Beda suhu [oC]
Untuk menghitung resistansi panas (Rp) dinyatakan ;

h
Rp (10)
A
h = Jarak antara bagian panas dan dingin [m]
A = Luas penampang [m2]
= Resistivitas panas [ohm.m panas]
Besar konduktivitas panas (p)

1
p (11)

Tabel 3.
Konduktivitas Panas
No Nama Bahan Konduktivitas Panas
W/o.m
1. Udara 5 . 10-6
2. Aspal 7 . 10-6
3. Kertas 10-6
4. Kain yang divernis 13 . 10-6
5. Pertinaks 35 . 10-6
6. Kuarsa 12,5.10-5
7. Porselin 16 . 10-5
8. Steatit 22 . 10-5
9. Titanum dioksid 65 . 10-5
10. Silikon dioksid 12,5. 10-4
11. Grafit 18,2 . 10-4
12. Karborundum 20,5 . 10-4
13. Alumina 3.10-3
14. Magnesium 3,6.10-3
15. Besi 6,8.10-3
16. Berilium 2,18.10-2
17. Alumunium 2,26.10-2
18. Tembaga 3,9.10-2

Ilmu Bahan Listrik Diktat Kuliah 8


Ref: 366130290.doc

Anda mungkin juga menyukai