Anda di halaman 1dari 21

KULIAH-3

MATERIAL ISOLASI SEBAGAI


DIELEKTRIK

Oleh:

SALAMA MANJANG

Laboratorium Teknik
Tegangan Tinggi dan Isolasi

Sebagai Bahan Isolasi & Dislektrik


Bahan isolasi berguna untuk menjadi isolasi diantara dua

buah bahan pengantar yang mempunyai perbedaan tegangan


dan juga dapat bertindak sebagai penyimpan dari muatan
listrik.
Fungsi utamanya sebagai pengisolasi maka dinamakan bahan
isolasi,
Fungsi utamanya sebagai penyimpan muatan listrik maka
bahan ini dinamakan bahan dielektrik.
Di dalam bahan ini elektron terikat kuat pada atom
nukleusnya sehingga konduksi oleh elektron tidak akan
terjadi. Material ini akan menunjukkan sifatnya bila
dipengaruhi oleh medan listrik.
Bilamana medan listrik mempengaruhinya, material ini akan
menunjukkan suatu fenomena yang dinamakan Polarisasi

SIFAT BAHAN DIELEKTRIK


Sifat yang diperlukan dari bahan dielektrik untuk
pembuatan instalasi listrik atau alat-alat lisrik haruslah
memenuhi beberapa kriteria :

Sifat Mekanis: tensile-strength, elastisitas, kekerasan,

kekuatan, kekenyalan
Sifat Tahan Panas: ekspansi termal, pengaliran panas
Sifat Listrik: resistivitas/konduktivitas, kekuatan
dielektrik, konstanta dielektrik
Sifat Kimia: oksidasi, korosi
Kemampuan optik: indeks dari refaksi, absorbsi dan
emisifity (pemancaran).

KEANDALAN BAHAN ISOLATOR


DITENTUKAN 2 ASPEK:
ASPEK VOLUME (BULK)

Breakdown

(Sifat dielektrik, er dan tan d)

ASPEK PERMUKAAN
(Fenomena arus bocor

permukaan)

Flashover

ASPEK VOLUME (BULK)


DI BAWAH MEDAN LISTRIK BOLAK-BALIK

E = V/d ;
D = e E = eo E + P
P = (er - 1) eo E
C = e A/d ;
Co = eo A/d
er = C/Co = ( Q + P ) / Q
er = e / eo
er* = er + j er
tan d = er / er

Wdiel = E2 eo er tan d

POLARISASI:
ionik

Atomik
Orientasi
Interfesial

ASPEK PERMUKAAN
(Surface )
Katoda

Anoda

= 2 e/m.Vx

Vx

ae = F/m = eE/m

W = m2 = e.Vx = e.E.x
J = ( n-.- + n+. + ) e

BAHAN ISOLASI DIBAWAH PENGARUH


MEDAN LISRIK YANG TETAP
Bila suatu bahan yang dipengaruhi medan listrik, maka respons dari

bahan tersebut pada tingkat elektronik, atomik, molekul dan tingkat


mikroskopis terhadap medan listrik yang mempengaruhinya.
Contoh : Dua buah pelat medatar yang letaknya sejajar membentuk
suatu kapasitor, mempunyai luas bidang datar sebesar (a m2) dan
jarak antara kedua pelat itu adalah (d meter). Bilamana bahan
dielektrik yang terdapat pada ruang diantara kedua pelat itu adalah
udara (hampa udara) maka kapasitansi dari kapasitor tersebut
sebesar:

e0 . a
C0
d

Dimana eo = 8,854 x 10-12

Farad / m

Ruang diantara kedua pelat itu diisi suatu bahan

dielektrik, kapasitansi dari kedua pelat menjadi :

e re 0 . a
C0
d

Dimana er = Konstanta dielektrik relative terhadap hampa udara.

er = e/eo

er. eo= e

Setiap bahan mempunyai nilai r yang berbeda, misalkan

Si, er = 12 Germanium er = 16. Nilai dari er dapat


diperoleh dengan mengukur nilai C pada waktu e0 dari C0
dan er dari C pada waktu ada dielektrik jadi :

RUGI-RUGI (LOSIS) PADA DIELETRIK


(2.8)

Polarisasi elektronik, ionik, dan oriental yang terjadi pada bahan

dielektrik akan menjadikan konstanta dielektrik berubah menjadi


suatu bentuk yang kompleks. Konstanta dielektrik dapat dituliskan
sebagai berikut :

e *r e r je r
Medan listrik yang berpengaruh pada bahan ini berfungsi sebagai e

= Eo.cos (t) , dan misalkan Q(t) adalah kerapatan muatan untuk


setiap satuan luas dari pelat kapasitor. Kerapatan fluks medan listrk
D(t) sebagai angka sama besarnya dengan Q(t) maka kerapatan
arus pada pelat kapasitor tersebut : D(t) = Q(t). Sedangkan medan
listrik yang juga sebagai fungsi dari (t) f(t) = EO.cos.(t), maka
dapat dituliskan :

D(t ) Re(e 0 . e *r . Eo . e jt )
e 0 . Re (e *r . e jt )

Kerapatan arus :

dQ (t )
j (t )
dt

J (t ) e 0 . Eo
Atau

Re ( j (e ' r je r ) e jt )

J (t ) . Eo . e 0 . e r cos t . . Eo . e r . e 0 sin t

Dari pers. Bahagian imaginair er menentukan komponen dari arus yg sejajar dgn
tegangan yang bekerja (arah vektornya).
Dan er menentukan komponen yang berbeda fasa 90o mendahului tegangan
yang bekerja. Daya yang diserap / m3 setiap saat oleh dielektrik adalah
sebesar :
W (t) = J(t) . E(t)
Sehingga setiap saat daya yang diserap material menjadi :
2

W (t ) 1 / 2 J (t ) . E (t ) . d (t )
0

W (t ) 1 / 2

.
e
e
cos

e
r sin(t ) . cos(t ) . d (t )
0 r
0

W (t ) W

2
(e 0 . e r ) . E 0

Penyerapan energi sebanding dengan bahagian


imajiner dari konstanta dielektrik, dan
dinamakan kerugian dielektrik atau disebut
kerugian tangen atau tan.delta (tg.d) dan
didefinisikan sebagai :

tg d = er / er
e0 . er . E0

d
e0 . er. E0

KEGAGALAN PADA BAHAN DIELEKTRIK


Bahan dielektrik dapat berupa: gas, benda cair dan benda padat

karena benda gas adalah bahan yang mempunyai atom-atom yang


lepas (kaitannya tidak begitu kuat bila dibandingkan dengan bahan
lainnya), maka atom-atom ini mudah bergerak.
Bilamana atom-atom ini bergerak di kawasan yang dipengaruhi oleh
medan listrik, maka ia dapat menyerap, membawa (transport) dan
memberikan (release) energi yang dimiliknya. Energi ini didapat dari
atau dapat diberikan kepada atom yang lain. Karena atom dapat
bergerak bebas dan atom ini mempunyai massa, maka mereka
dapat membawa (memindahkan energi).
Energi dalam gas berhubungan dengan tingkat energi gas, dimana
elektron dari sebuah atom terletak (garis lingkaran elektron).
Elektron yg mempunyai tingkat energi yg rendah memerlukan
energi lebih besar untuk terlepas dari lingkarannya. Bila elektron
berpindah dari suatu tingkat energi ke tingkat yang lain, maka
sejumlah energi yg disebut energi kuantum akan dibebaskan. Juga
Elektron yg berpindah dari level rendah ke level yg lebih tinggi akan
memerlukan energi sebesar energi kuantum.

BEBERAPA FENOMENA KEGAGALAN


(BREAKDOWN ) MATERIAL ISOLASI
DALAM APLIKASINYA

MEKANISME PLASHOVER PADA


ISOLATOR TERPOLUSI
Earth
dry disks
High
Resistance

arc

R=(L-x) rp (resistansi lapisan polusi)

V = Va + Vp

Va = AxI-n
Vp= r (L-x) I

V = AxI-n + rp(L-x)I

Live

X = panjang busur (arc)


I
= Arus busur
A,n = parameter busur
tergantung jenis isolator

Tegangan plashover sebagai fungsi waktu akibat


berbagai efek pada isolator suspension

DISTRIBUSI
ESDD

(Equivalent Salt
Deposit Density)
sepanjang jarak
bocor pada
berbagai bentuk
pin isolator
(10 thn dioperasikan di
Anneberg Sweden)
IEC 815:
ESDD (mg/cm2)
0 0,03

Klasifikasi
Bersih atau
kontamnasi sgt
sedikit

0,03 0,06

Kontaminasi
ringan

0,06 0,1

Kontaminasi
penuh

> 0,1

kontaminasi berat

Tegangan lewat denyar sebagai fungsi dari ESDD


(S.V. Fukuda, 1993)

Observations on EPDM / Alloy Insulators

Puncture

Alligatoring

Splitting

Observations on EPDM / Alloy Insulators


Discolouration
Due to Electrical Activity
and UV Degradation

Degradasi Bahan polimer EPDM


akibat UV radiasi

Birds And Fungus on Polymeric Insulators

Bird Damage

Fungal Growth

Anda mungkin juga menyukai