Elektronika I
Pokok Bahasan UTS:
1. Pendahuluan
- Pengertian elektronika
- Jenis-jenis komponen elektronika
3. Semikonduktor
- Pengertian semikonduktor
- Semikonduktor instrinsik
- Semikonduktor ekstrinsik
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 1
4. Dioda Semikonduktor
- Dioda sambungan pn
- Kurva karakteristik dioda sambungan pn
- Garis beban pada dioda
5. Rangkaian Dioda
- Dioda sebagai penyearah (rectifier)
- Prinsip kerja dan jenis transformator (trafo)
- Rangkaian pengganda tegangan
- Rangkaian penjepit dc
- Rangkaian penggunting
- Rangkaian detektor puncak
6. Diode-diode khusus
- Diode Zener
- LED
- Seven-segment
- Photodiode
- Optocoupler
- Diode Schottky
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 2
Referensi :
• Karakter dan identitas suatu unsur ditentukan oleh jumlah proton dalam
inti atomnya. Jumlah proton dalam inti atom dinyatakan sebagai nomor
atom dari atom tersebut.
• Muatan listrik dibawa oleh pembawa muatan listrik. Pembawa muatan listrik
ini dapat berupa:
1. Elektron bebas di dalam zat padat (konduktor dan semikonduktor)
2. Ion di dalam zat cair (larutan elektrolit)
3. Gabungan keduanya (elektron dan ion) di dalam plasma.
• Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan listrik (positif atau negatif).
Contoh:
Atom Na memiliki jumlah elektron yang sama banyak dengan jumlah
protonnya, yaitu 11 , dengan konfigurasi elektron pada kulit atomnya: 2, 8,
dan 1. Jika elektron di kulit terluarnya keluar meninggalkan atom Na, maka
atom Na itu kini disebut ion Na, dan dilambangkan dengan Na+.
DV lE
• Medan listrik E ini mengerjakan gaya F pada elektron bebas.
F eE
• Elektron bebas tersebut bergerak dalam arah yang berlawanan dengan
arah E dan F. [Ingat: Muatan uji (test charge) dalam hubungan F dan E
adalah muatan positif]. Tapi, apakah yang dimaksud dengan “muatan
positif” pada pernyataan ini? Apakah “muatan positif” adalah proton?
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 14
“Muatan Positif” yang dimaksud adalah “lubang” (hole)
• Perlu diingat, lubang bukanlah proton atau pun positron (elektron yang
bermuatan positif)! Lubang hanyalah lawan elektron secara konseptual dan
matematis, bukan partikel dalam
Wildian,arti yang
Jurusan sesungguhnya!
Fisika Universitas Andalas 15
• Kuat arus listrik dapat dianalogikan
dengan debit air. Kuat Arus Listrik
• Debit air, D, adalah besarnya volume air - -
yang mengalir per satuan waktu: D = V/t -
A
(dalam m3/s). - -
f ges
• Pengaruh tumbukan terhadap gerak
pembawa muatan itu dapat
dipandang sebagai gaya gesekan yang
bekerja pada pembawa muatan
tersebut; seperti gerak jatuh kelereng w
di dalam gliserin atau oli.
• Dari analogi di atas, kecepatan rata-rata akhir pembawa muatan haruslah
konstan dan sebanding dengan kuat medan listrik E. Akibatnya, rapat arus juga
sebanding dengan kuat medan listrik E.
dengan konstanta pembanding s
JJ =ssE E Hukum Ohm
yang disebut konduktivitas listrik.
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 17
Hukum Ohm (yang populer)
• Suatu kawat berpenampang serba
sama (A) dialiri arus I.
• Misalkan beda potensial antara I
titik P dan titik Q adalah V, yaitu:
V = VP – VQ.
• Bila kuat medan listrik di dalam
logam dapat dianggap serba sama,
maka Hubungan V = IR merupakan Hukum Ohm
E=V/l dalam bentuk paling populer, dengan:
• Dari hukum Ohm:
J = s E = s (V / l ) 1 l l
R R
sehingga arus listrik: s A A
I = J A = (s V / l ) A R = resistansi (ohm, W)
• Bila s A / l kita tulis sebagai 1/R
maka I = V / R , atau: = resistivitas atau hambat-jenis
(ohm.meter, W.m):
1
V IR
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas s 18
Resistivitas Beberapa Bahan
Simbol Potensio
NTC Termistor
PTC
D D
27
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Bukan Sekadar Ada Beda Potensial…
- + Eo
- +
- +
+Q - +
- + -Q
Ei E i
Elektron Lubang
Eo
• Pada saat Ei = Eo , kuat medan total di dalam logam itu menjadi nol. Itu berarti,
potensial listrik kedua ujung logam itu menjadi sama besar. Akibatnya, aliran
elektron terhenti.
• Agar elektron bebas ini dapat terus mengalir, maka muatan induksi pada kedua
ujung logam itu harus terus diambil, sehingga di dalam logam tidak timbul
medan listrik induksi. Dengan kata lain, beda potensial antara kedua ujung
logam itu harus terus dipertahankan.
Baterai PLTA
PLTN
Pompa
air
34
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Rangkaian Listrik
Arus listrik terjadi ketika
Syarat agar suatu rangkaian listrik dapat
berfungsi: sumber GGL terhubung
dalam suatu rangkaian
1. Sumber GGL (beda potensial atau tertutup.
tegangan).
Contoh: baterai.
Rangkaian
arus searah
Rangkaian
arus bolak-balik Generator AC
I
P
Daya, P Resistansi, R
(watt, W) (ohm, W)
• Ciri susunan seri adalah tidak ada cabang dalam rangkaian; sedangkan
susunan paralel ditandai dengan adanya rangkaian cabang dalam
rangkaian tersebut.
Rseri R1 R2 R3
1 1 1 1
a
R2
b
R par R1 R2 R3
R3
?
Coba buat rumusnya!
I1 I2 I3
I I
e
I1 I 2 I 3 I
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 42
Pada Rangkaian Paralel, Tegangannya Sama
V2 Tegangan di R2
R2
a b
V3 Tegangan di R3
R3
I
maka berlaku:
e
V1 V2 V3 Vab e
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 43
Hukum-hukum Kirchhoff
“Jumlah arus yang masuk ke suatu titik cabang sama dengan
1 jumlah arus yang keluar dari titik cabang itu.”
I masuk I keluar
• Hukum ini merupakan penerapan prinsip konversi
muatan (Hukum Kekekalan Muatan).
DV ( I R) e dengan
DV V ab Va Vb
0 ( I R) e e ( I R)
(merupakan bentuk nyata
hukum II Kirchhoff.)
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas 45
Contoh Soal 1 (untuk 1 Loop)
e R3 = 1 W
a e d
30 V
R1
e
6W
10 V
b c
R2 = 3 W
(a) Tentukanlah besar dan arah arus (dengan titik acuan e) yang
mengalir di dalam rangkaian di atas.
(b) Tentukanlah beda potensial di antara titik a dan titik d
(disimbolkan dengan Vad).
• Lukiskanlah pemisalan arah loop dan arah arus di dalam rangkaian itu.
Pemisalan ini boleh sembarang, tetapi sebaiknya searah dengan GGL yang
lebih besar (agar anda tidak direpotkan dengan urusan mengubah arah
arus ketika kemudian ternyata arus yang didapatkan itu bernilai negatif).
Perhatikan gambar pada Contoh Soal itu: e 1 e. 2
Jadi, arah loop dan arah arus (hanya ada satu arus, karena tidak ada titik
cabang) pada rangkaian tersebut dilukiskan searah dengan arah GGL e 1 .
• Gunakan aturan berikut: GGL ataupun arus yang searah dengan arah loop
(atau arah beda potensial yang dicari) diberi tanda positif (+), dan yang
berlawanan diberi tanda negatif (-) .
V ( I R) e
48
Contoh Soal 2 (untuk 2 Loop)
Jika ε1 = 15 V, ε2 = 5 V, R1 = 1 Ω, R2 = 8 Ω, R3 = 4 Ω, R4 = 20 Ω, dan R5
= 18 Ω, tentukanlah:
(a) Arus-arus yang melalui R1 (yaitu I1) dan arahnya terhadap titik a,
melalui R3 (yaitu I2) dan arahnya terhadap titik d, serta melalui R5
(yaitu I3) dan arahnya terhadap titik d.
(b) Beda potensial Vba.
(c) Beda potensial Vcd.
Bersambung…..
50
• Lalu, subsitusikan nilai I2 ke (2): c. Beda potensial Vcd
10 = 9 I1 – 24 (- 1/6 ) I1 = 2/3 A
(Berarti arah I1 sudah sesuai dengan V ( I R) e
pemisalan, yaitu ke kanan titik a).
Berdasarkan lintasan R3 dan R4:
• Lalu, subsitusikan nilai-nilai I1 dan I2 ini
ke (1) untuk mendapatkan arus I3: Vcd Vc Vd I 2 ( R3 R4 ) (e 2 )
I1 + I2 = I3 (2/3) + (- 1/3) = I3
Vcd 16 (4 20) (15)
I3 = 1/2 A
(Berarti arah I3 sudah sesuai dengan Vcd 9 V
pemisalan, yaitu ke bawah/ keluar
dari titik d). Berdasarkan lintasan R5 :
b. Beda potensial Vba Vcd Vc Vd I 3 R5
V ( I R) e Vcd 12 18
Vba Vb Va I 1 R1 (e 1 )
Vcd 9 V
Vba 23 1 (15) Berdasarkan lintasan R1 dan R2:
Vba 14 13 V Vcd ? (Coba hitung sendiri !!!)
51
Wildian, Jurusan Fisika Universitas Andalas
Latihan 1
1