Tenik pengukuran dan

scalling (penskalaan)
Skala Pengukuran
Skala pengukuran dapat dianggap sifat
matematis dari suatu riset.

Secara umum skala pengukuran

dapat diklasifikasikan:
-Skala nominal
-Skala ordinal
-Skala interval
-Skala rasio
• Skala nominal:
- Suatu sistem sederhana yg menetapkan
jumlah simbol untuk melabelkan kajadian.
- Tidak mentikberatkan pada pengukuran, ia
menujukkan ketiadaan orde atau jarak, tidak
mempunyai aritmatika yg asli.
- Secara sederhana menggambarkan
perbedaan antara sesuatu menurut
kategorinya.

. Skala ordinal:
- Skala yang paling rendah yg digunakan
adalah skala ordinal.
- Seringkali digunakan pada riset yg
berhubungan dg fenomena kualitatif.
- Mengidentifikasikan statement: “lebih dari”
atau “kurang dari” dst.
• Skala interval:
- Interval diatur sesuai aturan yg telah ada
untuk membuat unit yg sama (misal: suhu, pH).
- Skala interval lebih powerful daripada skala
ordinal.

. Skala rasio:
- Skala yg mempunyai pengukuran absolut atau
tepat (misal titik nol pada suatu skala
sentimeter menunjukkan ketidak-komplitan
data panjang atau tinggi. Tetapi nol mutlak
pada suhu secara teoritis mempunyai arti yang
berbeda bagi ilmuan).
- Skala rasio menyatakan jumlah aktual dari
variabel.
Sumber2 error (kesalahan) dalam
pengukuran
• Pengukuran harus tepat dan tidak boleh
membingungkan dalam kajian riset yg ideal.

• Sumber2 yg memungkinkan penyebab

terjadinya error dalam pengukuran:
- Responden; misal kurangnya pegetahuan dari
responden tsb.
- Situasi; tempat dilakukannya interview atau
pengambilan data.
- Pengukur; tidak teliti, tidak hati-hati
- Instrumen; tidak berfungsinya alat2 dgn baik,
tidak dikalibrasi
 Faktor skala
Faktor skala dikembangkan melalui fakor analisis
atau berdasarkan antar korelasi item2 yang
menunjukkan bahwa faktor umum berhubungan
dengan item2 tersebut.

Faktor skala menurut Charles E. Osgood (1957)

Tugas:

• Apakah perbedaan diantara

skala2 pengukuran berikut:
- Skala nominal
- Skala ordinal
- Skala interval
- Skala rasio
Berikan contoh dan jelaskan!!