Anda di halaman 1dari 76

Deskripsi Singkat Matakuliah

Metode Pengukuran Fisika

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 1
Universitas Andalas
Pengantar
• Metode Pengukuran Fisika : ilmu yang
mempelajari tentang cara pengukuran
besaran-besaran fisis untuk menghasilkan
data eksperimen yang benar dan teliti.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 2
Universitas Andalas
Silabus
1. pendahuluan (pengukuran dalam fisika, standar pengukuran),
2. dasar-dasar pengukuran (besaran dan satuan, besaran fisis, notasi ilmiah,
angka penting dan pembulatan),
3. ketidakpastian dan ralat dalam pengukuran (tingkat ketelitian hasil ukur,
pengukuran tunggal dan pengukuran berulang, ralat acak dan ralat
sistematik, akurasi dan presisi),
4. evaluasi ketidakpastian dengan analisis statistik (rerata dan standar
deviasi, distribusi normal (Gaussian), distribusi binomial, distribusi
Poisson),
5. perambatan ralat (perambatan ralat dalam penjumlahan/pengurangan
dan perkalian/pembagian, diskrepansi),
6. Pengolahan Data (rata-rata berbobot, penolakan data), data fitting
(metode kuadrat simpangan terkecil pada persamaan garis lurus, korelasi
linier), dan
7. cara melaporkan hasil pengukuran.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 3
Universitas Andalas
Metode Pengukuran Fisika

Pengukuran Panjang

DOSEN
NINI FIRMAWATI, M.Sc
. Penulis:
Drs. Wildian, M. Si
Program Studi Fisika
Universitas Andalas
2017
.
.
Panjang & Alat Ukur Panjang
• Panjang (length) merupakan salah satu besaran pokok dalam fisika.
Pengertian “panjang” di sini mencakup panjang, lebar, tinggi,
ketebalan, kedalaman, jarak, dan keliling.

• Satuan panjang dalam Sistem Internasional (SI) adalah meter (m).

• Alat ukur panjang antara lain: mistar, jangka sorong, dan


mikrometer. Ketiga alat ukur itu diurut berdasarkan tingkat
ketelitiannya, mulai dari yang paling rendah (mistar) hingga yang
paling tinggi (mikrometer).

• Untuk objek-objek yang sangat kecil (seperti bakteri dan virus),


pengukuran dilakukan dengan bantuan mikroskop. Mikroskop untuk
keperluan praktik maupun riset di laboratorium telah dilengkapi
skala. Ukuran objek dapat diketahui dengan membandingkan ukuran
bayangan benda itu dengan ukuran skala yang terdapat pada layar.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 5
Universitas Andalas
Alat Ukur Panjang Tipe Analog dan Digital
• Alat ukur panjang ada yang
bertipe analog dan ada pula
yang bertipe digital.

• Pada alat ukur tipe analog, Alat ukur tipe analog


hasil ukur dibaca
berdasarkan skala yang
tertera pada alat ukur itu;
sedangkan pada alat ukur
digital, hasil ukur dibaca
langsung dalam bentuk
tampilan angka (digit).

Alat ukur tipe digital


© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 6
Universitas Andalas
Skala
• Skala (scale) adalah pembagian suatu garis lurus ataupun lingkaran
menjadi bagian-bagian- yang lebih kecil dengan panjang yang
sama dimana tiap bagian ditandai dengan garis-garis panjang dan
pendek berdasarkan satuan besaran yang digunakan.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 7
Universitas Andalas
NST & Ketelitian Alat Ukur Panjang
• Nilai skala terkecil (NST) suatu alat ukur adalah nilai terkecil yang masih
dapat dibaca dengan pasti dengan alat ukur itu. Contoh: Pada mistar
berskala centimeter, nilai terkecil yang masih dapat dibaca dengan pasti
adalah 0,1 cm atau 1 mm. Jadi, NST mistar itu adalah 1 mm.

1 mm (NST mistar ini adalah 1 mm.)


• NST suatu alat ukur menyatakan ketelitian (precision) dan sekaligus
keterbatasan alat ukur tersebut; makin kecil NST-nya, makin teliti hasil
ukur yang diperoleh dari alat ukur itu.
Nama alat ukur panjang NST (= Ketelitian) Alat Ukur
Mistar 1 mm
Jangka sorong 0,1 mm
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 Mikrometer 0,01 mm
Universitas Andalas
8
Cara Melaporkan Hasil Pengukuran Panjang
• Nilai besaran hasil pengukuran haruslah ditulis, dinyatakan, atau dilaporkan
secara utuh, meliputi nilai perkiraan terbaik (yaitu nilai yang diperkirakan
paling mendekati nilai benar besaran yang diukur), ketidakpastian
(uncertainty), dan satuannya.
Ingat:
 Nilai perkiraan terbaik = Angka pasti + Angka taksiran
 Ketidakpastian hasil pengukuran tunggal = ½ x NST alat ukur
Jadi,
Nilai besaran yang diukur = (Nilai perkiraan terbaik ± Ketidakpastian) (Satuan)

L  ( X terbaik  X )(Satuan ) (untuk pengukuran tunggal)

(untuk pengukuran berulang)


L  ( X rerata  srerata )(Satuan )
s = simpangan baku (standard deviation)
Contoh penulisan laporan nilai hasil pengukuran: L = (0,47 ± 0,02) cm
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 9
Universitas Andalas
Mistar
• Mistar atau penggaris (ruler) biasanya terbuat
dari kayu, plastik, atau logam tipis. Mistar yang
biasa digunakan siswa berukuran panjang 30 cm,
tetapi guru di kelas tidak jarang menggunakan
mistar berukuran 100 cm.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 10
Universitas Andalas
Cara Mengukur dengan Mistar
1. Tempelkan mistar pada benda yang akan diukur panjangnya. Pastikan
garis skala 0 (nol) mistar tepat segaris atau sejajar dengan salah satu
ujung benda tersebut.

2. Lihat garis skala pada mistar yang (menurut anda) berimpit dengan
ujung akhir panjang benda. (Hati-hati dengan kesalahan paralaks! )

3. Catat angka pasti dan angka taksiran dari hasil pembacaan tersebut.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 11
Universitas Andalas
Kesalahan paralaks
• Ketika membaca skala alat ukur, pandangan mata harus tegak lurus
terhadap skala tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesalahan
pembacaan hasil pengukuran akibat paralaks (beda kemiringan dalam
melihat).

(Salah) (Benar) (Salah)

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 12
Universitas Andalas
Cara Membaca Mistar
Seringkali pengukuran jatuh di antara dua skala terkecil yang bersebelahan.

Objek yang diukur


2,7 cm 0,3 mm = 0,03 cm
• Berapakah nilai hasil pembacaan mistar di atas? (Angka pasti) (Angka taksiran)
• Angka yang sudah pasti adalah 2,7 cm. Tetapi, berapakah angka
kelebihannya? Angka kelebihan ini tak dapat dipastikan, ia hanya dapat
diperkirakan atau ditaksir! Namun, perkiraan atau taksiran ini pun harus tetap
logis (masuk akal)! Berdasarkan gambar di atas, kita taksir angka kelebihan ini
kira-kira 0,3 mm (= 0,03 cm).
• Jumlah angka taksiran tidak boleh lebih dari 1 angka; lebih dari 1 angka
tentulah tidak logis karena 1 angka itu saja sudah merupakan angka yang tidak
pasti!
• Jadi, nilai perkiraan terbaik untuk panjang objek tersebut berdasarkan hasil
pembacaan dengan mistar di atas adalah (2,7 cm + 0,03 cm) = 2,73 cm.
Nilai perkiraan terbaik = Angka Pasti + Angka Taksiran
wildian_unand@yahoo.com 13
Cara Melaporkan Hasil Pembacaan Mistar

0 1 2 3 cm

Objek yang diukur

Berdasarkan gambar di atas,


• Nilai perkiraan terbaik = (2,7 cm + 0,03 cm) = 2,73 cm.
• Ketelitian mistar = NST mistar = 1 mm
• Ketidakpastian hasil pengukuran:
∆X = ½ x NST mistar = ½ x 1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm
• Jadi, panjang objek yang diukur tersebut dilaporkan
sebagai:
L = (2,73 ± 0,05) cm
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 14
Universitas Andalas
Contoh Soal Pengukuran dengan Mistar

Berdasarkan gambar di atas, tentukanlah:


a. Angka pasti panjang objek yang diukur.
b. Angka taksirannya
c. Nilai skala terkecil (NST) alat ukur itu
d. Ketidakpastian pengukuran
e. Laporan hasil pengukuran
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 15
Universitas Andalas
Solusi

• Angka yang sudah pasti dari


panjang balok itu adalah 0,45
cm (lihat gambar!). Lebihnya
ditaksir kira-kira 0,02 cm. Jadi,
nilai perkiraan terbaik (angka
penting) untuk hasil ukur
panjang balok itu adalah 0,47
cm. NST
0,47 cm
• Nilai skala terkecil (NST) = (0,35 – 0,3) cm = 0,05 cm. Jadi, ketelitian alat ukur
ini adalah 0,05 cm.
• Ketidakpastian pengukurannya:
∆X = ± (½ x NST) = ± (½ x 0,05 cm)
∆X = ± 0,025 cm, dibulatkan menjadi ∆X = ± 0,02 cm.
. • Jadi, panjang balok itu dilaporkan sebagai: L = (0,47 ± 0,02) cm

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 16
Universitas Andalas
Meteran Gulung
• Meteran gulung atau meteran pita (tape) terbuat dari pita lentur
dan panjang.

• Alat ukur ini dapat digunakan untuk mengukur objek yang


panjangnya hingga 50 m.

• Nilai skala terkecil (NST) meteran gulung sama seperti pada mistar,
yaitu 0,1 cm. Jadi, ketelitian meteran gulung adalah 0,1 cm.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 17
Universitas Andalas
Kegunaan Meteran Gulung
• Meteran gulung sangat berguna untuk mengukur
keliling benda berbentuk lingkaran karena dapat
dililitkan pada benda yang diukur.

• Meteran gulung merupakan alat ukur utama


tukang jahit untuk mengukur keliling bagian
badan seseorang ketika ia akan menjahit pakaian.

• Meteran gulung juga digunakan untuk mengukur


dimensi (panjang, lebar, dan tinggi) bangunan,
keliling lingkaran pohon, dan lain sebagainya.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 18
Universitas Andalas
Cara Mengukur dengan Meteran Gulung
a. Untuk mengukur panjang objek, caranya sama seperti pada
pengukuran dengan menggunakan mistar.
b. Untuk mengukur keliling objek, caranya sebagai berikut:
1. Lilitkan meteran ke objek sedemikian rupa sehingga garis skala
0 (nol) meteran gulung itu bertemu dengan bagian skala
lainnya setelah mencapai satu keliling lingkaran.
2. Baca/catat hasil ukur yang mencakup angka pasti dan angka
taksirannya.
Untuk melaporkan hasil
pengukuran yang
menggunakan meteran
gulung, caranya sama
seperti pada pelaporan
hasil pengukuran dengan
mistar.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 19
Universitas Andalas
Skala Vernier (1)
• Kelemahan pengukuran dengan mistar adalah tingkat ketelitiannya
yang rendah sehingga pengguna sulit memperkirakan nilai-nilai
pecahan yang lebih kecil dari nilai skala terkecilnya (1 mm).

• Untuk mengatasi masalah tersebut, Pierre Vernier pada 1631


menciptakan skala bantu (an auxiliary scale) yang kemudian dikenal
sebagai skala vernier (atau biasa kita sebut skala nonius).

• Skala vernier (atau skala nonius) adalah skala yang selisihnya


terhadap skala utama menurun secara bertahap hingga batas
tertentu dimana garis pada kedua skala itu berimpit kembali
(selisihnya menjadi nol).

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 20
Universitas Andalas
Skala Vernier (2)
• Pada gambar di bawah ini terlihat bahwa skala vernier dan skala utama
berimpit pertamakali di angka 0 (nol), dan berimpit kembali ketika
skala utama di garis ke-10 dan skala vernier di garis ke-9. Selisihnya
adalah (10 – 9) = 1. Jadi, jarak antargaris pada skala vernier adalah 1/10
atau 0,1 kali jarak antargaris pada skala utama.

Skala utama

Skala vernier

Garis-garis skala yang berimpit

• Alat ukur panjang yang memanfaatkan skala vernier untuk


meningkatkan ketepatan perkiraan (the accuracy of the estimates)
terhadap nilai-nilai pecahan yang lebih kecil daripada NST mistar
adalah vernier caliper (atau biasa disebut jangka sorong) dan
mikrometer.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 21
Universitas Andalas
Jangka Sorong
• Jangka sorong (vernier caliper) adalah alat ukur panjang yang terdiri dari
skala utama, skala nonius (vernier), serta rahang tetap dan rahang geser.

• Berdasarkan tipe penampil hasil pembacaannya, jangka sorong dapat


dibedakan atas jangka sorong analog dan jangka sorong digital.

Jangka sorong analog Jangka sorong digital


© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 22
Universitas Andalas
Bagian-bagian Jangka Sorong
Rahang atas
Sekrup penjepit
Skala utama

Penggeser rahang
Batang
Skala nonius (vernier) pengukur
kedalaman
Rahang bawah
wildian_unand@yahoo.com

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 23
Universitas Andalas
Bagian-bagian Objek yang Dapat Diukur
dengan Jangka Sorong
• Ada 3 macam pengukuran yang dapat dilakukan dengan sebuah
jangka sorong, yaitu: pengukuran jarak sisi bagian dalam, jarak sisi
bagian luar, dan kedalaman objek.

Pengukuran bagian dalam

Pengukuran
kedalaman
Pengukuran bagian luar
wildian_unand@yahoo.com

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 24
Universitas Andalas
Contoh Objek Pengukuran Jangka Sorong

Mengukur
diameter
luar pipa

Mengukur
diameter
dalam pipa

Mengukur kedalaman objek


© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 25
Universitas Andalas
Ragam Skala Nonius Jangka Sorong
No. Ragam Skala Nonius Jangka Sorong Jumlah Nilai Skala
Skala Terkecilnya
Nonius (NST)

1 mm/10
1. 10 = 0,1 mm
= 0,01 cm

1 mm/20
2. 20 = 0,05 mm
= 0,005 cm

1 mm/50
3. 50 = 0,02 mm
= 0,002 cm

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 26
Universitas Andalas
Zero Error pada Jangka Sorong
• Ketika kedua rahang jangka sorong
ditutup/dipertemukan, maka garis
tanda nol (the zero mark) pada
skala nonius idealnya akan tepat
segaris dengan garis tanda nol
pada skala utamanya.

• Jika garis tanda nol skala nonius


tidak tepat segaris dengan garis
tanda nol skala utama pada saat
kedua rahangnya dipertemukan, Garis bertanda
maka jangka sorong itu dikatakan nol skala utama
memiliki zero error.
Garis bertanda
• Ada dua macam zero error: nol skala nonius
(i) Zero error positif
(ii) Zero error negatif

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 27
Universitas Andalas
Zero Error Positif pada Jangka Sorong

• Zero error positif (pada


jangka sorong) adalah
ketidaktepatan penunjukan
antara garis skala vernier
dan skala utama pada saat
kedua rahang dipertemukan,
dimana garis tanda nol pada
skala vernier berada di sisi
kanan garis tanda nol pada
skala utama.
Garis bertanda nol pada
skala vernier berada di sisi
kanan garis bertanda nol
pada skala utama.

Saat kedua rahang bertemu.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 28
Universitas Andalas
Cara Menentukan Nilai Zero Error Positif
pada Jangka Sorong
1. Tutup/pertemukan kedua
rahang jangka sorong.

2. Catat pembacaan garis pada


skala utama yang dilewati garis
nol vernier.

3. Catat pembacaan garis pada


skala vernier yang tepat
berimpit dengan skala utama,
lalu kalikan dengan NST vernier
jangka sorong itu.
Tanda nol skala vernier
4. Jumlahkan hasilkali tersebut berada di sisi kanan tanda
dengan hasil pembacaan skala nol skala utama.
utama. Itulah nilai zero error
positif jangka sorong yang Saat kedua rahang bertemu.
digunakan.
5/8/2019
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
29
Universitas Andalas
Pembacaan yang Benar
• Untuk mendapatkan pembacaan angka yang benar, zero error dengan
tanda yang tepat dikurangi dari angka yang diamati.

Pembacaan benar = Pembacaan yg diamati - Zero error (dengan tanda)

• Metode:
1. Hitung jumlah total divisi n pada skala vernier.
2. Dapatkan nilai satu divisi skala utama x.
3. Hitung jumlah terkecil kaliper vernier menggunakan rumus berikut:

4. Satukan kedua rahangnya dan lihat apakah tanda nol skala vernier
bertepatan dengan tanda nol skala utama atau tidak. Jika tidak sesuai,
dapatkan kesalahan nol dengan metode yang disebutkan di atas.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 30
Universitas Andalas
Contoh Pembacaan Zero Error Positif
pada Jangka Sorong
• Rahang tertutup, pembacaan
skala utama = 0 cm

• Nomor garis skala vernier yang


berimpit dengan skala utama = 6

• Pembacaan skala vernier =


= Nomor garis vernier × NST
= 6 × 0,01 cm = 0,06 cm.

• Pembacaan keseluruhan = Garis skala vernier


Pembacaan skala utama + yang berimpit
Pembacaan skala Vernier Rahang
dengan skala utama
= (0 + 0,06) cm = +0,06 cm. tertutup

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 31
Universitas Andalas
Contoh Pembacaan Zero Error Positif
pada Jangka Sorong
• Jangka sorong pada gambar di
samping memiliki zero error positif
karena NOL skala vernier-nya di sisi
kanan NOL skala utama (Gambar 1).
• Jangka sorong ini dgunakan untuk
mengukur panjang sebuah objek, dan
pembacaan yang ditunjukkannya
adalah seperti pada Gambar2. Gambar 1
• Berapakah nilai pembacaan yang
benar untuk panjang objek itu? Skala utama
• Solusi:
• Pengukuran tanpa menyertakan zero
error, terbaca: 3,34 cm. (Gambar2) Skala vernier
• Nilai zero error-nya: + 0,06 cm (tanda
positif karena NOL skala vernier
berada di kanan NOL skala utama.) Gambar 2
(Gambar1)
Jadi, nilai pembacaan yang benar adalah:
3,34 cm – ( 0,06 cm)
© 2017 = 3,28
Wildian, cm.
Program Studi Fisika,
5/8/2019 32
Universitas Andalas
Zero Error Negatif pada Jangka Sorong

• Zero error negatif (pada


jangka sorong) adalah
ketidaktepatan penunjukan
antara garis skala vernier
dan skala utama pada saat
kedua rahang dipertemukan,
dimana tanda nol skala
vernier berada di sisi kiri
tanda nol skala utama. Tanda nol skala vernier berada
di sisi kiri tanda nol skala
utama.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 33
Universitas Andalas
Cara Menentukan Nilai Zero Error Negatif
pada Jangka Sorong
1. Tutup/pertemukan kedua rahang
jangka sorong.
2. Catat nomor garis ke berapa pada
skala vernier yang berimpit
dengan garis pada skala utama
(misalnya: garis ke-x).
3. Kurangkan bilangan tersebut (x)
dari total garis skala vernier
(misalnya: y). Hasilnya: z = y – x.
4. Kalikan hasil pengurangan
tersebut dengan NST vernier
jangka sorong. Hasil perkalian Tanda nol skala vernier berada
itulah nilai zero error negatif di sisi kiri tanda nol skala
jangka sorong yang digunakan. utama.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 34
Universitas Andalas
Contoh Pembacaan Zero Error Negatif
pada Jangka Sorong
• Jangka sorong pada gambar di Skala utama
samping memiliki zero error negatif
karena NOL skala vernier-nya di sisi
kiri NOL skala utama (Gambar 1).
• Jangka sorong ini dgunakan untuk
mengukur panjang sebuah objek, dan Skala vernier
pembacaan yang ditunjukkannya
adalah seperti pada Gambar2. Gambar 1
• Berapakah nilai pembacaan yang
benar untuk panjang objek itu? Skala utama
• Solusi:
• Pengukuran tanpa menyertakan zero
error, terbaca: 3,34 cm. (Gambar2) Skala vernier
• Nilai zero error-nya: – 0,06 cm (tanda
negatif karena NOL skala vernier
berada di kiri NOL skala utama.) Gambar 2
(Gambar1)
Jadi, nilai pembacaan yang benar adalah:
3,34 cm – (– 0,06 cm) = 3,40 cm.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 35
Universitas Andalas
Metode Pengukuran dengan Jangka Sorong
1.
1. Close
Tutup/the jaws and set
pertemukan the calliper
kedua rahangzero.
jangka sorong dan catat nilai zero
2. Open the callipers
error-nya. (Jika tidaktoada,
a length
tulis: larger than =the
zero error 0).size of the object to be
2. measured.
Buka rahang jangka sorong dengan lebar lebih dari ukuran objek yang
3. Placed the
hendak fixed jaw in contact with the workpiece. The workpiece
diukur.
3. should be asrahang
Tempatkan close asjangka
possible to thesedemikian
sorong main scale.sehingga objek terapit
4. Align kedua
oleh the beam of the
rahang calliper dan
tersebut, to be parallel jangka
Posisikan with dimension to be
sorong sejajar
measured
dengan and bring
dimensi yang the
hendaksliding jaw into contact with the workpiece
diukur.
4. ensuring that the
Sorong rahang measuring
geser sehinggafaces keduaare in even
rahang contact.
tepat Do not
menyentuh use
objek.
excessive
Upayakan force to avoid
agar objek distorting
berada sedekateither the work
mungkin pieceskala
dengan or instrument
utama.
frame. If a clamping screw is fitted, use this to reduce angularity error.
5. Catat
Do notpembacaan
regard the jangka
clamping sorong.
screw as a memory device.
6.
5. Periksa-ulang pembacaan
Record the calliper reading.nol (the zero reading). Jika nol-nya tidak
tepat, kemungkinan ada sesuatu yang mengotori permukaan rahang.
6. Recheck
Bersihkanthe zero reading.
permukaan rahangIf the
danzero is incorrect,
objek, this
lalu ulangi may be a sign
pengukuran dari
that a piece
langkah 1. of dirt has transferred from the work piece to the calliper
faces. Clean the faces and work piece, and repeat the measurements
from step 1.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 36
Universitas Andalas
Cara Membaca Skala Jangka Sorong

1. Amati, berapa nilai terkecil skala nonius

2. Amati skala utama yang tepat dilewati skala nol nonius.

3. Tentukan skala nonius ke berapa yang tepat berimpit dengan skala


utama.

4. Hitung kelebihan panjang yang dinyatakan oleh skala nonius.

5. Panjang benda yang diukur = panjang yang ditunjukkan skala


utama + kelebihan panjang yang ditunjukkan skala nonius.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 37
Universitas Andalas
Animasi Cara Membaca Jangka Sorong

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 38
Universitas Andalas
Contoh Cara Melaporkan Hasil Pengukuran
dengan Jangka Sorong

• Skala utama = 2,4 cm; skala nonius = 0,070 cm. (Angka 0 terakhir  taksiran)
• Nilai perkiraan terbaik besaran yang diukur = 2,4 cm + 0,070 cm = 2,470 cm
• NST (ketelitian) jangka sorong = (1/20) mm = 0,05 mm = 0,005 cm (lihat
gambar!)
• Ketidakpastian dalam pengukuran = ½ NST = 0,0025 cm, dibulatkan menjadi
0,002 cm. (Ingat prinsip pembulatan!)
• 5/8/2019
Jadi, panjang objek dinyatakan/dilaporkan
Universitas Andalas
sebagai: L = (2,470 ± 0,002) cm.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
39
Mikrometer
• Mikrometer adalah alat ukur panjang yang menggunakan mekanisme
sekrup yang diputar bertahap (a graduated screw mechanism) untuk
menghasilkan pergeseran linier yang teliti (precise linear displacement)
terhadap batang geser (a spindle) di sepanjang sumbu/ porosnya.
Ada dua macam mikrometer:
1. Mikrometer sekrup
2. Spherometer
spindle

spindle

Mikrometer sekrup Spherometer

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 40
Universitas Andalas
Mikrometer Sekrup
Tipe Analog dan Digital
• Berdasarkan cara menampilkan nilai hasil ukurnya, mikrometer dapat
dibedakan atas mikrometer sekrup tipe analog dan digital.

Mikrometer analog Mikrometer digital


© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 41
Universitas Andalas
Contoh Objek Pengukuran Mikrometer Sekrup

• Mikrometer sekrup dapat


digunakan untuk mengukur
ketebalan plat alumunium,
diameter kawat dan kedalaman
(depth) objek.

Mikrometer pengukur kedalaman


© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 42
Universitas Andalas
Bagian-bagian Mikrometer Sekrup
Selubung tetap
Batang tetap Batang geser (Skala utama) Pemutar
(anvil) (spindel)

Tombol
Selubung putar
dengan
(Skala nonius)
pegas
Rangka Pengunci
penekan
Rentang panjang objek yang dapat diukur
NST (= ketelitian) mikrometer sekrup

wildian_unand@yahoo.com
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 43
Universitas Andalas
Skala Utama & Skala Nonius
Mikrometer Sekrup
• Mikrometer sekrup
mempunyai 2 skala,
yaitu skala utama dan
skala nonius.

• Skala nonius
ditunjukkan oleh
selubung putarnya.
Bila selubung
berputar satu kali,
maju atau mundur
akan memiliki nilai 0,5
mm.
• Skala pada selubung dibagi menjadi 50 bagian yang sama besar,
sehingga tiap bagian skala pada selubung yang tergeser sama dengan:
1/50 x 0,50 mm = 0,01 mm atau 0,001 cm.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 44
Universitas Andalas
Resolusi Mikrometer Digital
• Mikrometer dengan pembacaan digital biasanya menggunakan rotary encoder
jenis fotolistrik atau kapasitansi, yang mendeteksi rotasi spindel dan mengubahnya
secara elektronik menjadi pembacaan digital perpindahan spindle. Resolusi khas
dari mikrometer tersebut adalah 0,001 mm.
• Keuntungan yang jelas dari instrumen ini adalah kemudahan membaca. Pada
mikrometer konvensional, ada kemungkinan untuk salah membaca pembagian
selongsong sebesar 0,05 mm. Pembacaan digital menghilangkan masalah ini.

• Namun, berhati-hatilah dengan mikrometer digital karena dimungkinkan untuk


memilih unit pengukuran yang salah atau tidak menyertakan nol offset. Selalu
periksa kembali nol setelah pengukuran.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 45
Universitas Andalas
Aturan menentukan Ketidakpastian dengan Benar
• Ada dua aturan yang harus diikuti untuk membantu memastikan
Anda telah menentukan ketidakpastian dengan benar. Perhatikan
bahwa aturan ini diikuti dalam setiap kasus.
• Aturan 1:
• Ketidakpastian harus sama presisi dengan nilai yang diukur.
• Aturan 2:
• Nilai yang diukur harus dapat dibagi secara merata dengan nilai
ketidakpastian.
• Dalam hal perangkat digital, ketidakpastiannya sama dengan
kenaikan digital terkecil, dan tidak ada estimasi yang dapat
dilakukan. Misalnya pembacaan stopwatch dapat direpresentasikan
sebagai t = 12,63 s ± 0,01 s.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 46
Universitas Andalas
Zero Error pada Mikrometer Sekrup

Tanpa zero error Zero error positif Zero error negatif

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 47
Universitas Andalas
Positive Zero Error & Negative Zero Error

• Positive Zero Error


• Jika tanda nol pada skala nonius di bawah garis skala utama,
mikrometer memiliki kesalahan nol positif. Apa pun bacaan yang
kita ambil pada mikrometer ini kita harus mengurangi koreksi nol
dari bacaan.

• Negative Zero Error


• Jika tanda nol pada skala nonius berada di atas garis skala utama,
mikrometer memiliki kesalahan nol negatif. Apapun bacaan yang
kita ambil pada mikrometer ini kita harus menambahkan koreksi nol
dari bacaan.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 48
Universitas Andalas
Metode Pengukuran dengan Mikrometer Sekrup
1. Pastikan pengunci batang geser dalam selubung pemutar
keadaan terbuka agar batang geser
dapat digerakkan.
2. Pertemukan batang tetap dan batang
geser (dengan cara memutar-kanan
selubung pemutar) dan catat zero
error-nya (nol, positif, atau negatif).
3. Buka kembali kedua batang tersebut
(dengan cara memutar-kiri selubung
pemutar) agar batang geser bergerak
mundur dan objek dapat diletakkan secara tepat di antara batang geser dan
batang tetap.
4. Putar-kanan kembali selubung pemutar agar batang geser bergerak maju
dan kedua batang tepat menyentuh permukaan objek.
5. Putar pengunci sampai skala putar tak dapat digerakkan dan berbunyi ‘klik’.
6. Baca hasil pengukuran.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 49
Universitas Andalas
Cara Membaca Mikrometer Sekrup
1. Lihat garis skala utama (pada selubung
tetap) yang terdekat dengan tepi selubung
putar.

2. Lihat garis skala nonius pada selubung


putar yang tepat (atau hampir) berimpit
dengan garis horizontal pada selubung
tetap (skala utama).

3. Taksir nilai kelebihan skala nonius (pada


selubung putar) tersebut.

4. Jumlahkan kedua hasil pembacaan


tersebut untuk mendapatkan nilai hasil
pembacaan keseluruhan.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 50
Universitas Andalas
Contoh
Cara Membaca Mikrometer Sekrup
Berdasarkan gambar di samping,
1. Pembacaan skala utamanya adalah
13,5 mm, dan pembacaan skala
noniusnya (yang pasti) adalah 0,17
mm.

2. Taksiran untuk nilai kelebihan skala


nonius adalah 0,000 mm (diperkirakan
tepat berimpit dengan garis horizontal
skala utama).

3. Jadi, pembacaan hasil ukur (nilai perkiraan terbaik) objek pada gambar di atas
adalah 13,5 mm + 0,17 mm + 0,000 mm = 13,670 mm.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 51
Universitas Andalas
Contoh lain
Cara Membaca Mikrometer Sekrup
Skala utama
(skala tetap)
Skala nonius
(skala putar)
Pembacaan skala utama = Angka taksiran
Pembacaan skala nonius =
Pembacaan keseluruhan =

Pembacaan skala utama =


Pembacaan skala nonius =
Pembacaan keseluruhan© =2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 52
Universitas Andalas
Cara Melaporkan
Hasil Pengukuran dengan Mikrometer Sekrup

• Skala utama = 5,5 mm.


• Skala nonius = 2 x 0,01 mm = 0,02 mm.
• Jadi, angka pastinya = 5,5 mm + 0,02 mm = 5,52 mm.
• Oleh karena garis pada skala nonius tampak tepat berimpit dengan garis
horizontal pada skala utama, maka angka taksirannya 0, sehingga nilai
perkiraan terbaik hasil ukur tersebut adalah X = 5,520 mm.
• Ketidakpastian hasil pengukuran: ∆X = ± 0,5 x NST = ± (0,5 x 0,01) mm = ±
0,005 mm.
• Jadi hasil pengukuran tunggal tersebut dilaporkan sebagai:
L = ( 5,520 ± 0,005) mm.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 53
Universitas Andalas
Spherometer
• Spherometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur jari-jari
kelengkungan suatu permukaan sferis (a spherical surfce), baik
cembung (convex) maupun cekung (concave).

Permukaan cembung Permukaan cekung

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 54
Universitas Andalas
Bagian-bagian Spherometer
Skala untuk Skala utama
permukaan Kepala sekrup
CEMBUNG
(convex)

Penanda Nol Skala nonius


berbentuk lingkaran
Skala untuk (pada cakram putar)
permukaan
CEKUNG
(concave)
Rangka

Kaki tengah
Kaki tetap
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 55
Universitas Andalas
wildian_unand@yahoo.com
Panjang Maksimum yang dapat diukur Spherometer

• Spherometer memiliki empat kaki yaitu 3


kaki tetap dan 1 kaki tengah yang dapat
digerakkan naik atau turun dengan
memutar kepala sekrup.

• Kaki tengah akan bergerak naik jika


sekrup diputar ke kiri, dan bergerak
turun jika sekrup diputar ke kanan (lihat
gambar).

• Skala utama pada spherometer berupa


skala tegak yang terdiri dari 10 skala ke
atas dan 10 skala ke arah bawah dengan
angka nol di tengah-tengah, sehingga alat
ini hanya mampu mengukur panjang
sampai 10 mm.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 56
Universitas Andalas
Skala Utama & Skala Nonius
Spherometer
• Skala utama spherometer dipasang vertikal. Jarak antargaris pada skala itu
adalah 1 mm. Nilai Ini bersesuaian dengan nilai pergeseran sekrup (ke atas
maupun ke bawah) yang memberikan satu putaran penuh pada cakram. Jarak
maju atau mundur sekrup yang memberikan satu putaran penuh pada cakram
disebut pitch. Jadi, jika sekrup bergeser 1 mm (cakram berputar 1 lingkaran
penuh), maka nilai pitch-nya = 1 mm.

• Skala nonius spherometer berbentuk lingkaran dimana 1 lingkaran dibagi atas


50 atau 100 garis skala.

• Nilai skala terkecil (NST) spherometer:


Pitch sekrup
NST spherometer
Jumlah pembagian skala pada cakram

Contoh: Jika pitch sekrup pada spherometer itu 1 mm dan jumlah pembagian
skala pada cakramnya 100, maka NST spherometer itu = (1/100) mm = 0,01
mm atau 0,001 cm.
57
Geometri Pengukuran dengan Spherometer

C D
r E
s B
A
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 58
Universitas Andalas
Merumuskan Jari-jari
Kelengkungan Objek
• Perhatikan ∆AEO. Berdasarkan teorema
Phytagoras:
r2 h
r 2  R  h   R 2 R 
2

2h 2
dan dari ∆ABC samasisi diperoleh:
s
r
3 (Buktikan!)
dimana:
R = jari-jari kelengkungan objek;
r = jarak titik A (atau B, atau C) ke titik
pusat ∆ABC;
s = jarak tiap sisi ∆ABC (jarak antarkaki-
tetap spherometer);
h = tinggi puncak permukaan
lengkung/sferis dari alas (bidang datar). s2 h
R 
6h 2
• Dari kedua persamaan di atas, kita
peroleh
5/8/2019 jari-jari kelengkungan objek:
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
59
Universitas Andalas
Zero Error pada Spherometer
• Ketika spherometer diletakkan di
atas suatu permukaan datar dan
keempat kakinya tepat menyentuh
permukaan tersebut, maka
semestinya tanda nol pada skala
nonius (skala putar) tepat segaris
dengan tanda nol pada skala
utama.

• Jika pada saat ujung bawah kaki


tengah telah tepat menyentuh
alas, namun tanda nol pada skala
nonius (skala putar) tidak segaris
dengan tanda nol pada skala
utama, maka dikatakan
spherometer tersebut memiliki
zero error.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 60
Universitas Andalas
Cara Mengatasi Zero Error dan
Backlash Error pada Spherometer

• Untuk keluar dari kesalahan nol, saat melakukan pengukuran,


bahkan jika nol ditandai di tengah skala harus dilakukan
dengan mempertimbangkan nol pada titik terendah skala.
Dalam posisi ini, karena bacaan tetap selalu di atas tanda nol,
semua bacaan positif.

• Untuk menghindari backlash error, sekrup harus selalu diputar


dalam satu arah hanya saat mengambil pengamatan. Jika
perlu memutar sekrup ke arah yang berlawanan, maka
pertama-tama sekrup harus diputar ke arah yang sama
sampai batas tertentu dan kemudian ke arah yang
berlawanan.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 61
Universitas Andalas
Metode Pengukuran dengan Spherometer
1. Tentukan dulu nilai skala terkecil (NST) spherometer yang akan digunakan.

Caranya:
(1) Catat jumlah garis skala pada piringan/cakram (misalnya: 100 garis).
(2) Atur posisi garis penanda nol skala nonius (dengan memutar sekrup)
sehingga segaris dengan garis penanda nol skala utama.
(3) Lanjutkan pemutaran sekrup sehingga piringan berputar 1 putaran
penuh, lalu amati dan catat nilai kenaikan atau penurunan piringan tersebut
terhadap garis penanda nol skala utama (misalnya: 1 mm). Besar pergeseran
sekrup dibagi jumlah putaran penuh piringan disebut pitch. Berdasarkan
pemisalan, nilai pitch sekrup tersebut = 1 mm/1 = 1 mm.
(4) Hitung NST spherometer .

Pitch
NST spherometer 
Jumlah garis skala putar (nonius)

Berdasarkan pemisalan, NST spherometer = (1 mm/100) = 0,01 mm atau


0,001 cm.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 62
Universitas Andalas
Metode Pengukuran dengan Spherometer
2. Tentukan zero error (offset nol) spherometer.
Caranya:
1) Letakkan spherometer di atas
suatu permukaan datar
(misalnya: plat kaca datar)
yang berfungsi sebagai alas.
2) Atur posisi keempat kaki
spherometer agar tepat
menyentuh permukaan alas,
lalu amati apakah garis
penanda nol skala nonius
tepat segaris dengan garis
penanda nol skala utama.
3) Catat nilai zero error-nya. Jika
kedua garis penanda nol itu
tepat berimpit, maka zero
error-nya = 0.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 63
Universitas Andalas
Metode Pengukuran dengan Spherometer
3. Tentukan panjang sisi segitiga samasisi s spherometer dan jarak kaki
tetap ke pusat segitiga, r.
Caranya:
1) Letakkan selembar kertas putih tipis di
atas alas.
2) Letakkan spherometer di atas kertas
putih itu dengan sedikit tekanan
(sekedar untuk memberi tanda posisi
keempat ujung kaki spherometer pada
kertas).
3) Beri tanda ketiga titik yang
menunjukkan kaki-kaki tetap
spherometer dengan huruf A, B, dan C,
dan huruf E untuk kaki tengahnya.
4) Ukur jarak AB (untuk nilai s) dan AE
(untuk nilai r) dengan mistar.
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 64
Universitas Andalas
Metode Pengukuran dengan Spherometer
4. Tentukan tinggi h lengkung puncak benda cembung.
Caranya:
1) Letakkan benda cembung (yang
hendak diukur jari-jari
kelengkungannya) di atas alas.
2) Letakkan spherometer di atas
benda cembung itu.
3) Pastikan.ujung-ujung keempat kaki
spherometer tepat menyentuh
permukaan lengkung benda
dengan memutar kepala sekrup
(untuk mengatur posisi kaki
tengah).
4) Baca/catat skala utama dan skala
putar (nonius).
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 65
Universitas Andalas
Pengukuran Jari-jari Kelengkungan
Benda Cekung dengan Spherometer

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 66
Universitas Andalas
Mikroskop
• Mikroskop adalah alat untuk
menghasilkan bayangan yang
ukurannya jauh lebih besar daripada
benda. Ukuran bayangan yang
dihasilkan bisa beberapa kali hingga
jutaan kali ukuran benda aslinya.
Dengan mikroskop maka benda yang
sangat kecil menjadi terlihat lebih
besar dan benda yang tidak tampak
menjadi tampak jelas.

• Berapa kali mikroskop memperbesar


bayangan tergantung pada jenis
mikroskop yang digunakan.
Mikroskop optik bisa memperbesar
bayangan hingga ratusan kali
sedangkan mikroskop elektron dapat
memperbesar bayangan hingga
jutaan kali. Mikroskop optik
© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,
5/8/2019 67
Universitas Andalas
Mikroskop Elektron

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 68
Universitas Andalas
Bagaimana cara mengetahui ukuran
benda dengan mikroskop?
• Mikroskop terstandardisasi yang dijual di pasaran untuk
keperluan laboratorium maupun riset telah dilengkapi
dengan skala. Ketika kita amati bayangan benda di layar
mikroskop maka skala akan ditampilkan berimpit dengan
bayangan benda.

• Gambar pada slide berikut ini adalah contoh tampilan


bayangan benda dan skala pada layar mikroskop elektron.
Jadi, pada layar mikroskop seolah tampak bayangan benda
dan penggaris secara bersamaan. Dengan
membandingkan ukuran benda dengan ukuran skala pada
layar maka kita dapat simpulkan berapa panjang benda.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 69
Universitas Andalas
Contoh Tampilan Bayangan Benda dan Skala
pada Layar Mikroskop Elektron
Bayangan bakteri staphylococcus aureus yang diambil dengan
mikroskop elektron. Pada sisi kiri bawah gambar diperlihatkan
skala yang panjangnya 1 μm. Dengan membandingkan panjang
skala ini dengan diameter bakteri pada gambar, maka
diameter bakteri dapat ditentukan.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 70
Universitas Andalas
Latihan 1
• Tentukanlah NST, ketidakpastian, dan hasil ukur kedua objek di bawah ini,
serta nyatakanlah hasil pengukurannya dalam sistem satuan SI!

cm

cm

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 71
Universitas Andalas
Latihan 2

Tentukanlah (dalam cm):


• Hasil ukur
• NST
• Ketelitian
(ketidakpastian)
• Nilai panjang diameter
objek yang dilaporkan.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 72
Universitas Andalas
Latihan 3
Tentukanlah (dalam cm): Hasil ukur, NST, Ketelitian,
dan Nilai panjang diameter objek yang dilaporkan.

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 73
Universitas Andalas
Tugas 1
• Ukurlah luas permukaan layar monitor handphone anda
(sebutkan merek dan serinya) dengan menggunakan mistar,
dan laporkanlah hasilnya (termasuk proses perhitungannya).

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 74
Universitas Andalas
• SELESAI

© 2017 Wildian, Program Studi Fisika,


5/8/2019 75
Universitas Andalas
This material is designed by

Wildian

Department of Physics

Andalas University
Padang, 2017
5/8/2019 © 2017 Wildian, Program Studi Fisika, Universitas Andalas 76
.

Anda mungkin juga menyukai