Anda di halaman 1dari 6

Nama

: TIO SARI ELISABET PANGARIBUAN


NPM
: 1406643236
NO. Absen : 35/P
BAHAN DIELEKTRIK DAN KEGUNAANNYA
Dielektrik didefinisikan sebagai sebuah bahan atau materi dimana semua muatannya
terikat pada atom atau molekul dan hanya mengalami pergeseran dalam skala mikroskopik,
sehingga bergerak sedikit dalam molekul.
Didalam dielektrik muatan tidak dapat bergerak. Adanya bahan didalam medan listrik akan
mempengaruhi medan tersebut, dan sebaliknya medan juga akan mempengaruhi susunan
muatan didalam bahan. Muatan-muatan yang berada didalam konduktor yang diletakkan di
dalam medan listrik akan menyusun diri sedemikian rupa sehingga timbul medan yang
meniadakan medan luar. Itu sebabnya medan listrik didalam konduktor selalu sama dengan
nol. Untuk dielektrik situasinya lebih rumit. Karena muatan tidak dapat berpindah, peniadaan
total medan listrik didalam bahan tidak terjadi, yang terjadi hanya sekedar pelemahan medan
saja. Dan bahan dielektrik yaitu bahan yang apabila diberikan medan potensial (tegangan)
dapat mempertahankan perbedaan potensial yang timbul diantara permukaan yang diberikan
potensial tersebut.

Perilaku bahan Dielektrik dalam Medan Listrik


Jika sebuah bahan dielektrik diletakkan di dalam pemgaruh medan listrik luar akan timbul
polarisasi dalam bahan tersebut. Gueguen dan Palciuauskas menyatakan bahwa saat medan
listrik diberikan pada suatu material, timbul penambahan arus dari muatan bebas, sehingga
terjadi redistribusi local dari muatan sehingga membentuk posisi kesetimbangan yang baru.
Fenomena redistribusi muatan ini disebut polarisasi. Polarisasi ini menimbulkan medan
polarisasi yang akan bereaksi dengan medan listrik luar yang diberikan. Interaksi antara
medan listrik awal dan medan Polarisasi yang timbul akibat medan listrik tersebut dapat
diwakili oleh displacement (D). polarisasi (P) suatu material didefenisikan sebagai momen
dipol listrik terinduksi per satuan volume. Secara mikroskopik efek ini dikarakteristikan
melalui koefisien r , permitivitas medium dan persamaan konsitutifnya.

Vektor Polarisasi
Walaupun tidak ada perpindahan muatan ketika dielektrik-dielektrik dipengaruhi satu
medan listrik, tetapi terjadi pergeseran sedikit pada muatan negatif dan positif dari atom-

atom atau molekul dielektrik, sehingga memiliki kelakuan seperti dipole sangat kecil. Pada
dielektrik tersebut dikatakan terjadi pengutuban atau dalam keadaan terkutubkan ketika
dipole-dipol ditampilkan.
Misalkan sebagai contoh sederhana, polarisasi pada atom dari bahan dielektrik
digambarkan sebagai suatu dipole listrik. Muatan titik positif menggambarkan inti, dan
muatan titik negatif menggambarkan muatan elektron dan keduanya terpisah dengan jarak
yang sangat kecil. Orbit elektron pada inti bertindak seperti awan mengitari inti, ketika
atom-atom tidak mengalami polarisasi, awan yang mengelilingi ini adalah simetris. Seperti
pada gambar 2a, dan momen dipolnya nol karena pergeseran muatan positif dan negatif
sama dengan nol. Dengan adanya pengaruh medan listrik, awan elektron menjadi sedikit
bergeser atau tidak simetris seperti gambar 2b, serta ketika atom dikutubkan (terjadi
polarisasi), atom dapat digambarkan ekuivalen dengan muatan titik seperti gambar 2c.

a)

Inti positif

Awan muatan negatif


-

+
-

b)

Pusat efektif dan awan

c)

Awan muatan negatif


+

Inti positif

L +

Gambar 2. Polarisasi pada atom bahan dielektrik

Jika tidak ada medan listrik molekul memiliki muatan positif dan negatif jumlahnya
sama sehingga molekul seperti tidak bermuatan. Dalam hal ini bisa juga dikatakan momen
dipolnya sama dengan nol.

Jika benda berada dalam medan listrik maka muatan negatif cenderung bergerak
berlawanan dengan arah medan dan muatan positif cenderung bergerak searah dengan
-q
l
medan. Setelah
beberapa saat
terjadi keseimbangan baru di mana muatan positif dan negatif
r

q
r

O
Gambar 3. Momen dipole

membentuk konvegerasi baru, berbeda dengan konvegerasi sebelum ada medan.


Dalam hal ini terjadi muatan positif dan negatif terpisah sehingga timbul momen dipole,
seperti pada gambar:
Momen dipole ini disebut momen dipole induksi dan muatan disebut terpolarisasi.
Selanjutnya didefinisikan vektor polarisasi

adalah momen dipole listrik persatuan

volume. Dengan demikian jumlah total momen dipole dalam volume yang kecil ditandai d
P

dan volume kecil itu ditandai dengan dv yang terletak di

Manfaat Bahan Dielektrik


Silikon dioksida (SiO2) merupakan bahan dielektrik yang sangat baik, bahan ini bersifat
stabil secara kimia dan mempunyai karakteristik insulator listrik yang baik, sehingga SiO2
banyak digunakan dalam proses pembuatan IC. Penggunaan SiO2 dalam proses
pembuatan IC diantaranya adalah sebagai lapisan isolasi pada struktur Metal Oxide
Semiconductor (MOS), intermetal dielectric, passivation. Fungsi bahan dielektrik antar
lain :

melindungi peralatan-peralatan yang bertegangan tinggi seperti kabel tegangan

tinggi, kapasitor, transformator, pemutus arus dan lain-lain.


sebagai penyalur panas.

Menahan gaya mekanis akibat adanya arus pada konduktor yang diisolasinya.

Mampu menahan tekanan yang diakibatkan panas dan reaksi kimia. Tekanan yang
diakibatkan oleh medan elektrik, gaya mekanik, thermal maupun kimia dapat terjadi
secara serentak. Dengan kata lain, suatu bahan dielektrik dapat dikatakan ekonomis
jika bahan dielektrik tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dengan

menahan semua tekanan tersebut diatas. Pada umumnya, cairan dielektrik terdiri dari
campuran

hidrokarbon.

Ada tiga parameter penting pada cairan dielektrik yaitu konduktivitas listrik,
konstanta dielektrik, dan kekuatan dielektrik. Selebihnya yaitu parameter fisik dan
kimia seperti viskositas, stabilitas panas, pengaruh gravitasi dan lain-lain. Pada
prakteknya, memilih jenis cairan dieletrik paling utama yaitu berdasarkan stabilitas
kimia cairan tersebut. Contoh bahan dielektrik

misal: plastik, celah udara

transformator, mica, gelas, porselin, kayu, karet, dll.


Dari sifat-sifat bahan dielektrik yang ada, terdapat 6 sifat yang perlu diketahui, yaitu :
1. Kekuatan dielektrik
Semua bahan dielektrik memiliki tingkat ketahanan yang disebut dengan kekuatan
dielektrik, diartikan sebagai tekanan listrik tertinggi yang dapat ditahan oleh dielektrik
tersebut tanpa merubah sifatnya menjadi konduktif. Apabila suatu dielektrik berubah
sifatnya menjadi konduktif, maka dielekrik tersebut telah tembus listrik (breakdown).
Kekuatan dielektrik ini disebut juga dengan kuat medan kritis. Kekuatan dielektrik
dinyatakan dengan gradien tegangan yang diperlukan supaya dielektrik itu mengalami
tembus listrik.
2. Konduktansi
Apabila tegangan searah diberikan pada plat-plat sebuah kapasitor komersil dengan isolasi
seperti mika, porselin atau kertas maka arus yang timbul tidak berhenti mengalir untuk
waktu yang singkat, tetapi turun perlahan-lahan. Hal itu disebabkan oleh ketiga komponen
arus yang terdapat di dalam dielektrik tersebut. Arus pengisian (ip) terjadi selama waktu t1.
Arus pengisian disebabkan oleh molekul-molekul yang bergerak cepat sehingga
terpolarisasi dengan cepat pula. Kemudian arus berkurang perlahan-lahan selama t2, arus ini
disebut arus absorpsi (ia). Arus absorpsi terjadi karena adanya gerakan-gerakan lambat
(viscous) dari molekul-molekul dielektrik. Akhirnya arus mencapai nilai tertentu (ik), arus
ini disebut arus konduksi. Arus ini tetap mengalir dengan konstan karena tahanan dielektirk
tidak mencapai nilai tak hingga.
3. Rugi-rugi dielektrik
Rugi-rugi dielektrik untuk isolasi tegangan tinggi merupakan salah satu ukuran penting
terhadap kualitas material isolasi. Suatu bahan dielektrik tersusun atas molekul-molekul dan
elektron-elektron di dalamnya terikat kuat dengan inti atomnya. Ketika bahan tersebut

belum dikenai medan listrik, maka susunan molekul dielektrik tersebut masih belum
beraturan (tidak tersusun rapi). Ketika molekul-molekul tersebut dikenai medan listrik,
maka muatan inti positif mengalami gaya yang searah dengan medan listrik dan elektronelektron dalam molekul tersebut akan mengalami gaya listrik yang arahnya berlawanan
dengan arah medan listrik tadi. Gaya listrik ini akan mengubah posisi elektron dan proton
dari posisi semula, akibatnya molekul-molekul dielektrik akan terpolarisasi dan berubah
arahnya sejajar dengan arah medan listrik. Karena mendapat terpaan elektrik yang selalu
berubah-ubah arahnya, maka arah dipol juga berubah-ubah setiap saat (180o) terhadap posisi
semula. Perubahan arah molekul akan menimbulkan gesekan antar molekul. Karena medan
listrik yang berubah setiap saat, maka gesekan antar molekul juga terjadi berulang-ulang.
Gesekan ini akan menimbulkan panas yang disebut dengan rugi-rugi dielektrik.
4. Tahanan isolasi
Jika suatu dielektrik diberi tegangan searah, maka arus yang mengalir pada dielektrik terdiri
dari dua komponen, yaitu arus yang mengalir pada permukaan dielektrik (Is) dan arus yang
mengalir melalui volume dielektrik (Iv). Sehingga hambatan dielektrik terdiri dari resistansi
permukaan dan resistansi volume.
5. Peluahan sebagian (Partial discharge)
Peluahan parsial (partial discharge) adalah peluahan elektrik pada medium isolasi yang
terdapat di antara dua elektroda berbeda tegangan, dimana peluahan tersebut tidak sampai
menghubungkan kedua elektroda secara sempurna. Ada beberapa jenis peristiwa pada
peluahan parsial, yaitu :
a. Peluahan parsial internal
b. Peluahan parsial permukaan
c. Korona
d. Pemohonan elektrik (electrical treeing)
6. Kekuatan kerak isolasi (tracking strenght)
Bila suatu sistem isolasi diberi tekanan elektrik, maka arus akan mengalir pada
permukaannya. Besar arus permukaan ini menentukan besarnya tahanan permukaan sistem
isolasi. Arus ini sering juga disebut arus bocor atau arus yang menelusuri sirip isolator.
Besar arus tersebut dipengaruhi oleh kondisi sekitar, yaitu suhu, tekanan, kelembaban dan
polusi. Secara teknis sistem isolasi harus mampu memikul arus bocor tersebut tanpa
menimbulkan pemburukan karena arus bocor dapat dibatasi. Arus bocor menimbulkan
panas, dan hasil sampingannya adalah timbulnya penguraian pada bahan kimia yang

membentuk permukaan sistem isolasi. Efek yang sangat nyata dari penguraian ini adalah
timbulnya kerak (jejak arus). Kerak dapat membentuk jalur konduktif yang selanjutnya akan
menimbulkan tekanan elektrik yang berlebihan pada isolasi. Panas yang ditimbulkan arus
bocor dapat juga menimbulkan erosi tanpa didahului oleh adanya kerak konduktif.

Anda mungkin juga menyukai