Vektor Polarisasi
Walaupun tidak ada perpindahan muatan ketika dielektrik-dielektrik dipengaruhi satu
medan listrik, tetapi terjadi pergeseran sedikit pada muatan negatif dan positif dari atom-
atom atau molekul dielektrik, sehingga memiliki kelakuan seperti dipole sangat kecil. Pada
dielektrik tersebut dikatakan terjadi pengutuban atau dalam keadaan terkutubkan ketika
dipole-dipol ditampilkan.
Misalkan sebagai contoh sederhana, polarisasi pada atom dari bahan dielektrik
digambarkan sebagai suatu dipole listrik. Muatan titik positif menggambarkan inti, dan
muatan titik negatif menggambarkan muatan elektron dan keduanya terpisah dengan jarak
yang sangat kecil. Orbit elektron pada inti bertindak seperti awan mengitari inti, ketika
atom-atom tidak mengalami polarisasi, awan yang mengelilingi ini adalah simetris. Seperti
pada gambar 2a, dan momen dipolnya nol karena pergeseran muatan positif dan negatif
sama dengan nol. Dengan adanya pengaruh medan listrik, awan elektron menjadi sedikit
bergeser atau tidak simetris seperti gambar 2b, serta ketika atom dikutubkan (terjadi
polarisasi), atom dapat digambarkan ekuivalen dengan muatan titik seperti gambar 2c.
a)
Inti positif
+
-
b)
c)
Inti positif
L +
Jika tidak ada medan listrik molekul memiliki muatan positif dan negatif jumlahnya
sama sehingga molekul seperti tidak bermuatan. Dalam hal ini bisa juga dikatakan momen
dipolnya sama dengan nol.
Jika benda berada dalam medan listrik maka muatan negatif cenderung bergerak
berlawanan dengan arah medan dan muatan positif cenderung bergerak searah dengan
-q
l
medan. Setelah
beberapa saat
terjadi keseimbangan baru di mana muatan positif dan negatif
r
q
r
O
Gambar 3. Momen dipole
volume. Dengan demikian jumlah total momen dipole dalam volume yang kecil ditandai d
P
Menahan gaya mekanis akibat adanya arus pada konduktor yang diisolasinya.
Mampu menahan tekanan yang diakibatkan panas dan reaksi kimia. Tekanan yang
diakibatkan oleh medan elektrik, gaya mekanik, thermal maupun kimia dapat terjadi
secara serentak. Dengan kata lain, suatu bahan dielektrik dapat dikatakan ekonomis
jika bahan dielektrik tersebut dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama dengan
menahan semua tekanan tersebut diatas. Pada umumnya, cairan dielektrik terdiri dari
campuran
hidrokarbon.
Ada tiga parameter penting pada cairan dielektrik yaitu konduktivitas listrik,
konstanta dielektrik, dan kekuatan dielektrik. Selebihnya yaitu parameter fisik dan
kimia seperti viskositas, stabilitas panas, pengaruh gravitasi dan lain-lain. Pada
prakteknya, memilih jenis cairan dieletrik paling utama yaitu berdasarkan stabilitas
kimia cairan tersebut. Contoh bahan dielektrik
belum dikenai medan listrik, maka susunan molekul dielektrik tersebut masih belum
beraturan (tidak tersusun rapi). Ketika molekul-molekul tersebut dikenai medan listrik,
maka muatan inti positif mengalami gaya yang searah dengan medan listrik dan elektronelektron dalam molekul tersebut akan mengalami gaya listrik yang arahnya berlawanan
dengan arah medan listrik tadi. Gaya listrik ini akan mengubah posisi elektron dan proton
dari posisi semula, akibatnya molekul-molekul dielektrik akan terpolarisasi dan berubah
arahnya sejajar dengan arah medan listrik. Karena mendapat terpaan elektrik yang selalu
berubah-ubah arahnya, maka arah dipol juga berubah-ubah setiap saat (180o) terhadap posisi
semula. Perubahan arah molekul akan menimbulkan gesekan antar molekul. Karena medan
listrik yang berubah setiap saat, maka gesekan antar molekul juga terjadi berulang-ulang.
Gesekan ini akan menimbulkan panas yang disebut dengan rugi-rugi dielektrik.
4. Tahanan isolasi
Jika suatu dielektrik diberi tegangan searah, maka arus yang mengalir pada dielektrik terdiri
dari dua komponen, yaitu arus yang mengalir pada permukaan dielektrik (Is) dan arus yang
mengalir melalui volume dielektrik (Iv). Sehingga hambatan dielektrik terdiri dari resistansi
permukaan dan resistansi volume.
5. Peluahan sebagian (Partial discharge)
Peluahan parsial (partial discharge) adalah peluahan elektrik pada medium isolasi yang
terdapat di antara dua elektroda berbeda tegangan, dimana peluahan tersebut tidak sampai
menghubungkan kedua elektroda secara sempurna. Ada beberapa jenis peristiwa pada
peluahan parsial, yaitu :
a. Peluahan parsial internal
b. Peluahan parsial permukaan
c. Korona
d. Pemohonan elektrik (electrical treeing)
6. Kekuatan kerak isolasi (tracking strenght)
Bila suatu sistem isolasi diberi tekanan elektrik, maka arus akan mengalir pada
permukaannya. Besar arus permukaan ini menentukan besarnya tahanan permukaan sistem
isolasi. Arus ini sering juga disebut arus bocor atau arus yang menelusuri sirip isolator.
Besar arus tersebut dipengaruhi oleh kondisi sekitar, yaitu suhu, tekanan, kelembaban dan
polusi. Secara teknis sistem isolasi harus mampu memikul arus bocor tersebut tanpa
menimbulkan pemburukan karena arus bocor dapat dibatasi. Arus bocor menimbulkan
panas, dan hasil sampingannya adalah timbulnya penguraian pada bahan kimia yang
membentuk permukaan sistem isolasi. Efek yang sangat nyata dari penguraian ini adalah
timbulnya kerak (jejak arus). Kerak dapat membentuk jalur konduktif yang selanjutnya akan
menimbulkan tekanan elektrik yang berlebihan pada isolasi. Panas yang ditimbulkan arus
bocor dapat juga menimbulkan erosi tanpa didahului oleh adanya kerak konduktif.