Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Amplifier Mei 2019 Vol 9 No 1

P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000

Analisis Pengaruh Tegangan Terhadap Karakteristik Kerja Sel


Electrolyzer Dengan Variasi Bahan Elektroda
Ika Novia Anggraini1, Wisnu Sri Nugroho1, Reza Satria Rinaldi1, Afriyastuti Herawati1
1
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bengkulu
Email: ikanovia@unib.ac.id

ABSTRAK buang bila ditambahkan pada pembakaran BBM [2][3].


Gas HHO atau brown gas merupakan suatu Gas HHO merupakan hasil dari proses elektrolisis air
materi yang dapat menghemat penggunaan BBM dan dengan katalis, selain itu juga dapat dihasilkan melalui
menurunkan emisi gas buang bila ditambahkan pada proses elektrolisis air laut [4][5].
pembakaran BBM. Untuk meningkatkan produksi Pada penelitian Harman, dkk, (2013) penggunaan
gas HHO ini, maka perlu ditingkatkan kinerja dari sel gas HHO dari elektrolisis air yang diterapkan pada mesin
electrolyzer yaitu suatu alat yang dapat memisahkan ENDURO XL 4 tak dengan arus 6 A serta 3000 RPM
air menjadi hidrogen dan oksigen dengan dapat mencapai penghematan hingga 27,79% [6].
menggunakan sumber listrik arus searah melalui Sedangkan menurut Rahadi, dkk (2014) penggunaan gas
proses atau pengurai cairan. Salah satu cara untuk HHO dari elektrolisis air dan katalis KOH, dapat
meningkatkan kinerja sel electrolyzer adalah dengan menurunkan konsumsi bahan bakar spesifik sebesar
melihat pengaruh dari tegangan listrik terhadap 9,83% dan menurunkan emisi CO sebesar 15% dan HC
karakteristik kerja sel electrolyzer dengan variasi sebesar 47% [3].
bahan elektroda. Dari hasil pengujian 10 variasi Penyebab hematnya BBM tersebut disebabkan
pasangan elektroda, terlihat bahwa bahan elektroda unsur hidrogen pada gas HHO yang dapat meningkatkan
yang menghasilkan laju produksi gas HHO paling kalor dalam pembakaran pada ruang bakar. Selain itu,
cepat dalam waktu 300,67 s yang menghasilkan 200 nilai oktan BBM ditingkatkan oleh unsur oksigen pada
mL dicapai oleh pasangan elektroda yang gas HHO. Oleh karena itu, panas yang dibutuhkan untuk
menggunakan anoda aluminium (Al) dengan katoda menjalankan mesin berbahan bakar minyak dan gas HHO,
aluminium (Al) atau tembaga (Cu). Pada pengujian ini dapat dicapai dengan jumlah BBM yang lebih sedikit
dipilih elektroda berbahan aluminium dan tegangan dibandingkan mesin berbahan bakar minyak tanpa ada
pada pengujian yang ditentukan dengan tujuan untuk injeksi gas HHO [2][3].
melihat karakteristik sel electrolyzer. Hasil pengujian Untuk meningkatkan produksi Gas HHO ini, maka
menunjukkan semakin besar nilai tegangan yang perlu ditingkatkan kinerja dari sel electrolyzer. Salah
diberikan maka nilai arus pada sel electrolyzer satunya adalah dengan melihat pengaruh dari tegangan
semakin meningkat, hal ini juga akan mengakibatkan listrik terhadap karakteristik kerja sel electrolyzer dengan
suhu yang semakin meningkat serta waktu produksi variasi bahan elektroda. Pada penelitian ini dilakukan
gas yang dicapai sebanyak 200 cm3 semakin singkat. dengan cara membuat sel electrolyzer kemudian
Kata kunci: Elektroda, Gas HHO, Sel electrolyzer memvariasikan jenis elektroda yakni stainless steel,
kuningan, tembaga (Cu), seng (Zn) dan aluminium (Al)
1. PENDAHULUAN terhadap gas yang dihasilkan beserta perangkat
Electrolyzer adalah suatu mesin atau alat yang instrumentasi pengukuran volume gas, temperatur sistem
memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen dengan sel dan juga power supply. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan sumber listrik arus searah (DC) melalui memvariasikan tegangan serta jenis elektroda terhadap
proses atau pengurai cairan [1]. Dalam tabung elektrolisa, tingkat produksi gas HHO yang dihasilkan.
dipasang kumparan magnetik untuk memecahkan
campuran air destilasi dan katalis hingga menjadi 2. TINJAUAN PUSTAKA
campuran gas 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen yang A. Sel Elektrolisis
kemudian dikenal dengan nama gas HHO atau Brown gas. Prinsip dasar elektrolisis berlawanan dengan sel
Hidrogen bersifat eksplosif dan oksigen mendukung volta, yaitu sebagai berikut [7].
pembakaran. Gas HHO dalam tabung elektrolisa ini 1. Proses elektrolisis, mengubah energi listrik menjadi
dialirkan melalui selang masuk ke ruang bakar mesin dan energi kimia.
akan bercampur dengan gas hidrokarbon dari BBM. 2. Reaksi elektrolisis merupakan reaksi tidak spontan,
Gas HHO ini merupakan suatu materi yang dapat karena melibatkan energi listrik dari luar.
menghemat penggunaan BBM dan menurunkan emisi gas
9
Jurnal Amplifier Mei 2019 Vol 9 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000

3. Reaksi elektrolisis berlangsung di dalam sel elektrolisis air. Selain terbukti lebih aman juga lebih
elektrolisis, yang terdiri dari satu jenis larutan atau ekonomis, karena dapat dan mudah dikendalikan.
leburan elektrolit dan memiliki dua macam elektroda.
Setiap zat yang mempunyai kemampuan reduksi C. Katalisator
atau reaksi oksidasi. Setiap zat mempunyai kemampuan Peningkatan produk hasil reaksi yang dilakukan
reduksi besar akan mengalami reaksi reduksi dan setiap melalui peningkatan temperatur terkadang tidak efektif,
zat yang mempunyai kemampuan oksidasi besar akan karena mungkin saja hasil yang diharapkan tidak stabil
mengalami reaksi oksidasi. Adapun bentuk yang dapat pada temperatur tinggi. Menurut definisi jumlah
diuraikan sebagai berikut. katalisator tidak berubah pada akhir reaksi, tetapi tidak
a. Sel elektrolisis bentuk lelehan/cairan/liquid berlaku anggapan bahwa katalisator tidak memulai proses
Sel bentuk ini hanya berlaku untuk senyawa ionic reaksi selama reaksi berlangsung. Katalisator akan
dengan tidak ada zat pelarut (tidak ada H2O). Hanya ada memulai penggabungan senyawa kimia akan terbentuk
kation dan anion. suatu kompleks antara substansi tersebut dengan
Katoda: Kation langsung direduksi katalisator [9]. Katalisator tidak mengalami perubahan
Anoda: Anion langsung dioksidasi pada akhir reaksi, karena itu tidak memberikan energi ke
b. Sel elektrolisis bentuk larutan dengan elektroda tidak dalam sistem, tetapi katalis akan memberikan mekanisme
bereaksi (inert/tidak aktif) reaksi alternatif dengan energi pengaktifan yang lebih
Dalam bentuk ini tidak ada pengaruh dari rendah dibandingkan dengan reaksi tanpa katalis,
elektroda, hanya selain kation dan anion diperhitungkan sehingga adanya katalis akan meningkatkan laju reaksi.
juga adanya zat pelarut (adanya air). Elektroda yang
digunakan adalah platina (Pt), karbon (C). Penemuan D. Elektroda
terbaru membuktikan bahwa material stainless steel juga Elektroda adalah konduktor yang digunakan untuk
merupakan suatu elektroda yang tidak ikut mempengaruhi bersentuhan dengan bagian atau media non-logam dari
reaksi pada sel elektrolisis. Selain sifatnya yang tahan sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit atau
terhadap korosi, harga stainless steel juga relatif murah, vakum) [10]. Elektroda dalam sel elektrolisis dapat
sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti disebut sebagai anoda atau katoda. Setiap elektroda dapat
elektroda platina. menjadi sebuah anoda atau katoda tergantung dari
c. Sel elektrolisis bentuk larutan dengan elektroda tegangan listrik yang diberikan. Elektroda bipolar adalah
bereaksi (aktif) elektroda yang berfungsi sebagai anoda dari sebuah sel
Elektroda yang bereaksi adalah elektroda bukan elektrolisis dan katoda bagi sel elektrolisis lainnya.
platina atau bukan karbon, maupun stainless steel.
Termasuk elektroda ini adalah tembaga (Cu), perak (Ag), Elektroda Berbahan Stainless steel
nikel (Ni), besi (Fe) dan lainnya. Elektroda kebanyakan Baja tahan karat atau stainless steel adalah paduan
adalah logam dengan demikian elektroda mempengaruhi besi dengan minimal 12% kromium. Komposisi ini
pada reaksi oksidasi di anoda. Sedangkan di katoda membentuk protective layer (lapisan pelindung anti
elektroda tidak akan bereaksi. korosi) yang merupakan hasil oksidasi oksigen terhadap
crom yang terjadi secara spontan. Tentunya harus
B. Konsep dan Sifat HHO dibedakan mekanisme protective layer ini dibandingkan
HHO merupakan produk yang dihasilkan oleh unit baja yang dilindungi dengan coating (misal seng dan
atau sel electrolyzer dengan memisahkan partikel- cadmium) ataupun cat. Stainlees steel sebagai salah satu
molekul air dalam aturan tertentu menjadi 2 H bentuk baja paduan yang memiliki sifat tahan karat yang tinggi
hidrogen dan 1 O untuk oksigen. Ada juga yang serta baja paduan dengan kadar karbon yang rendah.
menamakannya gas Rhodes atau Brown gas mengacu
kepada nama dua orang penemunya yang terkenal yang Elektroda Berbahan Tembaga
bernama William A. Rhodes dan Prof. Yull Brown [8]. Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang
Gas ini karakternya sangat berbeda dan memiliki baik. Selain itu tembaga memiliki korosi yang sangat
keunggulan dibandingkan dengan hidrogen murni. cepat. Unsur ini mempunyai titik lebur 1.803° Celcius dan
Penelitian telah membuktikan hidrogen memiliki titik didih 2.595° C. Tembaga murni sifatnya halus dan
energi tinggi. Namun, resiko yang ditimbulkannya bila lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
dipakai untuk bahan bakar mobil yang belum matang akan Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam
mudah meledak. Solusinya, seperti yang dikemukakan industri kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya
oleh para ahli adalah dengan beralih ke HHO (Brown gas) hantar listrik yang tinggi. cepat. Unsur ini mempunyai
yang bisa diciptakan, dan diproduksi melalui proses

10
Jurnal Amplifier Mei 2019 Vol 9 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000

Tabel 1
Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan Bahan Jumlah Fungsi
1 2 3
Mengukur arus dan
Multimeter 2 buah
tegangan
Termometer Digital 1 buah Mengukur suhu sel
Mengukur lama waktu
Stopwatch 1 buah
produksi gas
Instrumentasi
Mengukur jumlah gas
Pengukuran Volume 1 buah
hasil produksi
Gas
Cairan untuk proses
Air Laut
elektrolisis
Tempat berlangsungnya
Sel Electrolyzer 1 buah Gambar 1. Desain Pengujian Sel Electrolyzer
elektrolisis
Penghubung sumber
Kabel penghubung listrik DC ke sel Elektroda Berbahan Aluminium
electrolyzer Aluminium merupakan suatu unsur kimia,
Lempengan dilambangkan dengan Al dengan nomor atom 13
Aluminium
aluminium ini termasuk logam yang paling berlimpah
Lempengan
Stainless Steel ketiga. Aluminium murni biasanya akan tahan pada
Elektroda dalam proses
Lempengan
elektrolisis korosi, memiliki massa jenis 2,70 g/cm3 dengan titik didih
Tembaga 2519°C aluminium banyak digunakan untuk peralatan
Lempengan Seng
Lempengan rumah tangga untuk memasak karena mampu
Kuningan menghantarkan panas dengan sangat baik.

3. METODE PENELITIAN
titik lebur 1.803° Celcius dan titik didih 2.595° A. Alat dan Bahan
C. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam
permukaan berwarna jingga kemerahan. Produksi penelitian untuk pengujian sel electrolyzer ditunjukkan
tembaga sebagian besar dipergunakan dalam industri pada tabel berikut.
kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya hantar B. Perancangan Pengujian Pengaruh Variasi Arus
listrik yang tinggi. Kotoran yang terdapat dalam tembaga dan Tegangan terhadap Karakteristik Kerja Sel
akan memperkecil/mengurangi daya hantar listrik yang Electrolyzer
tinggi,daya hantar panasnya juga tinggi dan tahan karat. Skema atau diagram alir pada pengujian pengaruh
variasi arus dan tegangan terhadap karakteristik kerja sel
Elektroda Berbahan Kuningan
electrolyzer ditunjukkan pada Gambar 1.
Kuningan adalah paduan logam tembaga dan
1. Sel Electrolyzer
logam seng dengan kadar tembaga antara 60-96% massa.
Sel electrolyzer dirancang dengan ukuran tinggi 16 cm
Dalam perdagangan dikenal 3 jenis kuningan, yaitu kawat
dan diameter 11 cm yang terbuat dari kaca dan kedap
kuningan (brass wire) kadar tembaga antara 62-95%, Pipa
udara. Pada rancangan ini akan menampung liter air
kuningan (seamless brass tube) kadar tembaga antara 60-
laut dan mempunyai jarak antara permukaan air dan
90% dan plat kuningan (brass sheet) kadar tembaga antara
tutup pada sel electrolyzer.
60-90%.
2. Elektroda
Elektroda Berbahan Seng Elektroda terdiri atas katoda dan anoda yang pada
Seng adalah logam yang putih kebiruan, logam ini rancangan ini elektroda berbentuk lempengan.
cukup mudah ditempa dan liat pada 110 – 150°C. Seng Adapun jenis lempengan yang akan divariasikan yakni
melebur pada 410°C dan mendidih pada 906°C. stainless steel, tembaga, besi, seng dan alumunium.
Logamnya yang murni melarut sangat lambat dalam asam Masing-masing elektroda berukuran panjang 10cm
dan dalam alkali, adanya zat-zat pencemar atau kontak dan lebar 3 cm sehingga luas elektroda sebesar 30 cm2.
dengan platinum atau tembaga yang dihasilkan oleh 3. Vaporizer (water trap)
penambahan beberapa tetes larutan garam dari logam- Vaporizer (water trap) bertujuan agar air yang
logam ini mempercepat reaksi korosi. Seng tersebut terbawa oleh gas yang dihasilkan sel electrolyzer tidak
dengan mudah larut dalam asam klorida encer dan asam masuk ke ruang pembakaran. Selain itu dalam
sulfat encer dengan mengeluarkan hidrogen.

11
Jurnal Amplifier Mei 2019 Vol 9 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000

360
350

Lama Waktu Produksi Gas (s)


340
330
320
310
300
290
280
270

Gambar 2. Desain Pengujian Aplikasi Sel Electrolyzer


Keterangan : Pasangan Bahan Elektroda
Al = Aluminium, St = Stainless steel, Cu = Tembaga, Zn = Seng,

Tabel 2 Gambar 3. Grafik perbandingan waktu produksi terhadap bahan


Pengujian Variasi Elektroda elektroda
Elektroda Arus (A) Suhu Sel (K) Volume Lama
Produksi Waktu
Ano- Kato- Gas Produksi
I1 I2 IR ∆I T1 T2 T (cm3) Gas (s)
da da aplikasi sel electrolyzer pada penelitian ini yang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 diterapkan pada mesin genset berbahan bakar bensin
Al Al 4,15 4,47 4,31 0,32 302,98 303,05 0,07 200 300,67
ditunjukkan pada Gambar 2.
Berdasarkan Gambar 2 bahwa sumber listrik sel
Al St 4,15 4,49 4,32 0,34 303,02 303,11 0,1 200 304,67
electrolyzer bersumber dari generator set yang kemudian
Al Cu 4,15 4,46 4,3 0,31 302,95 303,02 0,06 200 300,67 disearahkan dan diturunkan menjadi 5 V 5 A. Sistem
Al Zn 4,14 4,44 4,29 0,3 302,91 303,02 0,1 200 304,67 pengapian mesin genset diawali dengan engkol kemudian
tegangan keluaran dinaikkan oleh coil, selanjutnya
Al Kn 4,14 4,45 4,29 0,31 302,81 303,91 0,1 200 303,33
distributor membagikan tegangan ke busi agar terjadi
St Al 4,11 4,51 4,31 0,4 302,91 304,05 1,14 200 352,67 percikan api untuk proses pembakaran. Sedangkan dari
St St 4,10 4,53 4,31 0,43 303,01 304,28 1,27 200 353,33 sel electrolyzer tegangan bersumber dari power supply
St Cu
yang sudah dirancang dengan keluaran 5 V 5 A. Gas hasil
4,13 4,53 4,33 0,4 302,78 304,01 1,23 200 352

St Zn 4,16 4,56 4,36 0,4 302,68 303,91 1,23 200 353,33 elektrolisis dari water trap dimasukkan ke karburator
St Kn 4,13 4,54 4,33 0,41 302,81 303,91 1,1 200 352,33 yang berfungsi mengatur udara dan bahan bakar ke dalam
saluran isap. Sedangkan intake manifold berfungsi
pengujian sel electrolyzer, vaporizer (water trap) mendistribusikan campuran udara bahan bakar yang
berfungsi sebagai alat ukur produksi gas dengan prinsip diproses oleh karburator ke silinder-silinder.
pengukuran gas menggunakan tekanan tetap.
Berdasarkan Gambar 1 dapat dilihat bahwa sumber 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
listrik pada pengujian digunakan listrik AC dari PLN A. Hasil Pengujian Pengaruh Variasi Bahan
karena dibutuhkan pada penelitian arus DC maka Elektroda Terhadap Karakteristik Kerja Sel
digunakan rangkaian regulator AC DC yang dapat Electrolyzer
mengatur arus dan tegangan. Gas HHO yang dihasilkan Data hasil pengujian dengan berbagai bahan
dihubungkan ke water trap kemudian digunakan elektroda dapat dilihat pada Tabel 2.
instumentasi pengukuran volume gas berdasarkan prinsip
perubahan volume dengan tekanan yang tetap untuk Pada Tabel 2 terlihat bahwa terdapat 10 variasi
mendapatkan data yang akurat. pasangan bahan elektroda saat pengujian. Lama waktu
produksi gas didapat dari lama waktu sel electrolyzer
C. Perancangan Pengujian Aplikasi Sel Electrolyzer
dalam mencapai 200 cm3 gas HHO di masing-masing
Skema pemasangan atau diagram blog pengujian
pengujian variasi pasangan bahan elektroda. Terlihat

12
Jurnal Amplifier Mei 2019 Vol 9 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000

Tabel 3 Berdasarkan Tabel 2 tegangan yang diterapkan


Pengujian Variasi Tegangan
Arus (A) Suhu (K) Kerapatan
T200
V Gas
(s)
I1 I2 IR ∆I T1 T2 ∆T TL (g/cm3) 0.3
0.26

Perubahan Suhu (K)


2 0,93 1,01 0,97 0,08 302,8 302,84 0,04 302,8 1302,5 0,000723 0.25

0.2 0.205
4 1,89 2,03 1,96 0,14 302,7 302,785 0,085 302,7 645 0,000724
0.15 0.145
6 2,915 3,165 3,04 0,25 302,8 302,91 0,11 302,85 419,5 0,000724 0.11
0.1
0.085
8 3,945 4,225 4,085 0,28 302,71 302,86 0,145 302,8 315 0,000723 0.05 0.04
0
10 4,845 5,16 5,002 0,315 302,625 302,83 0,205 302,7 258 0,000724
0 5 10 15

12 5,745 6,07 5,907 0,325 302,59 302,85 0,26 302,7 219,5 0,000724 Tegangan (V)
Gambar 5. Grafik Pengaruh Tegangan Terhadap Perubahan
Suhu
1400
Lama Waktu Produksi Gas (s)

1302.5
1200
1000 0.4

800 0.35
0.315 0.325
Perubahan Arus (A)
0.3
600 0.28
645
419.5 0.25 0.25
400
315 0.2
200 219.5
258
0.15 0.14
0
0 5 10 15 0.1
0.08
Tegangan (V) 0.05
Gambar 4. Grafik Pengaruh Tegangan Terhadap Lama Waktu 0
Produksi 0 5
Tegangan (V)
10 15

Gambar 6. Grafik Pengaruh Tegangan Terhadap Perubahan


bahwa bahan elektroda yang menghasilkan laju produksi Arus
gas HHO paling cepat dalam waktu 300,67 s yang
menghasilkan 200 mL dicapai oleh pasangan elektroda
yang menggunakan anoda Aluminium (Al) dengan katoda akan berpengaruh terhadap lama waktu produksi gas yang
Aluminium (Al) atau tembaga (Cu). dibutuhkan untuk mencapai 200 cm3 seperti yang
B. Hasil Pengujian Pengaruh Variasi Tegangan ditunjukkan pada Gambar 4.
Terhadap Karakteristik Kerja Sel Electrolyzer Pada Gambar 4. terlihat bahwa pengaruh tegangan
Pada pengujian ini dipilih elektroda berbahan terhadap lama waktu produksi terhubung secara
aluminium dan tegangan pada pengujian yang ditentukan eksponensial. Ketika tegangan yang diberikan sebesar 2
bertujuan untuk melihat karakteristik sel electrolyzer. Air V maka waktu yang dibutuhkan selama 1302,5 s.
laut dalam pengujian ini memiliki kadar garam sebesar Kemudian ketika tegangan yang diberikan semakin besar
2,5%, kadar yang diukur hanya sebagai informasi yaitu 4 V, 6 V, 8 V, 10 V dan 12 V maka lama waktu
kepekatan air laut yang digunakan. Hasil pengujian produksi gas untuk mencapai 200 mL semakin cepat.
variasi tegangan ditunjukkan pada Tabel 3. Berdasarkan Gambar 4 bahwa semakin tinggi tegangan
Pada Tabel 3 terlihat data pengujian variasi yang diberikan pada sel electrolyzer maka akan
tegangan menggunakan elektroda aluminium. Tegangan meningkatkan nilai arus sehingga waktu produksi gas
variasi yang diberikan tentunya akan berpengaruh dan yang dicapai sebanyak 200 cm3 semakin singkat.
berbanding lurus terhadap nilai arus. Semakin besar nilai
tegangan yang diberikan maka nilai arus pada sel D. Hasil Pengujian Pengaruh Tegangan Terhadap
electrolyzer semakin meningkat. Perubahan Suhu
Perubahan suhu ( ∆T yaitu selisih antara suhu
C. Hasil Pengujian Pengaruh Tegangan Terhadap akhir (T2) terhadap suhu awal (T1) pada sel electrolyzer.
Lama Waktu Produksi Gas Berdasarkan Gambar 5 tegangan yang diterapkan

13
Jurnal Amplifier Mei 2019 Vol 9 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000

berpengaruh terhadap suhu pada sel electrolyzer yang 4. Semakin tinggi variasi tegangan dapat meningkatkan
ditunjukkan pada Gambar 5. nilai arus pada sel electrolyzer sehingga semakin
Pada Gambar 5 terlihat bahwa pengaruh tegangan tinggi nilai arus yang diberikan akan membuat suhu
terhadap perubahan suhu yang semakin meningkat. Nilai pada sel semakin meningkat
tegangan yang diterapkan akan berpengaruh terhadap
nilai arus sehingga semakin besar nilai tegangan yang 5.2 Saran
diterapkan maka semakin membuat arus semakin tinggi 1. Perlunya penambahan suatu kendali yang dapat
sehingga dapat membuat sel electrolyzer semakin panas, mengatur arus yang mengalir secara konstan sesuai
hal itu ditunjukkan pada perubahan suhu yang semakin nilai arus yang diinginkan.
meningkat. Secara umum dari pengujian yang telah 2. Perlunya suatu desain sel electrolyzer yang mampu
dilakukan maka sudah cukup menunjukkan karakteristik menjaga dan mengatur suhu pada saat elektrolisis
pengaruh tegangan terhadap perubahan suhu yang konstan dinilai yang dikehendaki.
berbanding lurus dengan meningkatnya nilai tegangan 3. Ditambahkan alat pengkonversi panas yang dihasilkan
yang diberikan. dari sel electrolyzer menjadi energi listrik sebagai
sumber energi tambahan.
E. Hasil Pengujian Pengaruh Tegangan Terhadap
Perubahan Arus DAFTAR PUSTAKA
Perubahan arus (∆I yaitu selisih antara arus akhir [1] Farid, Ahmad. 2010. Studi Pengaruh Arus Listrik
(I2) terhadap arus awal (I1) pada saat proses elektrolisis. Terhadap Karakteristik Kerja Sel Electrolyzer
sebagai Penghemat Konsumsi BBM. Skripsi Program
Berdasarkan Tabel 2 tegangan yang diterapkan Studi Teknik Elektro. Bengkulu: Universitas
berpengaruh terhadap suhu pada sel electrolyzer yang Bengkulu
ditunjukkan pada Gambar 6 [2] D. 2010. Pemanfaatan Air dan NaHCO3 dengan
Pada Gambar 6 terlihat bahwa pengaruh tegangan Menggunakan Metoda Elektrolisis Untuk Efisiensi
terhadap perubahan arus yang semakin meningkat. Bahan Bakar dan Peningkatan Kualitas Gas Buang
Semakin tinggi variasi tegangan dapat meningkatkan nilai Kendaraan Bermotor. Tugas Akhir Jurusan Teknik
arus pada sel electrolyzer sehingga semakin tinggi nilai Lingkungan. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
arus yang diberikan akan membuat suhu pada sel semakin Nopember
meningkat. Dengan adanya perubahan suhu tersbut maka [3] Rahadi, Jarot D., A A P Susatriawan, dan Hary
arus akan mengalami peningkatan karena naiknya Wibowo. 2014. Pengaruh Pemanfaatan Hydrogen
perubahan suhu yang terjadi semakin membuat reaksi dari Generator HHO terhadap Unjuk Kerja dan
semakin cepat. Secara umum dari pengujian yang telah Emisi Gas Buang Sepeda Motor 4 Tak 100 cc. E-
dilakukan maka sudah cukup menunjukkan karakteristik Jurnal Teknik Mesin, Vol. 2 No 1. Yogyakarta:
pengaruh tegangan terhadap perubahan arus yang Institut Sains dan Teknologi AKPRIND
berbanding lurus dengan meningkatnya nilai tegangan [4] [Huang, Yu-R., Yen-C Hung., Shun-Y Hsu, Yao-W
yang diberikan. Huang, and Deng-F Hwang. 2008. Application of
Electrolyzed Water in the Food Industry. Journal of
5. PENUTUP
Food Control. 19. Hal 329-345
5.1 Kesimpulan
[5] Ghany, N A Abdel., N Kumagai, S Meguro, K
1. Bahan elektroda yang menghasilkan laju produksi gas
Asami, and K Hasimoto. 2002. Oxygen Evolution
HHO paling cepat dalam waktu 300,67 s yang
Anodes Composed of Anodically Deposited Mn-Mo-
menghasilkan 200 mL dicapai oleh pasangan
Fe Oxides for Seawater Electrolysis. Electrochimica
elektroda yang menggunakan anoda Aluminium (Al)
Acta 48, Hal. 21-28
dengan katoda Aluminium (Al) atau tembaga (Cu).
[6] Harman, Effendy Arif, dan Duma Hasan. Pengaruh
2. Semakin tinggi tegangan yang diberikan pada sel
Penambahan Gas Oksihidrogen terhadap Unjuk
electrolyzer maka akan meningkatkan nilai arus
Kerja Motor Bensin Berbahan Bakar Pertamax.
sehingga waktu produksi gas yang dicapai sebanyak
Skripsi Jurusan Teknik Mesin. Makasar: Universitas
200 cm3 semakin sedikit.
Hasanudin
3. Nilai tegangan yang diterapkan akan berpengaruh
[7] Kuswati, Tine Maria. 2003. Sains Kimia 3A. Jakarta:
terhadap nilai arus sehingga semakin besar nilai
Bumi Aksara
tegangan yang diterapkan maka semakin membuat
[8] Hidayatullah, Poempida dan Mustari. 2008. Brown
arus semakin tinggi sehingga dapat membuat sel
Energy. Jakarta: Ufuk Press
electrolyzer semakin panas, hal itu ditunjukkan pada
perubahan suhu yang semakin meningkat.
14
Jurnal Amplifier Mei 2019 Vol 9 No 1
P-ISSN 2089-2020 dan E-ISSN 2622-2000

[9] Satterfield, C.N. 1980. Heterogeneous Catalysis in [10] Hiskia, A.1992. Elektrokimia dan Kinetika Kimia.
Practices. New York: Mc. Graw-Hill Book Co Bandung: PT Citra Aditya Bakti
[11]

15

Anda mungkin juga menyukai