Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR 1

CALORI WORK
NAMA

: Raden Adhitya Ardiansyah Ramadhan

NPM

: 1506747282

FAKULTAS

: TEKNIK

DEPARTEMEN

: TEKNIK ELEKTRO

KODE PRAKTIKUM

: KR02

TANGGAL PRAKTIKUM

: 29 APRIL 2016

UNIT PELAKSANA PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN DASAR


(UPP IPD)

UNIVERSITAS INDONESIA
DEPOK, 2014

I.

Tujuan Percobaan

Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

II. Prinsip Dasar Percobaan


Teori
Hubungan kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi
hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan
pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.

Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi
dinyatakan dengan persamaan :

W = v . i . t ............... ( 2 )
Dimana

= Energi listrik

( joule )

= Tegangan listrik

( volt )

= Arus listrik

( Ampere )

= Waktu / lama aliran listrik ( sekon )

Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur.
Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

Q = m c (Ta - T) ............... (1)


Dimana

= Jumlah kalor yang diperlukan

( kalori )

= Massa zat

( gram )

= Kalor jenis zat

( kal/gr0C)

Ta

= Suhu akhir zat

(K)

= Suhu mula-mula

(K)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik
sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh
sensor, kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat
diubah sehingga perubahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.
Teori Tambahan
Sebagai suatu energi, energi panas atau kalor itu mempunyai sifat yang sesuai dengan Hukum
Kekekalan Energi yang mengatakan Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi
hanya dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Hukum Kekekalan Energi diciptakan
oleh James Prescott Joule, seorang ahli fisika yang berasal dari Inggris. Untuk menghormati beliau
sebagai pencetus hukum ini, maka namanya diabadikan menjadi satuan energi yaitu Joule. Hukum
Kekekalan Energi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Eawal = Eakhir
Keterangan : energi total tidak akan berkurang dan juga tidak akan bertambah.
Sebagai bagian dari energi, kalor dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu kalor yang digunakan
untuk menaikkan suhu dan kalor yang digunakan untuk mengubah wujud atau yang dapat disebut
juga kalor laten. Kalor laten juga dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu kalor uap dan kalor lebur yang
masing-masing dapat dibuat menjadi suatu persamaan matematis sebagai berikut:

Q=m.U
dan

Q = m . L .......... (3)
Keterangan : Q adalah kalor yang dibutuhkan (satuan Joule)
m adalah massa benda tersebut (satuan kilogram)
U adalah kalor uap (satuan J/kg)
L adalah kalor lebur (satuan J/kg)

Sebagai suatu energi, kalor mempunyai hubungan dengan energi lainnya. Hubungan tersebut bisa
seperti pembentukan kalor atau perubahan kalor menjadi energi lainnya. Salah satu contohnya
adalah hubungan kalor dengan energi listrik. Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah
dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Hal ini diperkuat oleh adanya hukum kekekalan energi dimana
energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, namun energi dapat berubah dari satu jenis
energi ke jenis yang lain, sama halnya seperti perubahan energi listrik menjadi energi kalor dan
juga sebaliknya yaitu perubahan energi kalor menjadi energi listrik. Alat yang digunakan untuk
mengubah energi listrik menjadi energi kalor misalnya adalah pemanas, solder, setrika, dan
kompor listrik. Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi panas dilengkapi dengan adanya
elemen pemanas. Listrik yang dialirkan pada elemen pemanas diubah menjadi energi panas.
Elemen pemanas tersebut dibuat dari bahan yang mempunyai daya tahan yang tinggi, sehingga
listrik yang mengalir melalui bahan tersebut dapat berbah menjadi panas. Berikut ini merupakan
salah satu alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah setrika.
Bagian-bagian utama setrika listrik adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Elemen pemanas
Pemegang setrika yang dibuat dari bahan isolator
Kabel penghubung
Logam yang berbahan besi atau baja

Besarnya energi listrik yang diubah atau disersap sama dengan besar kalor yang akan dihasilkan.
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

W=Q
Keterangan : W adalah energi listrik yang diubah atau diserap (satuan Joule)
Q adalah kalor yang akan dihasilkan (satuan Joule)
Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut :

W = P . t ........... (4)
Keterangan : W adalah energi listrik yang diubah atau diserap (satuan Joule)
P adalah daya listrik (satuan Watt)
T adalah waktu yang dibutuhkan (satuan sekon)

Didalam hubungan energi listrik dengan energi kalor, akan terjadi perubahan suhu dan
wujud yang erat kaitannya dengan kalor. Fenomena ini dibahas secara terperinci oleh Asas
Black, dimana apabila ada dua benda yang suhunya berbeda kemudian kedua benda
tersebut disatukan atau dicampur maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu lebih rendah. Aliran ini akan berhenti sampai terjadi
keseimbangan termal (suhu kedua benda yang dicampurkan telah sama). Secara matematis
Asas Black dapat dirumuskan sebagai berikut:

Qlepas = Qterima
m1 . c1 . (t1 ta ) = m2 . c2 . (ta t2 ) .......... (5)
Keterangan: m1 adalah massa benda satu (satuan kilogram)
m2 adalah massa benda dua (satuan kilogram)
c1 adalah kalor jenis benda satu (satuan J/kgOC)
c2 adalah kalor jenis benda dua (satuan J/kgOC)
(t1 ta ) adalah perubahan suhu yang biasa disimbolkan dengan T
pada benda satu yang suhunya lebih tinggi dibanding benda dua
(satuanOC)
(ta t2 ) adalah perubahan suhu yang biasa disimbolkan dengan T
pada benda dua yang suhunya lebih rendah dibanding benda satu
(satuanOC)
Percobaan calori work ini dilakukan untuk mengetahui nilai kapasitas kalor suatu kawat
konduktor. Kapasitas kalor itu sendiri adalah banyaknya kalor yang diperluklan untuk
menaikkan suhu benda sebesar 1OC yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

H = Q / (t2 t1 ) ......... (6)


Keterangan : H adalah kapasitas kalor (satuan J/oC)
Q adalah kalor yang dibutuhkan (satuan Joule)
(t2 t1 ) adalah kenaikan suhu yang biasa disimbolkan dengan T
(satuan OC)

Lain halnya dengan kapasitas kalor, suatu benda jugalah mempunyai kalaor jenis, bilamana
kalor jenis adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikan suhu 1 kg zat sebesar
1OC. alat yang digunakan untuk menentukan besarnya kalor jenis suatu zat adalah
calorimeter. Persamaan kalor jenis adalah sebagai berikut:

c = Q / m . (t2 t1 ) ......... (7)


Keterangan : C adalah kalor jenis zat (satuan J/kg oC)
Q adalah kalor yang dibutuhkan (satuan Joule)
m adalah massa zat tersebut (satuan kilogram)
(t2 t1 ) adalah kenaikan suhu yang biasa disimbolkan dengan T
(satuan OC)

III. Peralatan
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan
2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr )
3. Termometer
4. Voltmeter dan Ampermeter
5. Adjustable power supply
6. Camcorder
7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

IV. Prosedur Percobaan


1. Mengaktifkan Web cam. ( dengan mengklik icon video pada halaman web r-Lab )
2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor.
3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya.
4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan, dan arus listrik pada kawat konduktor
tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur.
5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga mendekati
temperatur awal saat diberikan V0.
6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3.

Gambar Prosedur Percobaan Calori Work

V.

Pengolahan Data dan Evaluasi


1. Berdasarkan data yang di dapat, membuat grafik yang menggambarkan hubungan antara
temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor.
2. Untuk tegangan V1, V2, dan V3 , menghitung nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat
konduktor yang digunakan.
3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, menentukan jenis kawat konduktor yang
digunakan.
4. Memberikan analisis dari hasil percobaan ini.

VI. Data Pengamatan


Tegangan V = V0
Waktu

Temperatur

23.84

0.00

19.7

23.84

0.00

19.7

23.84

0.00

19.7

12

23.84

0.00

19.7

15

23.84

0.00

19.7

18

23.84

0.00

19.7

21

23.84

0.00

19.7

24

23.84

0.00

19.7

27

23.84

0.00

19.7

30

23.84

0.00

19.7

Tegangan V = V1
Waktu

Temperatur

35.13

0.65

19.8

35.13

0.65

19.8

35.13

0.65

20.0

12

35.13

0.65

20.2

15

35.13

0.65

20.4

18

35.13

0.65

20.6

21

35.13

0.65

20.7

24

35.13

0.65

20.9

27

35.13

0.65

20.9

30

35.13

0.65

21.1

Waktu

Temperatur

50.88

1.57

20.9

50.88

1.57

21.3

50.88

1.57

22.1

12

50.88

1.57

23.0

15

50.88

1.57

23.9

18

50.88

1.57

24.8

21

50.88

1.57

25.6

24

50.88

1.57

26.3

27

50.76

1.58

26.9

30

50.88

1.57

27.4

Waktu

Temperatur

41.98

1.06

26.0

41.98

1.06

25.8

41.98

1.06

25.8

12

41.98

1.06

25.8

15

41.98

1.06

25.9

18

41.98

1.06

26.1

21

41.98

1.06

26.1

Tegangan V=V2

Tegangan V = V3

24

41.86

1.06

26.3

27

41.98

1.06

26.3

30

41.86

1.06

26.4

Grafik

VII. Pengolahan Data


1. Grafik hubungan waktu dan temperatur

Tegangan V = V0

Hubungan Waktu dan Temperatur


25

Temperatur

20
15
10

5
0
3

12

15

18

21

24

27

30

24

27

30

Waktu

Tegangan V = V1

Hubungan Waktu dan Temperatur


21.5

Temperatur

21
20.5
20

19.5
19
3

12

15

18

Waktu

21

Tegangan V = V2

Hubungan Waktu dan Temperatur


30

Temperatur

25
20
15
10
5
0

12

15

18

21

24

27

30

24

27

30

Waktu

Tegangan V = V3

Hubungan Waktu dan Temperatur


26.5

Temperatur

26.4
26.3
26.2
26.1
26
25.9
25.8
25.7
25.6
25.5
3

12

15

18

Waktu

21

2. Menentukan jenis kawat konduktor yang digunakan


Tegangan V = V1 = 0,65
t
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
165

T
19.8
19.8
20.0
20.2
20.4
20.6
20.7
20.9
20.9
21.1
204.4

tt
9
36
81
144
225
324
441
576
729
900
3465

()
2 ()2

10 . 3411 165 . 204.4


10 . 3465 27225
m = 0,052
=

2
=
2 ()2
=

3465.204,4 165 . 3441


10 . 3465 27225

= 19,58
=

.
m.

0,65 . 35,13 . 103


=
0,002 . 0,052
c1= 219,562 J/KgoC

y = 0,052 x + 19,58

= 4,89%

TT
392.04
392.04
400
408.04
416.16
424.36
428.49
436.81
436.81
445.21
4179.96

tT
59.4
118.8
180
242.4
306
370.8
434.7
501.6
5644.3
633
3519

Tegangan V = V2 = 1,57
t
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
165

T
20.9
21.3
22.1
23.0
23.9
24.8
25.6
26.3
26.9
27.4
250.1

tt
9
36
81
144
225
324
441
576
729
900
3465

TT
416.16
453.69
488.41
529
571.21
615.04
655.36
691.69
723.61
750.76
5894.93

()
2 ()2

10 . 4185.9 165 . 241.7


10 . 3465 27225
m = 0,27
=

2
=
2 ()2
=

3465.242,2 165 . 4187,4


10 . 3465 27225

= 19,973
=

.
m.

1,57 . 50.88. 103


=
0,002 . 0,27
c2 = 147,9289 J/KgoC

y = 0,27 x + 19,973

100% = 2.81%

tT
61.2
127.8
198.9
276
358.5
446.4
537.6
631.2
726.3
822
4185.9

Tegangan V = V3 = 1,06
t
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
165

T
26
25.8
25.8
25.8
25.9
26.1
26.1
26.3
26.3
26.4
260.5

tt
9
36
81
144
225
324
441
576
729
900
3465

TT
tT
676
78
665.64 154.8
665.64
232.2
665.64 309.6
670.81
388.5
681.21
469.8
681.21
548.1
691.69
631.2
691.69
710.1
696.96
792
6786.49 4314.3

()
2 ()2

10 . 4224.3 165 . 257.5


10 . 3465 27225
m = 0,021
=

2
=
2 ()2
=

3465.260,5 165 . 4314,3


10 . 3465 27225

= 25,693
=

.
m .

1,06 . 41.98 . 103


=
0.002 . 0.021
c3 = 105,949 J/KgoC

100% = 20,6%

y =-0,021 x + 25,693

Mencari nilai rata-rata kapasitas kalor dari tiga variasi data dengan tegangan yang berbeda :
1 + 2 + 3

233,376 + 146,3936 + 105,949


=
3
c = 161,9062 J/KgoC
=

Menentukan jenis kawat konduktor berdasarkan literature, dengan nilai c = 161,9062 J/KgoC jenis
kawat yang mendekati nilai tersebut adalah kawat jenis timah.

Kalor Jenis, C
ZAT
kkal/kg.C

J/kg.C

Almunium

0.22

900

Tembaga

0.093

390

Kaca

0.2

840

Besi/baja

0.11

450

0.031

130

Marmer

0.21

860

Perak

0.056

230

Kayu

0.4

1700

Timah

Hitam

Kesalahan Relatif = |
161,9062130

=|

130

= 24.54 %

| x 100 %

VIII. Analisis Data


1. Analisa Percobaan
Pada percobaan ini, yaitu Calori Work, menggunakan peralatan eletronik yang berupa computer
atau sejenisnya

yang dapat

terhubung dengan internet

sehingga dapat

mengakses

www.sitrampil.ui.ac.id. Percobaan ini menggunakan fasilitas Remote Laboratory (R-Lab) yang


memudahkan mahasiswa untuk melakukan praktikum secara online yang dapat dilakukan
dimanapun asalkan terhubung dengan internet. Ditengah kemudahan tersebut, perangkat
elektronnik yang digunakan untuk mengakses sitrampil haruslah ter-install dengan perangkat
lunak Java Runtime Environment (JRE) untuk dapat melihat video percobaan yang kita lakukan.
Pertama-tama sebelum melakukan percobaan, praktikan harus memastikan bahwa perangkat
elektronnik yang kita gunakan sudah terhubung dengan internet. Lalu setelah itu, praktikan masuk
atau log in ke situs http://www.rlab.ui.ac.id. Setelah itu, masuk ke link yang mengarahkan ke
bagian race dan halaman percobaan. Langkah selanjutnya dilakukan adalah mengklik icon video
untuk mengamati kerja alat yang digunakan. Pengaktifan web cam akan memunculkan gambar
alat yang akan digunakan dalam percobaan. Tegangan listrik yang diberikan menjadi variabel
bebas yang berubah-ubah. Dalam percobaan ini, tegangan awal yang digunakan adalah nol.
Kemudian, tegangan dinaikkan menjadi V1 yang besarnya 0,65 volt, V2 yang besarnya 1,57 volt,
dan V3 yang besarnya 1,06 volt. Dengan adanya tegangan yang diberikan pada konduktor, suhu
berubah secara perlahan-lahan. Dalam percobaan ini, setiap perubahan suhu saat tegangan dicatat
selama 30 detik dengan selang 3 detik sekali sehingga dalam setiap nilai tegangan terdapat sepuluh
macam nilai temperatur dan sepuluh macam nilai arus yang sesuai dengan waktu yang digunakan.
Sehingga kita akan mendapatkan data-data yang kita inginkan dan mengolah semua data untuk
mencari data lain yang kita inginkan seperti data untuk grafik hubungan antara temperature dengan
waktu, kalor jenis, dan kapasitas kalor dari kawat konduktor yang digunakan dalam percobaan RLab ini.
2.

Analisa Hasil Percobaan

Dari percobaan yang dilakukan, kita akan mendapatkan nilai perubahan suhu yang terjadi, kalor
jenis, dan kapasitas kalor dari kawat konduktor yang digunakan di dalam percobaan yang
dilakukan secara online ini. Karena percobaan ini menggunakan variasi dalam tegangan yang

diubah-ubah sebanyak 3 kali sehingga praktikan akan mendapatkan 4 variasi data dengan tegangan
dengan perubahan temperature yang berbeda-beda juga dalam 30 detik dengan selang 3 detik.
Dari percobaan pertama yang dilakukan dengan menggunakan tegangan sebesar 0 volt (V0) ,
didapat bahwa pada saat tegangan yang diberikan adalah 0 volt atau bisa saja disebut tidak ada
tegangan yang diberikan maka suhu hanya akan mengalami perubahan yang sangat kecil, bahkan
dapat dianggap tidak ada. Hal ini disebabkan pada saat tidak ada tegangan yang diberikan maka
tidak ada energi yang membuat elektron-elektronn pada logam atau kawat konduktor tidak
mengalami pergerakan yang akan diubah menjadi energi panas. Perubahan kecil pada suhu
tersebut disebabkan oleh suhu sistem lebih rendah daripada suhu lingkungan, sehingga terjadi
perubahan pada sistem.
Dari percobaan kedua yang dilakukan dengan menggunakan tegangan sebesar 0,65 volt (V1),
didapat bahwa pada saat tegangan diberikan pada rangkaian listrik, terjadi perubahan suhu yang
cukup signifikan. Suhu pada 3 detik awal yang tercatat adalah sebesar 19,8oC dan suhu akhir yang
tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar 21,1oC dan dari perhitungan yang dilakukan, maka
diketahui bahwa besar kalor jenisnya adalah 219,562 J/kgoC.
Dari percobaan ketiga yang dilakukan dengan menggunakan tegangan sebesar 1,57 volt (V2),
didapat bahwa pada saat tegangan diberikan pada rangkaian listrik, terjadi perubahan suhu yang
cukup signifikan. Suhu pada 3 detik awal yang tercatat adalah sebesar 20,9oC dan suhu akhir yang
tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar 27,4oC dan dari perhitungan yang dilakukan, maka
diketahui bahwa besari kalor jenisnya adalah 147,9289 J/kgoC.
Dari percobaan terakhir yang dilakukan dengan menggunakan tegangan sebesar 1,06 volt (V3),
didapat bahwa pada saat tegangan diberikan pada rangkaian listrik, terjadi perubahan suhu yang
cukup signifikan. Suhu pada 3 detik awal yang tercatat adalah sebesar 26oC dan suhu akhir yang
tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar 26,4oC dan dari perhitungan yang dilakukan, maka
diketahui bahwa besari kalor jenisnya adalah 105,949 J/kgoC.
Jika kita amati perubahan suhu yang dialami oleh sistem, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa
semakin tinggi tegangan yang diberikan kepada kawat konduktor, akan semakin tinggi pula
kenaikan suhu yang terjadi. Hal ini terjadi karena dengan memperbesar tegangan yang diberikan,
berarti memperbesar juga energi listrik tersebut menurut persamaan W = V . I . t. Dengan energi

listrik yang lebih besar akan menyebabkan elektron pada logam atau kawat konduktor bergerak
semakin cepat dan akan mengakibatkan kenaikan suhu pada sistem.
Selain itu dari keempat kalor jenis dan kapasitas kalor yang ada, maka kita akan merata-ratakan
data-data tersebut sehingga kita akan mendapatkan kalor jenis rata-rata dan kapasitas kalor ratarata yaitu sebesar 161,9062 J/kgoC. Dari kalor jenis rata-rata yang kita dapatkan dari perhitungan
data percobaan maka kita dapat menentukan jenis konduktor yang digunakan pada percobaan
dengan membandingkan kalor jenis rata-rata yang didapatkan dengan daftar kalor jenis yang ada
di bagian dasar teori. Percobaan ini menggunakan kawat konduktor berupa timah dengan
kesalahan literature sebesar 24.54 %
3.

Analisa Grafik

Di dalam percobaan calori works terdapat 4 buah grafik yang dapat dibuat sebagai akibat adanya
variasi pada tegangan yang diberikan. Keempat grafik ini menunjukkan hubungan antara
temperature dengan waktu.
Pada grafik pertama dimana tegangan yang diberikan kepada rangkaian adalah nol, namun karena
adanya perbedaan suhu rangkaian dengan suhu lingkungan maka mengakibatkan terjadinya
penyesuaian suhu rangkaian sehingga suhu bertambah dalam jumlah yang kecil.
Pada grafik kedua dimana tegangan yang diberikan kepada rangkaian adalah 0,65 volt. Saat
tegangan itu diberikan terjadi perubahan suhu yang cukup signifikan. Suhu pada 3 detik awal yang
tercatat adalah sebesar 19,8oC dan suhu akhir yang tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar 21,1oC.
Dengan cara memplot hubungan temperature dengan waktu maka kita akan mendapatkan suatu
persamaan garis yaitu y = 0,052 x + 19,58.
Pada grafik ketiga dimana tegangan yang diberikan kepada rangkaian adalah 1,63 volt. Saat
tegangan itu diberikan terjadi perubahan suhu yang cukup signifikan. Suhu pada 3 detik awal yang
tercatat adalah sebesar 20,9oC dan suhu akhir yang tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar 27,4oC.
Dengan cara memplot hubungan temperature dengan waktu maka kita akan mendapatkan suatu
persamaan garis yaitu y = 0,27 x + 19,973.
Dan pada grafik terakhir dimana tegangan yang diberikan kepada rangkaian adalah 1,09 volt. Saat
tegangan itu diberikan terjadi perubahan suhu yang cukup signifikan. . Suhu pada 3 detik awal

yang tercatat adalah sebesar 26oC dan suhu akhir yang tercatat pada detik ke-30 adalah sebesar
26,4oC. Dengan cara memplot hubungan temperature dengan waktu maka kita akan mendapatkan
suatu persamaan garis yaitu y =-0,021 x + 25,693.

4.

Analisa Kesalahan

Dalam percobaan ini, data tentang temperatur yang diperoleh ternyata berbeda-beda pada setiap
tegangan yang diberikan. Kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi pada saat percobaan
ini adalah :

Kesalahan dalam perhitungan, misalnya dalam hal pembulatan angka. Adanya pembulatan
angka pasti akan mempengaruhi ketepatan perhitungan.

Alat-alat praktikum yang tidak dikalibrasikan sebelumnya, sehingga data mengenai arus dan
tegangan yang diperoleh tiap detik untuk kecepatan angin yang sama menjadi bervariasi.

Karena praktikum adalah online atau perangkat elektronnik yang digunakan tidak berfungsi
dengan baik, maka kita tidak dapat melihat secara keseluruhan kesalahan yang dapat terjadi .

Adanya kesalahan error yang terjadi pada tabel saat V3, terlihat pada tabel V1 dan V2 yang
bernilai konstan naik, sedangkan pada V3 terdapat grafik yang naik turun dan mencapai kesalahan
relatif, yaitu 20,6%, sedangkan lainnya dibawah 5%

IX. Kesimpulan
1. Dari percobaan ini, kita dapat mencari nilai kapasitas kalor dari suatu zat dan menentukan
jenis zat tersebut.
2. Jika tegangan yang diberikan semakin besar, maka waktu yang ditempuh semakin lama
juga.
3. Berdasarkan percobaan kawat konduktor yang digunakan adalah kawat jenis timah dengan
nilai kapasitas kalor c = 161,9062J/KgoC dengan kesalahan relative 24,54 %.

X. Daftar Pustaka
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

Anda mungkin juga menyukai