KEPERAWATAN KOMUNITAS
Pebri Syahriani
Wahyu setiyawan
Reza kurnia
Munazir
Onny veronica
Ela Marlinda
Siska Damayanti
Rezita Oetari
Putri Sibarani
TAHUN 2019
1. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Disamping itu pula untuk melihat secara nyata pola perilaku kebiasaan hidup
sehat pada msyarakat, dengan tujuan untuk merubah perilaku dan meningkatkan
pengetahuan tentang pola hidup sehat dari tidak tahu menjadi tahu, dan juga
memberikan pengetahuan kepada masyarakat dalam bentuk penyuluhan-
penyuluhan atau mempraktikkan secara langsung bagaimana cara mengatasi
penyakit yang berhubungan dengan kesehatan lingkungan yang tidak sehat,
penyakit infeksi yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat sendiri. Commented [a2]: Jelaskan setelah alinea ini kenapa klp hrs
loknin kaitkan dgn teroikep kom bahwa masyarakat hrs dilibatkan
dalam askep kom termasuk dlama kegiatan perencanaan dalam
Sesuai dengan data dari masalah yang didapat , maka untuk mengatasi benti lokmin atau MMD
permasalahan yang ada dimasyarakat tidak dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
sendiri, oleh karenanya dibutuhkan kerjasama yang baik antara tenaga kesehatan
dan masyarakat/komunitas untuk menyelesaikan masalah yang ditemui. Tenaga
kesehatan berperan dalam memberikan informasi serta pendidikan kesehatan dan
edukasi kepada masyarakat dan diharapkan masyarakat akan mengerti serta dapat
menerapkan teori yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam kehidupan sehari-
harinya.
2. RENCANA KEGIATAN
A. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan yang ditemui pada masyarakat/komunitas di kelurahan Commented [a3]: Lgs sj maslah kep ygditemui
bungo barat kecamatan pasar muara bungo yaitu PHBS, ISPA, dan
HIPERTENSI.
Berdasarkan data PHBS yang diperoleh bahwa dari 159 kk yang
berpengetahuan tinggi didapatkan hampir seluruhnya yaitu 157 kk (98,7%),
yang berpengetahuan rendah hanya 2 kk (1,3%), dari 10 pertanyaan soal no 3
yang paling banyak salah yaitu soal mengenai pengertian ASI esklusif, dan
soal no 6 mengenai mencuci tangan cukup dengan air saja. Dan yang
memiliki sikap positif didapatkan sebagian besar yaitu 94 (59,1%). Dan yang
memiliki tindakan positif didapatkan sebagian besar yaitu 90 (56,6%).
Data ISPA diperoleh bahwa dari 66 responden yang berumur ≤ 5 tahun
didapatkan hampir seluruhnya yaitu 53 (80,3%) responden yang mengalami
ispa dan hanya 13 orang (19,7%) yang tidak mengalami ispa. Dari tabel
pengetahuan hampir seluruhnya yaitu 58 (87,9%) berpengetahuan tinggi dan 8
orang (12,1%) berpengetahuan rendah, dari 10 pertanyaan soal no 8 dan 9
yang paling banyak salah yaitu soal mengenai ispa dapat menular melalui
udara dan percikan ludah. Dan sebagian besar yaitu 46 (69,7%) memiliki
sikap positif. Dan sebagian besar 44 (66,7%) memiliki tindakan positif, hanya
22 orang (33,3%) yang tindakan negatif.
Data Hipertensi diperoleh Berdasarkan tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa
dan sebagian besar yaitu 93 (58,5%) memiliki tindakan positif dan 66 (41,5%)
makanan yang mengandung lemak tinggi dan mengenai kebiasaan untuk rutin
olah raga.
B. TUJUAN UMUM
yang baik agar tercipta masyarakat yang sehat dan sejahtera sesuai
perencanaan.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Masyarakat dapat mengetahui permasalahan yang ditemui
2. Masyarakat dan mahasiswa dapat bersama-sama merencanakan tindakan
yang akan dilakukan
3. Masyarakat dapat menegah terjadinya masalah-masalah lain yang belum
teridentifikasi di wilayahnya
4. Masyarakat mendapatkan informasi yang berkaitan dengan permasalahan
yang ditemui
5. Masyarakat dapat menerapkan edukasi yang diberikan oleh tenaga
kesehatan/mahasiswa
6. Masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan
D. STRATEGI PELAKSANAAN
A. TOPIK
Topik yang akan dibahas dalam penyuluhan meliputi pendidikan
kesehatan tentang PHBS, Pendidikan kesehatan tentang ISPA,
pendidikan Kesehatan tentang Hipertensi. Selain itu edukasi juga akan Commented [a4]: ??? kegiatannya bukannya penyajian data
dan diskusi perencanan tindakan
dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan secara
langsung. Kegiatan yang dilakukan adalah Penyuluhan tentang PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang PHBS melalui penyuluhan dan gotong royong,
Penyuluhan tentang PHBS (dampak merokok didalam rumah, akibat
dari mencuci tangan tidak menggunakan sabun), Demonstrasi cara
mencuci tangan yang benar, Senam lansia, konseling kesehatan tentang
hipertensi, demonstrasi cara batuk efektif dan etika batuk, memberikan
penyuluhan tentang ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan), demonstrasi
cara mencuci tangan yang benar, membersihkan lingkungan rumah,
memberikan pendidikan kesehatan tentang membawa anak imunisasi
secara rutin tentang pentingnya imunisasi
D. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
E. Media
a. Leaflet
b. Speaker
c. Alat cuci tangan (handwash)
4. KRITERIA EVALUASI
A. EVALUASI STRUKTUR
1. Diharapkan semua undangan menghadiri acara
2. Diharapkan semua media dan alat lengkap sesuai renana
3. Diharapkan peran dan fungsi structural sesuai dengan yang
direncanakan
4. Diharapkan kegiatan berjalan dengan lancar
B. EVALUASI PROSES
1. Diharapkan proses pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang
direncanakan
2. Diharapkan kegiatan berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan
3. Diharapkan peran dan fungsi structural berjalan sesuai proses
4. Diharapkan audient memperhatikan penjelasan dari pemateri dengan
cermat
5. Diharapkan audient antusias untuk bertanya dan mampu mengikuti
edukasi kegiatan
C. EVALUASI HASIL
Setelah dilakukan kegiatan yang telah direncanakan diharapkan
masyarakat/komunitas dapat mengetahui permasalahan yang ditemui dan
masyarakat dapat menegah terjadinya masalah-masalah lain yang belum
teridentifikasi di wilayahnya, masyarakat mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan permasalahan yang ditemui, masyarakat dapat
menerapkan edukasi yang diberikan oleh tenaga kesehatan/mahasiswa,
masyarakat menyadari pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan.