Anda di halaman 1dari 6

Kategori 1

Adanya bujukan dari pamannya Abu Thalib (pelindung Nabi) agar menghentikan
dakwah. Bujukan ini dilakukan pamannya karena ia didesak oleh para tokoh kafir
Quraisy untuk menghentikan kegiatan Nabi dalam berdakwah. Namun demikian,
bujukan ini tidak berhasil karena keteguhan Nabi dalam berdakwah.

e)     Banyaknya para pengikut Nabi yang disiksa karena masuk Islam, seperti Bilal
bin Rabah, Zubair bin Awwam dan Abu Bakar, sehingga Nabi sempat
memerintahkan beberapa sahabatnya untuk hijrah ke Habasyah (Ethiopia).

f)      Adanya pemboikotan kaum kafir Quraisy yaitu:

1)     tidak mau berbicara dengan orang Islam,

2)     tidak mau jual beli dengan orang Islam,

3)     tidak mau menikah dengan orang Islam.

Pemboikotan berjalan selama 3 tahun, dan berhenti ini setelah papan pengumuman
yang dipasang di Ka’bah habis dimakan rayap. Selain itu beberapa orang Quraisy
juga mempunyai perasaan tidak tega melihat akibat pemboikotan tersebut.
Contoh Penderitaan Yang Dialami Umat Islam (Sahabat Bilal) Ketika Mereka
Menyatakan dan memepertahankan Keislaman sehingga mereka disiksa oleh
orang-orang Kafir

6.        Misi Dakwah Nabi Di Mekkah

a)     Mengajak masyarakat menyembah kepada Allah SWT semata (tauhid) dan


meninggalkan menyembah berhala.

b)     Mengajarkan adanya hari kiamat, setiap manusia akan diminta


pertanggungjawaban selama mereka hidup di dunia.

c)     Mengajak masyarakat berbuat baik dan berakhlak terpuji dan melarang


berbuat kejahatan dan kerusakan.

d)     Mengajak masyarakat untuk menegakkan keadilan dan persamaan


derajat antara laki-laki dan perempuan.

7.        Ibrah/Hikmah Dakwah Nabi Di Mekkah

a)     kepribadian Nabi yang mempunyai sifat sidik (selalu benar), amanah (dapat
dipercaya), Tabligh (berani menyampaikan) dan fatonah (cerdas).
b)     Tidak pernah menyerah dalam berdakwah, walaupun banyak ancaman yang
dihadapi

c)     Berani berkorban harta benda dan nyawa.

d)     Dalam berdakwah, selalu menggunakan siasat atau cara yang baik dan
bertahap. Tahap pertama dengan sembunyi-sembunyi guna menyusun kekuatan
dan tahap kedua dengan terang-terangan (terbuka).

8.        Hal-hal Yang Perlu Diteladani Dari Perjuangan Dakwah Nabi Di Mekkah

a)     Menampilkan sikap terpuji sebagaimana yang telah dilakukan Nabi dengan


sifat-sifatnya.

b)     Dalam melakukan segala sesuatu harus mempunyai perencanaan, sungguh-


sungguh, tidak gampang menyerah dan selalu berdoa agar hasilnya dapat
memuaskan

c)     Berani berkorban dan bertanggungjawab.

d)     Berdakwah secara terbuka pada saat kedudukan makin menguat

e)     Melukan hijrah untuk menyusun kekuatan

f)      Menyandarkan keberhasilan kepada Alloh swt.

SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH

A.    Madinah Sebelum Kedatangan Islam

1.     Sebelum Islam datang, kota Madinah bernamaYatsrib. Penduduknya terdiri


dari dua golongan besar yang sering bertikai dan berperang, yaitu: 
1. Golongan bangsa Yahudi yang terdiri dari : a.Bani Qainuqa, b.Bani Quraizah dan
c. Bani Nazir 
2. Golongan bangsa Arab yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj.

2.     Kota Yatsrib termasuk daerah subur dan pusat pertanian serta merupakan
jalur perdagangan ramai yang menghubungkan antara Yaman di selatan dan Syiria
di Utara.

B.    Proses Masuknya agama Islam ke Madinah dan Hijrahnya Nabi ke Madinah

1.     Ketika Nabi masih di Mekkah, banyak penduduk Yatsrib melaksanakan Ibadah


Haji ke Mekkah. Kesempatan ini digunakan oleh Nabi untuk mengajak penduduk
Yatsrib untuk masuk Islam

2.     Akhirnya, setiap orang Yatsrib yang ke Mekkah menyatakan masuk Islam.

3.     Bahkan, tahun 621 M Nabi menemui rombongan haji dari Yatsrib yang


berjumlah 12 orang di bukit aqabah dan melakukan perjanjian.

4.     Perjanjian ini disebut “Perjanjian Aqabah I” yang isinya:


1. Penduduk Yatsrib akan setia melindungi Nabi                       4. Tidak membunuh
dan berdusta
2. Rela berkorban harta dan jiwa                                                              5. bersedia
membantu menyebarkan Islam 
3. Tidak akan menyekutukan Allah

C.    Usaha-usaha Yang Dilakukan Rosululloh Setelah Berada Di Madinah

1.     Mendirikan Masjid,

a)                        Masjid yang pertama didirikan Nabi di Madinah adalah Masjid


Nabawi dibangun di atas tanah yang dibeli Nabi dari dua orang miskin bernama
Sahl bin Amr dan Suhail bin Amr.

b)                        Pendirian masjid ini dimaksudkan selain sebagai pusat Ibadah dan


dakwah Islam, namun juga berperan sebagai tempat bermusyawarah kaum
Muslimin, tempat untuk mempersatukan kaum Muslimin, bahkan dijadikan sebagai
pusat pemerintahan. Di salah satu penjuru masjid disediakan tempat tinggal untuk
orang-orang miskin yang tidak mempunyai tempat tinggal,mereka dinamai Ahlus-
Suffah.

c)Selanjutnya, dimulailah pembangunan jalan raya di sekitar masjid, sehingga lama-


kelamaan tempat itu menjadi pusat kota dan pemukiman serta perniagaan.

d)                        Pesatnya pembangunan di sekitar masjid Nabawi menyebabkan


banyak pendatang dari luar Madinah.

2.     Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshor.Cara ini dilakukan Nabi untuk


mengokohkan persatuan Umat Islam di Madinah.ž 
 Persaudaraan ini didasarkan atas persaudaraan seagama dan bukan atas dasar
kesukuan. Sebagai contoh, Nabi mempersaudarakan Hamzah bin Abdul Muthalib
dengan Zaid bekas budaknya, Abu Bakar bersaudara dengan Kharija bin Zaid, dan
Umar bin Khattab bersaudara dengan 'Itban bin Malik Al-Khazraji. 
 Kaum Muhajirin kemudian banyak yang menjadi pedagang dan petani. Diantaranya
Abdurrahman bin Auf menjadi pedagang, sedangkan Umar bin Khottob dan Ali bin
Abi Tholib menjadi petani.

3.     Membuat perjanjian damai antara Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi


3.     Membuat perjanjian damai antara Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi

a)                        Nabi membuat peraturan-peraturan yang disebut dengan “Piagam


Madinah” yang isinya antara lain:
1. Kaum Muslim dan Yahudi akan hidup berdampingan dan bebas menjalankan
agamanya masing-masing.
2. Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka yang lain wajib membantu.
3. Apabila terjadi perselisihan antara keduanya, penyelesaian diserahkan kepada
Nabi selaku pemimpin tertinggi di Madinah.
4. Dalam Piagam tersebut terdapat beberapa asas, yaitu: kebebasan beragama,
persamaan, keadilan, perdamaian dan musyawarah.
4. Meletakkan Dasar-dasar Pemerintahan, Ekonomi dan Kemasyarakatan

b)                        Dalam bidang pemerintahan diterapkan prinsip musyawarah


(demokrasi), yaitu dalam memutuskan masalah harus bermusyawarah terlebih
dahulu.

c)Dalam bidang ekonomi diterapkan asas koperasi, yaitu tiap-tiap Muslim harus
saling membantu.

d)                        Dalam kehidupan bermasyarakat diterapkan asas keadilan, harus


salingž tolong menolong, menghargai persamaan hak dan kewajiban sesama
Muslim, tidak ada perbedaan pangkat, harta dan keturunan, harus mengasihi dan
memelihara anak yatim, menyantuni janda-janda.

e)                        Dengan demikian, maka berdirilah kota Madinah sebagai kota


terbesar di Jazirah Arab dengan kemegahan yang ditampilkannya. 
Pada masa ini, masyarakat Muslim berkembang menjadi masyarakat besar dan
menjadi pusat untuk kegiatan perekonomian, perdagangan dan pertanian.
   Perjuangan Nabi Muhammad SAW Dan Para Sahabat Di Madinah

1)     Sejak hijrah ke Madinah, selama kurang lebih 10 tahun, Nabi dan para
sahabatnya berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa mengenal lelah, dan tidak
pernah putus asa.

2)     Kebanyakan penduduk Madinah, terutama suku Aus dan Khazraj, menerima


dakwah Nabi tersebut. Akan tetapi, dalam perjalanan dakwahnya, Nabi menemui
rintangan, khususnya dari orang-orang Yahudi yang tidak senang dengan
keberhasilannya.

3)     Salah seorang Yahudi Munafik yang tidak senang adalah Abdullah bin Ubay. Ia
selalu melaporkan kegiatan Nabi di Madinah kepada kaum kafir Quraisy di Mekkah,
sehingga pada masa-masa kemudian terjadilah banyak peperangan dengan kaum
kafir Quraisy Mekkah.
Beberapa Peperangan Yang Terjadi Ketika Nabi Berada Di Madinah :

1)     Perang Badar

a)                        terjadi di dekat sumber mata air milik seorang bernama Badar pada
tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H bertepatan 5 Januari 623 M.

b)                        Dalam perang ini pasukan Islam hanya berjumlah 313 orang yang
dipimpinž oleh Nabi Muhammad SAW, sedangkan pihak kafir Quraisy berjumlah
1000 orang yang dipimpin oleh Abu Sufyan.

c)Perang ini dimenangkan oleh umat Islam dengan korban tewas sebanyak 14
orang Muslim dan 70 orang kafir termasuk Abu Jahal.

2)     Perang Uhud

a)                        Perang ini berlangsung pada bulan Sya’ban tahun 3 H bertepatan


bulan Januari 625 M di sebuah perbukitan bernama Uhud.

b)                        Pasukan Islam pimpinan Nabi pada awalnya berjumlah 1000 orang,


tetapiž 300 orang membelot karena hasutan Abdullah bin Ubay. Sedangkan
pasukan kafir Quraisy berjumlah 3000 orang yang dipimpin Abu Sufyan dan istrinya
Hindun.

c)Perang ini pada awalnya hampir dimenangkan oleh umat Islam, tetapi karena
pasukan Islam meninggalkan posisi perang untuk mengambil harta rampasan
perang (ghanimah), akhirnya pasukan Islam mengalami kekalahan

d)                        Bahkan Hamzah bin Abdul Mutholib (paman Nabi) terbunuh dan isi
tubuhnya dikoyak-koyak oleh Hindun. Korban meninggal dari pihak umat Islam
adalah 70 orang, sedangkan kafir Quraisy berjumlah 23 orang.

3)     Perang Khandaq

a)                        Perang terjadi di sebelah utara Madinah pada bulan Syawal 5 H


atau Maret 627 M. Perang Khandaq ini disebut juga perang Ahzab.

b)                        Dalam perang ini, pasukan musuh berjumlah 10.000 orang yang


dipimpin Abu Sufyan, sedangkan pasukan Islam hanya berjumlah 3000 orang
pimpinan Nabi dan Ali bin Abi Tholib.

c)Atas usul dari Salman Al-Farisi (orang Persia), pasukan Islam membuat parit
mengelilingi perbatasan kota Madinah. Akibat adanya parit ini, pasukan kafir
Quraisy mengalami kekalahan.
Selain empat perang di atas, ada beberapa peperangan lagi yang terjadi antara
umat Islam dengan kaum kafir yaitu: 
1. Perang Khaibar 
2. Perang Mu’tah 
3. Perang Tabuk. 

Anda mungkin juga menyukai