Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN KELUARGA

Teori Model dan Implementasi Keperawatan Keluarga


Dosen Pembimbing: Dr .Yati Sri Hayati , S. Kep. , M. Kes (YSH)

Disusun Oleh:

Nama: Widyadara Paramita

NIM: 175070200111016

Kelas: Reguler 2

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Tahun Ajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya sehinga saya dapat
menyelesaikan Tugas ini. Tugas ini disusun untuk memenuhi syarat salah satu tugas semester 5 program
Studi Ilmu Keperawatan Tahun Ajaran 2019/2020. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini
tidak terlepas dari bantuan, motivasi dan do’a dari semua pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini
perkenankanlah kami dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati menyampaikan rasa
terimakasih kepada:

1. Tuhan yang Maha Esa

2. Ibu Dr .Yati Sri Hayati , S. Kep. , M. Kes (YSH)

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari penyusunan makalah ini sehingga masih jauh
dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun akan di terima sebagai suatu
masukan yang berharga. Dan harapan kami mudah-mudahan makalah sharing jurnal ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca, berguna dan bermanfaat khususnya bagi kami
dan umumnya bagi yang membaca

Malang, 6 Februari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ 2
1. Teori Model Health Care System (Betty Newman) ......................................................................... 4
2. Teori Model Self Care (Orem) ........................................................................................................... 4
3. Teori Adaptation Care (Roy) ............................................................................................................. 6
4. Teori Sistem Interaksi (King) ............................................................................................................ 7
5. Teori Life model (Roger) .................................................................................................................... 7
6. Teori Lingkungan (Florence Nightigale) .......................................................................................... 8
7. Teori Psikososial (Freudman) ............................................................................................................ 8
Teori Model dan Implementasi dalam Keperawatan Keluarga

1. Teori Model Health Care System (Betty Newman)

Menurut Betty Newman tujuan dari asuhan keperawatan adalah tercapainya keseimbangan
sistem klien. Adapun klien sendiri dalah sistem terbuka (baik individu, keluarga, kelompok dan
komunitas) yang terdiri dari struktur dasar atau faktor kehidupan. Peran perawat mnurut Betty
Newman adalah mengeidentifikasi stressor yang meliputi: stressor intrapersonal dan
ektrapersonal dan membantu klien untuk berespon terhadap stressor. Kesulitan yang biasanya
dialami bersumber dari stressor interpersonal, intrapersonal dan ekstrapersonal yang ada di
lingkungan internal maupun eksternal. Fokus dari tindakan keperawatan adalah menurunkan
stressor dengan memperkuat garis pertahanan yang resisten, normal dan fleksibel. Intervensi
yang diberikan ditujukan untuk mempertahankan keseimbangan melalui intervensi yang bersifat
promosi bila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang fleksibel, prevensitf dilakukan
bila garis pertahanan normal terganggu dan peratahanan kuratif dan rehabilitatif dilakukan
apabila pertahanan resisten yang terjadi. Evaluasi dari Betty Newman adalah peregseran dari
status kesehatan ke tingkat kesehatan yang diharapkan dan adanya kestabilan sistem klien.

Implementasi teori Betty Newman dalam keperawatan keluarga yaitu perawat sebagai
pemberi asuhan keperawatan menurunkan stressor terhadap pasien ketika pasien mengalami
kecemasan selama perawatan. Perawat dapat mengedukasi keluarga bagaimana cara keluarga
mengatasi kecemasan yang sedang dialami pasien sehingga terciptanya keseimbangan system
pada pasien.

2. Teori Model Self Care (Orem)

Teori Orem merupakan tatanan pelayanan keperawatan yang ditujukan kepada kebutuhan
individu dalam melakukan tindakan keperawatan mandiri. Terdapat tiga model self care yang
dikembangkan oleh Orem, diantaranya yaitu:

a. Perawatan diri sendiri (self care)

Dalam teori self care, Orem mengemukakan bahwa self care meliputi aktivitas dan inisiatif dan
individu, serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi dan mempertahankan
kehidupan, Self care agency (Kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri sendiri yang
dapat dipengaruhi oleh perkembangan sosiokultural, kesehatan, dan lain-lain), adanya tuntutan
atau permintaan dalam perawatan diri sendiri dalam waktu tertentu untuk melakukan perawatan
diri sendiri dengan menggunakan metode dan alat dalam melakukan tindakan yang tepat, serta
kebutuhan self care merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyedia perawatan diri
sendiri secara universal (aktivitas sehari-hari) dan berhubungan dengan proses kehidupan
manusia, serta dalam mempertahankan fungsi tubuh
b. Self Care Defisit

Dalam melakukan self care deficit, segala perencanaan keperawatan diberikan pada saat
perawatan yang dapat diterapkan pada anak yang belum dewasa, atau kebutuhan yang melebihi
kemampuan serta adanya perkiraan penurunan kemampuan dalam perawatan dan tuntutan dalam
peningkatan self care baik secara kualitas maupun kuantitas.

c. Teori Sistem Keperawatan.

Merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri pasien
terpenuhi oleh perawat atau pasien itu sendiri dengan didasari oleh pemenuhan kebutuhan diri
sendiri, kebutuhan pasien, dan kemampuan pasien dalam melakukan perawatan mandiri.

Konsep Self Care dalam aplikasi Keperawatan Keluarga:

a. Operasional Praktek keperawatan dalam keluarga menurut tipe situasi


perawatan
Desain nursing system untuk unit multiperson pelayanan peran anggota, eksistensi,
hubungan perubahan, elemen-elemen dan system self care yang adekuat, dan
komunikasi antara system individu dan aspek lain dalam kehidupan sehari-hari dan
integrasi struktur dan fungsi dalam unit.
b. Operasional Diagnosis
Ketika individu sebagai unit pelayanan, pengkajian utama yang berhubungan dengan
elemen system keluarga adalah apakah dan bagaimana kondisi factor-faktor requisite
pasien, metode untuk memenuhi self care requisite dan self care agency?
c. Dependent Care Unit sebagai unit pelayanan
Pengkajian ini meliputi keluarga sebagai sumber faktor-faktor kondisi dasar yang
berdampak terhadap keduanya dan saling ketergantungan dan respon anggota
keluarga terhadap caregiver. Ini penting untuk membedakan keluarga sebagai factor
yang merupakan kondisi system dependent care dari keluarga sebagai unit servis,
karena sasaran utama perawatan dalam dependent care system adalah therapeutic self
care demand pada seseorang yang bergantung bukan terhadap semua anggota
keluarga
d. Keluarga sebagai unit pelayanan
Kondisi yang membuat keluarga sebagai unit pelayanan dipengaruhi oleh tindakan
untuk mencapai fungsi yang berhubungan untuk self care / dependen care pada
anggota keluarga ( criteria kondisi internal ) Biasanya diawali keputusan perawat
tentang kondisi yang menjelaskan identifikasi unit multi person meliputi : kebutuhan
melindungi dan mencegah regulasi terhadap bahaya, kebutuhan untuk regulasi
lingkungan, kebutuhan terhadap sumber – sumber. Dasar-dasar keperawatan meliputi
perhitungan therapeutic self care demand untuk masing-masing anggota keluarga,
kualitas dan self care agency dan dependen care agency untuk masing – masing
anggota keluarga dan system searah (adekuat), dalam memenuhi therapeutic self care
demand keluarga dalam konteks system keluarga.

Implementasi dalam Keperawatan keluarga yaitu: pasien dengan bedress diajarkan untuk makan
sendiri agar dapat melakukannya sendiri. Perawat dapat menjelaskan kepada keluarga bahwa
klien diajarkan untuk mandiri agar dapat memenuhi kebutuhan pasien sendiri.

3. Teori Adaptation Care (Roy)

Sister Calista Roy menekankan bahwa peran perawat adalah untuk memberi kemudahan bagi
pasien guna mengembangkan kemampuan penyesuaian diri pasien. Dalam Teori Calissta Roy,
terdapat empat elemen penting dalam model keperawatan, yaitu:

a. Elemen Keperawatan

Keperawatan merupakan suatu disiplin ilmu yang menjadi landasan dalam melaksanakan praktik
keperawatan (Roy and Andrews, 1991). Keperawatan memberi perbaikan pada manusia sebagai
satu kesatuan yang utuh untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan dan
berespon terhadap stimulus internal yang memengaruhi adaptasi. Tujuan keperawatan adalah
meningkatkan interaksi individu dengan lingkungan sehingga adaptasi dalam setiap aspek
semakin meningkat yang meliputi fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, serta saling
ketergantungan.

b. Elemen Manusia

Manusia merupakan bagian dari system adaptasi, yaitu suatu kumpulan unit yang saling
berhubungan mempunyai masukan, proses control, keluaran dan umpan balik. Pada model
adaptasi keperawatan, manusia dilihat dari system kehidupan yang terbuka, adaptif, melakukan
pertukaran energy dengan zat/benda dan lingkungan. Manusia sebagai masukan dalam system
adaptif, terdiri dari lingkungan eksternal dan internal. Proses control manusia adalah mekanisme
koping, yaitu sebagai system regulator dan kognator.

c. Elemen Lingkungan

Lingkungan merupakan semua kondisi, keadaan dan factor lain yang memengaruhi
perkembangan dan perilaku individu maupun kelompok

d. Elemen Sehat

Kesehatan didefinisikan sebagai keadaan yang muncul atau proses yang terjadi pada makhluk
hidup dan terintegrasi dalam individu seutuhnya sehingga melibatkan

Implementasi model teori Callista Roy dalam Keperawatan Keluarga yaitu perawat memberi
kemudahan kepada pasien dalam mengembangkan diri pasien, yaitu dengan cara meningkatkan
interaksi individu dengan keluarga sehingga adaptasi dalam setiap aspek semakin meningkat
yang meliputi fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran, serta saling ketergantungan.
Contohnya yaitu perawat dapat mengajarkan ibu hamil dan suaminya untuk mempersiapkan
kelahiran anaknya, mengedukasi terkait perawatan yang akan dilakukan dalam merawat anak.

4. Teori Sistem Interaksi (King)

Teori King (model konsep interaksi) merupakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system
personal, system interpersonal dan system social yang saling berhubungan dengan satu sama
lain. Sistem personal merupakan system terbuka dimana terdapat persepsi pola tumbuh kembang,
gambaran tubuh dan ruang waktu dari individu dan lingkungan. King memandang manusia
merupakan individu yang reaktif, yaitu bereaksi terhadap situasi, orang dan objek. Terdapat tiga
kebutuhan dasar manusia yaitu informasi kesehatan, pencegah penyakit serta kebutuhan terhadap
perawat ketika sakit.

Implementasi teori King dalam keperawatan keluarga yaitu perawat dapat memfasilitasi
hubungan interaksi antara keluarga dan pasien sehingga terdapat pola tumbuh kembang,
gambaran tubuh dan ruang waktu.

5. Teori Life model (Roger)

Teori menurut Martha E. Rogers dikenal dengan konsep manusia sebagai unit. Martha berasumsi
bahwa manusia merupakan satu kesatuan yang utuh dan memiliki sifat serta karakter yang
berbeda-beda. Manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan yang saling memengaruhi dan
dipengaruhi serta dalam proses kehidupan manusia setiap individu akan berbeda satu dengan
yang lain, dan manusia diciptakan dengan karakteristik dan keunikan tersendiri. Asumsi tersebut
didasarkan pada keutuhan manusia dan lingkungan kemudian system ketersediaan sebagai satu
kesatuan yang utuh serta proses kehidupan manusia berdasarkan konsep hemodinamik yang
terdiri atas Integritas, resonansi serta Helicy. Integritas merupakan individu sebagai satu
kesatuan dengan lingkungan yang tidak dapat dipisahkan dan saling memengaruhi satu dengan
yang lainnya, Resonansi merupakan proses kehidupan antara individu dengan lingkungan
berlangsung dengan berirama dengan frekuensi yang bervariasi. Helicy merupakan terjadinya
proses interaksi antara manusia dengan lingkungan akan terjadi perubahan baik perlahan-lahan
maupun berlangsung dengan cepat.

Implementasi dalam Teori Roger dalam Keperawatan Keluarga yaitu perawat dapat
menjembatani klien untuk menyediakan lingkungan yang memengaruhi dan mendukung proses
kehidupan klien sehingga terjadi perubahan yang baik pada pasien. Perawat dapat menanyakan
dan mendengarkan keluhan yang dirasakan pasien saat ini sehingga perawat dapat mengerti apa
yang sedang pasien alami sekarang dan memfasilitasi perawatan yang dibutuhkan pasien.
6. Teori Lingkungan (Florence Nightigale)

Florence Nightingale merupakan salah satu pendiri yang meletakkan dasar-dasar teori
keperawatan yang melalui filosofi keperawatan, yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat
dalam menemukan kebutuhan dasar manusai pada klien. Model Keperawatan Florence
Nightingale memposisikan lingkungan adalah focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak
perlu upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Berbagai prestasi yang
telah dicapainya dalam meningkatkan standar perawatan bagi korban perang di Krimea
membuatnya dianugerahi gelar Lady with The Lamp. Ia juga dikenal sebagai perawat ilmuwan
pencetus teori pertama untuk karyanya yang berjudul Notes on Nursing: What it is, and what it is
not (1860/1969).

Implementasi teori Nightingale dalam Keperawatan Keluarga yaitu perawat dapat memfasilitasi
lingkungan klien dan keluarga dengan cara menciptakan rasa aman, nyaman sehingga membuat
pasien. Perawat memfokuskan pada hubungan pasien dengan lingkungan misalnya : Kurangnya
informasi tentang kebersihan lingkunga, ventilasi, pembuangan sampah, pencemaran lingkungan
dan komunikasi sosial

7. Teori Psikososial (Freudman)

Teori Freuman yang dikenal psikoanalisa dan terdapat tiga aspek yaitu psikoanalisa sebagai teori
kepribadian, psikoanalisa sebagai teknik evaluasi kepribadian dan psikoanalisa sebagai teknik
terapi (penyembuhan). .

1. Psikoanalisa Sebagai Teori Kepribadian


a. Struktur kepribadian

Menurut Freud kepribadian terdiri atas tiga sistem atau aspek yaitu: id (aspek
biologis), ego (aspek psikologis) dan superego (aspek sosiologis). Id merupakan
lapisan psikis yang paling dasariah, kawasan eros dan thanos berkuasa. Dalam id
terdapat naluri-naluri bawaan biologis (seksual dan agresif, tidak ada pertimbangan
akal atau etika dan yang menjadi pertimbangan kesenangan) serta keinginankeinginan
yang direpresi. Ego adalah sistem kepribadian yang didominasi kesadaran yang
terbentuk sebagai pengaruh individu kepada dunia obyek dari kenyataan dan
menjalankan fungsinya berdasarkan pada prinsip kenyataan berarti apa yang ada.
Superego merupakan sistem kepribadian yang berisi nilai-nilai moral bersifat
evaluatif (memberikanbatasan baik dan buruk). Menurut Freud superego merupakan
internalisasi idividu tentang nilai masyarakat, karena pada bagian ini terdapat nilai
moral yang memberiakan batasan baik dan buruk.

b. Dinamika kepribadian
Freud sangat terpengaruh oleh filsafat determinisme dan positivisme abad XIX dan
menganggap organisme manusia sebagai suatu kompleks sistem energi, yang
memperoleh energinya dari makanan serta mempergunakannya untuk bermacam-
macam hal: sirkulasi, pernafasan, gerakan otot-otot, mengamati, mengingat, berpikir
dan sebagainya. Sebagaimana ahli-ahli ilmu alam abad XIX yang mendefinisikan
energi berdasarkan lapangan kerjanya, maka Freud menamakan energi dalam psike
ini “energi psikis”. Menurut hukum “penyimpangan tenaga” maka energi dapat
berpindah dari satu tempat ketempat lain, tetapi tidak dapat hilang.

2. Psikoanalisa Sebagai Teknik Evaluasi Kepribadian

Psikoanalisa menggunakan teknik menganalisa dengan mengeluarkan faktor-faktor yang ada


dalam alam bawah sadar seseorang (underlying factors). Dalam hal ini psikoanalisa berpendapat
bahwa pengaturan-pengaturan masa lalu sejak anak dilahirkan mempunyai pengaruh yang sangat
besar terhadap kepribadian individu tersebut tidak menyadarinya. Ciri-ciri kepribadian
(personality traits) pada seseorang selalu dipengaruhi pengalaman-pengalaman masa lalunya.
Karena itu untuk mengetahui personality traits perlu diteliti masa lalu atau sejarah kehidupan
individu yang bersangkutan. Maka dari itu untuk dapat mempelajari sejarah kehidupan seseorang
dengan menemukan pengalaman-pengalaman dimasa lalu yang berpengaruh pada kepribadian
masa kini. Untuk mempermudah dalam mempelajari dan menganalisa kepribadian, Sigmund
Freud secara sistematis membagi tingkat perkembangan seseorang didalam beberapa fase.

3. Psikoanalisa Sebagai Teknik Terapi

Psikoanalisa disamping sebagai teori kepribadian dan teknik evaluasi kepribadian, psikoanalisa
juga dikenal sebagai terapi yaitu teknik untuk menyembuhkan penyakit-penyakit kejiwaan
tertentu. Prinsip yang dipakai dalam teknik terapi menurut psikoanalisa adalah mencari dulu
faktor-faktor yang menyebabkan neurosa itu melalui teknik-teknik kepribadian. Apabila sudah
diketahui penyebab itu, barulah diusahakan untuk menghilangkan faktor-faktor itu dalam rangka
menghilangkan gejala-gejala penyakit.

Friedman (1992) menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga
berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk mencapai tujuan keluarga tersebut.
Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik,
pemberian makanan, dan penggunaan sumber dari internal maupun eksternal. Tujuan yang ada
dalam keluarga akan lebih mudah dicapai apabila terjadi komunikasi yang jelas dan secara
langsung. Komunikasi tersebut akan mempermudah menyelesaikan konflik dan pemecahan
masalah.

Fungsi keluarga menurut Friedman adalah:

a.Fungsi afektif dan koping


Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk
identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.

b. Fungsi sosialisasi

Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping,
memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan masalah.

c.Fungsi reproduksi

Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan keturunan.

d.Fungsi ekonomi

Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di masyarakat

e.Fungsi fisik

Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,


perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
Daftar Pustaka:

Kozier, Barbara; ERB, Glenora, Berman, Audrey, Sneyder, Shirleey J. 2010. Buku ajar
Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta; Penerbit Buku Kedokteran
ECG

Pertami, Sumirah Budi. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta; Bumi Medika

Feist, Jess and Gregory J. Feist. 2010. Teori Kepribadian. Jakarta: Salemba Humanika

Koswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: Eresco.

Anda mungkin juga menyukai