Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN PERILAKU KEKERASAN

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Ira Kusumawaty, S.Kp,M.Kes

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Alfina Damayanti (PO.71.20.1.18.005)


2. Bella Anggita (PO.71.20.1.18.019)
3. Dina Fitriani (PO.71.20.1.18.034)
4. Indah Sari (PO.71.20.1.18.047)
Tingkat 1A

PRODI DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG


Standar Normal Gula Darah

Pada orang yang tidak mengidap diabetes, fungsi insulin masih normal sehingga dapat
mengontrol dan mendapatkan kadar gula darah normal di dalam tubuhnya. Berbeda dengan
orang yang mengidap diabetes, yang sudah mengalami kerusakan pada fungsi insulin.

A. Fakta tentang kadar gula normal dan diabetes

Insulin merupakan hormon yang mengubah glukosa supaya bisa digunakan oleh sel-sel
tubuh sebagai energi. Insulin diproduksi oleh pankreas dan dilepaskan ke tubuh saat jumlah
glukosa dalam darah meningkat. Pada orang diabetes, karena fungsi insulinnya sudah rusak,
maka tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan baik dan kehilangan kontrol kadar gula
darah dalam tubuhnya.

Oleh karena itu, orang dengan diabetes harus selalu mengontrol pola hidupnya agar dapat
membantu tubuhnya dalam mengontrol kadar gula darah. Mereka disarankan untuk selalu
mengonsumsi makanan yang tepat, berolahraga secara teratur, minum obat secara teratur, dan
mengurangi stres.

B. Berapa kadar gula darah normal dalam tubuh?

Cek gula darah penting dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh Anda. Jika
Anda bukan penderita diabetes, cek gula darah sewaktu atau sesekali berguna untuk mencegah
diabetes.

Jika Anda menderita diabetes, cek gula darah berguna agar Anda dapat selalu
mengontrol kadar gula darah normal Anda seberapa harusnya. Rutin melakukan cek gula darah
dapat membantu pengobatan Anda dan penyakit Anda tidak memburuk.

Kadar gula darah dapat diperiksa melalui beberapa tes, antara lain:

1. Gula darah puasa (GDP)

Melakukan cek kadar gula darah puasa ini, biasanya dilakukan setelah Anda berpuasa
selama setidaknya 8 jam. Meski demikian, Anda masih tetap diperbolehkan untuk mengonsumsi
air putih. Biasanya tes untuk mengetahui kadar gula normal atau tidak, serta memeriksa apakah
Anda mengalami prediabetes dan diabetes.

Berikut ini merupakan kriteria kadar gula normal dari hasil yang ditunjukkan oleh tes GDP:

Normal (tidak menderita diabetes) : di bawah 108 mg/dl

Prediabetes : 108-125 mg/dl


Diabetes : di atas 125 mg/dl

2. Gula darah 2 jam postprandial (GD2PP)

Tes ini dilakukan 2 jam setelah Anda makan terakhir. Biasanya tes ini dilakukan untuk
melihat apakah orang dengan diabetes mengonsumsi makanan yang tepat, sehingga tidak
berdampak buruk pada insulin dalam tubuh. Kadar insulin yang terlalu tinggi dalam tubuh pada
orang diabetes dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah dan syaraf.

Berikut ini merupakan kriteria kadar gula normal dari hasil yang ditunjukkan oleh tes GD2PP:

Normal (tidak menderita diabetes) : di bawah 140 mg/dl

Prediabetes : 140-199 mg/dl

Diabetes : 200 mg/dl atau lebih

3. Gula darah sewaktu (GDS)

Tes ini bisa dilakukan kapan saja, bisa dilakukan secara acak sepanjang hari. Tes secara
acak ini berguna karena kadar glukosa pada orang sehat menunjukkan angka yang tidak jauh
berbeda sepanjang hari. Jika hasil GDS pada orang sehat menunjukkan hasil yang sangat
bervariasi tiap waktu (bisa lebih dari 200 mg/hari), dapat diartikan bahwa orang tersebut sedang
bermasalah dengan gula darahnya.

Berikut ini merupakan kriteria kadar gula normal dari hasil yang ditunjukkan oleh tes GDS:

Normal (tidak menderita diabetes) : di bawah 200 mg/dl

Diabetes : di atas 200 mg/dl

Namun, sebenarnya kadar gula normal atau tidak di dalam darah, bisa berubah sepanjang
waktu, seperti sebelum makan dan setelah makan. Berikut ini merupakan kisaran normal kadar
gula darah Anda di tiap waktunya.

Setelah tidak makan selama 8 jam (puasa): kurang dari 100 mg/dl

Sebelum makan: 70-130 mg/dl

Setelah makan (1-2 jam): kurang dari 180 mg/dlSebelum tidur : 100-140 mg/dl

4. Hemoglobin A1c (HbA1c)

Tes ini dilakukan untuk mengukur seberapa banyak glukosa (gula) yang menempel dalam
sel darah merah. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis diabetes dan juga dapat menunjukkan
sudah seberapa baik orang dengan diabetes dapat mengontrol penyakit diabetesnya selama 2-3
bulan terakhir. Hasil tes A1c dapat digunakan untuk memperkirakan kadar gula darah rata-rata.
Kriteria hasil tes HbA1c akan ditunjukkan seperti berikut ini:

Normal (tidak menderita diabetes) : di bawah 42 mmol/mol (6%)

Prediabetes : 42-47 mmol/mol (6-6,4%)

Diabetes : 48 mmol/mol (6,5%) atau lebih

Apakah saya bisa cek gula darah sendiri di rumah?

Ya, Anda bisa memeriksa kadar gula normal atau tidak secara sendiri, tidak perlu harus
ke klinik atau rumah sakit. Pasalnya, sekarang ini banyak yang menjual alat cek gula darah yang
sederhana. Alat tersebut sebenarnya bisa Anda manfaatkan untuk memantau kadar gula darah
sewaktu. Apalagi jika Anda mengonsumsi obat yang menekan gula darah sehingga membuat
Anda berisiko alami hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.

Jika Anda memang ingin membeli alat cek gula darah agar bisa melakukan tes sendiri,
sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter yang menangani Anda. Pastikan bahwa Anda telah
mengerti betul cara menggunakan alat tersebut dan bagaimana mengambil sampel darah yang
benar.

Jika saya mengalami diabetes, seberapa sering saya harus cek gula darah?

Untuk seberapa sering cek gula darah, setiap orang akan berbeda-beda. Ini tergantung
dari pengobatan apa yang diberikan. Biasanya, bila Anda diberikan beberapa obat yang dapat
membuat gula darah menurun drastis, maka Anda diminta untuk lebih sering memeriksa apakah
kadar gula normal atau tidak di dalam darah.

Namun, untuk memastikannya lebih baik Anda langsung tanyakan pada dokter yang
menangani Anda soal seberapa sering Anda harus melakukan cek gula darah.

C. Penyebab gula darah naik

1. Dehidrasi

Kadar gula sewaktu Anda mengalami dehidrasi pasti akan melonjak


naik. Dehidrasi ternyata dapat berbahaya untuk penderita diabetes melitus. Pada orang normal
dan sehat, mengalami dehidrasi dapat meningkatkan kadar gula darah normal dalam tubuh.

Hal ini karena aliran darah dalam tubuh kekurangan cairan dan lebih mengental.
Hubungan ini juga dapat terjadi sebaliknya, ketika gula darah meningkat maka tubuh akan
mengeluarkan urin lebih banyak, oleh karena itu dehidrasi terjadi.
Biasakan diri Anda untuk mengonsumsi air mineral, bukan lagi 8 gelas per hari namun
meminum air mineral sesuai dengan kebutuhannya agar terdehidrasi dengan baik. Semakin tinggi
aktivitas fisik yang dilakukan, maka semakin banyak kebutuhan air yang dibutuhkan tubuh

2. Fenomena fajar

Kondisi gula darah sewaktu fajar atau di pagi hari bisa meningkat. Ini disebut sebagai
fenomena fajar atau dawn phenomenon, di mana tubuh mengalami peningkatan sejumlah
hormon yang dapat meningkatkan gula darah secara drastis.

Kejadian ini biasa terjadi pada pukul 2 hingga 8 pagi, di mana tubuh mengeluarkan
hormon seperti hormon pertumbuhan, kortisol, glukagon, dan epineprin, yang dapat
meningkatkan resistensi insulin sehingga kadar gula darah sewaktu pagi bisa naik.

Pada orang yang mengalami diabetes, insulin yang sudah ada sebelumnya tidak bekerja
dengan baik, kemudian terjadi fenomena fajar yang membuat kerja insulin semakin terhambat.
Hal inilah yang dapat menyebabkan peningkatan gula darah sangat tinggi. Oleh karena penderita
diabetes disarankan untuk tidak mengonsumsi makan malam terlalu larut dan melakukan
aktivitas fisik setelah makan malam.

3. Kurang tidur

Penderita diabetes sering dianjurkan untuk tidur cukup. Pasalnya, gula darah sewaktu
orang diabetes kurang tidur, akan meningkat dan bisa menimbulkan stres. membatasi tidur
penderita diabetes melitus tipe satu hanya 4 jam dalam semalam, dan hasilnya diketahui bahwa
sensitivitas insulin mereka menurun 14% hingga 21%.

Jam tidur yang kurang juga akan meningkatkan stress pada tubuh dan berakibat pada
kadar gula darah naik. Para ahli menyatakan bahwa ketika tidur terjadi penurunan hormon
kortisol dan aktivitas sistem saraf yang dapat menjaga regulasi kadar gula darah dalam tubuh.

4. Suhu ekstrem

Suhu dingin atau panas yang ekstrem memang akan membuat penderita diabetes
mengalami kenaikan kadar gula dalam. Ini disebabkan karena suhu lingkungan yang ekstrem
dapat mengganggu sistem pada kadar gula darah.

Misalnya, bila orang diabetes merasakan panas, ia akan sulit berkeringat layaknya orang
sehat yang kepanasan. Maka terkadang, suhu tubuh yang tidak normal ini bisa menyebabkan
kadar gula darah normal di dalam tubuhnya jadi meningkat. Selain itu, suhu yang ekstrem bisa
menyebabkan komplikasi pada tubuh orang diabetes.
5. Terlalu banyak mengonsumsi kafein

Kopi, teh, dan coklat, adalah sekian banyak sumber kafein yang akrab sehari-hari
dikonsumsi masyarakat. Namun, tahukah Anda, meskipun orang diabetes tidak pakai gula saat
minum teh atau kopi, kadar gula darahnya tetap bisa naik?

Ya, menurut penelitian dari Duke University pada tahun 2008, menemukan bahwa
penderita diabetes melitus tipe 2 yang memiliki kebiasaan mengonsumsi kopi atau teh yang
mengandung 500 miligram kafein, dapat meningkatkan 7,5 persen kadar gula darah. Ada
baiknya penderita diabetes mengurangi dan menghindari konsumsi kafein untuk mencegah
lonjakan kadar gula dalam darahnya.

D. Bagaimana mencegah kadar gula darah normal naik?

1. Olahraga dan buat badan tetap bergerak

American Diabetes Association merekomendasikan agar tiap orang, telebih pasien


diabetes, tetap aktif bergerak dan olahraga. Olahraga selama 30 menit, sepertiaerobik atau hanya
sekadar jogging, bisa menurunkan kadar gula darah dan menjaga kadar gula darah normal.

Olahraga juga bisa membantu tubuh Anda menjadi lebih peka terhadap insulin. Bila
Anda berolahraga, kadar kolesterol total dan trigliserid dalam tubuh pun akan berkurang. Di
mana ini juga bisa meningkatkan kolesterol HDL ‘kolesterol baik’.

2. Jaga pola dan asupan makan pasien diabetes

Pasien diabetes harus tahu dan selalumemilih makanan sehat, karena ini sudah menjadi
bagian perawatan diabetes Anda. Awalnya mungkin akan terasa sulit karena harus mengubah
kebiasaan makan. Lakukanlah secara bertahap, ubahlah kebiasaan makan yang paling mudah
untuk Anda.

Bila Anda berhasil melakukan ini, teruskan sampai Anda memiliki kebiasaan makan
makanan bergizi. Memang, awalnya akan sulit dilakukan, tapi Anda bisa meminta dolter atau
ahli gizi untuk membantu Anda merubah pola makan sehari-hari.Pola makan sehat ini akan
membantu Anda menjaga gula darah normal.

Untuk menjaga asupan pola makan tetap sehat, dan Anda tidak harus tersiksa menahan
diet sehat ini, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti. Lakukan tips berikut untuk membantu
merencanakan pola makan sehat:

Pilih menu makanan yang sehat dan sesuai dengan kondisi tubuh
Selalu sertakan sumber karbohidrat sehat dalam menu makan harian Anda seperti buah-
buahan, sayuran, biji-bijian, kacang polong, dan makanan olahan susu rendah lemak. Makanan
ini banyak mengandung vitamin, mineral, dan serat makanan. Menjadi pasien diabetes bukan
berarti Anda harus total menghindari makanan berkabohidrat, Anda hanya harus memilih sumber
karbohidrat yang sehat.

Jauhi gula dan ganti dengan pemanis buatan yang aman

Pemanis yang rendah kalori, biasanya mengandung kromium untuk meningkatkan fungsi
insulin dalam tubuh, sehingga membantu Anda dalam mengontrol gula darah. Hindari semua
jenis minuman manis termasuk soda, jus buah, minuman olahraga, dan yang lainnya.

Jika Anda ingin makanan manis, makanlah dengan porsi kecil. Gula darah sewaktu Anda
terlalu banyak makan makanan manis bisa meningkat dan malah memperburuk kondisi diabetes
Anda.

3. Jangan melewatkan sarapan

Tahukah Anda, bahwa gula darah sewaktu Anda meninggalkan sarapan, kadarnya akan
meningkat naik? Ya, gula darah bisa meningkat jika Anda secara dramatis mengubah waktu dan
jumlah yang Anda makan, akan lebih sulit bagi Anda untuk mengendalikan kadar gula darah.
Maka dari itu, patuhi jadwal sarapan, makan siang, dan makan malam.

Ini berfungsi jika sewaktu-waktu gula darah Anda meningkat, akan lebih mudah untuk
melihat apa yang memengaruhi gula darah Anda. Anggaplah waktu makan adalah obat yang bisa
menjaga gula darah normal.

4. Jaga suasana hati dan kelola stres

Dokter dan para ahli kesehatan sudah lama menganjurkan orang dengan diabetes untuk
selalu menghindari stress. Pasalnya, hormon yang akan muncul ketika stres adalah adrenalin dan
kortisol, yang mana kedua hormon ini juga berfungsi untuk meningkatkan gula darah untuk
meningkatkan energi dalam tubuh.

Tanpa Anda sadari, stres yang Anda alami ini bisa menguras energi dan tenaga yang ada
di dalam tubuh yang seharusnya dipakai untuk beraktivitas. Oleh karena itu tidak jarang orang
yang mengalami stres juga sering kali merasa cepat lelah.

Anda mungkin juga menyukai