Anda di halaman 1dari 19

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA SD NEGERI 60

LUBUKLINGGAU DALAM PEMBELAJARAN HOTS

DISUSUN OLEH

NAMA : SRIDAYATI,S.Pd.SD

NIP : 196506011991102001

INSTANSI KERJA : SD NEGERI 60 LUBUKLINGGAU

KECAMATAN : LUBUKLINGGAU SELATAN II

KOTA : LUBUKLINGGAU

SD NEGERI 60 LUBUKLINGGAU

2019

1
DAFTAR ISI

1. TAGIHAN IN 2
1.1 LK 3 TAGIHAN DESAIN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MODEL
PEMBELAJARAN
1.2 LK4 PENILAIAN BERORIENTASI HOTS
2. TAGIHAN ON 1
2.1 LK 5 PENGEMBANGAN RPP (UNIT KE 1)
2.2 LK 3 FORMAT DESAIAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MODEL
(UNIT KE 1)
2.3 LK 4 PENILAIAN BERORIENTASI HOTS ( UNIT KE 1 )
3. TAGIHAN IN 3
3.1 LK 6 REVIU RPP
3.2 LK 4D TELAAH SOAL
4. TAGIHAN ON 2
4.1 LEMBAR PENGAMATAN PRAKTEK MENGAJAR
4.2 LK 7 JURNAL PRAKTEKMENGAJAR (UNIT KE 2)
4.3 LK 5 PENGMBANGAN RPP ( UNIT KE 2)
4.4 JURNAK MENGAJAR OJL KE 2
5. TAGIHAN IN 4
5.1 LK 8 CATATAN REFLEKSI PRAKTEK PEMBELAJARAN (UNIT KE 1)
5.2 LK 6 REVIU RPP
5.3 LK 4D TELAAH SOAL
6. TAGIHAN ON 4
6.1 LEMBAR PENGAMATAN
6.2 LK 6 JURNAL PRAKTEK MENGAJAR ( UNIT KE2 )
6.3 JURNAL MENGAJAR OJL KE 3 ( ON 3 )
7. TAGIHAN IN 5
7.1 LAPOR BEST PRACTCE

2
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRACTICE

JUDUL LAPORAN : MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR


SISWA SD
NEGERI 60 LUBUKLINGGAU DALAM
PEMBELAJARAN
HOTS
NAMA PENULIS : SRIDAYATI,S.Pd.SD

NIP : 196506011991102

Penulis Mengesahkan

SRIDAYATI,S.Pd.S YURNIA,S.Pd.SD
NIP: 196506011991102 NIP. 196306051985082003

3
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang. Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat –Nya, yang telah melimpahkan rahmad,hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul”
MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA SD Negeri 60 LUBUKLINGGAU”

MAKALAH “”MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA SD Negeri 60


LUBUKLINGGA”, Penulisan makalh ini banyak melibat berbagai pihak sehingga dapat berjalan
dengan lancar tanpa halangan apapun. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam penulisan ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
baik dari segi keterampilan maupun kemampuan lainnya selama penulisan berlangsung, dan
begitu juga makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan baik itu kalimat maupun
susunan laporannya.

Akhir kata penulis berharap semoga dengan di adakannya pelatihan ini dapat menambah
keterampilan dan kecakapan kami sebagai guru dalam mengembangkan kompetensi dalam
pembelajaran.

LUBUKLINGGAU, November 2019

4
BIODATA

1 NAMA SRIDAYATI,S.Pd.SD
2 NIP 196506011991102001
3 INSTANSI KERJA SD NEGERI 60 LUBUKLINGGAU
4 JABATAN GURU SD
5 PANGKAT/GOL.RUANG III C/ PENATA MUDA
6 TEMPAT/ TANGGAL LAHIR TABA PINGIN, 01 Juni 1965
7 JENIS KELAMIN PEREMPUAN
8 AGAMA ISLAM
9 PENDIDIKAN TERAKHIR S.I
10 NUPTK 1754761662300072
11 ALAMAT KEL. TABA PINGIN KEC.
LUBUKLINGGAU SELATAN II

LUBUKLINGGAU, November 2019


Penulis

SRIDAYATI,S.Pd.SD

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran tematik terpadu di SD sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 merupakan


pendekatan pembelajaran yang mengitegrasikan beberapa muatan pelajaran dalam satu
pembelajaran. Beberapa muata,misalnya Bahasa Indonesia dan Matematika disatukan
dalamtema yabg sama kemudian disajikan dalam satu pembelajaran utuh yang saling
berkaitan.

Dalam praktik pembelajaran kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama ini,penulis
menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis menyakini bahwa buku tersebut sudah
sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.Ternyata,dalam peratikya,penulis mengalami beberapa kesulitan seperti materi
dan tugas tidak sesuai dengan latar belakang siswa.Selain itu, penulis masih fokus pada
penguasaan pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hapalan materi. Dengan demikian
proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat),C2 (memehami), C3(aplikasi). Guru
hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya,suasana belajar dikelas kaku dan siswa tampak kuurang ceria. Berdasarkan hasil
wawancara dengan beberapa siswa,maka penulis mendapatkan informasi bahwa (a) siswa
malas mengikuti pembelajaran dengan metode ceramah (b)selain ceramah guru sering
menggunakan metode penugasan.

Untuk menghadapi era Revolusi industri,siswa harus dibekali dengan keterampilan berpikir
tingkat tinggi (HOTS). Salah satu model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan
disranakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah pembelajaran berbasis pada masalah
(problem based learning/ PBL). PBL merupakan model pembelajaran yang mengedepan kan
strategi pembelajaran dengan mengguanakan masalah dari dunia nyata senagai konteks siswa
untuk belejar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah,serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep ensesial dari materi yang dipelajari. Dalam PBL siswa

6
dituntut untuk mampu memecahkan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari (konstektual).
Dengan kata lain PBL membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta
mencari dan menggunakan sumber belajar yang sesuai untuk memecahkan masalah yang ada.

Selain melaksanakan pembelajaran tematik terpadu dengan model PBL,penulis menemukan


bahwa proses dan hasil belajar siswa meningkat.Lebih bagus dibandingkan dengan
pembelajaran sebelumnya. Ketika pembelajaran PBL diterapkan pada kelas V danVI yang
ternate proses dan hasiln belajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran PBL yang berhasil
baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice pembelajaran berorientasi HOTS
dengan model PBL.

B. Jenis Kegiatan

Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan pembelajaran
tematik di kelas V dan kelas VI untuk pasangan KD Bahasa Indonesia dan Matematika

C. Manfaat kegiatan

Manfaat penulisan praktik baik ini adalah meningkatkan kopetensi siswa dalam pembelajaran
tematik integratif yang berorientasi HOTS

7
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Tujuan dan Sasaran


Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan praktik baik penulis
dalam menerapkanpembelajaran berorientasi higher order thiking skills (HOTS). Sasaran
pembelajaran best practice ini adalah siswa kelas V dan VI semester I di SD Neger 60
LUBUKLINGGAU, kelas V berjumlah 18 siswa dan kelas VI berjumlah 24 siswa.

B. Bahan dan Materi Kegiatan


Bahan yang digunakan dalam praktik baik dalam pembelajaran ini adalah materi kelas V
untuk tema peristiwa dalam kehidupan ( bahasa Indonesia),dan kelas VI untuk Bangun
Ruang Gabungan (Matematika)

Bahasa Indonesia
KD 3.9
Mencermati penggunaan kalimat effektif dan ejaan dalam surat undangan (ulang tahun,
kegiatan sekolah,kenaikan kelas dll)

KD 4.9
Menbuat surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas dll) dengan
kalimat efektif dan memperhatiakn penggunaan kalimat efektif.

Matematika
KD 3.7 menganalisis Prisma,Tabung, Limas, Kerucut, dan Bola

C .Cara melaksanakan kegiatan


Cara yang digunakan dalam pelaksanaan praktik baik ini adalah menerapkan
pembelajaran tematik terpadu dengan model pembelajaran problem based learning (PBL).

8
Berikut adalah langkah –langkah pelaksanaan praktik baik yang telah dilaksanakan
penulis.

1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran tematik. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada dikelas V dan VI,maka
penulis memilih untuk mempelajarkan pasangan KD 3.9 dan 4,9 untuk kelas V,KD 3.7
untuk kelas VI.
2. Analisis Target
Hasil analisis target kompetisinya sebagai berikut
3. Perumusan Indikator Pencapaian Kopetesi.

IPK BAHASA INDONESIA


IPK Kunci IPK Pendukung
3.9.3 Menganalisis penggunaan 3.9.1 Menjelaskan penggunaan
kalimat efektif dalam surat kalimat efektif dalam surat
undangan. undangan.
3.9.4 Menganalisis penggunaan 3.9.2 Menjelaskan penggunaan
IPK Kunci ejaan dalam surat undangan
4.9.1 Membuat surat undangan dengan kalimat IPK Pendukung
efektif. 4.9.1 Melengkapi penggunaan
4.9.2 Membuatsurat undangan dengan kalimat efektif dalam surat
kalimat efektif. undangan
4.9.2 Membuat surat undangan dengan 4.9.2 Melengkapi surat undangan
memperhatikan penggunaan ejaan. surat undangan dengan
memperhatikan penggunaan ejaan.

9
IPK Matematika.

3 IPK untuk KD 3.7 dan 4.7 kelas VI IPK Keterampilan


IPK Pengetahuan
Kelas VI
IPK Pendukung IPK Pendukung
3.7.1. Membandingkan kubus dan 4.7.1. Mengidentifikasi kubus dan
balok balok

IPK Kunci IPK Kunci


3.7.2. Menjelaskan bangun ruang 4.7.2. Mengidentifikasi bangun
yang merupakan gabungan dari ruang yang merupakan gabungan
beberapa bangun ruang dari beberapa bangun ruang
3.7.3. Menjelaskan luas bangun 4.7.3. Mengidentifikasi luas bangun
ruang yang merupakan gabungan ruang yang merupakan gabungan
dari beberapa bangun ruang dari beberapa bangun ruang
3.7.4. Menjelaskan volume bangun 4.7.4. Mengidentifikasi volume
ruang yang merupakan gabungan bangun ruang yang merupakan
dari beberapa bangun ruang gabungan dari beberapa bangun
ruang

4. Pemilihan Model Pembelajaran


Model pembelajaran yang dipilih adalah problem based learning(PBL)
5. Merencanakan kegiatan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak PBL. Berikut ini adalah rencana
kegiatan pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan model PBL

10
SINTAK MODEL PEMBELAJARAN

Guru

Siswa

Orientasi Masalah

1) Guru menyampaikan ilustrasi mengenai surat dan bangun ruang gabungan.


2) Guru mengajukan pertanyaan, “Apakah siswa pernah menerima undangan dan bermain
bola?
3) Guru meminta siswa menyebutkan contoh undangan.
4) Guru menayakan pada siswa apakah bola termasuk dalam bangun ruang?
5) Bertanya jawab untuk menyimpulkan tentang contoh surat undangan dan apakah bola
termasuk bangun ruang.
6) Guru menyampaikan tujuan materi pem-belajaran hari itu adalah dengan penjelasan guru
siswa diharapkan dapat membedakan jenis surat undangan,serta siswa mampu
mengindentifikasi karakteristik bola dalam kehidupan sehari-hari.
7) Menyimak penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru.
8) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok. Setiap kelompok
terdiri dari 4 orang.
9) Setiap kelompok mengerjakan tugas yang telah dijelaskan oleh guru.

Membimbing penyelidikan

1) Guru membimbing siswa menyelesaikan tugasnya.


2) Guru memberi bantuan dan atau menjawab pertanyaan dari siswa bila dibutuhkan.

Mendampingi siswa dalam mengembangkan dan menyajikan laporan hasil kerja.

1) Menyusun laporan hasil kerja kelompok.


2) Mempresentasikan hasil kerjanya dalam diskusi kelas.
3) Kelompok lain memberikan tanggapan, mengajukan pertanyaan, atau usul terhadap hasil
kerja kelompok lain.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

11
1) Menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja siswa.
2) Memberi penguatan hasil belajar siswa.
3) Menyimak penjelasan guru.
4) Mengajukan pertanyaan dan atau tanggapan bila belum paham.

Pembelajaran

setelah istirahat

Mendampingi siswa menyelesaikan kerja kelompoknya.

1) Mendiskusikan hasil simakan.


2) Mengerjakan tugas yang disajikan dalam LKS.
3) Mempresentasikan hasil kerja kelompok.
4) Menanggapi presentasi kelompok lain.

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

1) Menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompok.


2) Memberi penguatan hasil belajar siswa.
3) Membimbing siswa membuat simpulan hasil belajar hari itu mulai dari materi surat
undangan dan bangun ruang gabungan
4) Menyimak penjelasan guru.
5) Mengajukan pertanyaan bila belum paham.

6. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat pembelajaran meliputi
RPP, bahan ajar, LKS, dan instrumen penilaian. RPP disusun dengan mengintegrasikan kegiatan
literasi, penguatan pendidikan karakter (PPK), dan kecakapan abad 21.

D. Media dan Instrumen

Media pembelajaran yang digunakan dalam praktik terbaik ini adalah (a) contoh surat undangan
(b) benda yang berbentuk bulat, bola atau globe dan (c) lembar kerja siswa (LKS) tematik.

12
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a) instrumen untuk
mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi dan (b) instrumen untuk melihat hasil
belajar siswa dengan menggunakan (a) tes tulis pilihan ganda dan uraian singkat.

E. Waktu dan Tempat Kegiatan

Praktik baik ini dilaksanakan pada tanggal 8 November dan 9 November tahun 2019 bertempat di
kelas V dan kelas VI SD Negeri 60 LUBUKLINGGAU

13
BAB III

HASIL KEGIATAN

A. Hasil

Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.

1. 1.Proses pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran


PBL berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru,
termasuk mengajukan pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran
yang dirancang sesuai sintak PBL megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran tematik yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
meningkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.Pemahaman siswa
tetang materi surat undangan dan bangun ruang gabungan. Pemahaman ini dapat menmbah
pengetahuan siswa mengenai kedua materi tersebut.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis.Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi
topik yang dibahas dalam pembelajaran.Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan
penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas cenderung sepi dan serius. Siswa
cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan tugas yang diberikan
guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang disajikan; kurang
peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini
selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan
teori. Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.Berbeda
kondisinya dengan praktik baik pembelajaran tematik berorientasi HOTS dengan
menerapkan PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep teks
eksplanasi, perubahan sosial budaya, dan cara mahluk hidup menyesuaikan diri benar-
benar dibangun oleh siswa melalui pengamatan dan diskusi yang meuntut kemampuan
siswa untuk berpikir kritis.

14
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam
memecahkan masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan teks
tulis dan video berisi permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan
pemecahan masalah.Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran
sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam
buku teks kadang kala kurang sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja
penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku
teks.Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari
video serta diberi kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.

B. Masalah yang Dihadapi

Masalah yang dihadapi terutama adalah siswa belum terbiasa belajar dengan model PBL.
Dengan tujuan untuk mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu mengguakan metode ceramah,
siswa pun merasa lebih percaya diri menghadapi ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan
guru melalui ceramah.

Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai untuk membuat video
pembelajaran. Padahal selain sebagai media pembelajaran,. Video juga merupakan bentuk teks
audiovisual yang juga harus disajikan sesuai dengan rumusan KD.

C. Cara Mengatasi Masalah

Agar siswa yakin bahwa pembelajaran tematik dengan PBL dapat membantu mereka lebih
menguasai materi pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order
thinkingskills/HOTS). Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya HOTS ajkan membuat siswa
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa belajar bukan sekadar
menghafal teori dan konsep akan membuat siswa mau belajar dengan HOTS.

Kekurangmampuan guru membuat video pembelajaran dapat diatasi dengan mengunduh video
sesuai dengan KD yang akan dibelajarkan baik dari youtube maupun dari Rumah Belajar. Dengan
demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca = tulis, siswa juga dapat meningkatkan literasi
digitalnya.

15
BAB IV

Simpulan dan Rekomendasi

A. Simpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. 1.Pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik
pembeljaran berorientasi HOTS karena dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan
cermat, pembelajaran tematik dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak
sekadar berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan
abad 21.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model pembelajaran problem
basedlearning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.

1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku
guru serta jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi
pembelajaran tematik yang kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi
dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
siswa menguasai materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah
lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana
da prasarana yang memadai dan kesempatan bagi penulis utukmendesiminasikan
praktik baik ini aka menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.

16
Jurnal belajar kegiatan ( on job ke 2/in 1)

Nama : Ifradiana
Sekolah : SDN 1 Surodadi
Maple : Bahasa Indonesia
Jenjang : Kelas Atas
NO Hari/ tanggal Aplikasi Jenis tagihan Kendala yang Pemecahan
pembelajaran pembelajaran dihadapi masalah
1 Jumat,25 Oktober 2019 Pengawas Format lembar
melakukan pengamatan
pengamatan praktek
praktek pembelajaran
dengan berorientasi
menggunakan HOTS unit 2
Format
lembar
pengamatan
berorientasi
HOTS yang
tersedia
Praktek LK 7 jurnal
kegiatan praktek
pembelajaran mengajar (unit
berorientasi 1)
HOTS
2 Sabtu, 26 Oktober 2019 Merancang LK 5 jurnal
RPP bangun pengembangan
ruang R
gabungan

17
Jurnal belajar kegiatan ( on job ke 2/in 2)

Nama : Ifradiana
Sekolah : SDN 1 Surodadi
Maple : Bahasa Indonesia
Jenjang : Kelas Atas
no Hari/ Tanggal Aplikasi Jenis Kendala yang Pemecahan
Pembelajaran Pembelajaran Kegiatan dihadapi Masalah
2 29 Oktober 2019 Kepala Format
sekolah lembar
melakukan pengamatan
pengamatan praktek
praktek pembelajaran
pembelajaran berorientasi
dengan HOTS unit 2
menggunakan
format lembar
pengamatan
berorientasi
HOTS yang
tersedia

Praktek
kegiatan
pembelajaran
berorientasi
HOTS

18
Jurnal belajar kegiatan ( on job ke 1/in 1)

Nama : Ifradiana
Sekolah : SDN 1 Surodadi
Maple : Bahasa Indonesia
Jenjang : Kelas Atas

No Hari/Tanggal Aplikasi Jenis Tagihan Kendala yang Pemecahan


Pembelajaran Pembelajaran dihadapi Masalah
1 Rabu,15 Oktober Pembuatan Rpp LK 5 Menentukan Pendampingan
2019 unit 1 Bahasa Pengembangan tahapan oleh kepala
Indonesia,Tema RPP unit 1 pengembangan sekolah dan
7 Peristawa pembelajaran teman sejawat
dalam
Kehidupan.
Subtema 3
Peristiwa
Kebangsan
Masa
Penjajahan
2 Kamis,16 Oktober Pembuatan LK 3 Format Menentukan Melihat
2019 desian desain media refrensi lewat
pembelajaran pembelajaran pembelajaran media
berdasrkan unit 1 yang tepat masa/internet
model ( unit 1)
3 Jumat, 17 Oktober Pembuatan LK 4 Penilaian Menentukan Menbaca buku
2019 kisi-kisa dan berorientasi indikator kumpulan soal
soal HOTS HOTS onit 1 HOTS

19

Anda mungkin juga menyukai