Anda di halaman 1dari 3

*Quality Time di Polres Jember*

Assalamualaikum Wr Wb

Tentunya kita semua paham bahwa di tiap pertemuan pasti ada perpisahan. Dan setiap orang pasti akan
mengalami momen perpisahan. Perpisahan bisa terjadi akibat banyak hal, salah satunya karena pindah
tugas.

Meski keberadaan saya selaku Kapolres Jember hanya “Seumur Jagung” semoga segala apa yang kami
lakukan saat bertugas di sini, sekaligus momen kebersamaan dengan masyarakat di wilayah hukum
polres Jember, mampu menjadi “Quality Time” atau waktu yang berkualitas. Artinya, mesti singkat,
namun sarat makna.

Saya mengawali bertugas mulai akhir September 2019 bersamaan pasca pilpres dan pileg. Jabatan baru
selaku Kapolres Jember saat itu nyaris bersamaan dengan jabatan baru para pimpinan dan anggota DPRD
Jember. Sebagai sama-sama pimpinan baru, saya kerap adakan giat bareng DPRD Jember. Di samping
tetap menjalin sinergitas dengan para forkompimda, Ulama, Kyai, Habaib, Asparagus dan Pimpinan
Ponpes.

Tugas awal selaku Kapolres Jember kami langsung meneruskan gelombang pilkades serentak yang
diselenggarakan secara berurutan sesuai wilayah; Jember Utara, Jember Tengah dan Jember Selatan.
Alhamdulillah seluruh tahapan pilkades serentak bisa berlangsung aman dan damai hingga pelantikan
kades pemenang pilkades.

Melalui program *Jegeh Apike Jember*, saya selaku Kapolres berupaya menjaga kamtibmas dari
beberapa kegiatan masyarakat yang cukup menonjol saat itu, di antaranya mengawal rangkaian aksi
massa mahasiswa menjelang Sidang MK dan pelantikan Presiden hingga demo menuntut Reformasi
Agraria. Juga aksi massa kelompok tani, sarikat buruh muslim Indonesia (Sarbumusi) Jember.

Terkait radikalisme, kami berhasil mengamankan aksi warga jember yang melakukan aksi unjuk rasa
pembekuan dan penutupan seluruh kegiatan Yayasan Imam Syafi’i (STDI) dan Ma’ha As-Salafi di Gladak
Pakem Jember karena dinilai menyebarkan paham radikal dan memecah belah masyarakat dengan
mengharamkan tradisi Islami kaum nahdiyin hingga menimbulkan keresahan masyarakat.
Kami juga mampu selesaikan konflik warga tentang koperasi Ketajek, yang sudah berlarut-larut hingga 25
tahun dan mendapat perhatian Bupati dan DPRD. Akhirnya di masa kepemimpinan saya selaku Kapolres
masalah itu bisa terselesaikan. Bahkan, saya didaulat warga untuk pimpin acara syukurannya. Sungguh
kepercayaan yang luar biasa dari warga Jember.

Khusus giat ungkap yang cukup menonjol dan menjadi sorotan media mainstream secara nasional. Yakni
keberhasilan kami mengungkap kasus pembunuhan dilakukan istri dan anak kandung kepada bapaknya,
yang mayatnya dikubur di bawah mushola rumah. Kasus pembunuhan Ledokombo menyebabkan hampir
sebulan saya harus melayani liputan khusus beberapa media massa, koran dan televisi.

Serta berbagai giat preventif dan ungkap lain seperti penipuan, pembunuhan, narkoba, uang palsu dll.
Tapi yang paling berkesan dan membanggakan adalah antusias dan dukungan masyarakat akan program
pertama dan utama saya tentang *JEGEH APIKE JEMBER*. Hampir semua lapisan masyarakat dan
seluruh wilayah Jember sangat mendukung program itu termasuk para Nitezen. Bahkan, bermunculan
komunitas yang menamakan diri Komunitas Jegeh Apike Jember di beberapa wilayah, seperti di desa
Glagahwero Kalisat, Sebanen, Sukorejo, Bangsalsari, Balung , Ledok Ombo, dll.

Saya bangga dan apresiasi semua perhatian dan dukungan masyarakat Jember, Forkompimda, Ulama,
Kyai, Habaib dan kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Jadi sekali lagi,
semoga waktu yang relative singkat di Polres Jember benar-benar menjadi *Quality Time*, waktu yang
berharga dan waktu istimewa.

Apalagi giat Sertijab pada hari ini, Jum’at 14 Februari 2020, pada hari ini ada kalangan yang merayakan
Hari Kasih Sayang. Katanya anak-anak milineal hari ini bertepatan dengan Valentine Day identik dengan
warna pink. Ternyata ibu-ibu bhayangkari juga pakai baju seragam warna pink juga. Ibu-ibu ini ikut acara
sertijab atau acara valentine ya?

Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama bertugas di polres Jember. Meski selanjutkan
kami akan pindah tugas di daerah lain. Percayalah Jember dan masyarakat Jember selalu ada di hati saya
dan keluarga.

Meski ke depan kita semua terpisah jarak, semoga kita semua terus menjalin komunikasi dan ukhuwah
karena kita semua adalah saudara. Dan, menurut ajaran Islam, sebagai saudara pantang untuk
memutuskan hubungan silaturahmi.
Wahai saudara-saudaraku warga Jember ke depan silakan kontak-kontak saya. Sapalah saya jika ketemu
di manapun. Jika suatu saat jenengan bertepatan dekat dengan kantor atau rumah saya, silakan mampir.
Saya dan keluarga membuka tangan siap menyambut dan menerima.

Demikian sambutan saya, terima kasih. Jember selalu ada di hati. Ayo tetap Jegeh Apike Jember meski
puncuk pimpinan silih berganti.

Wassalamu alaikum wr wb.

Alfian Nurrizal

#w#

#PolresJember

#PoldaJatim

#MabesPolri

#AlfianNurrizal

#JegehApikeJember

#NetizenCybertroopJember

#N_C_J

Anda mungkin juga menyukai