Sap Autisme-1
Sap Autisme-1
Disusun oleh:
1. Ike Meiwati (15142013801051)
2. Imas Hartanti (15142013802052)
3. Juliana Nur Indriyanti (15142013810060)
4. Juni Nur Lianingsih (15142013811061)
5. Kiki Alfillaturrohman (15142013814064)
6. Lukman Irawan (15142013815065)
Kelas : S1 Keperawatan 7A
Sub Pokok Bahasa : Peran keluarga dalam merawat anak dengan autisme di
rumah
A. Latar Belakang
Istilah autisme dikemukakan oleh Dr Leo Kanner pada 1943. Ada banyak
definisi yang diungkapkan para ahli. Chaplin menyebutkan: “Autisme merupakan
cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh diri sendiri,
menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, dan menolak
realitas, keasyikan ekstrem dengan pikiran dan fantasi sendiri”.
2. Tujuan Khusus
Jam /
Tahap Respon
Waktu
Orientasi :
3 menit Mengucapkan salam Menjawab salam
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Mengingatkan kontrak Audiens ingat dengan
Menjelaskan maksud dan kontrak
tujuan Audiens mengerti
Menanyakan kesediaaan maksud dan tujuan
Apersepsi (menanyakan apa Audiens siap /
yang sudah dan belum bersedia
diketahui audiens)
Kerja :
Memulai penkes dengan
membaca basmalah
Menjelaskan tentang
pengertian autisme
Menjelaskan jenis autisme
Menjelaskan tentang
penyebab autisme Menyimak
7 menit Menjelaskan karakteristik Mengajukan
autisme pertanyaan
Menjelaskan deteksi dini Mendengarkan
autisme
Menjelaskan terapi anak
autisme di rumah
Memberikan kesempatan
bertanya
Menjawab pertanyaan
Terminasi :
Melakukan evaluasi
Memberikan kesimpulan
Membuat rencana tindak
Mendengarkan
5 menit lanjut
Mendengarkan
Menutup penkes dengan
Menjawab salam
membaca hamdalah
Memberikan salam penutup
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. MEDIA
- Leaflet
G. SETTING TEMPAT
- Peserta dan penyaji saling duduk berhadapan
H. PENGORGANISASIAN
- Moderator : Ike Meiwati
- Penyaji : Juni Nur Lianingsih
- Fasilitator : - Juliana Nur I.
- Kiki Alfillaturrohman
- Imas Hartanti
- Observer : Lukman Irawan
I. EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 3 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
c. Undangan untuk peserta didik disampaikan 3 hari sebelum penkes
d. Tempat sudah siap 2 hari sebelum penkes
e. SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes
2. Evaluasi proses
a. 75 % peserta didik datang tepat waktu
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan penyaji
c. Peserta didik aktif bertanya dan memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara aktif
3. Evaluasi hasil
a. Menyebutkan kembali pengertian autisme
b. Menyebutkan kembali 2 jenis autisme
c. Menyebutkan kembali penyebab autisme
d. Menyebutkan kembali 6 dari 13 karakteristik autisme
e. Menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autisme
f. Menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autis di rumah
PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK
DENGAN AUTISME DI RUMAH
A. Pengertian
Autismea berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang autismea
seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Autismee adalah gangguan
perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan
keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi
sosial. Autismee adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa
anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial
dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut
dengan Autismee Infantil.
B. Jenis Autisme
a. Autisme Klasik
Adanya kerusakan saraf sejak lahir, karena sewaktu mengandung, ibu
terinfeksi virus, seperti rubella, atau terpapar logam berat berbahaya seperti
merkuri dan timbal yang berdampak menagacaukan proses pembentukan sel-
sel saraf di otak janin.
b. Autisme Regresif
Autismee regresif muncul saat anak berusia antara 12 sampai 24 bulan.
Sebelumnya perkembangan anak relatif normal, namun tiba-tiba saat usia
anak meninjak 2 tahun kemampuan anak merosot. Yang tadinya sudah bisa
membuat kalimat 2 sampai 3 kata berubah diam dan tidak lagi berbicara.
Kesimpulan yang beredar di klangan ahli menyebutkan autismee regresif
muncul karena anak terkontaminasi langsung oleh faktor pemicu. Yang
paling disorot adalah paparan logam berat terutama merkuri dan timbal dari
lingkungan.
C. Penyebab
a. Gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa
sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia
luar secara efektif.
b. Faktor genetik
c. Gangguan kekebalan
D. Kerakteristik Autisme
a. Berkeinginan dan senang melakukan kegiatan yang mengulang-mengulang
b. Sangat sedikit sekali berbicara sebagai media komunikasi
c. Selalu melakukan keasyikan melalui benda-benda tertentu yang
menunjukkan bahwa seolah-olah hanya itu kegiatan yang ia lakukan
d. Senang tidur bermalas-malasan atau duduk menyendiri dengan tampah acuh,
muka pucat, dan mata sayu dan selalu memandang ke bawah.
e. Selalu diam sepanjang waktu
f. Jika ada pertanyaan terhadapnya, jawabannya sangat pelan dengan nada
monoton, kemudian dengan suara yang aneh ia akan mengucapkan atau
menceritakan dirinya dengan beberapa kata, kemudian diam menyendiri lagi
g. Tidak pernah bertanya, tidak menunjukkan rasa takut, tidak punya keinginan
yang bemacam-macam serta tidak menyenangi sekalilingnya
h. Tidak tampak cerita
i. Tidak peduli terhadap lingkungannya kecuali pada benda yang disukainya
misalnya boneka.
j. Tidak mau dipeluk
k. hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
l. Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
m. Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan
bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara
sama sekali.
E. Deteksi Dini Autisme
Untuk dapat mengetahui gejala autismee sejak dini, telah dikembangkan suatu
checklist yang dinamakan M-CHAT (Modified Checklist for Autisme in
Toddlers). Berikut adalah pertanyaan penting bagi orangtua:
3. Apakah anak anda pernah membawa suatu benda untuk diperlihatkan pada
orangtua?
6. Bila anda menunjuk mainan dari jarak jauh, apakah anak anda akan melihat
ke arah mainan tersebut?
Bila jawaban anda TIDAK pada 2 pertanyaan atau lebih, maka anda
sebaiknya berkonsultasi dengan profesional yang ahli dalam perkembangan anak
dan mendalami bidang autisme.