Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK

DENGAN AUTISME DI RUMAH

Disusun oleh:
1. Ike Meiwati (15142013801051)
2. Imas Hartanti (15142013802052)
3. Juliana Nur Indriyanti (15142013810060)
4. Juni Nur Lianingsih (15142013811061)
5. Kiki Alfillaturrohman (15142013814064)
6. Lukman Irawan (15142013815065)

Kelas : S1 Keperawatan 7A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Perawatan anak dengan autisme di rumah

Sub Pokok Bahasa : Peran keluarga dalam merawat anak dengan autisme di
rumah

Sasaran : Keluarga dengan anak autisme

Hari / tanggal : Rabu , 05 Desember 2018

Tempat : Rumah Keluarga An. F

A. Latar Belakang
Istilah autisme dikemukakan oleh Dr Leo Kanner pada 1943. Ada banyak
definisi yang diungkapkan para ahli. Chaplin menyebutkan: “Autisme merupakan
cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh diri sendiri,
menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, dan menolak
realitas, keasyikan ekstrem dengan pikiran dan fantasi sendiri”.

Pakar lain mengatakan: “Autisme adalah ketidaknormalan perkembangan


yang sampai yang sampai sekarang tidak ada penyembuhannya dan gangguannya
tidak hanya mempengaruhikemampuan anak untuk belajar dan berfungsi di dunia
luar tetapi juga kemampuannya untuk mengadakan hubungan dengan anggota
keluarganya.”

Semua masalah perilaku anak autis menunjukkan 3 serangkai gangguan yaitu:


kerusakandi bidang sosialisasi, imajinasi, dan komunikasi. Sifat khas pada anak
autistik adalah: (1)Perkembangan hubungan sosial yang terganggu, (2) gangguan
perkembangan dalam komunikasiverbal dan non-verbal, (3) pola perilaku yang
khas dan terbatas, (4) manifestasi gangguannyatimbul pada tiga tahun yang
pertama.Teori awal menyebutkan, ada 2 faktor penyebab autisme, yaitu: (1).
Faktor psikososial, karena orang tua “dingin” dalam mengasuh anak sehingga
anak menjadi “dingin” pula; dan (2). Teori gangguan neuro-biologist yang
menyebutkan gangguan neuroanatomi atau gangguan biokimiawi otak. Pada 10-
15 tahun terakhir, setelah teknologi kedokteran telah canggih dan penelitian
mulai membuahkan hasil. Penelitian pada kembar identik menunjukkan
adanyakemungkinan kelainan ini sebagian bersifat genetis karena cenderung
terjadi pada kedua anak kembar.Meskipun penyebab utama autisme hingga saat
ini masih terus diteliti, beberapa faktor yangsampai sekarang dianggap penyebab
autisme adalah: faktor genetik, gangguan pertumbuhan selotak pada janin,
gangguan pencernaan, keracunan logam berat, dan gangguan auto-imun.
Selainitu, kasus autisme juga sering muncul pada anak-anak yang mengalami
masalah pre-natal, seperti: prematur, postmatur, pendarahan antenatal pada
trisemester pertama-kedua, anak yangdilahirkan oleh ibu yang berusia lebih dari
35 tahun, serta banyak pula dialami oleh anak-anak dengan riwayat persalinan
yang tidak spontan.Gangguan autisme mulai tampak sebelum usia 3 tahun dan 3-
4 kali lebih banyak padaanak laki-laki, tanpa memandang lapisan sosial ekonomi,
tingkat pendidikan orang tua, ras, etnik maupun agama, dengan ciri fungsi
abnormal dalam tiga bidang: interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku yang
terbatas dan berulang, sehingga kesulitan mengungkapkan perasaan
maupunkeinginannya yang mengakibatkan hubungan dengan orang lain menjadi
terganggu. Gangguan perkembangan yang dialami anak autistik menyebabkan
tidak belajar dengan cara yang samaseperti anak lain seusianya dan belajar jauh
lebih sedikit dari lingkungannya bila dibandingkandengan anak lain.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x15 menit


diharapkan keluarga dapat memahami tentang perawatan anak dengan
autisme.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1x15 menit


diharapkan keluarga mampu :

a. Menyebutkan kembali pengertian autisme


b. Menyebutkan kembali 2 jenis autisme
c. Menyebutkan kembali penyebab autisme
d. Menyebutkan kembali 6 dari 13 karakteristik autisme
e. Menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autisme
f. Menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autis di rumah
C. GARIS BESAR MATERI
a. Pengertian autisme
b. Jenis autisme
c. Penyebab autisme
d. Karakteristik autisme
e. Deteksi dini autisme
f. Terapi anak autis di rumah
D. PELAKSANAAN KEGIATAN

Jam /
Tahap Respon
Waktu
Orientasi :
3 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Mengingatkan kontrak  Audiens ingat dengan
 Menjelaskan maksud dan kontrak
 tujuan  Audiens mengerti
 Menanyakan kesediaaan maksud dan tujuan
 Apersepsi (menanyakan apa  Audiens siap /
yang sudah dan belum bersedia
diketahui audiens)
Kerja :
 Memulai penkes dengan
membaca basmalah
 Menjelaskan tentang
pengertian autisme
 Menjelaskan jenis autisme
 Menjelaskan tentang
penyebab autisme  Menyimak
7 menit  Menjelaskan karakteristik  Mengajukan
autisme pertanyaan
 Menjelaskan deteksi dini  Mendengarkan
autisme
 Menjelaskan terapi anak
autisme di rumah
 Memberikan kesempatan
bertanya
 Menjawab pertanyaan
Terminasi :
 Melakukan evaluasi
 Memberikan kesimpulan
 Membuat rencana tindak
 Mendengarkan
5 menit lanjut
 Mendengarkan
 Menutup penkes dengan
 Menjawab salam
membaca hamdalah
 Memberikan salam penutup
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. MEDIA
- Leaflet

G. SETTING TEMPAT
- Peserta dan penyaji saling duduk berhadapan

H. PENGORGANISASIAN
- Moderator : Ike Meiwati
- Penyaji : Juni Nur Lianingsih
- Fasilitator : - Juliana Nur I.
- Kiki Alfillaturrohman
- Imas Hartanti
- Observer : Lukman Irawan

I. EVALUASI
1. Evaluasi persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 3 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
c. Undangan untuk peserta didik disampaikan 3 hari sebelum penkes
d. Tempat sudah siap 2 hari sebelum penkes
e. SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes
2. Evaluasi proses
a. 75 % peserta didik datang tepat waktu
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan penyaji
c. Peserta didik aktif bertanya dan memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara aktif
3. Evaluasi hasil
a. Menyebutkan kembali pengertian autisme
b. Menyebutkan kembali 2 jenis autisme
c. Menyebutkan kembali penyebab autisme
d. Menyebutkan kembali 6 dari 13 karakteristik autisme
e. Menyebutkan kembali 4 dari 6 deteksi dini autisme
f. Menyebutkan kembali 2 dari 4 terapi anak autis di rumah
PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANAK
DENGAN AUTISME DI RUMAH

A. Pengertian
Autismea berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang autismea
seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Autismee adalah gangguan
perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan
keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi
sosial. Autismee adalah gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa
anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial
dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Pada anak-anak biasa disebut
dengan Autismee Infantil.

B. Jenis Autisme
a. Autisme Klasik
Adanya kerusakan saraf sejak lahir, karena sewaktu mengandung, ibu
terinfeksi virus, seperti rubella, atau terpapar logam berat berbahaya seperti
merkuri dan timbal yang berdampak menagacaukan proses pembentukan sel-
sel saraf di otak janin.
b. Autisme Regresif
Autismee regresif muncul saat anak berusia antara 12 sampai 24 bulan.
Sebelumnya perkembangan anak relatif normal, namun tiba-tiba saat usia
anak meninjak 2 tahun kemampuan anak merosot. Yang tadinya sudah bisa
membuat kalimat 2 sampai 3 kata berubah diam dan tidak lagi berbicara.
Kesimpulan yang beredar di klangan ahli menyebutkan autismee regresif
muncul karena anak terkontaminasi langsung oleh faktor pemicu. Yang
paling disorot adalah paparan logam berat terutama merkuri dan timbal dari
lingkungan.
C. Penyebab
a. Gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa
sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia
luar secara efektif.
b. Faktor genetik
c. Gangguan kekebalan

D. Kerakteristik Autisme
a. Berkeinginan dan senang melakukan kegiatan yang mengulang-mengulang
b. Sangat sedikit sekali berbicara sebagai media komunikasi
c. Selalu melakukan keasyikan melalui benda-benda tertentu yang
menunjukkan bahwa seolah-olah hanya itu kegiatan yang ia lakukan
d. Senang tidur bermalas-malasan atau duduk menyendiri dengan tampah acuh,
muka pucat, dan mata sayu dan selalu memandang ke bawah.
e. Selalu diam sepanjang waktu
f. Jika ada pertanyaan terhadapnya, jawabannya sangat pelan dengan nada
monoton, kemudian dengan suara yang aneh ia akan mengucapkan atau
menceritakan dirinya dengan beberapa kata, kemudian diam menyendiri lagi
g. Tidak pernah bertanya, tidak menunjukkan rasa takut, tidak punya keinginan
yang bemacam-macam serta tidak menyenangi sekalilingnya
h. Tidak tampak cerita
i. Tidak peduli terhadap lingkungannya kecuali pada benda yang disukainya
misalnya boneka.
j. Tidak mau dipeluk
k. hambatan dalam komunikasi verbal dan non-verbal
l. Secara fisik terlalu aktif atau sama sekali kurang aktif
m. Anak autis mengalami keterlambatan berbicara, mungkin menggunakan
bahasa dengan cara yang aneh atau tidak mampu bahkan tidak mau berbicara
sama sekali.
E. Deteksi Dini Autisme

Untuk dapat mengetahui gejala autismee sejak dini, telah dikembangkan suatu
checklist yang dinamakan M-CHAT (Modified Checklist for Autisme in
Toddlers). Berikut adalah pertanyaan penting bagi orangtua:

1. Apakah anak anda tertarik pada anak-anak lain?

2. Apakah anak anda dapat menunjuk untuk memberitahu ketertarikannya pada


sesuatu?

3. Apakah anak anda pernah membawa suatu benda untuk diperlihatkan pada
orangtua?

4. Apakah anak anda dapat meniru tingkah laku anda?

5. Apakah anak anda berespon bila dipanggil namanya?

6. Bila anda menunjuk mainan dari jarak jauh, apakah anak anda akan melihat
ke arah mainan tersebut?

Bila jawaban anda TIDAK pada 2 pertanyaan atau lebih, maka anda
sebaiknya berkonsultasi dengan profesional yang ahli dalam perkembangan anak
dan mendalami bidang autisme.

F. Terapi Anak Autisme Di Rumah


a. Dimulai dari sering mengajak anak berbicara, membantu memfokuskan
pembicaraan, sampai meminta mengarahkan wajah saat kita atau anak
tengah berbicara. Bangun pula suasana menyenangkan dalam
berkomunikasi, seperti dengan menghadirkan aneka permainan berwarna-
warni, buku cerita bergambar, atau permainan-permainan yang disukainya.
b. Setiap anak mengharapkan pujian, dan pada anak autis pujian dapat berguna
sebagai petunjuk 'jalan yang benar'. Berikan pujian lewat perkataan atau
tunjukkan kasih sayang Anda jika anak dapat menjawab dengan baik.
c. Melakukan senam atau gerakan-gerakan sederhana seperti permainan
menggerakkan anggota tubuh. Memiringkan kepala beberapa kali, memutar
badan ke kanan dan kiri, mengangkat tangan tinggi-tinggi, dll. Seluruh
gerakan ini akan mendukung terciptanya latihan motorik pada otak anak,
sehingga terapi akan lebih mudah dijalankan.
d. Senantiasa menyiapkan diri tetap sabar berkomunikasi dengan anak. Tentu
bukan hal mudah dibanding memberikan kasih sayang pada anak normal,
tetapi sebagai titipan Tuhan dan buah cinta kita, sudah semestinya mereka
tetap mendapat belaian kasih sayang sesuai kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai