Anda di halaman 1dari 9

JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP


PADA RUMAH SAKIT MELATI TANGERANG
Oleh:
1
Ermanuri
2
Eka Putri Susanti

Dosen Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Politeknik LP3I Jakarta


Gedung Sentra Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450
Telp. 021-31904598 Fax. 021-31904599

Email : erm4nur1@gmail.com

ABSTRAK

Setiap perusahaan yang didirikan, tujuan utamanya adalah memperoleh laba yang optimal
atas investasi yang telah ditanamkan di dalam perusahaan. Salah satu bentuk investasi
tersebut adalah aset tetap yang digunakan dalam kegiatan perusahaan. Besarnya
penyusutan aset tetap mempengaruhi besar kecilnya laba perusahaan. Pada Rumah Sakit
“Melati” Tangerang ini, dalam mengelola aktiva tetapnya, perhitungan penyusutannya
menggunakan metode Garis Lurus. Untuk mengetahui apakah penerapan penyusutan
dengan metode garis lurus ini sudah tepat atau belum maka perlu dibandingkan dengan
metode penyusutan yang lain. Diantaranya adalah dibandingkan dengan metode saldo
menurun ganda dan metode jumlah angka tahun. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan
menunjukkan bahwa penerapan metode penyusutan aktiva tetap pada Rumah Sakit Melati
sudah tepat, yaitu dengan menggunakan metode garis lurus, karena bisa diterapkan secara
konsisten.

Kata Kunci : Metode Penyusutan, Aktiva Tetap, Garis Lurus

PENDAHULUAN tetap mempengaruhi besar kecilnya laba


yang akan diperoleh oleh perusahaan.
Dalam menghadapi perkembangan Aktiva tetap merupakan salah satu
usaha yang semakin maju, sebuah bentuk investasi dan sebagai sarana yang
perusahaan yang didirikan harus mendukung lancarnya kegiatan
mempunyai tujuan agar perusahaan dapat operasional perusahaan, seperti Tanah,
mempertahankan kelangsungan hidupnya Gedung, Kendaraan operasional dan
melalui pencapaian tujuan. Suatu tujuan Peralatan Kantor. Setiap aktiva tetap
akan tercapai apabila perusahaan telah biasanya memiliki masa manfaat atau
dikelola dengan baik, sehingga sesuai pemakaian yang cukup lama, yaitu lebih
dengan harapan yang telah ditetapkan dari satu tahun, sehingga diharapkan
perusahaan.Tujuan perusahaan adalah dapat memberikan manfaat bagi
memperoleh laba yang sebesar-besarnya perusahaan dalam melakukan aktivitas
atas investasi yang telah ditanamkan di selama jangka waku tertentu. Aktiva
dalam perusahaan. Salah satu bentuk tetrap memiliki pengaruh yang cukup
investasi tersebut adalah aset tetap yang besar dalam laporan keuangan. Seiring
digunakan dalam operasional perusahaan. berjalannya waktu, aktiva tetap akan
Sedangkan besarnya penyusutan aset mengalami penyusutan (kecuali tanah).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti

62
JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

ingin membahas atau mengangkat judul METODOLOGI PENULISAN


yaitu : “Penerapan Metode Penyusutan
Aktiva Tetap pada Rumah Sakit Dalam upaya memperoleh data
Melati Tangerang”. guna penyusunan penelitian ini, maka
penulis memilih metode yang bersumber
Rumusan Masalah dari :
Agar lebih memudahkan 1. Studi Lapangan ( Field Research )
pembahasan dalam mencapai sasaran Yaitu penelitian dengan cara
yang dituju, maka peneliti membuat mendatangi langsung ke perusahaan
rumusan masalah sebagai berikut : yang menjadi objek kajian, yaitu
1. Bagaimana penerapan metode Rumah Sakit Melati Tangerang
penyusutan aktiva tetap kelompok Banten. Adapun teknik pengambilan
kendaraan pada Rumah Sakit Melati datanya melalui wawancara dan
Tangerang ? observasi (pengamatan) secara
2. Bagaimana penilaian penerapan sistematik. Adapun data yang
metode penyusutan aktiva tetap digunakan dalam penelitian ini adalah
kelompok kendaraan bila data aktiva tetap, laporan keuangan
dibandingkan antara metode garis khususnya neraca dan laporan laba
lurus, metode saldo menurun ganda rugi.
serta metode jumlah angka tahun 2. Studi Pustaka ( Library Research )
pada Rumah Sakit Melati Tangerang Yaitu studi pustaka dilakukan dengan
? cara mengumpulkan dan mempelajari
data-data yang berasal dari buku-buku
Batasan Masalah dan tulisan yang relevan dengan
Masalah yang dibahas dalam permasalahan yang akan dibahas.
penelitian ini adalah permasalahan Metode ini dimaksudkan untuk
metode penyusutan aktiva tetap hanya memperoleh pengertian secara teoritis
untuk kelompok kendaraan pada Rumah sebagai bahan acuan yang mendasari
Sakit Melati pada tahun 2017. data lapangan.

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam LANDASAN TEORI
penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana Pengertian Aset Tetap
penerapan metode penyusutan aktiva Pengertian aset tetap berdasarkan
tetap kelompok kendaraan pada PSAK no. 16 adalah aset berwujud yang
Rumah Sakit Melati Tangerang. diperoleh dalam bentuk siap pakai atau
2. Untuk mengetahui bagaimana dibangun lebih dahulu, untuk digunakan
penilaian penerapan metode dalam operasi perusahaan, tidak
penyusutan aktiva tetap kelompok dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan
kendaraan bila dibandingkan antara normal perusahaan dan mempunyai masa
metode garis lurus, metode saldo manfaat lebih dari satu tahun.
menurun ganda serta metode jumlah Menurut Firdaus A. Dunia ( 2013 : 227 )
angka tahun pada Rumah Sakit dalam bukunya “Pengantar Akuntansi
Melati Tangerang. edisi keempat” menyatakan bahwa :
“Aset tetap ( Plant assets atau
Fixed Assets atau Property Plant
and Equipment ) adalah aset yang
diperoleh untuk digunakan dalam

63
JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

kegiatan perusahaan untuk jangka Dinilai berdasarkan seluruh


waktu yang lebih dari satu tahun, kewajiban angsuran pokok leasing.
tidak dimaksudkan untuk dijual Pembayaran pokok dan beban bunga
kembali dalam kegiatan nornmal dicatat dan diakui secara
perusahaan, dan merupakan proporsional yang berpengaruh
pengeluaran yang nilainya besar terhadap sisa kewajiban leasing.
atau material” 3. Aktiva Tetap yang diperoleh melalui
pertukaran
Menurut Reeve, Warren (2010:2) Diakui dan dicatat pada saat
yang ditulis kembali oleh Rizal Effendi terjadinya pertukaran yang
(2015:233) dalam bukunya “Accounting dinyatakan dalam berita acara
Principles” menyatakan bahwa : “Aset pertukaran. Aktiva dicatat sebesar
tetap (Fixed Asset) adalah yang bersifat nilai buku aktiva tetap yang
jangka panjang atau secara relative diserahkan ditambah / dikurangi
memiliki sifat permanen serta dapat jumlah uang yang dibayar / diterima.
digunakan dalam jangka panjang”.
Menurut Mulyadi (2013:591) dalam Pengelompokan Aset Tetap
bukunya “Sistem Akuntansi” menyatakan Menurut Muhammad Nuh dan
bahwa : Hamizar ( 2011 : 152 ) dalam bukunya
“Aktiva Tetap adalah kekayaan ”Intermediate Accounting” menyatakan
perusahaan yang memiliki wujud, bahwa aset tetap dibagi menjadi dua
mempunyai manfaat ekonomis bagian yaitu :
lebih dari satu tahun, dan Dari sisi wujud harta tetap
diperoleh perusahaan untuk 1. Tangible Asset
melaksanakan kegiatan Adalah harta tetap yang memiliki
perusahaan, bukan untuk dijual wujud kebendaanyang nyata seperti :
kembali”. tanah, mesin, bangunan, peralatan,
kendaraan dan lain-lain.
Menurut V. Sujarweni (2015:143) 2. Intangible Assets
dalam bukunya “Sistem Akuntansi”, Adalah harta yang tidak memiliki
menyatakan : “Aktiva tetap adalah fisik nyata, tapi memiliki fisik nyat,
sumber kekayaan ekonomi yang tapi memiliki nilai ekonomis yang
berwujud dan digunakan perusahaan tinggi seperti : Hak Guna Bangunan
untuk melaksanakan kegiatan usahanya, (HGB), Hak Guna Usaha ( HGU ),
seperti mesin, gedung, dan kendaraan”. Hak Patent, Hak Cipta, Franchise,
Berdasarkan PSAK no. 16, pencatatan Organization Cost, Hak Pengusahaan
nilai aktiva tetap harus sebesar harga Hutan ( HPH ) dan lain-lain.
perolehan, yang detail perolehannya
ditentukan sebagai berikut : Dari sudut disusutkan atau tidak,
1. Aktiva tetap yang diperoleh dalam harta dapat dibagi menjadi :
bentuk siap pakai 1. Harta tetap yang disusutkan (
a. Dicatat sebesar harga beli Depreciated Plant Asset ) yang
ditambah seluruh biaya yang dapat termasuk kelompok ini adalah
didistribusikan secara langsung peralatan, gedung, kendaraan, mesin
dalam membawa aktiva. dan lain-lain.
b. Setiap potongan pembelian 2. Harta tetap yang tidak disusutkan (
dikurangkan dari harga pembelian. Underpreciated Plan Asset ) yang
2. Aktiva tetap yang diperoleh melalui termasuk kelompok ini adalah tanah.
Financial lease.

64
JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

Harta Perolehan Aset Tetap asuransi selama pembangunan


Harga perolehan aktiva tetap adalah gedung.
harga yang akan dipakai sebagai dasar 3. Mesin dan Alat-alat
pelaporan nilai aktiva tetap dalam neraca Harga perolehan mesin dan alat-alat
perusahaan dan akan dijadikan dasar adalah harga beli, pajak yang
perhitungan penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban sipembeli, biaya
bersangkutan dan diperhitungkan sebagai angkut, asuransi dalam perjalanan,
harta tetap yang bersangkutan dapat biaya pemasangan, biaya uji coba.
dipergunakan atau dimanfaatkan. 4. Perabot dan Alat-alat Kantor
Berikut ini diberikan cara perhitungan Aktiva yang masuk kedalam
harga perolehan dari berbagai harta tetap kelompok ini adalah kursi, meja,
sebagai berikut : mesin ketik, telpon, faximile,
1. Tanah computer, dan lain-lain. Yang
Tanah yang dimiliki oleh perusahaan menjadi harga perolehan aktiva tetap
untuk tempat gedung berdiri ini adalah harga beli, biaya angkut,
merupakan harta tetap perusahaan pajak dan biaya lain yang
dan harus dicatat kedalam rekening dikeluarkan terhadap harta tetap
tanah. Apabila tanah itu tidak yang bersangkutan sebelum
digunakan sebaigai tempat usaha digunakan.
perusahaan , maka dicatat kedalam 5. Kendaraan
investasi jangka panjang. Harta Kendaraan adalah alat pengangkut
perolehan tanah terdiri dari : harga yang dimiliki dan dikuasai oleh
beli, komisi pembelian, bea balik perusahaan yang beroda dua atau
nama, biaya penelitian tanah, pajak- lebih dari dua. Harga perolehan
pajak yang timbul akibat pengalihan kendaraan terdiri dari harga beli
hak kepemilikan yang dibayar oleh kendaraan, bea balik nama, biaya
si pembeli, biaya perobohan angkut, pajak pertambahan nilai.
bangunan biaya perataan tanah,
biaya lain yang dikeluarkan untuk Faktor-faktor yang menentukan biaya
memperbaiki keadaan tanah. penyusutan aset tetap
2. Bangunan Menurut Rizal Efendi (2015:235)
Gedung yang didapat dari hasil dalam bukunya “Accounting Principles”
pembelian, harga perolehannya menyatakan bahwa faktor-faktor yang
haruarga beli bangunan, biaya menentukan biaya ( beban ) penyusutan
perbaikan sebelum gedung itu aset tetap bisa disebabkan oleh tiga hal,
dipakai, komisi pembelian, bea balik yaitu :
nama, pajak yang menjadi 1. Harga Prolehan (Cost)
tanggungan si pembeli. Bila gedung Yaitu uang yang dikeluarkan atau
ini dibangun sendiri, maka harga utang yang timbul dan biaya -
perolehannya terdiri dari biaya biaya yang lain yang terjadi
pembuatan gedung yang terdiri dari dalam memperoleh suatu aset dan
biaya bahan, biaya tenaga kerja dan menempatkannya agar dapat
biaya lain yang dibebankan kepada digunakan. Biaya perolehan aset
nilai gedung, biaya perencanaan, tetap menurut SAK-ETAP
gambar dan lain-lain, biaya (2009:69) meliputi :
pengurusan ijin mendirikan a. Harga beli, termasuk biaya
bangunan ( IMB ) , pajak-pajak hukum dan broker, bea impor
selama pembangunan gedung, dan pajak pembelian yang
tidak boleh dikreditkan,

65
JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

setelah dikurangi diskon harta tetap selama umur manfaatnya.


pembelian dan potongan Penyusutan atau depresiasi adalah
lainnya. perhitungan biaya terhadap pemakaian
b. Biaya-biaya yang dapat harta tetap di sebuah perusahaan. Bila
didistribusikan langsung harta tetap dimanfaatkan oleh perusahaan
untuk membawa aset siap untuk memperlancar operasional
digunakan sesuai dengan perusahaan, maka nilai ekonomis dari
maksud manajemen. Biaya- harta tetap yang bersangkutan akan
biaya ini termasuk biaya berkurang atau menyusut. Pengurangan
penyiapan lahan untuk pabrik, nilai harta tetap akibat dimanfaatkan oleh
biaya penanganan dan perusahaan secara kasat mata tidak bisa
penywrahan awal, biaya dilihat langsung kepada pengurangan
instalasi dan perakitan dan fisik harta tetap yang bersangkutan. Oleh
biaya pengujian karena itu pengurangan nilai ini tidak
fungsionalitas. bisa langsung dicatat ke rekening harta
c. Estimasi biaya awal tetap yang bersangkutan. Pengurangan
pembongkaran aset dan biaya nilai aktiva tetap akibat disusutkan ini
restorasi lokasi. Kewajiban akan dicatat kedalam suatu rekening yang
atas biaya tersebut timbul disebut “Akumulasi Penyusutan Harta
ketika aset tersebut diperoleh Tetap” ( Accumulated Depreciation of
atau karena entitas Plant Asset ).
menggunakan asettersebut Menurut Hamizar dan Muhammad Nuh
selama periode tertentu bukan dalam buku Intermediate Accounting,
untuk menghasilkan factor-faktor yang menyebabkan harta
persediaan. tetap harus disusutkan adalah :
2. Nilai Sisa ( Residu ) a. Faktor Fisik
Adalah nilai taksiran realisasi Harta tetap yang dipakai oleh
penjualan aktiva tetap tersebut perusahaan mempunyai daya
setelah akhir masa manfaatnya. tahan (umur manfaat) yang
Nilai residu ini tidak mesti ada, terbatas. Harta tetap yang
bisa saja harga pada saat akhir bersangkutan akan mengalami aus
masa manfaatnya dari aktiva tetap karena dipakai (Wear and Tear)
adalah nihil. aus karena umur (Deteration and
3. Perkiraan umur ekonomis ( Decay) dan kerusakan-kerusakan.
Usefull Live ) b. Faktor Fungsional
Adalah perkiraan seberapa lama Faktor fungsional yang
sebuah harta tetap yang membatasi umur aktiva tetap
bersangkutan dapat dimanfaatkan antara lain, ketidakmampuan
oleh perusahaan. Lamanya umur aktiva memenuhi kebutuhan
pemakaian suatu aktiva tetap produksi, sehingga perlu diganti
sangat dipengaruhi oleh cara-cara dan karena adanya perubahan
pemeliharaan yang dilakukan permintaan terhadap barang atau
terhadap harta yang bersangkutan, jasa yang dihasilkan atau karena
kebijakan perusahaan. adanya kemajuan teknologi
sehingga aktiva tetap yang
Penyusutan Aktiva Tetap bersangkutan tidak ekonomis lagi
Berdasarkan PSAK No.16, jika dipakai.
penyusutan atau depresiasi adalah alokasi
pembebanan biaya terhadap pemakaian

66
JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

Jurnal penyesuaian yang dibuat pada Penyusutan dengan metode ini


akhir periode akuntansi untuk bisa dicari dengan cara
perhitungan penyusutan adalah : menjumlahkan semua angka dari
Depreciation Expense of Plant Asset umur ekonomis dari harta tetap
xxxxx - yang bersangkutan. Misalnya bia
Accumulated Depreciation of umur ekonomis harta tetap
Plant Asset - adalah:
xxxxx a. Umur ekonomis 3 tahun,
maka JAT = 3+2+1 = 6
Metode Perhitungan Penyusutan b. Umur ekonomis 4 tahun,
1. Metode Garis Lurus ( Straight maka JAT = 4+3+2+1 = 10
Line Methode ) c. Umur ekonomis 5 tahun,
Metode penyusutan garis lurus maka JAT = 5+4+3+2+1 = 15
adalah penyusutan atau depresiasi
yang paling sederhana dan Metode jumlah angka tahun dapat
banyak digunakan. Dalam juga dicari dengan rumus sebagai berikut:
perhitungan penyusutan dengan
metode garis lurus ini ciri-cirinya
adalah jumlah beban penyusutan
dari tahun ke tahun adalah sama
atau tetap, sehingga banyak dari Keterangan :
perusahaan yang menggunakan JAT = Jumlah Angka Tahun
metode ini. Rumus metode garis N = Umur Ekonomis
lurus adalah :

PEMBAHASAN

Penerapan Metode Penyusutan Aktiva


Keterangan : Tetap pada Rumah Sakit Melati
HP = Harga Perolehan Dibawah ini adalah daftar aktiva
NS = Nilai Sisa ( Residu ) tetap berwujud yang dimiliki oleh Rumah
UE = Umur Ekonomis Sakit Melati:
Atau dapat dihitung dengan prosentase
sebagai berikut : Tabel.1.
Daftar Aktiva Tetap Berujud

2. Metode Saldo Menurun Ganda (


Double Declining Balance )
Perhitungan dengan metode ini rumusnya Sumber : Rumah Sakit Melati
adalah :
Berikut ini adalah daftar jenis
aktiva tetap kelompok kendaraan yang
dimiliki Rumah Sakit Melati, yaitu
sebagai berikut:
3. Metode Jumlah Angka Tahun (
The Sum of The Year Method )

67
JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

Tabel.2. besar, tetapi jumlah tersebut dari tahun ke


Daftar Aktiva Tetap Kendaraan tahun selalu sama, sehingga lebih mudah
dalam pengerjaannya dan bisa konsisten.
Tetapi untuk metode saldo menurun
ganda yaitu sebesar Rp. 188.730.721 dan
untuk metode jumlah angka tahun adalah
sebesar Rp. 180.538.396 memang
kelihatan lebih sedikit jumlah penyusutan
di tahun 2017, tetapi sebenarnya di
tahun-tahun awal jumlah penyusutannya
sangat besar dan makin lama makin
Sumber : Rumah Sakit Melati – Tangerang menurun. Jadi metode penyusutan garis
lurus yang diterapkan di Rumah Sakit
Dari data kendaraan diatas, mobil Melati sudah tepat karena bisa diterapkan
Mazda dan mobil Toyota Inova sudah dan pengerjaannya juga mudah dan bisa
habis nilai bukunya. Mobil Mazda tahun dilaksanakan secara konsisten.
2010 Nilai Bukunya Rp.0,- dan mobil Contoh perhitungan penyusutan
Toyota Inova tahun 2015 nilai bukunya untuk mobil Ertiga A 1145 AK, Tanggal
Rp.0,- jadi tidak dimasukkan dalam perolehan 07 Januari 2013 dengan harga
perbandingan penyusutan. perolehan sebesar Rp. 137.068.800,-
Daftar hasil perhitungan Nilai Residu Rp.0,- dengan metoda garis
perbandingan Penyusutan Aktiva Tetap lurus adalah sebagai berikut:
Metode Garis Lurus jika dibandingkan
dengan Saldo Menurun Ganda dan Tabel.4.
Daftar Penyusutan mobil Ertiga A 1145 AK
metode Jumlah angka tahun dapat dilihat Metode Garis Lurus ( GL )
pada table 3 di bawah ini.

Tabel.3.
Perbandingan Metode penyusutan Garis lurus
dibandingkan dengan Metode Saldo menurun
ganda (SMG) dan Metode Jumlah angka tahun
(JAT)

Dari tabel diatas dapat dilihat


bahwa penyusutan untuk mobil Ertiga
dengan metode garis lurus dari tahun ke
tahun jumlahnya sama, sehingga beban
penyusutan selalu sama. Dalam metode
penyusutan garis lurus ini, beban
Dari hasil perhitungan dapat dilihat penyusutan untuk tiap tahun nilainya
daftar perbandingan metode penyusutan sama besar dan masing-masing tidak
garis lurus jika dibandingkan dengan dipengaruhi dengan hasil atau output
metode penyusutan saldo menurun ganda yang diproduksi. Metode ini lebih
dan metode jumlah angka tahun. Untuk menekankan waktu dari pada aspek
metode garis lurus dapat dilihat kegunaan. Metode penyusutan garis lurus
penyusutan tahun 2017 sebesar Rp. ini banyak diterapkan di perusahaan-
207.207.476 dan memang kelihatan agak perusahaan, termasuk di Rumah Sakit

68
JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

Melati ini, karena pengaplikasiannya sayangnya ada aturan pajak yang


lebih mudah untuk diterapkan. membatasi penggunaan metode jumlah
angka tahun. Dalam pelaporan pajak,
Tabel.5. metode ini tidak bisa digunakan,
Daftar Penyusutan mobil Ertiga A 1145 AK sehingga jarang sekali ada perusahaan
Metode Saldo Menurun Ganda ( SMG )
yang menggunakan metode penyusutan
jumlah angka tahun dalam aplikasinya.

PENUTUP

Kesimpulan
1. Metode penyusutan yang
Dari data diatas dapat dilihat diterapkan oleh Rumah Sakit
metode penyusutan aktiva tetap bila Melati, yaitu metode penyusutan
dihitung dengan metode saldo menurun garis lurus. Jadi dari tahun ke
ganda. Besarnya prosentase penyusutan tahun beban penyusutannya
adalah dua kali garis lurus. Nilai buku adalah sama dan selalu konsisten
pada setiap akhir tahun selalu menurun, menggunakan metode penyusutan
sehingga menimbulkan beban penurunan garis lurus.
pada beban penyusutan. Kelebihan dari 2. Hasil perhitungan beban
metode ini adalah lebih hemat dari segi penyusutan tahun 2017 dengan
biaya, tetapi ada beberapa menggunakan metode garis lurus
kekurangannya. Kekurangannya antara yaitusebesar Rp. 207.207.476
lain adalah lebih rumit dan sulit sedangkan apabila dihitung
diaplikasikan ke dalam pelaksanaannya. dengan menggunakan metode
saldo menurun ganda adalah
Tabel.6. sebesar Rp. 188.730.721 dan
Daftar Penyusutan mobil Ertiga A 1145 AK apabila dihitung dengan metode
Metode Jumlah Angka Tahun ( JAT ) jumlah angka tahun adalah
sebesar Rp. 180.538.396.
Meskipun perhitungan dengan
metode garis lurus beban
penyusutan tahun 2017 kelihatan
besar tetapi metode ini mudah
untuk dilaksanakan dan besarnya
penyusutan tiap tahun adalah
Dalam metode penyusutan jumlah sama. Sedangkan jika beban
angka tahun, besarnya penyusutan aktiva penyusutan dengan menggunakan
tetap semakin menurun tiap tahunnya, metode saldo menurun ganda dan
dan hamper sama dengan metode metode jumlah angka tahun,
penyusutan saldo menurun ganda. Tetapi besarnya penyusutan di awal
dalam metode ini, penyusutannya adalah besar dan semakin lama
dipercepat berdasarkan pertimbangan akan semakin kecil atau menurun.
biaya maintenance atau perawatan, serta Jadi Rumah Sakit Melati
perbaikan aktiva tetap yang semakin Tangerang menerapkan metode
lama semakin lama cenderung bertambah penyusutan aktiva tetap dengan
seiring pertambahan usia aktiva tetap itu menggunakan garis lurus adalah
sendiri. Kelebiha dari metode ini adalah sudah tepat, karena lebih mudah
lebih hemat dari segi biaya, namun

69
JURNAL LENTERA AKUNTANSI ISSN 2339-2991

digunakan dan bisa diterapkan


secara konsisten.

DAFTAR PUSTAKA

Dunia, A. Firdaus. Pengantar


Akuntansi, Edisi keempat, Jakarta :
Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia, 2013

Effendi, Rizal. Accounting Principles :


Prinsip-prinsip Akuntansi Berbasis
SAK ETAP Edisi Revisi, Jakarta :
PTfindo Persada, 2015.

Firdaus. Auditing Pendekatan


Pemahaman Secara
Komprehensif, Jakarta : Lentera
Ilmu Cendekia, 2013.

Mulyadi. Sistem Akuntansi, Edisi ketiga,


Jakarta : Salemba empat, 2013.

Nuh, Muhammad., dan Hamizar,


Intermediate Accounting, Jakarta :
Lentera Ilmu Cendekia : 2014.

Sujarweni, Wiratna, V., Sistem


Akuntansi, Yogyakarta : Pustaka
Baru Press, 2015.

70

Anda mungkin juga menyukai