Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

“Kerjasama”

Disusun Oleh:
Meldy Aji Saputra
Fani Apriyansyah
Niluh Ayu Puspitasari
Ni Nyoman Sekar Surya Ningsih
Ni Ketut Ratna Dewi
Dewa Ayu Sukma Saraswati
Fresy Rosika Pratiwi
Meli Susnita
Yayuk Erlina

TINGKAT 2 REGULER 2

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN
TP 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi yang berjudul
“Kerjasama” dengan tepat waktu tanpa halangan suatu apapun. Diharapkan makalah ini
dapat memberikan wawasan dan informasi kepada pembaca tentang perkembangan psikologi
abnormal dalam kehidupan sehari-hari yang kami fokuskan pada penyimpangan-
penyimpangan dalam psikologi abnormal.
Bagaimana pun penulis telah berusaha membuat makalah ini dengan sebaik-baiknya,
namun tidak ada kesempurnaan dalam karya manusia. Penulis menyadari masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis
harapkan untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Semoga makalah ini akan menjadi ilmu
yang bermanfaat.

Bandarlampung, 18 September 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi kerjasama ............................................................................................. 6

2.2 Perbedaan kerjasama dan sama-sama kerja ....................................................... 6

2.3 Manfaat kerjasama ............................................................................................ 6

2.4 Siklus Kerjasama ............................................................................................... 7

2.5 Tanda-tanda tim yang efektif............................................................................. 7

2.6 Manfaat mempelajari kerjasaa dalam asuhan keperawatan............................. 10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan suatu
hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian banyak pengertian dikemukakan
dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu mengenai
kebersamaan, kerja sama, berbagi tugas, kesetaraan, tanggung jawab dan tanggung gugat.
Namun demikian kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya
yang menjadi esensi dari kegiatan ini. Seperti yang dikemukakan National Joint Practice
Commision (1977) yang dikutip Siegler dan Whitney (2000) bahwa tidak ada definisi yang
mampu menjelaskan sekian ragam variasi dan kompleknya kolaborasi dalam kontek
perawatan kesehatan.

Berdasarkan kamus Heritage Amerika (2000), kolaborasi adalah bekerja bersama khususnya
dalam usaha penggambungkan pemikiran. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukanan oleh
Gray (1989) menggambarkan bahwa kolaborasi sebagai suatu proses berfikir dimana pihak
yang terklibat memandang aspek-aspek perbedaan dari suatu masalah serta menemukan
solusi dari perbedaan tersebut dan keterbatasan padangan mereka terhadap apa yang dapat
dilakukan.

American Medical Assosiation (AMA), 1994, setelah melalui diskusi dan negosiasi yang
panjang dalam kesepakatan hubungan professional dokter dan perawat, mendefinisikan
istilah kolaborasi sebagai berikut ; Kolaborasi adalah proses dimana dokter dan perawat
merencanakan dan praktek bersama sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam
batasan-batasan lingkup praktek mereka dengan berbagi nilai-nilai dan saling mengakui dan
menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk merawat individu, keluarga dan
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari kerjasama?
2. Apa perbedaan kerjasama dan sama-sama kerja?
3. Apa manfaat dari kerjasama?
4. Bagamana siklus kerjasama?
5. Apa saja tanda-tanda tim yang efektif?
6. Apa manfaat mempelajari kerjasama dalam asuhan keperawatan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
pengembangan kepribadian serta untuk mengetahui dan menambah pengetahuan tentang
kerjasama.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kerjasama

Kerjasama adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau juga lebih
supaya dapat mencapai tujuan ataupun target yang sebelumnya sudah direncanakan dan
juga disepakati secara bersama. Atau juga kerjasama dapat diartikan sebagai sebuah
tindakan-tindakan di dalam pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih
supaya dapat mencapai tujuan serta demi keuntungan bersama.

Biasanya di dalam suatu perusahaan atau juga lembaga-lembaga kerjasama tim sudah
menjadi suatu kebutuhan supaya bisa mewujudkan keberhasilan di dalam mencapai
tujuan. Kerjasama sebuah tim yang akan menjadi suatu dorongan sebagai energi ataupun
motivasi bagi setiap individu yang juga tergabung di dalam sebuah tim kerja. Bila
kerjasama tim dapat berjalan secara baik, maka suatu kelancaran di dalam berkomunikasi
ataupun rasa bertanggung jawab kepada setiap individu yang ada di dalam sebuah tim
kerja akan dapat terbentuk.

2.2 Perbedaan Kerjasama dan Sama-sama Kerja

Kerjasama, adalah makna kita bekerja bersama-sama, jadi mesti ada interaksi antara
satu dengan yang ain. Tidak boleh individualis. Kerjasama menuntut kebersamaan, dan
kebersamaan itu sendiri menuntut keterbukaan, dan keterbukaan itu menuntut
kepercayaan. Saling mempercayai bahwa kita dapat bekerjasama, saling mengisi bukan
menguras, saling berbagi bukan menopoli, saling mengasihi bukan menguasai. Nah,
dengan modal yang demikianlah kita baru bisa membangun kerjasama. Kerjasama yang
indah luar biasa, yang bisa membuat kita jadi satu keluarga.

Sementara “sama sama kerja”, adalah situasional. Yaitu sebuah kondisi dimana kita
sama-sama kerja, tapi tidak bersama-sama. Kamu kerja, aku kerja, masing masing kerja,
tapi tidak saling kontak, tidak ada interaksi. Yang seperti ini tentu merupakan sesuatu
yang tidak baik, tapi justru inilah yang sering terjadi; diantara kita. Sama-sama ke pura,
sama sama berdoa, tapi bebanmu ya bebanmu, sakit atau seneng, yah sendiri. Yang lain
tertawa, saling becanda tapi tidak ada ikatan rasa yang dibutuhkan untuk membuat kita
bisa sehati dan sepikir.

2.3 Manfaat Kerjasama

Selain dari penjelasan yang sudah diberikan ada juga sebuah manfaat yang didapatkan
dengan kerjasama, yaitu sebagai berikut :

1. Mampu mempererat ikatan kerjasama


2. Dapat menumbuhkan sebuah semangat persatuan
3. Dalam pekerjaan dapat lebih cepat selesai
4. Dalam pekerjaan menjadi lebih ringan.
5. Lebih efektif dan efisien dibandingkan dikerjakan sendiri
2.4 Siklus Kerjasama

Secara umum perkembangan suatu team dapat dibagi dalam 4 tahap:

1) Forming, adalah tahapan dimana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu
team. Karena kelompok baru dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai,
pendapat dan cara kerja sendiri-sendiri. Konflik sangat jarang terjadi, setiap orang
masih sungkan, malu-malu, bahkan seringkali ada anggota yang merasa gugup.
Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali team yang sudah
dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).
2) Storming, adalah tahapan dimana kekacauan mulai timbul di dalam team. Pemimpin
yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan anggota kelompok
tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak mampu. Faksi-faksi
mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah-masalah pribadi, semua ngotot
dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena
masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar dan sebagian lagi tidak mau
berbicara secara terbuka.
3) Norming, adalah tahapan dimana individu-individu dan sub-group yang ada dalam
team mulai merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari
team tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai
timbul, setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan
pendapatnya kepada seluruh anggota team. Selain itu semua orang mulai mau
menjadi pendengar yang baik. Mekanisme kerja dan aturan-aturan main ditetapkan
dan ditaati seluruh anggota.
4) Performing, tahapan ini merupakan titik kulminasi dimana team sudah berhasil
membangun system yang memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif
dan efisien. Pada tahap ini keberhasilan team akan terlihat dari prestasi yang
ditunjukkan.

2.5 Tanda-tanda Tim yang Efektif

Untuk membangun kerjasama yang solid dalam sebuah organisasi dibutuhkan TIM
yang efektif, yaitu TIM yang bertanggung jawab dan bisa mencapai visi organisasi
tersebut. Berikut ini, beberapa ciri tim yang efektif yang dapat digunakan untuk menilai
organisasi kita, sudah efektif kah? atau masih dalam taraf biasa-biasa saja?

Berikut ciri-cirinya:

1.Tujuan yang jelas

Visi, misi, target, dan tugas didefinisikan dan diterima oleh semua orang. Setelah itu,
ada rencana tindakan.
2.Informalitas

Iklim dalam tim cenderung informal, nyaman dan santai. Tidak ada ketegangan atau
tanda-tanda kebosanan.

3.Partisipasi

Ada banyak diskusi dan semua orang didorong untuk berpartisipasi di dalamnya.

4.Mendengarkan

Anggota menggunakan teknik mendengarkan yang efektif seperti dengan bertanya,


memparafrase, dan menyimpulkan kembali untuk memunculkan ide.

5.Ketidaksepakatan yang santun

Ketidaksepakatan wajar terjadi, tetapi tim tetap baik-baik saja dengan ini dan tidak
menujukkan gelagat menghindar, mengecilkan masalah, atau menyembunyikan konflik.

6.Keputusan consensus

Terkait keputusan-keputusan penting, tujuannya adalah substansial tetapi belum tentu


bulat melalui diskusi terbuka bagi ide semua orang, menghindari voting formal, atau
kompromi yang mudah.

7.Komunikasi terbuka

Anggota tim merasa terbuka untuk mengekspresikan perasaan mereka terkait tugas.
Tidak ada agenda tersembunyi.

8.Peraturan dan tugas yang jelas

Ada ekspektasi yang jelas terkait peran yang dimainkan setiap anggota. Ketika
tindakan diambil, penugasan yang jelas dibuat, diterima, dan dikerjakan. Pekerjaan
didistribusikan ke seluruh anggota.

9.Berbagi kepemimpinan

Ketika tim memiliki pemimpin yang formal, fungsi kepemimpinan berganti dari
waktu ke waktu tergantung keadaan. Pemimpin formal memberikan model perilaku yang
baik dan membantu membangun norma yang positif.
10.Hubungan eksternal

Tim menghabiskan waktu membangun hubungan penting dengan dunia luar,


memobilisasi sumber daya, dan membangun kredibilitas dengan pemain penting di bagian
lain dalam organisasi.

11.Ragam gaya

Tim memiliki spektrum pemain tim yang luas, meliputi anggota yang menekankan
perhatian pada tugas, penetapan target, fokus pada proses, dan mempertanyakan
bagaimana tim berfungsi.

12.Menilai diri sendiri

Secara periodik, tim melakukan rehat untuk menilai seberapa baik tim telah berfungsi
dan apa yang mengganggu efektivitasnya.

13. Dukungan Internal dan Eksternal

Maksudnya adalah iklim yang mendukung. Team harus diberikan infrastruktur yang
memadai seperti pelatihan, sistem pengukuran yang dimengerti oleh team untuk
mengevaluasi kinerja keseluruhan. Secara eksternal, manajemen harus memberikan
sumberdaya yang dibutuhkan.

14. Keterampilan negosiasi

Team yang efektif cenderung bersifat fleksibel dan terus-menerus membuat penyesuaian.
Fleksibilitas ini menuntut anggota-anggota team untuk memiliki keterampilan negosiasi
yang memadai.

15. Sasarannya Jelas

Team yang efektif harus memahami sasaran yang harus dicapai. Sasaran akan mendorong
anggota team mengarahkan ulang perhatian pribadi ke sasaran team.

16. Keterampilan relevan

Team yang efektif haruslah terdiri dari anggota-anggota yang memiliki keterampilan dan
kemampuan yang relevan baik keterampilan teknis maupun keterampilan antar-pribadi.

17. Saling percaya


Team yang efektif bercirikan kepercayaan timbal balik yang tinggi di kalangan anggota,
artinya anggota-anggota yakin akan integritas, watak, dan kemampuan satu sama yang
lain. Organisasi haruslah menciptakan budaya yang penuh kepercayaan dengan
menghargai keterbukaan, kejujuran, dan proses kerja sama dan yang mendorong
keterlibatan karyawan serta otonomi karyawan.

18. Komitmen yang disatukan

Para anggota team yang efektif menampilkan dedikasi dan loyalitas yang hebat terhadap
timnya. Mereka rela melakukan apa saja yang harus dilakukan untuk menolong
berhasilnya tim mereka.

19. Kepemimpinan yang memadai

Pemimpin yang efektif dapat memotivasi suatu team untuk mengikuti mereka menempuh
situasi-situasi yang paling sulit dengan cara membantu memperjelas tujuan.

20. Komunikasi yang baik

Anggota-anggota mampu menyampaikan pesan-pesan satu sama lain yang gampang dan
dimengerti dengan jelas baik verbal maupun lisan.

2.6 Manfaat Mempelajari Kerjasama dalam Asuhan Keperawatan


1. Perawat dapat mempraktikan dalam Asuhan Keperawatan
2. Perawat mempraktikan kerjasama dengan berkolaborasi dengan tim medis
3. Mampu mempererat ikatan kerjasama antar tim
4. Dapat menumbuhkan sebuah semangat persatuan antar tim
5. Dalam pekerjaan dapat lebih cepat selesai
6. Dalam pekerjaan menjadi lebih ringan
7. Lebih efektif dan efisien dibandingkan dikerjakan sendiri
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kerjasama adalah sebuah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau juga lebih
supaya dapat mencapai tujuan ataupun target yang sebelumnya sudah direncanakan dan
juga disepakati secara bersama. Atau juga kerjasama dapat diartikan sebagai sebuah
tindakan-tindakan di dalam pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih
supaya dapat mencapai tujuan serta demi keuntungan bersama.
DAFTAR PUSTAKA

Academia.do
http://widiastutidyah.wordpress.com/2011/01/21/makalah-kerjasama-tim-dan-
partsipasi-dalam-meningkatkan -kinerja-karyawan/

Anda mungkin juga menyukai