Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDEKATAN WAWASAN NUSANTARA DALAM STATUS


HAMKAMNAS DIDAERAH

Disusun Oleh :

Rif’atunnisa (1922401046)
Sella Ardiana (1922401015)
Fitri Aramita (1922401052)
Eva Nursafitri (1922401035)
Rozatul Riska (1922401033)

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

2019-2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya dalam penyelesaian makalah berjudul Pendekatan Wawasan
Nusantara Dalam Status Hamkamnas di Daerah.
Penyusunan makalah ini disusun sebagai salah satu tugas yang diberikan pada mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga terselesaikannya makalah ini. Demikian banyak pihak yang turut serta membantu
sehingga tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Mudah-mudahan, semua bantuan dan
amal baiknya mendapat imbalan yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.Penulis percaya
tidak ada hasil karya manusia yang sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini sebagai makalah yang dapat memberikan sumbangan atau kajian
yang bermanfaat bagi pendidikan di sekolah dan masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan Negara kepulauan. Negara yang terdiri atas pulau-pulau yang
terbentang dari sabang sampai merauke dan memiliki berbagai macam budaya.
Keanekaragaman yang dimiliki Indonesia di setiap daerah merupakan kekayaan untuk
negeri ini. Dari segi tarian daerah, makanan khas, suku, rumah adat, atau adat istiadat
dari setiap daerah sudah pasti memiliki perbedaan. Hal ini menunjukkan bahwa bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang multikultural.
Dengan keanekaragaman yang dimiliki bangsa Indonesia, berdasarkan letak
geografisnya. Tanah air Indonesia sebagai Negara kepulauan yang berdasarakan
pancasila dengan semua aspek kehidupan dengan cara pandang yang berbeda, maka
terbentuklah wawasan nusantara. Wawasan nusantara dibentuk dan dijiwai oleh geopol.
Geopol adalah ilmu pengelolaan negara yang menitik beratkan pada keadaan geografis.
Geopol selalu berkaitan dengan kekuatan yang mengangkat paham atau mempertahankan
paham yang dianut oleh suatu bangsa atau Negara demi menjaga persatuan dan kesatuan
Dalam menyelenggarakan kehidupan, pemerintah dan rakyat memerlukan suatu
konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang bertujuan untuk menjamin
kelangsuangaan hidup dan keutuhan wilayah serta jati diri Negara tersebut. Kehidupan
berbangsa dan bernegara senantiasa dipengaruhi lingkungaan strategis sehingga wawasan
harus mampu memberi insipirasi pada suatu bangsa dalam mengahadapi berbagai
tantangan dan hambatan yang akan timbul dalam upaya mengejar kejayaannya.
1.2 Rumusan Masalah

Di dalam makalah ini yang berjudul Pendekatan Wawasan Nusantara Dalam Status
Hamkamnas di Daerah mempunyai beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Pengertian dari wawasan nusantara
2. Hakikat dari wawasan nusantara
3. Unsur-unsur dasar dari wawasan nusantara
4. Latar belakang filosofis dari wawasan nusantara
5. Kedudukan, fungsi, dan tujuan dari wawasan nusantara
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara
7. Arah pandang wawasan nusantara
8. Implementasi dari wawasan nusantara

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan pancasila UUD 1945. Dalam pelaksanaannya,
wawasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebinekaan untuk
mencapai tujuan nasional. Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan
nasional. Nilai-nilai tersebut adalah :

1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan


menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing
2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan
3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat
Secara umum pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945. Dalam pelaksanannya, wawasan nusantara mengutamakan kesatuan
wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk mencapai tujuan nasional.

2.2 Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

a. Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa
tujuan kemerdekaan Indonesia adalah “untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertibandunia yang
berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial“.
b. Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik
alamiah maupun sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia
adalah menjunjung tinggi kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk
menyelenggarakan dan membina kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta
martabat manusia di seluruh dunia.
2.3 Landasan Wawasan Nusantara

Landasan wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari


stratifiskasinya sebagai berikut:

a. Landasan Idiil
Pancasila sebagai faslafah ideologi bangsa dan dasar negara. Berkedudukan
sebagai landasan idiil darpada wawasan nusantara. Karena pada hakikatnya wawasan
nusantara merupakan perwujudan dari pancasila. Pancasila merupakan kesatuan yang
bulat dan utuh serta mengandung paham keseimbangan, keselarasan, dan
keseimbangan. Maka wawasan nusantara mengarah kepada terwujudnya kesatuan
dan keserasian dalam bidang-bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan.
b. Landasan Konstitusional
UUD 1945 yang merupakan landasan konstitusi dasar negara, yang menjadi
pedoman pokok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik (Pasal 1 UUD 1945) yang kekuasaan tertingginya
ada pada rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh MPR.
c. Landasan Visional.
Landasan visional atau tujuan nasional wawasan nusantara sebagai wawasan
nasional bangsa indonesia merupakan ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh rakyat dengan tujuan agar tidak terjadi penyesalan dan penyimpangan dalam
rangka mencapai dan mewujudkan cita-cita dan dan tujuan nasional yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitu:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan Kesejahteraan Umum
3. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
4. Ikut Melaksanakan ketertiban Dunia
d. Landasan Konsepsional
Ketahanan nasional, yaitu merupakan kondisi dinamis yang berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kemampuan sebagai
konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional. Dalam upaya
mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya, bangsa Indonesia mengahadapi berbagai
ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (HTAG). Agar dapat mengatasinya,
bangsa indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang
dinamakan ketahanan nasional.
e. Landasan Operasional.
GBHN adalah sebagi landasan wawasan operasional dalam wawasan
nusantara, yang dikukuhkan MPR dalam ketetapan Nomor : IV/MPR/1973 pada
tanggal 22 Maret 1973.

2.4 Fungsi Wawasan Nusantara

Fungsi Wawasan Nusantara terbagi menjadi 4 bagian, antara lain :

a. Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai cakupan kesatuan


politik, kesatuan ekonomi, kesatuan sosial dan ekonomi, kesatuan sosial dan politik,
dan kesatuan pertahanan dan keamanan.
b. Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara merupakan
pandangan geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu
kesatuan yang meliputi seluruh wilayah dan segenap kekuatan negara.
c. Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan, sehingga berfungsi dalam
pembatasan negara, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.
d. Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional, yaitu wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan
kewilayahan.

Berkaitan dengan fungsi dari wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional yang
bertujuan untuk menjaga sikap dan cara pandang
bangsa indonesia terhadap diri dan lingkungannya serta sebagai konsep dalam
paradigma pembangunan nasional,pertahanan keamanan dan .Untuk menjaga sikap
tersebutKewaspadaan merupakan sikap mental suatu bangsa yang berarti selalu siap
menghadapi segala ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang mungkin
timbul setiap saat. Kewaspadaan nasional sangat erat hubungannya dengan ketahanan
nasional. Sehubungan dengan ketahanan nasional, dalam, GBHN 1998, ditegaskan
sebagai berikut,

a. Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis yang merupakan integrasi dari


kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara. Pada hakikatnya, ketahanan
nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat
menjamin kelangsungan -hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara.
Berhasilnya pembangunan nasional akan meningkatkan ketahanan nasional.
Selanjutnya ketahanan nasional yang tangguh akan lebih mendorong
pembangunan nasional.
b. Ketahanan Nasional meliputi ketahanan ideologi; ketahanan politik,
ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya, serta ketahanan pertahanan dan
keamanan.Kewaspadaan Nasional dalam Pencapaian Tujuan Negara,
Kesejahteraan maupun Dasar Hankamnas. Kewaspadaan nasional dalam
mencapai tujuan nasional meliputi berbagai bidang, di antaranya sebagai
berikut.
c. Bidang Ediologi

Kita harus selalu waspada terhadap masuknya ideologi asing yang


mungkin akan menggoyahkan ideologi nasional bangsa Indonesia, yaitu
Pancasila. Pancasila merupakan ideologi terbuka, namun tetap menolak
nilai-nilai ideologi asing yang bertentangan dengan intisari nilai dasar
Pancasila

d. Bidang Politik
Bangsa Indonesia harus waspada terhadap nilai-nilai asing yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam UUD 1945 untuk
mengatur kehidupan bangsa dan negara. Contohnya, kemungkinan
masuknya nilai" demokrasi liberal maupun demokrasi sosialis.

e. Bidang Sosial dan Budaya

Bangsa Indonesia harus selalu waspada terhadap masuknya nilai-


nilai sosial dan budaya yang tidak sesuai dengan nilai sosial budaya
bangsa Indonesia. Kita harus selalu berpegang teguh pada nilai-nilai
Pancasila sebagai filternya.

f. Bidang Ekonomi

Kita harus waspada terhadap sistem ekonomi yang tidak sesuai


dengan sistem ekonomi Indonesia seperti yang ditegaskan dalam UUD
1945 maupun dalam Tap. MPR No. XV l/M PR/l 998 tentang Politik
Ekonomi dalam Rangka Demokrasi Ekonomi.

g. Bidang Pertahanan dan Keamanan

Kita harus waspada terhadap usaha-usaha yang mengancam


pertahanan dan keamanan bangsa, baik dari dalam maupun dari luar
negeri.

2.5 Paham Wawasan Nusantara

Wawasan Nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham-paham


kekuasaan dan geopolitik yang dianut. Beberapa teori atau paham kekuasaan dan
geopolitik yang dianut. Beberapa teori atau paham kekuasaan dan teori geopolitik
tersebut mari kita bahas di bawah ini :

Paham-Paham Kekuasan, dibagi menjadi 6 paham, yaitu :


a. Paham Machiavelli

Machiavelli lebih cenderung menghalalkan kekuasaan yang otoriter, Raja adalah Raja
yang absolut atau Tiran atau Pemerintahan yang otoriter C

2.5.1 Teori Geopolitik

Secara harfiah geopolitik adalah geo berasal dari geografi dan politik artinya
pemerintahan jadi geopolitik artinya cara menyelenggarakan suatu pemerintahan yang
disesuaikan /ditentukan oleh kondisi/konfigurasi geografinya (contoh NKRI memilih Negara
Kesatuan karena kondisi/konfigurasi geografinya berupa Negara Kepulauan).

a. Pandangan/ajaran Frederich Ratzel dan Rudolf Kjellen


Kedua tokoh ini mengibaratkan Negara itu adalah/merupakan mahluk hidup,
oleh karena Negara dianalogkan sebagai mahluk maka kalau Negara itu sudah
tidak lagi mempunyai ruang hidup (lebens raum) dihalalkan mencari bahkan
kenyataannya mencuri ruang hidup yang baru berupa negara orang/bangsa
lain. inilah cikal bakal timbulnya penjajahan di muka bumi ini.
b. Pandangan/ajaran Karl Haushofer dan Sir Halford Mackinder
Teori Ratzel dan Kjellen dijabarkan oleh Haushofer dan mackinder dari
Jerman (seperti kita ketahui bahwa Negara Jerman terletak di daratan Eropa
dan tidak mempunyai laut/lautan) maka teori ini disebut wawasan benua/darat
adapun dalilnya : Barangsiapa yang ingin menguasai dunia kuasailah “jantung
dunia” (yang dimaksud dunia ialah benua Eropa, Afrika dan Asia) karena itu
teori ini disebut teori jantung. Teori ini dilaksanakan oleh Hitler dengan
timbulnya Perang Dunia II.
c. Pandangan/ajaran Sir Walter Raleigh dan Alfred Thayer Mahan
d. Kedua Tokoh ini berasal dari Inggris (seperti kita ketahui bahwa Negara
Inggris adalah Negara Kepulauan/kelautan sehingga kedua tokoh ini
berwawasan laut atau bahari dengan dalilnya : Barang siapa ingin menguasai
dunia kuasailah perdagangan dengan armada laut yang tangguh dan kuat
(antara lain Negara Inggris, Spanyol, Portugis dan Belanda).
e. Pandangan/ajaran Mitchel, Saversky, Douhet dan Fuller
Menurut Tokoh-tokoh ini bahwa suatu Negara itu selain berdaulat di darat,
laut dan udara berdaulat juga di angkasa/dirgantara maka Tokoh-tokoh
tersebut termasuk wawasan dirgantara. Masalahnya seberapa jauh suatu
negara berdaulat di angkasa? Saat ini pada umumnya Negara-negara sudah
menguasai ruang angkasa di ruang geostasioner.
f. Pandangan atau ajaran Nicholas J spykmen bahwa setiap negera berdaulat
baik udara, laut dan darat, ajaran ini disebut teori gabungaan, teori kombinasi
(NKIRI menganut teori ini)
g. Paham Bangsa Indonesia tentang kekuasaan bahwa bangsa indonesoa cinta
damai tetapi cinta kemerdekaan
h. Paham bangsa Indonesia tentang Geopolitik oleh karena bentuk NKRI berupa
Negara kepulauan sebagai satu kesatuan wilayah dimana 65% berypa lautan
maka laut merupakan terhubung.

2.6 Wawasan Nusantara Indonesia

a. Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai


tersebut adalahpenerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama masing- masing, mengutamakan
kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan, dan, pengambilan
keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

b. Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan,


karena Indonesia kaya akan aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.

c. Aspek sosial budaya


1. Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki adat
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di
tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden
memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara hukum(
Rechtsstaat ) bukan Negara kekuasaan (Machtsstaat ).
2. Tata Kelengkapan Organisasi, wujud tata kelengkapan organisasi adalah
kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat
yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers
seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara
konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat
pancasila.

2.8 Hakekat Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat,


bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut
dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Pertahanan Keamanan.

2.9 Asas Wawasan Nusantara

Merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus


dipatuhi, ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetatp taat dan setianya komponen
pembentuk bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama. Jika hal ini diabaikan,
maka komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan
bersama tersebut, yang berarti bahwa tercerai berainya bangsa dan Negara Indonesia
asa Wawasan Nusantara adalah ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi,
ditaati, dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya
komponen atau unsur pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap
kesepakatan (commitment) bersama. Tujuannya adalah menjamin kepentingan
nasional dalam dunia yang serba berubah dan ikutserta melaksanakan ketertiban
dunia

istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan yang berbeda-beda, sehingga tata


kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan mengandung
potensi konflik yang besar.mengenai berbagai macam ragam budaya.

d. Aspek sejarah

Indonesia memiliki pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya


perpecahan dalam lingkungan bangsa dan negara Indonesia. Hal ini dikarenakan
kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari
semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri. Jadi,
semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga
wilayah kesatuan Indonesia.

2.7 Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara memiliki unsur dasar yang terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

3. Wujud Wilayah, batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan
yang di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan didalamnya. Setelah bernegara dalam negara kesatuan
Republik Indonesia, bangsa indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang
merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik.
Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah lembaga dalam
wujud infrastruktur politik. Letak geografis negara berada di posisi dunia antara
dua samudra, yaitu Samudra Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua,
yaitu banua Asia dan benua Australia. Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu
dalam kesatuan poliyik, ekonomi, sosial-budaya, dan pertahanan keamanan.
4. Tata Inti Organisasi, bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada
UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan
pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah
negara kesatuan yang berbentuk republik. Kedaulatan di tangan rakyat yang
dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Sistem
pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan
bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara hukum( Rechtsstaat ) bukan
Negara kekuasaan (Machtsstaat ).
5. Tata Kelengkapan Organisasi, wujud tata kelengkapan organisasi adalah
kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat
yang mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan pers
seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan demokrasi yang secara
konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal berdasarkan dasar filsafat
pancasila.

2.8 Hakekat Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah cara pandang Bangsa Indonesia terhadap rakyat,


bangsa dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi darat, laut
dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya dan
Pertahanan Keamanan.

2.9 Asas Wawasan Nusantara

Merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar yang harus dipatuhi,


ditaati, dipelihara dan diciptakan demi tetatp taat dan setianya komponen pembentuk
bangsa Indonesia terhadap kesepakatan bersama. Jika hal ini diabaikan, maka
komponen pembentuk kesepakatan bersama akan melanggar kesepakatan bersama
tersebut, yang berarti bahwa tercerai berainya bangsa dan Negara Indonesia asa
Wawasan Nusantara adalah ketentuan-ketentuan dasar yang harus dipatuhi, ditaati,
dipelihara dan diciptakan agar terwujud demi tetap taat dan setianya komponen atau
unsur pembentuk bangsa Indonesia (suku/golongan) terhadap kesepakatan
(commitment) bersama. Tujuannya adalah menjamin kepentingan nasional dalam
dunia yang serba berubah dan ikutserta melaksanakan ketertiban dunia Asas
wawasan nusantara terdiri dari :
1. Kepentingan/Tujuan yang sama
2. Keadilan
3. Kejujuran
4. Solidaritas
5. Kerjasama
6. Kesetiaan terhadap kesepakatan

2.10 Arah Pandang Wawasan Nusantara :

1. Arah Pandang ke Dalam

Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan


kesatuan segenap aspek kehidupan nasional , baik aspek alamiah maupun aspek
social . Arah pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus
peka dan berusaha untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin factor – factor
penebab timbulnya disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan
terpeliharanya persatuan dan kesatuan kebinekaan.

2. Arah Pandang ke Luar

Arah pandang keluar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam


dunia yang serba berubah maupun kehidupan dalam negri serta dalam
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi , dan
keadilan sosial , serta kerjasama dan sikap saling hormat menghormati . Arah
pandang ke luar mengandung arti bahwa dalam kehidupan internasionalnya ,
bangsa Indonesia harus berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam
semua aspek kehidupan , baik politik , ekonomi , social budaya maupun
pertahanan dan keamanan demi tercapainya tujuan nasional sesuai dengan yang
tertera pada Pembukaan UUD 1945
2.11 Kedudukan Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan


ajaran yang diyakini kebenaranya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan
dan penyimpangaan dalam upaya mencapai serta meweujudkan cita-cita dan tujuan
nasional. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari
stratifikasinya sebagai berikut :

1. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar negara berkedudukan


sebagai landasan idiil.
2. Undang undang dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan
sebagai landasan konstitusional.
3. Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan
visional.
4. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan
nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

2.12 Implementasi

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan


nusantara, yaitu:

a. Kehidupan politik

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang-undang, seperti UU


Partai Politik, UU Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan
persatuan bangsa.Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR,
dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan,
sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.
2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus
sesuai denga hukum yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus
mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap warga negara, tanpa
pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah
(perda) yang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.
3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk
mempersatukan berbagai suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga
menumbuhkan sikap toleransi.
4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga
pemerintahan untuk menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.
5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat
korps diplomatik ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-
pulau terluar dan pulau kosong.

b. Kehidupan ekonomi

1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi


khatulistiwa, wilayah laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang
dan minyak yang besar, serta memeliki penduduk dalam jumlah cukup besar.
Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan ekonomi harus berorientasi
pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.
2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antardaerah. Oleh sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat
menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.
3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan
memberikan fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.

c. Kehidupan sosial

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :

1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang


berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah. Contohnya dengan
pemerataan pendidikan di semua daerah dan program wajib belajar harus
diprioritaskan bagi daerah tertinggal.
2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya dengan pelestarian budaya,
pengembangan museum, dan cagar budaya.

d. Kehidupan pertahanan dan keamanan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan


keamanan, yaitu : Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus
memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk berperan aktif, karena
kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-
hal yang mengganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.

1. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan
dengan membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga negara yang
berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.
2. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana
yang memadai bagi kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau
dan wilayah terluar Indonesia

2.13 Pemasyarakatan/Sosialisasi Wawasan Nusantara

Untuk mempercepat tercapainya tujuan Wawasan Nusantara, disamping


implementasi seperti diatas perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi Wawasan
Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia. Pemasyarakatan Wawasan Nusantara
tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Menurut sifat dan cara penyampaiannya:


a. Langsung, yang terdiri dari ceramah, diskusi, dialog, tatap muka.
b. Tidak langsung, yang terdiri dari media elektronik dan cetak.
2. Menurut metode penyampaiannya:
a. Keteladanan. Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku dengan
memberi contoh-contoh berpikir, sikap dan bertindak mementingkan kepentingan
bangsa dan negara kepentingan pribadi dan atau golongan, sehingga timbul
semangat kebangsaan yang selalu cinta tanah air.
b. Edukasi. Memlalui metode pendekatan formal dan informal. Prndidikan formal
ini dimulai dari tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi, pendidikan
karier di semua strata dan bidang profesi, penataran atau kursus-kursus, dan
sebagainya. Sedangkan pendidikan non formal dapat dilaksanakan di lingkungan
rumah/keluarga, di lingkungan pemukiman, pekerjaan, dan organisasi
kemasyarakatan.
c. Komunikasi. Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi
BAB III
PENUTUP
Indonesia merupakan Negara kepulauan, negara yang terdiri atas pulau-pulau yang
terbentang dari sabang sampai merauke. Memiliki berbagai macam budaya.
Keanekaragaman yang dimiliki Indonesia di setiap daerah merupakan kekayaan
untuk negeri ini. Dalam menyelenggarakan kehidupan, pemerintah dan rakyat
memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional yang bertujuan untuk
menjamin kelangsungan hidup dan keutuhan wilayah serta jati diri negara tersebut.
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan bentuk geografinya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Wawasan nusantara memiliki 4 landasan yaitu : Landasan Idiil, Landasan
Konstitusional, Landasan Visional, Landasan Konsepsional, Landasan Operasional,
bilamana memiliki fungsi terbagi menjadi 4 bagian, antara lain : sebagai
pembangunan, wawasan pertahanan dan keamanan Negara, pembatasan negara, agar
tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga dan sebagai konsepsi ketahanan
nasional.
Wawasan nusantara memiliki unsur dasar yang terbagi menjadi 3 bagian,
yaitu : Wujud Wilayah, Tata Inti Organisasi, Tata Kelengkapan Organisasi. Asas
wasantara terdiri dari : Kepentingan/Tujuan yang sama, Keadilan, Kejujuran,
Solidaritas, Kerjasama, Kesetiaan terhadap kesepakatan. Namun ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:
Kehidupan politik,kehidpun ekonomi, kehidupan social, kehidupan pertahanan dan
keamanan.

Anda mungkin juga menyukai