Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan segala
kuasa-Nyalah saya bisa menyusun makalah yang berjudul “Tipe Kepemimpinan Kepala
Sekolah SMAN 25 BANDUNG” ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Rasa terima kasih saya ucapkan kepada Dra. F. Laksmi Fitriani, M.M. selaku dosen
yang telah memberikan tugas makalah ini. Penulis sangat berharap agar makalah ini memberi
banyak manfaat bagi para pembaca.
Terlepas dari itu semua saya menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah
yang saya buat. Mungkin dari segi bahasa, susunan kalimat atau hal lain yang tidak saya
sadari.saya sangat mengharapkan masukan, kritikan serta saran dari semua pihak agar karya
tulis ini bisa menjadi lebih sempurna.
Gabriel agung
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam organisasi yang baik pasti terdapat pemimpin yang baik pula. Salah satu
contoh organisasi yang saya bahas adalah organisasi yang berkaitan dengan pendidikan yaitu
sekolah. Disini saya akan mengambil contoh kepemimpinan kepala sekolah di SMAN 25
BANDUNG. Kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan harus mampu melakukan
manajemen kepemimpinannya dengan baik. Kesuksesan kepemimpinan kepala sekolah
dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh factor-faktor yang dapat menunjang untuk berhasilnya
suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadinya
keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dengan bawahan, di
samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk
berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan social dengan sikap-sikap
hubungan manusiawi.
PEMBAHASAN
3. Militersistis
Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin
tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem komando
dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah. Menggunakan pangkat
dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.
4. Otokratis
Dalam kepemimpinan yang otokratis, pemimpin bertindak sebagai diktator
terhadap anggota-anggota kelompoknya. Bagi pemimpin otokratis memimpin adalah
menggerakkan dan memaksa kelompok. Kekuasaan pemimpin yang otokratis hanya
dibatasi oleh undang-undang. Penafsirannya sebagai pemimpin adalah untuk
menunjukkan dan memberi perintah, sementara kewajiban bawahan hanyalah
mengikuti dan menjalankan, tidak boleh membantah ataupun mengajukan saran.
5. Laissez Faire
gaya kepemimpinan ini memberikan kebebasan penuh pada kelompok sehingga gaya
kepemimpinan ini dianggap bukan merupakan tipe kepemimpinan. Pemimpin jenis ini
hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif
menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
6. Populis
Prof Peter Worsley ( The Thied World ), Mendefinisikan kepemimpinan
populitis sebagai:
7. Administratrif/eksekutif
1. Kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas
administratif secara efektif
2. Pemimpinnya terdiri para teknokrat dan administatur yang mampu
menggerakan dinamika modernisasi pembangunan sehingga dapat
dibangun sistem administrasi dan birokrasi yang efisien untuk
memerintah, yaitu untuk menetapkan integritas bangsa dan memajukan
pembangunan.
8. Demokratis
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan berdasarkan demokrasi yang
pelaksanaannya disebut pemimpin partisipasi (partisipative leadership).
Kepemimpinan partisipasi adalah suatu cara pemimpin yang kekuatannya terletak
pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Bentuk kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai factor utama dan terpenting.
Setiap orang akan dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki
kemampuan, kemauan, pikiran, minat, perhatian dan pendapat yang berbeda antarsatu
dengan yang lainnya. Oleh karena itu setiap orang harus dimanfaatkan dengan
mengikutsertakannya dalam semua kegiatan organisasi. Keikutsertaan itu disesuaikan
dengan posisinya yang masing-masing memiliki wewenang dan tanggung jawab bagi
tercapaianya tujuan bersama.
ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH SMAN 25
BANDUNG
Pada kesempatan ini saya akan menjelaskan hasil analisis saya tentang tipe
kepemimpinan kepala sekolah SMAN 25 BANDUNG Selama masa jabatannya menjadi
kepala sekolah.
Gaya kepemimpinan pertama yang beliau gunakan adalah gaya kharismatik. Dapat
dilihat dari cara beliau merangkul murid-murid di SMAN 25 BANDUNG. Beliau memiliki
visi dan misi yang sangat jelas dan konsisten terhadap visi dan misi tersebut. Selama masa
jabatannya beliau selalu merangkul semua murid yang berada di sekolah dengan cara-caranya
sendiri. Beliau tidak pernah mengotak-ngotakkan siswa menjadi murid yang berprestasi dan
dengan yang tidak. Beliau selalu memberikan apresiasi yang nyata kepada murid yang
berprestasi juga selalu memberi motivasi kepada murid yang belum bisa mendapatkan
prestasi. Sikap ramah namun tegas yang dimiliki beliau membuat semua murid SMAN 25
BANDUNG segan dan hormat kepada beliau.
Gaya kepemimpinan lain yang beliau miliki adalah gaya kepemimpinan demokratis.
Kepala sekolah SMAN 25 BANDUNG. Selama masa jabatannya beliau selalu menerapkan
gaya demokratis. Beliau sering dan tidak ragu meminta pendapat murid ataupun pengurus-
pengurus lain di SMAN 25 BANDUNG. Beliau selalu mendengarkan pendapat para siswa di
sekolah dan akan mempertimbangkan segala usulan siswa dengan seksama. Contoh konkret
selama saya menjadi siswa adalah beliau selalu memanggil perwakilan dari siswa-siswa yang
memiliki pengaruh besar untuk berkumpul dan merumuskan kegiatan yang akan diadakan di
sekolah.
TIPE KEPEMIMPINAN YANG AKAN SAYA PILIH
Seorang yang pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang mau mendengarkan dan
mau mempertimbangkan usulan dari bawahan. Saya akan memilih gaya kepemimpinan
demokratis karena menurut saya pemimpin yang hebat tidak akan bisa mencapai tujuan
apabila tanpa bantuan bawahan yang loyal kepada atasan. Seorang pemimpin yang hebat
harus bisa merangkul dan menjadi panutan untuk bawahannya. Pemimpin yang mau
merangkul semua bawahannya akan mencadi contoh baik untuk bawahan.
Tipe lain yang akan saya pilih adalah tipe kharismatik karena saya memiliki visi dan
misi yang sangat jelas. Dan saya akan mengarahkan setiap bawahan agar mau mengikuti visi
dan misi yang saya miliki. Agar tercapainya tujuan organisasi yang telah disepakati
sebelumnya. Saya mau setiap bawahan mengikuti dan ikut dengan arahan saya, maka dari itu
saya akan merangkul semua bawahan agar mau ikut visi dan misi yang telah saya buat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
-https://pengertianahli.id/2013/09/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli.html
http://www.scribd.com/doc/15186954/Kepemimpinan-Kepala-Sekolah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
(18110291)