Anda di halaman 1dari 14

AUDIT KEUANGAN NEGARA

Audit Atas Transaksi Investasi dan Dana Cadangan

Kelompok 11

Nama Anggota :

1. Anika Isnaini Putri (1602114221)


2. Lilis Yulianti (1602111575)
3. Mita Sandria (1602111307)

Fakultas Ekonomi dan bisnis

Universitas Riau

2019

KATA PENGANTAR

1
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan materi ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam mengetahui “Audit Atas Transaksi
Investasi Dan Dana Cadangan.”

Harapan kami semoga materi ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Materi ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan materi ini.

Pekanbaru, November 2019

“Audit Atas Transaksi Investasi dan Dana Cadangan”


2
A. SIFAT TRANSAKSI
1. Investasi
a. Pengertian investasi
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomik

seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan

kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.


Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 63 tahun 2019 tentang Investasi

Pemerintah, Investasi Pemerintah adalah penempatan sejumlah dana dan/atau aset

keuangan dalam jangka panjang untuk investasi dalam bentuk saham, surat utang,

dan/atau investasi langsung guna memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau

manfaat lainnya.
Investasi Pemerintah dilakukan dalam bentuk:
 Saham
 surat utang; dan/atau
 investasi langsung.
b. Dasar hukum investasi pemerintah
Dasar Hukum Akuntansi investasi pemerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah

(PP) nomor 24 Tahun 2005 dalam standar akuntansi pemerintahan pernyataan No. 06

(PSAP 06) tentang Akuntansi Investasi. Dan yang terbaru yaitu Peraturan Pemerintah

Nomor 63 tahun 2019 tentang Investasi Pemerintah.

Daftar Peraturan terkait Investasi Pemerintah :


 Pengelolaan Investasi Pemerintah.
 Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 Tentang Perubahan atas

Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah

dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrasruktur.


 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Investasi Pemerintah.
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38/PMK.01/2006 Tentang Petunjuk

Pelaksanaan Pengendalian dan Pengolahan Risiko atas Penyediaan

Infrastruktur.

3
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 179/PMK.05/2008 Tentang Tata Cara

Penyediaan, Pencairan dan Pengelolaan Dana dalam Rekening Induk

Investasi.
 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 180/PMK.05/2008 Tentang Tata Cara

Penyusunan Perencanaan Investasi Pemerintah.


 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.05/2008 Tentang

Pelaksanaan Investasi Pemerintah.


 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 182/PMK.05/2008 Tentang

Pelaporan atas Pelaksanaan Investasi.


 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 183/PMK.05/2008 Tentang

Persyaratan dan Tata Cara Divestasi.

c. Jenis-jenis Investasi

1. Investasi jangka pendek

Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan investasi

jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar. Investasi yang dapat digolongkan

sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri atas :

a) Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat diperpanjang

secara otomatis (revolving deposits);

b) Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat

maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

2. Investasi jangka panjang

4
Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat penanaman investasinya, yaitu

permanen dan nonpermanen. Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang

dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi Nonpermanen

adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara tidak

berkelanjutan

- Investasi permanen

Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak

dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau

pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan

kelembagaan. Investasi permanen ini dapat berupa :

a) Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/ daerah, badan internasional dan

badan usaha lainnya yang bukan milik negara;

b) Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan

pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

- Investasi nonpermanent

Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat berupa:

a) Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki

sampai dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;

b) Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak

ketiga;

c) Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan

modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;

5
d) Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki

pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk

penyehatan/penyelamatan perekonomian.

2. DANA CADANGAN

Dana Cadangan adalah Dana yang disisihkan untuk membiayai kebutuhan yang

memerlukan dana yang cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu tahun anggaran ;

Dana Cadangan dibukukan tersendiri, terpisah dari rekening Kas Daerah ; Untuk pelaksanaan

program/kegiatan maka Dana Cadangan dimaksud terlebih dahulu dipindah bukukan ke

Rekening penerimaan pembiayaan Dana Cadangan.

Dana Cadangan disimpan di Bank Pemerintah dalam bentuk Deposito ; Penerimaan jasa

bunga atas pendayagunaan Dana Cadangan menambah penerimaan dan dibukukan pada rekening

penerimaan pembiayaan Dana Cadangan. Penatausahaan pelaksanaan program dan kegiatan

yang dibiayai dari Dana Cadangan diperlakukan sama dengan penatausahaan pelaksanaan

program/kegiatan lainnya.

Saldo akhir Dana Cadangan pada akhir tahun anggaran berjalan dicatat sebagai saldo

awal pada tahun anggaran berikutnya pada rekening pembiayaan Dana Cadangan.Posisi Dana

Cadangan dilaporkan sebagai bagian tidak terpisahkan dari laporan pertanggungjawaban

APBN/APBD.

Dana cadangan bersumber dari penyisihan atas penerimaan daerah kecuali dana alokasi

khusus, pinjaman daerah dan penerimaan lainnya yang penggunaannya dibatasi untuk

pengeluaran tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan.

6
Kontribusi Tahunan Penerimaan APBN/APBD yang akan disisihkan ke Dana Cadangan

dicantumkan dalam Peraturan tentang APBN/APBD. Dana Cadangan yang terbentuk bersifat

kumulatif sejak dilakukan penyisihan.

B. KEGIATAN PENGENDALIAN

Perancangan Program Audit Untuk kegiatan Pengendalian transaksi investasi :


1) Fungsi terkait.
a. Mengotorisasi transaksi investasi
Transaksi investasi dilakukan sesuai dengan otorisasi manajemen baik aktivitas

pembelian sekuritas maupun penjualan sekuritas.


b. Menerima atau menyerahkan sekuritas
- Penerimaan/ pengamanan/ penyerahan sekuritas. Sekuritas biasanya ditahan oleh seorang

pialang yang bertanggung jawab untuk mengamankan sekuritas bersama dengan

penerimaan dan penyerahan sekuritas entitas yang bersangkutan.


- Penerimaan laba periodic. Cek-cek, dividen, dan bunga segera disetorkan secara utuh

apabila sekuritas disimpan ditempat yang aman, maka dividend an pendapatan bunga

akan disetorkan langsung kea kun entitas oleh pialang.


c. Mencatat transaksi
- Pencatatan pembelian, penjualan, dan laba. Dicatat berdasarkan dokumentasi pendukung

yang tepat. Harus ada pemisahan antara aktivitas pencatatan dan penyelenggaraan

pengawasan sekuritas.
- Pencatatan penyesuaian pasar dan reklasifikasi perubahan nilai wajar dan situasi yang

bersangkutan dengan klasifikasi secara periodic harus dianalisis dan dicatat.


d. Menyelesaikan transaksi
- Penerimaan kas. Prosedur pengendalian harus memberikan kepastian yang layak bahwa

dokumentasi yang menetapkan akuntabilitas telah diciptakan untuk penerimaan kas dan

untuk transaksi dana dari akun pialang ke rekening giro utama.

7
- Pengeluaran kas. Pengeluaran kas harus mencakup perbandingan pengeluaran dengan

pemberitahuan pialang yang mendasari dan pengendalian atas transfer dana kea kun

pialang dari rekening giro utama.


- Menilai kinerja dan pelaporan investasi. Dilakukan oleh manajemen untuk mendeteksi

kinerja investasi yang buruk dan/atau pelaporan yang salah. Dokumen dan Catatan

Akuntansi.
2) Dokumen dan catatan yang berlaku untuk siklus investasi :
a. Sertifikat saham
Suatu formulir yang menunjukkan jumlah lembar saham. Sebagai bukti tentang asersi

keberadaan atau keterjadian.


b. Sertifikat obligasi
Suatu formulir yang menunjukkan jumlah obligasi yang dimiliki oleh pemegang obligasi.
c. Kontrak obligasi
Suatu kontrak yang menyatakan syarat diterbitkannya obligasi oleh sebuah korporasi.
d. Pemberitahuan pialang
Suatu dokumen yang menetapkan harga pertukaran dari transaksi investasi dan sebagai

sumber utama untuk mencatat transaksi investasi yang memberikan bukti tentang asersi

penilaian dan alokasi.


e. Laporan pialang
Suatu laporan yang merinci sekuritas yang disimpan oleh pialang, harga pokok, dan nilai

pasar wajar pada akhir bulan.


f. Buku harian
Jurnal umum untuk mencatat pos-pos akrual dan penyesuaian pasar menurut metode

wajar serta laba yang dihasilkan menurut metode akuntansi ekuitas.


g. Buku tambahan investasi
Digunakan untuk setiap kelas investasi yang berbeda apabila perusahaan mempunyai

portofolio yang terdiri dari banyak investasi yang berlainan.


Dokumen dan pencatatan yang dipakai meliputi:
3) Bagan alir Sistem Informasi Akuntansi.
4) Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk

pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor.

8
a. Materialitas

Sekuritas yang ditahan sebagai investasi jangka pendek dapat bersifat


materialitas bagi solvensi jangka pendek suatu entitas, akan tetapi jarang bersifat
signifikan bagi hasil operasi entitas diluar sector jasa keuangan. Sekuritas yang ditahan
sebagai investasi jangka panjang dapat bersifat material baik bagi neraca maupun
laporan laba rugi tegantung pada entitasnya.

b. Risiko Inheren

Risiko inheren untuk investasi dipengaruhi oleh banyak factor dan volume
transaksi investasi yang umumnya rendah. Akan tetapi, sekuritas merupakan aktiva
yang bisa dicuri dan akuntansi untuk investasi tersebut dapat menjadi rumit. Cara
spesifik klasifikasi yang tepat atas suatu investasi bisa mengundang kontroversi,
mempengaruhi metode penilaian, upaya mendapatkan laba, dan persyaratan
pengungkapan yang berlaku untuk investasi itu.

c. Risiko Prosedur Analitis

Dalam suatu industri, audit atas investasi akan bervariasi cara signifikan dari
satu perusahaan ke yang lain. Karenanya, prosedur analitis dapat membandingkan
saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya, atau dapat membandingkan hasil-hasil
actual atas jumlah investasi dan laba investasi dengan yang didokumentasi dari
rencana manajemen.

d. Risiko Pengendalian

Pemahaman atas beberapa factor lingkungan pengendalian adalah relevan bagi


audit atas siklus investasi. Masing-masing kategori akivitas pengendalian yang
berlaku untuk aktifitas investasi harus didukung oleh beberapa dokumen dan catatan
yang umum digunakan dalam aktivitas investasi diikuti dengan uraian tentang fungsi
investasi serat aktivitas pengendalian tertentu berkenaan dengan masing-masing hal

9
tersebut. Selain itu, efektifitas pengendalian atas aktivitas investasi harus dipantau
secara ketat oleh auditor internal dan komite audit dari dewan direksi.

5) Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan.


6) Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang

bersangkutan.
7) Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang

bersangkutan.
a. Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akutansi yang bersangkutan

dengan investasi
Sebelum auditor melakukan pengujian mengenai kewajaran saldo investasi yang

dicantumkan di neraca, ia harus memperoleh keyakinan mengenai ketelitian dan

keandalan catatan akutansi yang mendukung informasi investasi yang disajikan di neraca.

Untuk itu auditor melakukan rekonsiliasi antara saldo investasi yang dicantumkan di

neraca dengan akun investasi di dalam buku besar dan selanjutya ke register bukti kas

keluar dan jurnal penerimaan kas, dan buku pembantu investasi.


b. Membuktikan aserasi keberadaan dan keterjadian investasi yang dicantumkan di

neraca
Auditor membuktikan apakah saldo investasi mencerminkan kepentingan klien yang

ada pada tanggal neraca dan menceminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan

investasi selama tahun yang diaudit.


c. Membuktikan aserasi kelengkapan investasi yang dicantumkan di neraca
Membuktikan bahwa investasi yang dicantumkan di neraca mencakup semua

kepentingan klien terhadap aktiva entitas lain pada tanggal neraca dan mencakup semua

transaksi yang berkaitan dengan ionvestasi dalam tahun audit


d. Membuktikan aserasi penyajian dan pengungkapan ekuitas pemegang saham di

neraca
Penyajian dan pengungkapan unsur-unsur laporan keuangan harus didasarkan pada

prinsip akutansi berterima umum. Pengujian subtantif terhdap investasi diarahkan untuk

10
mencapai salah satu tujuan membuktikan aserasi penyajian dan pengungkapan ekuitas

pemegang saham di neracanya sesuai dengan prinsip akutansi berterima umum.

C. MENDAPAT PEMAHAMAN DAN MENILAI RESIKO PENGENDALIAN

 Pemahaman faktor Lingkungan pengendalian relevan bagi audit atas siklus investasi.

Lingkungnan pengendalian sangat penting untuk mewujudkan SPI siklus investasi yang

baik.

Contoh : wewenang dan tanggung jawab atas transaksi investasi dan dana cadangan harus

ditetapkan pada pejabat pemerintah seperti bendaharawan.

 Sistem informasi dan komunikasi : mencakup dan menyimpan semua data tentang harga

pokok, nilai wajar dan data lainnya yang diperlukan untuk setiap metode akuntansi bagi

berbagai kategori investasi dalam sekuritas ekuitas baik pada tanggal akuisisi maupun

tanggal pelaporan berikutnya.

 Penaksiran risiko. Penaksiran risiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan merupakan

pengidentifikasian, analisis, dan pengelolaan resiko yang relevan dengan penyusunan

laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntasi berterima

umum diindonesia.

 Aktivitas penendalian. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit atas transaksi

dalam siklus investasi dapat digolongkan menjadi beberapa kebijakandan proseduk yang

berkaitan dengan: Review kinerja, Pengolahan informasi, Pengendalian fisik dan

Pemisahan tugas

D. PENGUJIAN PENGENDALIAN

11
Pengujian pengendalian adalah prosedur audit yang digunakan untuk menentukan

efektivitas kebijakan dan operasi pengendalian intern atau prosedur pengendalian yang

diterapkan untuk menilai control risk (risiko pengendalian)

Pengujian tersebut meliputi jenis prosedur audit sebagai berikut :

 Meminta keterangan dari personil klien

 Menguji dokumen, arsip, dan laporan

 Mengamati aktivitas yang terkait dengan pengendalian

 Melaksanakan kembali prosedur klien

Dua prosedur yang pertama sama dengan jenis bahan bukti yang diperoleh dalam

memahami struktur pengendalian intern. Sehingga, penetapan resiko pengendalian dan pengujian

atas pengendalian dapat dikatakan sebagai kelanjutan dari prosedur audit yang digunakan untuk

memperoleh pemahaman struktur pengendalian intern. Perbedaan utama adalah bahwa dengan

pengujian atas pengendalian tersebut, tujuan menjadi lebih spesifik dan pengujian menjadi

ekstensif.

E. PROSEDUR ANALISIS

a) Hitung ratio-ratio :

 Ratio investasi sementara dengan aktiva lancar. ( Investasi Sementara / Total Aktiva

Lancar )

 Ratio investasi jangka panjang dengan aktiva lancar (Investasi Jk. Panjang / Tot. Akt.

Lancar)

 Rate of returns tiap-tiap golongan investasi (Pendapatan bunga / Ratainvestasi golongan

investasi tertentu)

 Ratio dana cadangan.

12
b) Lakukan analisis hasil prosedur analitik dengan harapan yang didasarkan pada data masa

lalu, data industri, jumlah yang dianggarkan atau data lain nya.

F. PENGUJIAN SUBSTANTIVE

Program pengujian substantif terhadap investasi berisi prosedur audit yang dirancang

untuk mencapai tujuan pemeriksaan seperti yang telah diuraikan di atas.

Tujuan pengujian substantif terhadap investasi adalah :

- Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan

dengan investasi.

- Membuktikan bahwa saldo investasi mencerminkan kepentingan klien yang ada pada

tanggal neraca dan mencerminkan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan

investasi selama tahun yang diaudit.

- Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat selama tahun yang diaudit dan

kelengkapan saldo investasi yang disajikan di neraca.

- Membuktikan bahwa saldo investasi yang dicantumkan di neraca merupakan milik

klien.

- Membuktikan kewajaran penilaian investasi yang dicantumkan di neraca.

- Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan investasi di neraca.

Prosedur awal

Sebelum membuktikan apakah saldo investasi yang dicantumkan oleh klien di dalam

neracanya sesuai dengan investasi yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor melakukan

rekonsiliasi antara informasi investasi yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi

13
yang mendukungnya. Oleh karena itu, auditor melakukan enam prosedur audit berikut ini di

dalam melakukan rekonsiliasi informasi investasi di neraca dengan catatan akuntansi yang

bersangkutan :

Lakukan prosedur audit awal atas saldo akun investasi yang akan diuji lebih lanjut.

a. Usut saldo investasi yang tercantum di neraca ke saldo akun investasi yang bersangkutan

dalam buku besar.

b. Hitung kembali saldo akun investasi di dalam buku besar.

c. Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumber posting dalam

akun investasi.

d. Usut saldo awal akun investasi ke kertas kerja tahun yang lalu.

e. Usut posting pengkreditan dan pendebitan akun investasi ke dalam jurnal yang

bersangkutan.

f. Lakukan rekonsiliasi akun kontrol investasi dalam buku besar ke buku pembantu

investasi.

14

Anda mungkin juga menyukai