Disusun oleh :
Kelompok 8 (9A)
1. Jihan Shavira A ( 03 )
2. Sofia Ari Murti ( 05 )
3. Eka Sundari ( 06 )
4. Fadhilla Putri W ( 19 )
LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “ Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang “, ini telah disetujui pada tanggal 6
Januari 2014.
Disetujui oleh :
MOTTO
Terima kasih yang tak terhingga penuh rasa syukur akan selalu terucap kepada Allah
SWT, Sang Maha Pemurah, Maha Pengasih, dan Penyayang, Sang Maha Segalanya, yang
telah memberikan cinta tak terhingga, nikmat, dan cobaan yang penuh dengan pelajaran
berharga sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan judul “Kurangnya
Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang” dengan
baik dan lancar.
Karya tulis ini disusun berdasarkan pengamatan penulis tentang kurangnya kesadaran
siswa-siswi SMP Negeri 20 Malang akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Karya
tulis ini berisi pembahasan mengenai kurangnya kesadaran siswa-siswi SMP Negeri 20
Malang akan kebersihan lingkungan sekolahnya. Juga disertai pengamatan penulis selama
penyusunan karya tulis ini.
Penyusunan karya tulis ini tentunya tidak lepas dari bantuan, arahan, dan dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
terutama kepada Ibu Dra. Tutut Sri Wahyuni, M.M.Pd, selaku Kepala SMP Negeri 20
Malang yang telah memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang cukup memadai, sehingga
karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik. Selanjutnya Ibu Dra. Rubiati selaku guru
pembimbing Bahasa Indonesia di kelas 9A. Juga sebagai pengampuh bahasa yang tidak ada
hentinya memberi pelajaran dan memberikan arahan yang benar. Kemudian Ibu Retno
Muktiatni, S. Pd selaku wali kelas 9A yang telah mendidik penulis dengan perhatian yang
lebih, sehingga penulis dapat terselesaikan dengan baik. Lalu Ibu Budiarti Andjajani S, Pd
selaku narasumber dalam penyusunan karya tulis ini. Tak lupa orang tua yang senantiasa
memberikan semangat dan doa restu agar penyusunan karya tulis ini dapat terselesaikan
dengan baik. Serta teman-teman kelas 9A sebagai teman sekaligus sahabat dan guru sebaya
yang sering memberi masukan yang membangun terselesaikannya karya tulis ini, juga teman-
teman SMP Negeri 20 Malang yang telah membantu penulis dalam mengisi angket guna
penyusunan karya tulis ini, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
yang rela memberikan waktunya demi kelancaran karya tulis ini.
Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan penulisan karya tulis ini, tetapi
penulis menyadari bahwa penyusunan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak.
Semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan
bagi penulis pada khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latang Belakang
1.2 Ruang Lingkup Masalah
1.3 Pembatasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.5.1 Tujuan Umum
1.5.2 Tujuan Khusus
1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi Sekolah
1.6.2 Bagi Guru
1.6.3 Bagi Siswa
1.7 Anggapan Dasar (Asumsi) dan Hipotesis
1.7.1 Anggapan Dasar (Asumsi )
1.7.2 Hipotesis
1.8 Sumber Data dan Metode
1.8.1 Sumber Data
1.8.2 Metode
Bab II Analisis dan Pembahasan
2.1 Pengertian Lingkungan
2.2 Pengertian Kebersihan
2.3 Pengertian Kebersihan Lingkungan
2.4 Pengertian Menjaga Kbersihan Lingkungan
2.5 Dampak LingkunganBersih
2.6 Menumbuhkan Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan
2.7 Cara Mengatasi Lingkungan Kotor di SMP Negeri 20 Malang
2.8 Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang
2.9 Hasil Penyebaran Angket Tentang “Kurangnya Kesadaran Siswa
dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang”
Bab III Penutup
3.1 Simpulan
3.2 Saran
3.2.1 Bagi Sekolah
3.2.2 Bagi Guru
3.2.3 Bagi Siswa
Lampiran
Daftar Rujukan
Daftar Wawancara
Jawaban Wawancara
Pertanyaan Angket
Diagram
Gambar
BAB I
PENDAHULUAN
Pada pendahuluan ini penulis akan menguraikan tentang (1) latar belakang, (2) ruang
lingkup masalah, (3) pembatasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, (6)
manfaat penelitian, (7) anggapan dasar dan hipotesis, serta (8) sumber data dan metode.
1.1 Latar Belakang
Penulis mengambil judul “Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga
Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang”. Karena kesadaran siswa dalam
menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang masih kurang. Terbukti dengan
keadaan lingkungan masih terlihat kurang bersih, masih banyak sampah di sembarang
tempat.
Minimnya kesadaran siswa dalam membuang sampah pada tempatnya dan menjaga
kelestarian tempat-tempat umum di lingkungan sekolah contohnya ruang kelas, kamar mandi,
kantin sekolah, dan lain lain. Hal tersebut , mendorong Penulis untuk melakukan penelitian
terhadap kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
Agar para pembaca menjadi lebih paham akan pentingnya kesadaran dalam menjaga
kebersihan lingkungan di sekolah. Serta mengetahui dampak positif dan negative lingkungan
bersih, dan dapat menerapkan kebiasaan dalam menjaga kebersihan dalam kehidupan sehari-
hari.
Menurut Beatrice Trum Munter (2006:22) kita menghirup oksigen, nafas kehidupan
kita, dan menghembuskan zat-zat sisa. Sayangnya, di dunia yang penuh polusi ini bersama
dengan Oksigen kehidupan, kita juga menghirup banyak bahan yang mengiritasi dan merusak
paru-paru serta organ lain. Polutan udara ini sangat beragam dan mencakup asap kendaraan
bermotor, jegala, debu, asap rokok, kabut asap, senyawa organik yang mudah menguap,
pengusir serangga, serta masih banyak lagi.
Polusi udara dalam ruangan mungkin menjadi masalah kesehatan yang lebih serius
daripada polusi udara luar ruangan. Karena secara rata-rata kita menghabiskan 75% dari
waktu kita didalam ruangan. Bagi sebagian kelompok persentasi waktu yang dihabiskan
didalam ruangan bahkan mungkin lebih tinggi kemungkinan efek kesehatan akibat pajanan
pada polutan dalam ruangan yang berbahaya.
Karena masalah tersebut maka, penulis ingin membahas lebih dalam secara
keseluruhan mengenai penyebab, solusi, dan tindak lanjut dari masalah-masalah tersebut.
Karena menurut penulis, masalah tersebut masih menjadi momok besar yang melanda
masyarakat seluruhnya, terutama para remaja.
Penulis menganggap bahwa remaja masih enggan untuk melakukan kewajibannya. Di
sini penulis lebih menekankan pada membuang sampah di tempatnya. Karena mereka masih
menganggap bahwa sampah adalah hal yang sepele. Sehingga mereka tidak memperdulikan
hal tersebut, padahal jika ditelisik lebih dalam sampah dapat berakibat besar bagi kehidupan
kita.
Kebersihan itu sendiri pada hakekatnya adalah hal yang utama karena kebersihan
merupakan dasar dari semua kegiatan. Kebersihan akan menghasilkan hal-hal yang positif.
Seperti halnya kita melakukan sesuatu, akan lebih nyaman bila dilakukan secara bersih.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik menyusun karya tulis yang berjudul
“Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri
20 Malang” karena masih banyak siswa SMP Negeri 20 Malang yang belum sadar akan
pentingnya kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekolah.
1.7.2 Hipotesis
Sebenarnya sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak sekolah untuk terus
dapat meningkatkan kualitas kebersihannya. Seperti pengadaan Jumat bersih dan piket kelas.
Namun para siswanya sendiri masih belum saja peduli terhadap hal tersebut.
Mereka cenderung meremehkan upaya-upaya tersebut, juga tidak mendukung cara
tersebut. Sehingga terkesan pihak sekolah tidak pernah mempunyai upaya yang konkret untuk
mengatasi masalah kebersihan. Padahal sebernarnya ketidakadaan dorongan dari para siswa
adalah penyebab utamanya.
Seperti halnya pelaksanaan Jumat bersih. Dalam kasus ini sekolah menyediakan
waktu dua kali dalam sebulan, tepatnya pada minggu genap kedua dan keempat. Panitia
sudah menghimbau para siswa membawa peralatan kebersihan. Seperti sapu lidi, lap meja,
dan lain-lain. Untuk membantu membersihkan sekolah. Namun pada kenyataannya para
siswa masih banyak yang tidak membawanya. Mereka merasa malas dan repot untuk
membawanya.
Selain itu, masalah juga terjadi pada saat pelaksanaan Jumat bersih. Setiap kelas
diberi area yang berbeda, baik di dalam maupun di luar sekolah. Bertujuan agar sekolah dapat
bersih secara merata di setiap sudut ruangan. Tapi ternyata, para siswa terlihat enggan untuk
bersih-bersih. Kebanyakan diantaranya merasa jijik kepada sampah yang berserakan. Padahal
sebenarnya mereka sendirilah yang menciptakan sampah yang berserakan tersebut.
Kemudian terkendala pada piket kelas. Piket yang dilakukan setiap hari secara bergilir
oleh setiap siswa. Di sini para siswa masih belum bisa terkontrol secara baik. Maka kelas
sering kali tidak terkondisikan dalam keadaan bersih. Inilah yang menghambat proses belajar
mengajar di sekolah. Kelas yang kotor akan menimbulkan rasa ketidaknyamanan, sehingga
prestasi belajar pun menjadi terganggu.
Fasilitas yang diberikan oleh sekolah pun sudah cukup lengkap. Peralatan kebersihan,
mulai dari sapu, cikrak, sulak, kemucing, kain pel, dan lain-lain, telah tersedia di dalam kelas.
Dan setiap tahunnya juga selalu diganti oleh pihak sekolah. Juga terdapat tempat sampah, dan
slogan kebersihan juga telah dilakukan.
Tempat sampah terdapat di setiap penjuru ruangan sekolah. Dan slogan kebersihan
berisi ajakan untuk tetap melestarikan kebersihan di sekolah.Namun nyatanya slogan-slogan
tersebut kurang digubrik oleh para siswa. Di samping itu dengan adanya slogan kebersihan
seperti hanya menjadi pajangan sekolah yang berfungsi hanya untuk memperindah dinding-
dinding sekolah.
Berdasarkan anggapan dasar di atas maka, penulis mengajukan hipotesis tentang
“Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan di SMP Negeri 20
Malang”yaitu masih banyak siswa SMP Negeri 20 Malang yang kurang menjaga dan kurang
sadar dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
1.8.2 Metode
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis meneliti pokok bahasan dengan metode
wawancara dan penyebaran angket kepada siswa-siswi SMP Negeri 20 Malang.
1.8.2.1 Wawancara
Narasumber yang dipilih oleh penulis dalam metode wawancara karya tulis ini adalah
sebagai berikut :
1) Ibu Budiarti Andjajani S.Pd selaku Pembina Kelompok Kerja Kebersihan SMP Negeri 20
Malang (diwawancarai pada hari Rabu, tanggal 11 Desember 2013 pukul 09:00 )
2) Annisa Latifa Gafrillia (Kelas 8H) selaku Ketua Kelompok Kerja Kebersihan SMP Negeri
20 Malang (diwawancarai pada hari Rabu, tanggal 11 Desember 2013 pukul 10:00)
1.8.2.2 Angket
Penulis mengambil sampel berupa perwakilan dari setiap tingkatan kelas di SMP
Negeri 20 Malang untuk mendapatkan jawaban yang tepat berdasarkan sudut pandang
mereka masing-masing. Angket berjumlah seratus lembar dan disebarkan dari kelas :
7A sampai 7I : 40 lembar
8A sampai 8I : 30 lembar
9A sampai 9J : 30 lembar
b) Pengurai / dekomposer :
Pengurai atau dekomposer adalah organisme yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme
mati. Pengurai disebut juga konsumen makro (sapotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih besar.
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang
sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Yang tergolong pengurai
adalah bakteri dan jamur. Ada pula pengurai yang disebut detritivor, yaitu hewan pengurai yang memakan sisa-
sisa bahan organik, contohnya adalah kutu kayu. Tipe decomposer ada tiga, yaitu:
1. Aerobik : oksigen adalah penerima elektron / oksidan
2. Anaerobik : oksigen tidak terlibat. Bahan organik sebagai penerima elektron /oksidan
3. Fermentasi : anaerobik namun bahan organik yang teroksidasi juga sebagai
penerima elektron. komponen tersebut berada pada suatu tempat dan berinteraksi membentuk
suatu kesatuan ekosistem yang teratur. Misalnya, pada suatu ekosistem akuarium, ekosistem
ini terdiri dari ikan sebagai komponen heterotrof, tumbuhan air sebagai komponen
autotrof, plankton yang terapung di air sebagai komponen pengurai, sedangkan yang
termasuk komponen abiotik adalah air, pasir, batu, mineral dan oksigen yang terlarut dalam
air.
Akan tetapi slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa
ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang mengajak kita untuk
menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih membuang sampah sembarangan, selain ini siswa
juga merobek-robek kertas dalam kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah
yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas
2.9 Hasil Angket tentang Kurangnya Kesadarann Siswa dalam Menjaga Kebersihan
Lingkungan di SMP Negeri 20 Malang
Dari penyebaran angket sebanyak seratus lembar diperoleh data sebagai berikut :
Pertanyaan pertama yaitu apakah Anda setuju diadakannya Jumat Bersih? Yang
menjawab ya sebanyak 91%, tidak sebanyak 3%, dan ragu-ragu sebanyak 6%. Dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa siswa setuju diadakannya Jumat Bersih.
Pertanyaan kedua yaitu apakah kegiatan Jumat Bersih berpengaruh dalam kebersihan
di lingkungan SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 96%, tidak sebanyak
3%, dan ragu-ragu sebanyak 1%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa kegiatan Jumat
Bersih berpengaruh dalam kebersihan di lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
Pertanyaan ketiga yaitu apakah Anda sudah melaksanakan piket kelas sepulang
sekolah? Yang menjawab ya sebanyak 88%, tidak sebanyak 0%, dan ragu-ragu 12%. Dari
hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah melaksanakan piket sepulang sekolah.
Pertanyaan keempat yaitu apakah Anda sudah memilah sampah sesuai dengan
jenisnya ketika membuang sampah? Yang menjawab ya sebanyak 52%, tidak sebanyak 9%,
dan ragu-ragu sebanyak 39%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah memilah
sampah sesuai jenisnya ketika membuang sampah.
Pertanyaan kelima yaitu apakah Anda sudah membuang sampah menurut jenisnya?
Yang menjawab ya sebanyak 64%, tidak sebanyak 8%, dan ragu-ragu sebanyak 28%. Dari
hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah membuang sampah menurut jenisnya.
Pertanyaan keenam yaitu apakah Anda pernah dengan sengaja membuang sampah
tidak pada tempatnya? Yang menjawab ya sebanyak 42%, tidak sebanyak 30%, dan ragu-
ragu sebanyak 28%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa pernah dengan sengaja
membuang sampah tidak pada tempatnya.
Pertanyaan ketujuh yaitu pentingkah kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan?
Yang menjawab ya sebanyak 100%, tidak sebanyak 0%, dan ragu-ragu sebanyak 0%. Dari
hasil tersebut menunjukkan bahwa kesadaran siswa akan kebersihan lingkungan itu penting.
Pertanyaan kedelapan yaitu apakah Anda termasuk orang yang tidak peduli dengan
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 4%, tidak
sebanyak 80%, dan ragu-ragu sebanyak 16%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa
tidak termasuk orang yang tidak peduli dengan kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20
Malang.
Pertanyaan kesembilan yaitu apakah Anda termasuk orang yang peduli dengan
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 77%, tidak
sebanyak 0%, dan ragu-ragu sebanyak 23%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa
termasuk orang yang peduli dengan kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
Pertanyaan kesepuluh yaitu apakah lingkungan di SMP Negeri 20 Malang sudah
termasuk lingkungan yang bersih dan sehat? Yang menjawab ya sebanyak 46%, tidak
sebanyak 5%, dan ragu-ragu sebanyak 49%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa
masih ragu lingkungan di SMP Negeri 20 Malang sudah termasuk lingkungan yang bersih
dan sehat.
Pertanyaan kesebelas yaitu apakah Anda sudah merasa nyaman dengan lingkungan
SMP Negeri 20 Malang saat ini? Yang menjawab ya sebanyak 69%, tidak sebanyak 3%, dan
ragu-ragu sebanyak 28%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa sudah merasa
nyaman dengan lingkungan SMP Negeri 20 Malang saat ini.
Pertanyaan keduabelas yaitu apakah Anda mengetahui cara mengatasi lingkungan
kotor di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 58%, tidak sebanyak 11%,
dan ragu-ragu sebanyak 31%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa mengetahui cara
mengatasi lingkungan kotor di SMP Negeri 20 Malang.
Pertanyaan ketigabelas yaitu apakah Anda pernah menjadi pelopor dalam menjaga
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak 24%, tidak
sebanyak 45%, dan ragu-ragu senayak 31%. Dari data tersebut menunjukkan bahwa banyak
siswa yang tidak pernah menjadi pelopor dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP
Negeri 20 Malang.
Pertanyaan keempatbelas yaitu apakah masih banyak teman Anda yang kurang peduli
terhadap kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyak
77%, tidak sebanyak 7%, dan ragu-ragu sebanyak 16%. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa banyak siswa yang kurang peduli terhadap kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20
Malang.
Pertanyaan kelimabelas yaitu apakah Anda pernah menegur teman Anda yang dengan
sengaja membuang sampah sembarangan di lingkungan SMP Negeri 20 Malang? Yang
menjawab ya sebanyak 64%, tidak sebanyak 18%, dan ragu-ragu sebanyak 18%. Dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa banyak siswa pernah menegur temannya yang dengan sengaja
membuang sampah sembarangan di lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
Pertanyaan keenambelas yaitu apakah Anda ikut bertanggung jawab dalam
menciptakan lingkungan SMP Negeri 20 Malang yang bersih dan sehat? Yang menjawab ya
sebanyak 67%, tidak sebanyak 3%, dan ragu-ragu sebanyak 30%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa ikut bertanggung jawab dalam menciptakan lingkungan SMP
Negeri 20 Malang yang bersih dan sehat.
Pertanyaan ketujuhbelas yaitu apakah Anda sudah ikut serta dalam menjaga
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang? Yang menjawab ya sebanyaj 78%, tidak
sebanyak 3%, dan ragu-ragu sebanyak 19%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa
sudah ikut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
Pertanyaan kedelapanbelas yaitu apakah dalam kegiatan belajar mengajar Anda sudah
merasa nyaman dengan lingkungan yang bersih? Yang menjawab ya sebanyak 67%, tidak
sebanyak 12%, dan ragu-ragu sebanyak 21%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dalam
kegiatan belajar mengajar iswa sudah merasa nyaman dengan lingkungan yang bersih.
Pertanyaan kesembilanbelas yaitu apakah kesadaran siswa SMP Negeri 20 Malang
dalam menjaga kebersihan lingkungan sudah cukup baik? Yang menjawab ya sebanyak 33%,
tidak sebanyak 16%, dan ragu-ragu sebanyak 51%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
banyak yang ragu kesadaran siswa SMP Negeri 20 Malang dalam menjaga kebersihan
lingkungan sudah cukup baik.
Pertanyaan keduapuluh yaitu apakah lingkungan SMP Negeri 20 Malang sudah layak
dikatakan sebagai lingkungan yang bersih dan sehat? Yang menjawab ya sebanyak 42%,
tidak sebanyak 8%, dan ragu-ragu sebanyak 50%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
banyak yang ragu lingkungan SMP Negeri 20 Malang sudah layak dikatakan sebagai
lingkungan yang bersih dan sehat.
BAB III
PENUTUP
Pada bab penutup penulis akan menguraikan tentang (1) simpulan (2) saran.
3.1 Simpulan
Dari hal tersebut kita dapat menyatakan bahwa siswa-siswi di SMP Negeri 20 Malang
masih belum peduli terhadap kebersihan lingkungan di sekitarnya.
Kebanyakan dari mereka bertindak secara spontan tanpa berfikir sebab akibat yang
akan terjadi di kemudian hari dan hanya ingin menguntungkan diri sendiri. Seperti masalah
pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya, penggolongan sampah yang tidak
dilaksanakan sejak dini, pelaksanaan piket kelas yang kurang teratur, pembawaan sampah
plastik dari luar sekolah, dan tidak disiplin dalam mengembalikan peralatan makan di kantin
sekolah. Kasus-kasus yang seperti ini menyangkut masalah kebersihan setiap tahunnya selalu
meningkat. Dan mengakibatkan keadaan yang merugikan lingkungan SMP Negeri 20
Malang.
Kesadaran masing-masing individu begitu penting, untuk menjalankan perubahan
kebersihan pada lingkungan sekolah. Namun mayoritas para siswa masih baru berantusias
dalam meningkatkan kebersihan lingkungan. Dan siswa-siswi setuju dengan harus adanya
cara-cara yang dilakukan untuk memberikan alternatif untuk lebih meyadarkan masyarakat
tentang nilai kebersihan.
Dari beberapa uraian yang telah dibahas sebelumnya dapat kita simpulkan yaitu
siswa-siswi SMP Negeri 20 Malang harus turut andil dalam menjaga kebersihan lingkungan
di SMP Negeri 20 Malang agar terciptanya suasana yang nyaman dalam proses
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan setiap hari, serta siswa harus selalu menjaga dan
melaksanakan tanggung jawab untuk memenuhi komponen kebersihan dalam lingkungan
SMP Negeri 20 Malang.
Jadi, dari hal tersebutlah kita harus menyadari kebersihan itu penting. Marilah kita
menjaga kebersihan secara bersama-sama.
Berdasarkan hipotesis penulis, dapat disimpulkan bahwa siswa-siswi SMP Negeri 20
Malang masih belum bisa melakukan kebersihan dengan baik. Hal ini dapat diketahui dari
jawaban hasil wawancara dan penyebaran angket yang telah dilakukan oleh penulis.
Seharusnya siswa melakukan kebersihan melalui hal-hal kecil yang dapat dilakukan di kelas,
ataupun di halaman sekolah tanpa harus menunggu dilaksanakannya Jumat bersih atau kerja
bakti.
Seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak mencoret-coret dinding sekolah
seperti yang dapat ditemui pada dinding belakang aula, kamar mandi, ruang multimedia, meja
atau kursi kelas, maupun dinding kelasnya masing-masing. Mengembalikan piring atau gelas
pada tempatnya, tidak mengotori kolam ikan yang berada di taman, tidak menginjak-injak
rumput dan merusak tanaman yang ada.
3.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka penulis dapat menarik beberapa saran yang
melibatkan beberapa komponen yang dimohonkan kerja samanya dalam membantu
menyadarkan siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah di SMP Negeri 20
Malang, beberapa diantaranya yaitu sebagai berikut.
3.2.1 Bagi Sekolah
1) Memperbanyak tempat sampah yang diletakkan di setiap sudut-sudut sekolah, agar
memungkinkan para siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.
2) Melakukan program penghijauan di sekolah.
3) Menggalang siswa untuk lebih meningkatkan kebersihan di sekitar sekolah.
4) Lebih meningkatkan hubungan sosialisasi dengan para siswanya saat melakukan kebersihan.
5) Menyediakan sarana dan prasarana yang lengkap yang dibutuhkan untuk kebersihan sekitar
sekolah.
1) Memberi contoh pada para siswanya dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20
Malang.
2) Membantu memberi peringatan pada para siswa SMP Negeri 20 Malang yang melanggar
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20 Malang.
3) Memberikan penyuluhan akan pentingnya kesadaran tentang kebersihan lingkungan di SMP
Negeri 20 Malang.
4) Membimbing siswanya untuk melakukan kebersihan di kelas masing-masing.
5) Menumbuhkan rasa kekompakan dengan siswanya untuk menjaga kebersihan di kelas
masing-masing.
6) Mengawasi para siswanya saat melakukan kerja bakti atau Jumat bersih.
7) Meningkatkan kedisiplinan yang berkaitan dengan kebersihan.