DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
ILMU GIZI
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat-Nya maka kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Vitamin Larut Air” tepat pada waktunya. Dalam
penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis penulisan
maupun materi mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Dalam
penyusunan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak – pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan terselesaikannya makalah ini
dapat memberikan ilmu, informasi, pengetahuan, dan wawasan baru yang bermanfaat guna
untuk mengembangkan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun kami harapkan demi
mencapai kesempurnaan makalah berikutnya. Sekian kami sampaikan, terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha
kita.
Penyusun
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
Mengetahui pengertian vitamin larut air.
Mengetahui tentang klasifikasi vitamin larut air.
Mengetahui kebutuhan vitamin larut air dalam tubuh.
Mengetahui akibat kelebihan dan kekurangan vitamin larut air.
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini diharapakan bermanfaat :
1. Bagi mahasiswa
Menambah kajian dalam ilmu pangan dan kesehatan.
2. Bagi pendidikan
Sebagai suatu inspirasi baru dalam pembelajaran pangan dan kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.2.1 Vitamin C
a. Definisi Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan
kering, vitamin C cukup stabil tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak
karena bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi
dipercepat dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan
alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang
paling labil.
b. Fungsi Vitamin C
Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, di antaranya :
1) Sintesis Kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen
merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel di
semua jaringan ikat, seperti pada tulang awan, matriks tulang, dentin gigi,
membrane kapiler, kulit, dan tendon (urat otot). Dengan demikian, vitamin C
berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit,
dan perdarahan di gusi.
2) Sintesis Karnitin, Noradrenalin, Serotonin, dan Lain-lain
Karnitin memegang peran dalam mengangkut asam lemak-rantai panjang ke
dalam mitokondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada devisiensi
vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
3) Absorbsi dan Metabolisme Besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga
mudah diabsorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang
sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi
dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C.
Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transfer di dalam plasma
ke feritin hati.
4) Absorpsi Kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar
kalsium berada dalam bentuk larutan.
5) Mencegah Infeksi
Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan karena
pemeliharaan terhadap membran mukosa atau pengaruh terhadap fungsi
kekebalan.
b. Fungsi Vitamin B1
Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi sebagai
koenzim berbagai reaksi metabolism energy. Tiamin dibutuhkan untuk
dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memugkinkan masuknya
substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk pembentukan energy.
Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu merupakan precursor penting
lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan TPP dalam fungsi normal system
saraf. Didalam siklus krebs, TPP merupakan kofaktor pada dekarboksilasi
oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinil-KoA. TPP juga dibutuhkan untuk
dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam alfa-ketoglutarat dan 2-keto-
karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino metionin, treonin, leusin,
isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan koenzim reaksi transketolase yang
berfunfsi dalam pentose-fosfat shunt, jalur alternative oksidasi glukosa.
Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolism lemak, protein dan asam nukleat,
peranan utamanya adalah dalam metabolism karbohidrat.
b. Fungsi Vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk
menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin
berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.
b. Fungsi Vitamin B3
Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan NADP
(NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim ini
diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolisme protein,
asam lemak, pernapasan sel, dan detoksifikasi di mana perannya adalah melepas
dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi dalan sintesis glikogen. Niasin
membantu kesehatan kulit, sistem syaraf, dan sistem pencernaan.
b. Fungsi Vitamin B5
Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari koenzim A.
Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan
glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat terlibat pula
dalam sintesis hormone steroid, kolesterol, fosfolipida, dan porfirin yang
diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.
2.2.6 Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
a. Definisi Vitamin B6
Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk, yakni piridoksin, piridoksal, dan
piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang digunakan
sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan sebagai koenzim
berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP) dalam berbagai reaksi
transaminasi.
b. Fungsi Vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak. Vitamin
B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial. Selain itu juga
berperan dalam produksi sel darah merah.
b. Fungsi Vitamin B8
Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut
penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa aktif.
Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim. Demikian
pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2 dari asam-asam amino tertentu, terutama
asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang diperlukan dalam
pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara metabolic, biotin erat
kaitannya dengan asam folat, asam pantetonat, dan vitamin B12.
b. Fungsi Vitamin B9
Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah putih dalam
sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan sebagai pembawa
karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi folat dapat banyak
menyembuhkan anemia parnisiosa, namun gejala gastrointestian, dan gangguan
saraf tetap bertahan.
2.3.1 Vitamin C
Vitamin C merupakan vitamin larut air yang diperlukan untuk pembuatan kolagen. Kolagen
merupakan protein yang diperlukan tubuh untuk menjaga tulang, kulit, gigi, dan pembuluh
darah tetap sehat. Rekomendasi asupan (RDI/recomended daily intake) vitamin C menurut
Institute of Medicine, Food, and Nutrition Board of the United States, untuk orang dewasa di
atas 18 tahun adalah sebagai berikut :
Pria 90 mg/hari.
Wanita 75 mg/ hari.
Wanita hamil 85 mg/hari.
Wanita menyusui 120 mg/hari.
2.4.1 Vitamin C
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah
terutama yang asam, seperti jeruk, nanas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C
juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan, dan jenis kol. Kandungan vitamin C
beberapa bahan makanan dapat dilihat pada table berikut.
2.5.1 Vitamin C
a. Dampak Kekurangan Vitamin C
Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar,
gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi perdarahan
di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar
sembuh, mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-
gejala kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C berat
menyebabkan penyakit kudisan.
Proses Metabolismenya :
Proses pencernaan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut air langsung
diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke hati. Proses dan mekanisme
penyerapan vitamin dalam usus halus diperlihatkan pada table berikut.
Jenis vitamin dan nutrisi terkandung B1, B2, B6, calcium pantothenate, nicotinamide
Bentuk Tablet
2) Betominplex
B1, B2, B6, B12, calcium pantothenate, folic
Jenis vitamin dan nutrisi terkandung
acid, nicotinamide
Bentuk Tablet
3) Lapibion
Bentuk Tablet
Bentuk Tablet
5) Neurobion Forte
Bentuk Tablet
Tipe Tablet
Isi 60 tablet
Kandungan nutrisi lain Bioflavonoid, Rutin, Hesperidin complex, Rose Hips, Acerola
Tipe Tablet
Isi 30 tablet
Tipe Tablet
Tipe Tablet
Isi 30 tablet
Dari penguraian diatas fortifikasi dan suplementasi sekarang menjadi hal yang lumrah
di kalangan masyarakat. Tetapi, suplemenasi tidak begitu luas dii pakai oleh masyarakat
karena banyaknya masyarakat miskin yang tidak mampu membeli suplemen–suplemen.
Berbeda dengan fortifikasi karena ia menjangkau semua lapisan masyarakat entah miskin
maupun kaya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat di atas dapat disimpulkan bahwasanya jika ditinjau dari
kelarutannya, vitamin terbagi atas dua pembagian, yakni vitamin larut lemak dan vitamin
larut air. Vitamin larut air sangat penting bagi kesehatan tubuh. Vitamin ini terbagi atas dua
unsur, yakni vitamin C dan vitamin B-kompleks. Vitamin B-kompleks dalam vitamin larut air
terdiri dari delapan klasifikasi, di antaranya vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5,
vitamin B6, vitamin B8, vitamin B9, dan vitamin B12. Masing – masing dari vitamin larut air
ini memiliki dampak tersendiri apabila dikonsumsi, baik secara berlebihan maupun
kekurangan. Kebutuhan asupan makanan yang mengandung vitamin larut air sangat mudah
dijumpai di lingkungan sekitar. Vitamin larut air juga memiliki fungsi dan manfaat masing –
masing yang sangat berguna bagi kesehatan tubuh. Maka dari itu, cukupi kebutuhan asupan
dari setiap vitamin larut air agar dapat berfungsi secara optimal di dalam tubuh.
3.2 Saran
Ada beberapa hal yang dapat disarankan untuk dipelajari dari tulisan makalah ini, yakni :
Dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Vitamin baik dari
sumber, fungsi serta manfaatnya.
Semoga pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta kelebihan Vitamin bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://rofhiah.blogspot.com/2013/12/makalah-vitamin-dan-efeknya.html
https://www.alodokter.com/vitamin-yang-larut-dalam-air-dan-cara-mengoptimalkan-
asupannya
https://www.honestdocs.id/9-vitamin-yang-larut-dalam-air-manfaat-dan-sumbernya
https://kuntummawar.wordpress.com/2013/05/16/makalah-vitamin-larut-air/
https://napmizukage.wordpress.com/2018/03/03/vitamin-larut-air/
http://giziklinikku.blogspot.com/2017/02/akibat-kelebihan-dan-kekurangan-
vitamin_88.html
https://doktersehat.com/vitamin-yang-larut-dalam-air/
http://git-gityudhistira.blogspot.com/2012/02/proses-metabolisme-vitamin-larut-
dalam.html
http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/05/13/apa-itu-vitamin-larut-dalam-air/