Profil 2016
Profil 2016
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan
untuk meningkatkan kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar meperoleh derajat kesehatan yang optimal.
Dalam melaksanakan kegiatannya puskesmas mengacu pada 4 azas
penyelenggaraan yaitu wilayah kerja, pemberdayaan masyarakat, keterpaduan
dan rujukan. Upaya kesehatan yang diselenggarakan puskesmas terdiri dari
upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan. Upaya kesehatan
wajib merupakan upaya kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh puskesmas
di Indonesia. Upaya kesehatan wajib meliputi promosi kesehatan, kesehatan
lingkungan, kesehatan ibu anak dan keluarga berencana, perbaikan gizi
masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta
pengobatan. Sedangkan upaya kesehatan pengembangan adalah upaya
kesehatan yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan di masyarakat setempat serta disesuaikan dengan kemampuan
puskesmas.
Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas ialah pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan :
Promotif (peningkatan kesehatan)
Preventif (upaya pencegahan)
Kuratif (pengobatan)
Rehabilitasi (pemulihan)
Semua itu ditujukan kepada semua penduduk dan tidak dibedakan jelas
kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup
usia. Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda- beda,
maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas diarahkan
kepada keluarga sebagai satuan masyarakat terkecil.
Sedangkan fungsi dan tugas pokok puskesmas adalah :
Fungsi Puskesmas :
1. Pusat pembangunan wilayah berwawasan kesehatan
Page 1
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
3. Pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer
4. Pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, memerlukan pola
kepemimpinan yang holistik, strategis, manajerial dan berkelanjutan
(sustainable leadership).
Page 2
Disamping memberikan pelayanan program puskesmas yang secara
langsung pada masyarakat, puskesmas juga digunakan untuk lahan praktek
bagi institusi pendidikan.
Puskesmas Bumijawa dengan wajah dan penampilan yang baru dengan
menerapkan 2 alur yaitu infection / sakit dan non infection / sehat dengan
harapan akan memberikan kenyamanan bagi pengunjung sehingga tidak
terjadi kontaminasi keduanya.
Berikut visi dan misi Puskesmas Bumijawa yang masih melanjutkan
tahun sebelumnya :
VISI : Sebagai unit pelayanan kesehatan terdepan yang bermutu
untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam bidang kesehatan
MISI :
Meningkatkan dedikasi dan profesionalisme kerja
Memberikan pelayanan yang terbaik dan diterima masyarakat
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan harmonis
Membina peran serta masyarakat dakam bidang kesehatan
SELUSIN BUDAYA MALU
Page 3
B. Rencana Program di Dalam dan Luar Gedung Puskesmas Bumijawa
Rencana program yang dilaksanakan di dalam dan luar gedung Puskesmas
Bumijawa dibagi menjadi 2, yaitu upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan
pengembangan.
Upaya Kesehatan Wajib (Basic Six) :
1. Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana
pelayanan terhadap pasien KB, KIA, sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan
pembinaan baik murid TK, Kader , Dukun Bayi dan lain-lain.
PWS KIA/ KPKIA
2. Promosi Kesehatan
Penyuluhan, madding, pertemuan PKMD Kelurahan, Kecamatan, desa
siaga, phbs, kunjungan rumah bagi kelompok resti, kel. rawan, tindak
lanjut, pembinaan usila, dan lain-lain.
3. Kesehatan Lingkungan
Pemeriksaan sampel air, penyuluhan dan pembinaan kesling,
pembinaan TTU/TPM, pendataan dan pembinaan perusahaan,
pendataan perumahan, Samijaga, Spal, Fogging Focus, dan lain-lain.
4. Peningkatan Gizi Masyarakat
penimbangan balita
penyuluhan di posyandu
droping barang UPGK
pemberian vit. A dan Fe
pencegahan defisiensi yodium
monitoring status gizi
pertemuan kader gizi masing-masing Kelurahan/ bln.
Refresing kader
PWS PG
Pembinaan karang gizi/ toga
5. Pencegahan Penyakit Menular
Imunisasi
yang meliputi penyuluhan, pencarian drop out, pengambilan
vaksin, pemberian imunisasi SD kelas I, II, pemberian imunisasi di
Puskesmas.
Page 4
Diare
Pencarian kasus, pengobatan pasien, penyuluhan
Kusta
Penyuluhan, case survey, school survey
Ispa
Penemuan dan pengobatan penderita, penyuluhan.
TB
Penyuluhan dan penemuan serta pengobatan penderita/
administrasi.
Demam Berdarah
PJB 3 bulan sekali, penyuluhan PSN, pelacakan penderita,
abatisasi, fogging
Page 5
7. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
Pendataan murid, pembinaan/ penyuluhan , skrining UKS, penataran
dokter kecil, pertemuan TP UKS / 3 bulan sekali
8. Upaya Penanganan Kekerasan Terhadap Anak/ Perempuan (KTP/KTA)
9. Upaya Kesehatan Pesantren (Poskestren)
10. Klinik Konsultasi Berhenti Merokok
Pelayanan konsultasi diperuntukkan bagi yang ingin berhenti merokok.
11. Klinik Konsultasi Psikologi
Pelayanan ini buka setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat.
C. Manajemen
Agar upaya kesehatan terselenggara secara optimal, maka puskesmas
harus melaksanakan manajemen dengan baik. Manajemen puskesmas adalah
rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sistematik untuk menghasilkan
luaran puskesmas secara efektif dan efisien. Seluruh kegiatan tersebut
merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.
Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
1. Manajemen Kepemimpinan
Kepemimpinan holistik berarti kemampuan pimpinan Puskesmas
yang menjadi “agent of change” ditengah dinamika sosial masyarakat
yang dilayaninya. Untuk itu diperlukan ilmu dan ketrampilan dalam
bidang “community development” (pembangunan masyararakat),
termasuk menggerakkan semua elemen potensi masyarakat (modal sosial)
dalam pembangunan kesehatan. Selain itu perlu kemampuan melakukan
advovacy kepada aparat pemerintah kecamatan, kelurahan, organisasi
sosial dan keagamaan, sektor usaha swasta, dan lain-lain tentang perlunya
wawasan kesehatan dalam kegiatan pembangunan sosial-ekonomi di
wilayah kerja Puskesmas.
Kepemimpinan strategis berarti kemampuan memberikan respons
yang tepat dan cepat terhadap turbulensi perubahan lingkungan yang
terjadi di wilayah kerja Puskesmas, termasuk perubahan sosial, ekonomi,
demografi, ekologi, dan lain-lain. Kepemimpinan Puskesmas perlu
memiliki kemampuan mengidentifikasi resiko-resiko kesehatan serta
dampak kebijakan pembangunan terhadap kesehatan penduduk serta
Page 6
merumuskan intervensi strategis untuk mengatasi resiko dan dampak
tersebut.
Kepemimpinan manajerial berarti kemampuan menggerakkan
manajemen program kesehatan sesuai dengan standar program yang ada,
serta menggerakkan SDM Puskesmas melaksanakan standar program
tersebut dengan tehnik motivasi, komunikasi dan supervisi yang
efektif.Kepemimpinan berkelanjutan berarti adanya kesempatan pemimpin
Puskesmas menjalin hubungan pribadi dan sosial dengan staf Puskesmas,
aparat pemerintahan di kecamatan serta dengan masyarakat yang
dilayaninya.
2. Manajemen Program
a. Perencanaan
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas. Rencana
Puskemas dibedakan atas dua macam yaitu Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) untuk kegiatan pada setahun mendatang dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) pada tahun berjalan. Perencanaan
Puskesmas disusun meliputi upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan
pilihan dan upaya inovatif baik terkait dengan pencapaian target
maupun mutu Puskesmas.
1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Rencana Usulan Kegiatan adalah perencanaan kegiatan Puskesmas
untuk tahun mendatang.
2) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)/ Plan of Action (POA)
Rencana Pelaksanaan Kegiatan disusun setelah Puskesmas
mendapatkan alokasi anggaran. Penyusunan RPK berdasarkan
RUK tahun yang lalu dengan dilakukan penyesuaian (adjustment)
terhadap target, sasaran dan sumberdaya.
b. Pelaksanaan Pengendalian
Langkah-langkah pelaksanaan dan pengendalian sebagai berikut :
1) Pengorganisasian
Untuk dapat terlaksananya rencana kegiatan Puskesmas perlu
dilakukan pengorganisasian.
Page 7
Ada dua macam pengorganisasian yang harus dilakukan. Pertama,
pengorganisasian berupa penentuan para penanggungjawab dan
para pelaksana untuk setiap kegiatan serta untuk setiap satuan
wilayah kerja. Dengan perkataan lain, dilakukan pembagian
tugas seluruh program kerja dan seluruh wilayah kerja kepada
seluruh petugas Puskesmas dengan mempertimbangkan
kemampuan yang dimilikinya. Penentuan para penanggungjawab
ini dilakukan melalui penggalangan tim pada awal tahun kegiatan.
Kedua, pengorganisasian berupa penggalangan kerjasama tim
secara lintas sektoral.
Penggalangan kerjasama lintas sektor ini dapat dilakukan :
a) Secara langsung yakni antar sektor terkait
b) Secara tidak langsung yakni dengan memanfaatkan pertemuan
koordinasi kecamatan.
2) Penyelenggaraan
Setelah pengorganisasian selesai dilakukan, kegiatan selanjutnya
adalah menyelenggarakan rencana kegiatan Puskesmas, dalam arti
para penanggungjawab dan para pelaksana yang telah ditetapkan
pada pengorganisasian. Untuk dapat terselenggaranya rencana
tersebut perlu dilakukan kegiatan sebagai berikut :
a) Mengkaji ulang rencana pelaksanaan yang telah disusun
terutama yang menyangkut jadwal pelaksanaan, target
pencapaian, lokasi wilayah kerja dan rincian tugas para
penanggungjawab dan pelaksana.
b) Menyusun jadwal kegiatan bulanan untuk tiap petugas sesuai
dengan rencana pelaksanaan kegiatan yang telah disusun.
Beban kegiatan Puskesmas harus terbagi habis dan merata
kepada seluruh petugas.
c) Menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan.
3) Pemantauan
Penyelenggaraan kegiatan harus diikuti dengan kegiatan
pemantauan yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pemantauan
mencakup hal-hal sebagai berikut :
Page 8
a) Melakukan telaahan penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang
dicapai dibandingkan dengan rencana dan standar pelayanan.
Telaahan ini dilakukan dalam forum Lokakarya Mini Bulanan
Puskesmas.
b) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai
dengan pencapaian kinerja Puskesmas serta masalah dan
hambatan yang ditemukan.
4) Penilaian
Kegiatan penilaian dilakukan pada akhir tahun anggaran dengan
cara Penilaian Kinerja Puskesmas yang diukur menggunakan
indikator kinerja Puskesmas. Kegiatan tersebut mencakup :
a) Melakukan penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan dan
hasil yang dicapai, dibandingkan dengan rencana tahunan dan
standar pelayanan.
b) Menyusun saran peningkatan penyelenggaraan kegiatan sesuai
dengan pencapaian serta masalah dan hambatan yang
ditemukan untuk rencana tahun berikutnya.
c) Melaporkan hasil kegiatan kepada Dinas Kesehatan Kota Tegal
c. Pengawasan pertanggungjawaban
Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses
memperoleh kepastian atas kesesuaian penyelenggaraan dan
pencapaian tujuan Puskesmas terhadap rencana dan peraturan
perundang-undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku.
Pengawasan dibedakan menjadi internal dan eksternal.
Pengawasan internal dilakukan secara melekat oleh atasan langsung,
adapun pengawasan eksternal dilakukan oleh masyarakat, dinas
kesehatan kota serta berbagai institusi pemerintah terkait.
Pada setiap akhir tahun anggaran, Puskesmas membuat laporan
pertanggungjawaban tahunan yang mencakup pelaksanaan kegiatan,
serta perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk
keuangan dan laporan akuntabilitas. Laporan tersebut disampaikan
kepada Dinas kesehatan kota serta pihak terkait lainnya, termasuk
masyarakat melalui forum masyarakat.
Page 9
d. Manajemen Kefarmasian
Manajemen kefarmasian bertujuan untuk menjamin kelangsungan
ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan dalam pelayanan
kesehatan di Puskesmas. Ruang lingkupnya mencakup perencanaan,
pengadaan/ penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian
persediaan, penggunaan, pencatatan dan laporan.
Penerapan manajemen pengelolaan logistik obat ini terintegrasi dalam
proses manajemen Puskesmas.
e. Manajemen sarana, prasarana dan peralatan
Manajemen sarana, prasarana dan peralatan bertujuan untuk menjamin
pelayanan terselenggara secara optimal. Ruang lingkup manajemen
tersebut meliputi pemeliharaan secara periodik termasuk dilakukannya
kalibrasi.
3. Sistem Informasi
Sistem informasi meliputi pencatatan, pelaporan dan analisa data sebagai
pendukung perencanaan Puskesmas. Adapun sistem informasi yang
digunakan adalah Sistem informasi Manajemen Puskesmas “SIMPUS”
serta “Sijari Emas (khusus untuk KIA), yang terintegrasi dan terpadu
dalam sistem informasi kesehatan daerah dan nasional.
4. Mutu Pelayanan
Mutu pelayanan Puskesmas merupakan salah satu aspek yang sangat
penting meliputi manajemen kasus dan manajemen mutu.
a. Manajemen kasus (Case Management)
Manajemen kasus dalam arti pelayanan yang diberikan berdasarkan
standar yang telah ditetapkan dan dilaksanakan oleh tenaga profesional.
Standar yang dimaksud meliputi antara lain :
1) Pengobatan secara rasional
2) Standar pelayanan medik di Puskesmas
b. Manajemen Mutu
Mekanisme atau metode untuk manajemen mutu Puskesmas harus
berkesinambungan. Untuk itu perlu adanya standar pelayanan maupun
prosedur pelayanan. Dalam hal ini, Puskesmas Bumijawa sedang
berusaha menerapkan bentuk yang sederhana dan mudah dilaksanakan
oleh Puskesmas, yaitu dengan Sistem Pengembangan Manajemen
Kinerja Klinik (SPMKK).
Page 10
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Kondisi Geografis
Puskesmas Bumijawa merupakan salah satu dari 29 Puskesmas yang ada
di Kabupaten Tegal terletak di daerah Pegunungan atau dataran tinggi yang
meliputi 18 Kelurahan/ Desa wilayah binaan Puskesmas Bumijawa.
B. Kondisi Demografi
-
Luas : 663.098 ha
-
Jumlah penduduk : 98.749 jiwa
-
Jumlah penduduk laki-laki : 46.241 jiwa
-
Jumlah Penduduk perempuan : 52.488 jiwa
-
Jumlah kepala keluarga : jiwa
-
Jumlah pasangan usia subur/ WUS : 18.523 jiwa
-
Jumlah balita : jiwa
-
Kepadatan penduduk : 0,1jiwa/km2
Page 11
Tahun 2016
N Desa Jml Pddk % Jml RW Jml RT
No
1 Batumirah 4.420 4.48 3 11
2 Begawat 5.000 5.06 3 24
3 Bumijawa 12.820 12.98 8 44
4 Carul 1.230 1.25 2 6
5 Cawitali 3.648 3.69 3 19
6 Cempaka 6.245 6.32 4 22
7 Cintamanik 6.609 6.69 5 33
8 Dukuh Benda 8.318 8.42 4 32
9 Guci 3.820 3.87 3 12
10 Gunung Agung 5.856 5.93 5 23
11 Jejeg 6.032 6.11 4 24
12 Muncanglarang 5.761 5.83 4 18
13 Pagerkasih 2.110 2.14 2 9
14 Sigedong 6.738 6.82 3 19
15 Sokasari 5.190 5.26 4 22
16 Sokatengah 5.063 5.13 4 19
17 Sumbaga 5.688 5.76 6 21
18 Traju 4.201 4.25 3 20
Jumlah 98.749 100.00 70 378
Page 12
4 15-19 2.903 2.432 5.335
5 20-24 2.564 1.895 4.459
6 25-29 2.275 1.715 3.990
7 30-34 2.376 2.476 4.852
8 35-39 2.565 2.103 4.668
9 40-44 2.704 2.083 4.787
10 45-49 2.605 2.032 4.637
11 50-54 2.515 2.049 4.564
12 55-59 2.282 1.962 4.244
13 60-64 2.018 1.661 3.679
14 65-69 2.378 2.245 4.623
15 70-74 2.275 2.145 4.420
16 >74 1.912 1.933 3.845
JUMLAH 52.488 46.261 98.749
Page 13
Tingkat Pendidikan Jumlah Prosentase
Tidak/Belum Pernah Sekolah 18.885 19.12
Page 14
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
A. Angka Kematian
Angka Kematian Bayi : 17 jiwa
Angka Kematian Balita : 17 jiwa
Angka Kematian Ibu : 3 jiwa
Tabel 3.1
Angka Kematian Ibu, Bayi, dan Balita Tahun 2016
Wilayah Puskesmas Bumijawa
ANGKA/NILAI
INDIKATOR
L P L+P Satuan
Jumlah Bayi Mati 10 7 17 Bayi
Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 6,3 5,1 5,8 per 1.000 KH
Jumlah Balita Mati 10 7 17 Balita
Angka Kematian Balita (dilaporkan) 6,3 5,1 5,8 per 1.000 KH
Jumlah Kematian Ibu 3 Ibu
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 0.0 per 100.000 KH
B. Angka Kesakitan
Grafik 2.2 Sepuluh (10) Besar Penyakit Tahun 2016
Wilayah Puskesmas Bumijawa
Page 15
Tabel 3.2
Jumlah Kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio) Puskesmas
Bumijawa Tahun 2016
Page 16
bukan disebabkan ruda paksa. Pada tahun 2016, tidak ada kasus AFP di
wilayah Puskesmas Bumijawa
Tabel 3.3
Jumlah Kasus Baru TB Paru dan Kematian Akibat TB Paru
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
JUMLAH KASUS TB PARU JUMLAH
PREVALENSI
KASUS BARU KEMATIAN
(PER 100.000
KASUS BARU KASUS LAMA + KASUS AKIBAT TB
PENDUDUK)
LAMA PARU
L+
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P
P
6 4 10 0 0 0 6 4 10 2,03 0 0 0
Tabel 3.4
Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA (+)
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
TB PARU
JUMLAH
PERKIRAAN ANGKA
KASUS BARU KLINIS BTA (+) PENEMUAN
KASUS (CDR)
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
10 118,
6 4 10 35 28 63 5 1 6 113,5
8,0 5
Tabel 3.5
Jumlah Penderita TB Paru
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
NO. JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
Jumlah
penderita
BTA positif 0 0 1 0 1 1 1 1 2 0 0 1
baru diobati
(anak)
Jumlah
penderita
BTA negatif
1 3 0 2 0 7 5 1 0 0 1 5
dan dengan
ronsen (+)
diobati
Jumlah 3 7 0 4 6 1 5 2 5 4 3 0
penderita
mengikuti
pengobatan
Page 17
lengkap
Jumlah
penderita TB
0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1
paru yang
sembuh
Jumlah
penderita 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
kambuh
Tabel 3.6
Jumlah Kasus Baru HIV, AIDS, dan
Infeksi Menular Seksual Lainnya Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
Jumlah Kasus Baru
Jumlah Kematian
Infeksi Menular Akibat Aids
HIV AIDS
Seksual Lainnya
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
6 0 6 3 1 4 2 0 2 0 1 1
Pada tahun 2016, ada kasus kematian HIV, AIDS, Infeksi Menular Seksual
lainnya di wilayah Puskesmas Bumijawa.
Tabel 3.7
Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Puskesmas
Bumijawa Tahun 2016
DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%)
0 0 0
Tabel 3.8
Jumlah Kasus Kusta di Wilayah Puskesmas Bumijawa
Tahun 2016
KASUS BARU
Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah PB + MB
0-14 ≥ 15
≥ 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN JUMLAH
TAHUN TAHUN
L L L L L
L+
L P + L P + L P + L P L+P L P + L P L P +
P
P P P P P
0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 6 3 3 6 3 6
C. Status Gizi
Page 18
Pada tahun 2016, jumlah bayi lahir hidup di 18 Desa atau Kelurahan
sejumlah 244 jiwa. Jumlah bayi dengan berat lahir rendah (kurang dari 2500
gram) dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.9
Bayi dengan Berat Lahir Rendah di Wilayah Puskesmas Bumijawa
Tahun 2016
JUMLAH BAYI
JUMLAH BAYI
DGN BERAT LAHIR %
LAHIR HIDUP
< 2500 GR
1.571 22 1,4
Sumber : Laporan Perbaikan Gizi 2016 Puskesmas Bumijawa
Jumlah Bayi Berat Badan Lahir Rendah ditemukan sejumlah 22 Bayi
sehingga didapatkan presentase BBLR sebesa 1,4 % sehingga mengalami
kenaikan kasus dari tahun sebelumnya hanya 19 Bayi Berat Badan Lahir
Rendah 1,1% dari jumlah kelahiran hidup sebanyak
Tabel 3.10
Status Gizi Balita Menurut Jenis Kelamin
Puskesmas Bumijawa 2016
BALITA
BALITA
DITIMBA GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK
NG
L+P
L+P
L+P
L+P
L+P
L
L
P
P
JML
JML
JML
JML
JML
JML
JML
JML
JML
JML
JML
JML
%
%
1,101
87.57
88.60
88.10
3.39
3.33
3.36
7.91
7.54
7.72
1.13
0.53
0.82
531
570
465
505
970
18
19
37
42
43
85
Dari jumlah balita ditimbang yaitu 1,101 balita masih ada yang menderita gizi buruk
yaitu berjumlah 9 bayi atau (0,82 %) dari jumlah bayi yang ditimbang dan balita gizi
buruk lebih rendah jumlahnya dibandingkan tahun kemarin.
Page 19
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN
A. Pelayanan Kesehatan
1. Kesehatan Ibu dan Anak
Cakupan kunjungan ibu hamil K1 merupakan ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali pada
masa kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Cakupan
kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar paling sedikit empat kali, dengan distribusi
pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah minimal satu kali pada
triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan
ketiga umur kehamilan.
Tabel 4.1
Cakupan K1 dan K4, Ibu Bersalin, dan Ibu Nifas di Puskesmas
Bumijawa Tahun 2016
IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS
DITOLO
MENDAPA
JML K1 % K4 % JML NG % JML %
T YANKES
NAKES
Page 20
Imunisasi TT ibu hamil adalah pemberian imunisasi TT pada ibu hamil
sebanyak 5 dosis dengan interval tertentu, yang dimulai saat dan atau
sebelum kehamilan) yang berguna bagi kekebalan seumur hidup.
Tabel 4.2
Imunisasi TT Ibu Hamil
di Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL
JUMLAH
IBU TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+
HAMIL
JML % JML % JML % JML % JML % JML %
Tabel 4.3
Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapat 30 Dan 90 Tablet Fe
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
Tabel 4.4
Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani
Puskesmas Bumijawa
Bumil Perkiraan Neonatal Neonatal Risti/Komplikasi
Risti/ Risti/Komplikasi Ditangani
Page 21
Bumil Risti/ Jumlah
Jml Komplikasi Lahir L P L+P
Komp
Ibu Ditangani Hidup
likasi
Hamil L+
% L P L+P L P % % %
P
1.824 351 447 127,3 730 870 1630 2 5 7 264 79,50
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sebesar 127,3% dan cakupan neonatus
dengan komplikasi ditangani sebesar 79,50%.
Tabel 4.5
Pelayanan Kesehatan Neonatal
di Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI
JUMLAH BAYI (KN1) (KN LENGKAP)
LAHIR HIDUP
L P L+P L P L+P
JM JM JM
L P L+P % % JML % JML % % JML %
L L L
730 870 1.630 730 100 870 100 1.630 100 730 100 870 100 1.630 100
Page 22
Jumlah Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi di Wilayah
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
PESERTA KB AKTIF
LAINNYA
IM PLAN
JUMLAH
JUMLAH
SUNTIK
MOW
MOP
IUD
PIL
%
12,415
3.464
8.433
8.951
1.811
37,9
14,6
27,9
67,9
72,1
580
196
877
493
100
1,6
7,1
4,0
0,2
0.0
1.1
25
0
Tabel 4.7
Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi
Wilayah Puskesmas Bumijawa
Tahun 2016
PESERTA KB BARU
MKJP NON MKJP
LAINNYA
IM PLAN
JUMLAH
JUMLAH
SUNTIK
MOW
MOP
IUD
PIL
%
100.0
13.4
15.0
42.2
42.2
85.0
159
187
0.0
0.5
1.1
0.0
0.5
0.0
25
28
79
79
0
Cakupan peserta KB baru sebesar 100 %. Peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi
untuk tahun 2016 :
3. GIZI
Tabel 4.8
Pemberian Makanan Pendamping Asi Anak Usia 6-23 Bulan
Keluarga Miskin Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
ANAK 6-23 BULAN
DARI KELUARGA
MENDAPAT MP-ASI %
MISKIN
L P L+P L P L+P L P L+P
Page 23
Sumber: Laporan Hasil Pemantauan Status Gizi Puskesmas Bumijawa
Cakupan keluarga miskin yang mendapat MP-Asi ada 87 %
Tabel 4.9
Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
Page 24
makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan
tidak merokok di dalam rumah.
Tabel 4.11
Jumlah Rumah Tangga Ber-PHBS Tahun 2016
Wilayah Puskesmas Bumijawa
RUMAH TANGGA
6. Keadaan Lingkungan
Rumah sehat merupakan bangunan rumah tinggal yang memenuhi
syarat kesehatan yaitu rumah memiliki jamban sehat, sarana air bersih,
tempat pembuangan sampah, sarana pembangunan air limbah, ventilasi
rumah yang baik, kepadatan hunian rumah sesuai dan lantai rumah yang
tidak terbuat dari tanah (Kepmenkes no.829/Menkes/SK/VII/1999 tentang
Persyaratan Kesehatan Pembangunan).
Tabel 4.12
Persentase Rumah Sehat
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
Rumah
Pada tahun 2016 Cakupan rumah sehat yaitu 88,2 % dari jumlah yang diperiksa
Tabel 4.13
Persentase Rumah/Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
Rumah/Bangunan
Rumah/Bangunan Bebas
Diperiksa
Jumlah Rumah/ Jentik
Bangunan Yang Ada
Jumlah % Jumlah %
Page 25
21.858 347 1.59 344 99,14
Pada tahun 2016 jumlah rumah yang bebas jentik mencapai 99,14% dari jumlah
rumah yang diperiksa.
Tabel 4.14
presentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
% Keluarga Diperiksa
Sumber Air Bersihnya
PA Lain
Kemasan Ledeng SPT SGL Mata Air Jumlah
H nya
J J J J J J
m % Jml % m % Jml % m % m % m % m %
l l l l l l
22. 3
1, 2, 10
89 347 3 0.9 323 93,1 - 0 10 8 2,3 - 0 0 0 4
5 9 0
0 7
Ket :
SPT = Sumur Pompa Tangan
SGL = Sumur Galian
PAH = Penampungan Air Hujan
Tabel 3.15
Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
Page 26
KELU KELUA KELUA KELUA KELUA KELUA
ARGA RGA SEHA RGA RGA SEHA RGA RGA
SEHAT
DIPER MEMILI T DIPERIK MEMILI T DIPERIK MEMILI
IKSA KI SA KI SA KI
J J J
JM JM JM JM JM
M % % M % % % M % % % JML %
L L L L L
L L L
1 2
34 29 85, 82, 34 13 38, 8 6 34 18 53,
22.890 , 4 1,5 1,5 90 48,1
7 8 9 7 7 3 4 7 5 7 7 9
5 6
Page 27
Page 28
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan
Sarana kesehatan merupakan hal yang penting untuk menunjang upaya
pelayanan yang ditujukan bagi masyarakat. Selain sarana pelayanan kesehatan
itu sendiri, juga diperlukan ketersediaan obat, laboraturium kesehatan, kegiatan
posyandu, upaya kesehatan berbasis masyarakat, dan lain-lain.
Tabel 5.1
Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
PERSENT
PEMAKAIA TINGKAT
ASE
STOCK N RATA- KECUKU
NO NAMA OBAT SATUAN TINGKAT
OBAT RATA/ PAN
KECUKUP
BULAN (BULAN)
AN
1 2 3 4 5.00 6 7
1 Amoksisilin sirup kering 125 mg/ml Btl 60 ml 150 9.92 13.51 75.07
2 Amoksisilin kapsul 500 mg Ktk @ 120 kap 17.100 6452.75 12.33 68.51
3 Antasida DOEN tablet Btl @ 1000 tab 4.300 2356.17 12.79 71.07
4 Antalgin tablet 500 mg Btl @ 1000 tab - 1685.00 12.76 70.89
5 Deksametason inj 5 mg/ml – 2ml Ktk @ 100 ampul 200 0.00 0.00 0.00
9 Gliserin Guaiakolat tab 100 mg Btl @ 1000 tab - 3170.83 12.58 69.91
10 Glukosa Larutan Infus 5 % steril Btl 500 ml 10.000 0.00 0.00 0.00
11 Ibuprofen tablet 200 mg Btl @ 100 tab 1.400 2299.92 12.01 66.71
12 Kloramfenikol kapsul 250 mg Btl @ 250 Kapsul - 34.08 13.14 73.02
13 Kotrimoksazol tablet 480 mg Btl @ 100 tab 1000 754.75 12.73 70.74
14 Kotrimoksazol tablet 120 mg Btl @ 100 tab - 0.00 0.00 0.00
18 Natrium Klorida Infus 0,9 % steril Btl 500 ml 200 0.50 16.00 88.89
19 Parasetamol Tablet 500 mg Btl @ 1000 tab 11.900 5833.08 12.47 69.27
20 Ringer Laktat Infus steril Btl 500 ml - 0.33 12.00 66.67
21 Vitamin B Kompleks Kapsul Btl @ 1000 Kapsul - 1904.42 12.17 67.61
22 Retinol 200.000 IU Btl @ 30 Kapsul - 231.58 12.74 70.77
23 Tablet Tambah darah Ktk @ 30 Tablet 36.000 802.50 12.00 66.67
24 Multivitamin Sirup Botol - 11.08 21.38 118.80
25 Garam Oralit Bungkus 500 340.92 13.24 73.54
26 OAT Kat 1 Pkt - 0.00 0.00 0.00
Page 29
29 OAT Kat Sisipan Pkt - 0.00 0.00 0.00
Tabel 5.2
Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan
di Wilayah Bumijawa
7 PUSKESMAS KELILING 18
18
8 PUSKESMAS PEMBANTU 4
4
9 RUMAH BERSALIN
-
10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK
PRAKTIK DOKTER
11
BERSAMA -
PRAKTIK DOKTER
12 5 5
PERORANGAN
PRAKTK PENGOBATAN
13
TRADISIONAL
14 POSKESDES 16
16
15 POSYANDU 105 105
16 APOTEK 4
4
17 TOKO OBAT
-
18 GFK
-
INDUSTRI OBAT
19
TRADISIONAL -
INDUSTRI KECIL OBAT
20 -
TRADISIONAL -
Sumber:Profil UKBM Puskesmas Bumijawa Tahun 2016
Page 30
Posyandu di wilayah Puskesmas Bumijawa berjumlah 104 pos dengan
strata purnama sebanyak 80 posyandu dan mandiri sebanyak 9 posyandu.
Sehingga seluruh posyandu yang ada di wilayah ini tergolong dalam posyandu
aktif dengan prosentase 85 %
Tabel 5.3
Perkembangan Posyandu di Wilayah
Bumijawa Menurut Strata
Jumlah
No Tingkat Perkembangan Total
1 Pratama -
2 Madya 15
3 Purnama 80
4 Mandiri 9
Jumlah 104
Sumber data : Profil UKBM Puskesmas Bumijawa 2016
Jumlah Total
No Jenis UKBM
Page 31
22 Jml Pon Pes Kes Tren 0
23 Jml Kelomp Nelayan -
24 Jml Kelomp Perajin 0
25 Jml Kelomp Perajin dg 0
26 Jml
UKKKelomp Lain/ -
27 Jml Kelomp Lain dg
bengkel -
28 Jml
UKKPabrik 0
29 Jml Pabrik + UKK 0
30 Jml Dasa Wisma 0
Sumber data : Profil UKBM Puskesmas Bumijawa
B. Tenaga Kesehatan
Pada tahun 2016, tenaga yang ada di Puskesmas Bumijawa sejumlah 98
orang, dengan rincian pada tabel berikut ini :
Tabel 5.
Tenaga Kesehatan di Puskesmas Bumijawa
Tahun 2016
1 Ka. Puskesmas 1
3 Dokter Umum 2
4 Dokter Gigi 0
5 Bidan 39
6 Perawat Umum 21
7 Perawat Gigi 2
8 Sanitarian 2
9 Nutrisionis 1
11 Pranata Lab. 2
12 Ass. Apoteker 4
14 Rekam Medis 1
15 Pengemudi 2
19 Staf Penunjang 19
Total 98
Page 32
di Puskesmas Bumijawa
Tahun 2016
BIDAN PERAWAT
JUMLAH
DIII SARJANA
BIDAN JUMLAH PERAWAT b
BIDAN KEPERAWATAN a
L P L+P L P L+P L P L+P
39 39 - - - 2 5 7 2 5 7
b* (Perawat yang disebutkan termasuk perawat gigi)
D-III
APOTEKER FARMASI DI DAN D-
D-IV/
DAN DAN III GIZI
JUMLAH SARJANA JUMLAH
SARJANA ASS
GIZI a
FARMASI a APOTEKER
L+ L+ L+ L+ L+
L P L P L P L P L P L P L+P
P P P P P
- - - 1 0 1 1 1 - 0 0 - 1 1 - 1 1
C. Pembiayaan Kesehatan
Tabel 5.9 Anggaran Kesehatan Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota Tegal
Tahun 2016
ALOKASI ANGGARAN
NO SUMBER BIAYA
KESEHATAN
Page 33
Rupiah %
1 APBD KAB/KOTA
a. Belanja Langsung
2 APBD PROVINSI
3 APBN :
- Dana Dekonsentrasi
Total Anggaran yang didapat pada Tahun 2016 Rp. 6.914.074.956 dan telah
dimanfaatkan pada tahun berjalan adalah sebesar Rp.5.323.831.470,-, sehingga dapat
ditemukan Anggaran Kesehatan Per Kapita sebesar Rp.53.912,-.
BAB VI
A. Kesimpulan
Page 34
Dari profil kesehatan Puskesmas Bumijawa pada tahun 2016 di atas dapat
disimpulkan bahwa capaian mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dan perlu
adanya peningkatan kerjasama antara lintas Program dan lintas Sektoral.
B. Saran
1. Peningkatan sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
di Puskesmas
2. Perlu peningkatan dan penempatan tenaga yang sesuai dengan bidang
dan jabatannya , diklat , studi banding, dll sehingga akan mencapai sasaran.
Page 35