Anda di halaman 1dari 22

HUBUNGAN GEOMORFOLOGI DENGAN GEOFISIKA

Pola Pengairan Dasar

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pola pengaliran


a. kemiringan lereng
b. Perbedaan resistensi batuan
c. Kontrol struktur
d. Pembentukan pegunungan
e. Proses geologi kuarter
f. Sejarah dan stadia geomorfologi dari cekungan pola pengaliran

Oleh karena faktor tersebut, maka pola aliran sungai juga bermanfaat digunakan dalam
menginterpretasi kenampakan batuan, geomorfologis dan juga struktur geologi.

Pola Pengaliran Dasar

1. Dendritik
- Kontrol struktur tidak dominan.
- Kemiringan sedimen relatif landai.
- Dipengaruhi oleh litologi batuan dan struktur geologi.
- Batuan homogen

Pola ini biasanya terdapat pada daerah berstruktur plain, atau pada daerah batuan yang
sejenis (seragam, homogen) dengan penyebaran yang luas.
2. Rectangular
- Aliran cabang sungai tegak lurus terhadap sungai induk.
- Umumnya pada daerah berbatuan kris talin atau batuan sedimen keras.
- arah anak-anak sungai (tributary) terhadap sungai induknya berpotongan tegak lurus

Biasanya ditemukan di daerah pegunungan patahan (block mountains). Pola seperti ini
menunjukkan adanya pengaruh joint atau bidang-bidang dan/atau retakan patahan
escarp-escarp atau graben-graben yang saling berpotongan.

3. Paralel
- Cabang-cabang sungai sejajar
- Dipengaruhi oleh faktor lereng dan umum pada sayap-sayap lipatan.
- Struktur geologi terlihat jelas

Beberapa wilayah di pantai barat Sumatera memperlihatkan pola pengaliran parallel.

4. Trellis
- Terdapat pada daerah lipatan, patahan yang paralel, daerah blok pegunungan pantai
hasil pengangkatan dasar laut, daerah vulkanik
- Umumnya dikendalikan oleh struktur lipatan dan intrusi terkekar kan.
- anak-anak sungai juga bermuara tegak lurus terhadap induk sungainya
Pola pengaliran trellis mencirikan daerah pegunungan lipatan (folded mountains).
5. Radial
- Memiliki dua sistem, sentrifugal dengan arah penyebaran keluar dari pusat (berbentuk
kubah) dan sentripetal dengan arah penyebaran menuju pusat (cekungan).
- Bentuk aliran seolah memancar dari satu titik pusat berasosiasi dengan tubuh
gunungapi atau kubah-kubah berstadia muda.
- Banyak ditemukan di gunung berapi

6. Annular

- Berbentuk seperti cincin yang disusun oleh anak-anak sungai, sedangkan induk
sungai memotong anak sungai hampir tegak lurus
- Daerah dome yang semula (pada stadium remaja) tertutup oleh lapisan-lapisan batuan
endapan
- Berselang-seling antara lapisan batuan keras dengan lapisan batuan lembut

7.Multibasinal
- Pada daerah endapan antar bukit, batuan dasar yang tererosi.
- Cekung-cekungan kering dan terpisah serta memiliki arah aliran yang berbeda
- Batuan gamping mengalami pelarutan
8.Contorted
- Terbentuk dari aliran cabang-cabang sungai yang relatif tegak lurus terhadap sungai
induk subsekuen yang melengkung.
- Di daerah yang dikontrol struktur geologi,labil,tektonik aktif, batuan metamorf dan
menunjukkan kemiringan batuan metamorf

POLA PENGAIRAN UBAHAN

Pola Pengaliran Ubahan Dendritik

1. Subdendritik
- Modifikasi sudah muali terbentuk oleh topografi dan sktruktur
2. Pinnate
- Memiliki tekstur halus dan bersatu dengan sungai utama di sudut sempit
3. Anastomatik :
- Terdapat di daerah rawa dan letak jaringan saling mengikat
4. Distributary :
- Berbentuk menyerupai kipas dan terdapat pada kipas delta dan alluvial

Ubahan pola pengaliran parallel


1. Subparalel :
- Dikontrol oleh lereng litologi dan bentuklahan subparalel
- Memiliki lapisan batuan relative seragam resistensinya
2. Coliniar :
- Kelurusan sungai diantara punggungan bukit pasir pada gurun pasir

Ubahan pola pengaliran trellis


1. Directional trellis :
- Sungai utama lebih pendek dari anak sungai
- Adanya daerah homoklin
2. Fault trellis :
- Graben dan horse terlihat secaa bergantian
- Terdapat kelurusan sesar
3. Joint trellis :
- Strukturnya kekar dan ditandai oleh aliran sungai yang pendek

Penggabungan dari beberapa pola dasar dan perkembangan pola baru

1.Angulate

- Pola menyudut dan anak sungai berbentuk seperti kawat berduri


- Kedudukan cabang-cabang hamper horisontal

2.Centripetal (negatif ke cekungan)


- Arah aliran menuju pusat depresi, biasanya berhubungan dengan kaldera.

3.Complex
- Pola pengaliran yang berbeda pada daerah yang berdekatan, disebabkan oleh struktur
geologi, litologi, atau lereng yang berbeda-beda.
4.Compound
- Terdiri lebih dari satu jenis pola engairan kontemporer
- Kombinasi pola radial dan annular yang umumnya pada daerah kubah.

Penyimpangan Aliran

Penyimpangan aliran ini dapat disebabkan beberapa factor seperti karena perkembangan
suatu proses, dari penyimpangan aliran ini dapat mengungkap makna bentuklahan, lereng,
litologi dan resistensinya, serta struktur geologi

(A) Dendritik with radial annular enclave; (B) Dendritik trellis influence; (C) Rectiliniearity;
(D) Local meandering; (E) Compressed meanders; (F) Local braided; (G) Pinched
valley; (H) Annomalous flare in valley; (I) Annomalous pond, alluvial fill and wash; (J)
Annomalous curves and turn; (K) Flying leeves; (L) Variation in leeve width (Howard,
1967).
Tekstur pengaliran

Adalah jarak rata rata dari pola pengaliran.tekstur ini dipengaruhi oleh
beberapa macam factor seperti:erosi topografi dan kelerengan dll. Berikut
adalah penggolongan dari tekstur pengaliran :

a. Tekstur halus pada skala 1:20.000 dengan ciri ciri ;


jarak antara sungai orde 1 kurang dari seperempat inci,
tingkat sebaran airnya banyak dan rapat, disusun oleh
batuan berbutir halus atau kedap air.
b. Tekstur sedang pada skala 1:20.000 dengan ciri-ciri ;
jarak antar orde ke 1 antara seperempat sampai dua
inci, sebaran alirannya sedang dan agak rapat, tekstur
pengaliran halus dan kasar.
c. Tekstur kasar pada skala 1:20.000 dengan ciri-ciri ;
jarak sungai orde ke 1 lebih dari 2 inci, tingkat sebaran
air rendah, porositas batuan bagus.

Pola Pengaliran Tekstur Pengaliran

1. Sungai konsekuen
Sungai ini mengalir searah dengan kemiringan kubah dan dataran pantai yang terangkat.

2. Sungai subsekuen
Mengalir sepanjang jurus perlapisan batuan dan membentuk lembah sepanjang daerah
lunak.
3. Sungai Obsekuen
Mengalir berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan dan membentuk lembah
sepanjang daerah lunak.

4. Sungai resekuen
Mengalir searah dengan kemiringan lapisan batuan dan searah dengan sungai
konsekuen, tetapi cenderung baru (terbentuk kemudian)

5. Sungai insekuen
Merupakan sungai yang tidak jelas pengalirannya. Tidak mengikuti struktur batuan dan tidak
jelas mengikuti kemiringan lapisan batuan. Umumnya pola pengaliran dendritik dan banyak
menyangkut sungai-sungai kecil.

Pola Pengaliran Bentuk Lembah


Bentuk lembah merupakan fungsi dari ukuran butir batuan dan litologi (resistensi). Macam-
macam bentuk lembah:
1. Bentuk lembah sempit berdinding terjal seperti huruf “V”, umumnya disusun oleh
batuan berbutir kasar, seperti breksi dan batupasir kasar.
2. Bentuk lembah agak landai berdinding agak terjal-landai seperti huruf “V” landau
sampai “U” agak terjal. Ciri diatas umumnya disusun batuan berbutir sedang, seperti
batupasir.
3. Bentuk lembah landai berdinding landai seperti huruf U landau, umumnya disusun oleh
batuan berbutir halus, seperti batu lempung, batu lanau, atau napal.
Tempat Mengalirnya Sungai

Pola Pengaliran Tempat mengalir

Sungai berdasarkan tempat mengalirnya :

a. Bedrock Stream : Sungai yang mengalir pada batuan dasar, biasanya mengalir pada
stadia sungai muda – dewasa, arah erosi vertical, erosi lebih dominan dari pada
sedimentasi dengan kecepatan arus yang tinggi.
b. Alluvial Stream : Sungai yang mengalir pada alluvial, biasanya mengalir pada
sungai Stadia Tua, arah erosi horizontal, sedimentasi lebih dominan daripada erosi
dengan kecepatan arus yang rendah.

ASPEK-ASPEK GEOMORFOLOGI

Menurut Verstappen, Applied Geomorphology (1985) ada empat aspek utama dalam analisa
pemetaan geomorfologi yaitu :

1.Morfologi : studi bentuk lahan yang mempelajari relief secara umum dan meliputi :

a. Morfografi adalah susunan dari obyek alami yang ada dipermukaan bumi, bersifat
pemerian atau deskriptifsuatu bentuklahan, antara lain lembah, bukit,perbukitan, dataran,
pegunungan, teras sungai, beting pantai, kipas alluvial, plato, dan lain –lain. (GM)
b. Morfometri adalah aspek kuantitatif dari suatu aspek bentuk lahan, antara lain
kelerengan, bentuk lereng, panjang lereng, ketinggian, beda tinggi, bentuk lembah, dan
pola pengaliran.(GM)
2. Morfogenesa : asalusul pembentukan dan perkembangan bentuk lahan serta proses – proses
geomorfologi yang terjadi, dalam hal ini adalh struktur geologi, litologi penyusun dan proses
geomorfologi merupakan perhatian yang penuh. Morfogenesa meliputi :
a. Morfostruktur pasif, bentuk lahan yang diklasifikasikan berdasarkan tipe batuan
maupun struktur batuan yang ada kaitannya dengan denudasi misalnya mesa, cuesta,
hogback and kubah.(LITO)
b. Morfostruktur aktif, berupa tenaga endogen seperti pengangkatan, perlipatan dan
pensesaran. Dengan kata lain, bentuk lahan yang berkaitan erat dengan hasil gaya
endogen yang dinamis termasuk gunung api, tektonik (lipatan dan sesar), missal :
Gunugapi, punggungan antiklin dan gawir sesar.(SG)
c. Morfodinamik, berupa tenaga eksogen yang berhubungan dengan tenaga air, es, gerakan
masa dan kegunungapian. Dengan kata lain, bentuk lahan yang berkaitan erat dengan
hasil kerja gaya eksogen ( air, es, angin, dan gerakan tanah), missal gumuk pasir, undak
sungai, pematang pantai, lahan kritis.(PROSES)
3.Morfokronologi merupakan urutan bentuk lahan atau hubungan aneka ragam bentuklahan dan
preosesnya yang ada dipermukaan bumi sebagai hasil dari proses geomorfologi. Penekanannya
pada evolusi (ubahangus) pertumbuhan bentuk lahan.
4.Morfoasosiasi adalah hubungan antara bentuk lahan dan lingkungan atau berdasarkan
parameter bentuk lahan, seperti hubungan antara bentuk lahan dengan unsure bentuk lahan
seperti batuan, struktur geologi, tanah, air, vegetasi dan penggunaan lahan.

METODE-METODE GEOFISIKA

1. Metode Seismik
Metode seismik didasarkan pada gelombang yang menjalar baik refleksi maupun
refraksi perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan*. Sumber getaran biasanya
bersumber dari palu yang dipukulkan pada sebuah besi yang ditanam dan bisa juga melalui
ledakan

Contoh Penggunaan Metode Seismik :


Digunakan banyak perusahaan untuk mencari sumber daya minyak yang terperangkap
dengan cara memancarkan gelombang

Hubungan seismic dengan aspek Geomorfologi

A. Dari aspek mofografi menjelaskan tetntang bentuklahan


B. Dari aspek Morfometri menjelaskan tetntang ukuran (kuantitatif) tentang kedalaman
C. Dari aspek morfostruktur pasif menjeaskan litologi dan batuan
D. Dari aspek morfistruktur aktif menjelaskan penganalisisan patahan
E. Dari aspek Morfoasosiasi menghubungkan antara lingkungan dan bentuk lahan

2. Metode Gravitasi
Metode gravity merupakan metode geofisika yang didasarkan pada pengukuran variasi
medan gravitasi bumi. Pengukuran ini dapat dilakukan dipermukaan bumi, dikapal
maupun diudara. Dalam metode ini yang dipelajari adalah variasi medan gravitasi akibat
variasi rapat massa batuan dibawah permukaan, sehingga dalam pelaksanaanya yang
diselidiki adalah perbedaan medan gravitasi dari satu titik observasi terhadap titik
observasi lainnya. Karena perbedaan medan gravitasi ini relatif kecil maka alat yang
digunakan harus mempunyai ketelitian yang tinggi. Meskipun dapat dioperasikan dalam
berbagai macam hal tetapi pada prinsipnya metode ini dipilih karena kemampuannya
dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap lingkungan sekitarnya.
Dengan demikian struktur bawah permukaan dapat diketahui

Contoh Penggunaan Metode Gravitasi :

Konsep - Panduan ini merangkum peralatan, prosedur lapangan, dan metode interpretasi
digunakan untuk penentuan kondisi bawah permukaan karena variasi kerapatan
menggunakan metode gravitasi. Pengukuran gravitasi dapat digunakan untuk fitur
geologi peta utama lebih dari ratusan kilometer persegi dan untuk mendeteksi dangkal
fitur yang lebih kecil di dalam tanah atau rock. Di beberapa daerah, metode gravitasi
dapat mendeteksi rongga bawah permukaan.
Hubungan Gravity dengan aspek Geomorfologi

Metode ini mempunyai kemampuan dalam membedakan rapat massa suatu material terhadap
lingkungan sekitar sehingga struktur bawah permukaanndapat diketahui

A.aspek morfografi menjelaskan tentang bentang dan bentuk lahan

B.morfometri memperlihatkan aspek kuantitatif seperti ukuran ketinggian atau kedalaman

C.morfostruktur aktif berhubungan dengan segala sesuatu yang bersifat endogen

D, morfoasosiasi disini menghubungkan bentuklahan dan lingkungan pengukuran


3. Metode Magnetik
Dilakukan berdasarkan pengukuran anomaly geomagnet yang diakibatkan oleh perbedaan
kontras suseptibilitas, atau permeabilitas magnetik tubuh cebakan dari daerah sekelilingnya.
Perbedaan permeabilitas relatif itu diakibatkan oleh perbadaan distribusi mineral ferromagnetic,
paramagnetic, diamagnetic. Metode ini sensitive terhadap perubahan vertical, umumnya
digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hydrothermal yang kaya akan
mineral ferromagnetic, struktur geologi. Dan metode ini juga sangat disukai pada studi
geothermal karena mineral-mineral ferromagnetic akan kehilangan sifat kemagnetannya bila
dipanasi mendekati temperatur Curie oleh karena itu digunakan untuk mempelajari daerah yang
dicurigai mempunyai potansi Geothermal.

Contoh Metode Magnetik :

Precession Magnetometer adalah instrument geofisika yang digunakan untuk mengukur


kekuatan medan magnet Bumi, pengukuran medan magnet Bumi ini bertujuan untuk
mengetahui lokasi deposit mineral, situs arkeologi, material di bawah tanah, atau objek
dibawah permukaan laut seperti kapal selam atau kapal karam dan lain sebagainya.

Prinsip kerja Proton Procession Magnetometer adalah dengan proton yang ada pada
semua atom memintal atau berputar pada sumbu axis yang sejajar dengan medan
magnet Bumi.

Hubungan Magnetic dengan aspek Geomorfologi


A.morfografi, karena terdapat bentuk bentanglahan seperti daratan, lembah, dll. Kemudian

B.morfometri, karena terdapat ketinggan & ukuran.

C.Morfostruktur pasif, dikarenakan mempelajari tubuh intrusi.

D.morfoasosiasi, karena mempelajari hubungan antara bentuklahan dan unsur bentuklahan


4. Metode Elektromagnetik
Metode elektromagnetik merupakan salah satu metode dalam eksplorasi geofisika yang
umumnya digunakan untuk pencarian bahan-bahan yang memiliki sifat konduktif yang
tinggi.
Metode elektromagnetik sangat berguna dan praktis karena data dapat diperoleh
dengan cepat untuk daerah yang luas sekalipun. Survei elektromagnetik tidak
memerlukan elektroda yang ditancapkan ke tanah seperti pada survei resistivitas.

Survei elektromagnetik dapat diaplikasikan untuk berbagai macam keperluan, yaitu:


 Eksplorasi air tanah dan mineral.
 Kontaminasi limbah pada air tanah.
 Intrusi air laut.
 Pemetaan geologi.
 Penentuan lokasi benda-benda yang terpendam di dalam tanah (pipa, tangki,
drum dan kabel).
 Arkeologi.
 Penentuan lokasi bahan tambang.
 Penentuan lokasi gua.

Contoh metode elektromagnetik :


Survey elektromagnetik metode turam di Watuadeg, Jogotirto, Berbah, Sleman,
Yogyakarta, terhadap batuan beku yang tidak tersingkap telah dilakukan. Pengakajian ini
berupa studi kasus secara korelatif, komparatif,serta interpretatif terhadap satu target
batuan beku basaltik yang tersingkap dan di sekitarnya.
Berdasarkan studi-studi di atas tampak bahwa metode elektromagnetik turam mampu
mendeteksi keberadaan tubuh batuan beku tersebut. Batuan beku basaltik ini diduga
berupa aliran lava yang keluar menyisip melalui rekahan akibat terjadinya sesar geser
yang sekarang ini terorientasi di sepanjang sungai Opak di Watuadeg
5. Metode geolistrik
salah satu metode geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan
dibawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (Dirrect Current) yang
mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Metod ini memiliki kelemahan yaitu metode ini
hanya bisa mendeteksi benda tepat dibawahnya

Contoh Metode Geolistrik :

Metode ini perah digunakan untuk mengukur tahanan jenis batubara

Hubungan Geolistrik dengan aspek Geomorfologi

A.Morfografi metode ini menyangkut pada bentuk lahan


B.Morfometri, terlihat dari aspek kuantitatif dari suatu bentuklahan walaupun hanya
berjarak pendek/dangkal,
C.Morfoasosiasi yaitu hubungan antara bentuklahan dan lingkungan seperti batuan.
6. Metode GPR ( Ground Penetrating Radar )
Ground Penetrating Radar (GPR) merupakan metode geofisika dengan menggunakan teknik
elektromagnetik yang dirancang untuk mendeteksi objek yang terkubur di dalam tanah dan
mengevaluasi kedalaman objek tersebut. GPR juga dapat digunakan untuk mengetahui kondisi
dan karakteristik permukaan bawah tanah tanpa mengebor ataupun menggali tanah. Sistem
GPR terdiri atas pengirim (transmitter), yaitu antena yang terhubung ke sumber pulsa
(generator pulsa) dengan adanya pengaturan timing circuit, dan bagian penerima (receiver),
yaitu antena yang terhubung ke LNA dan ADC yang kemudian terhubung ke unit
pengolahan (data processing) serta display sebagai tampilan outputnya.

Hubungan Georadar dengan aspek Geomorfologi:

MEMPUNYAI HUBUNGAN BAIK MORFOGRAFI MORFOASOSIASI DN MORFOGENESA

Bagan Hubungan :

Pola pengairan : Struktur geologi


 PP Dasar dan Ubahannya Litologi
 Penyimpangan aliran Geomorfologi
 Tekstur pengaliran
 Bentuk Lembah
 Tempat mengalir
Metode dalam Geofisika: Struktur geologi

Metode seismic

Metode gravity Litologi

Metode radioaktif

Metode geolistrik Geomorfologi

Metode elektromagnetik

Metode magnetik

Pola pengairan dasar Gravity

Pola pengairan ubahan Geolistrik

Pola penyimpangan Seismik

Tekstur pola aliran Elektromagnet

Lembah Magnetik

Aliran sungai Radioaktif


DAFTAR PUSTAKA

 http://bone-geographical.blogspot.com/2010/04/morfometri-daerah-aliran-sungai.html
(diakses pada tanggal 4 oktober 2015 04.00).
 http://dokumen.tips/documents/pola-pengaliran-558bfc4e335a9.html (diakses tanggal
3 oktober 2015. 02.08)
 Soewarno, 1991. Hidrologi: Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai
(Hidrometri). Nova: Bandung.
 Laboratorium Geomorfologi 2012
 BAB 4 - Pola Pengaliran Sungai ”Geomorfologi” Hal 36 – 47
 Buku Praktikum Geomorfologi 2014, UPN “Veteran” Yogyakarta Halaman 18-42
 http://geografi-geografi.blogspot.co.id/2012/03/pola-pengaliran-sungai.html
 http://belajarilmugeografi.blogspot.co.id/2013/09/memahami-pola-aliran-sungai.html
 https://renggadeviandra.wordpress.com/2011/03/30/metode-metode-geofisika/

Anda mungkin juga menyukai