Anda di halaman 1dari 31

PIODERMA

IMPETIGO KRUSTOSA
(impetigo kontagiosa)

Definisi Bentuk pioderma yang paling sederhana. Menyerang epidermis, gambaran yang
dominan ialah krusta yang khas, berwarna kuning kecoklatan seperti madu yang
berlapis-lapis.

Penyebab dan o Penyebab S t aphyllo co cc us aLLr eus koa gulase positif dan S tr ep to co ccus
epidemiologi betahemolyticus.
o ljmur Terutama pada anak-anak.
o Jenis kelamin Frekuensinya sama pada pria dan wanita.

Faktor-faktor yang o Bangsa Semua bangsa.


memengaruhi o Daerah Lebih sering di daerah tropis.
o Musim Musim panas atau cuaca panas dan lembap.
timbulnya o Kebersihan/higiene Kebersihan yang kurang dan higiene yang buruk (anemia
penyakit: dan malnutrisi).

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:
penyakit Keluhan utama adalah rasa gatal. Lesi awal berupa makula eritematosa berukuran 1-
2rrtm, segera berubah menjadi vesikel atau bula. Karena dinding vesikel tipis, mudah
pecah dan mengeluarkan sekret seropurulen kuning kecoklatan. Selanjutnya
mengering membentuk krusta yang berlapis-iapis. Krusta mudah dilepaskan, di
bawah krusta terdapat daerah erosif yang mengeluarkan sekret sehingga krusta
kembali menebal.

Pemeriksaan kulit o Lokelisasi : Daerah yang terpajan, terutama wajah (sekitar hidung dan
mulut), tangan, leher dan ekstremitas.
o Efloresensi/sifat-sfotnyn : Makula eritematosa miliar sampai lentikular, difus, anular,
sirsinar; vesikel dan bula lentikular difus; pustula miliar
sampai lentikular; krusta kuning kecoklatan, berlapis-la-
pis, mudah diangkat.

Gambaran Berupa peradangan superfisial folikel pilosebasea bagian atas. Terbentuk bula atau
histopato!ogi: vesikopustula subkornea yang berisi kokus serta debris berupa leukosit dan sel epi-
dermis. Pada lapisan dermis didapatkan reaksi peradangan ringan berupa dilatasi
pembuluh darah, edema dan infiltrasi PMN.

Perneriksaan Biakan bakteriologis eksudat lesi; biakan sekret dalam media agar darah, dilanjutkan
pembantu/ dengan les resistensi.
laboratorium

45
46 Saripati Penyakit Kulit

Gambar 3.1 lmpetigo krustosa. Predileksi.

Gambar 3.2 lmpetigo krustosa. Tampak makula


eritematosa dan krusta kuning coklat.

-'rTTTr\ffi.s

Gambar 3.4 lmpetigo krustosa pada waiah. Krusta khas


Gambar 3.3 lmpetigo krustosa pada lutut.
Tampak krusta yang khas.
Pioderma 47

Gambar 3.5 Impetigo raksasa. Tampak bekas-bekas bula yang besar-besar


dengan krusta di sekitarnya.

Diagnosis banding 7. Variselq: lesi lebih kecil, berbatas tegas, umbilikasi vesikel.
2. Ektima: lesi lebih besar, lebih dalam dan peradangan lebih berat. Ditutupi krusta
yang keras, jika diangkat akan berdarah secara difus.
3. Impetigenlsnsl: pioderma sekunder, prosesnya menahun sering masih tampak
penyakit dasarnya.

Penatalaksanaan Menjaga kebersihan kulit dengan mandi pakai sabun 2 kali sehari. Jika krusta banyak,
dilepas dengan mencuci dengan HrO, dalam air, lalu diberi salep antibiotik seperti
kloramfenikol2ok dan teramisin 3%.lrka lesi banyak dan disertai gejala konstitusi
(demam, dll), berikan antibiotik sistemik, misalnya penisilin, kioksasilin, atau
sefalosporin.

Prognosis Baik. Namun, dapat timbul komplikasi sistemik seperti glomerulonefritis, dan lain-
lain.

IMPETIGO BULOSA

Definisi Impetigo bulosa adalah suatu bentuk impetigo dengan gejala utama berupa lepuh-
lepuh berisi cairan kekuningan dengan dinding tegang, terkadang tampak hipopion.

Penyebab dan o Penyebab Terutama disebabkan oleh stafilokok.


:

epidemiologi r ljmur Anak-anak dan dewasa.


:
o Jenis kelamin : Frekuensi sama pada pria dan wanita.

Faktor-faktor yang a Daerah Lebih banyak pada daerah tropis dengan udara panas,
memengaruhi a Musim/iklim Musim panas dengan banyak debu.
o Kebersihan/Higiene Higiene kurang.
timbulnya a Cizi Lebih sering dan lebih berat pada keadaan kurang gizi dan
penyakit seperti: anemia.
Lingkungan Yang kotor dan berdebu akan lebih sering dan lebih hebat.
48 Saripati Penyakit Kulit

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:
penyakit Lepuh timbul mendadak pada kulit sehat, berwariasi mulai miliar hingga lentikular,
dapat bertahan 2-3 hari. Berdinding tebal dan ada hipopion. Jika pecah menimbulkan
krusta yang coklat datar dan tipis.

Pemeriksaan kulit c Loknlisasi : Ketiak, dada, punggung dan ekstremitas atas dan bawah.
o Efloresensi/sifut-sfatnya : Tampakbula dengan dinding tebal dan tipis, miliarhingga
lentikular, kulit sekitarnya tak menunjukkan peradangan,
kadang-kadang tampak hipopion.

Garnbaran Pada epidermis tampak vesikel subkornea berisi sel-sel radang yaitu leukosit. Pada
histopatologi: dermis tampak sebukan sel-sel radang ringan dan pelebaran ujung-ujung pembuluh
darah.

Pemeriksaan 1. Preparat mikroskopik langsung dari cairan bula untuk mencari stafilokok.
pembantu/ 2. Biakan cairan bula dan uji resistensi.
laboratorium
Diagnosis banding 7. Pemfigus: biasanya bula berdinding tebal, dikelilingi oleh daerah eritematosa dan
keadaan umum buruk.
2.Impetigenlsasl; menunjukkan pula gejala-gejala penyakit primer dengan gejala
konstitusi berupa demam dan malaise.
3.Tinea sirsinata: jika lepuh pecah, bagian tepi masih mgnunjukkan adanya lepuh,
tetapi bagian tengah menyembuh.

Penatalaksanaan Menjaga kebersihan dan menghilangkan faktor-faktor predisposisi. Jika bula besar
dan banyak, sebaiknya dipecahkan, selanjutnya dibersihkan dengan antiseptik
(betadine) dan diberi salep antibiotik (kloramfenikol 2o/o atau eritromisin 3%). Jika
ada gejala konstitusi berupa demam, sebaiknya diberi antibiotik sistemik, misalnya
penisilin 30-50 mg/kg berat badan atau antibiotik lain yang sensitif.

Prognosis Umumnyabaik.

Gambar 3.6 lmpetigo bulosa. Predileksi


Pioderma 49

Gambar 3.7 lmpetigo bulosa. Tampak bekas-bekas bula yang hampir


kering.

Gambar 3,8 Impetigo bulosa. Beberapa lepuh pecah meninggalkan


erosi.
50 5arrpati Penyakit Kulit

Gambar 3.9 lmpetigo bulosa. Suatu lepuh yang


masih utuh berupa hipopion.

FOLIKULITIS

Definisi Adalah peradangan folikel rambut. Terdapat 2 tipe: superfisial dan profunda.

Penyebab dan o Penyebab : Stafilokok (koagulase positif).


epidemiologi o lJmur : Semua umur, lebih sering dijumpai pada anak-anak.
o Jenis kelamin : Frekuensi sama antara pria dan wanita.

Faktor-faktor yang o Daerah : Lebih sering di daerah tropis.


memengaruhi r Musim/iklim : Lebih sering pada iklim panas.
o Kebersihan/higiene : Kebersihan yang kurang dan higiene yang buruk.
timbulnya
o Lain-lain : Diabetes melitus, kelelahan dan kurang gizi merupakan
penyakit seperti:
faktor yang mempercepat/ memperberat penyakit. Insidens
meninggi pada lingkungan yang kotor.

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:
penyakit Rasa gatal dan rasa terbakar pada daerah rambut. Berupa makula eritematosa disertai
papula atau pustula yang ditembus oleh rambut. Pertumbuhan rambut sendiri tidak
terganggu. Kadang-kadang penyakit ini ditimbulkan oleh dls charge (sekret) dari luka
dan abses.

Pemeriksaan kulit o Loknlisasi ; Daerah berambut, paling sering pada kulit kepala dan
ekstremitas.
o Efloresmsi/sifat-sifa'tnya ; Berupa makula eritematosa , papuTa,pustula, dan krusta
miliar sampai lentikular, regional sesuai dengan per-
tumbuhan rambut.

Gambaran Folikel rambut tampak edematosa dengan sebukan sel-sel radang akut.
histopatologi:
Pioderma 51

Pemeriksaan Pemeriksaan bakteriologis dari sekret lesi (dengan pewarnaan Gram).


pembantu/
laboratorium
Diagnosis banding 1. Aknertulgaris ; Terutamadiwajah,punggung.
2. ImpetigoBockhart : Daerah yang terkena adalah ekstremitas, dengan dasar
eritematosa dan tampak pustula miliar.

Penatalaksanaan Menjaga kebersihan umum terutama kulit; makanan tinggi protein dan tinggi kalori.
Antibiotik sistemik jika luas: eritromisin 3 x 250 mg selama 7_I4hari; atau penisilin
600.000-1,5 juta IU intramuskular selama 7-14 hari. Antibiotik topikal, misah-Lya
kemicetin 2%; jlka eksudasi kompres PK 1/5.000.
Obat-obat antibiotik yang masih sensitif dapat dicoba.

Prognosis Baik.

Gambar 3.10 Folikulitis. Predileksi

Gambar 3.11 Folikulitis. A. Tampak pustula di sekitar muara pangkal rambut. B. Banyak pustula miliar sekitar pangkat rambut.
52 Saripati Penyakit Kulit

Gambar 3.12 Folikulitis. A. Peradangan folikel rambut ketiak. B. Peradangan folikel rambut kepala

FURUNKEL

Definisi Adalah peradangan folikel rambut dan jaringan subkutan sekitarnya.

Penyebab dan o Penyebab S taphyloco ccus anrelts.


epidemiologi o l-Jmur Dapat terjadi pada anak-anak, juga orang muda.
o jenis kelamin Sama pada pria dan wanita.

Faktor-faktor yang . Musim/iklim Lebih sering pada musim panas, karena banyak berkeringat.
memengaruhi e Kebersihan/higiene Kebersihan dan higiene yang kurang.
. Lingkungan Lingkungan yang kurang baik/bersih. Atlet jarang menda-
timbulnya hi.
pat penyakit seperti
penyakit seperti: o Lain-lain Diabetes, obesitas, hiperhidrosis, anemia, dan stres emosio-
nal memengaruhi tingkat insidens.

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Sakit dan nyeri
penyakit pada daerah lesi. Lesi mula-mula berupa infiltrat kecil, dalam waktu singkat membesar
membentuk nodula eritematosa berbentuk kerucut. Kemudian pada tempat rambut
keluar tampak bintik-bintik putih sebagai mata bisul. Nodus tadi akan meiunak
(supurasi) menjadi abses yang akan memecah melalui lokus minoris resistensie yaitu
muara folikel, rambut menjadi rontok/terlepas.
jaringan nekrotik keluar sebagai pus dan terbentuk fistei.

Pemeriksaan kulit o Loknlisasi ; Sering pada bagian tubuh yang berambut dan mudah ter-
kena iritasi, gesekan atau tekanan; atau pada daerah yang
lembap seperti ketiak, bokong, punggung, leher, dan
wajah.
. Efloresensi/sifat-sifatnya ; Mula-mula berupa makula eritematosa lentikular-
numular setempat, kemtidiarlmenjadi podula lentikular-
numular berbentuk kerucut.
Pioderma 53

Gambar 3.13 Furunkel. Predileksi.

Gambar 3.14 Furunkel. Nodul merah, jaringan nekrosis.

Gambar 315 Furunkel. Jaringan nekrosis menutupi ulkus.

Gambar 3.16 Furunkel. Jaringan ne-


krosis hitam menempel erat di atas ulkus.
54 Saripati Penyakit Kulit

Gambaran Berupa abses yang dibentuk oleh limfosit dan leukosit PMN, mula-mula pada folikel
histopatologi: rambut. Pada bagian bawah folikel rambut (dalam jaringan subkutis), abses dapat
pula mengandung stafilokok.

Pemeriksaan Pemeriksaan bakteriologi dari sekret.


pembantu/
laboratorium

Diagnosis banding 1.. Sporotrikosls; kelainan jamur sistemik, menimbulkanbenjolan-benjolan yangberjejer


sesuai dengan aliran limfe, pada perabaan kenyal dan nyeri.
2.Blastomikosis: benjolan multipel dengan beberapa pustula, daerah sekitarnya
melunak.
3. Skrofitloderma: biasanya berbentr,rk lonjong, livid dan ditemukan jembatan-iembatan
kulit (skin bridges).

Penatalaksanaan . Higiene kulit harus ditingkatkan.


o Jika masih berupa infiltrat, topikal dapat diberikan kompres salep iktiol5% atau
salep antibiotik.
o Antibiotik sistemik: eritromisin 4 x 250 mg atau penisilin masih merupakan obat
terpilih atau antibiotik berspektrum luas memberi hasil yang baik.
o jika lesi matang, lakukan insisi dan aspirasi, selanjutnya dikompres atau diberi
salep kloramfenikol 2%.
r Usaha menghilangkan faktor penyebab seperti obesitas, DM, hiperhidrosis.

Prognosis Baik sepanjang faktor penyebab dapat dihilangkan, dan prognosis menjadi kurang
baik jika terjadi rekurensi.

KARBUNKEL

Definisi Adalah gabunganbeberapa furunkel yang dibatasi oleh trabekula fibrosa yangberasal
dari jaringan subkutan yang padat. Perkembangan dari furunkel menjadi karbunkel
bergantung pada status imunologis penderita.

Penyebab dan . Penyebab : Staphylococcus aureus.


epidemiologi o ljmur : Anak-anak dan dewasa.
. Tenis kelamin : Frekuensi sama pada pria dan wanita.

Faktor-faktor yang o Kebersihan/higiene : Kebersihan yang kurang dan higiene yang buruk.
memengaruhi o Faktor predisposisi : DM, obesitas, hiperhidrosis.
. Lingkungan : Yang kotor dengan berdebu memengaruhi penjalaran pe-
timbulnya nyakit.
penyakit:
Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Keluhan berupa
penyakit nyeri pada daerah lesi dan malaise. Lesi mula-mula berupa infiltrat kecil, dalam waktu
singkat membesar menjadi nodus-nodus eritematosa berbentuk kerucut. Kemudian
pada tempat rambut keluar tampak bintik putih sebagai mata bisul, nodus-nodus
tadi akan melunak menjadi abses yang akan memecah melalui lokus minoris
resistensie yaitu muara folikei.
rtooerma 55

Gambar 317 Karbunkel. A. Tampak beberapa furunkel bergabung menjadi satu. B. Beberapa furunkel
konfluen, dengan beberapa muara perlunakan.

Pemeriksaan kulit c Loknlisgsi : Tengkuk, punggung dan bokong.


. Efloresensi/sifat- ; Makula eritematosa kemudian menjadi nodula lentikular
sfatnya hingga numular, regional, bentuk teratur dan tampak fis
tula mengeluarkan sekret putih/kental.

Gambaran Berupa abses yang dalam, dibentuk oleh limfosit dan leukosit PMN, mula-mula pada
histopatologi: folikel rambut. Pada bagian folikel rambut yang terdapat di jaringan subkutan, abses
dapat mengandung stafilokok.

Pemeriksaan 1. Pemeriksaan darah: leukositosis.


pembantu/ 2. Pemeriksaan bakteriologik sekret lesi.
laboratorium
Diagnosis banding 7. Sporotrikosls: nodula berjejer sepanjang aliran limfe.
2. Blastomikosls: nodula kronik dengan multipel fistula.
3. Akne konglobnta: selain di punggung, nodula-nodula merah hitam tampak di daerah
wajah dan lengan, menyebar di satu regio.

Penatalaksanaan o lJmum:
r Usaha untuk mengatasi faktor predisposisi seperti obesitas, DM dan
hiperhidrosis.
I Menjaga kebersihan dan mencegah lukaluka kulit.
o Khusus:
o Topiknl; jika masih infiltrat diberi salep iktiol I0%; jika lesi matang,
lakukan insisi dan aspirasi, dipasang drainase, lalu dikompres.
o Antibiotik sistemik; eritromisin 4 x 250 mg selama 7-74hari; penisilin
600.000 IU selama 5-10 hari.
Antibiotik yang masih sensitif memberi hasil yang memuaskan seperti
sefalosporin atau golongan kuinolon.

Prognosis Baik, jika faktor predisposisi dapat diatasi. Prognosis menjadi kurang baik jika terjadi
rekurensi.
56 Saripati Penyakit Kulit

ERITRASMA

Definisi Eritrasma adalah suatu infeksi dangkal kronik yang biasanya menyerang daerah yang
banyak keringat.

Penyebab dan r Penyebab : Corynebacterium minutissimum,


epidemiologi o lJmur : Dewasa muda.
o Jenis kelamin : Frekuenslrya sama pada pria dan wanita.

Faktor-faktor yang . Bangsa/ras : Orang-orang yang banyak keringat, kegemukan, peminum


memengaruhi alkohol dan debilitas lebih sering terkena penyakit ini.
o Daerah/musim/iklim : Daerah beriklim panas lebih sering daripada daerah dingin.
timbulnya o Kebersihan/higiene : Higiene buruk berperan penting dalam menimbulkan pe-
penyakit seperti: nyakit.
r Lingkungan : Panas dan lembap mempermudah timbulnya penyakit.

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:
penyakit Dimulai dengan daerah eritema miliar, selanjutnya meluas ke seluruh regio, menjadi
merah, teraba panas seperti kena cabai.

Pemeriksaan kulit o Lokslisnsi : Lipat paha bagian dalam sampai skrotum, aksila, dan inter-
gluteal.
. Efloresmsi/sifat-sifatnyn : Eritema luas berbatas tegas, dengan skuama halus dan ter-
kadang erosif.

Gambaran Hiperkeratosis, parakeratosis, akantosis, serta pelebaran ujung-ujung pembuluh darah


histopatologi: dan sebukan sel-sel polinuklear.

Gambar 3.18 Eritrasma. Makula eritematosa berbatas tegas, tidak ada |esi satelit.
rrooerma 5 /

Pemeriksaan 1. Sediaan langsung kerokan kulit dengan pewarnaan Gram, tampak batang Gram
pembantu/ positif.
2. Sinar Wood: fluoresensi merah bata.
laboratorik
Diagnosis banding 7. Tineo kruris: biasanya gatal dengan papula-papula eritematosa.
2. Kmdidiasis; eritema dengan lesi satelit, erosif dan gatal.

Penatalaksanaan Mencegah agar jangan banyak keringat, serta menghilangkan faktor-faktor pencetus.
Sistemik: eritromisin 15 mglkg BB,4 kali sehari selama 5-10 hari. Tetrasiklin dengan
dosis yang sama memberi hasil yang baik.

Prognosis Baik.

ERISIPEIAS

Definisi Adalah peradangan akut pada kulit yang disebabkan streptokok dengan gejala utama
kemerahan kulit.

Penyebab dan o Penyebab ; Streptococcus fthemolyticus.


epidemiologi o lJmur : Banyak pada anak-anak dan dewasa.
o Jenis kelamin : Frekueniinya sama pada pria dan wanita.

Faktor-faktor yang o Bangsa Seluruh bangsa.


memengaruhi o Daerah Lebih sering pada daerah tropis dan subtropis.
o Kebersihan/higiene Orang-orang dengan kebersihan dan higiene yang kurang
timbulnya
lebih mudah terkena.
penyakit seperti: o Faktor predisposisi Diabetes melitus, infeksi saluran napas atas, gizikurang
lebih mudah diserang.

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Badan panas
penyakit dan malaise. Lesi dimulai dengan luka-luka kecil di kulit selanjutnya menjadi merah
cerah, berbatas tegas, edema dan nyeri tekan. Terasa panas pada perabaan, di bagian
tengah terkadang ditemukan vesikel atau bula, pada tempat masuk kuman.

Pemeriksaan kulit o Loknlisnsi : Kaki, tangan dan wajah.


c Efloresensi/sfat-sifatnyn : Makula eritematosa numular hingga plakat, berbatas
tegas, edematosa, panas pada perabaan dan nyeri tekan.
Pada bagian tengah ditemukan vesikel miliar atau bula
lentikular.

Gambaran Epidermis tampak edematosa, sel-sel membengkak dan sebukan streptokok serta
histopatologi: polimorfonuklear. Pada dermis pelebaran pembuluh darah dan sebukan sel-sel
radang.

Pemeriksaan 1. Pemeriksaan darah didapatkan leukositosis.


pembantu/ 2. Biakan darah, usapan tenggorok dan hidung dapat diisolasi streptokok beta
laboratorium: hemolitik.
58 Saripati Penyakit Kulit

Gambar 3.19 Erisipelas. P redileksi.

'' '': ril ri :rl :r'5

I : ;;g4$,

Gambar 3.2O Erisipelas. Makula eritematosa Gambar 3.21 Erisipelas. Edema, eritema mengkilat
mengkilat. pada daerah betis.

Diagnosis banding 7. Urtiknria: warna merah akan menghilang pada penekanan.


2. Furunkulosls; Biasanya nyeri, berbentuk seperti kerucut dan berbatas tegas.

Penatalaksanaan o Sistemik:
o Antipiretik dan analgetik.
o Penisilin 0,6-1,5 mega unit selama 5-10 hari.
o Sefalosporin 4 x 400 mg selama 5 hari memberi hasil yang baik.
. Topiknl: kompres dengan larutan asam borat 37o.

Prognosis Baik.
Pioderma 59

SELULITIS

Def inisi Selulitis adalah radang kulit dan subkutis yang cenderung meluas ke arah samping
dan ke dalam.

Penyebab dan o Penyebab : S tr ep co ctr s Shemol it iktts d an stafilokokus.


to c

epidemiologi o Umur : Biasanya pada anak-anak dan orang tua.


o Jenis kelamin : Sama banyak pada pria dan wanita.
Faktor-faktor yang r Daerah : Banyak pada daerah tropis dan beriklim panas.
memengaruhi o Kebersihan/higiene : Kebersihan yang kurang lebih mudah terkena penyakit.
timbulnya
. Faktor predisposisi : Diabetes melitus dan malnutrisi.
o Lingkungan : Banyak debu dan kotoran lebih mudah terkena.
penyakit
Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan ntama dan keluhan tambahan: Demam dan
penyakit malaise. Lesi bermula sebagai makula eritematosa yang terasa panas, selanjutnya
meluas ke samping dan ke bawah sehingga terbentuk benjolan berwarna merah dan
hitam yang mengeluarkan sekret seropurulen
\

Pemeriksaan kulit o Lokrtlisosi : Ekstremitas superior dan inferior serta wajah.


' Efloresensi : Makula eritematosa atau kehitaman menonjol di atas permukaan
kulit, ukurannya besar dan dapat mencapai plakat. Diatasnya ter-
dapat fistel-fistel yang mengeluarkan sekret seropurulen.

Pemeriksaan 1. Pemeriksaan darah akan didapatkan leukositosis.


pembantu/ 2. Biakan sekret fistel dan uji resistensi.
laboratorium

Diagnosis banding 1. Mikosis profrndn: biasanya kronik dan tidak menimbulkan gejala konstitusi.
2. Piodermakronik: bersifat kronik, wama kehitaman.

Penatalaksanaan o Sistemik; Penisilin dosis tinggi 1,2-2,4juta unit selama I4)j hari.
Eritromisin 4 x 1 gram selama 14-21 hari.
Antibiotik berspektrum luas memberi hasil yang lebih memuaskan seperti golongan
sefalosporin dan golongan amoksisilin 4 kali sehari 250 mg selama 5-7 hari.
o Topikal: Kompres dengan antiseptik seperti povidon,yodium 5-10 %.

Prognosis Baik.

ABSES

Definisi Adalah infeksi kulit dan subkutis dengan gejala berupa kantong berisi nanah.

Penyebab dan o Penyebab : Streptokok dan/atau stafilokok.


epidemiologi o Umur : Biasanya pada anak-anak dan orang tua.
o Jenis kelamin : Frekuensi yang sama pada pria dan wanita.
60 Saripati Penyakit Kulit

Faktor-faktor yang o Daerah/musim/iklim : Lebih sering pada iklim panas.


o Kebersihan/higiene : Higiene yang kurang lebih sering terserang.
memengaruhi
o Faktor predisposisi : Diabetes melitus, penyakit keganasan, dan malnutrisi
timbulnya seringmenyertai penyakit ini.
penyakit:
Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:
penyakit Biasanya mengeluh demam dan malaise. Dimulai dengan benjolan kecil yang
selanjutnya meluas ke samping dan ke bawah, menimbulkan benjolan merah berisi
nanah.

Pemeriksaan kulit o |,oknlisasi : Ketiak, belakang telinga dan tungkai bawah.


. Eflor esensi / sifat - sifa tny n : Tumo'r, besarnya mulai dari numular sampai plakat,
warna merah kehitaman. Fluktuasi positif.

Gambar Kantong berisi sel-sel radang, terutama polimorfonuklear dan jaringan nekrosis.
histopatologi:
Pemeriksaan 1. Kultur darah untuk mencari etiologi dan uji resistensi.
pembantu/ 2. Pemeriksaan darah terlihat leukositosis, gula darah.

laboratorium

Diagnosis banding Abses oleh penyebab selain kokus, seperti mikosis profunda, mikobakterium atau
spiroketa.

Penatalaksanaan o Sistemik : Antibiotik; penisilin prokain 1,2 sampai 2,4 juta unit selama 14-21
hari; eritromisin 4 x 500 mg/hari selama 74-27hari. Pengobatan
pada umumnya hampir sama dengan selulitis.
o Topiknl ; Kompres dengan KMnO4.

Prognosis Baik.

Gambar 3.23 Abses. Beniolan merah pada pangkal


Gambar 3.22 Abses. Predileksi. jari mengetuarkan iaringan nekrosis dan darah.
Pioderma 61

Gambar 3.24 Abses di kelopak mata.


Tampak tumor bervvarna merah, fluktuasi@,
dan nyeri tekan.

EKTIMA

Definisi Adalah pioderma yang menyerang epidermis dan dermis, membentuk ulkus dangkal
yang ditutupi oleh krusta berlapis.

Penyebab dan o Penyebab : Streptokok piogenik, stafilokok atau keduanya.


epidemiologi o lJmur : Frekuensi pada anak-anak lebih tinggi daripada dewasa.
o Jenis kelamin : Pria dan wanita sama.

Faktor-faktor yang Daerah : Tropis.


memengaruhi Musim/iklim : Panas dan lembap.

timbulnya Kebersihan/higiene : Kebersihan yang kurang dan higiene yang buruk, serta
malnutrisi.
penyakit: o Lingkungan : Kotor.

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk kelr"rhan utama dan keluhan tambahan:
penyakit Keluhan: gatal. Lesi awai berr-rpa vesikel atau vesikopustula di atas kulit yang
eritematosa, membesar dan pecah, terbentuk krusta tebal dan kering yang sukar
dilepas dari dasarnya. Jika krusta dilepas terdapat ulkus dangkal. Jika keadaan umum
baik akan sembuh sendiri dalam waktu sekitar 3 minggu, meninggalkan jaringan
parut yang tidak berarti. jika keadaan Llmum buruk dapat menjadi gangren.

Pemeriksaan kulit o Loknlisnsi : Ekstremitas bawah, wajah dan ketiak.


o EJloresensi/sifat-sifatnya : Makula eritematosa lentikular hingga numular, vesikel dan
pustula miliar hingga numular, difus, simetris serta krusta
kehijauan yang sukar dilepas.

Gambaran Peradangan dalam yang diinfeksi kokus, dengan infiltrasi PMN dan pembentukan
histopatologi: abses mulai dari folikel pilosebasea. Pada dermis, ujung pembuluh darah melebar
dan terdapat sebukan sel PMN.

Pemeriksaan Mencari etiologi dari sekret/kerokan kulit.


pembantu/
laboratorium
62 Saripati Penyakit Kulit

Gambar 3.25 Ektima. Predileksi,

Gambar 3.26 Ektima. Krusta diangkat, terlihat ulkus


dangkal.

Gambar 3.27 Ektima. A, Tampak krusta khas


bertumpuk\umpuk. B, Krusta coklat berlapislapis.

Diagnosis banding l.Impetigo krustosa ; Krusta mudah diangkat, wama krusta kekuningan.
2. Folikulitis ; Biasanya berbaLas tegas, berupa papula miliar sampai lenti-

kular.

Penatalaksanaan o ljmum : Memperbaiki higiene dan kebersihan, memperbaiki makanan.


o Khusus : jika lesi sedikit: salep kloramfenik ol2%; jikaLuas diberi antibiotik sistemik:
penisilin 600000-L,5 juta IU intramuskular selama 5-10 hari. Terapi topikal dengan
kompres terbuka untuk melunakkan krusta dan membersihkan debris.

Prognosis Dubia.
Pioderma 63

ULKUS TROPIKUM

Definisi Adalah suatu ulkus dengan ciri-ciri khas sering terdapat di daerah tropik,'berbentuk
khas, berbau busuk dan disebabkan oleh berbagai mikroorganisme.

Penyebab dan o Penyebab Yang pasti belum diketahui, diduga disebabkan simbiosis dua
:
epidemiologi macam mikroorganisme Borrelis aincenti dan Bocillus fusiformis.
o Umur :6-10 tahun.
o Jenis kelamin : Lebih banyak pada anak pria.

Faktor-faktor yang o Daerah : Lebih banyak pada daerah tropis.


memengaruhi r Musim : Hujan.
timbulnya r Kebersihan/higiene : Higiene yang buruk dan grzi kurang. Terkadang dapat

penyakit: timbul akibat gigitan serangga.


o Lingkungan : Lingkungan yang kurang baik mempermudah timbulnya
penyakit ini.

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Biasanya
penyakit dimulai dengan luka kecil, kemudian terbentuk papula yang dengan cepat meluas
menjadi vesikel. Vesikel pecah menjadi ulkus kecil, setelah diinfeksi oleh mikro-
organisme, ulkus meluas ke samping dan ke dalam dan memberi bentuk khas ulkus
tropikum.

Pemeriksaan kulit o Loknlisasi : Tungkai bawah, lengan.


o Efloresensi/sifursifatnya : Ulkus solitar, numular, kadang-kadang ada lesi satelit
akibat autoinokulasi. Pinggir ulkus meninggi, dinding
menggaung, dasar kotor, cekung berbenjol-benjol, tepi
teratur, sekret produktif berwama kuning coklat kehijauan
dan berbau.

Gambar Ulkus dengan sebukan sel radang akut PMN serta sel darah merah. Pada dermis
histopatologi ditemukan pelebaran ujung-ujung pembuluh darah disertai sebukan sel plasma.

Pemeriksaan 1. Pemeriksaan rutin: leukositosis, LED meningkat.


pembantu/ 2. Pemeriksaan khusus: mikroskop lapangan gelap mencari Borrelia aincenti atauBa-
laboratorium cillus fusiformis.
3. Pewarnaan Burry untuk melihat Borrelia aincenti.

Diagnosis banding 1. Ulkus banal.


2. Ulkus varikosus.
3. Ulkus karena jamur, tuberkulosis.

Penatalaksanaan o Umum : o Istirahat, diet tinggi kalori tinggi protein.


o Menghindar gigitan serangga.
r Khusus : Sistemik: Injeksi penisilin 900000 IU selama 7 hari atau amoksisilin 4 x 500
mg selama 5-10 hari.
Topiknl : Kompres KMnO4 1/5000-7 /1,0000. Jika lesi bersih diberi salep
salisil2%.

Prognosis Baik.
64 Saripati PenyaAit Ku/it

Gambar 3.28 Ulkus tropikum. Tampak ulkus


dengan permukaan kotor, sebagian tepi meninggi,
dasar ada jaringan nekrosis.

Gambar 3.298 Ulkus venosum salah


satu bentuk ulkus oleh karena gangguan
aliran darah vena.

Gambar 3.29A Gangguan aliran darah vena yang


meny ebabkan gan gg uan t roqi s.
Pioderma 65

ULKUS TROFIK

Definisi Suatu ulkus kronik yang disebabkan gangguan trofik, biasanya dijumpai pada
penderita lepra, diabetes melitus dan tabes dorsalis. Gangguan trofik di sini adalah
akibat neuropati perifer. Ulkus timbul di daerah kulit yang sering mendapat tekanan
anestetik.

dan
Penyebab r Penyebab : Gangguan trofik setempat.
epidemiologi r lJmur : Biasanya didapat pada usia dewasa.
r Jenis kelamin : Frekuensinya sama pada pria dan wanita.
Faktor-faktor yang o Daerah Daerah tropis mempunyai insiden iebih tinggi, penyebab
:

memengaruhi terbanyak adalah lepra dan tabes dorsalis.


o Kebersihan/higiene : Kebersihan kurang, sanitasi jelek serta malnutrisi.
timbulnya
penyakit:
Geiala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Mula-mula
penyakit terdapat koreng pada telapak kaki atau jari tangan, namun karena pada penderita
lepra terjadi anestesi, akibatnya tidak lagi merasakan tekanan saat bekerja, sehingga
koreng makin membesar dengan atrofi jaringan sekitarnya serta anhidrosis.

Pemeriksaan kulit o Loknlisasi : Telapak kaki, ujung jari dan sela pangkal jari kaki.
. Efloresensi : Ulkus solitar, bulat, ping gir rata, dinding menggaung, dasar cekung,

ilffi :xff5$"^x"ii:1n:iili,$::#:siJiUlkusdapatdi-
Gambaran Ukus dengan sebukan sel radang kronik disertai sel epiteloid. Terkadang dapat
histopatologi: ditemukan sel datia Langharns.

Pemeriksaan 1. Pemeriksaan bakteriologik dari sekret ulkus.


pembantu/ 2. Pemeriksaan darah rutin, gula darah, STS dan BTA.
3. Biakan sekret ulkus dan uji resistensi.
laboratorium
Diagnosis banding Lltkuspiogenlk:bentukoval,pinggirmeninggi,dasarberbenjol-benjol,sekretproduktif,
daerah sekitar reda, perabaan nyeri, indurasi positif.

Penatalaksanaan o ljmum:Istirahat.
o Khusus : Terapi terhadap etiologi primernya.
Sistemik: penisilin 900000 IU selama 7 hari; antibiotik lain yang sensitif.
Topikal : kompres KMnO41/10000.

Prognosis Baik, sepanjang pengobatanpenyebabnyabaik.

ULKUS PIOGENIK (ulkus banal)

Def inisi Adalah infeksi kulit yang menimbulkan ulkus tidak khas, disebabkan oleh streptokok
atau stafilokok.
66 Saripati Penyakit Kulit

Penyebab dan a Penyebab Streptokok dan stafilokok.


:

epidemiologi
a Umur Lebih sering pada anak-anak.
:
a
Jenis kelamin : Frekuensinya sama dengan pria dan wanita.

Faktor-faktor yang a Daerah : Lebih sering pada daerah tropis.


memengaruhi a Musim/iklim : Panas dan lembap.
timbulnya
a Kebersihan/higiene : Higiene yang buruk dan gizi yang kurang menimbulkan
penyakit lebih berat.
penyakit: Lingkungan : Sanitasi lingkungan yang kurang baik.

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:
penyakit Timbul koreng/ulkus dengan tanda-tanda radang di sekitarnya, secara lambat
mengalami nekrosis dan menyebar secara serpiginosa.

Pemeriksaan kulit . Loknlisasi :Ekstremitas.


. Efl or es st'Ls i /sifa t - s ifa tny a : Ulkusberukuran kecil, pinggir tidak meninggi, teratur,
dinding tidak menggaung, sekitar ulkus ada tanda radang,
sekret serosa kekuningan.

Cambaran Tampak reaksi sel di jaringan dengan sel plasma, dan sel limfoid.
histopatologi:
Pemeriksaan Kultur sekret ulkus dan tes resistensi.
pembantu/
laboratorium

Diagnosis banding Ulkus tropikum dan ulkus karena penyebab lain seperti antraks, tuberkulosis atau
frambusia.

Gambar 3.30 Ulkus banal. Ulkus dangkal,


kotor, mengeluarkan serum.
rtooerma 6/

Penatalaksanaan Umum : Bersihkan (debridement) ulkus.


Khusus:
Sistemik : Penisilin 600000-1,2 juta IU intramuskular selama 5-7 hari:
eritromisin 4 x 500 mg selama 7 hari. Siprofloksasin atau
sefalosporin memberi hasil yang baik.
Topikal : Salep salisii 2 "k; jika berat dengan kompres PK 1/10000 atau
AgNO,1-2%.

Prognosis Baik.

H I DRADEN lTlS SU PURATIVA (apokrinitis)

Definisi Adalah infeksi kelenjar apokrin yang umumnya bersifat supuratif kronik, dan
cenderung menimbulkan sikatriks.

dan
Penyebab r Penyebab :Sumbatansalurankelenjarapokrindaninfeksi Stnphylococcusaurer$.
epidemiologi o Umur Usia dewasa'
:
o Jenis kelamin : Wanita lebih banyak dari pria. Pada wanita lebih sering di aksiia;
sedang pria di daerah perianal.

yang
Faktor-faktor o Bangsa/ras : Dapat terjadi pada semua ras.
memengaruhi o Daerah : Lebih banyak di daerah tropis.
timbulnya o Musim : Frekuensi lebih tinggi di negara dengan 2 musim.

penvakit: : fffffiftr/higiene ;5i:il:TilJnf,JH:l?iilfi#,*ff:il3i:,*,untuk


timbulnya penyakit ini.

singkat
Gejala Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:
penyakit Keluhan: gatal dan nyeri. Mula-mula gatal, Ialu timbul nodus merah dan nyeri. Dapat
lebih dari satu kelenjar sehingga tampak berbenjol-benjol dan saling bertumpuk tidak
teratur. Kemudian terjadi perlunakan yang tidak serentak, disebut abses multipel.
Jika abses pecah keluar sekret tanpa mata. Karena perlunakan tidak serentak dan
kelenjar yang berfumpuk-tumpuk, sekret yang keluar sedikit-sedikit, menimbuikan
sinus dan fistel.

Pemeriksaan kulit o Loknlisasi : Ketiak, areola mamae, anogenital.


. Efloresensi/sifut-sifutnyn : Makula eritematosa dan nodus lentikular numular, difus,
regional. Juga fistel dan sinus.

Gambaran Tampak obstruksi saluran kelenjar apokrin oleh keratin, dilatasi duktus dan tubulus
histopatologi: kelenjar, infiltrasi PMN intraglandular. Pada fase akhir: hiperplasia pseudoepitelioma.

Pemeriksaan 1. Pemeriksaan darah dan uji resistensi.


pembantu/ 2. BioPsi kelenjar.
laboratorium
Diagnosis banding 7. Skrofttloderma : Biasanya dengan tepi yang livid; ada jembatan kulit.
2. Mikosisprofundn : Kronik dan terutama berlokasi di tungkai bawah.
3. Limfadenitis : Biasanya akut, bengkak dan merah seluruh ketiak.
68 Saripati Penyakit Kulit

Gambar 3.31 Hidradenitis. Predileksi.

Gambar 3.32 Hidradenitis. A. Tampak nodul-nodul dan jaringan ikat akibat penyembuhan apokrinitis yang latu.
B. Beberapa kelenjar apokrin meradang dan mengeluarkan nanah.

Penatalaksanaan Umum : Hilangkan predisposisi seperti:


o Trauma pencabutan rambut ketiak.
o Penggunaan obat perontok rambut.
o Penggunaan deodoran.
o Memakai baju terlampau sempit.
o Hiperhidrosis.
Pioderma 69

Khusus:
Sistemik; Terapi antibiotik: eritromisin 1-2 g/hari selama 7-10 hari: sefalosporin
7-I,5 g/hari selama 7-10 hari; penisilin 7,2-7,8 juta unit selama 7-14
hari. Dapat dibeii terapi steroid sistemik rintuk kasus yang resisten,
prednison 40-60 mglhari; amoksilin 4 x 500 mg per hari atau antibiotik
berspektrum luas. Pemberian steroid intralesi dapat dilakukan terutama
pada kasus baru dan dini, tetapi tidak untuk kasus yang sudah rekuren
dan kronik.
Topikal; jika masih infiltrat, kompres panas dengan KMnO, 1/5000-1/10000.
Jika sudah pecah, ada ulkus/sedikit basah kompres dengan KMnO..
Insisi dan drainase jika sudah berbentuk abses.

ULKUS DEKUBITUS

Definsi Adalah ulkus yang timbul karena tekanan berat badan pada tempat tidur.

Penyebab dan . Penyebab Tekanan berat badan pada tempat tidur.


:
o Umur Semua umur terutama orang tua.
:
epidemiologi
o Jenis kelamin : Frekuensinya sama pada pria dan wanita.

Faktor-faktor yang o Daerah Tropis.


memengaruhi . Musim/iklim Lebih banyak pada daerah beriklim panas.
o Kebersihan/higiene Berpengaruh terhadap timbulnya penyakit.
timbulnya o Faktor predisposisi Penderita penyakit kronik seperti diabetes melitus,
penyakit: malnutrisi, keganasan, dan orang-orang yang tidak dapat
bergerak lebih mudah terkena ulkus dekubitus.

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:
penyakit Ulkus dimulai dengan eritema pada daerah yang tertekan. Ulkus mengeluarkan
jaringannekrosis berwama kecoklatan. Sebagian ulkus ditutupi oleh jaringannekrosis
berwarna hitam yang menyerupai membran.

Pemeriksaan kulit o Lokrtlisasi : Pinggang, bokong, dan tempat-tempat yang banyak


mengalami tekanan.
o Efloresensi/sifat-sifatnya: Ulkus plakat, ditutupi oleh jaringan nekrosis yang berwama
coklat sampai hitam yang berbentuk tidak teratur.

Gambaran Ulkus dengan dinding rata atau bergaung. Pada dasamya ditemukan sebukan sel-
histopatologi: sel radang akut. Pada subkutis didapatkan pelebaran pembuluh darah dan sebukan
sel-sel radang.

Pemeriksaan Kultur darah dan tes resistensi.


pembantu/
laboratorium
Diagnosis banding L.Lllkus gangrenosa oleh karena diabetes melitus, biasanya berbau busuk dengan
jaringan nekrosis yang produktif.
2. l,ltkus banal: seringberbentuk tidak teratur dan bersifat akut.
70 Saripati Penyakit Kulit

Penatalaksanaan o Hilangkan tekanan pada daerah-daerah yang terkena dengan mengubah,ubah


posisi.
o Mengusahakan agar ventilasi antara badan dan tempat tidur berjalan lancar.
o Sistemik: Antibiotik spektrum luas seperti amoksisilin 4 x 500 mg selama 15-30
hari. Siklosporin 1-2 g/hari selama 3 sampai 10 hari atau golongan kuinolon 4 x
500 mglhari selama 14 hari.
. Topikttl: Salep antibiotik seperti.salep kloramfenikol 2%.

Prognosis Baik selama pengobatan penyakit dasar berhasil baik.

Gambar 3.33 Ulkus dekubitus. Tampak ulkus yang kotor,


berdinding tipis di daerah yang mengalami tekanan.

ULKUS GANGRENOSUM

Definisi Adalah ulkus yang tlmbul pada penderita-penderita dengan keadaan umum buruk
atau penderita penyakit kronik.

Penyebab dan o Penyebab : Streptokok dan mikroorganisme lain.


epidemiologi o Umur : Lebih banyak pada orang tua.
o Jenis kelamin : Frekuensi yang sama pada pria dan wanita.
Pioderma 71

Faktor-faktor yang o Predisposisi Biasanya timbul pada penderita penyakit-penyakit yang


memengaruhi menyebabkan keadaan tubuh lemah, seperti diabetes
melitus, keganasan, kusta dan malnutrisi.
timbulnya o Kebersihan/higiene Jika buruk lebih mudah diserang penyakit ini.
penyakit: o Keturunan Riwayat diabetes melitus.
. Lingkungan Kotor dan banyak debu mempermudah timbulnya
penyakit.

Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Mula-mula
penyakit timbul papula-papula kecil di kuiit, dalam waktu cepat timbul abses dan selanjutnya
terbentuk ulkus dengan sifat-sifat: tak teratur, sekret ulkus, jaringan nekrosis yang
hitam, dengan berbau busuk. Penderita mengeluh panas dan nyeri.

Pemeriksaan kulit o Loknlisasi : Ekstremitas inferior dan ujung-ujung jari.


. Efloresensi/sfot-sifatnyn : Ulkus yang tidak teratur, mengeluarkan jaringan nekrosis
berwarna hitam/cok1at, disertai edema dan eritema yang
tidak terbatas tegas.

Gambaran Ulkus tidak khas, ditutupi oleh jaringan nekrosis dan sel-sel polinuklear, sel plasma
histopatologi: dan limfosit. Pada dermis/subkutis terdapat pelebaran pembuluh darah.

Pemeriksaan Pemeriksaan darah untuk gula darah, kultur dan tes resistensi.
pembantu/
laboratorium
Diagnosis banding 7, Ulktts banal : Biasanya tidak berbau, keadaan umum penderita tak terpengaruh.
2. Ulktts trofik : Biasanya terjadi gangguan sensibilitas, tak produktif dengan dasar
yang lebih bersih.

Penatalaksanaan Kombinasi pengobatan dengan pengobatan penyakit dasarnya.


Sistemik: Antibiotik spektrum luas seperti amoksisilin 4 x 500 mg/hari selama 10
sampai 14 hari. Siklosporin 7-2 g/hari selama 10-14 hari. Preparat kuinolon
2 x 250 mglhari selama 10-14 hari.
Topikttl: Kompres KMnOr 1/5.000 atau larutan povidon yodlum 5-10%.

Prognosis Biasanya baik, jika penyakit dasar dapat diatasi.

Gambar 3.34 Ulkus gangrenosum. Tampak beberapa


ulkus dengan jaringan nekrosis berwarna hitam,
edematosa dan berbau busuk.
72 Saripati Penyakit Kultt

Gambar 3.35 U/kus diabetikum, tampak kotor,


berbau krustus dan membasah, nanah melengket
pada dasarnya.

GRANULOMA PIOGENIKUM

Definisi Adalah pertumbuhan bertangkai di atas kr"rlit akibat proliferasi jaringan ikat.

Penyebab dan a Penyebab : Pertumbuhan jaringan ikat.


epidemiologi a Umur : Umumnya pada anak-anak.
a
Jenis kelamin : Frekuensi yang sama pada pria dan wanita.

Faktor-faktor yang a Bangsa : Semua bangsa.


memengaruhi a Kebersihan/higiene : Yang kurang, lebih mudah terkena penyakit.
timbulnya a Lingkungan : Tempat-tempat dengan kemungkinan abrasi yang tinggi.
penyakit:
Gejala singkat Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan: Dimulai dengan
penyakit abrasi atau luka lecet di kulit, selanjutnya terjadi pertumbuhan jaringan ikat berupa
tumor bertangkai, berwarna merah dan mudah berdarah kalau terkena trauma.

Pemeriksaan kulit o Loknlisasi : Tangan, lengan, tungkai bawah, kepala dan mulut
o Efloresensi : Nodula lentikuiar bundar berwarna merah dan erosif, dikelilingi
skuama berwama coklat kehitaman.

Cambaran Epidermis tampak menipis, akantosis, papilomatosis, kelompokan-kelompokan


histopatologi: vasodilatasi kapiler dengan dinding hanya satu lapis endotel. Pada dermis ditemukan
sebukan sel-sel radang dan fibroblas.

Pemeriksaan Preparat apusan lesi diwarnai dengan Gram, dapat ditemukan mikroorganisme
pembantu/ penyebab.
laboratorium

Diagnosis banding 7. Granulomafisuratikum:biasanya timbul di mukosa mulut, sering dengan perdarahan


lesi.
2. Melanoma: biasanya berwarna hitam dan tidak mudah berdarah
Pioclerrna 73

Penatalaksanaan o Elektrokauter lesi dan selanjutnya kuretase sampai seluruh jaringan hancur,
kemudian diberi salep antibiotik (kloramfenikol 2%).
o Ditutul/dicelup dengan larutan AgNO,.

Prognosis Baik.

Gambar 3.36 Granuloma piogenikum. Predileksi

;,"!#

Gambar 3.37 Granuloma piogenikum. A. Nodula di kepala, mudah berdarah. B. Granuloma di pusar, warna merah, erosif. C.
nodula bertangkai di ujung jari. D. Granuloma piogenikum pada kedua sisi ibu jari kaki.
74 Saripati Penyakit Kulit

KERATOLISIS BERLUBANC

Definisi Adalah infeksi superfisial kulit yang memberi/menyebabkan timbulnya lubang-


lubang pada stratum korneum dan biasanya timbul pada telapak tangan dan telapak
kaki.
Sinonim:
Castelani (1910) menyebut "Keratoma plantera sulkatum"
Achton dan McGuere (1930) menyebut "Keratolisis plantare sulkatum"
Zaias (1965) memberi nama "Pitted keratolysis"

Penyebab/ Suatu mikroorganisme yangbersifat gram positif, berbentuk kokoid dan filamentosis
epidemiologi yang oleh Taphin dikelompokkan dalam Spesies Corlmebacterium.
. 53"k dari 38 sukarelawan menderita penyakit ini karena kaki mereka dalam keadaan
basah selama 3 hari berturut-turut.
o Lingkungan yang basah atau penyakit hiperhidrosis.
o Penderita penyakit ini sering ditemukan pada orang yang bekerja di lapangan keras
seperti lapangan bebatuan dan berpasir.

Faktor-faktor yang o Kelembapan udara merupakan faktor yang memperberat penyakit.


memengaruhi o Orang-orang yang tidak memakai alas kaki ikut memengaruhi timbulnya penyakit.
o Orang yang bekerja di tempat basah atau tempat-tempat keras dapat menimbulkan
tirnbulnya
penyakit.
penyakit o Ras, tidak ada pengaruh.
o Musim-musim hujan lebih sering.

Gejala-gejala Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan:


singkat penyakit Lesi-lesi berlobang biasanya 1-5 mm timbul pada telapak kaki sehingga memberi
gambaran " Punched out appearance" .
o Lesi-lesi ini dapat bergabung sehingga menunjukkan bentuk-bentuk lesi yang
menyerupai erosi.
. Umumnya hanya stratum corneum yang terkena serangan.
o Biasanya lesi-lesi lebih sering timbul pada daerah yang ada tekanan misalnya kaki
bagian volar dan ujung-ujung jari dan tumit.
o Lubang-lubang terbentuk akibat lisis dari stratum korneum; berwarna kecoklatan
yang memberi kesan kurang kebersihan.
o Biasanya tidak menimbulkan gelara; hanya pasien-pasien yang berat mengeluh
merasa tidak enak di kaki.

Pemeriksaan kulit o Lokalisnsi:


- Telapak kaki, tumit, bagian volar dan ujung-ujung kaki.
- Di telapak tangan dan ujung-ujung jari.
c Efl or es ensi /s ifat -sfotny a :
- Hiperkeratosis yang miliar dengan warna kecoklatan.
- Lubang-lubang yang menyeluruh seluruh area.
- Kadang-kadang ada fisura dengan panjang 1-5 mm.

Gambaran Hiperkeratosis, perakeratosis ringan dan akantosis. Pada lapisan epidermis bagian
histopatologi: atas terdapat hipervaskularisasi dengan sebukan sel-sel radang limfosit.
rtooetm.l ,/ 5

Pemeriksaan Kerokan kulit dibuat preparat gram untuk menemukan mikroorganisrne yang
pembantu/ berbentuk kokoid dan filamentr-rs.
Bahan-bahan pemeriksaan dapat diambii dari dinding dan dasar iubang-1ubang.
laboratorium

Diagnosis banding Hiperhidrosis.


Tinea pedis. Perlu dilakukan pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH.
Eritasma dilakukan sediaan apus dengan pewarnaan gram.

Komplikasi Dapat terjadi infeksi sekunder sehingga menimbulkan erisipelas atau abses.

Penatalaksanaan Oba ti penyebab hiperhidrosis.


Jangan jalan-jalan di tempat kasar.
Dapat diberi obat antibiotika berspektrum lnas seperti ampisilin, d11.
Salep-salep topikal; dapat diberikan salep fusidat alau golongan azol seperti imidazol,
ketokonazol atau itrakonazol dapat menolong.

Prognosis Baik.

iS'::'-'t'

.:i
.s

q
c

.r.'.r,$
;.:li€

',ll:l#
rjlffi
.s
'q
'tI
g
g€
5
,f,
fl
Gambar 3.38 A. Keratolisis berlubang tampak "pits" (lubang-lubang)
di atas dasar yang hiperkeratosis.

Ga
lokalisasi
luba
kecokla

Anda mungkin juga menyukai