BETALAKTAM
(Penisilin -
Sefalosporin)
Evelyn 18.44238.1013
Maria Helentina B 18.44238.1016
Rany Sugiharti 18.44238.1036
AB BETALAKTAM
Antibiotik beta laktam merupakan golongan antibiotika yang pertama kali ditemukan.
Antibiotik beta-laktam terbagi menjadi 4 golongan utama, yaitu penisilin, sefalosporin,
karbapenem, dan monobaktam[3].
Antibiotik beta-laktam terdiri dari berbagai golongan obat yang mempunyai struktur cincin
beta-laktam, yaitu penisilin, sefalosporin, monobaktam, karbapenem, dan inhibitor beta-
laktamase. Obat-obat antibiotik beta-laktam umumnya bersifat bakterisid, dan sebagian
besar efektif terhadap organisme Gram-positif dan negatif.
PENISILIN
PENGLASIFIKASIAN
Amoksisilin,
Aminopenisilin Ampisilin
ampisilin
Amoksilin
Ampisilin
– indikasi, infeksi saluran kemih, otitis media, bronchitis
– Indikasi, infeksi saluran kemih, kronis, salmonellosis invasive, gonore, profilaksis
endocarditis, dan terapi tambahan pada meningitis
otitis media, bronchitis kronis,
listeria.
salmonellosis invasive, gonore. – Dosis, DEWASA: oral : 250-500mg tiap 8 jam. Infeksi
sal nafas berat / berulang : 3 gr tiap 12 jam. ANAK :
– Dosis, DEWASA: 0,25-1 gr/ 6
kurang dari 10th: 125-250mg tiap 8 jam. Terapi oral
jam (diberikan 30 menit sebelum jangka pendek: -abses gigi : 3 gr diulangi 8 jam
kemudian. –infeksi sal kemih : 3 gr, diulang setelah 10-
makan). ANAK : dibawah 10
12 jam. –gonore : 2-3 grr dosis tunggal ditambah 1 gr
tahun : ½ dosis dewasa probenesid –Otitis media pada anak 3-10th : 750mg dua
kali/ hr selama 2 hari
–
PROFIL FARMAKOKINETIK
KEAMANAN
PADA ANAK
DAN IBU
HAMIL
IBU
MENYUSUI
EFEK SAMPING
– Generasi I : Antibiotik yang efektif terhadap – Generasi IV : Aktivitas lebih luas dibanding
Gram positif dan memiliki aktivitas sedang generasiIII dan tahan terhadap beta-
terhadap Gram-negatif. laktamase.
– Generasi II : Aktivitas antibiotik Gram-negatif – Generasi IV : Aktivitas lebih luas dibanding
yang lebih tinggi daripada generasi-I. generasiIII dan tahan terhadap beta-
laktamase.
– Generasi III : Aktivitas kurang aktif terhadap
kokus Gram-postif dibanding generasi-I, tapi
lebih aktif terhadap Enterobacteriaceae,
termasuk strain yang memproduksi beta-
laktamase. Seftazidim dan sefoperazon juga
aktif terhadap P. aeruginosa, tapi kurang aktif
dibanding generasi-III lainnya terhadap kokus
Gram-positif.
MEKANISME KERJA
– Sefalosporin biasanya bakterisida terhadap bakteri dan – Seperti antibiotik beta-laktam lainnya,
bertindak dengan sintesis mucopeptide penghambat pada sefalosporin umumnya dianggap lebih
dinding sel sehingga penghalang rusak dan tidak stabil. efektif terhadap pertumbuhan bakteri
Mekanisme yang tepat untuk efek ini belum pasti ditentukan, aktif.
tetapi antibiotik beta-laktam telah ditunjukkan untuk mengikat
beberapa enzim (carboxypeptidases, transpeptidases,
endopeptidases) dalam membran sitoplasma bakteri yang
terlibat dengan sintesis dinding sel.
SPEKTRUM KERJA
– Zat-zat gen 1 , sering digunakan per oral pada – . Sefoksitin dan sefuroksim (gen 2) digunakan
infeksi saluran kemih ringan dan sebagai obat pada gonore (kencing nanah) akibat gonokok
pilihan kedua pada infeksi saluran nafas dan yang membentuk lactamase.
kulit yang tidak begitu prah dan bila terdapat
– Zat-zat gen 3 seftriakson dan sepotaksim kini
alergi untuk penisilin
dianggap sebagai obat pilihan pertama untuk
– Zat-zat gen 2/3 , digunkan parenteral pada gonore, terutama bila telah timbul resistensi
infeksi serius yang resisten terhadap terhadap senyawa fluorkwinolon
amoksisilin dan sefalosporin gen 1, juga (siprofloksasin). Sefoksitin digunakan pada
terkombinasi dengan aminoglikosida infeksi Bacteroides fragilis.
(gentamisin, tobramisin) untuk memperluas
– Zat-zat gen 4 dapat digunakan bila dibutuhkan
dan memperkuat aktifitasnya. Begitupula
efektifitas lebih besar pada infeksi pada infeksi
profilaktis pada a.l. bedah jantung, usus dan
kuman Gram-positif.
ginekologi.
DOSIS
– Resorpsi obat oral dari usus berlangsung praktis lengkap dan cepat,bentuk ester
dari sefuroksim (-axetil)agk baik.PP-nya bervariasi Antara 14-90%; plasma-t ½-
nya terletak Antara 30-150 menit.
– Distribusinya ke jaringan dan cairan tubuh baik,tetapipenetrasi ke otak,mata
dan ccs buruk,kecuali sefotaksim .
– Ekskresi kebanyakan sefalosforin melaui kemih praktis lengkapdan dalam
keadaan utuh untuk lebih dari 80%
– Mekanismenya adalah filtrasi glomerular dan sekresi tubuler.
– Seperti halnya penicillin,proses terakhir dapat dirintangi oleh probenesid guna
memperpanjang guna memperpanjang daya kerjanya.
KEAMANAN PADA ANAK DAN
IBU HAMIL & IBU MENYUSUI