Anda di halaman 1dari 3

Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP)

Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) adalah Orang Pribadi yang menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu.

Objek Pajak Penghasilan Orang Pribadi


Undang-undang Pajak Penghasilan menyatakan bahwa penghasilan merupakan setiap tambahan
kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari
Indonesia maupun dari luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah
kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.
Dalam konteks orang pribadi, penghasilan dapat berasal kegiatan usaha, pekerjaan bebas ataupun
penghasilan-penghasilan lainnya.

Dalam hal orang pribadi menjalankan kegiatan usaha dan melaksanakan pembukuan,
penghasilan neto dihitung dengan mengurangkan peredaran usaha dengan harga pokok penjualan
dan biaya usaha. Penghasilan neto dari kegiatan usaha selanjutnya akan dilakukan beberapa
penyesuaian fiskal baik positif maupun negatif.

Penyesuaian ini adalah penyesuaian penghasilan neto komersial dalam rangka menghitung
penghasilan kena pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan beserta peraturan
pelaksanaannya, yang dapat bersifat menambah maupun mengurangi penghasilan kena pajak.

Tarif Pajak Penghasilan


Tarif pajak penghasilan orang pribadi yang berlaku saat ini di Indonesia adalah sebagai berikut:
 Penghasilan kena pajak (PKP) sampai dengan Rp. 50 juta 5%
 Di atas Rp. 50 juta s.d. Rp. 250 juta 15%
 Diatas Rp. 250 juta s.d. Rp. 500 juta 25%
 Diatas Rp. 500 juta 30%

Kewajiban Wajib Pajak


Sesuai dengan sistem self assessment, Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan
diri, melakukan sendiri penghitungan pembayaran dan pelaporan pajak terutangnya.
Wajib Pajak mempunyai kewajiban untuk mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP).
Wajib Pajak Orang Pribadi yang wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP adalah :
1. Orang Pribadi yang menjalakan usaha atau pekerjaan bebas;
2. Orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, yang memperoleh
penghasilan diatas Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) wajib mendaftarkan diri paling
lambat pada akhir bulan berikutnya;
3. Wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah, karena hidup terpisah berdasarkan
keputusan hakim atau dikehendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan
penghasilan dan harta;
4. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu yang mempunyai tempat usaha berbeda
dengan tempat tinggal, selain wajib mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah kerjanya
meliputi tempat tinggalnya, juga diwajibkan mendaftarkan diri ke KPP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.
5. Untuk memperoleh NPWP, Wajib Pajak wajib mendaftarkan diri pada Kantor Pelayanan
Pajak yang wilayahnya meliputi kedudukan wajib pajak dengan
mengisiformulir pendaftaran dan melampirkan persyaratan administrasi. Selain
mendatangi Kantor Pelayanan Pajak, Wajib Pajak Orang Pribadi dapat pula mendaftarkan
diri secara online melalui e-registration di website Direktorat Jenderal
Pajak www.pajak.go.id. Selain mendapatkan NPWP, Wajib Pajak dapat dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan kepadanya akan diberikan Nomor Pengkuhan
Pengusaha Kena Pajak(NPPKP).

Menghitung Pajak Penghasilan Pasal 21

Secara umum menghitung Pajak Penghasilan yang terutang pada PPh Pasal 21 yang dipotong
oleh pemotong pajak adalah :
PPh Pasal 21 = Tarif x Dasar Pengenaan Pajak
Tarif PPh Pasal 21

Beberapa tarif berikut ini digunakan sebagai dasar menghitung PPh Pasal 21.
1. Tarif Pasal 17 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 sebagaimana diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, dengan ketentuan sebagai berikut.
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
Rp 0,0 s.d Rp 50.000.000,00 5%
Di atas Rp 50.000.000,00 s.d Rp 250.000.000,00 15%
Di atas Rp 250.000.000,00 s.d Rp 500.000.000,00 25%
Di atas Rp 500.000.000,00 30%

2. Tarif Khusus
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 80 Tahun 2010 pasal 4 ayat 2 bahwa:
1. Tarif khusus berikut diterapkan atas penghasilan yang bersumber dari APBN yang
diterima oleh pejabat PNS, anggota TNI/Porli dan pensiunannya.
2. Tarif 0% dari jumlah bruto honorarium atau imbalan bagi PNS Golongan I dan
Golongan II, Anngota TNI/Polri Golongan Pangkat Perwira Tmatama dan Bintara, dan
pensiunannya.
3. Tarif 5% dari jumlah bruto onorarium atau imbalan bagi PNS Golongan III, anggota
TNI/Polri Golongan Pangkat prwira Pertaa dan pensiunannya.
4. Tarif 15% dari jumlah bruto honorarium atau imbalan bagi PNS Golongan IV, Anggota
TNI/Polri Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Tinggi, dan pensiunannya.

Tarif khusus berikut diterpkan atas penghasilan berupa uang pensiun yang diterima sekaligus.
1. Tarif 0% dari penghasilan bruto sampai dengan Rp 50.000.000
2. Tarif 5% dari penghasilan bruto di atas Rp 50.000.000 sampai dengan Rp 100.000.000.
3. Tarif 15% dari penghasilan bruto di atas Rp 100.000.000 smpai dengan Rp 500.000.000
4. Tarif 25% dari penghasilan bruto diatas Rp 500.000.000.

Tarif khusus berikut diterapkan atas penghasilan berupa uang manfaat pensiun, tunjangan hari
tua atau jaminan hari tua.
1. Tariff 0% atas penghasilan bruto sampai dengan Rp 50.000.000
2. Tarif 5% atas penghasilan bruto di atas Rp 50.000.000
3. Tarif khusus 55 atas upah harian, borongan satuan yang diterima oleh tenaga kerja harian
lepas yang mempunyai total upah sebulan kurang dari Rp 1.320.000 dan upah sehari
kurang dari Rp 150.000.

Tarif Pajak Penghasilan Pasal 21 yang diterapkan terhadap Wajib Pajak yang tidak memiliki
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) menjadi lebih tinggi 20% daripada tarif yang ditetapkan
terhadap Wajib Pajak yang dapat menunjukan NPWP.

Contoh:
Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp. 75.000.000,00
Pajak Penghasilan yang harus dipotong bagi Wajib Pajak yang memiliki NPWP adalah:
5% x Rp 50.000.000,00 Rp. 2.500.000,00
15% x Rp 25.000.000,00 Rp. 3.750.000,00 +
Jumlah Rp. 6.250.000,00

Pajak Penghasilan yang harus dipotong jika wajib Pajak tidak memiliki NPWP adalah:
5% x 120% x Rp 50.000.000,00 Rp 3.000.000,00
15% x 120 % x Rp 25.000.000,00 Rp 4.500.000,00 +
Jumlah Rp 7.500.000,00

Anda mungkin juga menyukai