Kelompok 1
Sistem Informasi B
Johan Tjung 825190064
Raynaldy Tjang 825190055
Axel Mikaya 825190065
Lorenzo 825190067
Ruach Sakadewa 825190089
Jaron Vincent 825190091
Jakarta
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... i
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Konsep Usaha ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Usaha ...................................................................................................... 2
1.4 Metode dan Teknik Penulisan............................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 3
2.1 Landasan Terbentuknya “COFFEE PASTE” ................................................ 3
2.2 Jenis Produk ...................................................................................................... 3
2.2 Peralatan Usaha ................................................................................................ 3
2.3 Bahan Baku ....................................................................................................... 4
2.4 Pembuatan Produk ........................................................................................... 4
2.5 Keunggulan Usaha .............................................................................................. 4
2.6 Five Questions and Answers Can Perform The Process ..................................... 5
2.7 Five Important Practices for Establishing Innovation-Driven Organization ........... 6
2.8 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................................... 7
2.9. Perlindungan Kekayaan Intelektual ........................................................................ 9
2.10. Financial Statements ........................................................................................... 10
2.11. Capital Budgeting ............................................................................................... 16
2.12. Teori Financial dan Business Plan ..................................................................... 17
2.12.1 Analisis Break Even Poin (Titik Impas) .................................................... 18
2.12.2 Teori Business Plan ..................................................................................... 24
2.13. Bentuk Perusahaan ............................................................................................. 28
BAB III ............................................................................................................................. 31
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 31
3.1 Target dan segmentasi pasar ............................................................................. 31
3.2 Faktor Kompetitif ............................................................................................. 31
3.3 Rencana penjualan ............................................................................................ 31
3.4 THE SECTIONS OF A FEASIBILITY PLAN .................................................... 32
A. EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................ 32
i
B. THE BUSINESS CONCEPT ......................................................................... 33
C. INDUTRY/ MARKET ANALYSIS............................................................... 33
D. MANAGEMENT TEAM .................................................................................. 34
E. PRODUCT/ SERVICE DEVELOPMENT ANALYSIS ............................. 35
3.5 BUSINESS PLAN ................................................................................................ 36
3.6 DUE DILIGENCE ................................................................................................. 54
BAB IV ............................................................................................................................. 72
PENUTUP ........................................................................................................................ 72
4.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 73
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Siapa yang tidak kenal dengan usaha kedai kopi, bagi kebanyakan orang
kopi menjadi pelengkap kehidupan sehari-hari. Kopi mengandung caffein yang
dapat memicu adrenalin sehingga peminumnya dapat lebih aktif dan lebih
bersemangat dalam beraktivitas. Usaha kedai kopi menjadi sangat menjanjikan
karena sekarang bukan hanya orang-orang tua saja yang sering minum di kedai
kopi. Anak-anak pun banyak yang sering ngopi di kedai kopi ataupun di
angkringan. Kami membuka Kopi Paste diperuntukan bagi kaula muda, anak
sekolah, mahasiswa dan kalangan orang dewasa untuk refreshing dari penatnya
berbagai aktivitas yang telah di jalani dengan nuansa santai dengan di temani
secangkir kopi dan beberapa makanan ringan merupakan moment yang pas untuk
nongkrong dan berbagi cerita bersama teman, pasangan, dan lain-lain. Maka dari
itu kami akan membuat kedai kopi dengan pembuatan yang berbeda agar orang
yang menyukai minuman ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan
masyarakat yang menyukai minuman ini, maka kami akan berusaha memberikan
1
kualitas dan mutu yang baik yang harganya relatif murah bagi semua kalangan
masyarakat.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Jenis produk yang kami jual adalah aneka macam kopi diantaranya
‘coffeePASTE punya orang’ yang merupakan jenis kopi espresso. Selain jenis kopi
ini, kita juga menjual aneka jenis dari ‘CTRL+coffee’ , seperti ada C#ffee
(Cappuccino),dan C++ Coffee (Aneka Latte). Kita juga menyediakan aneka
makanan ringan diantaranya Croissant, Waffle, Toast, Bisquit, dan Stick Bisquit
3
13 Peralatan Kebersihan
14 Peralatan Pendingin Udara
15 Peralatan Keamanan
16 Aplikasi Kasir (Point of Sale)
17 Wifi
● Aneka Kopi
● Es kristal
● Air mineral
● Gula
● Garam
● Saos
4
➢ Kami akan menyediakan tempat yang “instragramable”, tempat yang bias
dijadikan spot foto yang keren.
➢ Kami akan membuat tempat usaha kami senyaman mungkin sehingga bisa
dibuat “nongkrong” bagi para konsumen.
➢ Menyuguhkan berbagai macam permainan boardgame, supaya para
konsumen kami tidak bosan .
5
Jika usaha kami tidak berjalan sesuai ekspektasi kami. Kami akan
mengadakan meeting dan memikirkan untung re-branding atau me-
review apa yang menjadi penghalang usaha kami ini.
6
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk
memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran,
struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah
direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang
hendak dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan
strategi pemasaran menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi
distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga
menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran
keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.
4. Analisis usaha (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi
pemasaran, perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu.
Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk
menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah
memenuhi, produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.
5. Pengembangan produk (product development)
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu
menuju riset dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan
menjadi produk fisik. Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau
beberapa versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan
sebuah prototipe yang memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi
dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.
Direktur
Johan Tjung
General Manager
Ruach Sakadewa
Bisnis Marketing
Accounting Admin
Direktur : Direktur Kedai Coffee Paste bertugas mengatur dan mengawasi jalannya
usaha serta kerja para karyawannya. Pemilik Kedai Coffee Paste bertanggung
jawab penuh atas semua kelangsungan usaha.
Bidang Logistik: Bidang Logistik ini bertugas menyediakan semua bahan baku
makanan yang ada di Kedai Coffee Paste dan bertanggung jawab terhadap
ketersediaan bahan baku yang digunakan.
Bidang Keuangan: Bidang Keuangan bertugas sebagai kasir dan akuntan, yang
mana harus dapat mengatur jumlah pemasukkan dan pengeluaran dana Kedai
Coffee Paste. Kasir bertanggung jawab terhadap pemasukan dana yang diterima
dari konsumen, sedangkan akuntan bertanggung jawab terhadap pembukuan kas.
8
Bidang Produksi: Pada bidang produksi ini dipekerjakan orang-orang koki yang
handal dan berpengalaman. Orang-orang yang bertugas memasak dan mengolah
semua menu yang ada di Kedai Coffee Paste.
Bid. Pelayanan konsumen: Pada bagian bidang pelayanan konsumen ini terdiri
dari 4 karyawan, 3 karyawan sebagai waitters dan 1 karyawan sebagai OB.
Waitters bertugas menyambut kedatangan pelanggan serta mengantarkan
makanan, minuman yang dipesan pelanggan dan bertanggung jawab atas semua
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan Kedai Coffee Paste. Sedangkan OB
bertugas membantu membersihkan perlengkapan makan yang kotor serta
membersihkan ruangan yang ada di Kedai Coffee Paste. OB memiliki tanggung
jawab terhadap kebersihan Cafe agar tetap bersih dan nyaman.
b. Trademark
9
pemiliknya hak–hak hukum untuk mencegah penggunaan yang tidak sah atas
merek dagang tersebut. Trademark disimbolkan dengan ™. (Belajar Akuntansi
Online , 2019)
c. Paten
Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada
pihak lain untuk melaksanakan invensinya. (Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual - Kementerian Hukum dan HAM R.I., n.d.)
Neraca saldo (balance sheet), yang biasanya juga disebut dengan istilah statement
of financial position, melaporkan aktiva, liabilitas dan ekuitas pemegang saham
sebuah perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca saldo menyajikan informasi
untuk memprediksi jumlah arus kas masa mendatang.
10
1. Aktiva (assets), merupakan sumber daya ekonomi yang diperoleh dan
dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu.
11
(BINUS UNIVERSITY Faculty of Economic and Communication, 2015)
Beberapa manfaat laporan laba rugi bagi investor dan kreditur antara lain:
12
2. Menyajikan dasar untuk memprediksi kinerja masa mendatang. Informasi
mengenai kinerja sebelumnya membantu untuk menyajikan informasi mengenai
kinerja masa mendatang.
13
Contoh format Income Statement:
c. Cash Flow
Cash flow adalah pergerakan uang yang masuk (cash inflow) maupun keluar (cash
outflow). Sederhananya, cash flow adalah uang yang didapat dan dikeluarkan
dalam periode waktu tertentu.
Uang yang masuk berupa pendapatan, bisa termasuk gaji, bonus, hasil investasi,
dan penghasilan pasif (untuk individu) ataupun hasil penjualan (untuk
perusahaan). Sedangkan uang yang keluar bisa termasuk berbagai pengeluaran,
14
seperti berbagai pengeluaran rumah tangga, cicilan, pinjaman, dan pajak.
Pendapatan yang lebih besar daripada pengeluaran akan menciptakan cash flow
yang positif. Sebaliknya, cash flow akan menjadi negatif apabila pengeluaran
lebih besar daripada pendapatan. (glints | YOUR ONE STOP CAREER HACKS,
2018)
Laporan Proforma (Pro forma statement) yaitu ikhtisar laporan keuangan yang
menunjukkan harta dan utang, atau pendapatan dan pengeluaran yang mungkin
diakui pada masa mendatang; laporan ini juga menunjukkan proyeksi pendapatan
apabila perusahaan akan merger dengan perusahaan lain, atau penjualan sebagian
15
dan operasinya; perusahaan sering diminta untuk menyampaikan laporan
proforma ketika mengajukan aplikasi kredit. (Kamus Bisnis dan Bank, n.d.)
16
tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas jangka waktu satu tahun tidak mutlak.
Termasuk golongan pengeluaran dan ini adalah pengeluaran dana untuk
pembelian aktiva tetap (plant investment), yaitu tanah, bangunan-bangunan,
mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya. Demikian pula pengeluaran dana
untuk proyek advertensi jangka panjang, penelitian dan pengembangan termasuk
juga dalam golongan “capital budgeting expenditures”
5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan
digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.
(Daffa, 2018)
17
1. Identifikasi sumber daya
2. Berikan pengukuran moneter dari nilai sumber daya
3. menetapkan tingkat kepemilikan dalam sumber daya
Kewajiban adalah hutang bisnis. kewajiban dibagi menjadi dua kategori:
jangka pendek dan jangka panjang. Liabilitas jangka pendek (juga disebut
liabilitas lancar) adalah liabilitas yang harus dibayar selama 12 bulan mendatang.
Liabilitas jangka panjang adalah liabilitas gedung atau pinjaman bank lima tahun.
2.12.1 Analisis Break Even Poin (Titik Impas)
Analisa Break Even Point (BEP) adalah suatu teknik analisa untuk
mempelajari hubungan antara Baiaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan
Volume aktivitas. Sering pula disebut “Cost - Profit - Volume analysis (C.P.V.
analysis).
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak
menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian
sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya
menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup
biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup
biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian.
Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan
melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. Analisis break
even sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan
keuangan. Dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus ini
untuk mengetahui:
a. Hubungan antara penjualan, biaya, dan laba
b. Struktur biaya tetap dan variable
c. Kemampuan perusahaan memberikan margin unutk menutupi biaya tetap
d. Kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana
perusahaan tidak mengalami laba dan rugi
Selanjutnya, dengan adanya analisis titik impas tersebut akan sangat membantu
manajer dalam perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga manajer
dapat mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan
keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang diharapkan melalui
penentuan
o harga jual persatuan,
o produksi minimal,
18
o pendesainan produk, dan lainnya
Dalam penentuan titik impas perlu diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini
agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:
· Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode
· Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan
· Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun
biaya variable.
maupun rugi tertentu. Disamping itu juga untuk mengetahuipada volume
penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan belummendapat laba atau
rugi. Sehingga hal itu dijadikan dasar oleh pimpinansebagai pengambilan
keputusan di masa periode tersebut dan di masa yangakan datang
* Manfaat dan Kegunaan Analisis Break Even (Titik Impas)
Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan,
bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat
keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break
even dapat membantu pimpinan dalm mengambil keputusan mengenai hal-hal
sebagai berikut:
a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan
tertentu.
c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita
rugi.
d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume
penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Analisis break even point ini selain digunakan untuk menganalisis pada unit
berapa atau pada omzet penjualan berapa perusahaan tidak menderita rugi dan
tidak menerima keuntungan.
Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan” memaparkan
kegunaan break even point adalah sebagai berikut :
1. Untuk menunjukkan berapa tingkat penjualan yang harus dicapai, jika
perusahaan ingin mendapatkan laba.
2. Untuk membantu menganalisis rencana untuk modernisasi atau otomatisasi
untuk mengganti biaya variabel menjadi biaya tetap.
19
3. Untuk membantu menganalisis pengaruh-pengaruh dari ekspansi terhadap
tingkat operasi atau kegiatan.
4. Untuk membantu dalam keputusan mengenai produk baru dalam hal biaya dan
hasil penjualan.
Menurut Sutrisno dalam bukunya “Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan
Aplikasi” menjelaskan ada beberapa manfaat lain yang bisa diambil dengan
menggunakan konsep break even point yaitu sebagai berikut :
1) Perencanaan Penjualan atau Produksi
Pada setiap awal periode perusahaan sudah harus mempunyai perencanaan
produksi dan penjualan. Rencana produksi dan penjualan bisa direncanakan
dengan menggunakan konsep break even point.
2) Perencanaan Harga Jual Normal
Salah satu keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan adalah
penentuan harga jual. Harga jual merupakan sejumlah uang yang dibayarkan oleh
pembeli untuk mendapatkan barang/jasa yang diinginkan. Bagi perusahaan harga
jual harus bisa menutup semua biaya dan target keuntungan. Apabila tidak bisa
menutup target laba, apalagi biaya yang dikeluarkan berarti perusahaan dalam
kondisi rugi. Dalam membuat rencana harga jual, perusahaan mendasarkan pada
proyeksi penjualan yang telah direncanakan, serta target laba pada periode yang
bersangkutan.
3) Perencanaan Metode Produksi
Analisis break even point ini juga sering digunakan untuk menentukan alternatif
pemilihan metode produksi atau mesin produksi. Ada mesin produksi yang
mempunyai karakteristik biaya tetap rendah tetapi biaya variabel tinggi (sering
disebut padat karya) atau biaya tetap tinggi tetapi biaya variabel perunit rendah
(sering disebut padat modal). Dari dua pilihan tersebut, mana yang akan dipilih
apakah dengan padat karya (labour intencive) atau padat modal (capital
intencive)? Untuk memilih alternatif mana yang terbaik, bisa digunakan analisis
biaya, laba, dan volume (cost, profit, volume analysis).
20
sudah sedemikian parahnya. Alat yang dapat digunakan manajemen dalam
mengadakan analisis penutupan perusahaan tersebut adalah analisis titik tutup
pabrik atau sering disebut shut down point. Apabila perusahan beroperasi
dibawah break even point berarti perusahaan secara akuntansi mengalami
kerugian namun secara cash flow atau aliran kas perusahaan masih mendapatkan
sisa kas, selama penerimaan pengahasilan masih bisa menutup biaya variabel dan
biya tetap tunai. Biaya tetap tunai adalah biaya tetap yang dikeluarkan secara
tunai seperti pembayaran gaji, biaya promosi, sewa gedung, dan biaya tetap tunai
lainnya. Artinya pada kondisi tersebut perusahan masih bisa membayar gaji
karyawannya, walaupun untuk membayar biaya tetap tidak tunai (penyusutan)
tidak mencukupi. Tetapi kalau penerimaan penjualan tidak bisa menutup biaya
variabel dan biaya tetap tunai, maka perusahaan sudah harus ditutup.
21
* Asumsi yang digunakan dalam Break Even Point
Mudah tidaknya perhitungan atau penutupan titik break even point
tergantung pada konsep-konsep yang mendasari atau asumsi yang digunakan
didalamnya.
Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan”
memaparkan asumsi dasar yang digunakan dalam break even point adalah
sebagai berikut :
❖ Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam
biaya tetap dan biaya variabel.
❖ Biaya vaiabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume,
sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
❖ Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan,
sedangkan biaya tetap perunit akan berubah-ubah.
❖ Harga jual perunit konstan selama periode dianalisis.
❖ Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
❖ Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan
membuat atau menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan
hasil penjualan” setiap produk tetap.
22
b) Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini
akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biayaVC per
unit akan menggeser BEP keatas atau sebaliknya.
c) Perubahan dalam sales price per unit .Perubahan ini akan mempengaruhi
miringnya garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level
penjualan yang sama walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser
kebawah atau sebaliknya.
d) Terjadinya perubahan dalam sales mix. Apabila suatu perusahaan
memproduksi lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan
antara satu produk dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadi
perubahan misalnya terjadi kenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B
tetap maka BEP pun akan berubah.
23
* Metode Perhitungan Break Even Point
Perhitungan untuk menentukan luas operasi pada tingkat break even point
dapat dilakukan dengan menggunakan suatu rumus tertentu, tetapi untuk
menggambarkan tingkat volume dengan laba maka diperlukan grafik atau bagan
break even point. Secara matematik tingkat break even point dapat ditentukan
dengan berbagai rumus.
Menurut Sutrisno dalam bukunya “Manajemen Keuangan Teori, Konsep,
dan Aplikasi” mengemukakan metode perhitungan break even point dapat
ditentukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
1. Dengan pendekatan matematik
Ada dua cara perhitungan break even point dengan pendekatan matematik, yaitu :
a. Atas dasar unit
b. Atas dasar rupiah
Rumus break even point adalah sebagai berikut :
FC = (SP-VC)S
Dimana :
SP = Harga jual perunit
VC = Biaya variabel perunit
FC = Biaya tetap total selama setahun
S = Kuantitas penjualan
24
2. Membuat Model Bisnis :
o Customer Segments
Customer segments berisi mengenai siapa customer Anda? Produk atau layanan
Anda akan dijual ke siapa? Idealnya lakukan riset untuk memastikan customer
segments Anda. Contoh jika Anda menjual produk-produk fashion di online store,
maka segment yang tepat Anda adalah anak-anak remaja.
o Value Proposition
Value proposition berisi produk atau layanan apa yang Anda tawarkan? Dalam
bisnis selalu ada produk atau jasa yang ditawarkan.
o Channels
Bagaimana Anda memberikan layanan Anda kepada customer? Bagaimana cara
customer dapat memperoleh produk Anda. Contoh channel adalah website atau
toko tradisional.
o Customer Relationship
Customer relationship menggambarkan hubungan Anda dengan customer.
o Revenue Streams
Revenue streams menjelaskan darimana sumber pendapatan bisnis Anda? Apakah
dari menjual produk, menjual jasa, menjual iklan, komisi dan lainnya.
o Key Resources
Key Resources menjelaskan sumber daya apa saja yang Anda butuhkan untuk
memproduksi produk Anda, missal butuh tenaga kerja, material, uang dan
lainnya.
o Key Activities
Key activities menjelaskan aktivitas apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan
produk atau layanan Anda. Misal ada aktivitas packaging, branding, pemasaran
internet dan lainnya.
o Key Partners
Key partners berisi siapa saja partner yang harus Anda gandeng untuk
bekerjasama? Misal Anda berjualan online, Anda mungkin perlu menggandeng
orang-orang yang menjualkan kembali produk Anda, bank, jasa pengirim barang
dan lainnya.
25
o Cost Structures
Cost Structure berisi mengenai biaya-biaya apa saja yang terbentuk, ketika Anda
memproduksi dan memasarkan layanan (produk atau jasa)?
26
Analisis kompetitif, ekonomi, dan keuangan yang termasuk dalam rencana
bisnis membuat pengusaha harus cermat mencermati asumsi-asumsi tentang
keberhasilan usaha.
27
• Berikan Bukti Tim Wirausaha yang Efektif
• Jangan Berlebihan
• Identifikasi Target Pasar
• Simpan Rencana tertulis sebagai Orang Ketiga
• Abadikan Minat Pembaca
28
Ciri – Ciri CV:
Didirikan minimal 2 orang, di mana satu orang bertindak sebagai Persero aktif,
dan satunya lagi sebagai persero pasif. Seorang persero aktif akan bertindak
mengurus perseroan. Sehingga ia akan bertanggung jawab penuh atas segala
risiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Di mana dia hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.
c. PT (Perseroan Terbatas)
PT (Perseroan Terbatas) merupakan badan hukum perusahaan yang banyak
diminati pengusaha. Karena badan hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya.
Seperti luasnya badan usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang
usaha, dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang
disetorkan.
Ciri – Ciri PT:
• Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan
• Mudah dalam peralihan kemepimpinan
• Usia PT tidak terbatas
• Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar
• Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis
• Mudah mencari karyawan
• Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
• Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
(Al, 2019)
d. Tbk
Tbk merupakan singkatan dari Perseroan Terbatas Terbuka/Perseroan Terbuka
dimana “Tbk/Terbuka” menandakan bahwa saham dalam perusahaan tersebut
sudah dilakukan penawaran umum ke pasar modal, sehingga masyarakat pada
umumnya dapat ikut berkontribusi memiliki saham dalam perusahaan yang
29
bersangkutan, di mana menurut Pasal 1 angka 7 UU PT definisi PT. Tbk adalah
Perseroan Publik atau Perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Mengenai penawaran modal atau mengenai penjualan sahamnya diatur tersendiri
di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
(DJARLAWFIRM, 2018)
30
BAB III
PEMBAHASAN
31
menentukan berkembangnya usaha kita. Sehingga untuk penjualan sendiri dalam
segi promosi kami lebih memilih media sosial sebagai sarana promosi yang akan
kami lakukan. Serta untuk mengenalkan tempat usaha yang akan kami dirikan,
kami akan membuat even untuk meramaikan kedai kopi kami.Kami akan
membuat acara-acara yang seru dan menambah nuansa untuk berkumpul bersama
dengan teman,seperti live music, nonton bareng pertandingan bola dan lain-lain.
Untuk pemasaran produk, kami juga akan memberikan harga khusus pada
pelajar/mahasiswa. Sehingga akan cocok dengan kantong para pelajar/mahasiswa.
2. Mempermudah Perencanaan
Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan datang, maka mempermudah
perencanaan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu
pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan
serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan.
4. Memudahkan Pengawasan
Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka
pengawasan dalam proses bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan,
agar jalannya usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
5. Memudahkan Pengendalian
32
Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat
langsung untuk dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang
terjadi.
33
D. MANAGEMENT TEAM
Penjelasan: Perlu diingat bahwa semua usaha baru harus bertahan dalam
pengawasan apakah tim pendiri dapat benar-benar memindahkan ide ini ke
pasar. Pengalaman tim manajemen mungkin akhirnya menjadi salah satu
faktor paling penting bagi investor di masa depan. Banyak kali, pemodal
ventura telah menyatakan keyakinan mereka bahwa mereka lebih suka ide
"B" dengan tim "A" sebagai op diajukan ke ide "A" dengan tim "B". Dengan
kata lain, ada kekhawatiran nyata tentang fase implementasi konsep yang
diusulkan. Apakah tim pendiri ini memiliki latar belakang, pengalaman,
keterampilan, dan jaringan untuk membuat coacept sukses secara
operasional?
34
E. PRODUCT/ SERVICE DEVELOPMENT ANALYSIS
Penjelasan: Sebelum melangkah lebih jauh dengan gagasan konseptual,
pengusaha harus menentukan apakah konsep tersebut memiliki kelayakan
praktis. Salah satu pertanyaan paling penting dalam bagian analisis
kelayakan ini adalah: "Fitur unik apa yang membedakan produk / layanan
Anda?" Semakin unik fitur produk atau layanan, semakin besar peluang
konsep bisnis untuk berhasil.
35
Masalah perizinan tempat usaha,pajak,hak paten produk,Expaiert bahan
baku,biji kopi yang tidak bagus,kerusakan mesin
Kami membuka Kopi Paste diperuntukan bagi kaula muda, anak sekolah,
mahasiswa dan kalangan orang dewasa untuk refreshing dari penatnya berbagai
aktivitas yang telah di jalani dengan nuansa santai dengan di temani secangkir
kopi dan beberapa makanan ringan merupakan moment yang pas untuk
nongkrong dan berbagi cerita bersama teman, pasangan, dan lain-lain. Maka dari
itu kami akan membuat kedai kopi dengan pembuatan yang berbeda agar orang
yang menyukai minuman ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan
masyarakat yang menyukai minuman ini, maka kami akan berusaha memberikan
kualitas dan mutu yang baik yang harganya relatif murah bagi semua kalangan
masyarakat.
Konsep usaha yang akan kami buat ini adalah usaha kedai kopi. Dengan
menjual kopi pada khususnya, dan beberapa makanan ringan sebagai penunjang
minum kopi. Dengan penyewaan gedung sebagai tempat usaha yang akan kami
dirikan, kami beroptimis usaha ini akan rame pengunjung.
Coffee Paste merupaka kedai kopi yang menjual kopi pada khususnya,
dan beberapa makanan ringan sebagai penunjang minum kopi. Lokasi usaha
kamu berada didalam sebuah sekolah negeri di Kudus yang sudah mempunyai
izin dijadikan tempat usaha.
36
Tentunya banyak fasilitas yang akan kami tawarkan kepada pengunjung
yang datang. Diantaranya adalah musik, wifi, stopkontak dan edukasi tentang
kopi dan bagaimana penyajian yang tepat. Serta tempat yang nyaman,
Siapa yang tidak kenal dengan usaha kedai kopi, bagi kebanyakan orang
kopi menjadi pelengkap kehidupan sehari-hari. Kopi mengandung caffein yang
dapat memicu adrenalin sehingga peminumnya dapat lebih aktif dan lebih
bersemangat dalam beraktivitas. Usaha kedai kopi menjadi sangat menjanjikan
karena sekarang bukan hanya orang-orang tua saja yang sering minum di kedai
kopi.
Kami membuka Kopi Paste diperuntukan bagi kaula muda, anak sekolah,
mahasiswa dan kalangan orang dewasa untuk refreshing dari penatnya berbagai
aktivitas yang telah di jalani dengan nuansa santai dengan di temani secangkir
kopi dan beberapa makanan ringan merupakan moment yang pas untuk
nongkrong dan berbagi cerita bersama teman, pasangan, dan lain-lain. Maka dari
itu kami akan membuat kedai kopi dengan pembuatan yang berbeda agar orang
yang menyukai minuman ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan
masyarakat yang menyukai minuman ini, maka kami akan berusaha memberikan
kualitas dan mutu yang baik yang harganya relatif murah bagi semua kalangan
masyarakat.
Tujuan kami dalam membangun usaha Coffee Paste ini adalah sebagai
berikut,yaitu memperoleh laba dalam usaha kedai kopi yang kami bangun,
mengembangkan jiwa entrepreneur dalam masing-masing individu kami, dan juga
serta menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.
37
saat ini, usaha kami akan berjalan dengan baik tahap demi tahap dengan
mengandalkan kelebihan dari usaha kedai kopi yang kami sajikan.
Target kami sendiri dari segi usaha, kami sangat mengharapkan para
investor bersedia mendukung usaha yang akan kami buat dari segi modal. Usaha
ini terbilang booming karena kebutuhan akan tempat berkumpul, tempat belajar
dengan fasilitas free Wi-Fi sekaligus tempat para siswa/mahasiswa untuk tempat
berfoto. Disamping harga yang terjangkau, nama yang unik, dihidangkan secara
38
unik, penataan ruang yang tidak biasa juga menarik minat konsumen untuk
berkunjung dan membeli produk kami sekaligus menikmati fasilitas yang kami
sediakan. Namun yang lebih diutamakan disini adalah kualitas dan kenikmatan
dari produk yang berada di kedai ini.
Karena lokasi usaha berada didalam sebuah sekolah negeri di Kudus yang
sudah mempunyai izin dijadikan tempat usaha. Sasaran utama atau konsumen
kami yaitu siswa-siswi, guru dan staff dari sekolah itu sendiri. Serta para
pengunjung dari luar mulai anak muda sampai dewasa.
3. KOMPETISI
Faktor kompetitif yang ada di pasaran adalah para kompetitor yang sudah
terlebih dahulu menggeluti usaha kedai kopi. Keunggulan yang mungkin ada pada
kompetitor adalah luasnya tempat yang disediakan dan fasilitas yang cukup
mewah. Namun kebanyakan kompetitor mempunyai beberapa kelemahan
diantaranya dalam pelayanan yang kurang maksimal, lama dalam menyajikan
pesanan, lebih mahal harga yang ditawarkan untuk sebuah pelayanan yang
diberikan, serta sempitnya lahan parkir.
39
bekerja. Dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/11/2017), pemerhati gaya hidup
dan makanan Kevindra Soemantri mengatakan, peningkatan tren mengonsumsi
minuman berkafein ini bisa dilihat sejak 2014.
B. RENCANA PEMASARAN
40
sarana promosi yang akan kami lakukan. Serta untuk mengenalkan tempat
usaha yang akan kami dirikan, kami akan membuat event untuk
meramaikan kedai kopi kami. Kami akan membuat acara-acara yang seru
dan menambah nuansa untuk berkumpul bersama dengan teman,seperti
live music, nonton bareng pertandingan bola dan lain-lain. Untuk
pemasaran produk, kami juga akan memberikan harga khusus pada
pelajar/mahasiswa. Sehingga akan cocok dengan kantong para
pelajar/mahasiswa.
2. HARGA
C. TECHNOLOGY PLAN
Tak hanya soal outlet fisik saja, kedai kami juga akan membangun bisnis
dengan membuat aplikasi pemesanan kopi secara online. Dengan pikiran
pengantaran langsung melalui transportasi ojek online. Menggabungkan
layanan offline dan online secara langsung kepada konsumen.
Tak pelak, hal ini mendorong peningkatan pengguna dan perolehan transaksi yang
dilakukan oleh konsumen melalui aplikasi. Hal ini menunjukan kemudahan,
efisiensi, dan kecepatan sudah menjadi kebutuhan konsumen saat ini.
Melalui aplikasi ini, para pelanggan yang ingin memesan kopi, ataupun
mengetahui berbagai informasi produk/layanan yang mereka inginkan. Bisa
41
melakukannya dengan begitu mudah yaitu hanya dengan satu genggaman dan satu
klik di layar ponsel.
Melalui aplikasi ini juga para pelanggan bias mendapatkan berbagai promo
menarik dan dapat membayarnya dengan berbagai macam “E-Money” yang ada
sekarang seperti Dana,Ovo,Gopay, dan lain lainnya.
BAGAN IV : OPERASI
Lokasi usaha kami berada di suatu sekolah yang berada di Kudus. Maka,
lokasi spesifik dari usaha kami sangatlah efektif dengan melihat kembali sasaran
konsumen kami yaitu para pelajar, remaja, maupun orang dewasa.
Jam operasional dari kedai kopi kami adalah dari pukul 09.30-22.00 dan
akan buka lebih lama pada saat weekend.
BAGIAN V : MANAJEMEN
42
A. MANAJEMEN TIM (ORANG UTAMA)
BAGIAN VI : FINANSIAL
A. PRAKIRAAN KEUANGAN
43
Operasional IT : Rp 3.500.000
Biaya Penyusutan Alat : Rp 2.500.000 * diambil rata-rata
Operasional Lain– Lain : Rp 5.000.000
TOTAL : Rp 26.000.000
Laba Bersih / outlet : Rp 34.000.000
BEP / Balik Modal = 5,8 bulan / 6 bulan
A. POTENSI-POTENSI MASALAH
Resiko dalam bisnis ini sangat beragam, namun tingkat resiko dapat
diminimalisir dengan pengelolaan yang baik. Secara jelas bahwa tanggung jawab
utama kami adalah meningkatkan profit dan mengembangkan usaha.
44
3. Adanya pengunjung / pelanggan yang kabur / tidak membayar.
4. Mengeluarkan modal yang banyak dalam pendirian cafe.
5. Banyaknya Pesaing yang sudah bermain lama dalam bidang minuman kopi.
6. Kualitas kopi harus diperhatikan karena itu juga mempengaruhi minat dari
pelanggan.
7. Harus ada inovasi dalam pembuatan kopi serta makanan ringan yang akan
kami kembangkan.
8. Mencari penyedia kopi yang berkualitas.
C. TINDAKAN ALTERNATIF
A. PERISTIWA LIKUIDITAS
Liquidity event adalah sebuah strategi bagi investor dan founder untuk keluar
dari perusahaan. Liquidity event terjadi ketika kepemilikan perusahaan di ubah
menjadi cash biasa melalui IPO atau penjualan perusahaan . “COFFEE PASTE”
berencana untuk melakukan liquidity event ketika sudah memiliki basis
pelanggan yang kuat serta untuk mendapat Akses Pendanaan Jangka Panjang,
Pendanaan Jangka Pendek Tanpa Terbebani Oleh Bunga, Intensif Pajak Lebih
Rendah dan juga Untuk Memperbaiki Citra Perusahaan.
45
C. IDENTIFIKASI PENGGANTI
“COFFEE PASTE” menyadari bahwa founder tidak akan selamanya menjadi
pemimpi perusahaan, Founder harus dapat mengidentifikasi dan menunjuk
individu yang dapat menjadi pemimpin perusahaan kedepannya. Individu yang
ditunjuk tersebut harus memilik visi dan misi yang dapat membawa perusahaan
lebih baik kedepannya.
Pemilihan waktu untuk membuka usaha Coffee Paste adalah awal tahun. Sasaran
perusahaan adalah anak-anak muda yang menyukai kopi dan nongkrong di kafe,
begitu pula anak-anak indie yang suka menikmati senja dengan secangkir kopi
dan para anak-anak muda yang ingin berfoto di tempat yang keren dan menarik
untuk dimasukkan kedalam social media.
46
6. Mengadakan event-event menarik untuk menarik customer
1. Setiap hari senin dan rabu pembelian minimum 20 ribu akan dikenakan
potongan harga 20% hingga 5 ribu rupiah.
Setiap kegiatan memiliki keruntutan yang saling berhubungan. Pertama, kita akan
sebisa mungkin mempromosikan di berbagai platform agar orang-orang akan
penasaran dengan usaha yang akan kami buka. Untuk lebih menarik para
pelanggan kami akan mengakan tournament/lomba yang lagi trend sehingga
orang-orang akan tertarik dan mengunjungi kedai kami. Setelah selesai kami akan
mengadakan evaluasi besar-besaran dan berusaha memperbaiki segala
kekurangan/bagian-bagian perusahaan kami yang masih kurang agar kedepannya
lebih baik lagi , dan berkembang lebih lagi. Setelah itu jika perusahaan kami
memiliki profit yang tinggi, kami akan menyebarkan vending machine kita. Dan
setelah itu berhasil kami akan membuka cabang-cabang lain di tempat lainnya.
47
SECTION X : APPENDIX ATAU BIBLIOGRAFI
CURRICULUM VITAE
JOHAN TJUNG
Data Pribadi
Nama Lengkap : Johan Tjung
48
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 5 April 2001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kapuk raya gg las no 16 RT/RW: 06/05
Telepon : 085959051112
Tinggi Badan : 174 cm
Berat Badan : 81 Kg
Pengalaman/Aktivitas
CURRICULUM VITAE
RUACH SAKADEWA
Data Pribadi
Nama Lengkap : Ruach Sakadewa
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 14 Februari 2001
49
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Tanjung Duren Utara 3F, No. 116, Grogol,
Jakarta Barat
Telepon : 087730775718
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 65 Kg
Pengalaman/Aktivitas
CURRICULUM VITAE
50
Data Pribadi
Nama Lengkap : Jaron Vincent Aulia
Telepon : 087885945686
Berat Badan : 77 Kg
Pengalaman/Aktivitas
CURRICULUM VITAE
RAYNALDY
51
Data Pribadi
Nama Lengkap : Raynaldy
Telepon : 087780856756
Berat Badan : 65 Kg
Pengalaman/Aktivitas
CURRICULUM VITAE
Axel Mikaya
52
Data Pribadi
Nama Lengkap : Axel Mikaya
Telepon : 081285681506
Berat Badan : 54 Kg
Pengalaman/Aktivitas
CURRICULUM VITAE
IGNATIUS LORENZO
53
Data Pribadi
Nama Lengkap : Ignatius Lorenzo
Tempat, Tanggal Lahir : Bukittinggi,17 Oktober 2001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Apartemen Green Central City Tower Adenium/C
lt 26 -01
Telepon : 082170667174
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 58 Kg
Pengalaman/Aktivitas
I. Industry Analysis
54
A. General industry questions
Ekonomi :
Kami menjual produk kopi kami untuk mendapatkan profit sebanyak mungkin
walaupun kami menjual kopi kami dengan harga yang terjangkau. Kami pun juga
memberikan banyak promo diskon untuk menarik konsumen.
Teknologi :
Kami memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh usaha kopi lain yaitu
kami menggunakan Vending Machine sebagai penarik perhatian konsumen agar
lebih mudah dan cepat membeli produk kami. Kami pun juga memakai alat
pembayaran seperti Gopay, OVO, DANA, dll.
Politik :
Sosial :
Perubahan :
Usaha kami ingin berkembang menjadi usaha yang lebih besar karena kami akan
membuka cabang lain di kampus lain jika banyak permintaan dari konsumen.
Kami pun akan terus mencoba membuat rasa kopi yang diingini oleh konsumen
agar menaikan penjualan kami.
B1. What competitive forces (entry barriers, substitutes, power of buyers and
suppliers—rivalry is addressed in next section) are at work in the industry
and how strong are they?
55
Dalam memasuki industri usaha kami ini kompetitor kami sudah sangat lama
menggeluti bidang ini dan juga sangat mempengaruhi persaingan kami dalam
menggeluti bidang usaha kopi ini. Tetapi kami akan menjalani nya sesuai dengan
sebagaimana harus dijalankannya usaha kami ini secara bertahap.
Produk/Layanan :
Produk dan Layanan kami mengedepankan teknologi yang ingin kami sajikan
kepada pelanggan kami dibandingkan pesaing-pesaing kami lainnya. Kami
memberikan pelayanan kepada customer kami dengan menyediakan vending
machine yang dapat mempermudah customer kami dalam memilih dan membeli
produk kami.
Harga :
Kami menyediakan beberapa varian kopi dengan harga yang terjangkau serta
lebih efektif dengan penyediaan vending machine yang mempermudah customer
kami dalam memilih varian kopi kami.
Distribusi :
Pemasaran :
Strategi Kemitraan :
Penggerak Pertama :
56
Kami menggerakkan usaha kedai kopi dengan inovasi baru yaitu vending machine
dan aplikasi untuk memesan secara online yang berbeda dengan kedai kedai kopi
yang lain.
Market Share:
Teknologi :
Teknologi yang kami gunakan pastinya adalah vending machine yang kami
sediakan untuk memudahkan customer kami dalam memilih dan membeli produk
kami. Para competitor kami belom menggunakan metode vending machine ini dan
ini merupakan suatu keuntungan dalam usaha kami. Dan juga kami akan
mengandalkan teknologi aplikasi agar bisa memesan lewat aplikasi yang kami
bikin nantinya.
Dukungan Keuangan :
Keuangan kami dalam memulai usaha kami adalah dengan modal awal yang
berasal dari masing-masing dari founder usaha kami.
Kinerja Keuangan :
Kami memiliki sasaran dalam keuangan produk kami dengan sasaran melebihi
dari modal yang kami keluarkan untuk membangun usaha kami secara bertahap
sesuai dengan visi dan misi kami.
ukuran pasar dalam bisnis kita sangat luas dengan ruang lingkup yang tergolong
strategis. pertumbuhan yang terdapat pada bisnis kita juga berpotensi untuk terus
berkembang. karena kita terdapat di dekat kampus yang memiliki mahasiswa-
mahasiswa yang berbeda setiap tahunnya sehingga hal tersebut berpotensi untuk
terus bertumbuh dan berkembang dalam bisnis kita. Kita membuat laporan
keuangan dengan baik dan kita akan membuat evaluasi, mendiskusikan jika
57
terjadinya sensitivitas harga. siklus penjualan kita, customer datang ke kedai kita
lalu dapat melakukan transaksi melalui metode pembayaran yang kt sediakan. kita
menyediakan vending machine untuk customer agar dapat mempermudah
terjadinya transaksi dan juga aplikasi yang akan membantu kami dalam hal
pemesanan.
1. Does this team have what it takes to make this venture a success?
Tim kita tentunya memiliki apa yang diperlukan untuk membuat usaha ini sukses,
yaitu kerja sama dalam tim, dan inovasi kita dalam membuka kedai kopi dengan
menggunakan vending machine serta bagaimana cara kami melayani pelanggan.
2. Is success dependent on one key person? if so, is this recognized and dealt
with in the plan (succession, key man replacement, etc.)?
Tentu saja tidak. Dalam membangun usaha kami, kami sangat menjunjung tinggi
yang namanya kekompakan dan integritas dalam usaha kami.
Kekuatan :
58
4. Kami memiliki tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat belajar dan
kerja kelompok bagi mahasiswa dan konsumen dari luar karena kami
menyediakan wifi dan stop kontak.
5. Kita mempunyai Vending Machine yang dapat membuat kopi sendiri
sesuai dengan keinginan konsumen dengan cepat dan dengan harga yang
terjangkau.
Kelemahan :
Peluang :
Ancaman :
1. Usaha kami memliki pesaing yang banyak karena usaha kopi sedang
marak.
2. Alat- alat yang kami punya dapat mengalami kerusakan dan menghambat
kinerja kerja kami.
V. Financial Analysis
59
A. Ratio analysis: liquidity, solvency, profitability, viability.
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Daftar di bawah ini menyediakan daftar dan deskripsi rasio
likuiditas yang paling umum digunakan. Rasio ini mencerminkan posisi
perusahaan pada suatu titik waktu dan, oleh karena itu, biasanya menggunakan
data neraca akhir daripada rata-rata.
Rasio saat ini
Perhitungan: Rp. 100.000.000,- / Rp. 26.000.000,- = Rp. 3.864.153,-
Interpretasi: Rasio lancar yang lebih tinggi menunjukkan tingkat likuiditas yang
lebih tinggi atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Rasio cepat
Perhitungan: Tunai + Investasi jangka pendek + Piutang / Kewajiban lancar
Interpretasi: Rasio cepat yang lebih tinggi menunjukkan tingkat likuiditas yang
lebih tinggi atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Ini
adalah indikator likuiditas yang lebih baik daripada rasio saat ini dalam kasus di
mana persediaan tidak likuid.
Rasio kas
Komputasi: Kas + Investasi jangka pendek / Kewajiban lancar
Interpretasi: Rasio adalah ukuran likuiditas yang dapat diandalkan dalam situasi
krisis.
Rasio interval defensif
Perhitungan: Kas + Investasi jangka pendek + Piutang / Pengeluaran kas harian
Interpretasi: Ini mengukur berapa lama perusahaan dapat membayar pengeluaran
hariannya hanya dengan menggunakan aset likuid yang ada, tanpa ada tambahan
arus kas masuk.
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya. Mereka memberikan informasi yang berkaitan dengan jumlah
relatif hutang dalam struktur modal perusahaan dan kecukupan pendapatan dan
arus kas untuk menutupi biaya bunga dan biaya tetap lainnya saat jatuh tempo.
60
Ada dua jenis rasio solvabilitas: (i) rasio utang, yang berfokus pada neraca dan
mengukur jumlah modal utang relatif terhadap modal ekuitas, dan (ii) rasio
cakupan, yang berfokus pada laporan laba rugi dan mengukur kemampuan sebuah
perusahaan untuk menutupi pembayaran utangnya. Kedua set rasio berguna dalam
menilai solvabilitas perusahaan dan mengevaluasi kualitas obligasi dan kewajiban
utang lainnya.
Daftar di bawah ini memberikan daftar dan deskripsi rasio solvabilitas yang
paling umum digunakan:
Rasio hutang terhadap aset
Perhitungan: Total utang / Total aset
Interpretasi: Ini mengukur persentase total aset perusahaan yang dibiayai dengan
utang. Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang lebih tinggi dan
solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio hutang terhadap modal
Perhitungan: Total hutang / Total hutang + Total ekuitas pemegang saham
Interpretasi: Ini mengukur persentase modal perusahaan (utang + ekuitas) yang
diwakili oleh utang. Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang
lebih tinggi dan solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio hutang terhadap ekuitas
Komputasi: Total hutang / Total ekuitas pemegang saham
Interpretasi: Ini mengukur jumlah modal utang relatif terhadap modal ekuitas.
Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang lebih tinggi dan
solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio leverage keuangan
Komputasi: Rata-rata total aset / Rata-rata total ekuitas
Interpretasi: Ini mengukur jumlah total aset yang didukung untuk setiap satu unit
uang ekuitas. Semakin tinggi rasionya, semakin besar leverage perusahaan dalam
penggunaan utang dan liabilitas lain untuk membiayai aset.
Rasio cakupan bunga
Perhitungan: pembayaran EBIT / Bunga
Interpretasi: Ini mengukur berapa kali EBIT perusahaan dapat menutupi
pembayaran bunganya. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan solvabilitas yang
lebih kuat.
Rasio cakupan biaya tetap
61
Perhitungan: pembayaran EBIT + Sewa / pembayaran Bunga + Pembayaran sewa
Interpretasi: Ini mengukur berapa kali pendapatan perusahaan (sebelum
pembayaran bunga, pajak, dan sewa) dapat menutupi pembayaran bunga dan
sewa. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan solvabilitas yang lebih kuat.
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya. Mereka memberikan informasi yang berkaitan dengan jumlah
relatif hutang dalam struktur modal perusahaan dan kecukupan pendapatan dan
arus kas untuk menutupi biaya bunga dan biaya tetap lainnya saat jatuh tempo.
Ada dua jenis rasio solvabilitas: (i) rasio utang, yang berfokus pada neraca dan
mengukur jumlah modal utang relatif terhadap modal ekuitas, dan (ii) rasio
cakupan, yang berfokus pada laporan laba rugi dan mengukur kemampuan sebuah
perusahaan untuk menutupi pembayaran utangnya. Kedua set rasio berguna dalam
menilai solvabilitas perusahaan dan mengevaluasi kualitas obligasi dan kewajiban
utang lainnya
Daftar di bawah ini memberikan daftar dan deskripsi rasio solvabilitas yang
paling umum digunakan:
Rasio hutang terhadap aset
Perhitungan: Total utang / Total aset
Interpretasi: Ini mengukur persentase total aset perusahaan yang dibiayai dengan
utang. Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang lebih tinggi dan
solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio hutang terhadap modal
Perhitungan: Total hutang / Total hutang + Total ekuitas pemegang saham
Interpretasi: Ini mengukur persentase modal perusahaan (utang + ekuitas) yang
diwakili oleh utang. Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang
lebih tinggi dan solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio hutang terhadap ekuitas
Komputasi: Total hutang / Total ekuitas pemegang saham
Interpretasi: Ini mengukur jumlah modal utang relatif terhadap modal ekuitas.
Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang lebih tinggi dan
solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio leverage keuangan
Komputasi: Rata-rata total aset / Rata-rata total ekuitas
62
Interpretasi: Ini mengukur jumlah total aset yang didukung untuk setiap satu unit
uang ekuitas. Semakin tinggi rasionya, semakin besar leverage perusahaan dalam
penggunaan utang dan liabilitas lain untuk membiayai aset.
Rasio cakupan bunga
Perhitungan: pembayaran EBIT / Bunga
Interpretasi: Ini mengukur berapa kali EBIT perusahaan dapat menutupi
pembayaran bunganya. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan solvabilitas yang
lebih kuat.
Rasio cakupan biaya tetap
Perhitungan: pembayaran EBIT + Sewa / pembayaran Bunga + Pembayaran sewa
Interpretasi: Ini mengukur berapa kali pendapatan perusahaan (sebelum
pembayaran bunga, pajak, dan sewa) dapat menutupi pembayaran bunga dan
sewa. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan solvabilitas yang lebih kuat.
63
Dikutip dari KOMPAS.com – Beberapa tahun belakangan, tren konsumsi kopi di
Indonesia sedang berkembang pesat. Kegiatan minum kopi pun saat ini telah
berkembang menjadi gaya hidup masyarakat. Tak hanya penghilang rasa kantuk,
kopi juga dimanfaatkan sebagai sarana bercengkrama dengan kawan, hingga
menemani saat bekerja. Dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/11/2017), pemerhati
gaya hidup dan makanan Kevindra Soemantri mengatakan, peningkatan tren
mengonsumsi minuman berkafein ini bisa dilihat sejak 2014. Seiring dengan
peningkatan konsumsi itu, kebiasaan nongkrong di kedai kopi pun turut
berkembang. Saat ini kedai-kedai kopi kekinian tumbuh menjamur dan dapat
dengan mudah ditemukan di berbagai kota di Indonesia. Dengan kondisi tersebut,
tak heran jika tingkat konsumsi kopi Indonesia terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian,
konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 249. 800 ton. Pada 2018,
angkanya tumbuh menjadi 314.400 ton. Ke depannya konsumsi kopi Indonesia
diprediksi terus tumbuh rata-rata sebesar 8,22 persen per tahunnya. Kemudian
pada 2021, konsumsi kopi diprediksi mencapai angka 370.000 ton. Terus
meningkatnya angka konsumsi kopi di Indonesia itu tentunya dapat menjadi angin
segar bagi para pengusaha kopi di Indonesia. Meski begitu, para pengusaha kopi
tidak boleh lengah dalam menjalankan bisnisnya. Mereka harus bisa memenuhi
permintaan kopi yang makin meningkat, serta konsisten menyajikan kopi kualitas
terbaik agar tetap diminati konsumen.
Berdasarkan dari data diatas industri ini adalah industri yang terjamin, tergantung
dengan bagaimana seorang pengusaha tersebut bisa membaca posisi pasar dan
memikirkan segala resiko yang ada. Dengan resiko yang rendah serta dengan
maraknya industri ini sekarang tentunya dapat membuat sebuah kedai kopi dapat
bertahan, ditambah lagi dengan inovasi inovasinya.
64
C. Valuation
1. Calculate pre-money valuation. What supports this valuation (number of shares,
price per share, current audited balance sheet/accepted revenue mutiples, etc.)
● Number of shares
Nilai saham dihitung dari :
65
2. Triangulate this valuation by(1) comparing the P/E ratios of revenue multiples
of similar companies and 2 discounting the company’s cash flow projections.
66
perusahaan dapat menghasilkan keuntungan. Burn Rate biasanya dihitung
per-bulan, Current cash “burn rate” = saldo tunai pada bulan sebelumnya –
saldo tunai pada bulan ini.
4. Five-year revenues
Kami memperkirakan dalam 5 tahun kedepan perusahaan kami dapat terus
bertahan dan menghasilkan keuntungan untuk keberlangsungan usaha.
5. Five-year profits
Kami memperkirakana dalam 5 tahun kedepan kegiatan di perusahaan
kami akan
terus berlangsung dan diperkirakan kurang dari lima tahun modal dapat
kembali dan mendapatkan keuntungan 5 juta perbulan.
6. Breakeven:
a. Revenues
Pendapatan impas yang disesuaikan, mencakup ekspektasi laba
pemilik, sama dengan jumlah biaya tetap dan laba yang diharapkan
dibagi dengan rasio margin kontribusi.
BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)
b. Timeline
67
Status dari proyek ini adalah dalam tahap konsep.
E. Additional considerations:
1. Accuracy
Perusahaan kami telah mempertimbangkan kedekatan nilai aktual dalam hal
estimasi penghasilan dan penghasilan sebenarnya..
3. Needed assumptions
a. Is the plan well written? Is it concise and to the point?
Perusahaan kami dibuat dengan matang, dimana seluruh peluang, modal, dan
pengeluaran sudah direncakan dengan jelas. Para calon pemegang saham juga
dapat dengan mudah memahami konsep usaha kami.
d. Is this appropriate for venture investing? Can we expect enough growth? What
is the risk/reward relationship?
68
Ya, perusahaan ini sudah layak untuk mendapatkan investasi dari berbagai
investor karena sudah memenuhi syarat kelayakan investasi. 1. Net Present Value
(NPV)
Kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (NPV) dinilai dari
keuntungan bersih yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu proyek atau investasi.
Keuntungan bersih tersebut dihitung dari selisih nilai sekarang investasi dengan
aliran kas bersih yang diharapkan dari proyek atau investasi di masa yang akan
datang atau pada periode tertentu. Penilaian kelayakan investasi dengan
pendekatan NPV ini merupakan metode kuantitatif yang mampu menunjukkan
layak tidaknya suatu proyek atau investasi. Perhitungan NPV dirumuskan sebagai
berikut:
NPV = ΣPVt – A0
NPV = (PV1 + PV2 + …) – A0
PV = NCF x Discount factor
Discount factor = 1/(1+r)t
Keterangan:
Jika NPV0 > NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena
berisiko mengalami kerugian.
69
Jika NPV0 < NPV1, maka investasi atau proyek dinilai layak karena berpotensi
menghasilkan keuntungan.
Jika NPV0 = NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena tidak
menghasilkan keuntungan.
2. Payback Period (PBP)
Keterangan:
n = tahun terakhir di mana jumlah arus kas belum bisa menutup investasi awal
a = jumlah investasi awal
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1
Sesuai dengan namanya, metode ini mengukur layak tidaknya suatu investasi dari
indeks keuntungannya dengan membandingkan antara nilai sekarang seluruh
70
penerimaan kas bersih dengan nilai sekarang investasi. Suatu investasi disebut
layak menurut metode ini apabila nilai PI lebih besar dari 1, karena dinilai
menguntungkan. Sebaliknya, jika nilai PI lebih kecil dari 1, artinya tidak
menguntungkan sehingga investasi tersebut tidak layak. Rumusan perhitungan
nilai PI yakni:
PI = PV/I
Keterangan:
PI = Profitability Index
PV = Present Value (nilai sekarang seluruh penerimaan kas bersih)
I = Investasi
Untuk menghitung nilai IRR harus dilakukan dengan cara trial and error atau
menggunakan tabel tingkat bunga. Adapun formula perhitungan IRR sebagai
berikut.
Keterangan:
71
R1 = tingkat bunga pertama
R2 = tingkat bunga kedua
PV = Present Value
Suatu investasi dikatakan layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih besar dari
tingkat bunga yang diterapkan.
Suatu investasi dikatakan tidak layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih kecil
dari tingkat bunga yang diterapkan.
Appendices
A. Are there resources and/or a bibliography listed to check?
Ya, ada bibliografi perusahaan ini yang dapat di cek.
B. Is there any other detailed support for particular sections of the plan?
Tidak ada, semua sudah tercantum dengan detail dan lengkap.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Minuman kopi banyak diminati dari segala kalangan. Dari mulai remaja
sampai dewasa, laki-laki maupun perempuan, kalangan menengah atas sampai
menengah bawah. Karena dengan meminum kopi membuat tubuh kita bersinergi
lagi. Serta mengembalikan semangat yang sebelumnya berkurang. Maka dari itu
untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia, saya bermaksud membuka
72
lapangan pekerjaan dengan mendirikan usaha kedai kopi. Dengan menyewa
gedung sebagai tempat usaha saya, diharapkan bisa mengembangkan usaha ini.
Kedai kopi yang akan saya dirikan tidak jauh beda dengan kedai kopi pada
umumnya. Yang membuat kedai kopi ini berbeda, kami akan memberikan edukasi
tentang pengetahuan kopi dan cara penyeduhannya. Membuka seminar tentang
kopi pada sekolah tersebut maupun sekolah lain yang menginginkan. Semoga
dengan adanya modal untuk mendirikan tempat usaha ini bisa mengembangkan
jalannya usaha.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://apabondancaritahujepara.blogspot.com/2017/04/proposal-
pendirian-usaha-kedai-kopi.html
2. http://belajarbuatapasaja.blogspot.com/2014/12/proposal-usaha-
happy-coffee.html
3. (Entrepreneurship : Theory, Process, Practice, 2017)
4. https://money.kompas.com/read/2019/07/08/070800926/menyelisik-
tren-bisnis-kopi-di-masa-depan?page=all
5. BINUS UNIVERSITY Faculty of Economic and Communication.
(2015, Oktober). Diambil kembali dari
73
https://accounting.binus.ac.id/2015/10/09/mengenal-laporan-laba-
rugi-income-statement/
6. BINUS UNIVERSITY Faculty of Economic and Communication.
(2015, Oktober). Diambil kembali dari
https://accounting.binus.ac.id/2015/10/09/mengenal-neraca-saldo-
balance-sheet/
74