Anda di halaman 1dari 77

COFFEE PASTE

Kelompok 1
Sistem Informasi B
Johan Tjung 825190064
Raynaldy Tjang 825190055
Axel Mikaya 825190065
Lorenzo 825190067
Ruach Sakadewa 825190089
Jaron Vincent 825190091

Fakultas Teknologi Informasi


Sistem Informasi

Jakarta
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... i
BAB 1 ................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Konsep Usaha ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Usaha ...................................................................................................... 2
1.4 Metode dan Teknik Penulisan............................................................................. 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
LANDASAN TEORI .......................................................................................................... 3
2.1 Landasan Terbentuknya “COFFEE PASTE” ................................................ 3
2.2 Jenis Produk ...................................................................................................... 3
2.2 Peralatan Usaha ................................................................................................ 3
2.3 Bahan Baku ....................................................................................................... 4
2.4 Pembuatan Produk ........................................................................................... 4
2.5 Keunggulan Usaha .............................................................................................. 4
2.6 Five Questions and Answers Can Perform The Process ..................................... 5
2.7 Five Important Practices for Establishing Innovation-Driven Organization ........... 6
2.8 Struktur Organisasi Perusahaan .......................................................................... 7
2.9. Perlindungan Kekayaan Intelektual ........................................................................ 9
2.10. Financial Statements ........................................................................................... 10
2.11. Capital Budgeting ............................................................................................... 16
2.12. Teori Financial dan Business Plan ..................................................................... 17
2.12.1 Analisis Break Even Poin (Titik Impas) .................................................... 18
2.12.2 Teori Business Plan ..................................................................................... 24
2.13. Bentuk Perusahaan ............................................................................................. 28
BAB III ............................................................................................................................. 31
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 31
3.1 Target dan segmentasi pasar ............................................................................. 31
3.2 Faktor Kompetitif ............................................................................................. 31
3.3 Rencana penjualan ............................................................................................ 31
3.4 THE SECTIONS OF A FEASIBILITY PLAN .................................................... 32
A. EXECUTIVE SUMMARY ............................................................................ 32

i
B. THE BUSINESS CONCEPT ......................................................................... 33
C. INDUTRY/ MARKET ANALYSIS............................................................... 33
D. MANAGEMENT TEAM .................................................................................. 34
E. PRODUCT/ SERVICE DEVELOPMENT ANALYSIS ............................. 35
3.5 BUSINESS PLAN ................................................................................................ 36
3.6 DUE DILIGENCE ................................................................................................. 54
BAB IV ............................................................................................................................. 72
PENUTUP ........................................................................................................................ 72
4.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 72
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 73

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ekonomi tidak sebanding dengan pertumbuhan penduduk. Ini
lah permasalahan yang sangat vital yang dihadapi oleh masyarakat, sulitnya
mendapatkan lapangan pekerjaan karena rendahnya kualitas sumber daya manusia
merupakan faktor pendorong banyaknya pengangguran. Selain karena faktor
persaingan dalam memperoleh suatu mata pencaharian. Disinilah peran kreativitas
yang seharusnya mengubah pola pikir masyarakat Indonesia yang mayoritas
menginginkan dirinya sebagai pekerja bukanlah sebagai pembuka lapangan
pekerjaan. Untuk itulah kami disini sebagai bagian dari masyarakat sebagai
generasi muda mencoba berbuat dan perfikir kreatif untuk menciptakan peluang
usaha untuk mencari sumber-sumber penghasilan yang sedikit banyak dapat
membantu kehidupan kami pribadi maupun orang lain.

Siapa yang tidak kenal dengan usaha kedai kopi, bagi kebanyakan orang
kopi menjadi pelengkap kehidupan sehari-hari. Kopi mengandung caffein yang
dapat memicu adrenalin sehingga peminumnya dapat lebih aktif dan lebih
bersemangat dalam beraktivitas. Usaha kedai kopi menjadi sangat menjanjikan
karena sekarang bukan hanya orang-orang tua saja yang sering minum di kedai
kopi. Anak-anak pun banyak yang sering ngopi di kedai kopi ataupun di
angkringan. Kami membuka Kopi Paste diperuntukan bagi kaula muda, anak
sekolah, mahasiswa dan kalangan orang dewasa untuk refreshing dari penatnya
berbagai aktivitas yang telah di jalani dengan nuansa santai dengan di temani
secangkir kopi dan beberapa makanan ringan merupakan moment yang pas untuk
nongkrong dan berbagi cerita bersama teman, pasangan, dan lain-lain. Maka dari
itu kami akan membuat kedai kopi dengan pembuatan yang berbeda agar orang
yang menyukai minuman ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan
masyarakat yang menyukai minuman ini, maka kami akan berusaha memberikan

1
kualitas dan mutu yang baik yang harganya relatif murah bagi semua kalangan
masyarakat.

1.2 Konsep Usaha


Konsep usaha yang akan kami buat ini adalah usaha kedai kopi. Dengan
menjual kopi pada khususnya, dan beberapa makanan ringan sebagai penunjang
minum kopi. Dengan penyewaan gedung sebagai tempat usaha yang akan kami
dirikan, kami beroptimis usaha ini akan rame pengunjung. Karena lokasi usaha
berada didalam sebuah universitas swasta di Jakarta yaitu disekitar kampus I
Universitas Tarumanagara yang sudah mempunyai izin dijadikan tempat usaha.
Sasaran utama atau konsumen kami yaitu para mahasiswa, dosen dan staff dari
Universitas Tarumanagara. Serta para pengunjung dari luar mulai anak muda
sampai dewasa. Tentunya banyak fasilitas yang akan kami tawarkan kepada
pengunjung yang datang. Diantaranya adalah musik, wifi, stopkontak dan edukasi
tentang kopi dan bagaimana penyajian yang tepat. Serta tempat yang nyaman
dengan berbagai hiasan mulai dari lampu, lukisan, dan penataan tempat.

1.3 Tujuan Usaha


● Memperoleh laba
● Mengembangkan jiwa wirausaha yang ada pada diri kami
● Menciptakan lapangan kerja baru

1.4 Metode dan Teknik Penulisan


Dengan bertolak dari topik yang kami angkat pada karya ilmiah ini, metode
penelitian yang kami gunakan adalah metode penelitian berdasarkan data-data dan
“trend” yang sering menjadi pembicaraan di kalangan para mahasiswa dan siswa
belakangan ini.

2
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Terbentuknya “COFFEE PASTE”


Kopi memang sudah demikian kental dalam budaya lokal Indonesia. Budaya
ini sudah ada di Indonesia sejak puluhan tahun lalu dengan eksistensi
berbagai bisnis kopi ala kaki lima yang tersebar di seluruh Indonesia.
Namun, kita sebagai penikmat kopi merasa bosan dengan kedai kopi yang
itu-itu saja. “COFFEE PASTE” memberikan secercah inovasi baru bagi para
penikmat kopi. “COFFEE PASTE” adalah usaha kedai kopi yang kekinian
dan akan menerapkan yang dapat dinikmati segala kalangan dan usia.
Demikian pula, kedai kami akan mengedepankan sistem informasi dalam
penerapan bisnisnya.

2.2 Jenis Produk

Jenis produk yang kami jual adalah aneka macam kopi diantaranya
‘coffeePASTE punya orang’ yang merupakan jenis kopi espresso. Selain jenis kopi
ini, kita juga menjual aneka jenis dari ‘CTRL+coffee’ , seperti ada C#ffee
(Cappuccino),dan C++ Coffee (Aneka Latte). Kita juga menyediakan aneka
makanan ringan diantaranya Croissant, Waffle, Toast, Bisquit, dan Stick Bisquit

2.2 Peralatan Usaha


1 Mesin Penggiling Kopi (Coffee Grinder)
2 Drip Coffee Maker
3 Moka Pot
4 Mesin Espresso Komersial / Professional
5 Peralatan Untuk Memasak
6 Wadah Untuk Memasak
7 Peralatan Untuk Memanggang
8 Peralatan Menyimpan Makanan
9 Peralatan Menyimpan Air Minum
10 Silverware
11 Glassware
12 Blender & Juicer

3
13 Peralatan Kebersihan
14 Peralatan Pendingin Udara
15 Peralatan Keamanan
16 Aplikasi Kasir (Point of Sale)
17 Wifi

2.3 Bahan Baku

● Aneka Kopi
● Es kristal
● Air mineral
● Gula
● Garam
● Saos

2.4 Pembuatan Produk

Dalam pembuatan produk kami pada menu minuman kopi, pembuatannya


bermacam macam. Ada yang menggunakan mesin kopi atau mesin press ada juga
dengan menggunakan alat manual. Alat manual sendiri akan digunakan jika mesin
kopi tidak bisa digunakan atau sedang mati listrik. Tinggal sesuai permintaan dari
konsumen. Sedangkan untuk pembuatan makanan ringan, kami menggunakan
penggorengan dan alat penggorengan untuk memasak produk yang dipesan
pengunjung.
Vending machine dapat menakar komposisi dengan tepat dan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan. Komposisi dari gula, kopi dan bahan lainnya
akan tepat dan tidak akan mengalami kelebihan dalam penakaran komposisi kopi.

2.5 Keunggulan Usaha


➢ Produk-produk yang kami tawarkan adalah berdasarkan dari hasil observasi
kami, dan merupakan apa yang digemari oleh para konsumen saat ini .

4
➢ Kami akan menyediakan tempat yang “instragramable”, tempat yang bias
dijadikan spot foto yang keren.
➢ Kami akan membuat tempat usaha kami senyaman mungkin sehingga bisa
dibuat “nongkrong” bagi para konsumen.
➢ Menyuguhkan berbagai macam permainan boardgame, supaya para
konsumen kami tidak bosan .

2.6 Five Questions and Answers Can Perform The Process


1. Apa yang membuat kalian tertarik untuk membuka usaha kopi?
Yang membuat kita tertarik untuk membuka usaha kopi adalah
karena pada saat ini usaha kopi telah banyak sekali bermunculan dan
sedang ramai-ramainya. Mengapa kita tertarik untuk membuka usaha
kopi juga adalah karena kita ingin membuat usaha kopi yang berbeda
dari kebanyakan usaha kopi lainnya dan membuat suatu inovasi baru
dalam usaha kopi.
2. Apakah kalian yakin dengan usaha yang kalian buat dapat
menghasilkan untung ?
Ya, kami percaya bahwa usaha kopi kami ini pasti dapat
memberikan inovasi baru bagi pecinta kopi yang ingin menikmati sensasi
kopi baru yang disuguhkan dengan nama berbau pemrograman dan varian
kopi yang tersedia di menu kami.
3. Berapa waktu yang diperlukan untuk menguntungkan usaha ini
menurut kalian?
Menurut kami waktu yang diperlukan untung menguntungkan
usaha ini tidak pasti. Tetapi, kami yakin seiring berjalannya trend kopi
pada saat ini, brand kami dapat bersaing dengan merek-merek kopi
lainnya.
4. Apa yang akan kalian lakukan jika usaha kalian tidak berjalan
sesuai ekspektasi?

5
Jika usaha kami tidak berjalan sesuai ekspektasi kami. Kami akan
mengadakan meeting dan memikirkan untung re-branding atau me-
review apa yang menjadi penghalang usaha kami ini.

5. Bagaimana cara kalian menghadapi saingan usaha kalian?


Pastinya kami akan melakukan persaingan secara sehat yang tidak
akan merugikan usaha kami dan usaha saingan kami dengan cara
memberikan promo-promo menarik kepada costumer kami dan
meningkatkan pelayanan kami.

2.7 Five Important Practices for Establishing Innovation-Driven


Organization
1. Pemunculan gagasan (idea generation)
Pengembangan baru dimulai dengan penelitian terhadap berbagai
gagasan produk baru. Pemunculan gagasan baru harus sesuai dengan jenis
usaha perusahaan dan konsumen sebagai salah satu sumber yang paling
logis untuk mencari gagasan-gagasan produk baru.Penyaringan gagasan
(idea screening) Tujuan penyaringan adalah mengurangi banyaknya gagasan
dengan mencari dan menghilangkan gagasan buruk sedini mungkin.
2. Pengembangan dan pengujian konsep (concept development and
testing)
Suatu ide atau gagasan yang lolos penyaringan selanjutnya
dikembangkan menjadi beberapa alternatif konsep produk. Dalam hal ini,
konsep produk berbeda dengan gagasan produk dan citra produk. Suatu
gagasan produk adalah gagasan bagi kemungkinan produk yang oleh
perusahaan dianggap bisa ditawarkan ke pasar. Suatu konsep produk adalah
versi terinci dari ide yang diungkapkan dalam istilah konsumen yang punya
arti. Sedangkan suatu citra produk (image) adalah gambaran khusus yang
diperoleh dari produk nyata atau calon produk.
3. Pengembangan strategi pemasaran (marketing strategy
development)

6
Pernyataan strategi pemasaran terdiri dari tiga bagian untuk
memperkenalkan produk ke pasar. Bagian pertama menjelaskan ukuran,
struktur, dan tingkah laku pasar sasaran, penempatan produk yang telah
direncanakan, penjualan, bagian pasar, serta sasaran keuntungan yang
hendak dicari pada beberapa tahun pertama. Bagian kedua dari pernyataan
strategi pemasaran menguraikan harga produk yang direncanakan, strategi
distribusi, dan biaya pemasaran selama tahun pertama. Bagian ketiga
menjelaskan penjualan jangka panjang yang direncanakan, serta sasaran
keuntungan dan strategi bauran pemasaran selama ini.
4. Analisis usaha (business analysis)
Bila manajemen telah menentukan konsep produk dan strategi
pemasaran, perusahaan bisa mengevaluasi daya tarik usulan usaha itu.
Manajemen harus menilai penjualan, biaya, dan perkiraan laba untuk
menentukan apakah mereka telah memenuhi tujuan perusahaan. Jika telah
memenuhi, produk bisa bergerak maju ke langkah pengembangan produk.
5. Pengembangan produk (product development)
Bila konsep produk lolos dari uji analisis usaha, konsep itu lalu
menuju riset dan pengembangan dan/atau rekayasa untuk dikembangkan
menjadi produk fisik. Bagian riset dan pengembangan membuat satu atau
beberapa versi bentuk fisik dari konsep produk agar bisa menemukan
sebuah prototipe yang memenuhi konsep produk dan dapat diproduksi
dengan biaya produksi yang telah dianggarkan.

2.8 Struktur Organisasi Perusahaan

Direktur

Johan Tjung

General Manager

Ruach Sakadewa

Sumber Daya Keuangan Operasi Perencanaan


Manusia
Raynaldi Tjang Axel Mikaya Ignatius Lorenzo
Jaron V.A 7
Maintenance
HRD & HRM

Bisnis Marketing
Accounting Admin

Direktur : Direktur Kedai Coffee Paste bertugas mengatur dan mengawasi jalannya
usaha serta kerja para karyawannya. Pemilik Kedai Coffee Paste bertanggung
jawab penuh atas semua kelangsungan usaha.

Manager : Manager bertugas mengawasi dan membawahi 5 bidang, yaitu bidang


pemasaran, bidang logistik, bidang keuangan, bidang produksi dan bidang
pelayanan konsumen dan bertangung jawab atas pengelolaan Kedai Coffee Paste.

Bidang Pemasaran: Bidang Pemasaran ini bertugas mempromosikan Kedai Coffee


Paste kepada masyarakat, serta melakukan survei-survei yang dapat meningkatkan
pengunjung yang akan datang dan bertanggung jawab dalam menjalani strategi
pemasaran usaha.

Bidang Logistik: Bidang Logistik ini bertugas menyediakan semua bahan baku
makanan yang ada di Kedai Coffee Paste dan bertanggung jawab terhadap
ketersediaan bahan baku yang digunakan.

Bidang Keuangan: Bidang Keuangan bertugas sebagai kasir dan akuntan, yang
mana harus dapat mengatur jumlah pemasukkan dan pengeluaran dana Kedai
Coffee Paste. Kasir bertanggung jawab terhadap pemasukan dana yang diterima
dari konsumen, sedangkan akuntan bertanggung jawab terhadap pembukuan kas.

8
Bidang Produksi: Pada bidang produksi ini dipekerjakan orang-orang koki yang
handal dan berpengalaman. Orang-orang yang bertugas memasak dan mengolah
semua menu yang ada di Kedai Coffee Paste.

Bid. Pelayanan konsumen: Pada bagian bidang pelayanan konsumen ini terdiri
dari 4 karyawan, 3 karyawan sebagai waitters dan 1 karyawan sebagai OB.
Waitters bertugas menyambut kedatangan pelanggan serta mengantarkan
makanan, minuman yang dipesan pelanggan dan bertanggung jawab atas semua
pelayanan yang diberikan kepada pelanggan Kedai Coffee Paste. Sedangkan OB
bertugas membantu membersihkan perlengkapan makan yang kotor serta
membersihkan ruangan yang ada di Kedai Coffee Paste. OB memiliki tanggung
jawab terhadap kebersihan Cafe agar tetap bersih dan nyaman.

2.9. Perlindungan Kekayaan Intelektual

a. Copyrights (Hak Cipta)

Hak cipta (lambang internasional: ©, Unicode: U+00A9) adalah hak


eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil
penuangan gagasan atau informasi tertentu. Pada dasarnya, hak cipta merupakan
"hak untuk menyalin suatu ciptaan". Hak cipta dapat juga memungkinkan
pemegang hak tersebut untuk membatasi penggandaan tidak sah atas suatu
ciptaan. Pada umumnya pula, hak cipta memiliki masa berlaku tertentu yang
terbatas. (Wikipedia, 2019)

Hak cipta memberikan hak eksklusif kepada individu kreatif untuk


melindungi produksi sastra atau artistik mereka.

b. Trademark

Trademark adalah sebagian dari brand yang dinyatakan dalam bentuk


symbol, logo, desain, warna, atau huruf tertentu yang dapat memberikan

9
pemiliknya hak–hak hukum untuk mencegah penggunaan yang tidak sah atas
merek dagang tersebut. Trademark disimbolkan dengan ™. (Belajar Akuntansi
Online , 2019)

c. Paten

Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk
selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada
pihak lain untuk melaksanakan invensinya. (Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual - Kementerian Hukum dan HAM R.I., n.d.)

2.10. Financial Statements

a. Balance Sheet (Neraca Saldo)

Neraca saldo (balance sheet), yang biasanya juga disebut dengan istilah statement
of financial position, melaporkan aktiva, liabilitas dan ekuitas pemegang saham
sebuah perusahaan pada tanggal tertentu. Neraca saldo menyajikan informasi
untuk memprediksi jumlah arus kas masa mendatang.

Neraca saldo biasanya digunakan untuk menilai tiga komponen penilaian


perusahaan, yaitu likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas
mendeskripsikan jumlah waktu yang diperlukan untuk mengubah aktiva menjadi
kas atau saat liabilitas terbayarkan. Solvabilitas menunjukkan kemampuan
perusahaan membayar utang – utang pada saat utang – utang tersebut jatuh tempo.
Likuiditas dan solvabilitas memengaruhi fleksibilitas keuangan perusahaan.
Sebuah perusahaan yang memiliki tingkat fleksibilitas keuangan yang tinggi akan
lebih kuat bertahan disaat-saat buruk, untuk mengambil peluang investasi yang
tidak terduga.

Elemen-elemen dalam neraca saldo antara lain:

10
1. Aktiva (assets), merupakan sumber daya ekonomi yang diperoleh dan
dikuasai oleh suatu perusahaan sebagai hasil dari transaksi masa lalu.

2. Liabilitas (liability), merupakan pengorbanan ekonomis yang wajib


dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang dalam bentuk penyerahan
aset atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada masa
sebelumnya.

3. Ekuitas (equity), merupakan hak pemilik atas aktiva perusahaan yang


merupakan kekayaan bersih (jumlah aktiva dikurangi kewajiban).

Contoh Balance Sheet:

11
(BINUS UNIVERSITY Faculty of Economic and Communication, 2015)

b. Income Statement (Laporan Laba Rugi)

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan untuk mengukur


keberhasilan operasional perusahaan selama jangka waktu tertentu. Biasanya
investor menggunakan laporan laba rugi untuk menentukan profitabilitas dan nilai
investasi. Laporan laba rugi menyajikan informasi untuk membantu investor dan
kreditur untuk memprediksi jumlah arus kas masa mendatang.

Beberapa manfaat laporan laba rugi bagi investor dan kreditur antara lain:

1. Mengevaluasi kinerja perusahaan. Memeriksa pendapatan dan beban


mengindikasikan bagaimana perusahaan bekerja dan membandingkan kinerjanya
dengan perusahaan pesaing.

12
2. Menyajikan dasar untuk memprediksi kinerja masa mendatang. Informasi
mengenai kinerja sebelumnya membantu untuk menyajikan informasi mengenai
kinerja masa mendatang.

3. Membantu menilai risiko atau ketidakpastian mencapai arus kas masa


mendatang. Informasi komponen – komponen dari laba (pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian) memberitahukan hubungan di antara mereka. Hasil dari
operasional berkelanjutan biasanya memiliki pengaruh signifikan dalam
memprediksi kinerja masa mendatang.

Elemen – elemen dalam laporan laba rugi antara lain:

1. Pendapatan (revenues), merupakan arus masuk atau peningkatan aktiva


lainnya sebuah perusahaan atau penyelesaian liabilitas selama periode tertentu
karena pengiriman atau produksi barang dan menyelesaikan jasa.

2. Beban (expenses), merupakan arus keluar atau penggunaan aktiva atau


timbulnya liabilitas selama periode tertentu karena pengiriman atau produksi
barang dan menyelesaikan jasa.

3. Keuntungan (gains), merupakan peningkatan ekuitas (net asset) karena ada


transaksi perusahaan yang periferal atau secara kebetulan selain yang dihasilkan
dari pendapatan atau investasi dari pemilik perusahaan.

4. Kerugian (losses), merupakan penurunan ekuitas (net asset) karena ada


transaksi perusahaan yang periferal atau secara kebetulan selain yang dihasilkan
dari beban atau pendistribusian ke pemilik perusahaan.

13
Contoh format Income Statement:

(BINUS UNIVERSITY Faculty of Economic and Communication, 2015)

c. Cash Flow

Cash flow adalah pergerakan uang yang masuk (cash inflow) maupun keluar (cash
outflow). Sederhananya, cash flow adalah uang yang didapat dan dikeluarkan
dalam periode waktu tertentu.

Elemen dalam Cash Flow:

Uang yang masuk berupa pendapatan, bisa termasuk gaji, bonus, hasil investasi,
dan penghasilan pasif (untuk individu) ataupun hasil penjualan (untuk
perusahaan). Sedangkan uang yang keluar bisa termasuk berbagai pengeluaran,

14
seperti berbagai pengeluaran rumah tangga, cicilan, pinjaman, dan pajak.
Pendapatan yang lebih besar daripada pengeluaran akan menciptakan cash flow
yang positif. Sebaliknya, cash flow akan menjadi negatif apabila pengeluaran
lebih besar daripada pendapatan. (glints | YOUR ONE STOP CAREER HACKS,
2018)

Contoh format Cash Flow:

d. Pro Forma Statement

Laporan Proforma (Pro forma statement) yaitu ikhtisar laporan keuangan yang
menunjukkan harta dan utang, atau pendapatan dan pengeluaran yang mungkin
diakui pada masa mendatang; laporan ini juga menunjukkan proyeksi pendapatan
apabila perusahaan akan merger dengan perusahaan lain, atau penjualan sebagian

15
dan operasinya; perusahaan sering diminta untuk menyampaikan laporan
proforma ketika mengajukan aplikasi kredit. (Kamus Bisnis dan Bank, n.d.)

Contoh format Pro Forma Statement:

2.11. Capital Budgeting

Penganggaran modal (capital budgeting) adalah proses menyeluruh menganalisa


proyek-proyek dan menentuan mana saja yang dimasukkan ke dalam anggaran
modal. Atau juga merupakan keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran dana di mana jangka waktu kembalinya dana

16
tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas jangka waktu satu tahun tidak mutlak.
Termasuk golongan pengeluaran dan ini adalah pengeluaran dana untuk
pembelian aktiva tetap (plant investment), yaitu tanah, bangunan-bangunan,
mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya. Demikian pula pengeluaran dana
untuk proyek advertensi jangka panjang, penelitian dan pengembangan termasuk
juga dalam golongan “capital budgeting expenditures”

Langkah-langkah Capital Budgeting :

1. Biaya proyek harus ditentukan

2. Manajemen harus memperkirakan aliran kas yg diharapkan dari proyek,


termasuk nilai akhir aktiva

3. Risiko dari aliran kas proyek harus diestimasi. (memakai distribusi


probabilitas aliran kas)

4. Dengan mengetahui risiko dari proyek, manajemen harus menentukan


biaya modal (cost of capital) yg tepat untuk mendiskon aliran kas proyek

5. Dengan menggunakan nilai waktu uang, aliran kas masuk yang diharapkan
digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva.

6. Terakhir, nilai sekarang dari aliran kas yg diharapkan dibandingkan


dengan biayanya.

(Daffa, 2018)

2.12. Teori Financial dan Business Plan


Sumber daya keuangan yang dimiliki perusahaan disebut aset. Klaim yang
dimiliki kreditor terhadap perusahaan disebut kewajiban. Kepentingan residual
dari pemilik perusahaan dikenal sebagai ekuitas pemilik.
Sebuah aset adalah sesuatu yang bernilai yang dimiliki bisnis. untuk menentukan
nilai suatu aset, pemilik / manajer harus melakukan hal berikut:

17
1. Identifikasi sumber daya
2. Berikan pengukuran moneter dari nilai sumber daya
3. menetapkan tingkat kepemilikan dalam sumber daya
Kewajiban adalah hutang bisnis. kewajiban dibagi menjadi dua kategori:
jangka pendek dan jangka panjang. Liabilitas jangka pendek (juga disebut
liabilitas lancar) adalah liabilitas yang harus dibayar selama 12 bulan mendatang.
Liabilitas jangka panjang adalah liabilitas gedung atau pinjaman bank lima tahun.
2.12.1 Analisis Break Even Poin (Titik Impas)
Analisa Break Even Point (BEP) adalah suatu teknik analisa untuk
mempelajari hubungan antara Baiaya Tetap, Biaya Variabel, Keuntungan dan
Volume aktivitas. Sering pula disebut “Cost - Profit - Volume analysis (C.P.V.
analysis).
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak
menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian
sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya
menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup
biaya tetap dan biaya variabel. Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup
biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian.
Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan
melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. Analisis break
even sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan
keuangan. Dalam analisis laporan keuangan kita dapat menggunakan rumus ini
untuk mengetahui:
a. Hubungan antara penjualan, biaya, dan laba
b. Struktur biaya tetap dan variable
c. Kemampuan perusahaan memberikan margin unutk menutupi biaya tetap
d. Kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana
perusahaan tidak mengalami laba dan rugi
Selanjutnya, dengan adanya analisis titik impas tersebut akan sangat membantu
manajer dalam perencanaan keuangan, penjualan dan produksi, sehingga manajer
dapat mengambil keputusan untuk meminimalkan kerugian, memaksimalkan
keuntungan, dan melakukan prediksi keuntungan yang diharapkan melalui
penentuan
o harga jual persatuan,
o produksi minimal,

18
o pendesainan produk, dan lainnya
Dalam penentuan titik impas perlu diketahui terlebih dulu hal-hal dibawah ini
agar titik impas dapat ditentukan dengan tepat, yaitu:
· Tingkat laba yang ingin dicapai dalam suatu periode
· Kapasitas produksi yang tersedia, atau yang mungkin dapat ditingkatkan
· Besarnya biaya yang harus dikeluarkan, mencakup biaya tetap maupun
biaya variable.
maupun rugi tertentu. Disamping itu juga untuk mengetahuipada volume
penjualan atau produksi berapakah suatu perusahaan belummendapat laba atau
rugi. Sehingga hal itu dijadikan dasar oleh pimpinansebagai pengambilan
keputusan di masa periode tersebut dan di masa yangakan datang
* Manfaat dan Kegunaan Analisis Break Even (Titik Impas)
Analisis Break even secara umum dapat memberikan informasi kepada pimpinan,
bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, cost/biaya, dan tingkat
keuntungan yang akan diperoleh pada level penjualan tertentu. Analisis break
even dapat membantu pimpinan dalm mengambil keputusan mengenai hal-hal
sebagai berikut:
a. Jumlah penjualan minimal yang harus dipertahankan agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
b. Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh keuntungan
tertentu.
c. Seberapa jauhkah berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita
rugi.
d. Untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume
penjualan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Analisis break even point ini selain digunakan untuk menganalisis pada unit
berapa atau pada omzet penjualan berapa perusahaan tidak menderita rugi dan
tidak menerima keuntungan.
Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan” memaparkan
kegunaan break even point adalah sebagai berikut :
1. Untuk menunjukkan berapa tingkat penjualan yang harus dicapai, jika
perusahaan ingin mendapatkan laba.
2. Untuk membantu menganalisis rencana untuk modernisasi atau otomatisasi
untuk mengganti biaya variabel menjadi biaya tetap.

19
3. Untuk membantu menganalisis pengaruh-pengaruh dari ekspansi terhadap
tingkat operasi atau kegiatan.
4. Untuk membantu dalam keputusan mengenai produk baru dalam hal biaya dan
hasil penjualan.
Menurut Sutrisno dalam bukunya “Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan
Aplikasi” menjelaskan ada beberapa manfaat lain yang bisa diambil dengan
menggunakan konsep break even point yaitu sebagai berikut :
1) Perencanaan Penjualan atau Produksi
Pada setiap awal periode perusahaan sudah harus mempunyai perencanaan
produksi dan penjualan. Rencana produksi dan penjualan bisa direncanakan
dengan menggunakan konsep break even point.
2) Perencanaan Harga Jual Normal
Salah satu keputusan yang harus diambil oleh manajer keuangan adalah
penentuan harga jual. Harga jual merupakan sejumlah uang yang dibayarkan oleh
pembeli untuk mendapatkan barang/jasa yang diinginkan. Bagi perusahaan harga
jual harus bisa menutup semua biaya dan target keuntungan. Apabila tidak bisa
menutup target laba, apalagi biaya yang dikeluarkan berarti perusahaan dalam
kondisi rugi. Dalam membuat rencana harga jual, perusahaan mendasarkan pada
proyeksi penjualan yang telah direncanakan, serta target laba pada periode yang
bersangkutan.
3) Perencanaan Metode Produksi
Analisis break even point ini juga sering digunakan untuk menentukan alternatif
pemilihan metode produksi atau mesin produksi. Ada mesin produksi yang
mempunyai karakteristik biaya tetap rendah tetapi biaya variabel tinggi (sering
disebut padat karya) atau biaya tetap tinggi tetapi biaya variabel perunit rendah
(sering disebut padat modal). Dari dua pilihan tersebut, mana yang akan dipilih
apakah dengan padat karya (labour intencive) atau padat modal (capital
intencive)? Untuk memilih alternatif mana yang terbaik, bisa digunakan analisis
biaya, laba, dan volume (cost, profit, volume analysis).

4) Titik Tutup Pabrik


Apabila kondisi perusahaan sudah menunjukkan biaya total melebihi penjualan
totalnya, yang artinya bahwa perusahaan beroperasi dibawah titik break even,
apakah perusahaan sebaiknya ditutup atau tetap dipertahankan. Untuk itu
manajemen harus menganalisis apakah kondisi yang demikian akan berlanjut
dalam waktu yang relatif lama, atau tidak. Ada kemungkinan manajemen harus
memutuskan untuk menghentikan sementara atau seterusnya apabila kondisi

20
sudah sedemikian parahnya. Alat yang dapat digunakan manajemen dalam
mengadakan analisis penutupan perusahaan tersebut adalah analisis titik tutup
pabrik atau sering disebut shut down point. Apabila perusahan beroperasi
dibawah break even point berarti perusahaan secara akuntansi mengalami
kerugian namun secara cash flow atau aliran kas perusahaan masih mendapatkan
sisa kas, selama penerimaan pengahasilan masih bisa menutup biaya variabel dan
biya tetap tunai. Biaya tetap tunai adalah biaya tetap yang dikeluarkan secara
tunai seperti pembayaran gaji, biaya promosi, sewa gedung, dan biaya tetap tunai
lainnya. Artinya pada kondisi tersebut perusahan masih bisa membayar gaji
karyawannya, walaupun untuk membayar biaya tetap tidak tunai (penyusutan)
tidak mencukupi. Tetapi kalau penerimaan penjualan tidak bisa menutup biaya
variabel dan biaya tetap tunai, maka perusahaan sudah harus ditutup.

* Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).


Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Variabel Cost (biaya Variabel)


Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan
perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya
variabel total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan
persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan
penjualan dalam unit.
2. Fixed Cost (biaya tetap)
Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh
volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time)
sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu. Contoh biaya sewa,
depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap
dikeluarkan.

3. Semi Varibel Cost


Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian
tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong
jenis ini misalnya: Sales expense atau komisi bagi salesman dimana komisi bagi

21
* Asumsi yang digunakan dalam Break Even Point
Mudah tidaknya perhitungan atau penutupan titik break even point
tergantung pada konsep-konsep yang mendasari atau asumsi yang digunakan
didalamnya.
Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan”
memaparkan asumsi dasar yang digunakan dalam break even point adalah
sebagai berikut :
❖ Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam
biaya tetap dan biaya variabel.
❖ Biaya vaiabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume,
sedangkan biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.
❖ Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan,
sedangkan biaya tetap perunit akan berubah-ubah.
❖ Harga jual perunit konstan selama periode dianalisis.
❖ Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.
❖ Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan
membuat atau menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan
hasil penjualan” setiap produk tetap.

* Keterbatasan Analisis Break Even Point


Analisis break even dapat dirasakan manfaatnya apabila titik break even dapat
dipertahankan selama periode tertentu. Keadaan ini at dipertahankan apabila
biaya-biaya dan harga jual dalah konstan, karena naik turunnya harga jual dan
biaya akan mempengaruhi titik break even. Dalam kenyataan analisis ini agak
sukar untuk diterapkan. Oleh sebab ini bagi analis perlu diketahui bahwa analisis
break even mempunyai limitasi-limitasi tertentu, yaitu:
a) Fixed cost haruslah konstan selama periode atau range of out put tertentu
b) Variabel cost dalam hubungannya dengan sales haruslah konstan
c) Sales price perunit tidak berubah dalam periode tertentu
d) Sales mix adalah konstan
Berdasarkan limitasi-limitasi tersebut, BREAK EVEN POINT (BEP) akan
bergeser atau berubah apabila:
a) Perubahan FC, terjadi sebagai akibat bertambahnya kapasitas produksi,
dimana perubahan ini di tandai dengan naik turunnya garis FC dan TC-nya,
meskipun perubahannya tidak mempengaruhi kemiringan garis TC. Bila FC naik
BEP akan bergeser keatas atau sebaliknya.

22
b) Perubahan pada variabel cost ratio atau VC per unit, dimana perubahan ini
akan menentukan bagaimana miringnya garis total cost. Naiknya biayaVC per
unit akan menggeser BEP keatas atau sebaliknya.
c) Perubahan dalam sales price per unit .Perubahan ini akan mempengaruhi
miringnya garis total revenue (TR). Naiknya harga jual per unit pada level
penjualan yang sama walaupun semua biaya adalah tetap, akan menggeser
kebawah atau sebaliknya.
d) Terjadinya perubahan dalam sales mix. Apabila suatu perusahaan
memproduksi lebih dari satu macam produk maka komposisi atau perbandingan
antara satu produk dengan produk lain (sales mix) haruslah tetap. Apabila terjadi
perubahan misalnya terjadi kenaikan 20% pada produk A sedangkan produk B
tetap maka BEP pun akan berubah.

* Kelemahan Break Even Point


1. Asumsi yang menyebutkan harga jual konstan padahal kenyataan harga ini
kadang-kadang harus berubah sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran
di pasar. Untuk menutuapi kelemahan itu, maka harus dibuat analisis sensitivitas
untuk harga jual yang berbeda.
2. Asumsi terhadap cost, penggolongan biaya tetap dan biaya variabel juga
mengandung kelemahan. Dalam keadaan tertentu untuk memenuhi volume
penjualan biaya tetap tidak bisa tidak harus berubah karena pembelian mesin-
mesin atau peralatan lainnya. Dengan demikian juga perhitungannya biaya
variabel perunit juga akan dapat dipengaruhi perubahan ini.
A. Jenis barang yang dijual tidak selalu satu jenis.
B. Biaya tetap juga tidak selalu tetap pada berbagai kapasitas.
C. Biaya variabel juga tidak selalu berubah sejajar dengan perubahan volume.
Namun begitu,asumsi-asumsi terhadap analisis titik impas seperti asumsi
terhadap biaya yang dianggap tetap, kapasitas produksi serta tingkat penjualan
dengan jumlah dan harga yang juga diasumsikan tetap, maupun biaya variable
yang disumsikan berubah sebanding dengan perubahan volume penjualan perlu
dilakukan karena untuk dapat membuat suatu model analisis mau tidak mau perlu
adanya asumsi yang mendasari perhitungan tersebut, agar perhitungan yang
dilakukan dapat menghasilkan hal-hal yang ingin kita prediksi. Kelemahan-
kelemahan yang terjadi merupakan resiko dari prediksi yang dilakukan sehingga
dalam pengambilan keputusan melalui analisis titik impas tetap perlu adanya
kehati-hatian dari manajer guna menghindari kesalahan yang berakibat pada
kerugian usaha.

23
* Metode Perhitungan Break Even Point
Perhitungan untuk menentukan luas operasi pada tingkat break even point
dapat dilakukan dengan menggunakan suatu rumus tertentu, tetapi untuk
menggambarkan tingkat volume dengan laba maka diperlukan grafik atau bagan
break even point. Secara matematik tingkat break even point dapat ditentukan
dengan berbagai rumus.
Menurut Sutrisno dalam bukunya “Manajemen Keuangan Teori, Konsep,
dan Aplikasi” mengemukakan metode perhitungan break even point dapat
ditentukan dengan dua cara yaitu sebagai berikut :
1. Dengan pendekatan matematik
Ada dua cara perhitungan break even point dengan pendekatan matematik, yaitu :
a. Atas dasar unit
b. Atas dasar rupiah
Rumus break even point adalah sebagai berikut :
FC = (SP-VC)S
Dimana :
SP = Harga jual perunit
VC = Biaya variabel perunit
FC = Biaya tetap total selama setahun
S = Kuantitas penjualan

2.12.2 Teori Business Plan


1. Perangkap yang harus dihindari dalam perencanaan:
• Perangkap 1: Sasaran tidak realistis dan / atau tak terukur
• Perangkap 2: Gagal mengantisipasi rintangan jalan, mis. ancaman atau
kelemahan bisnis
• Perangkap 3: Tidak ada komitmen atau dedikasi
• Perangkap 4: Kurangnya pengalaman & pengetahuan yang ditunjukkan
• Perangkap 5: Tidak ada ceruk pasar. Kebutuhan pelanggan tidak
ditetapkan

24
2. Membuat Model Bisnis :
o Customer Segments
Customer segments berisi mengenai siapa customer Anda? Produk atau layanan
Anda akan dijual ke siapa? Idealnya lakukan riset untuk memastikan customer
segments Anda. Contoh jika Anda menjual produk-produk fashion di online store,
maka segment yang tepat Anda adalah anak-anak remaja.
o Value Proposition
Value proposition berisi produk atau layanan apa yang Anda tawarkan? Dalam
bisnis selalu ada produk atau jasa yang ditawarkan.
o Channels
Bagaimana Anda memberikan layanan Anda kepada customer? Bagaimana cara
customer dapat memperoleh produk Anda. Contoh channel adalah website atau
toko tradisional.
o Customer Relationship
Customer relationship menggambarkan hubungan Anda dengan customer.
o Revenue Streams
Revenue streams menjelaskan darimana sumber pendapatan bisnis Anda? Apakah
dari menjual produk, menjual jasa, menjual iklan, komisi dan lainnya.
o Key Resources
Key Resources menjelaskan sumber daya apa saja yang Anda butuhkan untuk
memproduksi produk Anda, missal butuh tenaga kerja, material, uang dan
lainnya.
o Key Activities
Key activities menjelaskan aktivitas apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan
produk atau layanan Anda. Misal ada aktivitas packaging, branding, pemasaran
internet dan lainnya.
o Key Partners
Key partners berisi siapa saja partner yang harus Anda gandeng untuk
bekerjasama? Misal Anda berjualan online, Anda mungkin perlu menggandeng
orang-orang yang menjualkan kembali produk Anda, bank, jasa pengirim barang
dan lainnya.

25
o Cost Structures
Cost Structure berisi mengenai biaya-biaya apa saja yang terbentuk, ketika Anda
memproduksi dan memasarkan layanan (produk atau jasa)?

3. Tahap membuat Model Bisnis secara ringkas :


• Tentukan customer segment.
• Tentukan produk, layanan atau value proposition.
• Bagaimana cara menyampaikan produk kepada customer.
• Bagaimana relasi yang akan dibentuk antara customer dan bisnis.
• Tentukan darimana sumber pendapatan atau revenue streams.
• Tentukan sumber daya yang dibutuhkan atau key resources.
• Tentukan aktivitas utama dalam bisnis atau key activities.
• Tentukan siapa partner utama yang diperlukan dalam bisnis atau key
partners.
• Terakhir darimana saja sumber pengeluaran atau cost structures.

4. Apa itu Rencana Bisnis?


Rencana bisnis adalah dokumen tertulis yang merinci usaha yang
diusulkan. Ini harus menggambarkan status saat ini, kebutuhan yang diharapkan,
dan hasil yang diproyeksikan dari bisnis baru. Setiap aspek usaha perlu dicakup:
proyek, pemasaran, penelitian dan pengembangan, manufaktur, manajemen, risiko
kritis, pembiayaan, dan tonggak sejarah atau jadwal. Deskripsi dari semua aspek
dari usaha yang diusulkan ini diperlukan untuk menunjukkan gambaran yang jelas
tentang apa itu usaha itu, ke mana ia diproyeksikan untuk pergi, dan bagaimana
pengusaha mengusulkan itu akan sampai di sana. Rencana bisnis adalah peta jalan
wirausahawan untuk perusahaan yang sukses.

5. Manfaat dari Rencana Bisnis


Khusus untuk pengusaha:
Waktu, upaya, penelitian, dan disiplin yang diperlukan untuk menyusun
rencana bisnis formal memaksa pengusaha untuk melihat usaha secara kritis dan
obyektif.

26
Analisis kompetitif, ekonomi, dan keuangan yang termasuk dalam rencana
bisnis membuat pengusaha harus cermat mencermati asumsi-asumsi tentang
keberhasilan usaha.

6. Manfaat dari Rencana Bisnis, lanjutan.


Karena semua aspek dari usaha bisnis harus dibahas dalam rencana,
pengusaha mengembangkan dan memeriksa strategi operasi dan hasil yang
diharapkan untuk evaluator luar.
Rencana bisnis mengukur sasaran, memberikan tolok ukur yang dapat
diukur untuk membandingkan perkiraan dengan hasil aktual.
Rencana bisnis yang lengkap menyediakan wirausahawan dengan alat
komunikasi untuk sumber keuangan luar serta alat operasional untuk
membimbing usaha menuju kesuksesan.

7. Manfaat dari Rencana Bisnis :


Khusus untuk sumber keuangan:
• Rincian potensi pasar dan rencana untuk mengamankan pangsa pasar itu.
• Kemampuan ventura untuk membayar hutang atau memberikan laba atas ekuitas
yang memadai.
• Identifikasi risiko kritis dan peristiwa penting dengan diskusi tentang rencana
darurat.
• Dokumen yang jelas dan ringkas yang berisi informasi yang diperlukan untuk
evaluasi bisnis dan keuangan yang menyeluruh.

8. Pedoman untuk Diingat :


• Simpan Rencana dengan Hormat
• Atur dan Paketkan Rencana dengan Tepat
• Orientasikan Rencana Menuju Masa Depan
• Hindari Berlebihan
• Sorot Risiko Kritis

27
• Berikan Bukti Tim Wirausaha yang Efektif
• Jangan Berlebihan
• Identifikasi Target Pasar
• Simpan Rencana tertulis sebagai Orang Ketiga
• Abadikan Minat Pembaca

2.13. Bentuk Perusahaan


a. Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap
anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firma berasal dari
anggota pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan
perbandingan sesuai akta sewaktu pendiriannya.
Ciri – Ciri Firma:
• Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
• Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
• Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal
dunia

b. CV (Commanditaire Vennootschap) atau Persekutuan Komanditer


Perusahaan Komanditier atau yang biasa disingkat menjadi CV meruapakan
perusahaan persekutuan yang didirikan berbadasarkan saling percaya. CV
merupakan salah satu bentuk usaha yang dipilih para pengusaha yang ingin punya
kegiatan usaha namun modal minim.
Dalam CV, terdapat beberapa sekutu yang secara penuh bertanggung jawab atas
sekutu lainnya, kemudian ada salah satu yang menjadi pemberi modal. Tanggung
jawab sekutu komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang diberikan.
Sehingga ada 2 jenis sekutu :
• Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/menjalankan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
• Sekutu pasif/sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional
perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas
modal yang ditanam.

28
Ciri – Ciri CV:
Didirikan minimal 2 orang, di mana satu orang bertindak sebagai Persero aktif,
dan satunya lagi sebagai persero pasif. Seorang persero aktif akan bertindak
mengurus perseroan. Sehingga ia akan bertanggung jawab penuh atas segala
risiko.
Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Di mana dia hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.

c. PT (Perseroan Terbatas)
PT (Perseroan Terbatas) merupakan badan hukum perusahaan yang banyak
diminati pengusaha. Karena badan hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya.
Seperti luasnya badan usaha yang bisa dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang
usaha, dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas hanya pada modal yang
disetorkan.
Ciri – Ciri PT:
• Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan
• Mudah dalam peralihan kemepimpinan
• Usia PT tidak terbatas
• Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar
• Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis
• Mudah mencari karyawan
• Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
• Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
(Al, 2019)
d. Tbk
Tbk merupakan singkatan dari Perseroan Terbatas Terbuka/Perseroan Terbuka
dimana “Tbk/Terbuka” menandakan bahwa saham dalam perusahaan tersebut
sudah dilakukan penawaran umum ke pasar modal, sehingga masyarakat pada
umumnya dapat ikut berkontribusi memiliki saham dalam perusahaan yang

29
bersangkutan, di mana menurut Pasal 1 angka 7 UU PT definisi PT. Tbk adalah
Perseroan Publik atau Perseroan yang melakukan penawaran umum saham, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Mengenai penawaran modal atau mengenai penjualan sahamnya diatur tersendiri
di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
(DJARLAWFIRM, 2018)

30
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Target dan segmentasi pasar


Target kami sendiri dari segi usaha, kami sangat mengharapkan para
investor bersedia mendukung usaha yang akan kami buat dari segi modal. Usaha
ini terbilang booming karena kebutuhan akan tempat berkumpul, tempat belajar
dengan fasilitas free Wi-Fi sekaligus tempat para siswa/mahasiswa untuk tempat
berfoto. Disamping harga yang terjangkau, nama yang unik, dihidangkan secara
unik, penataan ruang yang tidak biasa juga menarik minat konsumen untuk
berkunjung dan membeli produk kami sekaligus menikmati fasilitas yang kami
sediakan. Namun yang lebih diutamakan disini adalah kualitas dan kenikmatan
dari produk yang berada di kedai ini.
3.2 Faktor Kompetitif
Faktor kompetitif yang ada di pasaran adalah para kompetitor yang sudah
terlebih dahulu menggeluti usaha kedai kopi. Keunggulan yang mungkin ada pada
kompetitor adalah luasnya tempat yang disediakan dan fasilitas yang cukup
mewah. Namun kebanyakan kompetitor mempunyai beberapa kelemahan
diantaranya dalam pelayanan yang kurang maksimal, lama dalam menyajikan
pesanan, lebih mahal harga yang ditawarkan untuk sebuah pelayanan yang
diberikan, serta sempitnya lahan parkir.

Dengan menggunakan vending machine usaha kopi ini dapat melayani


dengan lebih cepat dan efisien. Kesalahan dalam vending machine juga minim,
mesin ini juga dirancang untuk dapat menghindari keberadaan uang palsu. Selain
itu vending machine dapat menekan biaya dengan tidak membuat kedai, dan tanpa
merekrut pegawai.

3.3 Rencana penjualan


Faktor penjualan adalah hal yang penting untuk diperhatikan, karena
disinilah bagaimana kita memperkenalkan produk yang kami jual, dan

31
menentukan berkembangnya usaha kita. Sehingga untuk penjualan sendiri dalam
segi promosi kami lebih memilih media sosial sebagai sarana promosi yang akan
kami lakukan. Serta untuk mengenalkan tempat usaha yang akan kami dirikan,
kami akan membuat even untuk meramaikan kedai kopi kami.Kami akan
membuat acara-acara yang seru dan menambah nuansa untuk berkumpul bersama
dengan teman,seperti live music, nonton bareng pertandingan bola dan lain-lain.
Untuk pemasaran produk, kami juga akan memberikan harga khusus pada
pelajar/mahasiswa. Sehingga akan cocok dengan kantong para pelajar/mahasiswa.

3.4 THE SECTIONS OF A FEASIBILITY PLAN


A. EXECUTIVE SUMMARY

1. Menghindari Resiko Kerugian

Tujuan pertama yaitu, untuk meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan


maupun yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang akan datang tidak
dapat diprediksi, sehingga perlu untuk melakukan analisis studi kelayakan
untuk memperkecil resiko

2. Mempermudah Perencanaan

Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan datang, maka mempermudah
perencanaan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu
pelaksanaan, lokasi, cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan
serta bagaimana pengawasan bila terjadi penyimpangan.

3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan

Perencanaan yang disusun dapat mempermudah penerapan nya, proses bisnis


dapat dilakukan secara tersusun sehingga para karyawan dapat memiliki
pedoman dan tetap fokus pada tujuan, sehingga rencana bisnis dapat tercapai
sesuai dengan apa yang di rencanakan.

4. Memudahkan Pengawasan

Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka
pengawasan dalam proses bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan,
agar jalannya usaha tetap pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.

5. Memudahkan Pengendalian

32
Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat
langsung untuk dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang
terjadi.

B. THE BUSINESS CONCEPT


Konsep usaha yang akan kami buat ini adalah usaha kedai kopi. Dengan
menjual kopi pada khususnya, dan beberapa makanan ringan sebagai
penunjang minum kopi. Dengan penyewaan gedung sebagai tempat usaha
yang akan kami dirikan, kami beroptimis usaha ini akan rame pengunjung.
Karena lokasi usaha berada didalam sebuah sekolah negeri di Kudus yang
sudah mempunyai izin dijadikan tempat usaha. Sasaran utama atau konsumen
kami yaitu siswa-siswi, guru dan staff dari sekolah itu sendiri. Serta para
pengunjung dari luar mulai anak muda sampai dewasa. Tentunya banyak
fasilitas yang akan kami tawarkan kepada pengunjung yang datang.
Diantaranya adalah musik, wifi, stopkontak dan edukasi tentang kopi dan
bagaimana penyajian yang tepat. Serta tempat yang nyaman dengan berbagai
hiasan mulai dari lampu, lukisan, dan penataan tempat.

C. INDUTRY/ MARKET ANALYSIS


Faktor penjualan adalah hal yang penting untuk diperhatikan, karena
disinilah bagaimana kita memperkenalkan produk yang kami jual, dan
menentukan berkembangnya usaha kita. Sehingga untuk penjualan sendiri
dalam segi promosi kami lebih memilih media sosial sebagai sarana promosi
yang akan kami lakukan. Serta untuk mengenalkan tempat usaha yang akan
kami dirikan, kami akan membuat even untuk meramaikan kedai kopi
kami.Kami akan membuat acara-acara yang seru dan menambah nuansa
untuk berkumpul bersama dengan teman,seperti live music, nonton bareng
pertandingan bola dan lain-lain. Untuk pemasaran produk, kami juga akan
memberikan harga khusus pada pelajar/mahasiswa. Sehingga akan cocok
dengan kantong para pelajar/mahasiswa.

33
D. MANAGEMENT TEAM
Penjelasan: Perlu diingat bahwa semua usaha baru harus bertahan dalam
pengawasan apakah tim pendiri dapat benar-benar memindahkan ide ini ke
pasar. Pengalaman tim manajemen mungkin akhirnya menjadi salah satu
faktor paling penting bagi investor di masa depan. Banyak kali, pemodal
ventura telah menyatakan keyakinan mereka bahwa mereka lebih suka ide
"B" dengan tim "A" sebagai op diajukan ke ide "A" dengan tim "B". Dengan
kata lain, ada kekhawatiran nyata tentang fase implementasi konsep yang
diusulkan. Apakah tim pendiri ini memiliki latar belakang, pengalaman,
keterampilan, dan jaringan untuk membuat coacept sukses secara
operasional?

1. Identitas anggota tim pendiri dan personel di tempat untuk memandu


perusahaan yang diusulkan.
Kami memiliki pemimpin perusahaan,Maeketing,Kepala
SDM,Administrasi,anggota/karyawan

2. Jelaskan kualifikasi tim dan bagaimana tugas-tugas penting ditugaskan.


Juga termasuk dewan direksi / penasihat yang ada di tempat?
Kami akan bekerja secara profesional dengan pembagian" Pekerjaan yang
sudah ditentukan seperti dewan direksi yg memimpin kepengurusan
perusahaan dan menetapkan strategi,keuangan,organisasi dan SDM
perusahaan

3. Akhirnya, uraikan setiap "celah" dalam tim manajemen (dalam hal


keterampilan dan kemampuan) dan jelaskan bagaimana hal itu akan diatasi.
Contoh kami mengalami miss Communication kami akan mengatasinya
dengan rapat antara direksi perusahaan dengan karyawan/pengurus
perusahaan
Apabila terjadi masalah keuangan kami akan memeriksa kembali pembukuan
perusahaan dengan teliti dan membahas bersama pengurus inti.

34
E. PRODUCT/ SERVICE DEVELOPMENT ANALYSIS
Penjelasan: Sebelum melangkah lebih jauh dengan gagasan konseptual,
pengusaha harus menentukan apakah konsep tersebut memiliki kelayakan
praktis. Salah satu pertanyaan paling penting dalam bagian analisis
kelayakan ini adalah: "Fitur unik apa yang membedakan produk / layanan
Anda?" Semakin unik fitur produk atau layanan, semakin besar peluang
konsep bisnis untuk berhasil.

1. Berikan deskripsi terperinci tentang konsep yang diusulkan, termasuk


fitur unik apa pun yang membuatnya menjadi berbeda.
Jadi kita akan membuka cafe dengan konsep kekinian yang akan membuat
tempat "tongkrongan" Ini menjadi lebih menarik dan nyaman bagi konsumen
dan kami akan mengembangkan produk kami tidak hanya di cafe saja kami
akan membuat inovasi berupa vending machine agar mudah dijangkau oleh
orang"yang ingin menikmati kopi kami dan kami akan meletakan vending
machine ini di tempat"strategis.
2. Identifikasi setiap kekayaan intelektual yang terlibat dengan usaha
potensial ini, dan bahas perlindungan hak milik yang ada. Setiap pengujian
prototipe yang diusulkan atau diselesaikan harus dijelaskan di sini juga.
Bangunan dan tanah yang kami miliki harus memilki sertifikat hak milik
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku dan setiap produk yang kami
buat dari hasil pemikiran kami harus memiliki sertifikat hak cipta agar
orang-orang yang tidak beryamggungjawab tidak dapat seenaknya saja
meniru yang telah kami temui atau kami buat.

3. Akhirnya, identifikasi segala risiko kritis yang diantisipasi terkait potensi


pertanggungjawaban produk, peraturan pemerintah, atau masalah bahan baku
yang dapat menghambat proyek ini pada tahap apa pun.

35
Masalah perizinan tempat usaha,pajak,hak paten produk,Expaiert bahan
baku,biji kopi yang tidak bagus,kerusakan mesin

3.5 BUSINESS PLAN

BAGAN I : RANGKUMAN EKSEKUTIF

Kami membuka Kopi Paste diperuntukan bagi kaula muda, anak sekolah,
mahasiswa dan kalangan orang dewasa untuk refreshing dari penatnya berbagai
aktivitas yang telah di jalani dengan nuansa santai dengan di temani secangkir
kopi dan beberapa makanan ringan merupakan moment yang pas untuk
nongkrong dan berbagi cerita bersama teman, pasangan, dan lain-lain. Maka dari
itu kami akan membuat kedai kopi dengan pembuatan yang berbeda agar orang
yang menyukai minuman ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan
masyarakat yang menyukai minuman ini, maka kami akan berusaha memberikan
kualitas dan mutu yang baik yang harganya relatif murah bagi semua kalangan
masyarakat.

Konsep usaha yang akan kami buat ini adalah usaha kedai kopi. Dengan
menjual kopi pada khususnya, dan beberapa makanan ringan sebagai penunjang
minum kopi. Dengan penyewaan gedung sebagai tempat usaha yang akan kami
dirikan, kami beroptimis usaha ini akan rame pengunjung.

BAGAN II : DISKRIPSI BISNIS

A. DESKRIPSI UMUM TENTANG BISNIS

Coffee Paste merupaka kedai kopi yang menjual kopi pada khususnya,
dan beberapa makanan ringan sebagai penunjang minum kopi. Lokasi usaha
kamu berada didalam sebuah sekolah negeri di Kudus yang sudah mempunyai
izin dijadikan tempat usaha.

36
Tentunya banyak fasilitas yang akan kami tawarkan kepada pengunjung
yang datang. Diantaranya adalah musik, wifi, stopkontak dan edukasi tentang
kopi dan bagaimana penyajian yang tepat. Serta tempat yang nyaman,

B. LATAR BELAKANG INDUSTRI

Siapa yang tidak kenal dengan usaha kedai kopi, bagi kebanyakan orang
kopi menjadi pelengkap kehidupan sehari-hari. Kopi mengandung caffein yang
dapat memicu adrenalin sehingga peminumnya dapat lebih aktif dan lebih
bersemangat dalam beraktivitas. Usaha kedai kopi menjadi sangat menjanjikan
karena sekarang bukan hanya orang-orang tua saja yang sering minum di kedai
kopi.

Kami membuka Kopi Paste diperuntukan bagi kaula muda, anak sekolah,
mahasiswa dan kalangan orang dewasa untuk refreshing dari penatnya berbagai
aktivitas yang telah di jalani dengan nuansa santai dengan di temani secangkir
kopi dan beberapa makanan ringan merupakan moment yang pas untuk
nongkrong dan berbagi cerita bersama teman, pasangan, dan lain-lain. Maka dari
itu kami akan membuat kedai kopi dengan pembuatan yang berbeda agar orang
yang menyukai minuman ini tidak merasa bosan karena banyaknya kalangan
masyarakat yang menyukai minuman ini, maka kami akan berusaha memberikan
kualitas dan mutu yang baik yang harganya relatif murah bagi semua kalangan
masyarakat.

C. TUJUAN, POTENSI DAN PENCAPAIAN DALAM BISNIS

Tujuan kami dalam membangun usaha Coffee Paste ini adalah sebagai
berikut,yaitu memperoleh laba dalam usaha kedai kopi yang kami bangun,
mengembangkan jiwa entrepreneur dalam masing-masing individu kami, dan juga
serta menciptakan lapangan pekerjaan yang baru.

Kami yakin dengan usaha yang kami buat dengan men-targetkan


konsumen kami yaitu remaja dan dewasa dengan mengikuti trend kedai kopi pada

37
saat ini, usaha kami akan berjalan dengan baik tahap demi tahap dengan
mengandalkan kelebihan dari usaha kedai kopi yang kami sajikan.

D. KEUNIKAN DARI PRODUK ATAU PELAYANAN

Dalam pembuatan produk kami pada menu minuman kopi, pembuatannya


bermacam macam. Ada yang menggunakan mesin kopi atau mesin press ada juga
dengan menggunakan alat manual. Alat manual sendiri akan digunakan jika
mesin kopi tidak bisa digunakan atau sedang mati listrik. Tinggal sesuai
permintaan dari konsumen. Sedangkan untuk pembuatan makanan ringan, kami
menggunakan penggorengan dan alat penggorengan untuk memasak produk yang
dipesan pengunjung.

Vending machine dapat menakar komposisi dengan tepat dan dapat


meningkatkan kepuasan pelanggan. Komposisi dari gula, kopi dan bahan lainnya
akan selalu tepat dan tidak akan mengalami kelebihan dalam penakaran
komposisi kopi.

BAGAN III : PEMASARAN

A. PENELITIAN DAN ANALISIS

1. MENGIDENTIFIKASI TARGET PASAR (PELANGGAN)

Target kami sendiri dari segi usaha, kami sangat mengharapkan para
investor bersedia mendukung usaha yang akan kami buat dari segi modal. Usaha
ini terbilang booming karena kebutuhan akan tempat berkumpul, tempat belajar
dengan fasilitas free Wi-Fi sekaligus tempat para siswa/mahasiswa untuk tempat
berfoto. Disamping harga yang terjangkau, nama yang unik, dihidangkan secara

38
unik, penataan ruang yang tidak biasa juga menarik minat konsumen untuk
berkunjung dan membeli produk kami sekaligus menikmati fasilitas yang kami
sediakan. Namun yang lebih diutamakan disini adalah kualitas dan kenikmatan
dari produk yang berada di kedai ini.

2. UKURAN PASAR DAN TREN

Karena lokasi usaha berada didalam sebuah sekolah negeri di Kudus yang
sudah mempunyai izin dijadikan tempat usaha. Sasaran utama atau konsumen
kami yaitu siswa-siswi, guru dan staff dari sekolah itu sendiri. Serta para
pengunjung dari luar mulai anak muda sampai dewasa.

3. KOMPETISI

Faktor kompetitif yang ada di pasaran adalah para kompetitor yang sudah
terlebih dahulu menggeluti usaha kedai kopi. Keunggulan yang mungkin ada pada
kompetitor adalah luasnya tempat yang disediakan dan fasilitas yang cukup
mewah. Namun kebanyakan kompetitor mempunyai beberapa kelemahan
diantaranya dalam pelayanan yang kurang maksimal, lama dalam menyajikan
pesanan, lebih mahal harga yang ditawarkan untuk sebuah pelayanan yang
diberikan, serta sempitnya lahan parkir.

Dengan menggunakan vending machine usaha kopi ini dapat melayani


dengan lebih cepat dan efisien. Kesalahan dalam vending machine juga minim,
mesin ini juga dirancang untuk dapat menghindari keberadaan uang palsu. Selain
itu vending machine dapat menekan biaya dengan tidak membuat kedai, dan tanpa
merekrut pegawai.

4. ESTIMASI PEMBAGIAN PASAR

Beberapa tahun belakangan, tren konsumsi kopi di Indonesia sedang


berkembang pesat. Kegiatan minum kopi pun saat ini telah berkembang menjadi
gaya hidup masyarakat. Tak hanya penghilang rasa kantuk, kopi juga
dimanfaatkan sebagai sarana bercengkrama dengan kawan, hingga menemani saat

39
bekerja. Dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/11/2017), pemerhati gaya hidup
dan makanan Kevindra Soemantri mengatakan, peningkatan tren mengonsumsi
minuman berkafein ini bisa dilihat sejak 2014.

Seiring dengan peningkatan konsumsi itu, kebiasaan nongkrong di kedai


kopi pun turut berkembang. Saat ini kedai-kedai kopi kekinian tumbuh menjamur
dan dapat dengan mudah ditemukan di berbagai kota di Indonesia. Dengan
kondisi tersebut, tak heran jika tingkat konsumsi kopi Indonesia terus mengalami
peningkatan. Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Kementerian Pertanian, konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 249.
800 ton. Pada 2018, angkanya tumbuh menjadi 314.400 ton. Ke depannya
konsumsi kopi Indonesia diprediksi terus tumbuh rata-rata sebesar 8,22 persen per
tahunnya. Kemudian pada 2021, konsumsi kopi diprediksi mencapai angka
370.000 ton. Terus meningkatnya angka konsumsi kopi di Indonesia itu tentunya
dapat menjadi angin segar bagi para pengusaha kopi di Indonesia. Meski begitu,
para pengusaha kopi tidak boleh lengah dalam menjalankan bisnisnya. Mereka
harus bisa memenuhi permintaan kopi yang makin meningkat, serta konsisten
menyajikan kopi kualitas terbaik agar tetap diminati konsumen. Salah satu
caranya, pengusaha dapat memanfaatkan perkembangan teknologi untuk
mendukung bisnis mereka. Dalam bisnis kopi, penerapan teknologi tak hanya
terbatas pada proses pemesanan dan pembayaran, seperti yang banyak diterapkan
saat ini.

B. RENCANA PEMASARAN

1. STRATEGI PASAR (PENJUALAN DAN PENDISTRIBUSIAN)

Faktor pemasaran adalah hal yang penting untuk diperhatikan,


karena disinilah bagaimana kita memperkenalkan produk yang kami jual,
dan menentukan berkembangnya usaha kita. Sehingga untuk pemasaran
sendiri dalam segi promosi kami lebih memilih media sosial sebagai

40
sarana promosi yang akan kami lakukan. Serta untuk mengenalkan tempat
usaha yang akan kami dirikan, kami akan membuat event untuk
meramaikan kedai kopi kami. Kami akan membuat acara-acara yang seru
dan menambah nuansa untuk berkumpul bersama dengan teman,seperti
live music, nonton bareng pertandingan bola dan lain-lain. Untuk
pemasaran produk, kami juga akan memberikan harga khusus pada
pelajar/mahasiswa. Sehingga akan cocok dengan kantong para
pelajar/mahasiswa.

2. HARGA

Harga yang kami tawarkan masih terjangkau dan sesuai dengan


target pasar kami, yaitu pelajar, mahasiswa, dan para remaja. Harga yang
kami suguhkan berada di kisaran Rp 10.000 – Rp 30.000.

3. PERIKLANAN DAN PROMOSI

Promosi dan periklanan akan kami lakukan di akun media social


kami yaitu Instagram, Line, maupun layanan-layanan aplikasi seperti go-
food, grabfood, dan lainnya dengan promo-promo menarik seputar brand
kami.

C. TECHNOLOGY PLAN

Tak hanya soal outlet fisik saja, kedai kami juga akan membangun bisnis
dengan membuat aplikasi pemesanan kopi secara online. Dengan pikiran
pengantaran langsung melalui transportasi ojek online. Menggabungkan
layanan offline dan online secara langsung kepada konsumen.
Tak pelak, hal ini mendorong peningkatan pengguna dan perolehan transaksi yang
dilakukan oleh konsumen melalui aplikasi. Hal ini menunjukan kemudahan,
efisiensi, dan kecepatan sudah menjadi kebutuhan konsumen saat ini.
Melalui aplikasi ini, para pelanggan yang ingin memesan kopi, ataupun
mengetahui berbagai informasi produk/layanan yang mereka inginkan. Bisa

41
melakukannya dengan begitu mudah yaitu hanya dengan satu genggaman dan satu
klik di layar ponsel.

Melalui aplikasi ini juga para pelanggan bias mendapatkan berbagai promo
menarik dan dapat membayarnya dengan berbagai macam “E-Money” yang ada
sekarang seperti Dana,Ovo,Gopay, dan lain lainnya.

BAGAN IV : OPERASI

A. MENGIDENTIFIKASI LOKASI : KEUNGGULAN

Lokasi usaha kami berada di suatu sekolah yang berada di Kudus. Maka,
lokasi spesifik dari usaha kami sangatlah efektif dengan melihat kembali sasaran
konsumen kami yaitu para pelajar, remaja, maupun orang dewasa.

B. PROSEDUR OPERASIONAL SPESIFIK

Jam operasional dari kedai kopi kami adalah dari pukul 09.30-22.00 dan
akan buka lebih lama pada saat weekend.

C. KEBUTUHAN DAN PENGGUNAAN KARYAWAN

Kami membutuhkan karwayan yang berada di kisaran umur 18-25 tahun


yang mempunyai niat bekerja dan serta terampil dalam proses penjualan.
Karyawan akan di latih terlebih dahulu dengan prosedur-prosedur yang berlaku
dalam menyajikan maupun memasarkan produk-produk di kedai kopi kami.

D. PRAKIRAAN UNTUK PERSEDIAAN

Lokasi supplier dalam usaha kami sangatlah terjangkau dan dengan


demikian maka akses untuk persediaan kami akan lebih mudah dan lebih efektif.

BAGIAN V : MANAJEMEN

42
A. MANAJEMEN TIM (ORANG UTAMA)

Directur, General Manager, Quality control, safety, environmental


manager, Office mananger, Marketing Manager, Foreperson, supervisor, lead
person, Purchasing manager and Proffesional Staff.

B. STRUKTUR HUKUM (PERJANJIAN SAHAM, PERJANJIAN KERJA,


KEPEMILIKAN)

Kepemilikan tunggal (Sole proprietorship), semua saham berada pada


peninggi/orang yang membangun perusahaan tersebut.

C. DEWAN REDAKSI, PENASIHAT, KONSULTAN

Perusahaan kami mempunya penasihat perusahaan yang akan


memprediksi dan membantu para peninggi perusahaan untuk memecahkan sebuah
masalah pada perusahaan kami, kami juga mempunya sebuah konsultan bisnis
yang akan membatu para peninggi perusahaan untuk membuat keputusan dan
lain-lainnya.

BAGIAN VI : FINANSIAL

A. PRAKIRAAN KEUANGAN

Rata– rata omset / Outlet / bln : Rp 100.000.000


Bahan Baku ( 40% : Rp 40.000.000)
Laba Kotor : Rp 60.000.000
Biaya Operasional / outlet ( rata – rata )
Gaji Pegawai : Rp 9.250.000
Overhead ( listrik, telp, pam ) : Rp 3.000.000
Sewa Tempat : Rp 2.500.000
Langganan Internet : Rp 750.000

43
Operasional IT : Rp 3.500.000
Biaya Penyusutan Alat : Rp 2.500.000 * diambil rata-rata
Operasional Lain– Lain : Rp 5.000.000
TOTAL : Rp 26.000.000
Laba Bersih / outlet : Rp 34.000.000
BEP / Balik Modal = 5,8 bulan / 6 bulan

BAGIAN VII : RESIKO KRITIS

A. POTENSI-POTENSI MASALAH

Resiko dalam bisnis ini sangat beragam, namun tingkat resiko dapat
diminimalisir dengan pengelolaan yang baik. Secara jelas bahwa tanggung jawab
utama kami adalah meningkatkan profit dan mengembangkan usaha.

Banyaknya pesaing (kompetitor) yang bergerak dalam bisnis minuman kopi


ini, sehingga diperlukan adanya terobosan dan inovasi yang unik serta menarik
agar para konsumen semakin penasaran untuk mencicipi produk minuman
dengan rasa kopi terbaru. Selain itu adanya persaingan harga yang dilakukan
olehpesaing (kompetitor) dengan memberikan diskon atau buy one get one
untuk produk minuman yang dibeli, maka diperlukan juga inovasi dan gebrakan
dalam promosi produk. Dan beberapa kemungkinan yang terjadi di perusahaan:

· Adanya komplen dari pengunjung / pelanggan.

· Adanya pelayanan yang kurang baik.

· Adanya kesalahan prediksi pada perusahaan

B. MASALAH DAN RESIKO

1. Banyaknya pengeluaran untuk reparasi alat cafe dan jasa-jasa lainnya.


2. Kerugian yang mungkin terjadi

44
3. Adanya pengunjung / pelanggan yang kabur / tidak membayar.
4. Mengeluarkan modal yang banyak dalam pendirian cafe.
5. Banyaknya Pesaing yang sudah bermain lama dalam bidang minuman kopi.
6. Kualitas kopi harus diperhatikan karena itu juga mempengaruhi minat dari
pelanggan.
7. Harus ada inovasi dalam pembuatan kopi serta makanan ringan yang akan
kami kembangkan.
8. Mencari penyedia kopi yang berkualitas.

C. TINDAKAN ALTERNATIF

Tindakan alternatif yang dapat diambil ketika menghadapi adalah Coffee


Paste akan mencoba mencapai tujuan profit yang diinginkan, Coffee Paste
akan terus melakukan inovasi rasa pada minuman kopi kami dan melakukan
promosi yang gencar melalui media yang ada, agar brand Coffee Paste dapat
dikenal luas dan diminati terus oleh konsumen.

BAGIAN VIII : STRATEGI PANEN

A. PERISTIWA LIKUIDITAS
Liquidity event adalah sebuah strategi bagi investor dan founder untuk keluar
dari perusahaan. Liquidity event terjadi ketika kepemilikan perusahaan di ubah
menjadi cash biasa melalui IPO atau penjualan perusahaan . “COFFEE PASTE”
berencana untuk melakukan liquidity event ketika sudah memiliki basis
pelanggan yang kuat serta untuk mendapat Akses Pendanaan Jangka Panjang,
Pendanaan Jangka Pendek Tanpa Terbebani Oleh Bunga, Intensif Pajak Lebih
Rendah dan juga Untuk Memperbaiki Citra Perusahaan.

B. KEBERLANJUTAN DARI STRATEGI BISNIS


Dalam kondisi ketika terjadi liquidity, “COFFEE PASTE” memiliki rencana
untuk dapat terus menjamin kelanjutan bisnisnya. Dalam hal ini membuat
rencana detil yang menjelaskan prosedur terjadinya perubahan dalam
manajemen.

45
C. IDENTIFIKASI PENGGANTI
“COFFEE PASTE” menyadari bahwa founder tidak akan selamanya menjadi
pemimpi perusahaan, Founder harus dapat mengidentifikasi dan menunjuk
individu yang dapat menjadi pemimpin perusahaan kedepannya. Individu yang
ditunjuk tersebut harus memilik visi dan misi yang dapat membawa perusahaan
lebih baik kedepannya.

BAGIAN IX : JADWAL KEGIATAN PENTING

A. PEMILIHAN WAKTU DAN SASARAN

Pemilihan waktu untuk membuka usaha Coffee Paste adalah awal tahun. Sasaran
perusahaan adalah anak-anak muda yang menyukai kopi dan nongkrong di kafe,
begitu pula anak-anak indie yang suka menikmati senja dengan secangkir kopi
dan para anak-anak muda yang ingin berfoto di tempat yang keren dan menarik
untuk dimasukkan kedalam social media.

B. BARIS KUNCI DAN JADWAL KEGIATAN

Kegiatan awal yang akan perusahaan kami lakukan setelah mendirikan


perusahaan ini adalah promosi dengan menggunakan media sosial seperti
Instagram. Selain itu kami akan melakukan potongan harga untuk penggunaan
uang elektronik. Berikut adalah jadwal kegiatan perusahaan kami:

1. Soft Opening Coffee Paste

2. Promo Pembukaan Coffee Paste

3. Grand Opening Coffee Paste

4. Melakukan Survei Kepuasan Pelanggan

5. Evaluasi Pasar, Finansial, dan Kepuasan Pelanggan

46
6. Mengadakan event-event menarik untuk menarik customer

7. Mengenali produk kami ke sekolah/kampus dengan membuka bazaar saat


pensi/acara mereka

8. Menyebarkan vending machine ke tempat-tempat yang strategis

9. Membuka cabang-cabang baru ditempat yang ramai dengan anak muda

Selain itu kita melakukan kegiatan mingguan seperti :

1. Setiap hari senin dan rabu pembelian minimum 20 ribu akan dikenakan
potongan harga 20% hingga 5 ribu rupiah.

2. Setiap hari sabtu dan minggu kita mengadakan live music.

3. Dan kami juga berusaha menggait customer dengan cara mengadakan


tournament/lomba game yang lagi “hype” di kalangan masyarakat belakangan
ini

C. HUBUNGAN TIAP KEGIATAN

Setiap kegiatan memiliki keruntutan yang saling berhubungan. Pertama, kita akan
sebisa mungkin mempromosikan di berbagai platform agar orang-orang akan
penasaran dengan usaha yang akan kami buka. Untuk lebih menarik para
pelanggan kami akan mengakan tournament/lomba yang lagi trend sehingga
orang-orang akan tertarik dan mengunjungi kedai kami. Setelah selesai kami akan
mengadakan evaluasi besar-besaran dan berusaha memperbaiki segala
kekurangan/bagian-bagian perusahaan kami yang masih kurang agar kedepannya
lebih baik lagi , dan berkembang lebih lagi. Setelah itu jika perusahaan kami
memiliki profit yang tinggi, kami akan menyebarkan vending machine kita. Dan
setelah itu berhasil kami akan membuka cabang-cabang lain di tempat lainnya.

47
SECTION X : APPENDIX ATAU BIBLIOGRAFI

CURRICULUM VITAE

JOHAN TJUNG

Data Pribadi
Nama Lengkap : Johan Tjung

48
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 5 April 2001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kapuk raya gg las no 16 RT/RW: 06/05
Telepon : 085959051112
Tinggi Badan : 174 cm
Berat Badan : 81 Kg

Latar Belakang Pendidikan

 Universitas Tarumanagara – Sistem Informasi


 SMAS Permata Indah
 SMP Permata Indah
 SDN 08

Pengalaman/Aktivitas

 Mengikuti osis saat SMA


 Kerja sebagai SPB

CURRICULUM VITAE

RUACH SAKADEWA

Data Pribadi
Nama Lengkap : Ruach Sakadewa
Tempat, Tanggal Lahir : Tegal, 14 Februari 2001

49
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Tanjung Duren Utara 3F, No. 116, Grogol,
Jakarta Barat
Telepon : 087730775718
Tinggi Badan : 170 cm
Berat Badan : 65 Kg

Latar Belakang Pendidikan

 Universitas Tarumanagara – Sistem Informasi


 SMA Negeri 1 Tegal
 SMP Pius Tegal
 SD Pius Tegal

Pengalaman/Aktivitas

 Mengikuti Patroli Keamanan Sekolah (PKS) saat SMA


 Mengikuti Karya Ilmiah Remaja saat SMA

CURRICULUM VITAE

JARON VINCENT AULIA

50
Data Pribadi
Nama Lengkap : Jaron Vincent Aulia

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 6 Oktober 2000

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Apartemen Gading Resort Tower 17 Blok E Lantai


9 Unit 06

Telepon : 087885945686

Tinggi Badan : 172 cm

Berat Badan : 77 Kg

Latar Belakang Pendidikan

 Universitas Tarumanagara – Sistem Informasi


 SMAK 5 Penabur Kelapa Gading
 SMPK 4 Penabur Kelapa Gading
 SDK 6 Penabur Kelapa Gading

Pengalaman/Aktivitas

 Mengikuti organisasi Escalades closing SMAK 5 Penabur


 Menjadi Karang Taruna Pramuka
 Mengikuti organisasi di Gereja

CURRICULUM VITAE

RAYNALDY

51
Data Pribadi
Nama Lengkap : Raynaldy

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 12 September 2001

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : JL. Kosambi Selatan Raya Blok C12 no. 72,


Jakarta Barat

Telepon : 087780856756

Tinggi Badan : 170 cm

Berat Badan : 65 Kg

Latar Belakang Pendidikan

 Universitas Tarumanagara – Sistem Informasi


 SMA Santo Leo II
 SMP Santo Leo II
 SD Santo Leo II

Pengalaman/Aktivitas

 Mengikuti organisasi e-sports

CURRICULUM VITAE

Axel Mikaya

52
Data Pribadi
Nama Lengkap : Axel Mikaya

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Juni 2001

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Jl. Satria 3 blok A no 16

Telepon : 081285681506

Tinggi Badan : 168 cm

Berat Badan : 54 Kg

Latar Belakang Pendidikan

 Universitas Tarumanagara – Sistem Informasi


 SMA Bunda Hati Kudus
 SMP Bunda Hati Kudus
 SD Bunda Hati Kudus

Pengalaman/Aktivitas

 Menjadi pengurus MPK di SMA Bunda Hati Kudus


 Menjadi OSIS di Bunda Hati Kudus

CURRICULUM VITAE

IGNATIUS LORENZO

53
Data Pribadi
Nama Lengkap : Ignatius Lorenzo
Tempat, Tanggal Lahir : Bukittinggi,17 Oktober 2001
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Apartemen Green Central City Tower Adenium/C
lt 26 -01
Telepon : 082170667174
Tinggi Badan : 168 cm
Berat Badan : 58 Kg

Latar Belakang Pendidikan

 Universitas Tarumanagara – Sistem Informasi


 SMA Don Bosco Padang
 SMP Xaverius Bukittinggi
 SD Fransikus Bukittinggi

Pengalaman/Aktivitas

 Menjadi pengurus OSIS di SMA Don Bosco Padang


 Mengikuti organisasi di Gereja

3.6 DUE DILIGENCE

I. Industry Analysis

54
A. General industry questions

1. Apa karakteristik utama dari industri (ekonomi, teknologi, politik, sosial,


perubahan)?

Ekonomi :

Kami menjual produk kopi kami untuk mendapatkan profit sebanyak mungkin
walaupun kami menjual kopi kami dengan harga yang terjangkau. Kami pun juga
memberikan banyak promo diskon untuk menarik konsumen.

Teknologi :

Kami memiliki keunikan tersendiri yang tidak dimiliki oleh usaha kopi lain yaitu
kami menggunakan Vending Machine sebagai penarik perhatian konsumen agar
lebih mudah dan cepat membeli produk kami. Kami pun juga memakai alat
pembayaran seperti Gopay, OVO, DANA, dll.

Politik :

Kami tidak mempunyai politik yang dilakukan.

Sosial :

Kami memberikan peluang kerja bagi Mahasiswa Universitas Tarumanagara


untuk belajar untuk menjadi barista. Kami pun juga akan memberikan workshop
tentang kopi kepada Mahasiswa yang tertarik dengan kopi.

Perubahan :

Usaha kami ingin berkembang menjadi usaha yang lebih besar karena kami akan
membuka cabang lain di kampus lain jika banyak permintaan dari konsumen.
Kami pun akan terus mencoba membuat rasa kopi yang diingini oleh konsumen
agar menaikan penjualan kami.

B1. What competitive forces (entry barriers, substitutes, power of buyers and
suppliers—rivalry is addressed in next section) are at work in the industry
and how strong are they?

Tentunya kami mempunyai kesulitan atau hambatan masuk ke dalam penjualan


produk kopi dikarenakan banyaknya kompetitor-kompetitor kami yang sudah
lama bergelut dibidang yang kami masuki.

55
Dalam memasuki industri usaha kami ini kompetitor kami sudah sangat lama
menggeluti bidang ini dan juga sangat mempengaruhi persaingan kami dalam
menggeluti bidang usaha kopi ini. Tetapi kami akan menjalani nya sesuai dengan
sebagaimana harus dijalankannya usaha kami ini secara bertahap.

1. C1. Compare and contrast major competitors along core competitive


dimensions, including:

Produk/Layanan :

Produk dan Layanan kami mengedepankan teknologi yang ingin kami sajikan
kepada pelanggan kami dibandingkan pesaing-pesaing kami lainnya. Kami
memberikan pelayanan kepada customer kami dengan menyediakan vending
machine yang dapat mempermudah customer kami dalam memilih dan membeli
produk kami.

Harga :

Kami menyediakan beberapa varian kopi dengan harga yang terjangkau serta
lebih efektif dengan penyediaan vending machine yang mempermudah customer
kami dalam memilih varian kopi kami.

Distribusi :

Penyediaan Vending Machine dalam produk kami mempermudah dan


memperlancar proses distribusi kepada pelanggan kami. Karena dengan
penggunaan vending machine dapat mempercepat proses penyajian pembuatan
kopi dari kami ke pelanggan. Hal tersebut yang membedakan produk kami dengan
produk-produk kopi lainnya.

Pemasaran :

Strategi pemasaran kami dilakukan dengan cara penyebaran brosur-brosur dan


menggunakan media sosial kami untuk menyebarkan promo-promo serta produk
baru kami secara rutin. Dan mengandalkan koneksi-koneksi dengan sekitar , dari
mulut ke mulut melalui anak anak kampus yang disekitar kami.

Strategi Kemitraan :

Kami melakukan kemitraan atau partnership dengan beberapa aplikasi-aplikasi


yang dapat mempermudah pembayaran para customer kami dan juga dengan
mitra-mitra usaha yang dapat mempermudah produk kami sampai ke masyarakat
umum.

Penggerak Pertama :

56
Kami menggerakkan usaha kedai kopi dengan inovasi baru yaitu vending machine
dan aplikasi untuk memesan secara online yang berbeda dengan kedai kedai kopi
yang lain.

Market Share:

Kami akan meningkatkan kinerja kami dalam memasarkan produk kami ke


customer secara efektif. Cara tersebut memungkinkan kami dalam meningkatkan
kinerja pasar kami dibandingkan competitor kami.

Teknologi :

Teknologi yang kami gunakan pastinya adalah vending machine yang kami
sediakan untuk memudahkan customer kami dalam memilih dan membeli produk
kami. Para competitor kami belom menggunakan metode vending machine ini dan
ini merupakan suatu keuntungan dalam usaha kami. Dan juga kami akan
mengandalkan teknologi aplikasi agar bisa memesan lewat aplikasi yang kami
bikin nantinya.

Dukungan Keuangan :

Keuangan kami dalam memulai usaha kami adalah dengan modal awal yang
berasal dari masing-masing dari founder usaha kami.

Kinerja Keuangan :

Kami memiliki sasaran dalam keuangan produk kami dengan sasaran melebihi
dari modal yang kami keluarkan untuk membangun usaha kami secara bertahap
sesuai dengan visi dan misi kami.

II Target Market Analysis

Describe the target market:size,scope,growth,growth potential,demand


drivers,price sensitivity,sales cycle.

ukuran pasar dalam bisnis kita sangat luas dengan ruang lingkup yang tergolong
strategis. pertumbuhan yang terdapat pada bisnis kita juga berpotensi untuk terus
berkembang. karena kita terdapat di dekat kampus yang memiliki mahasiswa-
mahasiswa yang berbeda setiap tahunnya sehingga hal tersebut berpotensi untuk
terus bertumbuh dan berkembang dalam bisnis kita. Kita membuat laporan
keuangan dengan baik dan kita akan membuat evaluasi, mendiskusikan jika

57
terjadinya sensitivitas harga. siklus penjualan kita, customer datang ke kedai kita
lalu dapat melakukan transaksi melalui metode pembayaran yang kt sediakan. kita
menyediakan vending machine untuk customer agar dapat mempermudah
terjadinya transaksi dan juga aplikasi yang akan membantu kami dalam hal
pemesanan.

III. B. Management Team

1. Does this team have what it takes to make this venture a success?

Tim kita tentunya memiliki apa yang diperlukan untuk membuat usaha ini sukses,
yaitu kerja sama dalam tim, dan inovasi kita dalam membuka kedai kopi dengan
menggunakan vending machine serta bagaimana cara kami melayani pelanggan.

2. Is success dependent on one key person? if so, is this recognized and dealt
with in the plan (succession, key man replacement, etc.)?

Tentu saja tidak. Dalam membangun usaha kami, kami sangat menjunjung tinggi
yang namanya kekompakan dan integritas dalam usaha kami.

3. Employee gaps? Plans to address gaps?

Tentu saja untuk mengatasi kesenjangan karyawan kami akan memperlakukan


karyawan kami secara adil dan juga berkomunikasi dengan baik tanpa adanya
kesenjangan diantara karyawan-karyawan kami.

IV. Situation Analysis

A. Apa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan?

Kekuatan :

1. Kami menjual di tempat yang strategis karena kami menjual kopi di


lingkungan kampus yang bisa mencakup mahasiswa dan konsumen dari
luar.
2. Kami nantinya akan mempunyai aplikasi yang nantinya dapat membantu
kami dalam hal transaksi.
3. Karena kami menjual produk kopi kami di kampus dan konsumen kami
terdiri dari mahasiswa, maka dari itu kami menjual produk kami dengan
harga yang terjangkau.

58
4. Kami memiliki tempat yang dapat dijadikan sebagai tempat belajar dan
kerja kelompok bagi mahasiswa dan konsumen dari luar karena kami
menyediakan wifi dan stop kontak.
5. Kita mempunyai Vending Machine yang dapat membuat kopi sendiri
sesuai dengan keinginan konsumen dengan cepat dan dengan harga yang
terjangkau.

Kelemahan :

1. Usaha kami memliki banyak pesaing karena usaha kami berada di


lingkungan ramai usaha kopi juga.
2. Karena tempat kami adalah tempat yang memiliki fasilitas yang agak
mewah maka pengeluaran yang kami perlukan lebih besar dari tempat
kopi biasanya.

Peluang :

1. Kami dapat mendapatkan pekerja dengan mudah karena usaha kami


membuka pendaftaran bagi mahasiswa kampus Universitas Tarumanagara.
2. Usaha kami dapat berkembang menjadi sebuah usaha yang besar karena
kami akan membuka cabang di kampus lain karena banyaknya permintaan
konsumen.
3. Usaha kami dapat berkembang karna industri ini sedang berkembang
pesat, dan anak-anak jaman sekarang juga sangat menyukai
nongkrong dan menghabis waktu dengan teman-temannya.

Ancaman :

1. Usaha kami memliki pesaing yang banyak karena usaha kopi sedang
marak.
2. Alat- alat yang kami punya dapat mengalami kerusakan dan menghambat
kinerja kerja kami.

V. Financial Analysis

59
A. Ratio analysis: liquidity, solvency, profitability, viability.
Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendeknya. Daftar di bawah ini menyediakan daftar dan deskripsi rasio
likuiditas yang paling umum digunakan. Rasio ini mencerminkan posisi
perusahaan pada suatu titik waktu dan, oleh karena itu, biasanya menggunakan
data neraca akhir daripada rata-rata.
Rasio saat ini
Perhitungan: Rp. 100.000.000,- / Rp. 26.000.000,- = Rp. 3.864.153,-

Interpretasi: Rasio lancar yang lebih tinggi menunjukkan tingkat likuiditas yang
lebih tinggi atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.
Rasio cepat
Perhitungan: Tunai + Investasi jangka pendek + Piutang / Kewajiban lancar
Interpretasi: Rasio cepat yang lebih tinggi menunjukkan tingkat likuiditas yang
lebih tinggi atau kemampuan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Ini
adalah indikator likuiditas yang lebih baik daripada rasio saat ini dalam kasus di
mana persediaan tidak likuid.
Rasio kas
Komputasi: Kas + Investasi jangka pendek / Kewajiban lancar
Interpretasi: Rasio adalah ukuran likuiditas yang dapat diandalkan dalam situasi
krisis.
Rasio interval defensif
Perhitungan: Kas + Investasi jangka pendek + Piutang / Pengeluaran kas harian
Interpretasi: Ini mengukur berapa lama perusahaan dapat membayar pengeluaran
hariannya hanya dengan menggunakan aset likuid yang ada, tanpa ada tambahan
arus kas masuk.
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya. Mereka memberikan informasi yang berkaitan dengan jumlah
relatif hutang dalam struktur modal perusahaan dan kecukupan pendapatan dan
arus kas untuk menutupi biaya bunga dan biaya tetap lainnya saat jatuh tempo.

60
Ada dua jenis rasio solvabilitas: (i) rasio utang, yang berfokus pada neraca dan
mengukur jumlah modal utang relatif terhadap modal ekuitas, dan (ii) rasio
cakupan, yang berfokus pada laporan laba rugi dan mengukur kemampuan sebuah
perusahaan untuk menutupi pembayaran utangnya. Kedua set rasio berguna dalam
menilai solvabilitas perusahaan dan mengevaluasi kualitas obligasi dan kewajiban
utang lainnya.
Daftar di bawah ini memberikan daftar dan deskripsi rasio solvabilitas yang
paling umum digunakan:
Rasio hutang terhadap aset
Perhitungan: Total utang / Total aset
Interpretasi: Ini mengukur persentase total aset perusahaan yang dibiayai dengan
utang. Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang lebih tinggi dan
solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio hutang terhadap modal
Perhitungan: Total hutang / Total hutang + Total ekuitas pemegang saham
Interpretasi: Ini mengukur persentase modal perusahaan (utang + ekuitas) yang
diwakili oleh utang. Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang
lebih tinggi dan solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio hutang terhadap ekuitas
Komputasi: Total hutang / Total ekuitas pemegang saham
Interpretasi: Ini mengukur jumlah modal utang relatif terhadap modal ekuitas.
Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang lebih tinggi dan
solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio leverage keuangan
Komputasi: Rata-rata total aset / Rata-rata total ekuitas
Interpretasi: Ini mengukur jumlah total aset yang didukung untuk setiap satu unit
uang ekuitas. Semakin tinggi rasionya, semakin besar leverage perusahaan dalam
penggunaan utang dan liabilitas lain untuk membiayai aset.
Rasio cakupan bunga
Perhitungan: pembayaran EBIT / Bunga
Interpretasi: Ini mengukur berapa kali EBIT perusahaan dapat menutupi
pembayaran bunganya. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan solvabilitas yang
lebih kuat.
Rasio cakupan biaya tetap

61
Perhitungan: pembayaran EBIT + Sewa / pembayaran Bunga + Pembayaran sewa
Interpretasi: Ini mengukur berapa kali pendapatan perusahaan (sebelum
pembayaran bunga, pajak, dan sewa) dapat menutupi pembayaran bunga dan
sewa. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan solvabilitas yang lebih kuat.
Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka panjangnya. Mereka memberikan informasi yang berkaitan dengan jumlah
relatif hutang dalam struktur modal perusahaan dan kecukupan pendapatan dan
arus kas untuk menutupi biaya bunga dan biaya tetap lainnya saat jatuh tempo.
Ada dua jenis rasio solvabilitas: (i) rasio utang, yang berfokus pada neraca dan
mengukur jumlah modal utang relatif terhadap modal ekuitas, dan (ii) rasio
cakupan, yang berfokus pada laporan laba rugi dan mengukur kemampuan sebuah
perusahaan untuk menutupi pembayaran utangnya. Kedua set rasio berguna dalam
menilai solvabilitas perusahaan dan mengevaluasi kualitas obligasi dan kewajiban
utang lainnya
Daftar di bawah ini memberikan daftar dan deskripsi rasio solvabilitas yang
paling umum digunakan:
Rasio hutang terhadap aset
Perhitungan: Total utang / Total aset
Interpretasi: Ini mengukur persentase total aset perusahaan yang dibiayai dengan
utang. Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang lebih tinggi dan
solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio hutang terhadap modal
Perhitungan: Total hutang / Total hutang + Total ekuitas pemegang saham
Interpretasi: Ini mengukur persentase modal perusahaan (utang + ekuitas) yang
diwakili oleh utang. Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang
lebih tinggi dan solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio hutang terhadap ekuitas
Komputasi: Total hutang / Total ekuitas pemegang saham
Interpretasi: Ini mengukur jumlah modal utang relatif terhadap modal ekuitas.
Rasio yang lebih tinggi menyiratkan risiko keuangan yang lebih tinggi dan
solvabilitas yang lebih lemah.
Rasio leverage keuangan
Komputasi: Rata-rata total aset / Rata-rata total ekuitas

62
Interpretasi: Ini mengukur jumlah total aset yang didukung untuk setiap satu unit
uang ekuitas. Semakin tinggi rasionya, semakin besar leverage perusahaan dalam
penggunaan utang dan liabilitas lain untuk membiayai aset.
Rasio cakupan bunga
Perhitungan: pembayaran EBIT / Bunga
Interpretasi: Ini mengukur berapa kali EBIT perusahaan dapat menutupi
pembayaran bunganya. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan solvabilitas yang
lebih kuat.
Rasio cakupan biaya tetap
Perhitungan: pembayaran EBIT + Sewa / pembayaran Bunga + Pembayaran sewa
Interpretasi: Ini mengukur berapa kali pendapatan perusahaan (sebelum
pembayaran bunga, pajak, dan sewa) dapat menutupi pembayaran bunga dan
sewa. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan solvabilitas yang lebih kuat.

B. Bandingkan tingkat pertumbuhan yang diproyeksikan dengan tingkat


pertumbuhan industri historis. Nyatakan mengapa perusahaan ini akan
dapat mempertahankan tingkat proyeksi di atas industrinya. Jika ditentukan
bahwa proyeksi terlalu optimis, apa yang bisa diharapkan?

63
Dikutip dari KOMPAS.com – Beberapa tahun belakangan, tren konsumsi kopi di
Indonesia sedang berkembang pesat. Kegiatan minum kopi pun saat ini telah
berkembang menjadi gaya hidup masyarakat. Tak hanya penghilang rasa kantuk,
kopi juga dimanfaatkan sebagai sarana bercengkrama dengan kawan, hingga
menemani saat bekerja. Dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/11/2017), pemerhati
gaya hidup dan makanan Kevindra Soemantri mengatakan, peningkatan tren
mengonsumsi minuman berkafein ini bisa dilihat sejak 2014. Seiring dengan
peningkatan konsumsi itu, kebiasaan nongkrong di kedai kopi pun turut
berkembang. Saat ini kedai-kedai kopi kekinian tumbuh menjamur dan dapat
dengan mudah ditemukan di berbagai kota di Indonesia. Dengan kondisi tersebut,
tak heran jika tingkat konsumsi kopi Indonesia terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian,
konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 249. 800 ton. Pada 2018,
angkanya tumbuh menjadi 314.400 ton. Ke depannya konsumsi kopi Indonesia
diprediksi terus tumbuh rata-rata sebesar 8,22 persen per tahunnya. Kemudian
pada 2021, konsumsi kopi diprediksi mencapai angka 370.000 ton. Terus
meningkatnya angka konsumsi kopi di Indonesia itu tentunya dapat menjadi angin
segar bagi para pengusaha kopi di Indonesia. Meski begitu, para pengusaha kopi
tidak boleh lengah dalam menjalankan bisnisnya. Mereka harus bisa memenuhi
permintaan kopi yang makin meningkat, serta konsisten menyajikan kopi kualitas
terbaik agar tetap diminati konsumen.

Berdasarkan dari data diatas industri ini adalah industri yang terjamin, tergantung
dengan bagaimana seorang pengusaha tersebut bisa membaca posisi pasar dan
memikirkan segala resiko yang ada. Dengan resiko yang rendah serta dengan
maraknya industri ini sekarang tentunya dapat membuat sebuah kedai kopi dapat
bertahan, ditambah lagi dengan inovasi inovasinya.

64
C. Valuation
1. Calculate pre-money valuation. What supports this valuation (number of shares,
price per share, current audited balance sheet/accepted revenue mutiples, etc.)

● Number of shares
Nilai saham dihitung dari :

Pangsa Pasar Perusahaan = Pendapatan Firma


Pendapatan Industri

● Price per share


Saham yang kita jual belum dapat ditentukan karena usaha ini belum
berjalan sepenuhnya (masih konsep).

● Current audited balance sheet

65
2. Triangulate this valuation by(1) comparing the P/E ratios of revenue multiples
of similar companies and 2 discounting the company’s cash flow projections.

D. Other financial considerations:


1. Start-Up cash spent or needed

Barang Banyak Fixed cost Variable cost


Gaji Pegawai 5 orang 20.000.000
Transportasi 1 bulan 1.500.000
Biaya pemasaran 1 bulan 2.000.000
Gaji Manager 1 orang 5.000.000
Total 7.000.000 21.500.000

2. Current cash “burn rate”


Burn Rate adalah pengukuran cash flow negative dari sebuah perusahaan,
biasanya di startup yang baru memulai bisnis dan menggunakan uang yang
didapatkan dari venture capital untuk operasional bisnis sebelum

66
perusahaan dapat menghasilkan keuntungan. Burn Rate biasanya dihitung
per-bulan, Current cash “burn rate” = saldo tunai pada bulan sebelumnya –
saldo tunai pada bulan ini.

3. Cash needed for years 1 to 5

4. Five-year revenues
Kami memperkirakan dalam 5 tahun kedepan perusahaan kami dapat terus
bertahan dan menghasilkan keuntungan untuk keberlangsungan usaha.

5. Five-year profits
Kami memperkirakana dalam 5 tahun kedepan kegiatan di perusahaan
kami akan
terus berlangsung dan diperkirakan kurang dari lima tahun modal dapat
kembali dan mendapatkan keuntungan 5 juta perbulan.

6. Breakeven:
a. Revenues
Pendapatan impas yang disesuaikan, mencakup ekspektasi laba
pemilik, sama dengan jumlah biaya tetap dan laba yang diharapkan
dibagi dengan rasio margin kontribusi.
BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)

b. Timeline

67
Status dari proyek ini adalah dalam tahap konsep.

E. Additional considerations:
1. Accuracy
Perusahaan kami telah mempertimbangkan kedekatan nilai aktual dalam hal
estimasi penghasilan dan penghasilan sebenarnya..

2. Abnormalities. Is budget in line or out of hand? Is the accounting correct?


Kami telah mempersiapkan dana untuk menunjang usaha kami selama lima tahun
kedepan.
Kami juga telah menyiapkan dana tunjangan untuk memenuhi pengeluaran tak
terduga diluar pengeluaran yang telah direncakan.

3. Needed assumptions
a. Is the plan well written? Is it concise and to the point?
Perusahaan kami dibuat dengan matang, dimana seluruh peluang, modal, dan
pengeluaran sudah direncakan dengan jelas. Para calon pemegang saham juga
dapat dengan mudah memahami konsep usaha kami.

b. Can the “layperson” understand it?


Kami berencana menggunakan prinsip dasar yang pada umumnya mudah
dipahami oleh oran awam dan masuk akal jika disampaikan secara lisan maupun
tertulis.

c. Is the idea viable?


Ide-ide kami dapat diterapkan dalam kegiatan berbisnis. Hal ini dikarenakan kami
menggunakan prinsip-prinsip yang kami pelajari dan dapatkan dari mempelajari
pembangunan usaha berdasarkan literatur entrepreneurship.

d. Is this appropriate for venture investing? Can we expect enough growth? What
is the risk/reward relationship?

68
Ya, perusahaan ini sudah layak untuk mendapatkan investasi dari berbagai
investor karena sudah memenuhi syarat kelayakan investasi. 1. Net Present Value
(NPV)

Kelayakan investasi dengan metode Net Present Value (NPV) dinilai dari
keuntungan bersih yang diperoleh di akhir pengerjaan suatu proyek atau investasi.
Keuntungan bersih tersebut dihitung dari selisih nilai sekarang investasi dengan
aliran kas bersih yang diharapkan dari proyek atau investasi di masa yang akan
datang atau pada periode tertentu. Penilaian kelayakan investasi dengan
pendekatan NPV ini merupakan metode kuantitatif yang mampu menunjukkan
layak tidaknya suatu proyek atau investasi. Perhitungan NPV dirumuskan sebagai
berikut:

NPV = ΣPVt – A0
NPV = (PV1 + PV2 + …) – A0
PV = NCF x Discount factor
Discount factor = 1/(1+r)t

Keterangan:

NPV = Net Present Value


PV = Present Value
NCF = aliran kas
A0 = investasi yang dikeluarkan pada awal tahun
r = biaya modal
t = periode waktu investasi/proyek

Pengambilan keputusan investasi dalam metode ini menggunakan asumsi sebagai


berikut:

Jika NPV0 > NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena
berisiko mengalami kerugian.

69
Jika NPV0 < NPV1, maka investasi atau proyek dinilai layak karena berpotensi
menghasilkan keuntungan.
Jika NPV0 = NPV1, maka investasi atau proyek dinilai tidak layak karena tidak
menghasilkan keuntungan.
2. Payback Period (PBP)

Jika NPV mengukur investasi dari profitabilitasnya, metode Payback Period


mengukur kecepatan pengembalian investasi. Oleh sebab itu, satuan ukuran yang
dihasilkan bukan dalam bentuk persentase ataupun rupiah, melainkan waktu. Jika
nilai PBP lebih cepat atau singkat dari yang disyaratkan, artinya investasi
memiliki kelayakan. Sebaliknya, apabila nilai PBP lebih lambat atau lama berarti
mengindikasikan tidak layaknya suatu investasi. Adapun formula untuk
menghitung nilai PBP sebagai berikut.

Jika arus kas per tahun sama jumlahnya


PBP = (investasi awal/arus kas) x 1 tahun

Jika arus kas per tahun berbeda jumlahnya


PBP = n + (a – b/c – b) x 1 tahun

Keterangan:

n = tahun terakhir di mana jumlah arus kas belum bisa menutup investasi awal
a = jumlah investasi awal
b = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
c = jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n+1

3. Profitability Index (PI)

Sesuai dengan namanya, metode ini mengukur layak tidaknya suatu investasi dari
indeks keuntungannya dengan membandingkan antara nilai sekarang seluruh

70
penerimaan kas bersih dengan nilai sekarang investasi. Suatu investasi disebut
layak menurut metode ini apabila nilai PI lebih besar dari 1, karena dinilai
menguntungkan. Sebaliknya, jika nilai PI lebih kecil dari 1, artinya tidak
menguntungkan sehingga investasi tersebut tidak layak. Rumusan perhitungan
nilai PI yakni:

PI = PV/I

Keterangan:

PI = Profitability Index
PV = Present Value (nilai sekarang seluruh penerimaan kas bersih)
I = Investasi

4. Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) mengukur kelayakan suatu investasi


berdasarkan tingkat suku bunga yang dapat menjadikan jumlah nilai sekarang
keuntungan yang diharapkan sama dengan jumlah nilai sekarang dari biaya modal
(NPV = 0). Bagaimana bisa? Dalam metode ini, time value of money telah
diperhitungkan sehingga arus kas yang diterima telah didiskontokan atas dasar
biaya modal atau tingkat bunga yang diterapkan.

Untuk menghitung nilai IRR harus dilakukan dengan cara trial and error atau
menggunakan tabel tingkat bunga. Adapun formula perhitungan IRR sebagai
berikut.

IRR = R1 + (PV1 – PV0/PV1 – PV2) x (R1 – R2)

Keterangan:

IRR = Internal Rate of Return

71
R1 = tingkat bunga pertama
R2 = tingkat bunga kedua
PV = Present Value

Pengambilan keputusan investasi berdasarkan metode IRR menggunakan asumsi


sebagai berikut:

Suatu investasi dikatakan layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih besar dari
tingkat bunga yang diterapkan.
Suatu investasi dikatakan tidak layak, jika nilai IRR yang dihasilkan lebih kecil
dari tingkat bunga yang diterapkan.

Appendices
A. Are there resources and/or a bibliography listed to check?
Ya, ada bibliografi perusahaan ini yang dapat di cek.

B. Is there any other detailed support for particular sections of the plan?
Tidak ada, semua sudah tercantum dengan detail dan lengkap.

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Minuman kopi banyak diminati dari segala kalangan. Dari mulai remaja
sampai dewasa, laki-laki maupun perempuan, kalangan menengah atas sampai
menengah bawah. Karena dengan meminum kopi membuat tubuh kita bersinergi
lagi. Serta mengembalikan semangat yang sebelumnya berkurang. Maka dari itu
untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia, saya bermaksud membuka

72
lapangan pekerjaan dengan mendirikan usaha kedai kopi. Dengan menyewa
gedung sebagai tempat usaha saya, diharapkan bisa mengembangkan usaha ini.
Kedai kopi yang akan saya dirikan tidak jauh beda dengan kedai kopi pada
umumnya. Yang membuat kedai kopi ini berbeda, kami akan memberikan edukasi
tentang pengetahuan kopi dan cara penyeduhannya. Membuka seminar tentang
kopi pada sekolah tersebut maupun sekolah lain yang menginginkan. Semoga
dengan adanya modal untuk mendirikan tempat usaha ini bisa mengembangkan
jalannya usaha.

DAFTAR PUSTAKA

1. https://apabondancaritahujepara.blogspot.com/2017/04/proposal-
pendirian-usaha-kedai-kopi.html
2. http://belajarbuatapasaja.blogspot.com/2014/12/proposal-usaha-
happy-coffee.html
3. (Entrepreneurship : Theory, Process, Practice, 2017)
4. https://money.kompas.com/read/2019/07/08/070800926/menyelisik-
tren-bisnis-kopi-di-masa-depan?page=all
5. BINUS UNIVERSITY Faculty of Economic and Communication.
(2015, Oktober). Diambil kembali dari

73
https://accounting.binus.ac.id/2015/10/09/mengenal-laporan-laba-
rugi-income-statement/
6. BINUS UNIVERSITY Faculty of Economic and Communication.
(2015, Oktober). Diambil kembali dari
https://accounting.binus.ac.id/2015/10/09/mengenal-neraca-saldo-
balance-sheet/

74

Anda mungkin juga menyukai