Penamaan TERPEN
Penamaan TERPEN
BAB VI
TERPEN
A. PENGERTIAN TERPEN
Pada awalnya terpen merupakan suatu golongan senyawa yang hanya
terdiri dari atom C dan dengan perbandingan 5 : 8 dengan rumus empiris
C5H8 (unit isoprene), yang bergabung secara head to tail (kepala-ekor). Oleh
sebab itu senyawa terpen lazim disebut isoprenoid. Terpenoid sama halnya
dengan senyawa terpen tetapi mengandung gugus fungsi lain seperti gugus
hidroksil, aldehid dan keton. Dimana baik terpen maupun terponoid
dikelompokkan sebagai senyawa terpenoid (isoprenoid). Contoh : Limoena
dalam buah jeruk, Geraniol dalam mawar.
Terpena merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak
dihasilkan oleh tumbuhan dan terutama terkandung pada getah dan vakuola
selnya. Pada tumbuhan, senyawa-senyawa golongan terpena dan
modifikasinya, terpenoid, merupakan metabolit sekunder. Terpena dan
terpenoid dihasilkan pula oleh sejumlah hewan, terutama serangga dan
beberapa hewan laut. Di samping sebagai metabolit sekunder, terpena
merupakan kerangka penyusun sejumlah senyawa penting bagi makhluk
hidup. Sebagai contoh, senyawa-senyawa steroid adalah turunan skualena,
suatu triterpena; juga karoten dan retinol. Nama "terpena" (terpene) diambil
dari produk getah tusam, terpentin (turpentine).
Terpena dan terpenoid menyusun banyak minyak atsiri yang dihasilkan
oleh tumbuhan. Kandungan minyak atsiri mempengaruhi penggunaan produk
rempah-rempah, baik sebagai bumbu, sebagai wewangian, serta sebagai
bahan pengobatan, kesehatan, dan penyerta upacara-upacara ritual. Nama-
nama umum senyawa golongan ini seringkali diambil dari nama minyak atsiri
yang mengandungnya. Lebih jauh lagi, nama minyak itu sendiri diambil dari
nama (nama latin) tumbuhan yang menjadi sumbernya ketika pertama kali
diidentifikasi. Sebagai misal adalah citral, diambil dari minyak yang diambil
dari jeruk (Citrus). Contoh lain adalah eugenol, diambil dari minyak yang
dihasilkan oleh cengkeh (Eugenia aromatica).
ISOPRENE
C. PENGELOMPOKKAN TERPEN
Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen
minyak atsiri, yaitu monoterpena dan sesquiterepena yang mudah menguap
(C10 dan C15), diterpena menguap, yaitu triterpenoid dan sterol (C30), serta
pigmen karotenoid (C40). Masing-masing golongan terpenoid itu penting,
baik dalam pertumbuhan dan metabolisme maupun pada ekologi tumbuha.
Terpenoid merupakan unit isoprena (C5H8). Terpenoid merupakan senyawa
yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara
biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 siklik yaitu skualena. Senyawa
ini berstruktur siklik yang nisbi rumit, kebanyakan berupa alcohol, aldehid
atau atom karboksilat. Mereka berupa senyawa berwarna, berbentuk kristal,
seringkali bertitik leleh tinggi dan aktif optic yang umumnya sukr dicirikan
karena tak ada kereaktifan kimianya. Klasifikasi terpenoid ditentukan dari
unit isopren atau unit C-5 penyusun senyawa tersebut. Secara umum
biosintesa dari terpenoid dengan terjadinya tiga reaksi dasar yaitu:
a. Pembentukan isopren aktif berasal dari asam asetat melalui asam
mevalonat Terpenoid merupakan bentuk senyawa dengan keragaman
struktur yang besar dalam produk alami yang diturunkan dan unit isoprena
(C5) yang bergandengan dalam model kepala ke ekor (head-to-tail),
sedangkan unit isoprena diturunkan dari metabolisme asam asetat oleh
jalur asam mevalonat (mevalonic acid : MVA). Adapun reaksinya adalah
sebagai berikut:
TABEL
GOLONGAN UTAMA TERPENOID
JUMLAH SATUAN
JUMLAH KARBON GOLONGAN
ISOPRENA
1 C5 Isoprene
2 C10 Monoterpenoid
3 C15 Seskuiterpenoid
4 C20 Diterpenoid
6 C30 Triterpenoid
8 C40 Tetraterpenoid
N Cn Poliisoprena
1. monoterpen 2
2. seskuiterpen 3
3. diterpenes 4
4. triterpenes 6
5. tetraterpenes 8
Suatu terpen yang lebih tinggi, yaitu skualen dan lanosterol merupakan
zat antara dalam biosintesis steroid.
isoprene (C5H8)
(2-methyl-1,3-butadiene) dipentene (C10H16) cadinene (C15H24)
1. Monoterpenoid
MONOTERPENES
Acyclic ocimene
myrcene
Ocimene myrcene
Monocyclic dipentene
iso-limonene
limonene ( d and l )
a-phellandrene
b-phelandrene (d
and l )
sylvestrene
a-terpinene
iso-limonene limonene a-
b-terpinene
g-terpinene phelandrene
terpinolene
b-phelandrene sylvestrene a-
terpinene
camphene D3-carene a-
pinene
b-pinene sabinene
2. Seskuiterpenoid
Seskuiterpenoid merupakan senyawa terpenoid (C15) yang dibangun
oleh 3 unit isopren yang terdiri dari kerangka asiklik dan bisiklik dengan
kerangka dasar naftalen. Anggota seskuiterpenoid asiklik yang terpenting
ialah farnesol, alcohol yang tersebar luas (Robinson, 1991) :
Senyawa seskuiterpenoid ini mempunyai bioaktivitas yang cukup
besar, diantaranya adalah sebagai antifeedant, hormon, antimikroba,
antibiotik dan toksin serta regulator pertumbuhan tanaman dan pemanis.
Senyawa-senyawa seskuiterpen diturunkan dari cis farnesil pirofosfat dan
trans farnesil pirofosfat melalui reaksi siklisasi dan reaksi sekunder lainnya
dan kedua senyawa antara ini merupakan kunci dalam biosintesis
terpenoid.
SESQUITERPENES
Acyclic a-farnesene
a-farnesene
bicyclic b-cadinene
b-caryophyllene
a-selinene
b-cadinene b-caryophyllene
a-selinene
Monocyclic a-bisabolene
b-bisabolene
g-bisabolene
zingiberene
a-bisabolene b-bisabolene
g-bisabolene zingiberene
DITERPENES
Camphorene
camphorene
3. Diterpenoid
Menurut J.B Harbone (1987) Senyawa diterpenoid merupakan
senyawa yang beraneka ragam yang mempunyai kerangka karbon C20
DITERPENES
Camphorene
camphorene
4. Triterpenoid
Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari
enam satuan (unit) isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari
hidrokarbon C30 asiklik, yaitu skualena.
Lebih dari 4000 jenis triterpenoid telah diisolasi dengan lebih dari 40
jenis kerangka dasar yang sudah dikenal dan pada prinsipnya merupakan
proses siklisasi dari skualen. Senyawa ini berupa senyawa tak berwarna,
berbentuk kristal, sering kali bertitik leleh tinggi dan aktif optik (Harbone,
1987).
Triterpenoid terdiri dari kerangka dengan 3 siklik 6 yang bergabung
dengan siklik 5 atau berupaka 4 siklik 6 yang mempunyai gugus fungsi
pada siklik tertentu. Sedangkan penamaan lebih disederhanakan dengan
memberikan penomoran pada tiap atom karbon, sehingga memudahkan
dalam penentuan substituen pada masing-masing atom karbon. Struktur
terpenoida yang bermacam ragam itu timbul sebagai akibat dari reaksi-
reaksi sekunder berikutnya seperti hidrolisa, isomerisasi, oksidasi, reduksi
dan siklisasi atas geranil-, farnesil- dan geranil-geranil pirofosfat.
Triterpenoid memiliki atom C30. triterpenoid tersebar luas dalam
damar, gabus dan kutin tumbuhan. Damar adalah asam triterpenoid yang
sering bersama-sama dengan gom polisakarida dalam damar gom.
Triterpenoid alkohol juga terdapat bebas dan sebagai glikosida.
Triterpenoid asiklik yang penting hanya hidrokarbon skualena yang
diisolasi untuk pertama kali dari minyak hati ikan hiu tetapi juga
ditemukan dalam beberapa malam epikutikula dan minyak nabati (minyak
zaitun). Senyawa triterpenoid yang paling dikenal seperti lanosterol yang
terdapat dalam lemak wol, khamir dan beberapa senyawa tumbuhan tinggi.
Triterpenoid tetrasiklik seperti alkohol eufol dari euphorbia sp dan asam
elemi dari canarium commune.
Triterpenoid yang terpenting ialah triterpenoid pentasiklik. Senyawa
ini ditemukan dalam tumbuhan seprimitif sphagnum tetapi yang paling
umum adalah pada tumbuhan berbiji, bebas dan glikosida. Triterpenoid
nonglikosida sering ditemukan sebagai ekskresi dan dalam kutikula
bekerja sebagai pelindung atau menimbulkan ketahanan terhadap air.
Beberapa macam aktivitas fisiologi dari triterpenoid yang merupakan
komponen aktif dari tumbuhan telah digunakan sebagai tumbuhan obat
untk penyakit diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit,
kerusakan hati dan malaria.
5. Tetraterpenoid
Tetraterpenoid yang paling dikenal adalah karotenoid-pigmen larut
dalam lemak berwarna kuning sampai merah terdapat pada semua
tumbuhan dan dalam lemak berbagai jenis jaringan. Pigmen hidrokarbon
disebut karoten dan turunannya yang teroksigenasi disebut xantofil.
Dikenal juga tetraterpenoid tanwarna yaitu fitoena dan fitofluena.
Karotenoid sebagai reseptor cahaya untuk fototropisme. Sebagai
pigmen bunga karotenoid mungkin berperan dalam menarik serangga
tetapi sebagian besar perhatian dicurahkan pada fungsinya sebagai pigmen
daun. Senyawa ini terdapat pada kloroplas dan terikat secara longgar pada
protein.Karotenoid yang paling tersebar luas adalah β- karoten.
6. Terpenoid Campur
Terpenoid campur adalah aneka golongan senyawa yang tampaknya
terbentuk terutama dari satuan isoprena tetapi mengandung atom karbon
tambahan atau jumlah atomnya kurang dari seharusnya. Kelompok paling
umum dari golongan ini adalah furan alam.
Kafestol Skualena
Contoh terpene yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dimana
berasal dari tumbuh-tumbuhan:
Limonene
Menthol Camphor
natural rubber
Kedua senyawa memiliki sebuah harum, tajam bau dan rasa dingin.
Kamper digunakan sebagai penolak ngengat. Menthol adalah obat bius ringan
yang ditambahkan ke beberapa merek rokok.
DAFTAR PUSTAKA