Anda di halaman 1dari 8

Nama : Bagus Pribadi

Nim : 4117157

1. Sebutkan Penggolongan Generasi HAM!

2. Apa yang dimaksud dengan HAM Universal dan HAM Partikularistik?

3. Indonesia menganut HAM Universal atau HAM Partikularistik? Berikan argumen dan
contoh konkritnya!

4. Sebutkan 40 hak dasar warga negara yang diakui dan dilindungi dalam UUD 1945!

5. Gunting atau tempel artikel tentang HAM dari media massa cetak/online, kemudian
analisis isi artikel tersebut!

Jawab

1. Hak Asasi Manusia (HAM) berarti hak dasar yang melekat dan dimiliki manusia. Hak ini
merupakan hak dasar bagi keberlangsungan peradaban manusia, seperti hak hidup,
terbebas dari penjajahan, terbebas dari penindasan, dan lain-lain. Hak dasar diakui oleh
seluruh dunia dalam Universal Declaration of Human Rights (UNDR) dan ditetapkan di
PBB pada 10 Desember 1948. Seiring dengan perjalanan waktu HAM mengalami
perkembangan dari zaman ke zaman. Sehingga HAM di bagi menjadi 3(tiga) generasi
sesuai dengan zaman pengakuannya masing-masing. 3 Generasi HAM tersebut ialah:
a. Generasi yang pertama (dari abad ke 17 dan ke 18), memuat hak-hak "kebebasan"
yang sering di rujuk untuk mewakili hak hak sipil dan politik, yakni hak hak asasi
manusia yang "klasik". Hak-hak ini muncul dari tuntutan untuk melepaskan diri dari
kungkungan kekuasaan absolutisme negara dan kekuatan kekuatan sosial lainnya. ak
hak tersebut pada hakekatnya ingin melindungi kehidupan pribadi manusia atau
menghormati otonomi setiap orang atas dirinya sendiri (kedaulatan individu). Hak
yang termasuk dalam generasi pertama ini adalah: Hak hidup Keutuhan jasmani Hak
kebebasan bergerak Hak suaka dari penindasan Perlindungan terhadap hak milik
Kebebasan berpikir, beragama, dan berkeyakinan Kebebasan untuk berkumpul dan
menyatakan pikiran Hak bebas dari penahanan dan penangkapan sewenang-wenang
Hak bebas dari penyiksaan, hak pada generasi pertama ini sering pula disebut sebagai
"hak-hak negatif ak artinya tidak terkait dengan nilai nilai buruk, melainkan merujuk
pada tiadanya campur tangan terhadap hak hak dan kebebasan individual. Jadi di
generasi ini negara tidak boleh berperan aktif (positif) terhadapnya, karena akan
mengakibatkan pelanggaran terhadap hak-hak dan kebebasan tersebut
b. Generasi ke-dua pada abad 19 dan abad 20, memuat persamaan atau seperangkat hak
yang dikenal dengan hak hak ekonomi, sosial dan budaya. Generasi ini berbeda
dengan hak-hak generasi pertama. Pada generasi ini hak-hak muncul dari tuntutan
agar negara menyediakan pemenuhan terhadap kebutuhan dari setiap orang, mulai
dari makan sampai pada kesehatan. Hak hak pada generasi ke-dua ini adalah hak atas
pekerjaan hak atas upah yang layak hak atas jaminan sosia hak atas pendidikan hak
atas kesehatan hak atas pangan hak atas tanah hak atas lingkungan yang sehat hak
atas perlindungan hasil karya ilmiah, kesasteraan, dan kesenian Hak hak generasi ini
pada dasarnya adalah tuntutan akan persamaan sosial, yang sering dikatakan sebagai
"hak positif Yang di maksud posistif disini adalah bahwa pemenuhan hak-hak
tersebut sangat membutuhkan peran aktif negara. Jadi, untuk memenuhi hak hak pada
generasi ini negara diwajiban untuk menyusun dan menjalankan program program
bagi pemenuhan hak tersebut. Misalnya seharusnya negara bisa menjamin hak untuk
bekerja
c. Generasi ke-tiga muncul selama tiga dekade terakhir abad 20, persaudaraan atau hak
generasi ketiga diwakili oleh tuntutan atas "hak solidaritas" atau "hak bersama" hak -
hak ini muncul atas tuntutan gigih negara negara berkembang atau Dunia Ketiga atas
tatanan internasional yang adil. Hak ak pada generasi ke tiga ini adalah Hak atas
pembangunan Hak atas perdamaian Hak atas sumbera daya alam sendiri Hak atas
lingkungan hidup yang baik Hak atas warisan budaya sendiri Hak atas generasi ketiga
hak asasi manusia itu Generasi Ke Tiga yang merupakan kritik terhadap Generasi
pertama, yaitu dengan perlunya memperhatikan unsur kolektif dalam kehidupan.
2. HAM bersifat Universal dan Partikularistik
a. HAM Universal
Yaitu Hak Asasi Manusia yang dipandang secara luas, umum, atau menyeluruh yang
bisa kita ketahui dengan dari kata “Universal”nya saja. Dan Hak Asasi Manusia
Universal ini tidak hanya diberikan secara cuma – Cuma kepada setiap individu,
melainkan juga diberikan kepada orang lain supaya menghormati dan menghargai
setiap individu satu sama lain sehingga tidak ada pelanggaran Hak Asasi Manusia.
Contoh Hak Asasi Manusia Universal :
 Hak untuk memperoleh pendidikan
 Hak untuk memeluk agama
 Hak untuk mendapatkan perlindungan di mata hukum
b. HAM Partikularistik
Yaitu HAM juga tidak hanya dilihat secara universal namun juga bisa diihat secara
partikular. Untuk pandangan HAM. secara partikular ini biasnaya dianut oleh negara
yang berkembang maupun negara timur. HAM partikular di suatu negara ini lebih
mengutamakan nilai budaya suatu negara tersebut. Penegakan HAM disini
dikembalikan kepada negara masing-masing. HAM secara partikular ini juga bisa
didefinisikan jika HAM sebuah negara itu disesuaikan dengan kondisi negara
tersebut. Menurut UU nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, HAM di
Indonesia sendiri mendasar kepada hak yang diberikan Tuhan yang juga
mengedepankan nilai yang relatif dimana bisa disimpulkan jika HAM yang dianut di
Indonesia ini dipandang secara partikular.
3. Indonesia menganut Ham Partikularistik, hal ini dikarenakan Indonesia menjunjung
tinggi nilai – nilai HAM sebagai negara yang konsen pada Rule Of Law. Dimana
Indonesia dengan keberagaman suku, agama, budaya yang sangat dominan, sehingga
menjadi suatu bahan pertimbangan menyeluruh pemerintah dalam urusan HAM. Selain
itu di Indonesia jika ada materi yang tidak termuat dalam HAM secara khusus maka
wajib menghormati hak dan keberagaman yang ada di daerah tersebut guna menjunjung
nilai sosial yang telah lama hidup dan berkembang di masyarakat. Hal ini juga didukung
oleh Pasal 1 ayat 1 UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM yang berbunyi : “seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta
perlindungan harkat dan martabat manusia. “ bahwa HAM di Indonesia sendiri mendasar
kepada hak yang diberikan Tuhan yang juga mengedepankan nilai yang relatif dimana
bisa disimpulkan jika HAM yang dianut di Indonesia ini dipandang secara partikular.
4. Ketentuan dasar tentang hak asasi manusia itu dalam UUD 1945 dimuat dalam Pasal 28A
ayat (1) sampai dengan Pasal 28J ayat (2), ketentuan-ketentuan UUD 1945, jika dirinci
butir demi butir, dapat mencakup prinsip-prinsip dasar sebagai berikut:
1) Setiap orang berhak untuk hidup;
2) Setiap orang berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya;
3) Setiap orang berhak untuk membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah;
4) Setiap orang berhak melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah;
5) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang;
6) Setiap anak berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi;
7) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia;
8) Setiap orang berhak mendapat pendidikan, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan
demi kesejahteraan umat manusia.
9) Setiap orang berhak memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni
dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat
manusia;
10) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya;
11) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum;
12) Setiap orang berhak untuk bekerja, mendapat imbalan, dan mendapat perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja;
13) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam
pemerintahan;
14) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan;
15) Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya;
16) Setiap orang bebas memilih pendidikan dan pengajaran;
17) Setiap orang bebas memilih pekerjaan;
18) Setiap orang bebas memilih kewarganegaraan;
19) Setiap orang berhak memilih tempat tinggal di wilayah negara, meninggalkannya,
dan berhak kembali lagi ke negara;
20) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan
sikap, sesuai dengan hati nuraninya;
21) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat (freedom of association) ;
22) Setiap orang berhak atas kebebasan berkumpul (freedom of peaceful assembly);
23) Setiap orang berhak atas kebebasan mengeluarkan pendapat (freedom of expression);
24) Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi guna
mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya;
25) Setiap orang berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah,
dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang
tersedia;
26) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan harta benda yang di bawah kekuasaannya;
27) Setiap orang berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi;
28) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan lain yang
merendahkan derajat martabat manusia;
29) Setiap orang berhak memperoleh suaka politik dari negara lain;
30) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin;
31) Setiap orang berhak bertempat tinggal (yang baik dan sehat);
32) Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat;
33) Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan;
34) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan;
35) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya
secara utuh sebagai manusia yang bermartabat;
36) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun;
37) Setiap orang berhak untuk hidup;
38) Setiap orang berhak untuk tidak disiksa;
39) Setiap orang berhak atas kemerdekaan pikiran dan hati nurani;
40) Setiap berhak atas kebebasan beragama;
41) Setiap orang berhak untuk tidak diperbudak;
42) Setiap orang berhak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum;
43) Setiap orang berhak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut.
44) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun;
45) Setiap orang berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu.
5. Artikel tentang HAM
Mirisnya Hidup ABK Kapal Ilegal, Dipaksa Kerja Hingga 20 Jam/Hari
diakses dari :
https://m.detik.com/finance/berita-ekonomi-bisnis/d-3403979/mirisnya-hidup-abk-kapal-
ilegal-dipaksa-kerja-hingga-20jamhari?_ga=2.11931572.1046349847.1523255715-
1273623064.1513661251

Jakarta - International Organization of Migration (IOM) merilis hasil


penelitiannya mengenai perdagangan orang, pekerja paksa dan kejahatan perikanan
dalam industri perikanan di Indonesia.
PeneIitian dilakukan terhadap hasil wawancara dengan sekitar 1.342 nelayan, dan
menjadi Anak Buah Kapal (ABK) ilegal, yang berhasil diselamatkan dari Benjina dan
Ambon pada tahun 2015. Dari hasil wawancara, diyakini terjadinya pelanggaran HAM
yang tersusun dan masif serta adanya tindak kriminalitas mulai dari pemalsuan dokumen
hingga pembunuhan.
Pelanggaran-pelanggaran tersebut di antaranya dipekerjakannya para ABK
tersebut selama lebih dari 20 jam dalam sehari, tidak diperbolehkannya ABK keluar dari
kapal selama berbulan-bulan lamanya, sehingga kualitas hidupnya pun sangat
memprihatinkan, sehingga diyakini telah terjadinya pelanggaran HAM.
Penelitian ini sendiri merupakan hasil kerjasama antara IOM Indonesia dan
Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan lkan Secara Ilegal (Satgas 115) KKP serta
dengan bantuan Universitas Indonesia dan Coventry University.
"Kita patut mengapresiasi pemerintah atas berbagai upaya yang telah dilakukan
untuk mengatasi berbagai masalah yang menyebabkan perdagangan orang dan eksploitasi
tenaga kerja seperti yang kami sebutkan dalam laporan ini," kata KepaIa Misi IOM
Indonesia, Mark Getchell dalam sambutannya di Kementerian Kelautan dan Perikanan,
Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Mark mengatakan, laporan ini menjadi satu-satunya laporan yang disusun
berdasarkan pengalaman Iangsung dari para saksi mata yang menjadi korban
perdagangan orang di kapal.
"Yang paling penting, laporan ini merekomendasikan bahwa perlindungan HAM
pada ABK harus dilakukan pada perusahaan-perusahaan di industri perikanan,"
ungkapnya.
Adapun temuan dari laporan ini meliputi:
1. Terjadinya penipuan yang sistematis dan terstruktur dalam perekrutan dan eksploitasi
ABK dari berbagai negara di Asia Tenggara.
2. Adanya kekerasan dan pembunuhan di laut, serta membuang jasad secara ilegal
(berdasarkan pernyataan dari saksi mata)
3. Terjadinya pemaksaan ABK untuk bekerja lebih dari 20 jam per hari.
4. Berbagai bentuk tindakan melawan hukum, seperti mematikan transmitter kapal,
menggunakan peralatan yang dilarang dan membahayakan, transshipment ilegal,
pemalsuan dokumen dan logbook, serta tumpang tindih peraturan perundangan yang
mengakibatkan ketidakjelasan tanggung jawab institusi pemerintah terkait dengan
pengawasan rekrutmen tenaga kerja, kondisi kerja, perusahaan perikanan, agensi
perekrutan, dan kapal.
Menanggapi hal ini, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengaku,
perlunya kerja sama antar negara untuk mengatasi tindakan-tindakan kriminal yang
terjadi di laut. Hal ini pula yang mendasari diterbitkannya Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan (Permen KP) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Mekanisme Sertifikasi Hak
Asis Manusia pada Usaha Perikanan.
Peraturan ini diyakini bisa menciptakan mekanisme sertifikasi untuk memastikan
Industri perikanan di Indonesia bebas dari peIanggaran HAM.
"Permen ini akan berlaku sebagai acuan bagaimana sertifikasi HAM dapat
diterapkan oleh perusahaan perikanan, sehingga kegiatan usaha perikanan bebas dari
pelanggaran HAM," ucapnya.

Hasil analisa artikel :

Dalam artikel di atas menunjukkan adanya hak asasi manusia

Anda mungkin juga menyukai