Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN OBSERVASI

K3 KELEMBAGAAN DAN LINGKUNGAN


DI GEDUNG AO POLINEMA

Disusun Oleh Kelompok 4


Kelas 3A D-IV Sistem Kelistrikan

Nama Anggota:
1. ABDU ALIMIL ASROR 1741150115
2. M. ALVIANDO WISANG P. 1741150041
3. M. URFAN BARRAN R.M. 1741150013
4. PAKSI AJI N. 1741150051
5. RYAN SETYO W. 1741150081

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGAM STUDI D-IV SISTEM KELISTRIKAN

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................................
B. Maksud dan Tujuan ...................................................................................................................
C. Ruang Lingkup ............................................................................................................................

BAB II ............................................................................................................................
Temuan negativ ...........................................................................................................................
Lembar IBPPR ...........................................................................................................................
Temuan positiv ...........................................................................................................................
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................................................
IV.1 Kesimpulan .........................................................................................................
IV.2 Saran ...................................................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam hal upaya untuk meningkatkan perlindungan tenaga pengajar/karyawan dan pelajar
dalam lingkungan lembaga pendidikan merupakan salah satu aspek yang ada dimuat dalam
kesehatan dan keselamatan kerja lingkungan hidup (K3LH)

Adanya potensi bahaya yang berasal dari lingkungan pendidikan yang dimana dapat
menimbulkan kecelakaan dan gangguan kesehatan adalah berasal dari sarana dan prasarana yang
perlu dilakukan perbaikan- perbaikan atau pun faktor-faktor lainnya. Oleh sebab itu diperlukan
adanya penerapan K3LH untuk mengurangi potensi bahaya atau resiko bahaya dengan
berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Terkait dengan K3LH, saat melakukan kegiatan observasi masih ditemukan beberapa potensi
bahaya yang bisa terjadi dalam lingkungan pendidikan yang dapat membahayakan tenaga
pengajar/karyawan dan pelajar, oleh karena itu perlu adanya kritik dan masukan terhadap
penerapan K3LH yang telah diterapkan pada lingungan belajar mengajar. Adapun kegiatan
observasi lapangan dilakukan di gedung AO jurusan tehnik kimia Politehnik Negeri Malang pada
tanggal 10 Desember 2019.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud dan Tujuan dari kegiatan observasi ini adalah untuk mengamati secara langsung
penerapan K3LH di lingkungan pendidikan serta pemahaman materi yang diberikan pada saat
mata kuliah K3. Point yang dituju adalah kesesuaian penerapan K3LH terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku khususnya dalam ruang lingkup kelembagaan dari lingkungan
pendidikan. Dan diharapkan pada pengamatan yang telah dilakukan dapat dijadikan kritik dan
pengembangan serta realisasi dari msukan terhadap pihak yang terkait agar kedepannya bisa
menjadi lebih baik dalam penanganan sarana dan prasarana untuk mahasiswa.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam pembahasan hasil observasi ini terbatas hanya pada :

1. Kelembagaan yang meliputi Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Komitmen


Managemen tentang K3, sosialisasi tentang K3 di lingkungan pendidikan, Sistem
Managemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Pengawasan lingkungan pendidikan yaitu meliputi faktor-faktor yang berpotensi
bahaya seperti faktor Sarana dan Prasarana dan faktor-faktor lainnya. Pengawasan ini
meliputi identifikasi, evaluasi, dan pengedalian resiko bahaya dalam lingkungan
pendidikan yang menyangkut masalah pencegahan dan pengurangan potensi bahaya.

D. Dasar Hukum :
1. Undang-undang No.1/1970 tentang Keselamatan Kerja
2. Peraturan Menteri Perburuhan No.7/1964 tentang syarat kesehatan kebersihan serta
penerangan dalam tempat kerja
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.4/1980 tentang syarat-syarat
pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.5/1996 tentang Sistem Managemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.3/1982 tentang Pelayanan
Kesehatan Tenaga Kerja.
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.12/2015 tentang K2 Listrik di tempat kerja.
BAB 2
TEMUAN

2.1 Temuan Negatif

NO. Lokasi Temuan Peraturan Saran

1. Gedung AO Adanya kursi-kursi yang Sebaiknya kursi yang


tidak terpakai lalu berserakan berserakan tersebut di
di dalam Lorong . rapikan dan ditaruh di
dalam Gudang

2 Gedung AO Terdapat tangga proyek yang Sebaiknya tangga


ada di Lorong. proyek tersebut
diletakkan di Gudang

3 Gedung AO Terdapat kotak K3 yang tidak Sebaiknya kotak K3


terawat tersebut diperbaiki
supaya bisa digunakan
dengan baik

5. Gedung AO Terdapat saklar yang sudah Sebaiknya segera


tidak terawat dan hamper diperbaiki
rusak
6. Gedung AO Terdapat kabel jaaringan Sebaiknya dilakukan
SUTR didalam ruangan yang pemasangan pipa
tidak dilapisi pipa proteksi proteksi
HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND RISK CONTROL (HIRARC)
IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN, DAN PENGENDALIAN RESIKO (IBPPR)
Penilaian Resiko Pengendalian Resiko
Temuan Negativ Potensi Bahaya Resiko Pengendalian Resiko Tingkat
KonsekuensiKemungkinanTingkat Resiko KonsekuensiKemungkinan
Resiko
kursi berserakan dekat tangga tertabrak kursi L 2 C L dilakukan pemindahan kursi 1 E NO RISK
terdapat tangga berdiri di lorong tertimpa tangga M 2 B M Tangga dipindah 1 E NO RISK
kotak K3 tidak terawat tidak dapat melakukan pertolongan pertamaL 2 A L Dilakukan perbaikan kotak K3 1 E NO RISK
saklar rusak tersengat listrik H 4 B H dilakukan perbaikan saklar 1 D NO RISK
Kabel SUTR didalam ruangan
tidak berproteksi
tersengat listrik E 5 B E dilakukan pemasangan pipa proteksi 1 D L
PENJELASAN
TINGKAT RESIKO KEMUNGKINAN KONSEKUENSI
E = Extreme Risk A = Hampir pasti akan terjadi/almost certain
1 = Tidak ada cedera, kerugian materi kecil
H = High Risk B = Cenderung untuk terjadi/likely 2 = Cedera ringan/P3K, kerugian sedang
M = Moderate RiskC = Mungkin dapat terjadi / moderate3 = Hilang hari kerja, kerugian cukup besar
L = Low Risk D = Kecil kemungkinan terjadi/unlikely4 = Cacat, kerugian materi besar
E = Jarang terjadi/rare 5 = Kematian, kerugian materi sangat besar
2.2 Temuan positif.

NO LOKASI TEMUAN PERATURAN SARAN


1. Halaman depan Gedung Terdapat sebuah Peraturan menteri Dirawat dengan
AO fasilitas berupa pekerjaan umum baik dan
Hydrant yang Nomer : sebaiknya agar
dikhusukan untuk 20/PRT/M/2009 fasilitas hydrant
pemadaman api. tetap dapat
(Gambar 1) digunakan dan
tidak berkarat.
2. Halaman samping kanan Terdapat peraturan, Undang-undang No. Dirawat dengan
dilantai 2 pada mading kesehatan kerja dan 1/1970 dan No. baik dan
lingkungan (K3L) 23/1992 mengatur sebaiknya agar
(Gambar 2) mengenai fasilitas tetap
keselamatan dan dapat dibaca.
kesehatan kerja.
3. Halaman depan samping Terdapat titik kumpul Peraturan kepala Dirawat dengan
kiri (Assembly point) badan nasional baik dan
(Gambar 3) penanggulan bencana sebaiknya dan
nomer 07 tahun 2015. tidak digunakan
tempat lahan
parkir.
4. Lantai 1 Gedung AO Terdapat alat Peraturan menteri Dirawat dengan
pemadam api ringan tenaga kerja dan baik dan
(APAR). transmigasi no. sebaiknya agar
(Gambar 4) PER.04MEN/1980 alat tetap dapat
tentang syarat-syarat berfungsi.
pemasangan dan
pemeliharaan alat
pemadam api ringan.
5. Lantai 2 Gedung AO Terdapat alat Peraturan menteri Dirawat dengan
pemadam api ringan tenaga kerja dan baik dan
(APAR). transmigasi no. sebaiknya agar
(Gambar 5) PER.04MEN/1980 alat tetap dapat
tentang syarat-syarat berfungsi.
pemasangan dan
pemeliharaan alat
pemadam api ringan.
6. Lantai 2 Gedung AO Terdapat kotak P3K Peraturan menteri Dirawat dengan
(Gambar 6) tenaga kerja dan baik
transmigrasi RI nomer dansebaiknya.
:
PER.15/MEN/VIII/2008
7. Lantai 1 dan 2 Gedung Terdapat Safety Line Peraturan menteri Dirawat dengan
AO (Gambar 7) Ketenagakerjaan RI baik dan
nomer 9 tahun 2016 sebaiknya agar
tentang keselamatan garis line tetap
dan kesehatan kerja. ada dan tidak
hilang.
8. Lantai 1 dan 2 Gedung Terdapat jalur Peraturan pemerintah
AO evakuasi (Gambar RI Nomer 36 tahun
8,9,10,11,12,13) 2005 tentang praturan
undang-undang
Nomer 28 Tahun 2002
tentang bangunan
gedung.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Secara keseluruhan gedung AO tehnik kimia Politehnik Negeri Malang telah menerapkan Undang-
Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja,). Walaupun dalam pelaksanaannya masih
terdapat kekurangan dan masih sangat perlu ditingkatkan.
Selain itu, dalam temuan observasi yang telah dilakukan, gedung AO tehnik kimia Politehnik
Negeri Malang sudah memenuhi kriteria yang baik dalam pelaksanaan K3LH dalan ruang lingkup
lingkungan pendidikan. Namun dalam kriteria yang baik tersebut, masih terdapat beberapa temuan
negatif mengenai sarana prasarana yang tidak terurus dengan baik maupun peralatan yang rusak yang
telah dibahas pada bab sebelumnya.
B. SARAN
Merujuk dari hasil observasi yang telah kami simpulkan, maka gedung AO tehnik kimia
Politehnik negeri Malang perlu melakukan :
a. Peremajaan internal secara menyeluruh dan komprehensif tentang Sistem Manajemen K3. Agar
kedepannya kesehatan dan keselamatan kerja para mahasiswa dan karyawan. lebih terjamin
dan dapat meningkatkan kesejahteraan para mahsiswa dan karyawan.
b. Pemeriksaan secara berkala perihal pelaksanaan K3.
c. Pemeriksaan secara berkala perihal peralatan K3 yang sudah ada.
d. Perlu dilakukan perbaikan pada komponen listrik yang rusak guna menciptakan keamanan
beraktivitas.
LAMPIRAN

Gambar 1

Gambar 2
Gambar 3

Gambar 4
Gambar 5

Gambar 6
Gambar 7

Gambar 8
Gambar 9

Gambar 10
Gambar 11

Gambar 12
Gambar 13

Anda mungkin juga menyukai