Anda di halaman 1dari 4

Kualitas gambar adalah ketepatan representasi anatomi pasien pada

gambar, Gambar berkualitas tinggi di perlukan sehingga ahli radiologi dapat

membuat diagnosis yang akurat. Untuk menghasilkan gambar berkualitas tinggi.

Radiografer menerapkan pengetahuan dari tiga kategori yang saling terkait utama

kualitas radiografi faktor film, faktor geomertis, dan faktor subjek. Masing-masing

faktor mempengaruhi kualitas gambar radigrafi, dan masing-masing di bawah

kendali teknologi radiologis ( S. C. Bushong, 2008:273 )

Film image (radiografi) adalah suatu gambar dua dimensi dan struktur

anatomi ( Bontrager, 2001:42), Radiografi tersebut digunakan sebagai media untuk

menegakkan diagosis kepada penderita atau pasien, Syarat utama sebuah film

dapat dijadikan sebagai media untuk mendiagnosis pasien ialah mempunyai

kualitas radiografi tinggi.

Film radiografi konvensional dievaluasi oleh empat faktor Empat faktor

tersebut yaitu ( Bontrager, 2001:43 )

a. Densitas

Densitas ( tingkat kehitaman ) dapat diartkan sebagai jumlah “kehitaman”

pada gambar film yang diproses. Ketika radiografi terlihat dengan densitas yang

tinggi, sedikit cahaya yang ditransmisikan melalui gambar. Faktor utama yang

mempengaruhi densitas film adalah mAs. Faktor tersebut dapat digambarkan

sebagai hubungan berbanding lurus, menambahkan mAs maka akan

menabahkan radiasi yang akan dipancarkan, sehingga menggandakan densitas

pada film jarak antara sumber radiasi (SID) juga memiliki efek terhadap densitas

radiografi menurut hukum kuadrat terbalik, jika SID dinaikkan dua kali lipat, maka
intesitas sinar-x akan berkurang menjadi seperempat, yang kemudian

mengurangi densitas radiografi.

b. Kontras

Kontras adalah perbedaan densitas pada daerah sekitarnya dari radiografi,

semakin besar perbedaan ini, maka kontras semakin tinggi dan sebaliknya.

Faktor utama yang mempengsruhi kontras dalam radiografi konvesional ialah kV.

kV mempengaruhi energi atau daya tembus sinar-x primer, Semakin tinggi kV,

maka semakin besar energi sinar-x menembus massa semua jaringan. Oleh

karena itu kV yang lebih tinggi mengurangi penyerapan, sehingga kontras yang

lebih rendah hanya sedikit yang terserap.

c. Resolusi ( detail )

Resolusi atau detail merupakan kemampuan gambar untuk memeperhatikan

kemampuan terkecil dari suatu anatomi,Resolusi pada radiografi ditunjukan oleh

kejelasan atau ketajaman garis struktur terkecil dan perbatasan jaringan pada

gambar, faktor geomertis yang mempengaruhi detail adalah ukuran titik fokus,

SID dan OID.

d. Distorsi

Distorsi adalah foktor terakhir dari kualitas radiografi konvensional. Distorsi

dapat diartikan sebagai penggambaran yang keliru atau berbeda dari objek pada

film Radiografi. Terdapat dua jenis distorsi yaitu: Distorsi ukuran ( Magnifikasi )

dan Distorsi dalam bentuk gambar.

A. Proteksi Radiasi
Untuk menurunkan dosis serap terhadap pasien dan paparan terhadap

personil, prinsip proteksi radiasi meliputi waktu, jarak dan perisai radiasi harus

diterapkan dengan benar. Paparan radiasi secara langsung dihubungkan dengan

waktu paparan sehingga dengan mengurangi waktu paparan separuhnya maka

mengurangi dosis separuhnya. Jika jarak dari sumber radiasi digandakan maka

intensitas radiasi berkurang seperempat kali dari ilia semula. Adapun peralatan

protektif sebagai perisai radiasi yang diperlukan untuk radiologi meliputi apron, kaca

mata, perisai gonad, perisai tiroid, dan sarung tangan (Togap Marpaung, 2006 :

727-731).

Untuk mengurangi dosis radiasi pada pemeriksaan radiologi diagnostik

digunakan beberapa cara sebagai berikut :

1. Proteksi Radiasi terhadap Pasien

a. Membatasi luas lapangan penyinaran sesuai dengan obyekyang diperiksa.

b. Penggunaan faktor eksposi yang tepat, terutama penggunaan

waktu eksposi yang singkat.

c. Penggunaan apron untuk menutupi daerah yang tidak diperiksa terutama

daerah gonad.

d. Jarak fokus ke kulit diatur sesuai dengan prosedur pemeriksaan.

e. Menghindari pengulangan foto yang disebabkan oleh kesalahan personil

atau kesalahan lain.

2. Proteksi radiasi untuk Petugas

a. Memperbesar jarak kerja personil dan sumber sinar.

b. Sumber sinar jangan diarahkan ke ruang operator.


c. Memakai film badge sebagai alat pemonitoring petugas.

d. Petugas tidak boleh memegang pasien selama penyinaran, apabila ikut

memegang pasien, harus menggunakan apron dan sarung tangan timbal.

3. Proteksi radiasi untuk Masyarakat umum

Masyarakat umum yang dimaksud adalah keluarga pengantar pasien

dan masyarakat yang berada disekitarnya. Upaya proteksi radiasi yang

dilakukan adalah dinding ruangan pemeriksaan dilapisi dengan timbal setebal

2,0 mm Pb atau beton setebal 15 cm atau tembok setebal 20 cm, tidak

mengarahkan sumber sinar ke arah masyarakat umum, pintu pasien menuju

kamar pemeriksaan harus tertutup selama pemeriksaan dan tidak boleh pasien

lain berada dalam ruangan pemeriksaan pada saat penyinaran.

Anda mungkin juga menyukai