Disusun Oleh :
Npm : 12162201160002
AMBON
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang akuntansi keuangan
dengan baik dan tepat waktu . Dalam proses penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan ,
arahan dan masukan dari berbagai pihak . Untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut ikut dalam menyelesaikan makalah ini . Saya menyadari bahwa masih
banyak kekurangan dan kekeliruan dalam menyelesaikan makalah ini. Untuk itu saya
PENDAHULUAN
Akuntansi manajemen sebagai suatu tipe akuntansi dapat dibandingkan dengan akuntansi
keuangan karena mempunyai karateristik yang berlainan yang disebabkan oleh perbedaan
pemakai/pengguna informasi keuangan. Akuntansi Keuangan diperlukan untuk memenuhi
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen puncak dan pihak luar perusahaan.
Akuntansi Manajemen diperlukan untuk memenuhi keperluan manajemen (laporan yang berbeda
untuk Manajer yang berbeda) dalam melaksanakan perencanaan dan pengendaliaan perusahaan.
Informasi akuntansi manajemen tidak didistribusikan untuk pihak luar perusahaan.
1.3. Manfaat
Agar mahasiswa lebih mengetahui atau dapat mengerti tentang Akuntansi manajemen
lebih dalam lagi.
BAB II
PEMBAHASAN
Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha untuk
mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi akuntansi keuangan.
Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur sederhana, sejenis dengan
perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi masalah produksi, akademisi menyusun
ulang informasi pelaporan kos persediaan. Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana
untuk menjelaskan masalah nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut
dimahfumkan dalam rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan
keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (kos manajemen). Mulai tahun
1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa perkembangan yang pesat
dengan perannya sebagai pendamping akuntansi keuangan. Johnson dan Kaplan menuliskannya
dengan indah dalam “Relevance Lost: The Rise and Fall of Management Accounting.
Sejarah singkat :
1. 1880 – 1925 Kebanyakan perhitungan biaya produk dan akuntansi manajemen dikembangkan
pada tahun ini
3. 1950s/60s Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan managerial dari sistem biaya
tradisional
Definisi lain menyebutkan informasi adalah data yang sudah diolah, atau dengan kata lain
hasil olahan data yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi ini berbeda dengan
berita atau issue. Pemerolehan informasi dapat dari berbagai sumber baik eksternal maupun
internal.
3. Akurat : Informasi yang akurat akan menjamin ketepatan dalam pengambilan keputusan
manajemen.
4. Broadscope : adalah keluasan informasi. Dengan informasi yang luas, manajemen dapat
meminimalisir resiko yang mungkin timbul dari keputusan yang dibuat.
Manfaat Informasi :
1. Dapat mengurangi ketidakpastian.
2. Membantu manajemen untuk bertindak lebih baik.
3. Membantu manajemen untuk mengenali lingkungan internal maupun eksternal.
4. Membantu manajemen dalam penilaian kinerja.
5. Membantu perencanaan manajemen.
6. Memotivasi Manajemen.
Secara hirarki manajemen dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu manajemen
atas(senior executive), manajemen menengah (middle management), dan manajemen
bawah(operational level. Masing-masing tingkatan ini membutuhkan informasi yang berbeda-
beda. (Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar 2002)
Contoh :
Pada organisasi bengkel supervisor merupakan manajemen tingkat bawah (operational level).
Tugas supervisor adalah memeriksa sepeda motor dll. Informasi yang dibutuhkan adalah jumlah
kerusakan, keseringan kerusakan, jumlah komponen yang dibutuhkan dan sebagainya. Sementara
manajer bengkel merupakan tingkatan manajemen menengah, informasi yang dibutuhkan
berbeda dari level operasional. Level menengah membutuhkan informasi seperti yang berkaitan
dengan cara meningkatkan pendapatan (laba) perusahaan. Manajemen tingkat menengah ini
lebih terfokus pada cara atau strategi yang dapat meningkatkan laba perusahaan. Sedangkan
pemilik (owner) atau jajaran direksi merupakan contoh dari manajemen atas (senior executive).
Pada level ini membutuhkan informasi tentang bagaimana cara untuk menyusun strategi
mempertahankan market share bengkel, memperbesar omset perusahaan, diversifikasi
perusahaan, loyalitas dan kepuasan pelanggan dan sebagainya.
Tampak jelas pada contoh diatas bahwa masing-masing tingkatan manajemen perusahaan
membutuhkan informasi berbeda satu dengan lainnya.
Peranan informasi bagi manajer
Seperti yang telah kita ketahui informasi sangat berperan dalam pembuatan keputusan bagi
manajer, karena manajer merupakan pimpinan dan peserta aktif dalam proses perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu manajer sangat berperan penting
dalam pengambilan keputusan dan mengarahkan organisasi agar dapat mencapai sasaran.
Sedangkan informasi itu sendiri merupakan “mesin” yang membuat manajemen berjalan. Dalam
ketiadaan aliran informasi yang kontinyu manajemen akan menjadi tidak berdaya dalam
melakukan sesuatu. Oleh karena itu, organisasi diharuskan memiliki jaringan yang luas, agar
memungkinkan berbagai tingkat manajemen dapat berhubungan melalui saluran komunikasi
tersebut. Dengan adanya informasi yang actual dan terpercaya maka manajer dapat mengambil
keputusan dengn lebih terarah dan efektif.
Selain memiliki perbedaan antara akuntansi keuangan dan manajemen juga memiliki persamaan
yaitu :
1. Prinsip akuntansi yang lazim diterima baik dalam akuntansi keuangan kemungkinan besar
juga merupakan prinsip pengukuran yang relevan dalam akuntansi manajemen.
Ada 10 nilai inti yang diidentifikasi menghasilkan prinsip-prinsip yang melukiskan benar dan
salah dalam kerangka umum, yaitu :
1. Kejujuran (honesty)
2. Integritas (integrity)
3. Memegang janji (promise keeping)
4. Kesetiaan (fidelity)
5. Keadilan (fairness)
6. Kepedulian terhadap sesama (caring for others)
7. Penghargaan kepada orang lain (respect for others)
8. Kewarganegaraan dan bertanggung jawab (responsible citizenship)
9. Pencapaian kesempurnaan (pursuir of excellence)
10. Akuntabilitas (accountibillity)
IMA (Instititute of Management Accountants) mengeluarkan pernyataan tentang standar
perilaku etis akuntan manajemen. Standar tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kompetensi
2) Kerahasiaan
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk :
a) Tidak membocorkan informasi rahasia tanpa ijin, kecuali diharuskan secara hokum.
b) Memberi tahu bawahan seperlunya dan memonitor aktivitas mereka untuk menjaga
kerahasian tersebut.
3) Integritas
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk :
a) Menghindari konflik kepentingan actual.
b) Menahan diri dari aktivitas yang akan menimbulkan kecurigaan terhadap kemampuan
mereka untuk melakukam tugasnya secara etis.
c) Menolak pemberian, penghargaan, dan keramah-tamahan yang dapat mempengaruhi
mereka dalam bertugas.
d) Menahan diri untuk tidak melakukan penggerogotan terhadap legitimasi organisasi dan
tujuan-tujuan etis, baik secara aktif maupun pasif.
e) Mengkomunikasikan berbagai batasan professional
f) Mengkomunikasikan informasi yang baik atau buruk dan penilaian atau opini
professional.
4) Objektivitas
Akuntan manajemen bertanggungjawab untuk :
a) Mengkomunikasikan informasi dengan adil dan objektif
b) Mengungkapkan semua informasi yang relevan dan dapat diharapkan mempengaruhi
pemahaman pengguna terhadap laporan, komentar, dan rekomendasi yang dikeluarkan.
5) Resolusi konflik etik
1. Perumusan strategi.
2. Perencanaan dan pengendalian aktivitas.
3. Pengambilan keputusan.
4. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi
6. Pengungkapan kepada karyawan
7. Perlindungan asset
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan
prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi, harus diingat
bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakterisitik dengan sektor swasta, sehingga
penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa
modifikasi. Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah
memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan
fungsi perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor publik, perencanaan
dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan pengendalian dilakukan terhadap
pengendalian tugas (task control). Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik
meliputi:
1. Perencanaan Stratejik
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Biaya Input: Biaya input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan
pelayanan. Biaya input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
2. Biaya output: Biaya output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk
hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output diukur dengan
berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
3. Biaya proses: Biaya proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur
dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
3. Penilaian investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di
sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi yang digunakan di sektor swasta didesain untuk
organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang
tidak berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat diterapkan
untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk mengukur output yang dihasilkan, sehingga untuk
menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran finansial(expected return) tidak dapat
(sulit) dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis
biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan dalam menentukan
biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal tersebut karena biaya dan manfaat
yang harus dianalisis tidak hanya dilihat dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup
biaya sosial(social cost) dan manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari investasi
yang diajukan. Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam satuan moneter sangat sulit
dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investasi dengan menggunakan analisis biaya-manfaat di
sektor publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan, dapat digunakan analisis efektifitas
biaya(cost-effectiveness analysis).
4. Penganggaran
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
services)
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sitem pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan
untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan
indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing
aktivitas yang dilakukan.
Peran manajemen dalam organisasi adalah mewujudkan tujuan bersama yang telah ditetapkan
sehingga Tujuan akuntansi manajemen adalah memasikoin informasi untuk para manajer guna
membantu mereka dalam mengambil keputusan bisnis yang tepat. Pada hakikatnya manajer
melakukan 4 fungsi pokok yaitu ;
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian dan pengarahan
3. Pengendalian
4. Pengambilan keputusan
Penentuan biaya pokok produk adalah proses penghimpunan, penggolongan dan pembebana/
pelekatan biaya-biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrikasi
kepada produk atau jasa. Terdapat dua sistem penentuan biaya pokok(costing system) dalam
produk pabrikasi: penentuan biaya pokok proses (process costing) dan penentuan biaya pokok
pesanan (job order costing).
Perbedaan antara job order costing dan process costing terpusat pada bagaimana penentuan
biaya pokok produk dilakukan. Job order costing membebankan biaya kepada pekerjaan spesifik,
yang dapat meliputi satuan fisik tunggal ataupun beberapa gugus produk. Sebaliknya process
costing berhubungan dengan produk massal yang sangat banyak dan homogen.
Adalah sistem penentuan biaya pokok yang dipakai oleh perusahaan yang menghasilkan
produk yang serupa atau mempunyai aliran produksi yang terus menerus. Ekuivalen unit
produksi dapat didefinisikan sebagai jumlah unit yang akan selesai diolah selama satu periode
bilamana segenap upaya departemen menghasilkan unit produk yang sudah jadi.
2. Metode FIFO
Metode ini mengasumsikan bahwa unit pertama yang masuk, maka unit tsb juga yang
akan jadi dan ditransfer menjadi finished good. Banyaknya ekivlen unit terdiri atas pekerjaan
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan persediaan awal, pekerjaan untuk menyelesaikan unit
yang diproduksi dan diselesaikan selama periode tsb, dan pekerjaan yang dilaksanakan untuk
unit produk yang diselesaikan sebagian dalam persediaan akhir.
SISTEM ABC
Merupakan sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk
menghasilkan produk/jasa. ABC menyediakan informasi perihal aktivitas dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas tsb. Aktivitas (activity) adalah setiap kejadian atau
transaksi yang merupakan pemicu (driver) biaya yakni bertindak sebagai faktor penyebab dalam
pengeluaran biaya di dalam organisasi.
– Biaya sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas haruslah dibebankan kepada objek biaya
berdasarkan unit aktivitas yang dikonsumsi oleh objek biaya tsb. Pemicu biasa dipakai untuk
mengalokasikan biaya ke produk dan jasa.
Terdapat dua alasan yang mendongkrak popularitas sistem penentuan biaya produk dasar
aktivitas. Pertama, profitabilitas produk dan pelanggan akan diukur secara akurat melalui sistem
ABC Kedua, banyak manajer yang menemukan kenyataan bahwa pengendalian biaya akan
dilakukan secara paling baik dengan memusatkan perhatian secara langsung pada penggunaan
aktivitas yang efisien, bukan terpusat pada produk.
Terdapat empat tingkat umum aktivitas dimana masing-masing tingkat aktivitas dibagi-
bagi lagi menjadi pusat aktivitas tertentu. Keempat tingkat aktivitas tsb adalah:
1. Unit-level activities (aktivitas tingkat unit), yang dilakukan setiap unit produksi diproduksi.
2. Batch- level activities (aktivitas tingkat gugus produk), yang dilakukan setiap kali satu gugus
produk ditangani atau diolah.
3. Product- sustaining activities (Aktivitas penunjang produk), yang dilakukan karena dibutuhkan
untuk menopang produksi setiap jenis produk yang berlainan.
Keunggulan
1. Sistem ABC memberikan biaya produk lebih akurat dan informatif, yang mengakibatka
pengukuran profitabilitas produk yang lebih akurat dan keputusan strategik yang lebih baik
menyangkut penentuan harga, lini produk, pasar pelanggan, dan pengeluaran modal.
2. Sistem ABC menyediakan pengukuran yang lebih akurat terhadap biaya yang dipicu aktivitas,
yang membantu manajer meningkatkan nilai produk dan proses pengambilan keputusan desain
produk yang lebih baik, pengendalian biaya yang lebih baik, dan membantu perkembangan
berbagai proyek peningkatan nilai.
3. Sistem ABC menyediakan akses yang lebih mudah bagi manajer terhdap biaya relevan untuk
pengambilan keputusan bisnis.
Kelemahan
1. Alokasi.
2. Penghilangan biaya
3. Beban dan waktu yang dikonsumsi.
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
ASUMSI DASAR
Jumlah Biaya = Biaya variabel per unit x jumlah yang dihasilkan + biaya tetap
PENUTUP
3.1 kesimpulan
1. Perumusan strategi
2. Perencanaan dan pengendalian aktivitas
3. Pengambilan keputusan
4. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5. Pengungkapan (disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi
6. Pengungkapan kepada karyawan
7. Perlindungan aset
Pada dasarnya prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan
prinsip akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi, harus diingat
bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakterisitik dengan sektor swasta, sehingga
penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa
modifikasi.
Daftar pustaka :
Hariadi, Bambang, Akuntansi Manajemen, edisi 1. Yogyakarta : BPFE 2002
Machfoedz, Mas’ud, Akuntansi Manajemen, Jakarta : BPFE 2002
Samsryn, L.M, Akuntansi Manajerial Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Pers, 2002
Ray, H, Garrinson, D.B.A, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta : Ak Group 1987
https://sadlyasharisaid.blogspot.com/2013/11/makalah-akuntansi-manajemen_7849.html