Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

AG - 05
UJI KEKUATAN AGREGAT TERHADAP TUMBUKAN
(Aggregate Impact Value)

1. Tujuan

1.1 Tujuan Praktikum

 Memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat menentukan nilai


kekuatan agregat terhadap tumbukan.

 Mahasiswa mampu menggunakan alat Aggregate Impact Value dengan benar.

1.2 Tujuan Pemeriksaan

1.2.1 Maksud

Untuk mengetahui nilai kekuatan relative agregat ampel terhadap tumbukan


(impact) dengan menyatakan nilai Aggregate Impact Value (AIV).

1.2.2 Tujuan

Memeriksa nilai kekuatan relatif agregat berdasarkan spesifikasi Bina


Marga 2010 (Revisi 3).

2. Terminologi

2.1 Beban tumbukan


Pembebanan dengan waktu kontak (waktu yang diperlukan untuk memberikan
beban) yang sangat singkat.
2.2 Fraksi Agregat
Kumpulan agregat yang memiliki karakteristik sama.
2.3 Crushing Plant
Mesin penghancur batuan untuk mendapatkan agregat dengan ukuran yang
dikehendaki.
2.4 Aggregate Crushing Machine
Semacam alat kompresor dengan penekan untuk memberi beban tekanan pada
sampel.

KELOMPOK 29
LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

3. Teori dasar

Banyak metode yang telah dikembangkan untuk menguji kekuatan batuan


terhadap beban, khususnya beban lalu lintas. Salah satunya adalah dengan melakukan
simulasi pemberian beban terhadap suatu sampel agregat. Salah satu beban yang dapat
diberikan adalah beban tumbukan (impact). Prinsipnya adalah sampel agregat
ditumbuk dengan alat khusus selama beberapa waktu. Agregat yang hancur kemudian
ditimbang dan dibandingkan dengan berat semula sampel. Perbandingan ini
merupakan nilai dari Aggregate Impact Value (AIV). Proses penumbukan ini adalah
proses dasar pada pembuatan agregat di Aggregate Crushing Plant.

Biasanya beban tumbukan ini dikombinasikan dengan beban tekanan (crushing)


baik dalam arah lateral maupun aksial. Beban tumbukan yang diterima oleh agregat
pada konstruksi jalan dimulai dari Aggregate Crushing Plant. Kemudian di
laboratorium selain melalui pengujian ini juga pada pembuatan campuran aspal dan
agregat dalam mix design. Di lapangan beban tumbukan didapat dari proses pemadatan
jalan dan terakhir beban tumbukan didapat dari beban lalu lintas. Dengan demikian
pengujian kekuatan agregat terhadap tumbukan penting dilakukan sebagai bahan
analisis perencanaan tebal perkerasan.

Praktikum ini pada dasarnya adalah mengukur kekuatan relatif agregat terhadap
beban tumbukan (impact) yang dinyatakan dengan Aggregate Impact Value (AIV).
Prosedur pengerjaan praktikum ini didasarkan pada British Standard, BS 812, bagian
3, tahun 1975.

KELOMPOK 29
LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

4. Prosedur Percobaan (BS 812: Part 3: 1975)


4.1 Peralatan yang digunakan
1) Aggregate Impact Machine seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1

Gambar 1
Aggregate Impact Machine
Sumber : Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Untad
Keterangan Gambar (Spesifikasi alat):
a. Palu Penumbuk (berat Palu 13,5 kg-14 kg).

b. Pengunci palu

c. Cylindrial Steel Cup (diameter 102 mm dan kedalaman 50 mm)

d. Dasar Mesin (diameter 300 mm dengan berat antara 22 kg-30 kg)

e. Tinggi jatuh penumbuk 380±5 mm.

KELOMPOK 29
LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

2) Saringan dengan diameter 14 mm, 10 mm, dan 2,36 mm


3) Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr

Gambar 2
Timbangan dengan Ketelitian 0,1 gram
Sumber : Laboratorium Jalan Raya Fakultas Teknik Untad

4.2 Penyiapan Sampel

1) Sampel yang digunakan adalah agregat yang lolos saringan 14,0 mm dan yang
tertahan saringan 10,0 mm. Untuk setiap pengujian dibuat dua sampel.
2) Saring antara 500 sampai 1000 gr agregat pada urutan saringan 14,0 mm dan
10,0 mm selama 10 menit. Sampel yang diambil adalah agregat yang lolos
saringan 14,0 mm dan tertahan di 10,0 mm.
3) Cuci sampel dengan air yang mengalir dan keringkan dalam oven (1105)C
selama 4 jam (kondisi kering oven).
4) Setelah suhu turun (atau sama dengan suhu ruangan, 25C) sampel siap untuk
digunakan.

KELOMPOK 29
LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

4.3 Prosedur Pengujian

1) Mengambil kira-kira setengah dari sampel yang telah disiapkan dan timbang
sebagai A gram.
2) Memasukkan sampel dalam cup (Cylindrial Steel Cup) sedemikian rupa,
sampel dibagi menjadi 3 bagian, sampel dimasukkan ke dalam cup dengan
sedikit ditekan atau dipadatkan dengan tangan hingga tidak melebihi tinggi
cup (50 mm).
3) Meletakkan mesin Impact Aggregate pada lantai datar dan keras, seperti
lantai beton
4) Meletakkan cup berisi sampel pada tempatnya dan memastikan letak cup
sudah baik dan tidak akan bergeser akibat tumbukan palu.
5) Mengatur ketinggian palu agar jarak antara bidang kontak palu dengan
permukaan sampel 3805 mm.
6) Melepaskan pengunci palu dan membiarkan palu jatuh bebas ke sampel.
Mengangkat palu pada posisi semula dan lepaskan kembali (jatuh bebas).
Tumbukan dilakukan sebanyak 15 kali dengan tenggang waktu tumbukan
tudak lebih dari satu detik.
7) Setelah selesai, kemudian menyaring benda uji dengan saringan 2,36 mm
selama 10 menit dan menimbang berat yang lolos dengan ketelitian 0,1 gram
yang dinyatakan sebagai B gr dan yang tertahan sebagai C gr. Memastikan
tidak ada partikel yang hilang selama proses tersebut. Jika jumlah berat
agregat yang lolos dan tertahan berbeda 1 gram dengan berat awal (A) maka
pengujian harus diulangi.
8) Mengulangi prosedur tersebut untuk sisa sampel berikutnya.

KELOMPOK 29
LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

5. Perhitungan
Agregat Impact Value (AIV) dihitung dengan rumus :

B
AIV = x 100
A

Dimana : AIV = Agregat Impact Value (%)


A = Berat Awal Sampel (gram)
B = Berat Sampel Lolos Saringan #8 (2,36 mm)

Pelaporan :

* Data Percobaan Sampel I


Berat Sampel ( A ) = 500 gram
Berat Sampel yang Lolos No. #8 (2,36 mm) = 61,04 gram

61,04
AIV = x 100 %
500
= 12,21 %

* Data PercobaanSampel II
Berat Sampel ( A ) = 500 gram
Berat Sampel yang Lolos No. #8 (2,36 mm) = 60,99 gram

60,99
AIV = x 100 %
500
= 12,20 %

* Rata - rata AIV :


= AIV Sampel I + AIV Sampel II
2
= 12,21 + 12,20
2
= 12,205 %

KELOMPOK 29
LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

6. Pembahasan
Nilai Aggregate Impact Value ( AIV ) adalah presentase perbandingan antara
agregat yang hancur dengan jumlah sampel yang ada. Agregat yang hancur dinyatakan
dalam jumlah agregat yang lolos saringan 2,36 mm. Batas toleransi nilai AIV yang
diperkenankan oleh Bina Marga yaitu <30%. Jika nilai AIV > 30 % menunjukkan
bahwa jumlah agregat yang hancur cukup besar. Hal ini berarti bahwa sampel tersebut
tidak terlalu kuat terhadap beban tekan, dan nilai AIV < 30 % menunjukkan bahwa
jumlah agregat yang hancur sedikit sehingga sampel tersebut kuat terhadap beban
tekan.

7. Kesimpulan dan Saran


7.1 Kesimpulan
Pengujian (Aggregate Impact Value) bertujuan untuk mengukur kekuatan
agregat terhadap beban tumbukan sebagai salah satu simulasi terhadap kemampuan
agregat terhadap beban bergerak, misalnya kendaraan. Dilapangan beban tumbukan
didapat dari proses pemadatan jalan dan beban tumbukan dari beban lalu lintas.
Dengan demikian pengujian agregat terhadap tumbukan sangat penting dilakukan
sebagai bahan analisa perencanaan tebal perkerasan. Dari hasil pengujian dan
perhitungan didapatkan AIV (Aggregate Impact Value ) rata-rata sebesar 12,205 %
dan telah memenuhi yang diperkenankan oleh Bina Marga 2010 (Revisi 3) adalah
minimal 30%. Sehingga agregat ini layak digunakan untuk perkerasan.

7.2 Saran
Pada saat melakukan praktikum, diusahakan agar tidak ada sampel yang keluar
dari cup (Cylindrial Still Cup) pada saat penumbukkan sehingga diperoleh data dan
hasil yang akurat, dan juga saat pencucian material diharapkan agar tidak ada material
yang terbawa air sehingga berat sampel cukup 500 gr.

KELOMPOK 29
LAPORAN PRAKTIKUM JALAN RAYA

LAMPIRAN

Tabel spesifikasi bina marga tahun 2010 revisi 3

KELOMPOK 29

Anda mungkin juga menyukai