Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

METODE PENELITIAN
Pengaruh Temperatur Terhadap Daya Celup Kain CDP dengan Zat Warna Kationik
Hitam (Kayacryl ED) Sistem Pencelupan HT/HP

oleh:

Nama : Muhamad Asep Mawardi


NPM : 16020062
Grup : 3K2
Dosen : Hariyanti R, S. Teks., M.T.
Budy H., S.SiT., M. T.

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2019
Pengaruh Temperatur Terhadap Daya Celup Kain CDP dengan Zat Warna Kationik
Hitam (Kayacryl ED) Sistem Pencelupan HT/HP

I. Latar Belakang
Bahan baku sandang yang berasal dari dari serat polyester merupakan serat buatan
yang paling banyak digunakan, serta memegang peranan yang cukup besar
diantara serat buatan lainnya. Hal ini disebabkan karena serat poliester memiliki
sifat-sifat seperti ketahanan kusut yang baik, kestabilan dimensi, kekuatan tarik,
elastisitas, serta ketahanan terhadap zat kimia. Selain itu serat poliester juga
memiliki kelemahan-kelemahan salah satunya terbatasnya zat warna yang
digunakan sebagai pewarnanya, namun kelemahan-kelemahan tadi kini telah dapat
diatasi dengan ditemukannya serat poliester yang dapat dicelup menggunakan zat
warna Kationik atau dikenal dengan nama Cationic Dyeable Poliester (CDP).
Pada pencelupan serat CDP faktor temperature merupakan salah satu hal yang
harus diperhatikan, karena dalam pencelupannya menggunakan zat warna kationik
akan terjadi ikatan ionik anatara gugus fungsi yang bersifat anion pada serat CDP
dan zat warna yang bersifat kation. Bila semua gugus anion pada serat CDP telah
berikatan dengan molekul zat warna, penyerapan tidak akan bertambah walaupun
temperatur pencelupan dinaikkan atau konsentrasi zat warna yang ditambah.

Serat CDP memiliki suhu transisi gelas pada temperature 105-110oC, yang biasanya
akan memberikan daya serap yang cepat, tetapi jika menggunakan zat warna
Kayacryl ED akan memberikan daya celup yang konsisten sampai akhir pencelupan.
Zat warna kationik hitam (Kayacryl ED) ini khusus untuk pencelupan serat akrilat
dan CDP, memiliki sifat terdispersi di dalam air serta tidak tahan terhadap temperatu
tinggi.

Pada umumnya serat CDP dicelup di temperatur 120 oC, namun dengan
menggunakan zat warna kationik hitam (Kayacryl ED) ini, ada yang tahan pada
120oC (temperature tinggi) dan adapula yang tidak tahan terhadap temperature
tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan percobaan dari 90 oC - 130 oC untuk memilih
zat warna yang tidak terdekomposisi pada suhu tinggi.

II. Peta Literatur


1. Soepriono, dkk, Serat-Serat Tekstil, Institut Teknologi Tekstil, Bandung. 1974
2. Dedy Rasjid, dkk, Teknologi Pengelaantangan, Pencelupan dan Pencapan, Sekolah
Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung. 1976
3. Trotman E.R, Dyeing and Chemical Technology of Textile Fibre, Griffin. Londn. 1970
4. __________, Nippon Kayaku Handbook
5. Mark. M.F., Atlas, S.M, Cernia E., Man Made Fibre Science and Technology, Vol III,
Interscience Publisher, 1977
6. Sunaryo, Peristilahan Kimia Tekstil, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, Bandung. 2006
7. Shore Jhon, Colorant and Auxillaries Volume II Colorants, Society of Dyers Colourist.
1990
8. Hunger Klause, Industrial Dyes, Chemistry Properties, Applications, Wiley VCH. 2003
9. Marlisa Linda, Laporan Praktek Kerja Lapangan, Di PT Indonesia Synthetic Textile Mills.
1996
10. ___________, SNI ISO 105-J03 2010 Pengujian Beda Warna (ΔE), Badan Standarisasi
Nasional. 2010
11. ___________, SNI ISO 105-B03 2010 Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap
Sinar Badan Standarisasi Nasional. 2010
12. ___________, SNI 08-0285-1998 Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap
Pencucian Badan Standarisasi Nasional. 2010
13. ___________, SNI ISO 105-XII 2010 Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap
Sublimasi, Badan Standarisasi Nasional. 2010
14. ___________, SNI ISO 105-E04 2010 Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap
Keringat, Badan Standarisasi Nasional. 2010
15. ___________, (SNI 0288.2008 Pengujian Ketahanan Luntur Warna Terhadap Keringat,
Badan Standarisasi Nasional. 2010
16. ___________, (SNI ISO 13937-1-2010) Pengujian Kekuatan Sobek (elemendorf) Badan
Standarisasi Nasional. 2010
III. Identifikasi Masalah
Pencelupan serat CDP lebih banyak dilakukan dengan menggunakan system
pencelupan pada temperature dan tekanan tinggi, pada temperature tinggi serat
akan menggelembung dan molekul zat warna akan mudah masuk kedalam serat
akibat tekanan. Terjadinya hidrolisa pada kondisi ini sangat besar, apalagi pada pH
rendah, hidrolisa serat ini akan menyebabkan kekuatan serat menurun dan daya
serap zat warna berkurang.
Pada percobaan zat warna kationik yang digunakan adalah zat warna kation hitam
(Kayacryl ED). Zat ini memiliki sifat yang terdispersi didalam air dan tidak tahan
temperatur tinggi, pada temperatur tinggi kemungkinan zat warna kationik akan
terdekomposisi, sehingga zat warna kation ini bisa kembali kebentuk semula yaitu
dispersi.
Masalah yang menarik dalam hal ini adalah mengetahui pengaruh temperature
terhadap daya celup kain CDP dengan zat warna kationik hitam (Kayacryl ED) sistem
pencelupan HT/HP.

IV. Maksud dan Tujuan


Maksud
Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh temperature
terhadap daya celup kain CDP menggunakan zat warna kationik hitam (Kayacryl
ED) sistem pencelupan HT/HP dengan melakukan variasi temperature pada proses
pencelupannya, sehingga dapat dilihat kemampuan penyerapan zat warnanya.

Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati bagaimana sifat dari zat warna kationik
(Kayacryl ED) apakah terdekomposisi pada suhu tinggi, pada temperature berapa
penyerapan zat warna berlangsung secara optimal dan memberikan hasil
pencelupan yang tua.
V. Kerangka Pemikiran
Serat Cationic Dyeable Poliester (CDP) adalah serat poliester yang dimodifikasi
kopolimer elemen ketiga yaitu Natrium sulso isoftalat. Serat ini dapat dicelup dengan
zat warna kation.
Pencelupan serat CDP ini pada umumnya di temperatur 120 oC, namun dengan
menggunakan zat warna kationik hitam (Kayacryl ED) ini, ada yang tahan pada
120oC (temperatur tinggi) dan adapula yang tidak tahan tehadap temperatur tinggi.
Oleh karena itu perlu dilakukan percobaan yang luas dari 90 oC – 130oC untuk
memilih zat warna yang tidak terdekomposisi pada suhu tinggi.
Zat warna kationik hitam (Kayacryl ED) ini berasal dari zat warna dispersi yang
diberi gugus kation, sehingga memiliki sifat terdispersi didalam air, dan kemungkinan
pada temperatur tinggi zat warna ini akan terdekomposisi menjadi zat warna dispersi
kembali dan dapat mencelup serat poliester. Zat warna kationik hitam (Kayacryl ED)
tahan pada temperatur pencelupan 100 oC, ini merupakan temperatur transisi untuk
serat CDP sehingga dapat memberikan hasil pencelupan yang baik.
Berdasarkan sifat zat warnanya maka perlu dilakukan percobaan dan penelitian
terhadap pengaruh variasi temperatur pada daya celup kain CDP dengan zat warna
kationik hitam (Kayacryl ED) sistem HT/HP memberikan hasil pencelupan yang tua
(warna hasil proses pencelupan warna hitam).

Anda mungkin juga menyukai