METODE PENELITIAN
Pengaruh Temperatur Terhadap Daya Celup Kain CDP dengan Zat Warna Kationik
Hitam (Kayacryl ED) Sistem Pencelupan HT/HP
oleh:
2019
Pengaruh Temperatur Terhadap Daya Celup Kain CDP dengan Zat Warna Kationik
Hitam (Kayacryl ED) Sistem Pencelupan HT/HP
I. Latar Belakang
Bahan baku sandang yang berasal dari dari serat polyester merupakan serat buatan
yang paling banyak digunakan, serta memegang peranan yang cukup besar
diantara serat buatan lainnya. Hal ini disebabkan karena serat poliester memiliki
sifat-sifat seperti ketahanan kusut yang baik, kestabilan dimensi, kekuatan tarik,
elastisitas, serta ketahanan terhadap zat kimia. Selain itu serat poliester juga
memiliki kelemahan-kelemahan salah satunya terbatasnya zat warna yang
digunakan sebagai pewarnanya, namun kelemahan-kelemahan tadi kini telah dapat
diatasi dengan ditemukannya serat poliester yang dapat dicelup menggunakan zat
warna Kationik atau dikenal dengan nama Cationic Dyeable Poliester (CDP).
Pada pencelupan serat CDP faktor temperature merupakan salah satu hal yang
harus diperhatikan, karena dalam pencelupannya menggunakan zat warna kationik
akan terjadi ikatan ionik anatara gugus fungsi yang bersifat anion pada serat CDP
dan zat warna yang bersifat kation. Bila semua gugus anion pada serat CDP telah
berikatan dengan molekul zat warna, penyerapan tidak akan bertambah walaupun
temperatur pencelupan dinaikkan atau konsentrasi zat warna yang ditambah.
Serat CDP memiliki suhu transisi gelas pada temperature 105-110oC, yang biasanya
akan memberikan daya serap yang cepat, tetapi jika menggunakan zat warna
Kayacryl ED akan memberikan daya celup yang konsisten sampai akhir pencelupan.
Zat warna kationik hitam (Kayacryl ED) ini khusus untuk pencelupan serat akrilat
dan CDP, memiliki sifat terdispersi di dalam air serta tidak tahan terhadap temperatu
tinggi.
Pada umumnya serat CDP dicelup di temperatur 120 oC, namun dengan
menggunakan zat warna kationik hitam (Kayacryl ED) ini, ada yang tahan pada
120oC (temperature tinggi) dan adapula yang tidak tahan terhadap temperature
tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan percobaan dari 90 oC - 130 oC untuk memilih
zat warna yang tidak terdekomposisi pada suhu tinggi.
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati bagaimana sifat dari zat warna kationik
(Kayacryl ED) apakah terdekomposisi pada suhu tinggi, pada temperature berapa
penyerapan zat warna berlangsung secara optimal dan memberikan hasil
pencelupan yang tua.
V. Kerangka Pemikiran
Serat Cationic Dyeable Poliester (CDP) adalah serat poliester yang dimodifikasi
kopolimer elemen ketiga yaitu Natrium sulso isoftalat. Serat ini dapat dicelup dengan
zat warna kation.
Pencelupan serat CDP ini pada umumnya di temperatur 120 oC, namun dengan
menggunakan zat warna kationik hitam (Kayacryl ED) ini, ada yang tahan pada
120oC (temperatur tinggi) dan adapula yang tidak tahan tehadap temperatur tinggi.
Oleh karena itu perlu dilakukan percobaan yang luas dari 90 oC – 130oC untuk
memilih zat warna yang tidak terdekomposisi pada suhu tinggi.
Zat warna kationik hitam (Kayacryl ED) ini berasal dari zat warna dispersi yang
diberi gugus kation, sehingga memiliki sifat terdispersi didalam air, dan kemungkinan
pada temperatur tinggi zat warna ini akan terdekomposisi menjadi zat warna dispersi
kembali dan dapat mencelup serat poliester. Zat warna kationik hitam (Kayacryl ED)
tahan pada temperatur pencelupan 100 oC, ini merupakan temperatur transisi untuk
serat CDP sehingga dapat memberikan hasil pencelupan yang baik.
Berdasarkan sifat zat warnanya maka perlu dilakukan percobaan dan penelitian
terhadap pengaruh variasi temperatur pada daya celup kain CDP dengan zat warna
kationik hitam (Kayacryl ED) sistem HT/HP memberikan hasil pencelupan yang tua
(warna hasil proses pencelupan warna hitam).