Di susun oleh :
1. Aurizal Ahmad Aziz (1711009)
2. Dhenis Puji Rahayu (1711005)
3. Ida Parwati (1711025)
4. Lutfi Huzaini (1711006)
5. Lutvi Febriana (1711003)
6. Rima Delavia Krisnita (1711026)
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa , karena berkat rahmat ,
ridho dan hidayah dari – Nya lah sehingga pada hari ini saya dapatmenyelesaikan makalah
saya ., yang telah membawa kita semua ke zaman yang terang benderang seperti sekarang.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam penyelesaian makalah ini.Saya menyadari betul bahwa memang makalah ini belum
sempurna seutuhnya . Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
guna untuk perbaikan di masa yang akan datang. Terakhir pesan dari saya semoga makalah
ini dapat dipahami dan selanjutnya dapat di manfaatkan di bidang pendidikan dan dunia
kerja , serta bermanfaat untuk pembangunan kesehatan bangsa ini.
Penyusun
COVER ........................................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ................................................................................ 2
DAFTAR ISI ............................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG .................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................ 4
C. TUJUAN .......................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ............................................................................... 6
B. SUSUNAN SISTEM PERKEMIHAN .......................................... 6
C. FUNGSI ORGAN GINJAL ........................................................... 6
D. FISIOLOGI GINJAL ..................................................................... 9
1. GINJAL ..................................................................................... 9
PERSYARAFAN GINJAL .............................................. 10
2. URETER ................................................................................... 10
3. VESIKA URINARIA ............................................................... 12
PERSYARAFAN VESIKA URINARIA ........................ 13
4. URETRA ................................................................................... 14
E. FISIOLOGI PEREDARAN DARAH PADA GINJAL ............... 15
F. PROSES PEMBENTUKAN URINE ............................................ 17
1. FILTRASI GLOMERULUS ................................................... 17
2. REABSORPSI TUBULUS ....................................................... 19
3. SEKRESI TUBULUS ............................................................... 20
G. SIFAT DAN KOMPOSISI URINE ............................................... 21
H. MIKTURISI .................................................................................... 22
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN ............................................................................... 23
B. SARAN ............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 24
A. LATAR BELAKANG
Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan
urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua
otot sphincter, dan uretra.
Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh
larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Sistem urinaria terdiri atas:
· Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
· Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
· Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
· Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.
Proses memproduksi urin ada 3 cara yaitu melalui proses :
-filtrasi (penyaringan)
-reabsorbsi
-sekresi tubulus
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian system perkemihan?
2. Bagaimana susunan ginjal?
3. Apa fungsi ginjal?
4. Apa fisiologi ginjal?
5. Bagaimana fisiologi peredaran darah pada ginjal?
6. Bagaimana proses pembentukan urin?
7. Bagaimana sifat dan komposisi urine?
8. Apa mikturisi itu?
A. PENGERTIAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terj adinya proses penyaringan
darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan
menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang tidak
dipergunakan lagi oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Ginjal adalah suatu kelenjar yang terletak di bagian belakang kavum abdominalis
di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung
pada dinding belakang abdomen. Bentuk ginjal seperti biji kacang, jumlahnya ada
dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada
umumnya ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.
Fungsi ginjal
Fungsi ginjal adalah
a) memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun,
b) mempertahankan suasana keseimbangan cairan,
c) mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh, dan
d) mengeluarkan sisa-sisa metabolisme akhir dari protein ureum, kreatinin dan
amoniak.
e) Mempertimbangkan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam
tubuh
D. FISIOLOGI GINJAL
1. GINJAL
Ginjal berfungsi:
a) Mengatur volume air (cairan dalam tubuh). Kelebihan air dalam tubuh akan
diekskresikan oleh ginjal sebagai urine (kemih) yang encer dalam jumlah
besar, kekurangan air (kelebihan keringat) menyebabkan urine yang
diekskresi berkurang dan konsentrasinya lebih pekat sehingga susunan dan
volume cairan tubuh dapat dipertahankan relatif normal.
b) Mengatur keseimbangan osmitik dan mempertahankan keseimbangan ion
yang optimal dalam plasma (keseimbangan elektrolit). Bila terjadi
pemasukan/pengeluaran yang abnormal ion-ion akibat pemasukan garam
yang berlebihan/penyakit perdarahan (diare, muntah) ginjal akan
meningkatkan ekskresi ion-ion yang penting (mis. Na, K, Cl, Ca dan posfat).
c) Mengatur keseimbangan asam-basa cairan tubuh bergantung pada apa yang
dimakan, campuran makanan menghasilkan urine yang bersifat agak asam,
pH kurang dari 6 ini disebabkan hasil akhir metabolism protein. Apabila
banyak makan sayur-sayuran, urine akan bersifat basa. pH urine bervariasi
antara 4,8-8,2. Ginjal menyekresi urine sesuai dengan perubahan pH darah.
d) Ekskresi sisa hasil metabolism (ureum, asam urat, kreatinin) zat-zat toksik,
obat-obatan, hasil metabolism hemoglobin dan bahan kimia asing (pestisida).
e) Fungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal menyekresi hormon renin yang
mempunyai peranan penting mengatur tekanan darah (sistem renin
PERSYARAFAN GINJAL
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis(vasomotor). Saraf ini
berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini
berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal. Di atas
ginjal terdapat kelenjar suprarenalis, kelenjar ini merupakan kelenjar buntu
yang menghasilkan dua macam hormon yaitu hormon adrenalin dan hormon
kortison. Adrenal dihasilkan oleh medulla.
2. URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari ginjal ke vesika
urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan penampang 0,5 cm. Ureter sebagian
terletak pada rongga abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.
3. VESIKA URINARIA
Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti
balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Bentuk
kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan
dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.Vesika urinaria bekerja sebagai
penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d
belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat
mengembang dan mengempis seperti balon karet.
Sebagian besar serabut aferen sensoris yan g keluar dari vesika urinaria
menuju sistem susunan saraf pusat melalui nervus splanikus pelvikus berjalan
bersama saraf simpatis melalui pleksus hipogastrikus masuk kedalam segmen
lumbal ke-1 dan ke-2 medula spinalis.
Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot polos yang tersusun dan saling
berkaitan dan disebut m. detrusor vesikae. Peredaran darah vesika urinaria
berasal dari arteri vesikalis superior dan inferior yang merupakan cabang dari
arteri iliaka interna. Venanya membentuk pleksus venosus vesikalis yang
4. URETRA
URETRA PADA PRIA
Merupakan saluran sempit yang berpangkal pada vesika urinaria yang
berfungsi menyalurkan air kemih ke luar.
1. FILTRASI GLOMERULUS
Terjadi di glomerulus( penyerapan darah), yang tersaring adalah bagian cairan
darah kecuali protein.rena permukaan aferen lebih besar dari permukaan eferen
maka terjadi penyerapan darah.proses ini terjadi ka Cairan yang tersaring
ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, natrium, sodium,
klorida, sulfat, bikarbonat dll, yang diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di
saring disebut filtrate gromerulus. Kapiler glomerulus secara relatif bersifat
impermeabel terhadap protein plasma yang lebih besar dan permeabel terhadap
air dan larutan yang lebih kecil sepeti elektrolit, asam amino, glukosa dan sisa
nitrogen. Glomerulus mengalami kenaikan tekanan darah 90 mmHg. Kenaikan
ini terjadi karena anteriole aferen yang mengarah ke glomerulus mempunyai
diameter yang lebih besar dan memberikan sedikit tahanan dari kapiler yang
lain. Darah didorong ke dalam ruangan yang lebih kecil, sehingga darah
mending air dan partikel yang terlarutdalam plasma masuk ke dalam kapsula
bowman. Tekanan darah terhadap dinding pembuluh ini disebut tekanan
2. REABSORPSI TUBULUS
Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glukosa,natrium
sodium, klorida, fosfat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara
pasif (obligator reabsorbsi) terjadi di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus
distal terjadi kembali penyerapan natrium, sodium dan ion bikarbonat bila
diperlukan tubuh aka diserap kembali ke dalam tubulus distal. Penyerapan
terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla
renalis.
3. PROSES REABSORBSI
Sewaktu filtrat glomerulus memasuki tubulus ginjal, filtrat ini mengalir melalui
bagian-bagian tubulus. Sebelum diekskresikan sebagai urine beberapa zat
diabsorpsi kembali secara selektif dari tbulus dan kembali ke dalam darah,
sedangkan yang lain de sekresikandari darah ke dalam lumen tubulus. Pada
akhirnya urine terbentuk dan semua zat dalam urine akan menggambarkan
penjumlahan dari tiga proses dasar ginjal (filtrasi glomerulus, reabsorpsi
tubulus dan sekresi tubulus).
Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla
renalis (piala ginjal) selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria
A. KESIMPULAN
Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan
urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua
otot sphincter, dan uretra.
Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap
zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh
larutan dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
Sistem urinaria terdiri atas:
· Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.
· Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.
· Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.
· Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing.
Ada 3 tahap proses pembentukan urine : filtrasi, reabsorpsi, dan eksresi
B. SARAN
Kepada yang membaca makalah sederhana ini, harapan saya semoga dapat
memahami betul sehingga penyakit – penyakit yang berhubungan dengan system
perkemihan ini dapat di hindari.
1. Evelyn C. Pears. 2011. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis – Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
2. Syafuddin. 1997. Anatomi fisiologi untuk siswa perawat edisi 2 – Jakarta : EGC.
3. Syafuddin. 2006. Anatomi fisiologi untuk mahasiswa perawat edisi 3 – Jakarta : EGC.
4. Gibson, John MD. 1995. Anatomi dan fisiologi modern untuk perawat edisin 2 – Jakarta :
EGC.
5. Guyton dan Hall. 2007. Buku Ajar FISIOLOGI KEDOKTERAN Edisi II. Jakarta: EGC
6. Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
7. Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Jakarta: EGC
8. Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Jakarta: EGC