Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae
yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, ectum dan tenggorokan atau bagian putih
mata (konjungtiva). Gonore ect menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya,
terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore ect naik ke saluran kelamin dan
menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan
reproduksi. Penyebab utama penyakit ini adalah bakteri Neisseria gonorrhoeae. (Kapita
Selekta Kedokteran, 2000)

2.2 Cara Penularan

Gonore ditularkan melalui seks penetrative, termasuk seks vaginal, anal dan oral. Seks oral
bisa menularkan gonore dari alat kelamin ke tenggorokan dari orang yang memberikan stimulasi, atau
bisa dari tenggorokan ke alat kelamin dari orang yang menerima stimulasi. Gonore dapat ditularkan
melalui:

 Penggunaan mulut dan lidah untuk menjilat atau mengisap anus orang lain
 Penempatan jari ke dalam anus, vagina atau mulut orang yang terinfeksi gonore, kemudian
menyentuh mulut, alat kelamin atau anus sendiri tanpa mencuci tangan.

2.3 Prognosis

Gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul, peradangan pada tuba falopi yang
meningkatkan risiko kehamilan ektopik (kehamilan di luar rahim) atau kelahiran ectumia.Pada pria,
gonore dapat menyebabkan peradangan menyakitkan testis dan kelenjar prostat, berpotensi
menyebabkan epididimitus, yang dapat menyebabkan infertilitas. Tanpa pengobatan, penyempitan
uretra atau abses dapat berkembang. Hal ini menyebabkan rasa sakit dan masalah kencing sementara.

2.4 Akibat Gonore

 Akibat Gonore Pada Laki-laki

Pria atau laki-laki penderita gonore akan mengalami penurunan gairah seksual, ereksi tidak
sempurna, ejakulasi dini, bahkan ect mengalami impotensi. Selain bahaya penyakit kencing nanah
pada pria yang berupa disfungsi seksual pada pria, bakteri gonore juga dapat mengakibatkan
komplikasi serius. Komplikasi gonore ini dapat berupa infeksi saluran kemih, abses atau radang
uretra, prostatitis, balanoposthitis, radang epididimis dan juga borok gonokokal. Bakteri Neisseria
gonorrhoeae juga dapat menyebar melalui darah pria sehingga mengakibatkan arthritis atau radang
sendi dan penyakit hepatitis. Gabungan beberapa kondisi diatas sangat berbahaya karena dapat
berujung pada kematian.

 Akibat Gonore Pada Wanita

Struktur alat kemaluan wanita lebih terbuka dibandingkan pria sehingga lebih rentan terhadap
mikroorganisme penyebab penyakit kelamin. Bahaya dari penyakit kencing nanah pada wanita yaitu
dapat terjadi vaginitis, uretritis, vulvitis, proktitis, servisitis dan penyakit infeksi panggul. Wanita
hamil yang terinfeksi penyakit kencing nanah ini akan sangat berbahaya bagi janin yang
dikandungnya. Perempuan hamil yang menderita servisitis gonokokal jika tidak segera melakukan
pengobatan dapat terjadi infeksi intra-amniotik, pecah ketuban dini, postpartum sepsis dan berbagai
macam penyakit yang berbahaya bagi bayi didalam kandungan.

2.5 Pencegahan dan Pengobatan Gonore


 Pencegahan
- Cara yang paling pasti untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual adalah
dengan tidak melakukan hubungan seksual.
- Berhubungan seks secara ectumi pastikan pasangan tidak terinfeksi.
- Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penularan penyakit.
- Pastikan toilet yang digunakan higienis, hindari penggunaan toilet duduk di tempat
umum.

 Pengobatan

Pengobatan gonore biasanya dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot)
atau dengan pemberian ectumia per-oral (melalui mulut) selama 1 minggu (biasanya diberikan
doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di
rumah sakit dan mendapatkan ectumia intravena (melalui pembuluh darah, infuse.) Terapi obat
untuk gonorrhea akibat meningkatnya galur PPNG (Penisilinase Producing N. gonorrhoeae)
adalah dengan menggunakan antibiotika golongan Quinolon, Spektinomisin, Kanamisin,
Tiamfenikol dan Sefalosphorin. Karena cepatnya timbul resistensi terhadap antibiotika yang lebih
tinggi maka pengobatan gonorrhea dengan Penisilin dan derivatnya serta golongan Quinolon
perlu ditinjau efektifitasnya.

2.6 Distribusi Gonore Menurut Orang, Waktu, dan Tempat


 Menurut Orang
Gonore dapat terjadi pada usia 15-24 tahun pada laki-laki dan perempuan. Pada wanita,
gonore ect naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul
nyeri panggul dan gangguan reproduksi. Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam
waktu 2-7 hari setelah terinfeksi.

 Menurut Waktu
Kultur dari bakteri N. gonorrhoeae dilaporkan pertama kali oleh Leistikow dan Loffler pada
tahun 1882 dan dikembangkan pada tahun 1964 oleh Thayer dan Martin yang menemukan tempat
biakan selektif pada media agar khusus. Media Thayer-Martin merupakan media yang selektif
untuk mengisolasi gonokok. Tahun 1980 –an sampai pada tahun 2005 di laporkan terjadi 339.593
kasus,di mana angka ini menunjukan peningkatan,terutama pada Negara berkembang (termaksud
amerika serikat).

 Menurut Tempat
Laporan WHO pada tahun 1999 secara global terdapat 62 juta kasus baru gonorrhea, 27,2 juta
diantaranya terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara,Di Amerika Serikat, Di Jepang terdapat
peningkatan kasus infeksi oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang sudah resisten terhadap
Ciprofloxacin,dan Di Indonesia, data dari Departemen Kesehatan RI pada tahun 1988, angka
insidensi gonorrhea adalah 316 kasus per 100.000 penduduk.Beberapa penelitian di Surabaya,
Jakarta, dan Bandung terhadap PSK wanita menunjukkan bahwa prevalensi gonorrhea berkisar
antara 7,4 – 50%.

2.7 Frekuensi Gonore


Prevalensi Gonore: The US Centers for Disease Control memperkirakan bahwa lebih dari
700.000 orang di AS gonorrheal mendapatkan infeksi baru setiap tahun. Menurut data dari
Komisi Nasional Anak terdapat sekitar 300.000 Pekerja Seks Komersial (PSK) wanita di seluruh
ectumia, sekitar 70.000 diantaranya adalah anak dibawah usia 18 tahun. Infeksi ini ditularkan
melalui hubungan seksual, dapat juga ditularkan kepada janin pada saat proses kelahiran
berlangsung. Walaupun semua golongan rentan terinfeksi penyakit ini, tetapi insidens tertingginya
berkisar pada usia 15-35 tahun. Di antara populasi wanita pada tahun 2000, insidens tertinggi
terjadi pada usia 15 -19 tahun (715,6 per 100.000) sebaliknya pada laki-laki insidens rata-rata
tertinggi terjadi pada usia 20-24 tahun (589,7 per 100.000). Epidemiologi N. gonorrhoeae berbeda
pada tiap – tiap ectum berkembang. Di Swedia, insiden gonore dilaporkan sebanyak 487/100.000
orang yang menderita pada tahun 1970. Pada tahun 1987 dilaporkan sebanyak 31/100.000 orang
yang menderita, pada tahun 1994 dilaporkan penderita gonore semakin berkurang yaitu hanya
sekitar 31/100.000 orang yangmenderita.Di Amerika Serikat, insiden dari kasus gonore
mengalami penurunan. Di dunia diperkirakan terdapat 200 juta kasus baru setiap tahunnya.

2.8 Determinan Gonore


Faktor-faktor risiko terjadinya gonore meliputi :
1. Adanya sumber penularan penyakit
2. Bergonta – ganti pasangan seksual
3. Tidak menggunakan kondom pada saat berhubungan seksual , penggunaan kondom hanya
sebagai pencegah kehamilan bukan sebagai pencegah penularan penyakit gonore, prostitusi,
kebebasan individu dan ketidaktahuan serta keterbatasan sarana penunjang. (Daili, 2005 :4).

2.9 Triad Epidemiologi Gonore


 Host
Penyakit menular seperti gonore di sebabkan oleh ectum perilaku masyarakat karena
kurangnya kesadaran dan pengetahuan sehinngga terkena penyakit akibat melakukan hubungan
seksual atau seks bebas,hubungan pranikah dengan cara berganti-ganti pasangan.

 Agent
Penyakit Gonore disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam
uretra, leher rahim, ectum dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).

 Enviroment
Penyakit gonore juga lebih banyak disebabkan karena penularan non seksual seperti factor
lingkungan yang lembab,misalnya terjadinya infeksi gonokokus pada anak yang tinggal di Negara
tropis,dan seringnya memakai handuk dan seprei tempat tidur yang sama dengan orang yang
menderita GO.
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Dari buku Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid kedua tahun 2000, buku Epidemiologi
Penyakit Menular & Tidak Menular Panduan Klinis karya Koes Irianto tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai