KEHAMILAN GANDA
Dosen Pembimbing: Ibu Rismaina Putri, SST., M.Kes
Disusun oleh :
Kelas A, Kelompok 13
S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2020
KASUS :
Seorang perempuan, umur 29 tahun, G1P00000 hamil 26-28 minggu datang ke PMB untuk
periksa hamil. Hasil anamnesis : menikah 1,5 tahun. Sempat menjalani program hamil sebelum
hamil, ini periksa hamil ketiga, periksa terakhir 2 bulan yang lalu. Gerakan janin pertama kali
dirasakan sekitar 2 bulan yang lalu. Gerakan bayi dirasa sangat aktif disisi kanan dan kiri perut.
BB sebelum hamil 48 kg. Hasil pemeriksaan : KU baik, TD 110/80mmHg, N: 78x/menit, S: 37,2
derajat celcius, P: 20x/menit, BB saat ini 58 kg, TFU 2 jari dibawah px, fundus teraba kurang
bulat, kurang melenting, bagian kanan dan perut ibu teraba lurus keras memanjang, bagian
bawah 2 bagian yang bulat, keras dan melenting. TFU 30cm, DJJ 128x/menit, regular dan
124x/menit, regular.
Analisis Maslah
1. Menikah 1,5 tahun lalu, sempat menjalani program sebelum hamil ( Jadi disini dapat
diketahui bahwa bayi yang dikandung adalah bayi mahal dan yang sangat diharapkan/
dinantikan)
2. Gerakan janin pertama kali dirasakan 2 bulan yang lalu dan dirasa gerakan janin aktif
di kanan dan kiri (gerakan janin dirasa saat UK 22-24 minggu)
3. TFU 2 jari dibawah px, TFU 30cm (disini dapat diketahui bahwa TFU ibu lebih besar
dari UK 26-28 minggu yang harusnya masih di pertengahan simpisis-pusat atau sekitar
22-28cm, Curigai adanya kehamilan kembar/ ganda)
4. Kenaikan berat badan 10kg sampai akhir trimester 2 (pertambahan berat badan ibu
cukup banyak
5. Terdapat dua DJJ (indikasi kehamilan kembar/ ganda)
6. Bagian bawah 2 bagian yang bulat, keras dan melenting (indikasi kehamilan
kembar/ganda)
DIAGNOSIS :
PATOFISIOLOGI :
PATHWAY :
PENATALAKSANAAN :
1. Menyarankan kepada ibu untuk ANC lebih sering, setiap 1 atau 2 minggu sekali setelah
usia kehamilan lebih dari 32 minggu (memasuki TM III). Pemeriksaan darah lengkap.
2. Apabila besar kemungkinan persalinan preterm dianjurkan untuk banyak istirahat sejak
usia kehamilan 28 minggu. Istirahat baring dianjurkan lebih banyak karena hal tersebut
menyebabkan aliran darah ke plasenta meningkat, sehingga pertumbuhan janin lebih baik.
Hindari koitus setelah kehamilan diatas 30 minggu selain itu perjalanan jauh juga
sebaiknya dihindarai karena akan merangsang partus prematurus.
3. Menjelaskan kepada ibu tentang nutrisi ibu hamil yaitu pada trimester III ibu lebih banyak
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi (bila perlu tablet Fe), seperti hati
ayam, sayuran hijau, bayam.
4. Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan TM III yaitu sesak nafas,
ketidaknyamanan ini merupakan ketidaknyamanan fisiologis ibu hamil karena disebkan
oleh penekanan diagfragma oleh rahim yang menyebabkan sesak nafas selain itu bisa juga
ibu mengalami konstipasi, sering berkemih, nyeri punggung, pembengkakan pada kaki
selain karna factor fisiologis juga karena kehamilan ganda lebih beresiko beban atau uterus
lebih besar dari kehamilan tunggal.
5. Menjelaskan kepada ibu bahwa kehamilan kembar dapat terjadi pada ibu yang baru
pertama kali hamil. Oleh karena itu ibu tidak perlu khawatir meskipun ibu tidak memiliki
penjelasan tersebut, sehingga ibu tidak perlu bingung lagi terhadap kehamilan kembar yang
dialaminya. Memberikan dorongan moril kepada ibu agar tidak perlu takut dan cemas
dalam menghadapi kehamilan dan persalinannya.
6. Menyarankan ibu untuk pergi ke dokter kandungan untuk melakukan pemeriksaan USG.
Selain itu untuk menghindari komplikasi yang sering timbul, adanya kelainan kongenital,
kembar siam dan lain sebagainya. Pertumbuhan janin dipantau dengan USG setiap 3-4
minggu yang dimulai pada usia kehamilan 20 minggu.
7. Menjelaskan kepada ibu tanda bahaya pada kehamilan kembar, yaitu inersia uteri,
perdarahan post partum, solusio plasenta setelah anak pertama lahir, persalinan preterm
(UK <37 minggu), hidramnion, malpresentasi, ketuban pecah dini, prolapsus funikuli,
pertumbuhan janin terhambat, kelainan kongenital
8. Menyarankan kepada ibu untuk mempersiapkan persalinan dan untuk bersalin di RS.
Asuhan antenatal sebaiknya dilakukan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Persalinan untuk kehamilan ganda sedapat mungkin dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas
seksio sesarea. Karena kehamilan ganda tidak termasuk kewenangan bidan maka menyarankan
ibu untuk periksa ke dokter obgyn dan melakuikan USG untuk mengetahui keadaan dan letak
janin secara pasti.
Sumber:
Astuti, A.T. 2018. Hubungan Paritas Dengan Kehamilan Kembar Terhadap Kejadian Letak
Sungsang Di RSKDIA Siti Fatimah Makassar. Jurnal Kesehatan Delima Pelamonia. 2(2),
137-143.
Ayuningrum, T.R. 2014. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny.I Dengan Kehamilan Kembar
Di RS Islam Sultan Agung Semarang. Doctoral dissertation. FK UNISSULA.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Chandranita Manuba, Ida Ayu. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB untuk
Pendidikan Kebidanan, Ed.2. Jakarta: EGC.
Ridwan, M. Herlina. 2014. Hubungan Kehamilan Ganda dan Kelainan Letak Janin dengan
Kejadian Ketuban Pecah Dini di RSUD Sepulau Raya Lampung Tengah.Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang, Indonesia. Vol.7 no.2.