Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SENI BUDAYA

PROSES PEMBUATAN PATUNG

Penyusun :

1. Nur Fadlilatus Shiam


2. Rindi Antika A.M.S
3. Yushar Sugarda Kelilauw
4. Fredi Septiandar W.P

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO

SMP NEGERI 1 KREMBUNG

Ds. Mojoruntut, kecamatan Krembung, kode pos 61275

Telp. 031 8850795, smpn1krembung.blogspot.com

Email : smpn1krb_sidoarjo@yahoo.co.id
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa atas segala
perkenan-Nya, sehingga kelompok kami mampu membuat makalah ini sebagai penambah
ilmu pengetahuan.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang seni patung
yang kami sajikan ini. Dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan Allah SWT.
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran bagi para pembaca khususnya para murid SMP Negeri 1 Krembung.
Meskipun kami sudah memberikan upaya yang maksimal untuk membuat makalah ini,
namun kami menyadari adanya keterbatasan, untuk itu segala bentuk kritik dan saran sangat
kami harapkan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas makalah kami berikutnya.

Sidoarjo, 25 November 2015

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Seni Patung

Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu
karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan patung
adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya,
patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal,
terutama dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit Kadang, walaupun sangat
jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang
lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu,
keramik, dan logam.

Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang
disembah. Tapi seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung tidak
lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka. Fenomena pemberhalaan
patung ini terjadi pada agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan yang polietisme seperti
terjadi di Arab sebelum munculnya agama samawi. Lihat juga arca. Mungkin juga dalam
Hindu kuno di Hindia dan Nusantara, dalam agama Budha di Asia, Konghucu, kepercayaan
bangsa Mesir kuno dan bangsa Yunani kuno.

B. Tujuan Penulisan

1. Agar lebih memahami tentang seni patung.


2. Dapat menemukan titik kesulitan dalam membuat patung.
3. Mengetahui beberapa fakta yang ada pada seni patung.
4. Dapat menambah wawasan ilmu termasuk di bidang seni.
BAB II

PEMBAHASAN

Pada kesempatan kali ini kami membuat patung dari bahan alam yang bertemakan
kegiatan di pos ronda. Berikut adalah persiapan dan lagkah-langkah kami dalam mengerjakan
patung tersebut.

A. Bahan-bahan yang dibutuhkan :


1. Stik es krim
2. Pelepah pisang
3. Lem G
4. Triplek
5. Koran
6. Kawat
7. Daun pohon yang kering

B. Alat-alat yang digunakan :


1. Pisau
2. Gunting
3. Tang

C. Langkah-langkah :
1. Siapkan semua alat dan bahan.
2. Potong atau gunting stik es krim sesuai pola yang dibutuhkan.
3. Tempel dan rekatkan stik es krim satu dengan stik es krim lainnya hingga
membentuk pola yang diingikan.
4. Lapisi stik es krim dengan pelepah pisang menggukan lem G.
5. Rangkai pola-pola yang sudah dibuat hingga membentuk suatu bangunan ( pos
ronda)
6. Untuk membuat kerangka manusia, potong kawat sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
7. Bentuk kawat dengan menggukan tang hingga berbentuk kerangka manusia.
8. Lilitkan koran pada kerangka manusia hingga bentuk kawatnya tidak terlihat.
9. Untuk membuat baju, gunting daun pohon sesuai dengan pola baju yang
diingikan.
10. Buat dua bagian untuk bagian depan dan belakang.
11. Begitu pula caranya saat membuat celana, potong daun sesuai dengan ukuran yang
diinginkan
12. Buat dua bagian untuk bagian depan dan belakang.
13. Tempelkan baju dan celana ke tubuh manusia dengan menggunakan lem.
14. Susun patung tersebut di atas triplek yang sudah disediakan hingga rapi.
15. Patung dari bahan alam siap di
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan kegiatan membuat patung ini siswa dapat mengembangkan kreatifitas
pada dirinya masing-masing. Kegiatan seni ini sangat bermanfaat bagi siswa untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama pada bidang kesenian. Pada kegiatan
ini, para siswa diberi wadah untuk menuangkan ide-ide kreatifitasnya. Tujuan
pendidikan seni bukan untuk membina para siswa untuk menjadi seorang seniman,
melainkan untuk mendidik siswa menjadi kreatif. Sebagian orang menganggap seni
sebagai aktivitas permainan, melalui permainan para guru dapat mendidik dan
membina kreatifitas siswa sedini mungkin.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sajikan tentang seni patung yang singkat
ini, namun jika ingin lebih memahami tentang seni patung, anda dapat memahaminya
melalui berbagai macam sumber yang berhubungan dengan seni patung

Pendidikan kesenian amatlah penting dalam suatu pembelajaran untuk mengembangkan


bakat dan kreativitas siswa. Oleh karena itu, pendidikan kesenian perlu ditanamkan pada diri
siswa sejak usia dini.
Membedakan Teks Tantangan dengan Teks Eksposisi

NO ASPEK TEKS TANTANGAN TEKS EKSPOSISI

1. Pengertian Teks tantangan adalah teks Teks eksposisi adalah suatu


yang berisi bantahan terhadap teks yang digunakan untuk
topik tertentu yang dikuatkan mengusulkan pendapat
dengan dasar dan fakta-fakta pribadi mengenai suatu hal
yang mendukung bantahn yang di dalamnya terdapat
yang diungkapkan atau argumen-argumen utnuk
disampaikan. menegaskan atau memperkuat
pendapat tersebut.
2. Struktur 1. Isu atau masalah 1. Tesis
Bagian ini berisi pernyataan Bagian ini berisi tentang
tentang topik yang akan pendapat yang dikemukakan
dibantah. oleh penulis teks.
2. Argumen 2. Argumentasi
Bagian ini berisi rangkaian Bagian ini berisi tentang
bukti atau alasan untuk argumen-argumen yang
mendukung bantahan. mendukung pernyataan
3. Simpulan penulis.
Bagian ini berisi pernyataan 3. Penegasan ulang
yang menegaskan bantahan. Bagian ini berisi tentang
pengulangan pernyataan yang
digunakan untuk meyakinkan
pembaca tentang kebenaran
pernyataan.
Unsur Kebahasaan 1. Mengunakan kalimat 1. Menggunakan kata
sanggahan atau kohesi leksikal.
3. penolakan. Contoh : di samping
Contoh : kurang itu.
setuju, tidak 2. Menggunakan
sependapat. pronomina atau kata
2. Menggukan kata ganti.
rujukan. Contoh : saya,
Contoh : ia, dia. mereka, kamu.
4. Isi Pada teks tantangan Pada teks eksposisi
argumennya berisi bantahan- argumennya berisi
bantahan atau penolakan pernyataan-pernyataan yang
terhadap suatu pernyataan. menegaskan atau memperkuat
pendapat.

Anda mungkin juga menyukai