Anda di halaman 1dari 33

ex p( 𝛽0 + 𝛽1 𝑥1 + ⋯ + 𝛽𝑝 𝑥𝑝

𝜋 𝑥𝑖 =
1 + ex p( 𝛽0 + 𝛽1 𝑥1 + ⋯ + 𝛽𝑝 𝑥𝑝

ex p( 𝛽0 + 𝛽1 𝑥𝑖
𝜋 𝑥𝑖 =
1 + ex p( 𝛽0 + 𝛽1 𝑥𝑖
Hipotesis :
𝐻0 ∶ 𝜋𝑖𝑗 = 𝜋𝑖. . 𝜋.𝑗 Tidak terdapat hubungan antara variabel yang diamati (Independen)
𝐻1 ∶ 𝜋𝑖𝑗 ≠ 𝜋𝑖. . 𝜋.𝑗 Terdapat hubungan antara variabel yang diamati (Dependen)
α = 5% = 0.05

Statistik Uji : Chi – Square atau Uji Likelihood Ratio


2
2
𝑛𝑖𝑗 − 𝜇𝑖𝑗
𝜒 =
𝜇𝑖𝑗
𝑖𝑗
atau
2
𝑛𝑖𝑗
𝐺 =2 𝑛𝑖𝑗 ln
𝑖 𝑗 𝜇𝑖𝑗

Kriteria Uji :
Tolak H0 jika 𝜒 2 ≥ 𝜒 2𝑖−1 𝑗−1 ;0,05 , terima dalam hal lainnya. Dengan df=(I−1)(J−1)
Hipotesis :
𝐻0 ∶ 𝛽1 = 𝛽2 = ⋯ = 𝛽𝑃 = 0
𝐻1 ∶ Minimal terdapat satu 𝛽𝑘 ≠ 0, 𝑘 = 1,2, … , 𝑝
α = 5% = 0.05

Statistik Uji :
𝑛1 𝑛1 𝑛0 𝑛0
𝐺 = −2𝑙𝑛 𝑛 𝑛
𝑛 𝑦𝑖
𝑖=1 𝜋 𝑖 (1 − 𝜋𝑖 (1−𝑦𝑖

Kriteria Uji : Tolak H0 pada taraf nyata α bila nilai dari 𝐺 > 𝜒 2(𝛼 atau bila p-value < α.
Hipotesis :
𝐻0 ∶ 𝛽𝑗 = 0
𝐻1 ∶ 𝛽𝑗 ≠ 0, 𝑘 = 1,2, … , 𝑝
α = 5% = 0.05

Statistik Uji :
𝛽𝑗
𝑊=
𝑆𝐸(𝛽𝑗

Kriteria Uji : Tolak H0 pada taraf nyata α bila nilai dari 𝑊 > 𝑍𝛼/2 atau bila p-value < α.
Hipotesis :
H0 : Model sesuai (tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan
dengan kemungkinan hasil prediksi)
H1: Model tidak sesuai (terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan
dengan kemungkinan hasil prediksi)

Statistik Uji : Uji Hosmer dan Lemeshow


𝑔 (𝑂𝑘 − 𝑛𝑘 𝜋𝑘 2
𝐶=
𝑘=1 𝑛𝑘 𝜋𝑘 (1 − 𝜋𝑘

Kriteria Uji :
Tolak H0 apabila 𝐶 > 𝜒 2(𝛼 dengan (db)= g-2, g merupakan banyaknya grup.
Variabel Prediktor (X)
Variabel Respon (Y)
x=1 x=0

𝐞𝛃𝟎 +𝛃𝟏 𝐞𝛃𝟎


y=1 𝛑 𝟏 = 𝛑 𝟎 =
𝟏 + 𝐞𝛃𝟎 +𝛃𝟏 𝟏 + 𝐞𝛃𝟎

𝟏−𝛑 𝟏
𝟏
y=0 𝟏−𝛑 𝟎 =
𝟏 𝟏 + 𝐞𝛃𝟎
=
𝟏 + 𝐞𝛃𝟎 +𝛃𝟏
𝜋(1 /[1 − 𝜋 1 ]
𝜓=
𝜋(0 /[1 − 𝜋 0 ]

𝜓 = 𝑒 𝛽1
Taksiran/Klasifikasi
Hasil Observasi
𝒚𝟏 𝒚𝟐

𝒚𝟏 𝑛11 𝑛12

𝒚𝟐 𝑛21 𝑛22

𝑛21 + 𝑛12
𝐴𝑃𝐸𝑅 =
𝑛
Karakteristik Jenis Kelamin (X1) terhadap Kondisi Terakhir Pasien (Y)
Kondisi Terakhir Pasien Jenis Kelamin (X1)
Jumlah
(Y) Laki-laki Perempuan
59 81
Tidak Sembuh Total 140 (37.3%)
(15.7%) (21.6%)
98 137
Sembuh Total 235 (62.7%)
(26.1%) (36.5%)
218
Jumlah 157 (41.9%) 375 (100%)
(58.1%)

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa kondisi terakhir pasien sembuh total
saat keluar dari rumah sakit sebanyak 62.7%, dimana 36.5% diantaranya yaitu
berjenis kelamin perempuan. Hal tersebut karena pasien penderita DBD
terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan sebesar 58.1%.
Karakteristik Usia (X2) terhadap Kondisi Terakhir Pasien (Y)

Kondisi Terakhir Usia (X2)


Jumlah
Pasien (Y) ≤16 tahun > 16 tahun
44 96 140
Tidak Sembuh Total
(11.7%) (25.6%) (37.3%)
54 181 235
Sembuh Total
(14.4%) (48.3%) (62.7%)
98 277 375
Jumlah
(26.1%) (73.9%) (100%)

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa kondisi terakhir pasien saat keluar
dari rumah sakit sembuh total sebesar 62.7% dan 48.3% diantaranya adalah
pasien yang berusia lebih dari 16 tahun.
Karakteristik Kadar Hemoglobin (X3) terhadap Kondisi Terakhir Pasien (Y)

Kondisi Terakhir Kadar Hemoglobin (X3)


Jumlah
Pasien (Y) Rendah Normal Tinggi
80 25 35 140
Tidak Sembuh Total
(21.3%) (6.7%) (9.3%) (37.3%)
22 146 67 235
Sembuh Total
(5.9%) (38.9%) (17.9%) (62.7%)
171 102 375
Jumlah 102 (27.2%)
(45.6%) (27.2%) (100%)

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 38.9% kondisi terakhir pasien saat
keluar dari rumah sakit sembuh total dengan kadar hemoglobin normal. Hal tersebut
karena orang yang terkena DBD apabila masih memiliki kadar hemoglobin rendah
dapat dikatakan penderita tersebut masih terkena virus DBD. Sehingga pasien yang
memiliki kadar hemoglobin rendah yang pada saat keluar dari rumah sakit sembuh
total hanya sebesar 5.9%.
Karakteristik Kadar Hematokrit (X4) terhadap Kondisi Terakhir Pasien (Y)
Kondisi Terakhir Kadar Hematokrit (X4)
Jumlah
Pasien (Y) Rendah Normal Tinggi
51 1 88 140
Tidak Sembuh Total
(13.6%) (0.3%) (23.5%) (37.3%)
44 96 95 235
Sembuh Total
(11.7%) (25.6%) (25.3%) (62.7%)
95 97 183 375
Jumlah
(25.3%) (25.9%) (48.8%) (100%)

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 25.3% pasien penderita DBD
memiliki kadar hematokrit yang rendah dan 11.7% diantaranya kondisi terakhir
pasien saat keluar dari rumah sakit sembuh total. Hal tersebut karena orang yang
terkena DBD maka kadar hematokrit akan meningkat dari keadaan normal.
Karakteristik Kadar Leukosit (X5) terhadap Kondisi Terakhir Pasien (Y)
Kondisi Terakhir Kadar Leukosit (X5)
Jumlah
Pasien (Y) Rendah Normal Tinggi
35 67 38 140
Tidak Sembuh Total
(9.3%) (17.9%) (10.1%) (37.3%)
37 127 71 235
Sembuh Total
(9.9%) (33.9%) (18.9%) (62.7%)
72 194 103 375
Jumlah
(19.2%) (51.7%) (29.1%) (100%)

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 33.9% pasien penderita DBD
yang memiliki kadar leukosit normal kondisi terakhir pasien saat keluar dari rumah
sakit sembuh total. Hal tersebut karena apabila kadar leukosit rendah maka
penderita DBD masih terkena virus DBD. Sehingga pasien yang pada saat keluar dari
rumah sakit sembuh total dengan kadar leukosit rendah sebesar 9.9%.
Karakteristik Kadar Trombosit (X6) terhadap Kondisi Terakhir Pasien (Y)

Kondisi Terakhir Kadar Trombosit (X6)


Jumlah
Pasien (Y) Rendah Normal Tinggi
98 0 42 140
Tidak Sembuh Total
(26.1%) (0.0%) (11.2%) (37.3%)
26 158 51 235
Sembuh Total
(6.9%) (42.1%) (13.6%) (62.7%)
158 93 375
Jumlah 124 (33.1%)
(42.1%) (24.8%) (100%)

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 42.1% pasien penderita DBD
dengan kadar trombosit normal kondisi terakhir pada saat keluar dari rumah sakit
sembuh total. Hal tersebut karena apabila pasien masih memiliki kadar trombosit
rendah maka pasien masih terkena virus DBD. Sehingga pasien dengan kadar
trombosit rendah dan pada saat keluar dari rumah sakit pasien dikatakan sembuh
total sebesar 6.9%.
Karakteristik Lama Inap (X7) terhadap Kondisi Terakhir Pasien (Y)

Kondisi Terakhir Lama Inap (X7)


Jumlah
Pasien (Y) < 3 hari  3 hari
74 66 140
Tidak Sembuh Total
(19.7%) (17.6%) (37.3%)
88 235
Sembuh Total 147 (39.2%)
(23.5%) (62.7%)
154 375
Jumlah 221 (58.9%)
(41.1%) (100%)

Berdasarkan Tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 39.2% pasien penderita DBD
hanya menjalani rawat inap kurang dari 3 hari dan kondisi terakhir pasien pada
saat keluar sembuh total. Hal tersebut karena pasien penderita DBD mengalami
perkembangan yang sangat pesat, sehingga pasien tersebut diperbolehkan pulang
dengan lama inap kurang dari 3 hari.
Hasil Uji Independensi dengan menggunakan software R
Kesimpulan :
𝝌𝟐𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝝌𝟐𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍
Variabel p-value α Keputusan
Berdasarkan tabel diatas maka dapat
Jenis Kelamin (X1) 5.40e-30 3.841 1 0.05 H0 diterima disimpulkan bahwa variable Kadar
Usia (X2) 2.8221 3.841 0.09298 0.05 H0 diterima Hemoglobin (X3), Kadar Hematokrit
Kadar Hemoglobin
111.74 5.991 < 2.2e-16 0.05 H0 ditolak
(X4), dan Kadar Trombosit (X6)
(X3)
memili nilai p-value < α maka H0
Kadar Hematokrit
74.542 5.991 < 2.2e-16 0.05 H0 ditolak
ditolak, artinya bahwa terdapat
(X4) hubungan antara kondisi terakhir
pasien saat keluar dari rumah sakit
Kadar Leukosit (X5) 4.8475 5.991 0.08859 0.05 H0 diterima
dengan variabel Kadar Hemoglobin
Kadar Trombosit (X3), Kadar Hematokrit (X4), dan
188.72 5.991 < 2.2e-16 0.05 H0 ditolak
(X6) Kadar Trombosit (X6).
Lama Inap (X7) 3.0192 3.841 0.08229 0.05 H0 diterima
Hasil Uji Signifikansi Parameter Secara Serentak
dengan menggunakan software SPSS

Kesimpulan :
Dengan taraf signifikan 5% dapat disimpulkan bahwa berdasarkan output diatas diperoleh nilai
𝜒 2 = 336,386 > 𝜒𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 12,592 maka 𝐻0 ditolak, artinya bahwa minimal terdapat satu
variabel prediktor yang berpengaruh signifikan terhadap model.
Hasil Uji Signifikansi Parameter Secara Parsial Kesimpulan :
dengan menggunakan software SPSS Dengan taraf signifikansi 5%
variabel kadar hemoglobin pada
kategori 1 dan 2, kadar hematokrit
pada kategori 1, dan kadar
trombosit pada kategori 2
berpengaruh signifikan terhadap
kondisi terakhir pasien saat keluar
dari rumah sakit sembuh total
dibandingkan pada kategori 0, yaitu
kondisi terakhir pasien saat keluar
dari rumah sakit tidak sembuh
total. Hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai p-value kurang dari α.
Model logit yang terbentuk adalah sebagai berikut:

g(x) = -3,911 + 2,952 X 3 (1) + 2,083X 3 (2) + 5,158 X4 (1) + 0,401X 4 (2) + 22,078 X 6 (1) +1,440 X 6(2)

Berdasarkan model logit yang yang diperoleh, maka dapat ditulis peluang kadar hemoglobin, kadar
hematokrit, dan kadar trombosit untuk masing-masing kemungkinan atau kategori.

1. Kadar hemoglobin, kadar hematokrit, dan kadar trombosit rendah 𝜋0 𝑥


exp 𝑔 𝑥
𝜋0 𝑥 =
1 + exp 𝑔 𝑥
exp(−3,911 + 2,952 0 + 2,083 0 + 5,158 0 + 0,401 0 + 22,078 0 + 1,440 (0
=
1 + exp(−3,911 + 2,952 0 + 2,083 0 + 5,158 0 + 0,401 0 + 22,078 0 + 1,440 (0
= 0.02

Peluang kondisi terakhir pasien sembuh total saat keluar dari rumah sakit, jika kadar hemoglobin,
kadar hematokrit, dan kadar trombosit rendah adalah sebesar 0,02.
2. Kadar hemoglobin, kadar hematokrit, dan kadar trombosit normal 𝜋1 𝑥

exp 𝑔 𝑥
𝜋1 𝑥 =
1 + exp 𝑔 𝑥

exp(−3,911 + 2,952 1 + 2,083 0 + 5,158 1 + 0,401 0 + 22,078 1 + 1,440 (0


=
1 + exp(−3,911 + 2,952 1 + 2,083 0 + 5,158 1 + 0,401 0 + 22,078 1 + 1,440 (0
=1

Peluang kondisi terakhir pasien sembuh total saat keluar dari rumah sakit, jika kadar hemoglobin, kadar
hematokrit, dan kadar trombosit normal adalah sebesar 1.
3. Kadar hemoglobin, kadar hematokrit, dan kadar trombosi tinggi 𝜋2 𝑥

exp 𝑔 𝑥
𝜋2 𝑥 =
1 + exp 𝑔 𝑥

exp(−3,911 + 2,952 0 + 2,083 1 + 5,158 0 + 0,401 1 + 22,078 0 + 1,440 (1


=
1 + exp(−3,911 + 2,952 0 + 2,083 1 + 5,158 0 + 0,401 1 + 22,078 0 + 1,440 (1
= 0.5

Peluang kondisi terakhir pasien sembuh total saat keluar dari rumah sakit, jika kadar hemoglobin,
kadar hematokrit, dan kadar trombosit tinggi adalah sebesar 0,5
Hasil Uji Kesesuaian Model dengan menggunakan
software SPSS

Kesimpulan :
Berdasarkan hasil diatas didapat nilai Chi-Square sebesar 0.778 dan dengan taraf signfikan 5% didapat
nilai Sig. atau p-value sebesar 0.999 yang lebih besar dari α sebesar 0.05 yang artinya 𝐻0 diterima,
artinya model sesuai atau tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengamatan dengan
kemungkinan hasil prediksi model.
Tabel Nilai Odds Ratio dari Variabel Kadar Hemoglobin
(X3), Kadar Hematokrit (X4) dan Kadar Trombosit (X6):

Pada hasil diatas didapat bahwa nilai Odds ratio dari kadar hemoglobin, kadar hematokrit, dan
kadar trombosit lebih dari 1 artinya kadar hemoglobin, kadar hematokrit, dan kadar trombosit
cenderung mempunyai resiko paling tinggi terhadap kondisi pasien sembuh total saat keluar dari
rumah sakit.
Hasil di samping menunjukkan
Hasil Uji Ketepatan Klasifikasi Model dengan bahwa kondisi terakhir pasien saat
menggunakan software SPSS keluar dari rumah sakit yang tidak
sembuh total diklasifikasikan
sebesar 121 pasien, sedangkan
sebesar 19 pasien tidak tepat
diklasifikasikan. Sebanyak 20 pasien
dengan kondisi terakhir pasien saat
keluar dari rumah sakit sembuh
total salah diklasifikasikan pasien
tidak sembuh total, sedangkan
kondisi terakhir pasien saat keluar
dari rumah sakit sembuh total
tepat diklasifikasikan sebesar 215
pasien. Model dapat
mengklasifikasikan secara tepat
sebesar 89,6%
Dari hasil yang diperoleh, variabel yang memiliki
hubungan yang signifikan dengan kesembuhan pasien
penderita DBD di RSUD Dr. Iskak Tulungagung adalah
variabel kadar hemoglobin, kadar hematokrit, dan kadar
trombosit. Hasil variabel tersebut berdasarkan uji
independensi, uji signifikansi parameter dan nilai Odds Ratio.
Model yang diperoleh pada analisis regresi logistik biner
dengan persentase ketepatan model sebesar 89.6% telah
sesuai dengan persamaan model logit yang diperoleh sebagai
berikut:
g(x) = -3,911 + 2,952 X 3 (1) + 2,083X 3 (2) + 5,158 X4 (1) +
0,401X 4 (2) + 22,078 X 6 (1) +1,440 X 6(2)
- Agresti, A. (1990). Categorical Data Analysis. New York : John Wiley&Sons.
- Dakitanews. (2014). http://www.adakitanews.com/kasus-dbd-terus-ancam-tulungagung/.
Tulungagung.
- Ginanjar D. (2012). Demam Berdarah. PT. Mizan Publika, Jakarta.
- Hosmer, D.W., & Lemeshow (2000). Applied Logistic Regression, John Wiley and Sons. USA.
- Johnson, R., & Wichern, D. (2007). Applied Multivariate Statistical Analysis. New Jersey: Pearson
Education, Inc.
- Kemenkes RI. (2015). DBD (Demam Berdarah Dengue). Jawa Timur.
- Nova, K.P. (2014). Faktor-FaktorYang Berpengaruh Pada Kesembuhan Pasien Penderita Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) Di Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang-Sidoarjo. Institut
Teknologi Sepuluh Nopember : Surabaya.
- Walpole, R.E. (1995). Ilmu Peluanng dan Statistika untuk Ilmuwan dan Insinyur Edisi Keempat.
Bandung : ITB.

Anda mungkin juga menyukai