Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
semua negara berkembang karena umumnya penyakit menular bersifat akut dan
penyakit menular adalah pneumonia semua umur, diare, dan ISPA pada balita.
Jika dilihat media penularan penyakit ini adalah faktor lingkungan dan perilaku.
Hal ini karena angka kesakitan dan kematiannya yang relatif tinggi dalam kurun
waktu yang relatif singkat. Penyakit menular adalah sebuah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh sebuah agen biologi, seperti virus, bakteria atau parasit. Penyakit
ini dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung maupun
dengan perantara. Secara garis besar cara penularan penyakit menular dapat
melalui media langsung, yaitu dari orang ke orang, contoh melalui permukaan
kulit. Selain itu juga bisa melalui udara yang disebut sebagai airborne disease,
contoh penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun
tidak langsung melalui udara pernapasan adalah pneumonia (Kemenkes RI, 2012).
70%, yang banyak terjadi di negara berkembang seperti aprika dan asia tenggara
dengan angka diatas 40 per 1000 kelahiran hidup (15-20 %) terjadi kematian
akibat pneumonia pada anak balita sebesar 22% dan pada orang tua atau lansia
1
2
biasanya dibagi menjadi dua kelompok yaitu penyakit pada saluran pernafasan
atas yang paling umum terjadi dan penyakit pada saluran pernafasan bawah
media atau cara penularan yaitu melalui makan, air dan lainnya seperti penyakit
hepatitis, diare, melalui fektor penyakit malaria, dan melalui udara seperti
pneumonia ini terjadi karena adanya infeksi akut paru karena masuknya kuman
atau bakteri dalam saluran napas akibat bersin. penularan dari orang lain yang
Menurut Paula (2013) Penyakit ini adalah salah satu penyakit infeksi
kematian di hampir seluruh dunia. Bayi dan anak kecil lebih rentan terhadap
baik. Pneumonia sering kali pada orang tua dan orang yang lemah akibab penyakit
kronik tertentu. Seperti, klien bedah, peminum alkohol dan penderita penyakit
pernafasan kronik atau infeksi virus juga sangat mudah terserang penyakit
dunia. Setiap tahun di dunia diperkirakan lebih dari 2 juta balita meninggal karena
pneumonia (1 balita/20 detik) dari 9 juta total kematian balita. Diantara lima
kematian balita, satu disebabkan oleh pneumonia, namun tidak banyak perhatian
3
terhadap penyakit ini sehingga pneumonia disebut juga pembunuh balita yang
angka penderita pneumonia mencapai 158.170 kasus yang diperoleh dari data
provinsi aceh bahwa angka penderita pneumonia mencapai 1.895 kasus yang
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari RSUD Kota Sabang Dari Januari-
menurut jaminan ASKES rawat jalan berjumlah 15 orang, rawat jalan menurut
JKA sebanyak 25 orang, dan kasus pneumonia diruang rawat inap RSUD kota
sabang dengan jumlah 107 orang, dan total keseluruhan yang menderita kasus
pneumonia pada tahun 2018 sebanyak 147 orang pada tahun 2018 (RSUD Kota
Sabang, 2019).
Menurut Yulia et al (2016) hasil uji statistik didapatkan bahwa hanya satu
yaitu variabel status gizi dan artinya balita dengan status gizi kurang berisiko 9,1
kali terkenaak pneumonia dibandingkan dengan balita dengan status gizi yang
baik.
bahwa diperlukan adanya pemberian asuhan keperawatan secara utuh dengan baik
Maka dari itu saya sangat tertarik untuk melakukan laporan studi kasus tentang
“Asuhan Keperawatan Dengan Pneumonia Pada Ny.R di Zaal Wanita Rumah Sakit
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari karya tulis
Pneumonia pada Ny. R di Zaal Wanita Rumah Sakit Umum Kota Sabang tahun
2019?”.
keperawatan dengan pneumonia pada Ny. R di Zaal Wanita Rumah Sakit Umum
Ny. R di ruang Zaal Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Kota Sabang.
dengan pneumonia pada Ny. R di ruang Zaal Wanita Rumah Sakit Umum
dengan pneumonia pada Ny. R di ruang Zaal Wanita Rumah Sakit Umum
pneumonia pada Ny. R di ruang Zaal Wanita Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Sabang.
1.4 Manfaat
1.4.1 Teoritis
Secara teoritis karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menambah wawasan
dalam ilmu keperawatan mengenai peran perawat dalam upaya pemberian asuhan
keperawatan pada pasien pneumonia dan menjadi referensi atau masukan bagi
1.4.2 Praktis
medikal bedah pada klien dengan pneumonia dan juga untuk menambah
6
2. Bagi perawat
pneumonia
kebijakan dalam rangka untuk peningkatan mutu pelayanan terutama pada kasus
pembelajaran di institusi.
danpak dari pneumonia bagi klien dan meningkatkan derajat kesehatan klien serta