4.1.2. Arus
Pergerakan sedimen di dalam perairan dipengaruhi oleh kecepatan arus dan
ukuran butiran sedimen yang terkandung di dalamnya. Semakin besar ukuran butiran
sedimen membutuhkan kecepatan arus yang semakin besar untuk mengangkut
sedimen tersebut Sehingga, arah dan kecepatan arus di suatu perairan akan
mempengaruhi pola penyebaran transport sedimen di perairan tersebut
(Triatmodjo, 1999).
Perbedaan kecepatan arus berpengaruh terhadap transport sedimen, dimana
semakin besar arus yang terbentuk maka trabsport sedimennya juga akan semakin
besar, baik berupa bed load (sedimen dasar) maupun suspended load (sedimen
tersuspensi), selain faktor lain seperti karakteristik butir sedimen dan kemiringan
pantai.
Darlan (1996) dalam Nugroho dan Basit (2014) menyebutkan bahwa distribusi
fraksi sedimen dipengaruhi oleh arus. Pada daerah dengan turbulensi tinggi, fraksi
yang memiliki kenampakan makroskopis seperti kerikil dan pasir akan lebih cepat
mengendap dibandingkan fraksi yang berukuran mikroskopis seperti lumpur.
Dari hasil analisis arus di pesisir Sungai Dua Laut, diketahui bahwa arus
dominan berasal dari selatan menuju timur laut. Arus yang berasal dari selatan berasal
dari arus Laut Jawa yang memang berada di bagian selatan perairan Sungai Dua Laut.
4.1.3. Gelombang
Perhitungan prediksi gelombang di wilayah pesisir dan laut Sungai Dua Laut
dilakukan pada bagian timur hingga bagian barat. Lokasi Sungai Dua Laut yang
menghadap laut terbuka akan berpengaruh terhadap panjang fetch yang dihasilkan.
18
19
Panjang fetch menentukan energi gelombang, semakin besar fetch maka gelombang
akan semakin besar dan begitupun sebaliknya.
Hasil analisis prediksi gelombang di perairan Sungai Dua Laut selama kurun
waktu 2009 – 2019 dari arah angin sebagai pembangkit gelombang dapat dilihat pada
Tabel 4.1.
Persentase (%)
ST X Y D₅₀ Bentuk Tekstur
Gravel Sand Mud
259,7 Pasir halus Pasir 20.4 79.5 0.1
18 364210,9 9590135
berkerikil
171,6 Pasir halus Pasir 3.8 95.7 0.6
19 362937,7 9587292 sedikit
berkerikil
160,4 Pasir halus Pasir 0.2 99.5 0.3
20 364450,9 9590906 sedikit
berkerikil
Gambar 4.1. Peta Sebaran Nilai D50 Sedimen di perairan Sungai Dua Laut
22
Berdasarkan hasil analisis, nilai D50 sebaran sedimen di perairan Sungai Dua
Laut memiliki tekstur berpasir dengan sedikit kerikil (slightly gravelly sand) yang
terdapat pada 12 stasiun dan memiliki tekstur kerikil berpasir (gravelly sand) pada 13
stasiun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tekstur sedimen di perairan Sungai Dua
Laut didominasi oleh tekstur pasir dengan sedikit kerikil (slightly gravelly sand)
seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Adanya sedimen bertekstur pasir dengan sedikit kerikil (slightly gravelly sand)
di bagian tengah lokasi penelitian dan sedimen bertekstur kerikil berpasir (gravelly
sand) pada bagian kanan dan kiri menandakan bahwa sebaran sedimen pada bagian
tengah dengan tekstur yang lebih halus dipengaruhi oleh pola arus perairan yang pada
bagian timur merupakan arus dari Laut Jawa sedangkan pada bagian barat merupan
arus dari Selat Makassar yang dihubungkan oleh Selat Laut.
Nilai mean (rata-rata) sedimen di perairan Sungai Dua Laut memiliki nilai phi
yang berkisar antara 0,7 – 2,5.Nilai tersebut terbagi lagi untuk diklasifikasikan sebagai
deskripsi suatu tekstur sedimen (Gambar 4.2.). Lokasi dasar perairan yang memiliki
nilai mean sebesar 0,7 – 2,0 pada lokasi penelitian memiliki tekstrur sedimen pasir
halus (fine sand). Sedangkan lokasi yang memiliki nilai mean di atas dari 2 merupakan
sedimen dengan tekstrur pasir sedang (medium sand).
Gambar 4.2. Peta Sebaran Mean Sedimen di Perairan Sungai Dua Laut
23
Gambar 4.3. Peta Sebaran Nilai Sorting Sedimen di Perairan Sungai Dua Laut
Nilai sorting atau sortasi di perairan Sungai Dua Laut berada pada rentang
angka 0,6 – 1,8 dalam satuan phi. Nilai sortasi yang berada pada kisaran 0,6 – 1 masuk
dalam kategori moderately sorted yang artinya terpilah dengan sedang sedangkan yang
memiliki nilai sorting dalam rentang angka 1 – 1,8 masuk dalam kategori poorly sorted
yang artinya terpilah buruk.
24
Gambar 4.4. Peta Sebaran Nilai Skewness Sedimen di Perairan Sungai Dua Laut
Sebaran nilai Skewness di perairan Sungai Dua Laut dapat dilihat pada Gambar
4.4. Dimana nilainya berada pada rentang -0,6 – 0,2 dalam satuan phi. Dapat terliat
pada gambar bahwa nilai Skewness di perairan Sungai Dua Laut dominan memiliki
partikel berukuran besar karena nilai yang dominan adalah nilai pada rentan -0,6 – 0.
25
Gambar 4.5. Peta Sebaran Kurtosis Sedimen di Perairan Sungai Dua Laut
Volume Transpor
Stasiun Volume Sedimen Trap
Sedimen Q/Bulan α
Utara Timur Selatan Barat Atas (Ox) (Oy)
3A 535 600 510 550 160 18.779 17.064 761.206 207 BD
3B 250 155 185 150 25 5.039 7.187 263.310 266 B
4A 6.4 8.4 1.4 8.2 6.4 0.266 0.125 8.832 268 B
4B 8 2.4 5.2 9.6 4 0.193 0.213 8.618 339 U
4C 440 360 445 515 90 14.446 14.611 616.408 182 S
5A 245 415 240 370 160 12.598 7.784 444.266 186 S
5B 345 580 325 520 240 18.318 11.157 643.455 198 S
Keterangan:
Ox = Sejajar Pantai
Oy = Tegak Lurus Pantai
Q = Angkutan Total Sedimen
α = Arah Angkutan Sedimen
Dari hasil analisis data, didapatkan kesimpulan bahwa nilai volume transpor
sedimen sejajar pantai terbesar terdapat pada stasiun 2B dengan jumlah volume
sebesar 20,778 m3/jam yang angkutannya mengarah ke barat laut. Sedangkan volume
transpor sedimen sejajar pantai dengan nilai yang terkecil terdapat pada stasiun 4B
yang hanya mendapatkan jumlah volume sebesar 0,193 m3/jam dengan arah angkutan
menuju utara.
salah satu faktor pengikisan material di pantai. Tidak terjadinya pergerakan arus
dibagian muara diakibatkan oleh adanya proses sedimentasi di ujung pertemuan muara
dengan lidah pasir, sehingga masukan air tidak terjadi secara maksimal.
Dari hasil analisis yang dapat dilihat pada Tabel 4.2. pada stasiun 1A terjadi
proses sedimentasi dengan arah transpor berasal dari timur, sedangkan pada stasiun
2B dan 4C juga terjadi proses sedimentasi namun arah transpor berasal dari barat.
Sedangkan proses abrsi dengan arah transpor yang berasal dari barat terjadi di stasiun
2A dan 4B. Proses abrasi dengan arah transpor yang berasl dari timur terdapat pada
stasiun 3A, 3B, 4A, 4B, 5A dan 5B.
30
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa wilayah pesisir dan laut Sungai Dua
Laut merupakan wilayah yang perubahannya terjadi sangat dinamis. Pada tahun 2010
hingga 2013 terjadi proses abrasi dengan volume rata-rata terbesar senilai 21.020
m3/bulan. Sedangkan dalam kurun waktu 3 tahun ke belakang, yakni tahun 2017-2019
terjadi proses sedimentasi yang besaran nilai volume terbesar sebanyak 6.112,56
m3/bulan.