Latar Belakang
tropis dalam posisi silang antara dua benua: Asia dan Australia; dan dua
Samudra: Pasifik dan Hindia. Posisi dititik silang ini yang menyebabkan
Indonesia juga sangat besar yaitu 10-25% dari kekayaan hayati di dunia.
mempunyai prospek yang cerah dan belum dapat dipenui oleh Negara-
negara pemasok.
Tujuan Penelitian
betina, serta aspek biologi lainnya. Untuk mencegah kerusakan stock perlu
dan Chace (1960) dalam Moosa dan Aswandy (1982), dengan penjabaran
karena hidup di batubatu karang dan dasar laut yang berpasir halus.
udang lainnya, berat perekor dapat mencapai lebih dari 1 kg dan hampir
seluruh tubuhnya ditutupi dengan kulit keras berzat kapur dan penuh
ditumbuhi duri-duri tajam dank eras terutama pada bagian atas kepala
seperti ungu, hijau, merah, dan abu-abu, serta membentuk pola yang
lain disebabkan oleh zat warna yang dipancarkan oleh butir-butir warna
1978). Antena pada lobster tumbuh baik terutama antena kedua yang
mempunyai chela atau capit, kecuali pasangan kaki lima pada lobster
(moulting). Lobster mudah dibedakan dari jenis udang lain karena kulitnya
tertutup oleh kerangka luar yang keras dan tubuh lobster terdiri atas dua
ke arah depan. Bagian kepala terdiri atas 13 ruas dan bagian dada terdiri
atas 6 ruas. Sisi kanan dan kiri kepala ditutupi oleh kelopak kepala dan di
(mandibula).
pasang alat pembantu rahang (maxilla), tiga pasang maxilliped dan lima
bagian badan terdapat garis kuning, melintang pada tiap bagian sisi
terdapat sebaris duri yang terdiri atas 2-6 buah duri kecil. Duri yang
Lobster jantan biasanya berwarna lebih gelap. Jenis ini banyak ditemui
di perairan karang yang tidak jauh dari pantai. Pada bagian abdomen
terdapat bintik-bintik yang tidak terlalu jelas. Kaki jalan bergaris putih,
memanjang pada setiap ruas kaki. Bintik-bintik yang tampak lebih jelas
pantai maupun lepas pantai agak dalam. Salah satu jenis lobster yang
tubuhnya. Bagian kaki juga berbintik-bintik putih dan setiap ruas kaki
bagian muka terdapat lempeng antenulla dengan dua buah duri besar.
karang.
- antena tubuh baik, terutama antena kedua yang lebih panjang dari
yang telah matang telur biasanya berukuran (dari ujung telson sampai
(Kanna 2006).
dimakan terdiri dari ekinoid (bangsa bulu babi), asteroid (bangsa bintang
ditemukan di dasar perairan yang berpasir halus. Pada siang hari lobster
karang Indonesia.
seperti ini disebut sifat eurihaline. Akan tetapi, beberapa jenis udang
termasuk udang barong atau lobster, merupakan biota laut yang sangat
sensitif terhadap perubahan salinitas dan suhu. Oleh karena itu, budidaya
lobster harus dilakukan di tempat yang beratap sehingga air hujan tidak
mencegah terjadinya fluktuasi salinitas dan suhu yang terlalu tinggi. Jenis
2006).
pada dinding karang. Aktivitas organisme ini relatif rendah. Lobster yang
berlangsung pada siang dan sore hari. Menurut Moosa dan Aswandy
(Kanna 2006).
dengan air yang jernih dan berarus kuat. Jenis Panulirus hommarus
meter, dalam lubang-lubang batu granit atau vulkanis. Jenis ini sering
usia dewasa lebih menyukai perairan yang jernih dengan kedalaman 1-5
batu karang. Pada malam hari, jenis ini sering ditemukan pada tubir-tubir
(sekitar 1 meter) dengan air yang jernih dan berarus kuat. Jenis Panulirus
ornatus lebih menyukai terumbu karang yang agak dangkal dan sering
hidup di perairan karang yang keruh dan sering kali juga ditemukan di
dan udang bisa dideteksi dengan fish finder, berdasarkan kepada data
ganti kulit (moulting atau ecdysis), dan bersifat kanibal. Sifat nokturnal
terutama aktifitas mencari makan. Pada siang hari lobster beristirahat dan
tinggal di tepi laut berkarang di dekat rumput laut yang subur, bersama
penanggalan rangka luar untuk diganti dengan yang baru. Proses ini
tidur. Pada hari ketiga, bagian kepala sudah mulai retak, kemudian
yang cukup dan jumlah makanan yang lebih banyak. Proses pengerasan
kulit biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu (Kanna 2006).
makanan bagi lobster mulai menurun. Mangsa yang disukai lobster adalah
berbagai jenis kepiting, moluska dan ikan. Jika persediaan makanan tidak
terutama jika ada lobster yang sedang dalam kondisi lemah (sedang
berganti kulit) atau pakan yang diberikan kurang tepat, baik jenis, jumlah,
Alat Tangkap
(spinny lobster), atau dengan cara menyelam. Alat tangkap yang paling
(Subani, 1983). Sedangkan alat tangkap yang paling baik dari segi kualitas
adalah bubu.
adalah membuat ikan atau lobster dapat masuk ke dalam dan tidak dapat
keluar dari bubu. Faktor yang menyebabkan ikan karang atau lobster
laku ikan sebagai obyek penangkapan, besar kecilnya ukuran celah pada
bubu, dan mulut bubu yang dioperasikan (Reppi, 1989 diacu dalam Suci,
masuk yang umum digunakan untuk perangkap lobster adalah 100 – 230
METODELOGI
Metode Penelitian
Analisis Data
W=aLb
L = Panjang (mm)
a dan b= konstanta
Kualitas Perairan
dan sedangkan untuk kodisi kualitas air pada lokasi kolam beton rata-rata
diatas baku mutu yang sesuai dengan Kepmen LH Nomor 51 Tahun 2004.
berkisar 26-29 °C. Selain itu juga diketahui bahwa kandungan oksigen
terlarut di perairan berkisar antara 4.1 s/d 8 mg/l untuk KJA dan 9.1 s/d
Simeulu
Parameter Baku Mutu *)
a b
pH 7-8 9.1-11.7 7-8.5
Suhu (°C) 29-31 27-29 Alami
Salinitas (‰) 34-44 39-45 33-34
Do (mg/l) 4.61-6.19 9.1-11.7 >5
*) Kepmen LH Nomor 51 Tahun 2004
kondisi dan karakteristik lingkungan laut di lokasi studi masih dalam batas
kisaran yang cukup baik atau masih dibawah standar baku mutu yang
Jenis Lobster
2.).
dan Simeulue
dan lobster hijau atau bambu (Panulirus versicolor). Hal ini berdasarkan
bertahun-tahun.
juga spiny lobster karena banyaknya terdapat duri-duri pada karapas dan
Laporan Studi Kelimpahan Lobster di Kabupaten Simeulue
Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh – 2015
Page 21
bagian dasarnya terdapat antenna kedua yang panjang. Ciri-ciri lain
sebagai berikut:
individu yang lebih besar dapat berwarna hijau. Abdomen berwarna hijau
dan memiliki garis putih yang diapit garis biru disetiap segmen. Karapas
dan duri orbit memiliki kombinasi warna hijau putih dan biru serta kaki
berwarna biru dan hitam gelap. Lobster yang jantan berwarna lebih gelap
kecoklatan dan pangkal tangkai berwarna biru serta memiliki kaki jalan.
Panulirus polyphagus
kehijauan dan agak kebiruan pada bagian karapas. Setiap ruas abdomen
ditutupi garis tebal berwarna gelap yang terletak dibagian tengah dan
Flagellum antenula dan kaki jalan berwara kung muda dan hitam. Nama
lokal dari lobster ini adalah lobster mutiara atau lobster maradona.
Kemungkinan yang ketiga jika harga b>3, maka dapat ditafsirkan bahwa
rata panjang karapas dan rata-rata panjang badan adalah 9.3 cm dan
13.9 cm. Sedangkan berat rata-rata mencapai 389.2 g, jenis ini bisa
6 spesies Panulirus sp. pada daerah Lhok Kreut, Aceh Jaya dengan lama
indentifikasi.
30
25
Panjang karapas (cm)
20
15 y = 0,0078x + 6,9599
R² = 0,7509
10
0
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
Berat (g)
25
y = 0,0063x + 6,7191
R² = 0,7355
Panjang karapas (cm)
20
15
10
0
0 500 1000 1500 2000 2500
Berat (g)
berikut:
hubungan yang linear pada antara panjang karapas dan berat dari kedua
Melalui penelitian ini, dilihat hubungan panjang berat pada lobster pasir
Sex-ratio
lobster jantan dan betina pada Kabupaten Simeulue. Jika laju mortalitas
alami stabil sehingga lobster yang belum dewasa dapat tumbuh hingga
populasi bila didasarkan pada sex-ratio. Hal ini menunjukkan data sex-
ratio perlu dicatat setiap waktu secara baik dan teratur sehinnga data ini
tradisional yaitu dengan menyelam baik pada siang hari maupun pada
tangkap berupa jaring insang dasar dan bubu yang di letakkan pada
habitat lobster.
keramba jaring apung (KJA) dan pembesaran di dalam kolam beton. Dari
lobster, hal ini dikarenakan pada KJA sirkulasi perairan yang bagus serta
kualitas air yang sangat baik bagi lobster tersebut. Sedangkan untuk
panjang, karena kualitas air pada kolam beton dapat menurunkan kualitas
menjualnya dengan pengekspor, dan jika lobster yang dijual oleh nelayan
tangkapan yang mewakili 2 musim yaitu musim Barat dan musim Timur.
punah.