Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“IMOBILITAS”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata Kuliah Keperawatan Dasar

Disusun oleh:

Irgina Raffsya Putri Ibrahim NIM 751440119010


Nurul Iman N. Arsyad NIM 751440119019
Rika Ayu Mayarianti NIM 751440119022

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

GORONTALO

TAHUN AJARAN 2019/2020


Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Imobilitas didefinisikan secara luas sebagai tingkat aktivitas yang kurang


dari mobilitas normal. Imobilitas dan intoleran aktivitas sering sekali terjadi pada
lansia. Sebagian besar lansia mengalami imobilitas dengan bermacam-macam
penyebab. Seperti tingkat aktivitas yang kurang dari mobilitas optimal. Imobilitas,
intoleransi aktivitas, dan sindrom dissue sering terjadi pada lansia. Diagnosis
keperawatan hambatan mobilitas fisik, potensial sindrom disuse, dan intoleransi
aktivitas memberikan definisi imobilitas yang lebih luas.

Studi-studi tentang insidensi diagnosis keperawatan yang digunakan untuk


lansia mengungkapkan bahwa hambatan mobilitas fisik adalah diagnosis pertama
atau kedua yang paling sering muncul. Prevalensi dari masalah ini meluas di luar
institusi sampai melibatkan seluruh lansia. Keletihan dan kelemahan penyebab
paling umum kedua yang paling sering terjadi yang menjadi keluhan pada lansia.
Sekitar 43% lansia telah didefinisikan memiliki gaya hidup kurang gerak.
Akhirnya sekitar 50% penurunan fungsional pada lansia telah dihubungkan
dengan desease. Penyebab imobilitas bermacam-maca,. Berbagai ancaman
imobilitas fisik dapat dikategorikan berhubungan dengan lingkungan eksternal
dan internal dengan kompetensi sumber-sumber eksternal dan internal.

Awitan imobilitas atau intoleran aktivitas pada sebagian besar orang tidak
terjadi secara tiba-tiba. Awitannya bertahap dari mobilitas penuh sampai
ketergantungan fisik total atau ketidak aktifan, tetapi berkembang secara perlahan
dan tanpa disadari.

Seorang perawat harus memberikan intervensi yang tepat agar dapat


menghambat terjadinya ketergantungan fisik total. Intervensi yang diarahkan pada
pencegahan kearah konsekuensi-konsekuensi imobilitas dan ketidak aktifan dapat
menurunkan kecepatan penurunannya.
1.2 Rumusan Masalah

1.
2.

1.3 Tujuan
Bab II
Pembahasan
Bab III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Imobilisasi adalah suatu keadaan di mana seseorang mengalami


keterbatasan gerak yang dapat disebabkan karena adanya gangguan neurologis,
muskuloskeletal, dan sistem respirasi. Masalah imobilisasi ini dapat berakibat
pada perubahan metabolik, integumen, kardiovaskuler, dan sistem organ lainnya.
Pada penngkajian imobilisasi yang penting untuk dikaji adalah kekuatan otot,
rentang gerak pasien, dan seterusnya. Diagnosa yang dibuat oleh seorang perawat
harus sesuai dengan hasil pengkajian yang dilakukan. Intervensi disusun secara
sistemastis sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah dibuat.

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai