NIRWANA PUTRI
18020016P
𝐴𝑠𝑒𝑡 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑡
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 =
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Tahun 2014:
2.000.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = = 1,82
1.100.000
Artinya, Perusahaan memiliki aset 1,82 kali dari total kewajiban lancar lebih dari
1,0 kali yang harus dibayarkan sehingga perusahaan dikatakan sangat aman
karena perbandingan aktiva yang lebih besar dari kewajiban yang harus dibayar
perusahaan
Tahun 2013
2.080.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 = = 1,3
1.600.000
Artinya, Perusahaan memiliki aset 1,3 kali dari total kewajiban lancar lebih dari
1,0 kali yang harus dibayarkan sehingga perusahaan dikatakan aman karena
perbandingan aktiva yang lebih besar dari kewajiban yang harus dibayar
perusahaan
Analisis, Pada tahun 2014 perusahaan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan
rasio lancar pada tahun 2013. Tingkat likuiditas pada tahun 2013 dapat
disimpulkan cenderung kurang baik karena besaran rasionay 1,3 kali. Sedangkan
pada tahun 2014 tingkat likuiditas perusahaan dapat disimpulkan cenderung lebih
baik karena besaran rasionya 1,82 kali
Tahun 2014:
Tahun 2013
Artinya, Perusahaan memiliki aset 0,75 kali dari total kewajiban yang seharusnya
lebih dari 1,0 kali. Perusahaan dikatakan kurang mampu dalam membayar
kewajibannya ini dikarenakan kemampuan perusahaan yang kurang baik dalam
memanajemen keuangan
Analisis, Pada tahun 2014 perusahaan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan
rasio sangat lancar pada tahun 2013. Tahun 2014 tingkat kwajiban lancar dapat
menutupi sepenuhnya oleh aset sangat lancar, sedangkan tahun 2013 kekampuan
aset sangat lancar hanya 0,75 kali
c. Rasio Kas
𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑎𝑠
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑘𝑎𝑠 =
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Tahun 2014:
700.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑘𝑎𝑠 = = 0,64
1.100.000
Artinya, Perusahaan memiliki aset 0,64 kali dari total kewajiban yang seharusnya
lebih dari 1,0 kali. Perusahaan dikatakan kurang mampu dalam membayar
kewajibannya ini dikarenakan kemampuan perusahaan yang kurang baik dalam
memanajemen keuangan
Tahun 2013:
500.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑘𝑎𝑠 = = 0,31
1.600.000
Artinya, Perusahaan memiliki aset 0,31 kali dari total kewajiban yang seharusnya
lebih dari 1,0 kali. Perusahaan dikatakan sangat kurang mampu dalam membayar
kewajibannya ini dikarenakan kemampuan perusahaan yang kurang baik dalam
memanajemen keuangan
Analisis, Pada tahun 2014 perusahaan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan
rasio kas pada tahun 2013 meskipun tidak ada yang mampu dalam memenuhi
kewajiban. Jika rata-rata rasio kas adalah 0,5 maka kemampuan perusahaan dalam
melunasi kewajiban lancarnya yang akan segera jatuh tempo dapat disimpulkan
kurang baik. Sedangkan pada tahun 2014 karena besaran rasionya 0,64 berada
diatas rata-rata 0,5
2. Rasio Solvabilitas
a. Rasio utang terhadap aset
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑠𝑒𝑡
Tahun 2014:
11.000.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = = 0,58
19.000.000
Artinya, 0,58 kali aset perusahaan dibiayai oleh utang dibanding nilai rasio yang
seharusnya dibawah 0,50 debt rasio yang dimiliki perusahaan
Tahun 2013:
11.100.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = = 0,69
16.000.000
Artinya, 0,69 aset perusahaan dibiayai oleh utang dibanding nilai rasio yang
seharusnya dibawah 0,50 debt rasio yang dimiliki perusahaan
Analisisnya, Rasio utang pada tahun 2014 lebih sedikit dibanding dengan rasio utang
tahun 2013. Meskipun debt rasio di tahun 2013 dan 2014 diatas 0,50 yang mana aset
perusahaan dibiayai oleh utang, tetapi aset yang dimiliki perusahaan masih memiliki
kemampuan penuh dalam menutup seluruh kewajiban yang ada.
Tahun 2014:
11.000.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 = = 1,38
8.000.000
Artinya, Perusahaan memiliki utang sebanyak 1,38 kali, perusahaan memiliki
utang yang lebih besar daripada modal yang dimilikinya
Tahun 2013:
11.100.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 = = 2,27
4.900.000
Analisisnya, tahun 2014 debt to equity ratio lebih baik dibandingkan pada tahun
2013 karena jumlah modal pemilik di tahun 2014 dapat dijadikan sebagai
jaminan utang lebih besar dibandingkan pada tahun 2013. Dapat disimpulkan
bbahwa pada tahun 2013 dan 2014 lebih banyak menggunakkan pinjaman
daripada modal.
Tahun 2014
9.900.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 = = 1,24
8.000.000
Artinya, Perusahaan memiliki utang jangka panjang sebanyak 1,24 kali dari total
modal
Tahun 2013
9.500.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 = = 1,94
4.900.000
Artinya, Perusahaan memiliki utang jangka panjang sebanyak 1,94 kali dari total
modal
Analisisnya, tahun 2014 long tern debt ratio lebih baik dibandingkan pada tahun
2013 karena jumlah modal pemilik di tahun 2014 dapat dijadikan sebagai
jaminan utang lebih besar dibandingkan pada tahun 2013. Dapat disimpulkan
bahwa pada tahun 2013 dan 2014 lebih banyak menggunakkan pinjaman daripada
modal. Ini akan menyulitkan perusahaan dalam melakukan pinjaman lagi.
d. Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 =
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎
Tahun 2014:
2.200.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 = = 11
200.000
Artinya, Beban bunga dapat ditutup 11 kali dari laba sebelum bunga dan pajak
Tahun 2013:
1.640.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑘𝑒𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 = = 6,8
240.000
Analisisnya, Kemampuan laba sebelum bunga dan pajak dalam membayar beban
bunga pada tahun 2014 jauh lebih baik daripada tahun 2013. Karena beban bunga
dan pajak pada tahun 2014 sebanyak 11 kali dari rata-rata yang 10 kali, sedangkan
pada tahun 2013 sebanyak 6,8 kali ini kurang baik untuk perusahaan karena
dibawah rata-rata10 kali. Hal ini tentu akan menyulitkan perusahaan untuk
mendapatkan tambahan pinjaman baru.
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 =
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛
Tahun 2014:
2.710.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 = = 0,25
11.000.000
Artinya, Setiap kewajiban yang dimiliki perusahaan hanya mampu ditutupi 0,25
kali kewajiban
Tahun 2013:
2.370.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 = = 0,21
11.100.000
Artinya, Setiap kewajiban yang dimiliki perusahaan hanya mampu ditutupi 0,25
kali kewajiban
3. Rasio Profitabilitas
a. Hasil pengembalian atas aset
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑠𝑒𝑡 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
Tahun 2014:
1.600.000
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑠𝑒𝑡 = = 8,4%
19.000.000
Artinya, Setiap 1 total aset harus berkontribusi dalam menciptakan laba bersih
sebanyak 0,084.
Tahun 2013:
1.120.000
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑠𝑒𝑡 = = 7%
16.000.000
Artinya, Setiap 1 total aset harus berkontribusi dalam menciptakan laba bersih
sebanyak 0,07.
Analisisnya, Hasil pengembalian aset pada tahun 2014 lebih baik jika
dibandingkan dengan tahun 2013 berarti adanya peningkatan laba bagi
perusahaan atas hasil dari kinerja yang dilakukan oleh pihak tertentu.
Jika rata-rata hasil pengembalian atas aset sebesar 20% maka dapat
disimpulkan kedua tahun berada pada tingkat yang sangat tidak baik karena jauh
dari rata-rata perkiraan pengembalian aset perusahaan.
Hal ini bisa diperkirakan karena penjualan yang belum sesuai target,
banyaknya aset yang tidak bisa digunakan karena kerusakan, besarnya beban
operasiona, beban gaji, beban sewa dll.
b. Hasil pengembalian atas ekuitas
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 =
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
Tahun 2014:
1.600.000
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 = = 20%
8.000.000
Artinya, Setiap 1 ekuitas turut berkontribusi menciptakan 0,2 laba bersih
Tahun 2013:
1.120.000
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 = = 22,9%
4.900.000
Artinya, Setiap 1 ekuitas turut berkontribusi menciptakan 0,2 laba bersih
Analisisnya, hasil pengembalian atas ekuitas pada tahun 2013 lebih baik
dibandingkan tahun 2014 ini dikarenakan masih banyaknya laba bersih pada
tahun 2013. Hal ini berarti perusahaan mengalami penurunan kinerja.
Jika rata-rata hasil pengembalian atas ekuitas sebesar 30% maka dapat
disimpulkan kedua tahun berada pada tingkat yang sangat tidak baik karena jauh
dari rata-rata perkiraan dalam pengembalian aset perusahaan.
Hal ini bisa diperkirakan karena penjualan yang belum sesuai target,
banyaknya aset yang tidak bisa digunakan karena kerusakan, besarnya beban
operasiona, beban gaji, beban sewa dll.
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟
𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟 =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Tahun 2014:
5.100.000
𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟 = = 25,8%
19.800.000
Artinya, Besarnya laba kotor yang dihasilkan perusahaan adalah 25,8%
Tahun 2013:
4.500.000
𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑘𝑜𝑡𝑜𝑟 = = 26,5%
17.000.000
Artinya, Besarnya laba kotor yang dihasilkan perusahaan adalah 26,5%
Analisisnya, marjin laba kotor pada tahun 2013 lebih baik dibandingkan pada
tahun 2014. Hal ini menjelaskan bahwa terjadi penurunan kinerja dari tahun 2013
ke tahun 2014. Jika rata-rata marjin laba kotor sebesar 28% maka dapat
disimpulkan kedua tahun berada pada tingkat yang sangat tidak baik.
Dalam persoalan ini penting bagi perusahaan untuk meningkatkan
penjualan atau mengurangi harga beli seperti mencari pemasok yang lain.
𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 =
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
Tahun 2014:
2.710.000
𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = = 13,7%
19.800.000
Artinya, Besarnya laba operasional sebesar 13,7% dari total penjualan perusahaan
Tahun 2013:
2.370.000
𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 = = 13,94%
17.000.000
Artinya, Besarnya laba operasional sebesar 13,94% dari total penjualan
perusahaan
Analisisnya, marjin laba operasional tahun 2013 sedikit lebih baik dibandingkan
tahun 2014 karena penjualan bersih terhadap laba operasional sedikit lebih besar
jika dibandingkan pada tahun 2014. Hal ini disimpulkan bahwa tidak adanya
peningkatan bahkan terjadi penurunan laba operasional.
Jika rata-rata marjin laba operasional sebesar 23% maka dapat
disimpulkan kedua tahun berada pada tingkat yang sangat tidak baik.
Artinya, setiap penjualan laba bersih berkontribusi menghasilkan 8,1% laba bersih
Tahun 2013:
1.120.000
𝑀𝑎𝑟𝑗𝑖𝑛 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = = 6,6%
17.000.000
Artinya, setiap penjualan laba bersih berkontribusi menghasilkan 6,6% laba bersih
Analisisnya, marjin laba bersih pada tahun 2014 lebih baik jika dibandingkan
dengan tahun 2013. Denngan demikian terjadi peningkatan pada kinerja
perusahaan. Jika rata-rata marjin laba bersih sebesar 20% maka dapat disimpulkan
laba bersih dikedua tahun bersifat tidak baik karena jauh dari angka 20%.
4. Rasio Aktivitas
a. Perputaran piutang usaha
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
Tahun 2014:
19.800.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 = = 33 𝑘𝑎𝑙𝑖
600.000
365 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 = = 11 ℎ𝑎𝑟𝑖
33 𝑘𝑎𝑙𝑖
Artinya, sessuai kredit term yang berlaku 2/10, n/30 maka dapat disimpulkan
bahwa lamanya rata-rata penagihan piutang usaha selama 11 hari masih berada
dalam batas waktu neto kredit 30 hari. Dengan demikian dapat dikatakan
perusahaan telah berjalan sangat efektif
Tahun 2013:
17.000.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 = = 23 𝑘𝑎𝑙𝑖
750.000
365 𝐻𝑎𝑟𝑖
𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑔𝑖ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 = = 16 ℎ𝑎𝑟𝑖
23 𝑘𝑎𝑙𝑖
Artinya, sesuai kredit term yang berlaku 2/10, n/30 maka dapat disimpulkan
bahwa lamanya rata-rata penagihan piutang usaha selama 11 hari masih berada
dalam batas waktu neto kredit 30 hari sehibngga aktivitas penagihan piutang
usahayang dilakukan manajemen perusahaan telah berjalan dengan efektif.
b. Perputaran persediaan
365 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =
𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛
Tahun 2014:
14.700.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = = 18 𝑘𝑎𝑙𝑖
815.250
365 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = = 20 ℎ𝑎𝑟𝑖
18 𝑘𝑎𝑙𝑖
Tahun 2013:
12.500.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = = 15 𝑘𝑎𝑙𝑖
827.500
365 ℎ𝑎𝑟𝑖
𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 = = 24 ℎ𝑎𝑟𝑖
15 𝑘𝑎𝑙𝑖
Tahun 2014:
19.800.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = = 9,71 𝑘𝑎𝑙𝑖
2.040.000
Artinya, setiap 1 aset lancar turut berkontribusi menciptakan 9,71 kali penjualan
Tahun 2013:
17.000.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 = = 8,76 𝑘𝑎𝑙𝑖
1.940.000
Artinya, setiap 1 aset lancar turut berkontribusi menciptakan 8,76 kali penjualan
Analisisnya, rasio perputaran modal kerja tahun 2014 lebih baik jika
dibandingkan pada tahun 2013 karena kontribusi aset lancar pada tahun 2014
lebih besar terhadap penjualan. Jika rata-rata perputaran modal kerja sebanyak 7
kali makka dapat disimpulkan bahwa kontribusi aset lancar terhadap penjualan
dikedua tahun lebih baik karena diatas rata-rata rasio.
Tahun 2013:
17.000.000
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 = = 1,14 𝑘𝑎𝑙𝑖
14.960.000
Artinya, setiap 1 total aset turut berkontribusi menciptakan 1,13 kali penjualan
Tahun 2013:
17.000.000
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 = = 1 𝑘𝑎𝑙𝑖
16.900.000
Analisisnya, rasio perputaran total aset pada tahun 2014 lebih baik dibandingkan
pada tahun 2013 karena kontribusi total aset pada tahun 2014 lebih besar terhadap
penjualan. Jika rata-rata perputaran total aset sebanyak 2 kali maka dapat
disimpulkan bahwa kontribusi aset tetap terhadap penjualan dikedua tahun tidak
baik jika dibandingkan dengan rata-rata rasio. Dalam hal ini perusahaan harus
meningkatkan penjualan atau mengurangi sebagian aset yang kurang produktif.