DISUSUN OLEH:
1. M AZMI MAHARDIKA
2. NABILA RIZKI AMALIA
3. NOER KHOFIFAH
4. SONIA AMELIA
5. TIRZA PUTRI
6. WISNU JURDAN
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Analisis instrumental adalah ilmu yang mempelajari tetntang komponen-
komponen instrumen dan identifikasi suatu sampel baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Bab yang terdapat dalam praktikum analisa instrumental
yang akan dibahas adalah Spektofotometer Infra Red (IR). Alat ini memakai
cahaya atau sinar Infra Red (IR). Spektofotometer inframerah merupakan suatu
metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang
berada pada daerah panjang gelombang 0,75 sampai 1000μm atau pada
bilangan gelombang 13,000- 10 cm-1.
1.2.Tujuan Percobaan
Untuk mendeteksi dan mengukur vibrasi molekul dari beberapa senyawa
organik dengan spektrum infra red.
1.3.Dasar Teori
Spektoskopi inframerah merupakan suatu metode yang meliputi teknik
serapan (absorption), teknik emisi (emission), fluoresensi (fluorescence).
Komponen medan listrik yang banyak berperan dalam spektroskopi umumnya
hanya komponen medan listrik seperti dalam fenomena transmisi, pemantulan,
pembiasan, dan penyerapan. Penemuan infra red ditemukan pertama kali oleh
William Herschel pada tahun 1800. Lalu diteruskan oleh Young Beer Lambert
dan Julius melakukan berbagai penelitian dengan menggunakan spektroskopi
inframerah. Pada tahun 1892 Julius menemukan dan membuktikan adanya
hubungan antara struktur moelkul dengan inframerah dengan ditemukannya
gugus metil dalam suatu molekul akan memberikan serapan karakteristik yang
tidak dipengaruhi oleh susunan molekulnya. Penyerapan gelombang
elektromagnetik dapat menyebabkan terjadinya eksitasi tingkat- tingkat energi
dalam molekul. Yang dapat berupa eksitasi elektronik, vibrasi atau rotasi.
Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang Tabel 1, sinar
inframerah dibagi atas tiga daerah yaitu:
1. Daerah inframerah dekat
2. Daerah inframerah pertengahan
3. Daerah inframerah jauh
Tabel 1.3.1.
Panjang Bilangan
Jenis Interaksi
gelombang gelombang
Transisi
Ultra ungu (UV) jauh 10-200 nm
Elektronik
Transisi
Ultra ungu (UV) dekat 200-400 nm
Elektronik
13.000 -
Inframerah dekat 0,75 - 2,5 µm Interaksi Ikatan
4.000 cm−1
Inframerah
2,5 - 50 µm Interaksi Ikatan 4.000 – 200 cm−1
pertengahan
1. Scissoring
2. Rocking
3. Wagging
4. Twisting
Cahaya ini dapat dipisahkan menjadi dua berkas sinar dengan intensitas
yang sama. Keseluruhan proses yang terjadi berlangsung secara otomatis
dimana hasil akhir dari pada spektrum terlihat sampai puncak- puncak yang
mengarah kebawah yang menunjukkakn serapan sumbu Y dan panjang
gelombang atau frekuensi pada sumbu X.
BAB II
METODE PERCOBAAN