Anda di halaman 1dari 3

Proses pembuatan aceton dengan isopropyl alkohol terjadi reaksi yaitu sebagai berikut:

Acetone isopropyl alkohol + hidrogen

reaksi tersebut termasuk reaksi endotermik yang menghasilkan panas. Mengacu pada Gambar
PFD PROSES PEMBUATAN ASETON DARI ISOPROPIL ALCOHOL tersebut campuran
azeotropik isopropil alcohol (IPA) dan air dari hasil daur ulang yang ditunjukkan pada aliran 14
dimasukkan ke dalam IPA Feed Drum (F-110), bahan campuran IPA dan air yang berada pada
Feed Drum (F-110) kemudian dipompa (L-111 A/B) mengalir ke IPA Reactor (R-120) dengan
melewati IPA Feed Heater (E-112), dengan bantuan high pressure steam atau steam bertekanan
tinggi untuk merubah campuran menjadi berbentuk uap sebelum memasuki reactor, keluaran dari
IPA Feed Heater (E-112) adalah uap dengan suhu 234˚C dan tekanan 2.16 bar. Campuran
kemudian memasuki reactor lalu dipompa (L-123 A/B) menuju ke furnace (Q-130) yang
berfungsi menghasilkan panas untuk reaktor. Dengan suhu masuk furnace 357˚C dan tekanan 3
bar. Pada furnace terjadi sirkulasi aliran, dan dari bawah furnace ditambahkan udara dan juga
natural gas, hasil keluaran furnace suhunya 407˚C dan tekanan 2.66 bar. Setelah itu bahan
dialirkan menuju reactor effluent cooler (E-121) yang dilengkapi dengan cooling water agar
temperatur keluaran reaktor supaya tidak overheat dan berfungsi sebagai pendingin dengan
menggunakan air sebagai media pendinginnya hingga dihasilkan suhu 45˚C dan tekanan 1.77
bar, kemudian dialirkan menuju trim cooler (E-122) dengan cooling water yang berfungsi untuk
menurunkan suhu cairan pada keluarannya 20˚C dengan tekanan 1,63 bar. Setelah didinginkan,
dialirkan menuju separator (H-140) untuk memisahkan antara fase yaitu keluaran bagian atas
berupa hidrogen, keluaran bagian bawah merupakan aceton yang masih harus dimurnikan lagi.
Pada aliran 5 hidrogen yang masuk ke dalam aceton stripper (V-150) yang berfungsi untuk
memisahkan kedua komponen yang terlarut yaitu aceton dan hydrogen, pada output stripper
bagian atas kolom stripper dikeluarkan hidrogen, sedangkan pada keluaran kolom bagian bawah
berupa aceton yang masih bercampur dengan air dan sisa IPA yang tidak bereaksi.

Lalu pada aliran ke 9 yang membawa aceton yang masih bercampur dengan hidrogen
serta air yang masih bercampur dengan IPA yang tidak dapat bereaksi masuk ke dalam D-110
Aceton Coloumn yang berfungsi untuk memurnikan aceton yang dihasilkan. Yang mana pada
bagian atas Acetone Coloumn dikeluarkan aceton dengan kemurnian tertentu yang dengan suhu
61̊ C dengan tekanan sebesar 1,2 bar yang didinginkan terlebih dahulu menggunakan cold water
pada E-111 Acetone Condensor. Lalu hasil aceton dialirkan kembali kedalam tangki F-120
Acetone Drum yang mana akan dipompa melalui L-131A/B dengan aceton yang akan tercapai
kepekatannya akan dilalirkan melalui aliran 11 dengan mencapai % aceton keluar menghasilkan
produk aceton sedangkan yang masuk ke aliran 10 yaitu produk aceton dengan kemurnian yang
masih rendah akan dikelola kembali atau bersirkulasi recycle dalam D-110 Acetone Coloumn.
Hasil sisa hidrogen yang didapatkan pada F-120 menuju ke aliran 12 yang menghasilkan
hidrogen murni. Keluaran bagian bawah D-110 Acetone Coloumn berupa sisa air dan IPA yang
tidak bereaksi menuju ke aliran 12. Sedangkan sebagian dialirkan kembali menuju E-130
Acetone Reboiler dengan Low Pressure Steam untuk memanaskan fluida dan disirkulasi kembali
menuju D-110 Acetone Coloumn. Keluaran pada aliran 12 akan dipompa melalui L-132A/B yang
menuju kedalam D-140 IPA Coloumn yang berfungsi sebagai pemisahan IPA dengan air.
Keluaran bagian atas didinginkan terlebih dahulu menggunakan cooling water yang dialirkan
meuju F-150 IPA Reflux Drum untuk mengumpulkan IPA yang murni yang dialirkan melalui
aliran 13 dengan pompa L-151A/B. Keluaran kolom pada bagian bawah dialirkan menuju E-142
IPA Reboiler yang berfungsi untuk memanaskan fluida dan disirkulasi menuju IPA Coloumn
kembali. Lalu sebagian keluar dialirkan menuju aliran 14 dengan hasil pengeluaran IPA yang
dapat direcycle kembali menuju F-110 IPA Feed Drum dan bereaksi kembali dengan
penambahan hidrogen serta process water. Sedangkan pada sebagian keluaran dari D-140 IPA
Coloumn menuju ke aliran 15 yang didinginkan terlebih dahulu menggunakan E-152 Waste
Water Cooler yang kemudian masuk kedalam unit pengolohan limbah.

Produk samping dari pembuatan acetone dari isopropyl alcohol (IPA) adalah hidrogen
yang banyak mempunyai kegunaan seperti sebagai tambahan bahan bakar roket, pembuatan
metanol, dll. Produk aceton ini dapat digunakan untuk cairan pembersih cat kuku, pelarut dalam
plastik(polistirena, polipropilena).

Anda mungkin juga menyukai