Anda di halaman 1dari 16

MENGAJARKAN KELAS MENCUCI TANGAN DAN PENCEGAHAN

TRANSMISI/PENULARAN PENYAKIT DI AREA RAWAN BENCANA

SAP

Untuk memenuhi tugas matakuliah


Manajemen bencana
Yang dibina oleh Bapak Taufan, S.Kep., Ns., M.Kes

Oleh:
Kelompok 4
Herin Fidela Roosyidah (1601460006)
Ashvihan Imana (1601460012)
Siti Dyah Wahyu Dwi Roziah (1601460021)
Muhammad Ubaidillah Sulthoni (1601460027)
Viva Nurjanah (1601460030)
Wahyu Artyningsih (1601460035)
Tamara Mawahdah Anggraini (1601460041)

KEMENTERIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D4 KEPERAWATAN MALANG
Agustus 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN MENGAJARKAN KELAS MENCUCI
TANGAN DAN PENCEGAHAN TRANSMISI/PENULARAN PENYAKIT DI
AREA RAWAN BENCANA

Judul : mengajarkan kelas mencuci tangan dan pencegahan transmisi/penularan


penyakit di area rawan bencana
Hari/tanggal : 24 Agustus 2018
Tempat : Balai Pertemuan Dsn putuk Ds banaran Kec kandangan Kab kediri
Waktu/Jam : 30 menit / 09.00-09.30
Penyaji : Mahasiswa D-4 Keperawatan Malang Poltekkes Kemenkes Malang
Audiens : Warga RT/RW 03/01, Dsn putuk Ds banaran Kec kandangan Kab kediri

1. Latar Belakang
Di Indonesia sudah tidak dapat di pungkiri lagi bahwa Negara kita ini
berada di dalam istilah ring of fire atau cincin api, dalam dunia ini bagian pulau yang
masuk dalam kategori ini sudah tidak asing akan kata bencana. Mulai dari bencana
banjir, gunung meletus, tsunami, tanah longsor sampai gempa bumi yang akan
banyak memakan korban jiwa dan kerugian material yang tidak sedikit. Biasanya
pemerintah untuk menanggulangi masalah ini sudah membentuk suatu badan yang
akan mempersiapkan saat sebelum terjadi bencana dengan menggunakan suatu alat
yang canggih.
Selain itu biasanya badan penanggulangan bencana daerah akan
membentuk atau membuat suatu kajian untuk menetapkan suatu daerah agar
dikatakan sebagai daerah rawan bencana dengan memasang papan peringatan dan
sumber daya manusianya sudah disiapkan sedemikian rupa untuk mereka dapat
mengatasi suatu stressor dari bencana alam itu sendiri. Biasanya mereka dibekali tata
cara untuk menyelamatkan diri dan di ajari kemana mereka harus berkumpul saat
terjadi bencana tersebut. Ini memerlukan persiapan yang sangat matang walaupun
bencana belum tercetus karena kesiapan akan membantu mengurangi jumlah korban
jiwa. Masyarakat harus mengerti tanda yang di berikan oleh pemerintah misalkan
dalam bencana gunung meletus yang biasanya ada 4 status yang menggunakan istilah
yang mereka harus memahami seperti status normal, waspada, siaga dan awas.
Dalam hal ini walaupun bencana belum tercetus tetapi biasanya masyarakat sudah
mengalami dampak dari hal tersebut seperti yang dikemukakan dalam sebuah jurnal
yang ditulis oleh Anih Sri Suryani yang menyebutkan bahwa 40% dari jumlah
penduduk di daerah Kediri menderita penyakit sebagai berikut, 5,7% menderita
gastritis, 22,5% mengalami ISPA, 1,8% mengalami konjungtivitis, 2,4% mengalami
diare, 1,6% mengalami hipertensi, 0,3% mengalami ansietas dan 6,3% penyakit lain-
lain.
Dari data ini dapat di ambil kesimpulan bahwa mereka yang berada atau
tinggal di daerah rawan bencana sangat rentan terhadap stressor berupa penyakit
sekaligus bencana itu sendiri ini bisa juga di akibatkan karena kondisi masyarakat
yang tidak fit dan kelelahan bisa menimbulkan imun menjadi lemah dan mudah
terserang penyakit serta kurangnya pemeliharaan kebersihan di lingkungan tempat
tinggal, maka dari itu dibutuhkan suatu pencegahan untuk meminimalkan dampak
kesehatan yang akan mereka alami yang salah satu langkah pencegahan adalah
berupa cuci tangan dengan metode 6 langkah secara tepat, selain itu ada beberapa
cara pencegahan lain seperti mengkonsumsi vitamin yang diperlukan tubuh,
membersihkan lingkungan tempat tinggal agar tidak terjadi infeksi atau penyakit
yang lebih serius.
Dengan berbagai pemaparan masalah di atas yang menjadi landasan
kelompok kami untuk membentuk suatu kegiatan penyuluhan dengan tema
Mengajarkan Kelas Mencuci Tangan dan Pencegahan Penyakit
Transmisi/Penularan Penyakit di Area Bencana, dengan materi berupa pencegahan
penularan penyakit dan 6 langkah mencuci tangan dengan tepat. semoga dapat
menambah wawasan bagi pembaca.

2. Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 30 menit Warga RT/RW 03/01, Dsn
putuk Ds banaran Kec kandangan Kab kediri diharapkan dapat mengerti dan dapat
mempraktekkan cara mencuci tangan 6 langkah dan mengerti cara pencegahan
transmisi/penularan penyakit di area rawan bencana.

3. Tujuan Instruksional Khusus


a. Menjelaskan tentang Jenis Penyakit Yang Timbul Di Daerah Rawan Bencana
b. Menjelaskan tentang Penyebab Munculnya Penyakit Di Daerah Rawan Bencana
c. Menjelaskan Tentang Cara Penyebaran Penyakit Di Daerah Rawan Bencana
d. Menjelaskan Tentang Pengertian Transmisi Penyakit
e. Menjelaskan Tentang Pencegahan Penularan Penyakit
f. Menjelaskan Tentang Pengertian Mencuci Tangan
g. Menjelaskan Tentang Manfaat Cuci Tangan
h. Menjelaskan Tentang Waktu Untuk Mencuci Tangan
i. Menjelaskan Tentang Teknik mencuci tangan

4. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada Seluruh Warga
RT/RW 03/01, Dsn putuk Ds banaran Kec kandangan Kab kediri dengan jumlah
partisipan 30 orang terdiri dari 20 orang laki-laki dan 10 perempuan dengan rentang
usia 20-30 tahun

5. Materi (terlampir)
a. Jenis Penyakit Yang Timbul Di Daerah Rawan Bencana
b. Penyebab Munculnya Penyakit Di Daerah Rawan Bencana
c. Cara Penyebaran Penyakit Di Daerah Rawan Bencana
d. Pengertian Transmisi Penyakit
e. Pencegahan Penularan Penyakit
f. Pengertian Mencuci Tangan
g. Manfaat Cuci Tangan
h. Waktu Untuk Mencuci Tangan
i. Teknik mencuci tangan
6. Metode
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya Jawab

7. Media
a. Laptop
b. Lcd
c. Leaflet
d. Video

8. Alat dan Bahan


a. Antiseptic Gel

9. Kepanitiaan
Penyuluh : Herin Fidella
Muhammad Ubaidillah Sulthoni
Moderator : Siti Dyah Wahyu Dwi R
Fasilitator : Ashvihan Imana
Tamara Mawahdah Anggraini
Observer : Wahyu Artyningsih
Notulen : Viva Nurjannah
10. Kegiatan Penyuluhan

ALOKASI
ALAT
NO TAHAP KEGIATAN WAKTU METODE EVALUASI
PERAGA
(MENIT)
1. Pembukaan  Salam 3 menit - Peserta
pembukaan penyuluhan
 Sambutan memperhatikan
ketua penyuluhan
pelaksana dengan baik
 Doa
pembukaan

2. Penjelasan  Penjelasan 15 menit  Ceramah  Leaflet  Peserta


Jenis  Tanya  LCD mampu
Penyakit jawab  Video memahami
Yang dan
Timbul mempraktekka
DiDaerah n cara
Rawan mencuci
Bencana tangan yang
 Penjelasan baik dan
Penyebab benar.
Munculnya
PenyakitDi
Daerah
Rawan
Bencana
 Penjelasan
Cara
Penyebaran
Penyakit Di
Daerah
Rawan
Bencana
 Penjelasan
Pengertian
Transmisi
Penyakit
 Penjelasan
Pencegahan
Penularan
Penyakit
 Penjelasan
Pengertian
Mencuci
Tangan
 Penjelasan
Manfaat
Cuci Tangan
 Penjelasan
Waktu
Untuk
Mencuci
Tangan
 Penjelasan
Teknik
mencuci
tangan
 Tanya jawab
3. Demonstras Demonstrasi 5 menit  Latihan  Antiseptic  Redemonstras
i mengenai cara Gel i
cuci tangan
4. Evaluasi Demonstrasi 5 menit  latihan  Antiseptic  peserta
ulang cuci Gel mampu
tangan memahami
dan
mempraktekk
an cara cuci
tangan yang
benar
4 Penutup  Doa penutup 2 menit - - Peserta
 Salam penyuluhan
penutup menunjukkan
kepuasan
terhadap
penyuluhan

11. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi Struktur
a. Partisipan hadir ditempat penyuluhan minimal 23 orang dari 30 partisipan.
2. Evaluasi Proses
a. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
1) Apa saja penyakit yang ada di daerah rawan bencana ?
2) Apa penyebab munculnya penyakit di daerah rawan bencana ?
3) Bagaimana cara penyebaran penyakit di daerah rawan bencana ?
4) Jelaskan pengertian dari transmisi penyakit ?
5) Bagaimana cara mencegah penularan penyakit ?
6) Jelaskan pengertian dari cuci tangan ?
7) Apa saja manfaat cuci tangan ?
8) Kapan saja kita harus mencuci tangan ?
9) Bagaimana cara mencuci tangan 6 langkah ?

12. Layout Penyuluhan

LAYAR

A B

E C E

Keterangan :

A. Moderator
B. Penyuluh
C. Audiens
D. Observer
E. Fasilitator
Lampiran

1. Jenis Penyakit Yang Timbul Di Daerah Rawan Bencana


Penyakit yang timbul di area rawan bencana dapat dilihat dari jenis
bencananya. Berdasarkan rapid assessment Departemen Kesehatan salah satu
penyakit yang umum di derita adalah malaria. Hal ini bisa terjadi karena ,
adanya perubahan lingkungan berupa kubangan – kubangan air yang merupakan
tempat perindukan nyamuk Anopheles sundaicus (Habib Asyhad,2016)

Jenis penyakit yang ada di rawan bencana adalah :

a. ISPA ( infeksi saluran pernapasan akut )


b. Gatal
c. Diare
d. Demam
e. Malaria
f. Leptospirosis

2. Penyebab Munculnya Penyakit Di Daerah Rawan Bencana


a. Kurangnya sanitasi di lingkungan rawan bencana dan di pengungsian
b. Didaerah rawan bencana yang airnya kurang bersih dan tergenang
sehingga menyebabkan berkembangbiaknya nyamuk aides aigypti.
c. Terkontaminasinya air oleh air seni hewan yang menderita leptospirosis
d. Kondisi masyarakat yang tidak fit dan kelelahan bisa menimbulkan imun
menjadi lemah dan mudah terserang penyakit
e. Makanan yang kurang bersih dan kurang bergizi

(Prof.Dr Tjandra Yoga Aditama,2014)


3. Cara Penyebaran Penyakit Di Daerah Rawan Bencana

(Yuriandah,2011)
4. Pengertian Transmisi Penyakit
Dony Purwansyah (2017) menjelaskan Pengertian transmisi penyakit
(reservoir) adalah organisme hidup / mati, dimana penyebab penyakit hidup
normal dan berkembangbiak. Reservoir ( Transmisi penyakit ) dapat berupa
manusia , binatang , tumbuhan dan lingkungan lainnya . Reservoir merupakan
pusat penyakit menular , karena merupakan komponen utama dari lingkaran
penularan dan sekaligus sebagai sumber penularan.

5. Pencegahan Penularan Penyakit


Cara pencegahan penularan penyakit menurut Jonna J (2016) adalah sebagai
berikut :
1. Membersihkan lingkungan tempat tinggal dan daerah rawan bencana agar
tidak ada tempat hidup untuk vector pembawa penyakit. Dimulai dengan
mengumpulkan dan membuang sampah tempat sampah atau debu.
Membersihkan lantai dan dinding rumah dengan cairan desifektan dan
mengubur lubang-lubang bekas air.
2. Berhati-hati menggunakan sumber air. Air sumur atau air keran yang
berpotensi terkontaminasi sebaiknya tidak digunakan dulu, meskipun
dimasak atau direbus dulu sebelum digunakan.
3. Memakai alat pelindung yang beralas keras (sandal/sepatu) apabila
berjalan dalam genangan air dan menghindari tempat persembunyian tikus,
dengan menutup lubang tikus yang ada.
4. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi suplemen vitamin,
makanan yang bergizi dan teratur, beristirahat yang cukup, mencuci tangan
dengan sabun sebelum atau sesudah makan,serta membuang makanan
yang telah terkontaminasi.
5. Mencuci sayuran terlebih dahulu sebelum dimasak, menghindari
mengkonsumsi sayuran yang telah terkontaminasi, dan menutup makanan
yang akan disajikan.
6. Mendapatkan perawatan medis secepatnya untuk mencegah penurunan
kondisi tubuh dan mengobati luka yang terbuka dengan plester tahan air.
7. Upaya-upaya lain untuk meminimalisir penyebaran penyakit pasca
bencana perlu dilakukan oleh lembaga dan institusi yang berwenang dalam
rangka melindungi kesehatan masyarakat dan memulihkan kondisi
lingkungan pascabanjir khususnya dalam bidang kesehatan dan sanitasi.
Upaya tersebut terdiri dari upaya pencegahan (preventif ) yang bertujuan
agar wabah penyakit tidak menyebar dan upaya penanganan (kuratif )
kepada para penyintas bencana yang menunjukkan gejala-gejala terserang
penyakit dengan pengobatan sebaik-baiknya. Berdasarkan UU No. 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, tanggung jawab
pemerintah daerah dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana
meliputi: penjaminan pemenuhan hak masyarakat dan pengungsi yang
terkena bencana, perlindungan terhadap bencana, pengurangan risiko
bencana dan pengalokasian anggaran yang memadai.
6. Pengertian Mencuci Tangan
Cuci tangan adalah proses membuang kotoran dan debu secara mekanis
dari kulit kedua belah tangan dengan memakai sabun dan air. Tujuannya adalah
untuk menghilangkan kotoran dan debu secara mekanis dari permukaan kulit
dan mengurangi jumlah mikroorganisme sementara (Dahlan dan Umrah,2013).

7. Manfaat Mencuci Tangan


Wirawan (2013) menjelaskan bahwa manfaat mencuci tangan adalah sebagai
berikut:
a. Membuat tangan bersih dari kotoran
b. Membasmi tangan dari kuman dan mikroorganisme
c. Mencegah risiko tertular flu,demam,dan penyakit menular lainnya.
d. Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A,meningitis,dan lain-
lain.
e. Menurunkan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya.

8. Waktu Untuk Mencuci Tangan


Mencuci tangan memakai sabun sebaiknya dilakukan sebelum dan sesudah
beraktifitas. Berikut ini adalah waktu yang tepat untuk mencuci tangan memakai
sabun menurut Ana(2015):
a. Sebelum dan Sesudah makan
Hal ini diharapkan agar makanan terhindar dari kontaminasi kuman
sehingga dapat mencegah kuman masuk dalam tubuh kita yang
memungkinkan kita mengalami sakit perut, mual,muntah,diare dan
keracunan.
b. Sebelum dan Sesudah Mengganti Popok
Kuman berbahaya dapat saja menginfeksi bayi melalui tangan kita yang
kotor, sehingga sebelum dan sesudah mengganti popok maka kita harus
mencuci tangan.
c. Setelah Buang Air Besar dan Buang Air Kecil
Ketika melakukan buang air besar dan buang air kecil kuman dan bakteri
akan mudah menempel pada tangan.
d. Setelah Bersin atau Batuk
e. Sebelum dan Sesudah menggunakan lensa kontak
Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi pada bagian mata ketika
menempelkan/menggunakan lensa kontak pada mata.
f. Setelah Menyentuh Sampah
g. Setelah Menangani Luka
h. Setelah memegang benda “umum”
Benda-benda umum memiliki kandungan bakteri dan kuman yang sangat
tinggi, karena tidak menutup kemungkinan benda benda umum tersebut
telah dijamah/dipegang oleh beberapa orang bahkan puluhan orang yang
mungkin saja meninggalkan bakteri yang ada pada tangannya ke benda
tersebut.

9. Teknik Mencuci Tangan


Rub hand for hand hygiene ! wash hands when visibly soiled with duration of
the entire procedure : 20-30 seconds
a. Apply a palmful of the product in a cupped hand,covering all surfaces
b. Rub hands palm to palm
c. Right palm over left dorsum with interlaced fingers and vice versa
d. Palm to palm with fingers interlaced
e. Back to fingers to opposing palms with fingers interlocked
f. Rotational rubbing of left thumb clasped in right palm and vice versa
g. Rotational rubbing, backwards and forwards with clasped fingers of right
hand in left palm and vice versa
h. Once dry, your hands are safe
Wash hands when visibly soiled ! otherwise, use handrub with duration of the
entire procedure : 40-60 seconds
a. Wet hand with water
b. Apply enough soap to cover all hand surfaces
c. Rub hands palm to palm
d. Right palm over left dorsum with interlaced fingers and vice versa
e. Palm to palm with fingers interlaced
f. Back to fingers to opposing palms with fingers interlocked
g. Rotational rubbing of left thumb clasped in right palm and vice versa
h. Rotational rubbing, backwards and forwards with clasped fingers of right
hand in left palm and vice versa
i. Rinse hands with water
j. Dry hands thoroughly with a single use towel
k. Use towel to turn off faucet
l. Your hands are now safe.
(WHO,2009)
DAFTAR PUSTAKA
Ana 2015, Cara mencuci tangan yang benar dan steril, dilihat 21 agustus 2018,
<http://halosehat.com/gaya-hidup/cara-hidup-sehat/cara-mencuci-tangan-yang-
benar-dan-steril>.
Asyhad,H,M 2016, inilah gangguan penyakit yang sering muncul di pengungsian,
dilihat 20 agustus 2018, <http://intisari.grid.id/read/0388590/gempa-aceh-
inilah-gangguan-penyakit-yang-sering-muncul-di-pengungsian?page=all>
Dahlan & Umrah 2013, Buku ajaran keterampilan dasar praktik kebidanan, Malang,
Intimedia
Jocom,J 2016, pencegahan dan pengendalian penyakit menular dalam keadaan
bencana alam, dilihat 20 agustus 2018,
<http://jonnajcom.blogspot.com/2016/11/pencegahan-dan-pengendalian-
penyakit.html>.
Kemenkes RI 2013, Cuci tangan yang baik dan benar, dilihat 18 Agustus 2018,
<www.kemenkes.gov.id/cucitanganyangbaikdanbenar>.
Silfa,A,B 2013, Pencegahan dan pengendalian infeksi terkait pelayanan kesehatan di
lahan praktik, dilihat 20 agustus 2018, <https://ansharcaniago.wordpre
ss.com/2013/04/14/pencegahan-dan-pengendalian-infeksi-terkait-pelayanan-
kesehatan-di-lahan-praktik/>.
Srimurny 2011, manajamen bencana dan penyakit pasca bencana, dilihat 20 agustus
2018, <http://srimurny.blogspot.com/2011/03/manajemen-bencana-dan-penyak
it-pasca.html>.
WHO 2009, Hand hygiene : why,how & when?, dilihat 21 agustus 2018,
<http://www.who.int/gpsc/5may/Hand_Hygiene_Why_How_and_When_Broc
hure.pdf>
Wirawan 2013, Kata dokter,sehat setiap hari @blogdokter, Jakarta, Pandamedia

Anda mungkin juga menyukai